Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

OSTEOSARCOMA PADA RAHANG

Oleh:
Adela Cynthia Altaira
2006129010071

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah dengan judul “Osteosarcoma Pada Rahang” tepat pada

waktunya.

Keberhasilan penulis menyelesaikan tugas ini sebagai salah satu kelulusan

Program Kepaniteraan Klinik Radiologi. Dalam penyusunan laporan ini penulis

dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. drg. Astika selaku dosen pembimbing yang memberikan bimbingan dan

petunjuk dalam penyusunan laporan ini.

2. Semua pihak yang membantu penyusunan laporan ini sehingga dapat

diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini

masih terdapat banyak kekurangan, sehingga diperlukan masukan yang

membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Denpasar, 3 Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osteosarcoma merupakan neoplasma ganas pada tulang dimana susunan

selsel dan jaringannya berada pada stadium yang berbeda pada perkembangan

tulang. Sarkoma secara umum mempunyai ciri-ciri yang menonjol yaitu tumbuh

dengan cepat, memiliki sejumlah besar sel dan sedikit substansi interselluler, serta

cenderung kambuh kembali setelah diangkat.1

Etiologi osteosarkoma belum diketahui secara pasti, tetapi trauma,

ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik kimia dan virus dipercaya mempunyai

peranan penting dalam kondisi ini. Radiografi diperlukan untuk mengetahui lokasi

dari lesi. Osteosarcoma dapat digolongkan ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik,

osteoblastik, dan telangiektatik. Umumnya osteosarcoma lebih sering terdapat

pada maksila dari pada mandibula.2

Gejala yang paling sering muncul pada penderita osteosarkoma adalah

bengkak pada area yang terlibat, terdapat adanya deformitas pada wajah dan rasa

sakit serta diikuti dengan kehilangan gigi, rasa kebas (parastesia), sakit gigi,

perdarahan dan obstruksi pada hidung (hidung tersumbat).1

Prognosa umumnya buruk dan tergantung pada kondisi pasien dan durasi

dari lesi pada saat perawatan dilakukan. Perawatan osteosarkoma pada tulang
rahang pembedahan atau reseksi merupakan pilihan yang tepat, tetapi dapat juga

dikombinasikan dengan kemoterapi dan radiasi. 1,2,4

Gambaran radiologinya secara umum ditandai dengan adanya pelebaran

ligamen periodontal, adanya gambaran berupa sunburst atau sunray, radial

spiculesdan codman’s triangle, serta tanda-tanda lain dari kerusakan tulang.

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang definisi, etiologi, tanda,

gejala, gambaran klinis serta gambaran radiografi. Dalam makalah ini juga akan

dibahas tentang prognosa osteosarkoma serta perawatannya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu osteosarcoma?

b. Apa saja gejala dari osteosarcoma?

c. Bagaimana gambaran radiografi dari osteosarcoma?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui gejala dari osteosarcoma

b. Untuk mengetahui gambaran radiografi dari osteosarcoma

1.4 Manfaat

Mengetahui tentang proses perkembangan, gejala, dan gambaran

radiografi dari Osteosarcoma pada Rahang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Osteosarcoma

Osteosarcoma adalah sel mesenkim yang ganas yang mempunyai

kemampuan untuk membentuk osteoid atau tulang yang imatur. Osteosarcoma

pada rahang jarang terjadi dan gambaran histopatologinya hampir sama dengan

osteosarcoma pada tulang panjang. Osteosarcoma sering terdapat pada alveolar

ridge, maksila dan mandibula. osteosarcoma pada maksila lebih berbahaya

dibandingkan dengan mandibula.4,5

Trauma dipercaya mempunyai peranan penting di dalam kondisi ini.

Namun ada beberapa faktor lain yang dipercaya mempunyai peranan penting

dalam mempengaruhi kondisi ini antara lain ekstrinsik karsinogenik, karsinogenik

kimia dan virus. Tumor ini termasuk semua sarkoma berasal dari sel-sel osteoblas.

Oleh sebab itu bermacam-macam gambaran histologi yang terjadi, seperti

fibromyxosarcoma, myxosarcoma, myxochondrosarcoma, chondrosarcoma, dan

seterusnya. Tahap-tahap perkembangan osteoblastik juga dapat terlihat mulai dari

kumparan-kumparan sel yang sederhana ke mukoid, kartilago dan tulang. 2


Neoplasma biasanya muncul sebagai suatu tumor yang tunggal, bisa

terjadi pada maksila dan mandibula. Bagaimanapun, tulang yang paling umum

terpengaruh adalah tulang panjang dan tulang panggul. Thoma (1962),

menggolongkan osteosarcoma ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik,

osteoblastik, dan telangiektatik.2

1. Osteolitik osteosarkoma

Jenis ini lebih sering pada orang dewasa, sifat regenerative dari tulang

bersifat lebih lemah dibandingkan pada usia muda. di sini terjadi kerusakan tulang

dan diganti dengan jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel yang tidak terbentuk

sempurna, zat-zat intercelular dihasilkan kemudian tulang rawan atau

myxomatous atau jaringan fibrous atau semua jaringan bergabung.2

2. Osteoblastik osteosarkoma

Pada jenis ini produksi tulang meningkat. Lebih sering terjadi pada

anakanak dan orang dewasa muda. Pembentukan periosteal yang tampak seperti

tangkaitangkai, spikula-spikula atau lamellae yang membentang dalam arah

vertikal dari tulang sampai ke batas luar dari tumor. Hal ini terlihat dalam

gambaran radiografi, dikenal sebagai pengaruh sinar matahari ”sun-ray effect”.

pengaruh sinar matahari ini bukan merupakan gambaran yang khas pada

osteosarkoma, gambaran ini juga dapat ditemukan pada tumor-tumor yang lain

dan adakalanya dijumpai pada infeksi kronis tulang yang ringan. Jenis

osteoblastik bukan tumor ganas pada mandibula seperti di tulang-tulang yang

lain.2

3. Telangiektatik osteosarcoma
Menurut Ewing tumor yang tandai dengan adanya pelebaran pembuluh

darah dan sinus-sinus darah yang banyak digolongkan sebagai teleangiektatik

osteosarkoma. Berkembang dengan cepat, menghancurkan tulang, mengakibatkan

fraktur, periosteum perforasi dengan cepat dan bercabang melalui otot dan

jaringan lunak.2

2.2 Etiologi Osteosarcoma

Etiologi osteosarcoma belum diketahui secara pasti, tetapi ada berbagai

macam faktor predisposisi sebagai penyebab osteosarcoma. Adapun faktor

predisposisi yang dapat menyebabkan osteosarcoma antara lain :

1. Trauma

Osteosarcoma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah

terjadinya injuri. Walaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai

penyebab utama karena tulang yang fraktur akibat trauma ringan maupun parah

jarang menyebabkan osteosarcoma.

2. Ekstrinsik karsinogenik

Penggunaan substansi radioaktif dalam jangka waktu lama dan melebihi

dosis juga diduga merupakan penyebab terjadinya osteosarcoma ini. Salah satu

contoh adalah radium. Radiasi yang diberikan untuk penyakit tulang seperti kista

tulang aneurismal, fibrous displasia, setelah 3-40 tahun dapat mengakibatkan

osteosarcoma.

3. Karsinogenik kimia
Ada dugaan bahwa penggunaan thorium untuk penderita tuberculosis

mengakibatkan 14 dari 53 pasien berkembang menjadi osteosarcoma

4. Virus

Penelitian tentang virus yang dapat menyebabkan osteosarcoma baru

dilakukan pada hewan, sedangkan sejumlah usaha untuk menemukan oncogenik

virus pada osteosarcoma manusia tidak berhasil. Walaupun beberapa laporan

menyatakan adanya partikel seperti virus pada sel osteosarcoma dalam kultur

jaringan. Bahan kimia, virus, radiasi, dan faktor trauma.

Pertumbuhan yang cepat dan besarnya ukuran tubuh dapat juga

menyebabkan terjadinya osteosarcoma selama masa pubertas. Hal ini

menunjukkan bahwa hormon sex penting walaupun belum jelas bagaimana

hormon dapat mempengaruhi perkembanagan osteosarcoma. 3,5

2.3 Tanda dan Gejala Osteosarcoma

Gejala dan tanda biasanya dapat terjadi seminggu atau sebulan (biasanya

lama) sebelum pasien didiagnosa. 4

Gejala umum :

 Adanya rasa sakit, ketika beraktifitas

 Penderita osteosarcoma akan merasakan nyeri pada tulangnya pada saat

malam hari.

 Penderita osteosarcoma sering jatuh

 Bengkak, tergantung besar dan lokasi lesi

 Factor herediter
Gejala sistemik :

 Demam

 Berkeringat pada malam hari (biasanya terjadi pada penderita tuberculosis

yang menggunakan thorium sebagai obat )

Pemeriksaan secara fisik biasanya dilakukan untuk mengetahui tumor primer

antara lain :

 Palpasi, adanya massa yang lunak dan panas.

 Adanya pergerakan

 Respiratori, auskultasi yang tidak normal.4

2.4 Gambaran Klinis Osteosarcoma

Osteosarcoma pada rahang jarang terjadi, hanya sekitar 7% osteosarcoma

terjadi pada rahang. Lokasi yang sering terlibat osteosarcoma pada mandibula

ialah ramus mandibula. Daerah lain yang menjadi lokasi tumor ini ialah

simphysis, ramus, angle dan temporo mandibular joint.7,8,9

Tumor pada mandibula biasanya ditandai adanya pembengkakan atau

massa. Pembengkakan bervariasi mulai dari pelebaran permukaan yang menyebar

hingga menjadi mengeras. Lesi ini juga ditandai dengan adanya perpindahan

tempat dan kehilangan gigi. Parestesia pada dagu dapat terjadi karena adanya

keterlibatan nerfus inferior alveolar pada kanal mandibula yang disebabkan

adanya tumor.4,9,11
Pada maksila osteosarcoma lebih sering terjadi pada alveolar ridge dan antrum.

Tanda dan gejala tumor pada maksila hampir sama dengan mandibula. Hal ini

ditandai dengan adanya pembengkakan atau massa. Rasa sakit yang dirasakan

pada setengah wajah. Adanya parastesia pada nervus infraorbital dan epistaxis,

kehilangan gigi, mata terlihat menonjol keluar dan letak gigi yang menjadi tidak

teratur.5,9

Gambar 1. Gambaran intra oral osteosarcoma pada mandibula yang terjadi pasca pencabutan gigi
dan terlihat adanya oedem disertai pembengkakan.11

Gambar 2. Gambaran extra oral penderita osteosarcoma pada maksil terlihat adanya massa tumor
yang padat disertai pembengkakan dan adanya oedem.1
Gambar 3. Gambaran intra oral osteosarcoma pada maksila disertai dengan adanya massa tumor
dan pembengkakan pada antrum.11

Gambar 4. Gambaran intra oral osteosarcoma pada bibir atas kanan terlihat adanya ulserasi, dan
pembengkakan pada palatum maksila serta terlihat letak gigi yang tidak teratur.11
Gambar 5. Gambaran intra oral massa tumor yang terjadi pada mukosa pipi dan terlihat adanya
pembengkakan .5

Gambar 6. Gambar menunjukkan adanyapembengkakan pada kulit wajah bagian kanan perioral,
kanan orbita, glabelar, nasal, dan bagian kiri paranasal.11

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa osteosarcoma selalu ditandai

dengan adanya massa tumor, pembengkakan, oedem disekitar lesi. Gambaran

klinis osteosarcoma pada maksila dan mandibula hampir sama, dimana rasa sakit

dan bengkak yang terjadi pada rahang merupakan gejala awal yang menunjukkan

terjadinya osteosarcoma. Kecenderungan untuk terjadinya fraktur pada rahang

yang terlibat osteosarcoma jarang terjadi.

2.5 Gambaran Radiografis Osteosarcoma

Gambaran radiografi sangat diperlukan untuk mengetahui lokasi

osteosarcoma. Umumnya osteosarcoma lebih sering terdapat pada maksila dari

pada mandibula. Meskipun lesi dapat muncul pada bagian rahang mana saja,

posterior mandibula, daerah struktur pendukung gigi, sudut rahang dan vertical

ramus yang merupakan daerah yang paling sering infeksi. Pada maksila daerah
posterior termasuk bagian yang umumnya terkena antara lain : Alveolar ridge,

antrum dan palatum. Lesi ini juga dapat timbul pada daerah midline.12

Batas dan bentuk osteosarcoma juga dapat terlihat dari gambaran radiografi.

Dalam beberapa hal batas dan bentuk dari lesi tidak begitu jelas. Ketika

dibandingkan dengan tulang yang normal, lesi biasanya radiolusen. Gambaran

radiografi osteosarcoma tidak disertai sclerosis atau enkapsulasi. Jika lesi

melibatkan jaringan periosteum secara langsung atau karena perluasan, maka akan

terlihat spikula-spikula sunray yang khas atau ‘hair-on-end’ pada trabekula. Hal

ini terjadi ketika periosteum digantikan atau sebagian dari periosteum itu hancur

dan tidak tersusun sebagai mana mestinya atau tidak teratur. Jika periosteum

diangkat atau ditinggikan dan mempertahankan potensi osteogenik namun

terputus ditengahnya, maka codman’s triangele disekeliling tepi periosteum

terbentuk.12

Osteosarcoma kemungkinan memperlihatkan gambaran radiografi

radiolusen secara keseluruhan, campuran radiolusen dan radiopak, atau sedikit

radiopak. Sedangkan struktur internal osseus kemungkinan terlihat seperti

granular atau
menyerupai tulang sklerotik, bola-bola kapas, untaian-untain rambut atau sarang
lebah. Gambaran ini terjadi dipinggir lesi atau batas antara lesi dengan jaringan
normal.12
Efek adanya osteosarcoma pada rahang terhadap struktur tulang adalah pelebaran
membran periodontal yang terkait dengan osteosarcoma. Namun pelebaran ini
juga terlihat pada malignansi-malignansi yang lain. Antral atau dinding kortikal
nasal kemungkinan hilang pada lesi maksila. Pada lesi mandibula kemungkinan
menghancurkan korteks kanal neurovascular dan batas lamina dura atau kanal
neurovascular kemungkinan melebar secara simetris dan membesar.12 Thoma
(1962), menggolongkan osteosarcoma ke dalam tiga subklas yaitu : osteolitik,
osteoblastik, dan telangiektatik.2
1. Osteolitik osteosarcoma
Jenis tumor ini lebih sering pada orang dewasa, sifat regenerative dari
tulang bersifat lebih lemah dibandingkan pada usia muda. Disini terjadi kerusakan
tulang dan diganti dengan jaringan tumor yang terdiri atas sel-sel yang tidak
terbentuk sempurna, zat-zat intercelular dihasilkan kemudian tulang rawan atau
myxomatous atau jaringan fibrous atau semua jaringan bergabung.2
Gambar 13. Gambar radiografi osteosarcoma tipe osteolitik, dimana terlihat
adanya perluasan kehancuran tulang dan adanya keteribatan tulang pada daerah
mandibula.2

Osteoblastik osteosarkoma

Pada jenis ini produksi tulang meningkat. Lebih sering terjadi pada anak- anak
dan orang dewasa muda. Pembentukan periosteal yang tampak seperti tangkai-
tangkai, spikula-spikula atau lamella yang membentang dalam arah vertikal dari
tulang sampai ke batas luar dari tumor. Hal ini terlihat dalam gambaran radiografi,
dikenal sebagai pengaruh sinar matahari ”sun-ray effect”. Pengaruh sinar matahari
ini bukan merupakan gambaran yang khas pada osteosarkoma, Gambaran ini juga
dapat ditemukan pada tumor-tumor yang lain dan adakalanya dijumpai pada
infeksi kronis tulang yang ringan. Pada mandibula jenis osteoblastik tidak
termasuk tumor ganas.2
Gambar 14. Osteosarcoma pada mandibula tipe
osteoblastik dimana terlihat daerah
yang tebal berwarna putih
menggantikan tulang cansellous
dan memperlihatkan gambaran
radiolusen dan radiopak. Terlihat
juga keterlibatan bagian sentral
dan peripher dan gambaran
radiografi menunjukkan invasi
tumor.2

1. Telangiektatik osteosarcoma

Menurut Ewing tumor yang tandai dengan adanya pelebaran pembuluh darah

dan sinus-sinus darah yang banyak digolongkan sebagai teleangiektatik

osteosarkoma. Tumor ini berkembang dengan cepat, dapat menghancurkan tulang,

mengakibatkan fraktur, periosteum perforasi dengan cepat dan bercabang melalui otot

dan jaringan lunak.2


Gambar 15. Gambar 16.
Gambar 15 dan 16 merupakan gambaran radiografi Osteosarcoma,
dimana terlihat gambaran spikula-spikula sunray.12

Gambar 17.Gambaran radiografi menunjukkan


adanya spicules (ujung panah) dan
codman’s triangle (panah) pada
osteosarcoma di mandibula.8
Gambar 18. Gambaran radiografi menunjukkan
pelebaran ligament periodontal dan lamina
dura yang hilang pada akar distal molar
pertama mandibula yang terkena
osteosarcoma.8

Gambar 19. Gambar panoramik menunjukkan


osteosarcoma pada alveolar
maksila dimana terlihat gambaran
yang radiopak.8
Gambar 20. Gambaran panoramik menunjukkan gambaran
”sunburst” pada trabekula mandibula yang
terlihat radiopak .5

Dari gambaran radiografi diatas osteosarcoma pada rahang ditandai dengan

adanya pelebaran ligamen periodontal, adanya gambaran berupa sunburst atau

sunray, radial spicules dan codman’s triangle, serta tanda-tanda lain dari kerusakan

tulang. Melalui gambaran radiografi yang disertai rasa sakit atau ketidak nyamanan

dan perubahan-perubahan yang terjadi pada gambaran radiografi, sangat penting

untuk diagnosa awal dalam menentukan ada tidaknya osteosarcoma pada rahang.5,8

Anda mungkin juga menyukai