Anda di halaman 1dari 10

Ekonomi Kreatif Dan Kaizen

Shinta Ratnawati, S.E, M.Sii


Universitas Tidar
Jl. Kapten Suparman No. 39 Potrobangsan, Magelang 56116
shinta_ratna@untidar.ac.id

Abstrak
Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong industri kreatif menjadi agent of development dalam meningkatkan perekonomian
negara. Industri Kreatif merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang terkait dengan menciptakan atau penggunaan pengetahuan. Industri
kreatif memberikan peranan penting terhadap perekonomian suatu negara. Sebagian orang berpendapat bahwa industri kreatif bergantung
pada sumber daya manusianya; hal tersebut dikarenakan sumber daya utama industri kreatif adalah pemanfaatan kreatifitas, keterampilan
serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan
daya cipta individu tersebut. Melimpahnya jumlah penduduk akan menguntungkan dari sisi pembangungan sehingga dapat memacu
pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Namun
berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan kedatangannya. Masalah yang paling nyata adalah ketersediaan
lapangan kerja. Potensi industri kreatif masih terbuka luas untuk digarap pelaku usaha di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum, manfaat serta sejauh mana optimalisasi sumber daya manusia
berpengaruh pada peningkatan industri kreatif dengan menggunakan metode Keizen. Kaizen berasal dari kata kai yang berarti perubahan dan
zen yang berarti menjadi lebih baik. Istilah ini mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua aspek, baik manusianya,
manajerialnya, dan juga mencakup permasalahan biaya. Filsafat Kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita apakah itu kehidupan kerja
atau kehidupan sosial maupun kehidupan rumah tangga hendaknya berfokus pada upaya perbaikan secara terus menerus. Dalam karya
ilmiah melalui penelitian yang menggunakan karya tulis termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun belum dipublikasikan, akan
diulas secara mendalam tentang peran penting industri kreatif melalui keizen dan bagaimana kendala ataupun tantangan yang dihadapi serta
analisa-analisa komprehensif terkait keizen dalam industri kreatif.

Kata Kunci: Industri Kreatif, Kaizen

Abstract
he Government of Indonesia is intensively pushing the creative industry into an agent of development in improving the country's economy.
The Creative Industry is an economic activity associated with creating or using knowledge. Creative industry plays an important role to the
economy of a country. Some people argue that the creative industry depends on its human resources; it is because the main resources of the
creative industry is the utilization of creativity, skills and individual talents to create welfare and employment by generating and exploiting
the creative power and creativity of the individual. The abundance of population will be profitable from the side of development so that it
can spur economic growth to a higher level. The breakthrough is the increasing welfare of society as a whole. But this blessing could turn
into a disaster if this bonus is not prepared for his arrival. The most obvious problem is the availability of employment. The potential of
creative industries is still wide open for the business actors in Indonesia.
The purpose of this study is to know the general picture, the benefits and the extent to which the optimization of human resources affect the
improvement of creative industries by using the Keizen method. Kaizen comes from the word kai meaning change and zen which means to
be better. This term includes a definition of improvement that involves all aspects, both human, managerial, and also includes cost issues.
Kaizen philosophy holds that our way of life whether it is work life or social life and home life should focus on continuous improvement
efforts. In scientific papers through research using written works including both published and unpublished research results, will be
reviewed in depth about the important role of the creative industry through the keizen and how obstacles or challenges are encountered and
the comprehensive analyzes related to the keizen in the creative industry.

Keywords: Creative Industries, Kaizen

1. PENDAHULUAN positif ini tentunya menjadi momen yang


1.1 Latar Belakang tepat bagi pemerintah untuk mengokohkan
Indonesia menjadi salah satu negara fondasi perekonomian, terutama pada
yang memiliki kinerja ekonomi paling sektor riil. Salah satu sektor riil yang
hebat. Tahun 2015 lalu, kita mencatat menjadi prioritas adalah ekonomi kreatif.
pertumbuhan Produk Domestik Bruto Pemerintah optimis bahwa ekonomi kreatif
(PDB) 4.79% lebih tinggi daripada kelak akan menjadi tulang punggung
pertumbuhan ekonomi global yang perekonomian Indonesia. Berbeda dengan
diperkirakan hanya mencapai 2.4%. Iklim sektor lain yang sangat tergantung pada
eksploitasi sumber daya alam, kekuatan Tabel Perkembangan Ekonomi Kreatif Dari Berbagai Sektor Dari Tahun 2011-
2015
ekonomi kreatif lebih bertumpu kepada No.
Lapangan
2011 2012 2013 2014 2015
Usaha

keunggulan sumber daya manusia. Industri


Makanan
1 5,24% 5,31% 5,14% 5,32% 5,61%
dan
Minuman
Industri
Tekstil
3 dan 1,38% 1,35% 1,36% 1,32% 1,21%
Pakaian
Jadi
Industri
Kulit,
Barang
4 0,28% 0,25% 0,26% 0,27% 0,27%
dari Kulit
dan Alas
Kaki
Industri
Kayu,
Barang
dari Kayu
dan Gabus
dan
5 0,76% 0,70% 0,70% 0,72% 0,67%
Barang
Anyaman
dari
Bambu,
Rotan dan
Sejenisnya
Industri
6 0,28% 0,26% 0,26% 0,27% 0,27%
Furnitur
Ekspor
7 Kerajinan – 15.54% 17.77% 20.18% 21.72%
Tangan
Diagram 1. Presentase Kontribusi Perekonomian fashion
Indonesia 8 dan
kerajinan
44,3% 24,8 % – –

Industri
9 15% 20% – – –
Periklanan

Industri kreatif di Indonesia sudah


memberikan kontribusi yang baik untuk
membantu perekonomian nasional. Hal Sumber: BPS, Pusdatin Kemenperin
tersebut bisa terlihat dari
meningkatnya jumlah industri kreatif di Dalam mengembangkan ekonomi
Indonesia. Sehingga bisa memberikan kreatif tidak semudah yang dibayangkan,
kontribusi yang sangat baik untuk dikarenakan akan bermunculan hambatan
pertumbuhan ekonomi nasional. yang dapat mengganggu dalam
Pertumbuhan industri kreatif mengalami pengembangan industri kreatif itu sendiri.
peningkatan yang bervariatif dari berbagai Hambatan industri kreatif ini bukan hanya
sektor. Pertumbuhan industri kreatif di datang dari bentuk kebijakan, tetapi juga
dorong dari berbagai sektor. Peranan dari para pengusaha itu sendiri. Mereka
industri kreatif sangat berperang penting dinilai belum memiliki mental
terhadap pertumbuhan ekonomi secara entrepreneur yang profesional, seperti tata
global, baik ekonomi makro ataupun kelola keuangan yang masih menyatu
UKM. dengan kebutuhan harian kemudian
Tabel 1. Perkembangan Ekonomi Kreatif Dari manajemen kepegawaian yang
Berbagai Sektor 2011-2015 berdasarkan prinsip pertemanan tanpa
adanya koridor hukum yang jelas dalam
mengatur kepemilikan dan pembagian
untung, sehingga ketika terjadi pecah
usaha, industri tersebut akan mati seiring
dengan pecahnya usaha tersebut. Usaha-
usaha yang dilakukan para entrepreneur
muda ini harus dilandasi juga dengan
mental yang kuat dengan motivasi
memajukan usaha yang dirintis dari awal.
Pemberian pelatihan melalui pelatihan pelatihan keterampilan dan manajemen
ekonomi kreatif perlu digalakkan perusahaan profesional sangat penting untuk
pemerintah. Bentuk pelatihan berupa mempertahankan kondisi
pengusaha-pengusaha di ekonomi kreatif. menerapkan strategi dalam pengembangan
Perlu dibentuknya asosiasi pengusaha ekonomi kreatif tersebut. Sebenarnya
ekonomi kreatif untuk memperkuat usaha penerapan Kaizen pada ekonomi kreatif
ini sebagai salah satu bentuk usaha baru yang belum melaksanakan kaidah-kaidah
yang menekankan kepada inovasi dan pelaporan dan menjadi sebuah organisasi
kreativitas pengusahanya. Ekonomi kreatif modern akan menjadi terasa sulit untuk
berbasiskan seni yang memang dimiliki dilaksanakan, akan tetapi ini akan menjadi
masyarakat muda Indonesia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi ekonomi
suatu bentuk inovasi baru di saat terengah- kreatif jika memang ingin bertahan dan
engahnya industri-industri besar di berkembang kegiatan usahanya.
Indonesia saat ini. Hambatan yang didapat
dalam keberlangsungan ekonomi kreatif 1.2 Rumusan Masalah
ini antara lainnya ialah pemerintah belum Berdasarkan latar belakang di atas
memandang serius ekonomi kreatif di dapat dianalisis permasalahan yang akan
Indonesia sebagai industri yang berpotensi diselesaikan adalah bagaimana mengetahui
mendatangkan devisa untuk Indonesia. posisi ekonomi kreatif sehingga akan
Kebijakan terintegrasi yang harus dibuat mempermudah dalam menerapkan strategi
antara lain melindungi kreativitas anak- melalui kaizen di dalamnya.
anak muda Indonesia ini dengan memberi
kemudahan untuk mendaftarkan 2. TINJAUAN PUSTAKA
kreativitasnya sebagai hak cipta yang 2.1 Ekonomi Kreatif
kelak boleh dipasarkan secara massal.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep
Kebijakan terintegrasi ini bukan hanya
di era ekonomi baru yang
untuk sektor manufaktur kecil dan
mengintensifkan informasi dan kreativitas
menengah seperti distro dan clothing,
dengan mengandalkan ide dan
tetapi juga sektor industri musik indie dan
pengetahuan dari sumber daya
juga sektor seni murni seperti lukisan,
manusia sebagai faktor produksi yang
handycraft, ekonomi kreatif berbasiskan
utama. Konsep ini biasanya akan didukung
lingkungan seperti seni merangkai barang-
dengan keberadaan industri kreatif yang
barang bekas, dan industri lain yang
menjadi pengejawantahannya. Seiring
memiliki basis inovasi dan kreativitas.
berjalannya waktu, perkembangan
Lalu bagaimana kita dapat mengatasi ekonomi sampai pada taraf ekonomi
masalah tersebut, dengan konsep kreatif setelah beberapa waktu
sederhana berupa Kaizen, secara umum sebelumnya, dunia dihadapi dengan
coba kita uraikan bagaimana mengetahui konsep ekonomi informasi yang mana
posisi ekonomi kreatif yang sesungguhnya informasi menjadi hal yang utama dalam
sehingga akan mempermudah dalam pengembangan ekonomi.
John Howkins dalam bukunya The
Creative Economy: How People Make
Money from Ideas pertama kali
memperkenalkan istilah ekonomi kreatif.
Howkins menyadari lahirnya gelombang
ekonomi baru berbasis kreativitas setelah
melihat pada tahun 1997, Amerika barang ekspor nomor satu di Amerika Serikat.
Serikat menghasilkan produk-produk Hak Howkins mendefinisikan ekonomi kreatif
Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 sebagai the creation of value as a result of
miliar dolar yang menjadikan HKI sebagai idea. Dalam sebuah wawancara bersama
Donna Ghelfi dari World tahunnya. United Nations Conference on
Intellectual Property Trade and Development mendefinisikan
Organization (WIPO), Howkins ekonomi kreatif "An evolving concept
menjelaskan ekonomi kreatif sebagai based on creative assets potentially
"kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang generating economic growth and
menghabiskan sebagian besar waktunya development."
untuk menghasilkan ide, tidak hanya
Department of Culture, Media, and
melakukan hal-hal yang rutin dan
Sport (DCMS) mendefisinikan ekonomi
berulang. Karena bagi masyarakat ini,
kreatif sebagai Creative Industries as those
menghasilkan ide merupakan hal yang
industries which have their origin in
harus dilakukan untuk kemajuan."
individual creativity, skill & talent, and
Di Indonesia instruksi pengembangan which have a potential for wealth and job
ekonomi kreatif dimulai pada creation through the generation and
tahun 2006 pada masa kepemimpinan exploitation of intellectual property and
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. content. Dalam cetak biru Pengembangan
Proses pengembangan ini diwujudkan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015,
pertama kali dengan pembentukan ekonomi kreatif didefinisikan sebagai "Era
Indonesian Design baru ekonomi setelah ekonomi
Power oleh Departemen pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi
Perdagangan untuk membantu informasi, yang mengintensifkan informasi
pengembangan ekonomi kreatif di dan kreativitas dengan mengandalkan ide
Indonesia. Pada tahun 2007 dilakukan dan pengetahuan dari sumber daya
peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi manusia sebagai faktor produksi utama
Industri Kreatif Indonesia 2007 pada Trade dalam kegiatan ekonominya." Tercatat
Expo Indonesia. Pada tahun 2008, beberapa hal yang menjadi karakteristik
dilakukan peluncuran Cetak Biru dari ekonomi kreatif:
Pengembangan Ekonomi Kreatif
1. Diperlukan kolaborasi antara berbagai
Indonesia 2025 dan Cetak Biru
aktor yang berperan dalam industri
Pengembangan 14 Subsektor Industri
kreatif, yaitu cendekiawan (kaum
Kreatif Indonesia. Selain itu, dilakukan
intelektual), dunia usaha, dan
pencanangan tahun Indonesia
pemerintah yang merupakan prasyarat
Kreatif 2009. Untuk mewujudkan
mendasar.
Indonesia Kreatif, tahun 2009 diadakan
Pekan Produk Kreatif dan Pameran 2. Berbasis pada ide atau gagasan.
Ekonomi Kreatif yang berlangsung setiap
3. Pengembangan tidak terbatas dalam
berbagai bidang usaha.
4. Konsep yang dibangun bersifat relatif.

2.2 Kaizen
Dilihat dari asal bahasanya Kaizen
berasal dari bahasa Jepang, Kai berarti :
Berubah dan Zen berarti : Lebih baik,
sehingga Kaizen bisa berarti merubah menerus atau berkesinambungan. Dalam
menjadi lebih baik. Secara dunia industri Kaizen merupakan salah satu
umum Kaizen dapat diartikan upaya strategi yang digunakan untuk peningkatan
perbaikan yang dilakukan secara terus dalam segala lini baik itu proses produksi,
kualitas produk, kecepatan dalam delivery kehidupan kita sehari-hari ingat salah satu
untuk menekan biaya operational hingga artikel tentang Enam Tahap Meraih
keselamatan kerja, sehingga Kaizen juga Kesuksesan. Dalam penerapannya banyak
diartikan sebagai Continuous cara yang digunakan untuk menjalankan
Improvement. Dalam persaingan yang Kaizen, salah satunya dengan memutar
semakin ketat dan luas apalagi dengan roda PDCA. PDCA Cycle singkatan dari
adanya MEA ( Masyarakat Ekonomi Plan- Do-Check-Action merupakan siklus
ASEAN) yang sudah diketok palu oleh Continious Improvement. Siklus PDCA
Presiden Jokowi, maka Kaizen mutlak pertama kali dikenalkan oleh Walter A.
harus dilakukan, karena kita harus bersaing Shewhart pada tahun 1939 dalam bukunya
bukan hanya dengan pesaing lokal namun “Metode Statistik Dari Sudut Pandang
sudah meregional. Jika kita tidak bisa Quality Control” dalam bukunya tersebut
bersaing maka yang ada adalah kita akan Shewhart menjelaskan tentang siklus
terkubur di negeri sendiri dan hanya melihat tersebut. Selanjutnya adalah W. Edwards
bangsa lain menikmati keuntungan di bumi Deming yang mempopulerkan siklus
kita tercinta ini. tersebut dengan nama “Shewhart
Dalam Penerapannya Kaizen mempunyai Cycle” hingga kemudian berubah namanya
beberapa tujuan antara lain : menjadi PDCA atau banyak orang
menyebut dengan “Deming Cycle atau
1. Menghindari (Avoid) Seven Waste Siklus Deming”.
yang dapat menimbulkan biaya Dalam pelaksanaannya Siklus PDCA
yang tersembunyi merupakan manifestasi dari Siklus Kaizen
2. Memberikan Nilai tambah ( Added yang mana dengan siklus tersebut
Value) dalam semua lini mengharuskan kita untuk menyelesaikan
3. Meningkatkan Kepuasan suatu masalah membuat perubahan,
Pelanggan (Customer Satisfaction) membuat standarisasi dan menggulirkan
4. Dapat menyelesaikan masalah kembali roda PDCA.
dengan cepat
4. METODE PENELITIAN
Selain itu bagi individu yang menerapkan Metode yang akan digunakan untuk
akan menjadi lebih peduli, lebih menganalisis pengaruh penerapan konsep
responsive dalam kehidupan sehari-hari kaizen dalam pelaksanaan ekonomi kreatif
dan akan menjadi insan yang kreatif dan sehingga akan mempermudah dalam
bernilai jual tinggi, karena Kaizen tidak menerapkan strategi dalam pengembangan
hanya bisa diterapkan didalam industri ekonomi kreatif tsb. Penelitian ini berupa
atau dunia kerja melainkan dalam kajian dari artikel baik yang sudah maupun
belum dipublikasi.

5. HASIL PEMBAHASAN
Berikut kesimpulan hasil beberapa
penelitian yang digunakan sebagai bahan
analisis keefektifan penggunaan keizen
terhadap optimalisasi ekonomi kreatif,
antara lain:
1. Hasil wawancara terstruktur yang a. Sektor tenaga kerja : kendala yang
dilakukan diperoleh beberapa hasil sangat menghambat adalah ketiadaan
pengamatan mengenai kendala yang ada, pekerja (jumlah yang sedikit). Hal ini
yaitu: semakin diperparah dengan kualitas dan
kedisiplinan para pekerja yang rendah, tenaga kerja maupun pemilik menjadi
serta sistem kelola manajemen yang kendala pada keempat sektor yang
kurang baik. dibahas. Hal ini menjadikan faktor SDM
b. Sektor proses produksi : kendala sangat dominan terhadap permasalahan
yang sangat menghambat adalah yang ada dalam ekonomi kreatif.
sistem manajemen pelaksanaan yang 2. Hasil penelitian ini didukung oleh dua
masih kurang baik yang meliputi penelitian terdahulu mengenai faktor SDM
operasi dan produksi, tata kelola, yang mempengaruhi kinerja ekonomi
perawatan teknologi dan inovasinya, kreatif yang ada, yaitu:
dan lainnya. Faktor berikutnya adalah a. Penelitian yang dilakukan oleh
SDM yang berkualitas rendah, yang Mohamad Soleh pada tahun 2008
tercermin dari rendahnya kesadaran yang menganalisis strategi inovasi
pekerja akan keselamatan dan mutu. dan dampaknya terhadap kinerja
c. Sektor fasilitas : kendala yang perusahaan dengan studi kasus
sangat menghambat adalah masih UKM manufaktur yang ada di
rumitnya proses birokrasi dalam Semarang. Pengujian menghasilkan
pengurusan izin ataupun bantuan. 5 hipotesis, yaitu:
Faktor berikutnya adalah ketidaktauan 1. Orientasi kepemimpinan dapat
serta ketidakmampuan SDM ekonomi memberikan pengaruh positif
kreatif (pemilik) untuk membuat terhadap strategi inovasi.
laporan keuangan yang benar dan 2. Orientasi kepemimpinan
baik. Faktor berikutnya adalah berpengaruh positif terhadap
infrastruktur umum yang jauh dari tingkat investasi.
harapan. 3. Orientasi kepemimpinan
d. Sektor persaingan usaha : kendala berpengaruh positif terhadap
yang sangat menghambat adalah kinerja perusahaan.
ketidakstabilan harga bahan baku dan 4. Strategi inovasi dapat
harga jual produk sepatu, serta jumlah
memberikan pengaruh positif
pengrajin sepatu yang semakin
terhadap tingkat investasi.
banyak. Faktor berikutnya adalah
5.Tingkat investasi dapat
ketidakpekaan para pelaku ekonomi
memberikan pengaruh positif
kreatif (SDM) terhadap informasi
terhadap kinerja perusahaan.
terkini dan persaingan global.
Hasil penelitian ini sendiri
Berdasarkan point pertama, dilihat bahwa menjelaskan bahwa semua hipotesis
faktor sumber daya manusia (SDM), baik yang ada diterima, yang berarti semua
memiliki korelasi yang positif dan
signifikan. Hasil kesimpulan yang
dapat diambil adalah bahwa faktor
orientasi kepemimpinan pada suatu
perusahaan baik yang sekala besar
atau UKM mempengaruhi secara
langsung dan memiliki korelasi
hubungan yang cukup besar terhadap
kinerja dari perusahaan, inovasi dan Nyoman pada tahun 2011 yang
investasinya. mengkaji hubungan faktor yang
b. Penelitian yang dilakukan oleh berpengaruh terhadap produksi
Agus Jati Kesumadinata dan Dewa kerajinan sepatu di kecamatan
Denpasar Barat. Pengujian akan sangat berkaitan erat dengan
menguji 4 faktor yang akan permasalahan tenaga kerjanya.
mempengaruhi produktivitas 5. Fokus strategi yang akan
UKM. Penelitian ini menghasilkan ditawarkan untuk pemecahan
beberapa kesimpulan yaitu: masalah tenaga kerja dan
1. Tenaga kerja, modal kerja, dan proses adalah yang berkaitan
teknologi secara bersama-sama dengan upaya dari pihak UKM
berpengaruh secara signifikan sendiri. Strategi ini akan
terhadap produksi sepatu di berorientasi perbaikan secara
Kecamatan Denpasar Barat sistem dan keteknikan.
dengan nilai F hitung (477,170) c. Analisis Hasil Penelitian, Andi
> F tabel (3,32) dengan nilai Suranta Meliala, Nazaruddin
signifikansi 0,000 < 0,05. Matondang, Rahmi M Sari
Koefisien determinasi sebesar menghasilkan analisa tentang apa
0,98. yang menjadi penyebab dari
2. Variabel tenaga kerja (X1), terjadinya masalah yang ada di
modal kerja (X2), teknologi UKM Sepatu di Kota Medan.
(D1), dan harga jual (X3) 1. Pembinaan dan
secara parsial berpengaruh pengembangan UKM yang
positif dan signifikan terhadap dilakukan oleh pihak
produksi sepatu (Y). pemerintah dan swasta belum
3. Variabel tenaga kerja maksimal dan tidak
berpengaruh dominan terhadap berkesinambungan, sehingga
produksi kerajinan sepatu di belum bisa secara nyata
kecamatan Denpasar Barat, menciptakan UKM yang
yakni sebesar 85,7%. berkualitas dan berkompetisi.
4. Berdasarkan point ke dua, dan 2. Stigma buruk yang ada di
point ke tiga diperoleh bahwa kalangan pekerja UKM sepatu
faktor perbaikan yang paling tidak terlepas dari kondisi
difokuskan adalah sumber daya UKM sepatu sendiri yang
manusianya atau tenaga kerja. terkesan kumuh dan seperti
Namun faktor proses juga akan buruh kasar.
menjadi fokus berikutnya. Hal 3. Sistem kerja yang kurang
ini dikarenakan permasalahan baik khususnya dalam
dalam proses pada umumnya ketenagakerjaan yang
menyebabkan hak-hak hidup
para pekerja di UKM sepatu
sulit untuk dipenuhi seperti
upah yang layak, tunjangan
keselamatan kerja, dan lainnya.
4. Tidak adanya tujuan jangka
panjang ataupun visi dan misi
UKM untuk menjadi suatu baik berupa bangunan, modal/dana,
industri yang lebih besar. peralatan, dan lainnya. Hal ini sulit
5. Keterbatasan yang sangat membuat Pihak UKM untuk
nyata yang dialami oleh UKM- memikirkan masalah mutu dan
UKM sepatu di Kota Medan, perbaikan lainnya.
6. Konsep dari kebanyakan meningkatkan kualitas
pemilik UKM sendiri yang kepemimpinannya.
mengartikan suatu inovasi 9. Melakukan penilaian
adalah sebuah pergantian performansi karyawan dengan
peralatan dan lainnya, tanpa program penghargaan berupa
melihat adanya kesempatan reward dan punishment.
untuk bisa berinovasi dalam 10. Pemilik UKM harus menilai
prosesnya. kinerja pekerjanya secara
7. Pihak UKM harus mencoba berkala apakah dari segi etika,
sistem kontrak kerja estetika, ataupun produktivitas
menggantikan sistem borongan kerjanya. Penghargaan yang bisa
yang biasa digunakan untuk diberikan bisa berupa tunjangan
bisa menyediakan peraturan atau upah lebih untuk yang
yang lebih mengikat, kualitas positif dan peringatan ataupun
karyawan yang baik, dan hukuman bagi yang negatif.
jaminan keselamatan bagi 11. Pihak UKM harus membuat
karyawan. suatu tujuan usaha mereka
8. Pemilik UKM mengikuti dalam suatu visi dan misi,
pelatihan dengan konep dimana pemilik harus melihat
Training Within Industry (TWI) kondisi yang ada dan
untuk meningkatkan kualitas memperkirakan peluang pada
kepemimpinannya. masa yang akan datang.
Pelatihan ini bisa dipelajari 12. Melakukan program
sendiri (manual) atau juga perbaikan secara keteknikan
dengan mengikuti pelatihan berbasis konsep Production
yang dilakukan oleh pihak yang Technology Courses (P-
berpengalaman. Pelatihan ini Course). Program ini bisa
akan mengajarkan 4 hal penting dilakukan sendiri (manual) atau
di dalam mengatur pekerja, juga dengan mengikuti pelatihan
yaitu: Job Instruction, Job yang dilakukan oleh pihak yang
Methods, Job Relations, dan Job berpengalaman. Pekerja sangat
Safety. Pemilik UKM harus tau cocok dibekali dengan konsep
dan mengerti keempat ini untuk ini. Metode ini merupakan cara
untuk meningkatkan efisiensi
dan mengurangi pemborosan
dalam proses produksi dengan
konsep Kaizen yang
menekankan pada analisis
operasi, analisis gerakan, studi
waktu, analisis proses secara
keseluruhan.

6. KESIMPULAN
Ada 6 langkah yang patut 1. Kebijakan perekrutan dan seleksi
dipertimbangkan oleh organisasi atau yang melibatkan semua
perusahaan dalam optimalisasi karyawan.
ekonomi kreatif : 2. Peresmian program yang
melibatkan perusahaan, 1. Langkah 1 Menentukan Tema :
departemen tim dan anggota adalah fase dimana kita
secara individual menganalisa beberapa masalah
3. Program pendidikan dan hingga menentukan masalah mana
pengembangan yang terus yang akan diselesaikan
berlangsung sehingga memberikan 2. Langkah 2 Menentukan Target :
dorongan kepada karyawan untuk Mencanangkan Target dengan
memiliki berbagai keahlian serta menggunakan kaidah SMART.
membantu mereka untuk 3. Langkah 3 Analisa Permasalahan :
sepenuhnya mewujudkan potensi. Pada langkah ini kita menganalisa
4. Sistem penilaian yang kondisi yang ada (Anakonda) dan
mengembangkan manusia dan menganalisa penyebab masalah.
meningkatkan kerja sama diantara 4. Langkah 4 Merencanakan
mereka. Perbaikan : Adalah tahap dimana
5. Sistem penhargaan dan motivasi kita mengumpulkan semua solusi
yang tak terpisahkan. dan memilah mana yang mungkin
6. Program tanpa henti untuk dilakukan dan mana yang tidak
peningkatan yang terus-menerus dapat dilakukan berdasarkan
(Kaizen) yang meningkatkan tingkat keefektifan dan biaya.
setiap orang.
Do : Fase Perbaikan

5. Langkah 5 Melaksanakan
Perbaikan : Langkah ini merupakan
tindakan nyata dari apa yang sudah
tertulis atau terkonsep dalam
langkah 4. Dalam langkah ini
mungkin banyak sekali kendala
yang dihadapi yang mengharuskan
kita melakukan upaya perbaikan
atau penyempurnaan.

Check : Meneliti Hasil Perbaikan


Diagram 2. Kaizen Event _P-D-C-A
Plan : Fase Perencanaan 6. Langkah 6 Meneliti hasil Perbaikan
: Adalah langkah dimana kita
mengevaluasi setiap upaya
perbaikan baik dilihat dari segi
proses maupun hasil. Dari sini kita
bisa dapat melihat apakah
improvement yang kita lakukan
sudah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum. Jika belum
kita bisa kembali ke langkah ke 3 7. Langkah 7 Standarisasi : Untuk
Melakukan Re-Analisis menjaga agar improvement yang
kita lakukan tetap sustain maka
Action: Langkah Selanjutnya dibuatlah standarisasi. Standarisasi
bisa berupa standard proses dan
standar hasil. Selain itu fungsi [5] I. kato dan A. smalley, Toyota
standarisasi adalah untuk menjaga Kaizen Methods, 6 Langkah
agar kita bisa mencegah masalah Perbaikan, Yogyakarta: Gradien
berulang. Mediatama, 2012.
8. Langkah 8 Menentukan Tema [6] M. Soleh, Analisis strategi inovasi
Selanjutnya : Untuk memutar roda dan dampaknya terhadap perusahaan
PDCA yang terus menerus maka (Studi kasus : UKM manufaktur di
improvement kita tidak boleh Kota Semarang), Program studi
berhenti sampai disini, dengan magister manajemen, program pasca
menentukan tema selanjutnya sarjana. Universitas Dipenogoro,
berarti kita akan kembali ke fase Semarang, 2008.
Plan lagi dalam Siklus PDCA. [7] A. Kesumadinata dan D. Budiana,
Hubungan faktor yang berpengaruh
6. REFERENSI terhadap produksi kerajinan sepatu di
[1] H. Nasution, Proses Pengelolaan
kecamatan Denpasar Barat. Jurusan
Sumber Daya Manusia, Medan: USU Ekonomi Pembangunan Fakultas
Press. 2008. Ekonomi Universitas Udayana,
[2] S. Cane, Ahli bahasa: Martin,
Denpasar, 2011.
Widjogkongko, Kaizen Strategies For [8] S. Sinulingga, Metodologi
Winning Through People. Batam: Penelitian, Medan: USU Press, 2012.
Interaksara, 2008. [9] Howkins, John (2001). The
[3] Infoukm.wordpress.com, diunggah Creative Economy: How People Make
tanggal 21 mei 2014 jam 15.00 WIB. Money from Ideas. London: Penguin.
[4] M. Imai, Gemba Kaizen :
Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya
Rendah pada Manajemen : Terj :
Kristanto Jahja, Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo), 1998.

Anda mungkin juga menyukai