COMPETITION 2019
JUDUL KARYA
KATEGORI KARYA :
BIOMEDICAL SIGNAL
Diusulkan oleh
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
ABSTRAK…........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Permasalahan ..…........................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1
1.4 Luaran Yang Diharapkan .............................................................................. 2
BAB II DASAR TEORI ……...………………………………........................... 3
BAB III METODE PENELITIAN …................................................................. 7
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 10
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................... 10
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN….................................................................................. 12
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino Uno ............................................................................................. 4
Gambar 2.2 Pixy CMU Cam 5....................................................................................... 5
Gambar 2.3 LCD Modul ……………………………................................................... 5
Gambar 3.1 Flowchart Cara Kerja alat …………………………................................. 7
Gambar 3.2 Sensor Pada Dasar Toilet Berdiri ……………………….......................... 8
Gambar 3.3 Kamera Pixy pada General Toilet Check Up…………………………....... 8
Gambar 3.4 Flowchart Analisa Pembuatan Alat GTC ………………………............. 9
Gambar 3.5 Flowchart Proses Evaluasi GTC ………………........................................ 9
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya ………………….……………........................................ 10
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ………………….……………….................................... 10
v
ABSTRAK
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa yang paling
banyak dibutuhkan oleh masyarakat mengingat kesehatan sebagai salah satu hak dasar
manusia. Dalam hal pemeriksaan kesehatan banyak masyarakat yang tidak dapat
memeriksa kesehatannya dikarenakan hal ekonomi, kegiatan yang sangat padat dan hal
lainnya. Diharapkan dalam penelitian ini dapat membantu masyarakat dalam hal
kesehatan dapat memeriksa kesehatanya dengan menghemat biaya maupun waktu.
Dengan menggunakan urine sebagai subjek dalam hal memeriksa kesehatan
seseorang dan dibantu dengan menggunkan alat seperti toilet berdiri sebagai wadah air
urine itu sendiri dan mikrokontroler, Pixy CMU Cam 5, dan sensor air sebagai pengolah
data yang sebelumnya telah dimasukkan dan dengan menggunakan LCD Modul sebagai
keluarannya dan alat ini disebut General Toilet Check-up atau yang disingkat “GTC”
yang diharapkan dapat memberikan suatu inovasi dalam hal kesehatan.
Kata Kunci : General Toilet Check-up, Kesehatan, Urine
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipungkiri
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
tubuh seseorang adalah akitifitas sehari-hari, makanan yang dikonsumsi dan obat-
obatan. Faktor-faktor inilah yang dapat mempengaruhi suatu proses pertumbuhan dan
perkembangan seseorang.
Tubuh manusia memerlukan bebrapa faktor yang digunakan dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan contohnya, istirahat yang cukup, dan mengkonsumsi
makanan yang sehat dan memiliki gizi yang baik untuk tubuh dengan begitu tubuh
manusia dapat berfungsi dengan baik.
Di zaman yang modern ini membuat perubahan pola hidup masyarakat menjadi
semakin praktis tanpa menyadari hal yang akan diakibatkan oleh tubuh manusia
tersebut, contohnya saja makanan cepat saji seperti fast food atau junk food ataupun
minuman-minuman keras yang tersedia dimana-mana, seringnya melakukan aktifitas
tanpa adanya waktu istirahat yang cukup bagi tubuh, dan mengkonsumsi obat-obatan
tanpa mengetahui dosis pemakaian dan efek sampingnya.
Hal-hal tersebut dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti infeksi
saluran kemih, batu ginjal dan prostat. Banyak orang yang malas sekali dalam
memeriksa kesehatan dikarenakan tidak ada waktu untuk memeriksakan kesehatanya
ataupun terkendala masalah ekonomi. Perhitungan asupan cairan dari minuman berasal
dari sepuluh kategori minuman yaitu air putih, teh, susu, sirup, kopi, jus buah,
softdrink, minuman instan, dan minuman lain. Total asupan cairan dari minuman
padalaki-laki sebesar 2162 ml, lebih tinggi dibanding perempuan yaitu sebesar 1708 ml
(p<0,05). Kontribusi cairan dari minuman tersebut pada laki-laki dan perempuan
berturut turut sebesar 73,6% dan 75,9% dari total asupan cairan (Dodik, 2011).
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang begitu
pesat, penulis mendapatkan suatu ide yang dapat membantu manusia dalam proses
pemeriksaan kesehatan yang terbilang mudah dan praktis tanpa mengeluarkan biaya
yang mahal dan terbilang cepat bagi masyarakat serta dapat digunakan secara umum
oleh masyarakat.
Oleh karna itu, kami ingin membuat alat bernama General Toilet Check-up atau
yang disingkat “GTC”. Dimana dengan alat ini diharapkan manusia dapat memeriksa
kesehatannya dengan mudah dan praktis tanpa mengeluarkan waktu dan biaya yang
banyak serta dapat membantu masalah kesehatan yang ada di negeri kita ini.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan diselesaikan dari pembuatan alat General Toilet
Check-up atau “GTC” adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana agar masyarakat di negeri ini dapat dengan mudah memeriksa
kesehatan.
2. Bagaimana agar masyarakat di negeri ini dapat menghemat biaya maupun waktu
dalam memeriksa kesehatan.
3. Bagaimana agar teknologi dalam bidang kesehatan di negeri kita dapat berkembang.
1
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan alat General Toilet Check-up “GTC”
adalah sebagai berikut:
1. Membantu agar masyarakat di negeri ini dapat dengan mudah memeriksa kesehatan.
2. Membantu agar masyarakat di negeri ini dapat menghemat biaya maupun waktu
dalam memeriksa kesehatan.
3. Membantu agar teknologi dalam bidang kesehatan di negeri kita ini dapat
berkembang.
2
BAB II DASAR TEORI
2.1 Urine
Urine berasal dari darah yang dibawah arteri renalis masuk kedalam ginjal, terdiri
dari bagian yang padat yaitu sel darah dan bagian plasma darah. Pembentukan kemih
berlangsung melalui tiga proses yaitu filtrasi glomerulat, reabsorbsi tubuler dan sekresi.
Terbentuknya urine ada tiga tahap yaitu melalui proses filtrasi, proses reabsorpsi dan
proses sekresi (Alwi, 2004).
Urine merupakan hasil filtrasi darah oleh glomerolus ginjal, Tujuannya adalah
membersihkan darah dari sisa-sisa metabolisme dan mengatur jumlah air dan elektrolit
dalam tubuh. Fungsi ini disebut sebagai fungsi Homeostatik tubuh oleh ginjal yang
dijalankan oleh glomerolus dan tubuli. Tubuli merupakan bagian ginjal yang
menyeleksi dan mengatur bahan-bahan dengan mekanisme ekskresi dan absorbsi bahan-
bahan tersebut termasuk air (Panil, 2004).
Ginjal mempertahankan komposisi cairan ekstraseluler yang menunjang fungsi
semua sel tubuh. Kemampuan ginjal untuk mengatur komposisi cairan ekstraseluler
merupakan fungsi per satuan waktu yang diatur oleh epitel tubulus. Untuk zat yang
tidak disekresi oleh tubulus, pengaturan volumenya berhubungan dengan laju filtrasi
glomerulus (LFG). Seluruh zat yang larut dalam filtrasi glomerulus dapat direabsorpsi
atau disekresi oleh tubulus (Panil, 2004).
Saat ini penanda endogen yang paling sering digunakan adalah kreatinin serum,
baik sendiri maupun dikombinasikan dengan urine tampung 24 jam untuk menentukan
kebersihan kreatinin. Beberapa faktor dapat memengaruhi ketepatan penggunaan
kreatinin untuk uji fungsi ginjal, seperti ketelitian dalam mengukur jumlah urine 24 jam,
pengaruh massa otot terhadap produksi kreatinin endogen, asupan daging, aktivitas
fisik, adanya sekresi kreatinin di tubulus ginjal, pengaruh obat-obatan, dan masalah
analitik metode pemeriksaan kreatinin (Panil, 2004).
Sifat fisik urine adalah sebagai berikut:
1. Warna. Umumnya urine berwarna kuning kecokelatan (tergantung dari konsentrasi
urine). Semakin banyak minum akan menyebabkan konsentrasi urine menurun
sehingga warnanya menjadi lebih muda.
2. Bau. Bau urine bias mengidentifikasikan kesehatan seseorang. Urine dari seorang
penderita diabetes akan berbau agak manis karena keberadaan senyawa organik
yakni keton. Urine yang baru saja dieksresikan biasanya berbau tidak menyengat,
tetapi yang sudah lama berbau menyengat, seperti bau ammonia.
3. Keasaman. Urine normal mempunyai kisaran harga pH dari 4,5 – 8. Umumnya pH
urine sekitar 6.
4. Kerapatan (densitas). Urine normal mempunyai kisaran harga kerapatan (densitas
sebesar 0,001-0,0035 gram/cm3 (M. Pranjoto, 2010).
3
menandakan gangguan fungsi hati atau saluran empedu, sehingga sangat penting untuk
memperhatikan warna urine yang tidak biasa (abnormal). Macam-macam warna urine:
Kemerahan : kemungkinan karena adanya darah segar atau hemoglobin keduanya
menjadi penanda terjadinya pendarahan pada saluran urogenitalia.
Merah coklat : kemungkinan disebabkan adanya darah atau hemoglobin yang sudah
lama menyebabkan warna merah yang keruh / coklat, namun dapat juga karena
adanya myoglobin, pigmen empedu, dan pewarna. Pemakaian obat-obatan seperti
klorpromazin, haloperidol, rifampisin, fenition, ibuprofen. Warna merah coklat dapat
berati urine bersifat asam (karena metronidazol) atau alkali (karena laksatif,
metildopa).
Kuning merah (pink) : kemungkinan adanya sayuran, bit, fenazopiridin atau katartik
fenolftalein, ibuprofen, fenitoin dan klorokuin.
Biru kehijauan : kemungkinan pasien mengkonsumsi bit, adanya bakteri
Pseudomonas, pigmen empedu dan amitriptilin.
Hitam : kemungkinan adanya alkaptouria.
Gelap : kemungkinan adanya porfiria, malignant melanoma (sangat jarang
ditemukan).
Kuning kecoklatan : kemungkinan dikarenakan primakuin, sulfametoksazol bilirubin,
urobilin. Urine yang berwarna coklat tua dapat disebabkan oleh adanya asam
homogentisat yang diproduksi oleh penderita penyakit genetis langka, yaitu
alkaptonuria.
Berbusa : kemungkinan mengandung protein atau asam empedu (Arianda, 2015).
2.3 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single board yang bersifat opensource,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Arduino UNO adalah
sebuah papan mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino
sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada ATmega28
(Ramdhan, 2017).
5
2.6 Kebutuhan Cairan dan Tingkat Kecukupannya
Kebutuhan cairan pada individu dengan kategori usia 15–30 tahun adalah 40
ml/kg BB (12). Sehingga kebutuhan cairan pada remaja laki-laki antara 1600-3200 ml
(2292 ± 411ml), dan pada remaja perempuan antara 1520-3200 ml (2057 ± 323 ml).
Berdasarkan uji beda t-test terdapat perbedaan yang nyata (p<0,05) antara kebutuhan
cairan laki-laki dan perempuan. Kandungan lemak pada perempuan dua kali lebih
banyak dibanding laki-laki, sehingga kebutuhan cairan perempuan secara umum akan
lebih rendah dibanding lakilaki pada kategori usia yang sama. Institute of Medicine
(IOM) melakukan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan estimasi total kehilangan
cairan tubuh pada orang dewasa dengan aktivitas ringan yang berkisar antara 1050 –
3100 ml per hari (Dodik, 2011).
Kecukupan terhadap kebutuhan cairan adalah perbandingan antara asupan cairan
dengan kebutuhan cairan pada masing-masing individu (%). Rata-rata asupan cairan
antara remaja laki-laki dan perempuan berturut-turut sebesar 2939 ml dan 2250 ml,
sedangkan kebutuhannya berturut-turut sebesar 2292 ml dan 2057 ml. Kecukupan
kebutuhan cairan remaja laki-laki berkisar antara 74-304% (rata-rata132±47%),
sedangkan remaja perempuan berkisar antara 46-203% (rata-rata 111±33%). Asupan,
kebutuhan, dan kecukupan cairan pada remaja laki-laki secara signifikan lebihtinggi
dibandingkan perempuan (p<0,05). Rata-rata asupan, kebutuhan, dan kecukupan cairan
remaja laki-laki dan perempuan Tingkat kecukupan Laki-laki Perempuan Asupan cairan
(ml)* 2939 ± 922 2250 ± 581 Kebutuhan cairan (ml)* 2292 ± 411 2057 ± 323
Kecukupan cairan (%)* 132 ± 47 111 ± 33 Keterangan : * = signifikan (p<0,05; uji beda
t-test) Kategori tingkat kecukupan cairan dikatakan kurang jika kurang dari 90%, cukup
jika sama dengan 90-110%, dan lebih jika lebih dari 110%, maka sebanyak 55,4%
remaja termasuk dalam kategori lebih. Terdapat 20,5% subjek berada pada kategori
cukup asupan cairan, yaitu laki- laki sebesar 10,8% dan perempuan sebesar 9,6%.
Remaja dengan kategori kurang asupan cairan sebanyak 24,1%, terdiri dari 16,9%
perempuan dan hanya 7,2% laki-laki. Jika dibandingkan dengan kebiasaan minum air
putih, masih terdapat 37,3% subjek yang minum kurang dari 8 gelas per hari (Dodik,
2011).
6
BAB III Metode Penelitian
3.1 Inovasi Teknologi
Agar masyarakat dapat memeriksa kesehatan dengan mudah dan harga yang
terjangkau, saya dan tim memberikan inovasi pada toilet berdiri dengan menciptakan
General Toilet Check-up (GTC) dimana dengan alat ini masyarakat dapat mengetahui
tingkat kesehatanya hanya dengan buang air kecil pada toilet berdiri yang telah tersedia
“GTC”. Pada alat ini kami pasang Pixy CMU Cam 5 dimana sensor tersebut akan
mendeteksi warna urin dan hasil pembacaan sensor akan di proses oleh mikrokontroler
Arduino untuk di tampilkan pada LCD M1632.
Dengan membaca keterangan yang terdapat pada LCD M1632 di harapkan
masyarakat dapat mengetahui kemungkinan mengapa urin mereka tidak berwarna
normal (kuning bening) atau sudah normal. Adapun cara kerja GTC dapat di jelaskan
dalam flowchart berikut ini:
Mulai
Deteksi air
Urine
Deteksi
warna urine
Tampilkan
Hasil
klasifikasi
dengan LCD
7
Gambar 3.2 Sensor Pada Dasar Toilet Berdiri
Sumber : Penulis, 2019
Selanjutnya setelah seseorang selesai membuang urine pada GTC, urine akan
melewati sensor air yang akan menyalakan Pixy Cam yang kemudian membaca warna
urine yang melewati kotak sample. Setelah membaca warna urine Pixy Cam akan
mengirimkan data menuju Arduino yang akan di klasifikasikan berdasarkan warnanya.
Setelah mengklasifikasikan warna, Arduino akan mengirimkan data menuju LCD untuk
menampikan saran berdasarkan pengolahan data warna urine.
GTC
Evaluasi Evaluasi
Toilet Umum
9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Adapun anggaran biaya dari program ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1. Bahan habis pakai 1.615.186
2. Peralatan Penunjang 535.186
3. Lain-lain 80.000
4. Total 1.890.186
10
DAFTAR PUSTAKA
Alwi., Muh.Khidri, 2004, Buku Ajar Biomedik I, Universitas Muslim Indonesia,
Makassar.
Briawan, Dodik, Tyas Rara Sedayu & Ikeu Ekayanti. 2011. “Kebiasaan Minum dan
Asupan Cairan Remaja di Perkotaan”. Vol.8, No.1, Jurnal Gizi Klinik
Indonesia.
Panil., Zulbadar, Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC, Jakarta.
Pranjoo M. U., Endang W., Kun S. B., 2010, Adsorpsi Nitrogen Dari Urin Dengan
Zeolit, Vol.15, No.1, Jurnal Penelitian Saintek, Yogyakarta.
Ramdhan, William & Hizriani., 2017, “Perancangan Alat Penyortir Permen
Berdasarkan Perbedaan Warna Menggunakan Sensor RGB LED Berbasis
Mikrokontroler Arduino Uno”. Vol.2, No.1, Jurnal Manajemen Informatika dan
Teknik Komputer, Kisaran.
11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1.1 Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Slamet
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 04161072
5 Tempat dan Tanggal Lahir Balikpapan, 25 September 1998
6 E-mail Slametamir96@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0853 4850 1876
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 018 SMP N 20 SMA N 9
BALIKPAPAN BALIKPAPAN BALIKPAPAN
UTARA UTARA UTARA
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
1 - - -
12
1.2 Biodata Anggota Peneliti 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Mukhlis Ikhsandy
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 04161045
5 Tempat dan Tanggal Lahir Balikpapan,24 Maret 1998
6 E-mail Mukhlisikhsandy@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 0895326105545
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 005
SMP N 2 SMKN 1
BALIKPAPAN
BALIKPAPAN BALIKPAPAN
SELATAN
Jurusan - - TITL
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
1 - - -
13
1.3 Biodata Anggota Peneliti 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rifqi Bagja Rizqullah
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 04171060
5 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 18 Januari 2000
6 E-mail rbr4you@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085247409515
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 010 SMPN 2 SMAN 2
SAMARINDA SAMARINDA SAMARINDA
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017
1 - - -
14
1.4 Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Institut Teknologi Institut Teknologi
Sepuluh Bandung
Nopember
Bidang Ilmu Auditory Biomedical
Neuroscience Engineering
Tahun Masuk-Lulus 2010-2014 2015-2017
16