Hebrianti
Kurniawati
Point penting pembahasan :
Latar belakang
Pada tahun 1990 peneliti dari Universitas Illinois, Dr. Carl Woese dan membuktikan bahwa
Archaea memiliki perbedaan yang mendasar dengan bakteri dan eukaria. Sehingga memisahkan
Archaea ke dalam domain tersendiri yaitu Archaea. (Yuwono T. 2005. ) walau Pada awalnya
Archaea merupakan salah anggota dari dunia prokariota yang mempunyai ciri belum mempunyai
pembagian ruang (kompartemensasi) yang jelas diantara komponen-komponen selnya. Sehingga
semua komponen selnya, termasuk bahan genetiknya terletak di dalam membran sitoplasma .
jika di amati archea tidak begitu berbeda dengan sel bakteri secra visual tampaknya hamper sama
, namun perkembangan penelitian mengetahui bhawa organism ini memilki sifat molekuler yang
lebih mirip dengan eukariot.
POINT PEMBAHASAN
1. Perbandingankarakter 3 domain kehidupan
Domain dalam klasifikasi ilmiah biologi adalah tingkatan tertinggi dalam takson yang berada di
atas kerajaan. Menurutsistemtiga domain yang diperkenalkan oleh Carl Woese (1928-2012),
terdiri dari tiga domain yaitu:
Arkea
Bakteri
(bacteria) adalah kelompok organisme berbentuk haya dapat di lihat dengan mikroskopis dan
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk kedalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil mikroskopik, sertamemiliki peran besar dalam kehidupan
di bumi.
Karakteristtik bakteri
Eukariota
Gambar 3 ( sumber google.com )
(EukaryaatauEukaryota) Eukariota adalah organisme dengan sel yang memiliki nucleus dan
organel bermembran lainnya sel yang merupakan penyusun dari mahluk hidup khususnya
pada hewan, tumbuhan dan fungi adalah sel eukariotik. Eukariotik yaitu organisme dengan sel
yang kompleks,didalamnya terdapat bahan-bahan genetika yang kemudian disusun menjadi inti
yangterikat oleh membran. Eukariotik sendiri berasal daribahasa yunani, eu dan karyon
yangmemiliki arti sebenarnya dan inti (sel yang memiliki membrane inti sejati), sehingga Sel
inimemiliki membran plasma yang dapat diakses antara daerah inti sel dengan
daerahlainya. struktur tubuh terbentuk secara kompleks dan lebih besar dari pada sel prokariotik
(Mitchell, Reece. 2003. )
No Karakteristik Domain
Bakteri Arkhaea Eukarya
1. Struktur sel Iya Iya Tidak
prokariotik
2. Membran Tidak Tidak Iya
( mengikat
organel)
3. Dinging sel Iya Iya Bervariasi
(tanpa (tanpa tanaman dari
peptidoglikan) peptidoglikan) fungi
memliki
dinding sel.
Sel hewan
tidak
4. Nukleus Tidak Tidak Iya
5. Metanogenesis Tidak Iya Tidak
Table1. perbedaan 3 domain
Pada arkaea dan bakteri struktur sel termasuk struktur sel prokariotik sedangkan pada eukarya
struktursel bukan termasuk struktur sel prokariotik.
Pada bakteri dan arkea tidakmemiliki membrane sedangkan pada eukarya memiliki membran
Nucleus pada bakteri dan archaea tidakmemiliki nucleus sedangkan pada eukaryamemiliki
nucleus
Arkea dipisahkan menjadi domain ketiga karena perbedaan yang besar dalam struktur RNA
ribosom. Pada tahun 1977, Carl Woese, seorang ahli mikrobiologi, mempelajari urutan genetik
organisme dan mengembangkan metode sekuensing baru yang melibatkan pemotongan RNA
menjadi fragmen-fragmen yang bisa diurutkan dan dibandingkan dengan fragmen lain dari
organisme lain. (Yuwono T. 2005. ) Semakin mirip pola fragmen antar spesies, maka semakin
dekat relasi antar organisme. Woese menggunakan metode perbandingan rRNA baru untuk
mengkategorikan dan membedakan organisme-organisme. Dia mengurutkan berbagai spesies
yang berbeda dan menemukan sekelompok metanogen memiliki pola yang sangat berbeda dari
Prokariota atau Eukariota yang telah dikenal. Metanogen ini jauh lebih mirip satu sama lain
daripada dengan organisme lain yang diurutkan, yang membuat Woese mengusulkan domain
baru Archaea. Salah satu hasil eksperimen yang menarik adalah Arkea ternyata lebih mirip
dengan Eukariota daripada dengan Prokariota (walaupun Arkea lebih mirip dengan Prokariota
pada struktur). Ini mengarahkan pada kesimpulan bahwa Arkea dan Eukarya berbagi lebih
banyak nenek moyang bersama yang terakhir (recent common ancestor) daripada Arkea dan
Bakteri secara umum. Perkembangan nukleus terjadi setelah percabangan antara Bakteri dengan
leluhur bersama ini. Meskipun Arkea adalah prokariotik, mereka memiliki hubungan yang lebih
dekat dengan Eukarya, sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam domain Bacteria ataupun
Eukarya. Salah satu fitur yang unik pada Arkea adalah penggunakan lipid ikatan eter pada
membran sel. Ikatan eter lebih stabil secara kimia daripada ikatan ester yang ditemukan pada
Bakteri dan Eukarya, yang mungkin merupakan faktor yang berkontribusi pada kemampuan
Arkea untuk bertahan hidup pada lingkungan ekstrem, seperti panas dan kadar garam ekstrem.
Salah satu fitur yang unik pada Arkea yang tidak ditemukan pada organisme lain adalah
kemampuan metanogenesis, yaitu proses metabolisme untuk memproduksi metana.
Archea bacteria tidak memilki nucleus dan tidak memilki organel terkait membrane contoh
tarkea tidak memilki mitokondria, badan golgi, namun archea memili materi genetic dan
sitoplasma
Struktur dasar dari memebran sel archea tersusun dari fosolipid. Struktur initersusun dari
molekul gliserol yang berkaitan dengan posfat pada ujung pertama (kepala) dan berikatan dengan
rantai samping yang berupa isoprenoid pada ujung lainnya (ekor).
Gambar 5. Membran sel Archaea.
Karena sifatnya yang hidrofilik maka ketika membran berada pada lingkungan cair,
ujungmolekul yang mengandung gugus fosfat akan berada pada permukaan luar membran yang
Hubungan langsun g dengan lingkungan lu ar sel, dan sisi lain ya yang bersifat
hidrofobi kakanberada dibagian dalam. Pelapisan seperti ini menciptakan penghalang kimia yang
sangat efektifdisekitar sel dan membantu dalam menciptakan keseimbangan kimiawi. Secara
komposisi,(onig H. 2001) membrane sel Archaea memiliki perbedaan dengan membran sel
bakteri dan eukaria. Perbedaan tersebutantara lain adalah perbedaan kiralitas gliserol yang
menjadi penyusun membran sel, ikatan antara Gliserol dan rantai samping isoprenoid berupa
ikatan eter, rantai samping berupa isoprenoid bukanasam lemak seperti pada bakteri dan eukaria,
dan memiliki rantai samping yang bercabang.
Kiralitas dari gliserolGliserol yang digunakan Archaea untuk membentuk fosfolipid merupakan
stereoisomer dari gliserolyang digunakan untuk membentuk membran sel pada bakteri dan
eukaria. Dua molekul yang stereoisomer adalah cerminan satu sama lain. Pada membran sel
bakteri dan eukaria, gliserol yang menyusun membran selnya berupa D-gliserol, sedangkan pada
arkaea berupa L-gliserol.
Gambar 6. Struktur penyusun membran sel Archaea dan bakteri / eukaria.
Pada kebanyakan organisme, gliserol yang terdapat pada membran selnya akan berikatan
denganrantai samping menggunakan ikatan ester. Namun tidak demikian halnya pada membran
sel Archaea. Ikatan yang terbentuk antara gliserol dan rantai samping pada membran sel
Archaeaadalah ikatan eter. Hal ini memberikan fosfolipid yang dihasilkan memiliki sifat
mekanik kimia yang berbeda dari membran lipid organisme lain.
Gambar 7 . Ikatan yang terbentuk pada membran sel bakteri / eukaria dan Archaea.
Rantai IsoprenoidArchaea memiliki rantai samping penyusun fosfolipid yang berbeda dengan
bakteri dan eukaria.Rantai samping penyusun fosfolipid pada bakteri dan eukaria adalah asam
lemak, sedangkan pada Archaea chain samping yang dimilikinya adalah isoprenoid. Isoprenoid
merupakan hidrokarbon yangmemiliki 20 atom C dan merupakan anggota yang sederhana dari
kelas bahan kimia yang disebutterpene. Menurut definisi, terpene adalah molekul yang
menghubungkan molekul isoprenoid bersama-sama.
jIka kita melihat pohon filogenik, awalnya archea di klasifikasikan di domain bakteri namun,
karena archea memilki sifat sel unik akhirnya di ketahuai bahwa achea seharusnya di pisahkan
pada domain berbeda. Walaupun arkea ini umunya berbentuk mirip dengan dengan bakteri
ternyata arkea memilki gen dan jalur metabolism lebih mirip dengan aukariota. ARCHEA
sendiri memlki 4 filum yang berbeda di mana ada 2 filum utama adapun 4 filum ini yaitu :
1. Crenarchaeota : dengan karakter memiliki kemampuan mentolerir kondisi suhu dan keasaman
yang ekstrim, habitat marine dan suhu rendah , merupakan jenis archea yang usdah dapat di
kultur yang bersifat hiperthermofil, yaitu resisten atau tahan terhadap suhu sangat extreme.
3. Korarchaeota :, ciri fisiologis belum banyak dikenali dan sulit dikultur. Merupakan filum baru
4. Nanoarchaeota : Nanoaechaeota merupakan cabang paling dalam pada pohon filogeni arkea
2. Halofil ekstream : halofil ektrem berasal dari bahasa yunani “halo” artinya garam dan
halofil artinya pecinta. archeea yang hidup di tempat yang asin seperti great salt lake dan
lautan mati yang kadar garam nya sangat tinggi atau 10x lipat lebih asin dari air
lautbahkan, beberapa spesies sekedar memilki tolerensi terhadap[p salinitas, halofil
ekstrem membentuk koloni yang berbentuk seperti buih hewan berwarna merah ungu
yang di hasilkan oleh pigmen peangkap cahaya bakterioriorhodopsin
3. Thermofilik extream : archaea yang hidup pada suhu yang ekstrim Yang sangat panas
sampai 60 derajat Celsius sampai 80 derajat celcius. Arkea termofil ektrem menempati
mata air panas. Sulfur di yellowstome national park, dan mendapatkan energy dengan
cara mengoksidasi sulfur.spesies termofil lainnya mampu hidup pada air bersuhu 105
derajat celcius dekat dengan lubang hidrotermal di laut dalam.
CONTOH SPESIES FILUM YANG MENGHUNI LINGKUNGAN EKSTREM
PERAN ARCHEA
Peran Menguntungkan
a. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Contohnya Methanobacterium.
b. Enzim archaebacterial ditambahkan ke deterjen untuk meningkatkan kemampuannya menahan
suhu tinggi dan pH tinggi
c.Beberapa enzim archaebacterial juga digunakan dalam industri makanan untuk mengubah
kekuatan jantung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat).
d.Berbagai jenis archaebacteria digunakan untuk mengobati pencemaran lingkungan, mis.
Seperti tumpahan minyak
e. Menghasilkan biogas untuk bahan bakar alternatif.
Peran merugikan
Archaebacteria dapat merusak makanan yang diawetkan dengan garam dan dapat
menyebabkan cepatnya pembusukan pada ikan laut
HASIL DISKUSI :
Dari materi yang di sampaikan dan diskusi yang telah di laksanakan ada beberapa poertanyaan
yang muncul yatu :
Pertanyaan ke 1 6/11 08.40] Fitra Diani : Pada archae jenis crenarchaeota, kalian menyebutkan
bahwa ada beberapa yang dapat hidup disuhu ekstrim contohnya air mendidih san air beku,
dimana saja kita dapat menemukan jenis ini maksudnya lingkungan yg dapat dia tempati ?.
Terima kasih
Jawab :
[6/11 08.54] Hebrianti : baik saya akan menjawab pertanyaan dari fitra diani jadi arkea jenis
crenarchaeota ini bis hidup pada suhu yang sangat ekstrum karena dia ini memang bersifat
hipertermofil, di mana arkea jenis ini itu bisa bertahan diatas 80 derajat celcius dan ada yg
sampai diatas suhu menndidih yaitu di atas 100 derajat celcius lalu di mana crenarcheata ini dpt
hidup yaitu biasa di temukan pada lumpur mendidih atau pun aliran yg keluar pada industri di
mana dalam hal ini, hasil industri yg sangat panas contoh pada crenarcheata sulfobus . nah
contohnya terdapat di italia, selandia baru dan yellow park di mana ada seperti danau.
selanjutya yg crenarcheota yg hidup di habitat dingin, yg bisaasa di temukan di air laut yg sangat
dibgin seperti yg ada di antartika di mana ia dpt hidup di suhu yg sangat dingin yaitu 2-4 derajat
celcius saja bahkan ada yg kurang dari 1 derajat celcius
Perkenalkan saya Siti Nurohmah (1840603075),saya ingin bertanya terkait proses konjugasi pada
Arcahaeea apakah proses konjugasi pada Arcahaeea sama dengan bakteri atau tidak? mungkin
bisa lebih di perjelas. Terimakasih.
JAWABAN
Angelia Indriani :
[6/11 09.27] Hebrianti : saya bu mebaca, kalau prosesnya itu tidak di jelaskan secara terperinci
apakah yg jadi pembeda bu, namun hanya di jelaskan bahwa pembeda nya hanya yg
memfasilitasi pertukaran gen antar sel (konjungasi ) bu yaktu pili nya yg berbeda sedikit
DOSEN IBU FIWI: Oy untuk proses konjugasi baik archea dan bakteri , sy blm menemukn
bhwa adanya perbedaan konjugasi pada archea dn bakteria, ttp jika klian menmukan refernsi yg
valid dan mengatakn bhwa ada perbedaan proses konjugasi diantara kedua domain tersebut bisa
d share,,,
PERTANYAAN KE 3[6/11 08.40] Dewi ANJANI: Assalamualaikum saya dewi anjani ingin
bertanya kepada kelompok 3. Di PPT hebrianti mengatakan pada pohon filogenek archea bahwa
dulu archea ini diklasifikasikan sebagai bakteri namun karena sel ini memiliki sel sel yang unik
maka kedua domain ini dipisahkan. Jdi yg ingin saya tanyakan sel unik seperti apa yg mereka
miliki bisa dijelaskan sedikit. Terimakasih
[6/11 09.32] Hebrianti Bio: oiyah maksud unik adalah, dri 3 domain ini penyusun dinding sel yg
berbeda itu adalah archea karena dari komposisi penyusun selnya yg ibu jelaskan tadi, yg bisa
membuat archea ini dpt hidup di lingkungan ektrem
DAFTAR PUSTAKA
Konig H. 2001. Dinding sel archaea. Di dalam: Ensiklopedia ilmu kehidupan. Chichester: 1486-
1493
Yuwono, 2010, Pandemi Resistensi Antimikroba: Belajar dari MRSA, Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan, 1 (42), 2837–2850