Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI

TB3001
SEMESTER II-2020/2021

MODUL EVAPORASI (EVP)


JURNAL PRAKTIKUM

Oleh :
TB.2021.B2.02
Griselda Melania Yahya (14518006)
RR Maritza Falenia Isyana (14518007)
Niken Anisha Puteri (14518010)
Fitrotun Nazilah (14518027)

Pembimbing :
PROF. YAZID BINDAR
DR. AQSHA

PROGRAM STUDI TEKNIK BIOENERGI DAN KEMURGI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021
I. Tujuan Percobaan

Praktikum ini dilaksanakan untuk mengetahui fenomena pada proses evaporasi dan
variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja proses, khususnya:
1. Menentukan perubahan konsentrasi gula sepanjang proses evaporasi
2. Menentukan pengaruh konsentrasi umpan terhadap laju evaporasi air
3. Menentukan persamaan neraca massa evaporasi

II. Teori Dasar


Evaporasi adalah proses pengentalan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut.
Di dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk, meningkatkan larutan sebelum
proses lebih lanjut, memperkecil volume larutan, menurunkan aktivitas air (Praptiningsih 1999). Dalam
kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi dilakukan dengan menguapkan sebagian
dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi. Evaporasi tidak
sama dengan pengeringan. Dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair yang sangat kental, bukan zat
padat. Evaporasi berbeda pula dengan destilasi, karena uapnya adalah komponen tunggal. Evaporasi
berbeda dengan kristalisasi, karena evaporasi digunakan untuk memekatkan larutan bukan untuk
membuat zat padat atau Kristal (MC. Cab,dkk.,1993).
Brix Meter merupakan alat yang dikenal dengan nama refraktometer yang dikhususkan untuk
mengukur kadar atau konsentrasi gula (Brix) terlarut. Brix Meter memanfaatkan teori refraksi cahaya,
pengukuran kadar atau konsentrasi suatu zat dapat ditentukan karena mengukur indeks bias dari larutan.
Konsentrasi zat terlarut yang diukur yang diukur sering dinyatakan dengan satuan °Brix , yang
merupakan garam zat terlarut (non-volatil) di dalam 100 gram larutan.

III. Data Fisik dan Kimia

Sifat Fisik
Nama Zat Sifat Kimia
Mr Tb Tf

Air 18 100 0 Tidak berwarna, tidak berbau

Gula 342 160 - 186c Putih, Tidak berbau


IV. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

Brixmeter Air

Neraca/Timbangan Gula

Electric Hot Plate

Gelas Kimia/Ukur
V. Prosedur Kerja

Kalibrasi Termokopel Kalibrasi Brixmeter


VI. Data Pengamatan

Tabel 1. Kalibrasi Brixmeter


Konsentrasi Gula Brix 1 + Faktor Brix 2 + Faktor Brix rata-rata + faktor
Koreksi Koreksi koreksi

Tabel 2. Massa Gula yang diperlukan


No. Brix Massa Gula (gram) Volume Air (mL)

1 10 10 mL

2 20 20 mL

3 30 30 ml

Tabel 3. Kalibrasi Termometer


Parameter Nilai

Suhu air es (degC)

Suhu air mendidih (degC)

Titik beku termokopel (degC)

Titik didih termokopel (degC)

Tabel 5. Data Percobaan Evaporasi pada Kondisi T konstan (T = 50 degC)


No. Waktu (menit) Konsentrasi Volume

Tabel 4. Data Percobaan Evaporasi pada Variasi T (60) terhadap t


No. Waktu (menit) Konsentrasi Volume
Tabel 5. Data Percobaan Evaporasi pada Kondisi T konstan (T = 70 degC)
No. Waktu (menit) Konsentrasi Volume

Tabel 5. Data Percobaan Evaporasi pada Kondisi T konstan (T = 80 degC)


No. Waktu (menit) Konsentrasi Volume

VII. Pembahasan

VIII. Kesimpulan

IX. Daftar Pustaka

Atmadja, Yenny and SA Prima Wahyu Y, . (2007) Laporan kerja praktek PT. Polari Limunusainti.
Project Report (PKL, PKIPP, Magang D3, Praktek Kerja Profesi Apoteker). Faculty of Engineering.
Browne, C.A. 1912. A Handbook of Sugar Analysis. Wentworth Publisher
McCabe, Warren L, dkk.1993.Unit Operations Of Chemical Engineering

Anda mungkin juga menyukai