Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENCEGAHAN PENYAKIT MENURUT LEAVEL DAN CLARK

Dosen Pengampu :
SUNOMO HADI, S.Si.T., M.Kes 
Oleh :
KAMILIYATUN NISAA’
P27825120022

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Bismilahirrohmanirrohim, segala puji bagi Allah swt atas rahmat serta


hidayah-Nya, shalawat serta salam semoga tercurah bagi Nabi Muhammad saw.
Beribu untaian rasa syukur penulis kami panjatkan kepada Allah swt yang telah
memberi limpahan nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “PENCEGAHAN PENYAKIT MENURUT LEAVEL
DAN CLARK”.

Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan serta pengarahan serta bantuan


dari berbagai pihak penulis tidak mampu menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu
saran yang membangun harapan dari penulis untuk penyempurnaan penulisan ini.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

Sampang, 20 Februari 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Upaya pencegahan menurut Leavel dan Clark 14
3.2 Upaya Promotif Dan Preventif Kesehatan Di Indonesia 14
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan 14
4.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Upaya preventif yaitu usaha yang dilakukan individu dalam mencegah
terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Peningkatan kemampuan pada masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan, masyarakat membutuhkan promosi
dan pencegahan mengenai kesehatan yang bertujuan untuk  mencapai kesehatan yang
sempurna. Baik fisik mental, dan sosial, masyarakat juga harus mampu mengenal
serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah dan mengatasi
lingkungan. Upaya preventif ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, dan
gangguan kesehatan pada masyarakat .

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja upaya 5 tingkat pencegahan penyakit menurut Leavel Dan Clark?
2. Apa saja upaya promotif dan preventif Kesehatan di Indonesia?
3. Apa saja pencegahan yang dilakukan pada masa sakit dan masa sebelum sakit?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui upaya pencegahan penyakit menurut Leavel dan Clark.
2. Untuk mengetahui upaya promotif dan preventif kesehatan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui pencegahan- pencegahan pada masa sakit dan sebelum sakit.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
1. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif seacara sosial dan ekonomis.
(Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan) Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penanggulanganan dan pencegahan gangguan
kesehatan yang memerlukan pemeriksaan dan perawatan. Kesehatan adalah
keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang semata-mata bebas
dari penyakit atau kecacatan, dan semua hal yang berkaitan dengan semua
sistem yang terjadi pada tubuh manusia, serta fungsi dan prosesnya. (Depkes
RI, 2003).

2. Promotif
Istilah promotif diartikan sebagai "peningkatan". Promotif atau promosi
kesehatan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Promotion of health.
Istilah ini muncul dari terjemahan lima tingkatan pencegahan (five levels of
prevention) yang dijelaskan dalam buku yang berjudul "Preventive Medicine
For The Doctor In His Community" karangan dari H.R. Leavell dan E.G.
Clark. Hubungan antara istilah peningkatan kesehatan dan istilah promosi
kesehatan dijelaskan oleh H.R. Leavell dan E.G. Clark dalam bukunya
disebutkan, selain melalui peningkatan gizi, peningkatan kesehatan juga dapat
dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada individu dan
masyarakat

3. Preventif
Adapun definisi preventif menurut para ahli adalah sebagai berikut,
Collins Dictionary, Preventif adalah tindakan pencegahan yang dimaksudkan
untuk membantu mencegah hal-hal seperti berbagai jenis penyakit sosial atau
kejahatan. Menurut KBBI, Preventif artinya bersifat mencegah (agar tidak
terjadi apa-apa) Yang dimaksud dengan preventif kesehatan atau upaya
kesehatan preventif adalah suatu upaya melakukan berbagai tindakan untuk
menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan yang mengancam diri kita
sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang. Usaha pencegahan suatu
penyakit lebih baik dari pada mengobati, hal ini dikarenakan usaha
pencegahan suatu penyakit akan memunculkan hasil yang lebih baik dan
biaya yang lebih murah.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Upaya pencegahan menurut Leavel dan Clark


Menurut Leavel dan Clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat,
Terdapat 5 tingkatan tahap pencegahan terhadap penyakit, yang dapat dilakukan pada
masa sakit dan sebelum sakit.
 Masa Sebelum Sakit
1. Mempertinggi nilai kesehatan (health promotion)
2. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (specific
protection)
 Pada masa sakit
3. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal, serta
mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
4. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
kemampuan (Disability Limitation)
5. Rehabilitasi (rehabilitation)

1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)


Pada hal ini pendidikan kesehatan sangat diperlukan, misal upaya dalam
peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, peningkatan
kesehatan gigi dan mulut, dan sebagainya. seperti penyediaan air yang bersih,
perbaikan cara pembuangan sampah, hygiene perorangan, sex education, persiapan
memasuki kehidupan pra nikah dan persiapan menopause. Upaya ini merupakan
pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan sebagaimana mestinya.
Beberapa usaha diantaranya :
1. Penyediaan makanan sehat yang memenuhi gizi seimbang.
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi pada lingkungan. Seperti penyediaan air bersih,
perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, dan air limbah.
3. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.

5
2. Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Yang dimaksud perlindungan khusus pada tahapai ini yaitu perlindungan yang
diberikan kepada seseorang atau kelompok yang beresiko terkena suatu penyakit
tertentu. Perlindungan ini dimaksudkan agar kelompok yang beresiko tersebut dapat
bertahan dari serangan penyakit yang mengincarnya. Perlindngan khusus ini juga
dapat disebut kekebalan buatan.
Beberapa usaha lain di antaranya:
1. Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
2. Isolasi penderitaan penyakit menular.
3. Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di
tempat kerja.
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini dan Pengobatan yang
Cepat dan Tepat)
Diagnosis dini dan pengobatan yang cepat dan tepat adalah langkah pertama
Ketika seseorang mengalami sakit. Sasarannya adalah orang-orang yang telah jatuh
sakit, agar sakit yang dideritanya dapat segera diidentifikasi dan secepatnya pula
diberikan pengobatan yang tepat. Tindakan ini dapat mencgah orang yang sakit agar
tidak bertambah parah. Faktor yang membuat seseorang sembuh dari sakitnya selain
mengkonsumsi obat-obatan. Hal lainya yaitu dipengaruhi oleh kapan pengobatan itu
diberikan, semakin cepat maka semakin besar pula kemungkinan sembuhnya.
Karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan
penyakit, maka sangat sulit mendeteksi penyakit-penyakit yang terjadi di masyarakat.
Bahkan terkadang banyak masyarakat yang yang tidak mau diperiksa dan diobati
penyakitnya. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan
kesehatan yang layak. Oleh karena itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam
tahap ini.
Beberapa usaha diantaranya :
1. Pengobatan yang tepat dan cepat dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai
penyembuhan yang sempurna.
2. Pencegahan penularan kepada orang lain, apabila penyakitnya menular.
3. Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit.
4. Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan)
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan penyakit, maka
sering masyarakat tidak melakukan pengobatannya sampai tuntas. Pengobatan yang
tidak layak dan sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat, Pada
tahapan ini dapat disebut juga pengobatan yang sempurna (Perfect Treatment) karena
kecacatannya yang ditakutkan terjadi disebabkan pengobatan kepada penderita tidak

6
sempurna. Pembatasan kecacatan terkesan membiarkan penyakit menyerang dan
membuat penderita mengalami kecacatan, baru diambil tindakan. Banyak penyakit
yang dapat menimbulkan kecacatan akan tetapi bisa dicegah dengan pengobatan yang
lebih sempurna. Salah satunya adalah dengan meminum obat sampai habis.
5. Rehabilitation (Rehabilitasi)
Selanjutnya yang terakhir adalah tahapan rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan
tahapan yang sifatnya pemulihan. Ditujukan pada kelompok masyarakat yang dalam
masa penyembuhan sehingga diharapkan agar benar-benar pulih dari sakit sehingga
dapat beraktifitas dengan normal kembali. Apalagi kalau suatu penyakit sampai
menimbulkan cacat kepada penderitanya, maka tahapan rehabilitasi ini bisa dibilang
tahapan yang menentukan hidupnya kedepan akan seperti apa nantinya. Setelah
sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat, untuk
memeulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan tertentu. Oleh
karena kurangnya pengetian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak akan segan
melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu orang yang cacat setelah
sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untik kembali ke masyarakat. Sering
terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggoota masyarakat
yang normal. Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk
orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan kesehatan pada masyarakat.
Sebagai contoh: pusat-pusat rehabilitasi bagi korban kekerasan, rehabilitasi PSK, dan
korban narkoba.
Rehabilitasi ini terdiri atas :
1. Rehabilitasi fisik Yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik
semaksimal-maksimalnya. Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya
perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang
sesungguhnya.
2. Rehabilitasi mental Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri
dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan. Seringkali bersamaan
dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan
mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan
sebelum kembali ke dalam masyarakat.
3. Rehabilitasi sosial vokasional Yaitu agar bekas penderita menempati suatu
pekerjaan/jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-
maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya. Rehabilitasi
aesthesis Yaitu usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa

7
keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat
dikembalikan misalnya: penggunaan mata palsu.
4. Rehabilitasi aesthesis yaitu usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk
mengembalikan rasa keindahan, walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya
itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya: penggunaan mata palsu.
Pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan
dapat dilakukan dengan berdasarkan tingkat pencegahan sebagai upaya promotif dan
preventif. Upaya pencegahan menurut teori Leavel dan Clark dibedakan menjadi 3
yaitu
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah peningkatan kesehatan dan perlindungan umum dan
khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu adalah usaha-usaha yang dilakukan
sebelum sakit (pre pathogenesis), dan disebut dengan pencegahan primer. Pencegahan
primer dilakukan pada masa individu yang belum menderita sakit. Pencegahan primer
terdiri dari promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (spesifiic
protection). Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah dan meningkatkan kualitas
kesehatan dan kehidupan contohnya pada kesehatan gigi dan mulut seperti floridasi
air minum, pit and fissure sealant pada gigi molar pertama permanen sebelum
berlubang.

2. Pencegahan sekunder
Penegakan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat, disebut
Pencegahan sekunder (seconder preventive). Pencegahan sekunder dilakukan pada
masa individu mulai sakit. Pencegahan sekunder bentuk upayanya diagnosis dini dan
pengobatan segera ( early diagnosis and prompt treatment ). Pencegahan sekunder
pada kesehatan gigi dan mulut contohnya remineralisasi karies awal dengan
menggunakan pasta gigi berflouride, kontrol manifestasi oral penyakit gigi misalnya
diabetes, dan membawa anak-anak ke dokter gigi untuk diperiksa saat gigi yang
berlubang belum membesar.

3. Pencegahan tersier
Pembatasan kecacatan dan pemulihan kesehatan disebut pencegahan tersier  (tertiary
prevention). Pencegahan tersier bentuknya membatasi ketidakmampuan/kecacatan
(disability limitation) dan pemulihan kesehatan (rehabilitation). Pada proses ini
diusahakan agar cacat yang diderita tidak  menjadi hambatan sehingga individu yang
menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial. Pencegahan tersier
bertujuan untuk mendidik pasien pasien dan memanfaatkan sebaik-baiknya potensi

8
yang ada untuk hidup sehat contohnya seperti perawatan mahkota, perawatan gigi,
dan menjaga kesehatan mulut saat penyakit periodontal mulai terjadi.

9
3.2 Upaya Promotif Dan Preventif Kesehatan Di Indonesia
1. Upaya Promotif
Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Contoh
upaya promotif adalah penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada siswa
sekolah dasar. Apabila kelompok ini tidak memperoleh promosi kesehatan
bagaimana memelihara kesehatan, maka kelompok ini akan menurun
jumlahnya, dan kelompok orang yang sakit akan meningkat. Upaya promotif
adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/
derajat kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat.
Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan
kesehatannya. Dalam suatu survey di negara- negara berkembang, dalam
suatu populasi hanya terdapat antara 80%-85% orang yang benar-benar sehat.

2. Upaya Preventif
Upaya preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam
mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi
berasal dari bahasa latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau
antisipasi atau mencegah untuk tidak terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang
sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk
mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau
masyarakat. Upaya preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit
dan gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya
pencegahan seperti, Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
Deteksi dini kasus dan faktor resiko penyakit gigi dan mulut, Pemeriksaan
kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, lansia) melalui posyandu,
puskesmas, Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas,
maupun dirumah.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Preventif adalah suatu upaya melakukan berbagai tindakan untuk
Menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan yang mengancam diri
kita sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang.
Menurut Leavel dan Clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat,
Terdapat 5 tingkatan tahap pencegahan terhadap penyakit, yang dapat
dilakukan pada masa sakit dan sebelum sakit.
 Masa Sebelum Sakit
1. Mempertinggi nilai kesehatan (health promotion)
2. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit (specific
protection)
 Pada masa sakit
3. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal, serta
mengadakan pengobatan yang tepat dan segera (early diagnosis and prompt
treatment)
4. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan
kemampuan (Disability Limitation)
5. Rehabilitasi (rehabilitation).

4.2 Saran
Usaha pencegahan suatu penyakit lebih baik dari pada mengobati,
hal ini dikarenakan usaha pencegahan suatu penyakit akan memunculkan hasil
yang lebih baik dan biaya yang lebih murah.

11
DAFTAR PUSTAKA

www.dinkes.bogorkab.go.id (April 20 2017) Apa itu kesehatan.


Diakses pada 25 Februari 2021 https://dinkes.bogorkab.go.id/links/apa-itu-kesehatan
https://legalstudies71.blogspot.com (14 mei 2020)
Pengertian Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif dalam Dunia Kesehatan.
Diakses Pada 25 February 27, 2021,
https://legalstudies71.blogspot.com/2018/09/promotif-preventif-kuratif-dan.html
https://dosensosiologi.com/ (12 Oktober 2020) Pengertian Preventif, Ciri, dan
Contohnya. Diakses pada 26 February, 2021 https://dosensosiologi.com/pengertian-
preventif/#:~:text=yang%20mungkin%20terjadi.-,Pengertian%20Preventif
%20Menurut%20Para%20Ahli,jenis%20penyakit%20sosial%20atau%20kejahatan.
Upaya promotif dan preventif menurut Leavel dan Clark, diakses pada 26 February
2021, http://akbidkholisaturrahmibinjai.ac.id/data/1568876454.pdf

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/ (14 Mei 2012) Upaya pencegahan (Preventive)


menurut Leavel and Clark. Diakses pada 25 February 2021
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/05/upaya-pencegahan-preventive-
menurut.html

http://santibarlian.blogspot.com (29 April 2011) Melaksanakan Upaya Promotif Dan


Preventive Menurut Leavel & Clark, diakses pada 256 january 2021.
http://santibarlian.blogspot.com/2011/04/melaksanakan-upaya-promotif-dan.html

12

Anda mungkin juga menyukai