Anda di halaman 1dari 4

IPM ENDOKRIN

KASUS 1

Anamnesis:

 Identitas : Ibu Ning, 40 tahun, Pegawai Swasta, Ngaglik


 Keluhan : sering BAK, sering minum, sering makan, mudah lapar. Sejak 6 bulan terakhir.
BAK 5-6x/hari. Kalo makan porsinya biasa tp sering (4-5kali sehari). Mudah lelah.
Kesemutan (-). Penyembuhan luka normal. Tidak ada keluhan penglihatan.
 Belum pernah mengalami keluhan serupa.
 Belum pernah ada riwayat HT.
 Belum pernah diobati/diperiksa
 Riwayat keluarga ada yang DM (ibu)
 Kebiasaan : Jarang berolahraga, Sering makan makanan manis
Px Fisik:

 KU : baik, compos mentis


 Vital sign : TD 115/80, Nadi 88x/menit, R 20x/menit, suhu 36,6 derajat
 Antopometri : BB 60kg, TB 160cm, LP tidak ada data
 Kepala : DBN
 Kelenjar tiroid : DBN
 Thoraks : DBN
 Abdomen : DBN
 Ekstermitas : DBN
 Kulit : DBN
Px Penunjang:

 GDS : 200mg/dl
 GDP : 132mg/dl
 G2PP : 240mg/dl
 HbA1c: -
 Fungsi Ginjal : -
Diagnosis kerja : DM tipe 2
Terapi: modifikasi gaya hidup iya tp juga karena pasien sudah banyak mengeluhkan bisa dikasi
obat. Karena baru pertama kali, diberikan sekali dulu dan dilihat responnya. Kalo bagus
dilanjutkan, kalo belom efektif jadi 2 dd tab 1
Resep :
R/ Metformin tab 500mg No LX
S 1 dd tab 1 pc**/dc*
------------------------------------------------
*dc : durante conam (bersamaan dengan makan)
**pc : post conam (segera setelah makan)

Edukasi :

 Penjelasan diagnosis  DM tipe 2


 Pengobatan teratur dan sesuai anjuran + akan dilakukan pemantauan  obatnya
diminum dipagi hari.
 Penurunan FR : pengurangan makan makanan manis, olahraga teratur
KASUS 2 :

Anamnesis :

 Identitas : Ibu Ning, 30 tahun, Ngaglik, Ibu rumah tangga, sudah menikah, Pendidikan
terakhir SMA
 Keluhan : BB turun sejak 4 bulan terakhir  dari 50kg jadi 40 kg. Sering berdebar-debar
terutama saat aktifitas atau cuaca panas sejak 4 bulan terakhir. Nafsu makan biasa,
tidak sedang diet ataupun puasa. Sering gemetaran. Mereda saat beristirahat. Sering
emosian
 Belum pernah diobati
 Punya riwayat HT 1 tahun yang lalu  sudah diobati tapi tidak rutin.
Pemeriksaan Fisik :

 KU : compos mentis, baik


 Vital sign : TD 150/90, Nadi 108, R 25, Suhu 37,4
 Kepala: DBN
 Leher : pembesaran sebesar kepalan tangan dewasa kanan kiri, kenyal, tidak ada nyeri
tekan, bergerak saat pasien menelan. Auskultasi DBN
 Thoraks : DBN
 Abdomen : DBN
Pemeriksaan Penunjang :

 TSH : 0,015
 T4 : 200
 T3 : 11
 fT4 : 5,5
 USG leher : pembesaran difus, 8x5 cm, nodul (-)
Dx kerja : Hipertiroid ec struma difus dextra et sinistra
DD : struma difus dextra et sinistra
Terapi :
PTU 3 x 50-100 mg
Metimazol 1x10-20 mg
Dikombinasi dengan:
Propranolol 1x10 mg

Edukasi :

 Menyampaian informasi terkait diagnosis dengan benar


 Selain menjaga pola hidup sehat pasien juga sebaiknya melakukan
terapi penyembuhan secara teratur supaya efek samping yang berikan
tidak terlalu besar.
 Terapi diberikan secara bertahap dan memiliki efek samping paling
kecil yang disesuaikan dengan komplikasi yang mungkin timbul.
 Memberikan penyuluhan semacam edukasi pada pasien dan keluarga
mengenai pentingnya mengkonsumsi zat gizi secara seimbang terhadap
kesehatan tubuh dan pola hidup sehat karena reaksi autoimun
kemungkinan berasal dari keadaan yang kurang terjaganya pola hidup
sehat dan pola konsumsi yang tidak seimbang

Anda mungkin juga menyukai