Blending Bauksit
Blending Bauksit
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
R WIENDRA ZUHRIANI
112000147
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melaksanakan Skripsi Pada
Jurusan Teknik Pertambangan
Oleh
R WIENDRA ZUHRIANI
112000147
Mengetahui
Dosen Wali Pembimbing I
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji apakah dengan pencampuran
bauksit beda kadar dapat memenuhi kebutuhan pasar dan sesuai dengan sasaran
produksi bauksit yang diharapkan PT Aneka Tambang Tbk UBP Bauksit di Pulau
Bintan, Kepulauan Riau. Jika terdapat perbedaan kadar antara PT Antam sebagai
produsen dan para konsumennya akan mempengaruhi harga jual bauksit, dimana
di dalamnya telah mencakup beberapa aspek yang harus benar-benar menjadi
pertimbangan antara lain aspek Teknis, Ekonomi dan Lingkungan. Penelitian ini
juga bertujuan untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada dan memberikan
masukan yang berguna untuk peningkatan produksi alat angkut dan muat serta
efisiensi waktu kerja.
E. DASAR TEORI
Pencampuran adalah penambahan atau penimbunan secara bersamaan dan terus
menerus dalam waktu tertentu dari dua atau lebih material yang dianggap
mempunyai komposisi yang konstan dan terkontrol proporsinya sehingga
diharapkan bauksit sebagai produk pencampuran tersebut akan berkadar sesuai
dengan yang dikehendaki.
Xt X1 X 2 ... X n
dimana :
Kc = Kadar campuran bauksit
Xt = Berat total campuran bauksit
K1 , K2 = Kadar masing-masing bauksit yang akan dicampur
X1, X2 = Berat masing-masing jenis bauksit yang akan dicampur
dimana :
q1 = Kapasitas munjung (penuh) yang tercantum dalam spesifikasi
K = Faktor bucket
2. Alat Angkut
Alat angkut yaitu alat yang digunakan untuk pengangkutan material dari
alat muat. Pengangkutan material hasil penambangan ini menggunakan
Dump Truck. Untuk mengetahui produksi alat angkut digunakan
persamaan :
C x 60 x Et
P xM
Cmt
dimana :
P = Produksi per jam (m3/jam)
C = Produksi per siklus , C = n x q1 x K
Et = Effisiensi kerja Dump Truck
Cmt = Waktu siklus Dump Truck (menit)
M = Jumlah Dump Truck yang bekerja
3. Match Factor (MF)
Untuk menjamin bahwa aplikasi pelaksanaan pencampuran kadar juga
akan optimal, maka perlu dilakukan pengkajian ulang terutama mengenai
effisiensi pemanfaatan kapasitas pengangkutan (karena tonase
pencampuran dikonversikan dalam perbandingan jumlah penumpahan
alat angkut) dan faktor keselarasan kerja (match factor) antara alat muat
dan alat angkut. Besarnya match factor diperoleh dengan menggunakan
persamaan :
Tl x nT
MF
Tt x nL
dimana :
Tl = Waktu pemuatan
Tt = Waktu pengangkutan
nT = Jumlah Dump Truck
nL = Jumlah Back Hoe
Keterangan :
MF = 1 berarti adanya keselarasan kerja
MF < 1 adanya alat muat luang
MF > 1 adanya alat angkut luang
a
j 1
1 . x j atau b1 untuk i = 1,2,3,4,…..,n dan X j 0
dimana :
Cj Parameter yang dijadikan kriteria optimasi atau variable
pengam-bilan keputusan dalam fungsi tujuan.
X j Variabel pengambilann keputusan atau kegiatan (yang ingin dicari).
a1 Kegiatan yang bersangkutan dalam kendala pertama.
Keterangan :
VD = Variabel Dasar
Z = Fungsi Tujuan
X1 = Pengamatan yang dilakukan pada kuari A
X2 = Pengamatan yang dilakukan pada kuari B
X3 = Pengamatan yang dilakukan pada kuari C
Xn+m = Variabel tambahan
NK = Nilai Kanan (Nilai Pembatas)
3. Memilih kolom kunci
Kolom kunci adalah kolom yang digunakan untuk merubah tabel dimana
mempunyai nilai pada baris kunci tujuan terdapat lebih dari satu kolom
yang mempunyai nilai negatif terbesar yang angkanya sama, maka dapat
dipilih salah satu diantaranya menjadi kolom kunci. Kalau suatu tabel
tidak mempunyai nilai negatif berarti tabel tersebut sudah mencapai
optimal.
4. Memilih baris kunci
Baris kunci adalah baris yang digunakan untuk merubah tabel. Untuk itu
terlebih dahulu dihitung indek tiap-tiap baris dengan cara membagi nilai–
nilai kolom bn atau nilai kanan dengan nilai yang sebaris pada kolom
kunci.
Nilai kolom b n
Indeks
Nilai kolom kunci
Baris kunci adalah baris yang mempunyai nilai indek dengan angka
positif terkecil. Apabila terdapat lebih dari satu baris yang mempunyai
nilai indek positif terkecil yang angkanya sama, maka dapat dipilih salah
satu diantaranya menjadi baris kunci. Nilai yang masuk dalam kolom
kunci dan juga termasuk dalam baris kunci disebut angka kunci.
5. Merubah nilai baris kunci
Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Kemudian dengan mengganti variabel baris pada baris tersebut dengan
variabel kegiatan yang terdapat di bagian atas kolom kunci.
6. Merubah nilai-nilai selain baris kunci
Nilai-nilai baris yang lain selain baris kunci dapat dirubah dengan nilai
sebagai berikut :
Bb = Bl - (koefesien Kk x nilai baru Bk)
dimana :
Bb = baris baru
Bl = baris lama
Kk = kolom kunci
Bk = baris kunci
7. Pencapaian hasil maksimum
Ulangi langkah-langkah perbaikan pada langkah ketiga diatas untuk
memperbaiki tabel-tabel yang telah dirubah nilainya. Jika masih ada
variabel pada fungsi tujuan yang mempunyai koefisien negatif maka
penyempurnaan masih perlu diteruskan. Perubahan baru berhenti apabila
seluruh variabel pada fungsi tujuan.
F. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian langsung
di lapangan. Data-data yang ada dilapangan digabungkan dengan teori yang
relevan sehingga dari keduanya dapat diperoleh pendekatan penyelesaian
masalah. Tahapan penyelesaian masalah tersebut dilakukan sebagai berikut :
1. Studi literatur, dilakukan dengan mencari bahan-bahan
pustaka yang menunjang.
2. Pengamatan di lapangan, yaitu mengadakan pengamatan
langsung di lapangan meliputi :
a. Waktu edar alat muat dan angkut rata-rata
setiap hari.
b. Waktu kerja.
c. Target produksi tiap hari
3. Pengelompokan data yang
diperoleh dari lapangan, meliputi :
a. Data produksi dari
tambang.
b. Data curah hujan
mempengaruhi effisiensi kerja.
4. Pengolahan data,
dilakukan perhitungan yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan
rangkaian perhitungan yang berhubungan dalam penelitian ini.
5. Analisa data,
dilakukan dengan pendekatan metode matematis dengan pembuatan fungsi
tujuan yang berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengamatan di
lapangan sehingga akan didapatkan analisa permasalahan dengan metode
simplek.
6. Kesimpulan, berupa
penerapan model metematis dengan metode simplek sehingga didapat tujuan
yang diharapkan yaitu produksi bauksit untuk memenuhi kebutuhan pasar.
G. RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Waktu ( minggu )
Kegiatan 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Observasi Lapangan
Studi literatur
Pengambilan data
Pengolahan data
Pembuatan draft