NIM : 0310181031
SEMESTER : V (LIMA)
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI-2
MATA KULIAH : BIOLOGI SEL
A B C
Gambar 1.1. Morfologi sel hewan
A. Dengan pengecatan/mikroskop fase kontras,
B. Tanpa pengecatan/mikroskop fase kontras,
C. Dilihat dengan mikroskop fluorescens.
(Wilbur et al. 2005)
Gambar 1.3. menunjukkan bahwa membran plasma tersusun dari dua lapisan
pospolipid, yang dilengkapi dengan adanya protein transmembran serta adanya
karbohidrat yang melekat di permukaan membran tersebut. Tampak bahwa dua lapisan
lipid tersebut terbagi menjadi bagian yang bersifat hidrofobik (bagian yang ada di tengah,
bagian yang takut akan air), dan bagian yang di luar bersifat hidrofilik. Selain
mempelajari struktur ultra sel sampai ke aras molekul, Biologi molekuler juga
mempelajari bagaimana pertumbuhan dan perkembangan sel dilihat sampai ke aras
molekul.
Sistem klasifikasi/penggolongan makhluk hidup mengalami dinamika perubahan
sesuai dengan perkembangan teknologi ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan akan menghasilkan perkembangan data berupa karakter/ciri-ciri suatu
organisme yang digunakan oleh para ahli taksonomi. Berdasarkan urutannya, saat ini
terdapat sistem klasifikasi sampai 8 generasi sepeerti yang disajikan dalam Tabel 2.1. di
bawah ini.
4
Linnaeus Haeckel Chatton Copelan Whittak Whoese Cacalier- Ruggiero
(1735) (1866) (1937) d er (1990) Smith (2015)
(1938) (1969) (1998)
2 3 2 4 5 3 6 7
Kingdom Kingdom Super Kingdom kingdom Domain Kingdom kingdom
kingdom
Dalam bab ini yang akan dibahas adalah tentang penggolongan sel berdasarkan
struktur ultra sel. Mengapa demikian? Seorang tenaga TLM yang tugasnya berhubungan
dengan pemeriksaan kesehatan bagi manusia tentunya harus mengetahui karakter dari
yang menyusun manusia tersebut, yaitu sel. Sel yang dimiliki oleh manusia termasuk ke
dalam kelompok Eukaryot. Dalam pengambilan sampel darah pasien, bagi tenaga TLM
terdapat resiko terinfeksi mikroorganisme. Anda perlu mempelajari bagaimana harus
mengatasi atau meminimalkan terjadinya infeksi. Untuk itulah Anda harus mempelajari
tentang sel manusia.
Selain itu, Anda juga harus mempelajari tentang struktur ultra sel bakteri yang
termasuk kelompok prokaryot. Mangapa bakteri perlu difahami oleh tenaga TLM?
Bakteri adalah mikroorganisme yang banyak menyebabkan infeksi pada manusia. Itulah
alasan mengapa dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh tenaga TLM harus dengan
cara aseptik, untuk menghindari terjadinya infeksi pada manusia.
5
Berdasarkan struktur ultra sel maka sel dapat digolongkan menjadi dua kelompok
yaitu sel Eukaryot dan sel Prokaryot. Penggolongan ini dilakukan oleh Chatton (1937).
Semua sel baik eukaryot maupun prokaryot memiliki komponen tersebut di bawah ini:
1) Membran plasma yang berperan sebagai barier, yang sifatnya selektif
2) Cytosol, yang bentuknya semifluid, seperti jelly, yang ada di dalam sel, di dalamnya
tersuspensi semua komponen sel
3) Kromosom, membawa gen yang terangkai di dalam DNA
4) Ribosom, sebagi tempat sintesis protein.
1. Sel Eukaryot
Di dalam sel eukaryot terdapat banyak organella yang mempunyai fungsi yang
berbeda-beda. Struktur ultra sel dengan macam-macam organellanya dapat Anda lihat
pada Gambar 1.4. Macam-macam organella tersebut rata-rata diameternya adalah 5µm.
Adapun macam organella tersebut adalah :
a. Nukleus sering disebut inti sel mengandung kromosom. Di dalam kromosom terdapat
DNA, dan pada DNA terangkai banyak gen yang berfungsi dalam membawa sifat
keturunan dari orang tua ke keturunannya. Inti sel dibungkus oleh suatu membran,
membran lipid bilayer, sehingga terpisah dari sitoplasma. Di dalam inti sel terdapat
suatu massa yang bergranula, yang disebut sebagai anak inti atau nukleolus. Di
dalam nukleolus terjadi sintesis rRNA, yang kemudian di kemas dengan protein yang
diimport dari sitoplasma menjadi subunit ribosom yang besar maupun kecil. Subunit
ribosom besar maupun kecil selanjutnya dibawa keluar dari nukleus melalui pori-
pori membran inti menuju ke sitoplasma. Sub unit ribosom kecil dan sub unit ribosom
besar kemudian diasembling menjadi ribosom. Setiap nukleus dapat memiliki dua
atau lebih nukleolus, tergantung spesiesnya. Di dalam inti sel juga terjadi transkripsi,
yang menghasilkan mRNA, yang selanjutnya mRNA tersebut ditransfer ke luar inti
sel melalui pori-pori membran inti, menuju ke ribosom.
b. Ribosom, adalah tempat sintesis protein tepatnya adalah translasi. Translasi adalah
proses sintesi protein dengan mRNA sebagai cetakannya. Ribosom merupakan
kompleks antara rRNA dengan protein. Sel-sel yang memiliki kecepatan sintesis
protein tinggi memiliki banyak ribosom, bahkan sampai beberapa juta ribosom.
8
Terdapat dua macam ribosom, yaitu ribosom yang terikat pada membran RE kasar,
dan ribosom yang bebas berada di dalam sitoplasma. Kedua macam ribosom
memiliki struktur yang mirip. Ribosom bebas sebagai tempat untuk sintesis protein
yang difungsikan di dalam sitosol, sedangkan protein yang disintesis pada ribosom
terikat digunakan pada membran itu sendiri atau di eskresikan ke luar sel. Contoh
protein yang diproduksi pada ribosom bebas adalah enzym yang berfungsi dalam
mengkatalisa penguraian. Sedangkan protein yg diproduksi Ribosom terikat
contohnya enzym yang diproduksi oleh pankreas yang disekresikan ke usus halus
untuk proses pencernaan protein.
d. Mitokondria, memiliki dua membran yaitu membran luar dan membran dalam yang
membentuk lekukan-lekukan ke arah dalam yang disebut sebagai cristae. Mitokondria
merupakan tempat terjadinya respirasi sel, menghasilkan energy dalam bentuk ATP
yaitu molekul berenergi tinggi. Mitokondria banyak mengandung enzym-enzym yang
berfungsi dalam siklus Kreb. Ada sel yang hanya memiliki satu mitokondria besar,
tetapi ada yang memiliki banyak mitokondria. Sel yang aktivitasnya tinggi memiliki
mitokondria lebih banyak apabila dibandingkan dengan sel yang aktivitasnya kurang.
9
e. Badan Golgi, pertamakali ditemukan oleh ahli biologi dan fisika dari Italia yang
bernama Camello Golgy. Fungsinya penyempurnaan hasil sintesis protein pada
ribosom, penyempurnaan yang terjadi adalah folding (melipat-lipat), karboksilasi,
metilase.
f. Lysosom, berasal dari bahasa Yunani yang artinya badan pemecah, bentuknya
seperti vesikel, bulat seperti bola, merupakan kantong. Dihasilkan oleh RE kasar dan
badan Golgy, badan Golgy membentuk tunas yang kemudian dilepaskan tunas
tersebut, tuanas tersebut adalah lysosom. Di dalam lisosom berisi enzym-enzym
hidrolitik yang fungsinya mencernak bahan makanan yang masuk ke dalam sel atau
makromolekul, selain itu lysosom juga menghancurkan organella yang rusak.
10
Gambar 1.5. Macam-macam Organella Yang dimiliki Sel Hewan
(Wilbur et al. 2005).
2. Sel Prokaryot
Sel prokaryotik merupakan sel tanpa membran inti. Sel ini mempunyai materi genetik
berupa DNA yang tidak terbungkus oleh membran, tetapi hanya merupakan massa yang
kekentalannya lebih tinggi dibandingkan dengan kekentalan sitoplasma di sekitarnya
sehingga disebut sebagai nukleoid. Sel prokaryotik tidak mempunyai organella sehingga
struktur sel ini masih sangat sederhana. Aktivitas sel berlangsung di dalam membran sel
dan di dalam sitoplasma. Sebagai contoh sel prokaryotik adalah bakteri yang umumnya
merupakan organisme uniseluler dan ciri-cirinya:
a. Terdapat dinding sel yang bahan dasarnya peptidoglikan (kombinasi antara protein
dan karbohidrat), selain itu juga dijumpai adanya lemak. Sifat dari dinding sel ini rigid
(kaku) yang berada di luar membran sel, fungsinya selain melindungi isi sel juga
memberikan bentuk pada sel bakteri.
10
b. Membran sel, berada di bagian dalam dari dinding sel tetapi di luar dari sitoplasma,
fungsinya memisahkan bagian dalam dan bagian luar dari sel.
c. DNA bentuknya sirkuler, superkoil, terdapat di dalam sitoplasma tanpa adanya
membran yang membungkus.
d. Tidak dijumpai adanya nukleus, tetapi nukleoid. Tidak dijumpai retikulum
endoplasma baik kasar maupun halus, tetapi dijumpai ribosom yang merupakan
partikel kecil yang tersusun dari protein dan RNA. Sel bakteri adalah uniseluler tetapi
mempunyai banyak ribosom sampai 10.000 kopi ribosom. Fungsi ribosom sebagai
tempat sintesis protein (translasi).
e. Tidak dijumpai Mitokondria maupun badan golgi.
g. Memiliki pilli/fimbriae yang tersusun dari protein pillin, fungsinya untuk melekat
pada sel host, sebagai awal terjadinya infeksi.
h. Memiliki flagella, tersusun dari protein flagellin, fungsinya untuk bergerak.
11
DAFTAR PUSTAKA
12