Disusun oleh:
Yeni Maelani 31118147
Kinanti Andriani Putri 31118169
Santi Sulistiawati 31118163
Ardianes Firmansya 31118184
Intan Oktavilia Putrinda 31118191
I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat infus glukosa 5% dalam skala laboratorium
sesuai dengan persyaratan sediaan steril yang telah ditentukan
2. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi sedian infus glukosa 5%
Zat Δtb C
Glukosa 0,1 5
0,52−(𝛥𝑡𝑏 .𝐶)
W=
0,576
0,52−(0,1 . 5)
W= 0,576
2. NaCl
200 𝑚𝐿
100 𝑚𝐿
x 0,035 g = 0,07 g
3. Karbon aktif
200 𝑚𝐿
x 0,1 g = 0,2 g
100 𝑚𝐿
VI. Pembuatan
A. Alat dan Bahan
Sterilisasi
Alat Sterilisasi Waktu Paraf
(menit)
Beaker glass Oven 170ºC 30
Corong dan kertas Otoklaf 115- 30
saring 116ºC
Botol infus Oven 170ºC 30
Kaca arloji Api langsung 20
Spatel logam Api langsung 20
Batang pengaduk Api langsung 20
Tutup botol infus Otoklaf 121 ºC 15
B. Pengolahan
No Pengolahan Paraf
1 Larutan glukosa dalam sebagian a.p.i
2 Larutkan NaCl dalam sebagian a.p.i
3 Kedua campuran tersebut dicampurkan
4 Tambahkan a.p.i ± ml kemudian cek pH
5 Tambahkan karbon, dipanaskan dan di aduk
(60-70ºC) selama 15 menit (jam - )
6 Larutan disaring dan filtrat pertama dibuang
7 Larutan kemudian diisikan ke dalam infus
sebanyak 105 ml
8 Sterilisasi dalam otoklaf 115-116ºC selama 30
menit (jam - )
VII. Evaluasi Sediaan
No Evaluasi Penilaian
1 Penampilan fisik wadah
2 Jumlah sediaan
3 Kejernihan sediaan
4 Keseragaman volume
5 Brosur
6 Kemasan
7 etiket
8 Uji pirogen
9. Uji kebocoran
IX. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa Glukosa
merupakan suatu metabolit yang penting bagi kelangsungan hidup manusia, larutan
glukosa sering digunakan untuk deplesi cairan dan karbohidrat yang diberikan
melalui vena parifer. Konsentrasi glukosa dalam sediaan adalah 5% dan
berdasarkan uji evaluasi yang telah dilakukan sediaan infus glukosa 5% tersebut
memenuhi syarat sediaan.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2009). Teknologi Bahan Alam (Serial Farmasi Industri) ed-2. Revisi.
Bandung : Penerbit ITB.
Allen, L. V., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. Rowe
R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor). London : Pharmaceutical Press
and American Pharmacists Assosiation.
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Farmakope Indonesia. Edisi VI.
1709. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi
Kedua, 1091-1098, UI Press, Jakarta
Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Lukas, Syamsuni, H.A., 2006. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
McEvoy GK, Drug Information. Eds. 2002 . American Sosiety of Health-System
Pharmacist, Inc. United States of America.; 764-782
Marsks BD, Smith MC. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar-Pemeliharaan Kadar
Glukosa Darah. Jakarta : EGC, 462-469
Sweetan, S. C. 2009. Martindale : The Complete Drug Reference Thirty-Sixth
Edition. London : pharmaceutical press
Sweetman SC. 2002. The Complete Drug Reference. Pharmaceutical Press :
London.
LAMPIRAN
Gambar
Melakukan pengecekan pH
menggunakan pH indicator Menambahkan karbon
Larutan dipanaskan dan diaduk (60-
Larutan disaring panas-panas dan filtrat
70°C) selama 15 menit
pertama dibuang
• LABEL
• ETIKET
• BROSUR
• KEMASAN