Anda di halaman 1dari 56

Borang Internsip

Pemeriksaan fisik normal


Kepala: CA -, SI-
Leher: KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorax: Bentuk & gerak simetris, rh -/-, wh-/-, bunyi jantung S1&S2 murni reguler
Abdomen: Datar, lembut, BU (+) normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, edema -/-

Daftar Kasus

1. Diabetes melitus
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Lemas
badan disertai cepat lapar, haus, dan frekuensi BAK meningkat hingga 10x/hari. Berat
badan pasien turun 6 kg dalam waktu 1 bulan terakhir. Baal & kesemutan pada ujung-
ujung jari (+), kedua mata buram berangsur-angsur (-), nyeri dada kiri (-), lemah satu
sisi tubuh (-)
Riwayat serupa di keluarga (+)
Riwayat merokok (+) sejak 20 tahun yang lalu, 1 batang/hari
Riwayat penyakit lain (-)

Pemeriksaan Fisik:
TD 140/80, N: 80x/menit
Kepala: CA -, SI-
Leher: KGB tidak teraba
Thorax: C/P tidak ada kelainan
Abdomen: Datar, lembut, BU (+) normal
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

Pemeriksaan penunjang:
GDP: 212mg/dl
GD2PP: 235mg/dl
Kolesterol total: 154mg/dl
LDL: 92mg/dl
TG: 128mg/dl
As.urat: 6,2mg/dl

Penatalaksanaan:
Non farmakologi:
- Edukasi penyakit
- Gaya hidup sehat (makan 5x dengan hand portion guide, olahraga 30-45 menit 3-
4x seminggu)
- Minum obat dan kontrol teratur
Farmakologi:
- Metformin 3x500mg
- Glimepirid 1x2mg
- Captopril 3x12,5mg
- Vitamin B1 2x1

2. TB paru
S: Sesak napas +- sejak 10 hari yang lalu, namun sesak dirasakan sudah berkurang.
Batuk berdahak warna putih sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu disertai demam
yang tidak terlalu tinggi, keringat dingin di malam hari, dan penurunan berat badan.
Sebelumnya BB pasien 40kg namun dalam 1 bulan turun menjadi 30kg. Keluhan baru
pertama kali dirasakan pasien. Riwayat keluhan serupa di sekitar lingkungannya dan
di keluarga tidak diketahui.
Riw. penyakit lain -
O: TD 90/60, RR 21x/menit
CA-, SI-
KGB tidak terba
Cor / pulmo tidak ada kelainan
lain lain dbn
Hsil rontgen thorax: TB paru aktif
GeneXpert: MTB +
Sputum: +/+
A: TB paru aktif

3. Demam Tifoid
S: Pasien mengeluh demam sejak 5 hari yang lalu. Keluhan demam dirasakan hilang
timbul, Pasien merasakan demam terutama pada sore ke malam hari. Pasien juga
mengeluh belum BAB sejak 3 hari yang lalu. Nafsu makan pasien menururun namun
pasien masih bisa makan dan minum. Nyeri perut +, BAK seperti teh pekat -, bintik-
bintik merah di kulit -, mual+, muntah -. Riwayat keluhan serupa di sekitar
lingkungan pasien tidak diketahui. Pasien sering jajan di luar yang kurang terjamin
kebersihannya.
O: TD 110/80, N:78 T: 37,8C
CA-, SI-, typhoid tongue -
KGB tidak teraba
Cor & pulmo tidak ada kelainan
Abdomen datar, soepel, BU+, NT epigastrium
A: Suspek Demam Tifoid
P: Darah rutin, Widal

4. Limfadenitis TB
S: pasien datang dengan keluhan benjolan pada leher kedua sisi sejak 2 bulan yang
lalu. Benjolan dirasakan semakin laam semakin besar. Benjolan bermula berukuran
sebesar biji jagung dan semakin lama membesar hingga sebesar kelereng. Benjolan
tidak terasa nyeri. Demam >2minggu (-), batuk >2minggu (-), penurunan BB tanpa
sebab (-), keringat dingin malam hari (-). Pasien sebelumnya sudah diobati oleh
dokter puskesmas dengan antibiotik, namun tidak ada perbaikan.
Riwayat serupa di sekitar pasien tidak ada.
Riwayat merokok + sejak 25 tahun yang lalu, setengah bungkus/hari
O:
Kepala: CA -, SI-
Leher: KGB teraba multiple a/r superfisial colli, ukuran 1x1-3x3cm, konsistensi
kenyal, mobile, nyeri tekan (-), JVP tidak meningkat
Thorax: C/P tidak ada kelainan
Abdomen: Datar, lembut, BU (+) normal, hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

A: Limfadenitis TB a/r superfisial coli


P: Pro biopsi eksisi

5. Drug Induced Hepatitis ec. OAT pada TB paru aktif

6. Cholelitiasis
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu SMRS. Nyeri
perut dirasakan hilang timbul. Nyeri perut dirasakan bertambah hebat bila makan-
makanan berlemak. Keluhan ini dirasakan hulang timbul sejak 4 tahun yang lalu.
Keluhan nyeri tidak membaik setelah diberi obat maag. Keluhan disertai mual dan
muntah setiap diberi makan. BAK seperti air teh (-), kulit dan mata tidak tampak
kuning. Demam (-)
Riwayat serupa di keluarga (-)

O:
Kepala: CA -, SI-
Leher: KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorax: C/P tidak ada kelainan
Abdomen: Datar, lembut, BU (+) normal, Nyeri tekan hipokondirum dekstra (+),
epigastrium (+), hepar/lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik

A: Suspek cholelitiasis + sindroma dispepsia


P: USG upper abdomen, DR, bilirubin total, direk, indirek, SGOT/SGPT

7. Sindroma Nefrotik
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan bengkak pada seluruh tubuh sejak kurang lebih 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Bengkak terlihat pada awalnya di daerah wajah
terutama di daerah kelopak mata, terlihat jelas pada pagi hari saat bangun tidur dan
bengkak berkurang setelah siang atau sore hari. Bengkak kemudian menjalar ke
wajah, kaki, perut dan akhirnya seluruh tubuh. Pasien juga mengeluh buang air kecil
(BAK) yang menjadi jarang sejak 1 minggu SMRS, biasanya sehari minimal 3-5 kali,
namun sekarang menjadi 1 kali dengan kuantitas yang sedikit atau tidak miksi sama
sekali dan berwarna kecoklatan. Selama bengkak, pasien tidak pernah tampak pucat,
lemah, lesu dan kehilangan nafsu makan. Keluhan tidak disertai dengan sesak napas,
sakit kepala, muntah dan kejang-kejang. Pasien tidak ada riwayat sakit kuning.
Riwayat alergi obat-obatan dan makanan disangkal. BAB normal. Riwayat demam,
muntah, tidak nafsu makan, nyeri perut disangkal. Riwayat nyeri tenggorokan
sebelumnya tidak ada.
Keluhan ini pernah dialami pasien 3 bulan yang lalu dan sempat dirawat di RSUD
Soreang selama 5 hari.

Pemeriksaan fisik:
TD: 140/90, N: 88xmenit, RR: 20x/menit, S: 36,8C
Kepala: CA -, SI-, edema palpebral +/+
Leher: KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorax: Bentuk & gerak simetris, rh -/-, wh-/-, bunyi jantung S1&S2 murni reguler
Abdomen: Datar, lembut, BU (+) normal, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas: akral hangat, CRT <2 detik, edema pretibial+/+

Pemeriksaan penunjang:
DR: dalam batas normal
UR: proteinuria +++
Kolesterol total/HDL/LDL/TG: 230/40/159/171
Ureum/Kreatinin: 36/0.97
Albumin: 1,80

Penatalaksanaan:
Kasus baru  2mg/kgBB/hari dalam 4 minggu, maintanance: alternating dose
(selang sehari) 1,5mg/kgBB/hari dalam 4 minggu
- MP 3x1,5 (16)mg
- Gemfibrozil 1x600mg
- Atorvastatin 1x20mg
- Amlodipin 1x5mg

kontrol 1 bulan

8. CHF
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mudah lelah sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan
terutama muncul saat aktivitas sehari-hari, seperti berjalan atau naik tangga. Pasien
juga mengeluh sesak terutama saat aktivitas dan saat tidur dengan posisi terlentang,
sehingga pasien biasa tidur dengan 2-3 bantal untuk meredakan sesaknya. Sesak tidak
disertai bunyi mengi. Kedua kaki pasien bengkak sejak 2 bulan ini, dirasakan
membesar perlahan tanpa disertai perubahan warna kulit dan rasa hangat atau dingin
pada kedua kakinya. Tidak ada keluhan perut membesar, nyeri dada, berdebar-debar,
batuk, mual dan muntal. Pasien memiliki riwayat merokok sejak 40 tahun yang lalu
dengan kebiasaan merokok 1-2 bungkus/hari. Pasien memiliki riwayat darah tinggi
sejak 6 tahun yang lalu namun tidak rutin berobat. Pasien juga memiliki riwayat sakit
jantung dan pernah di rawat inap 5 bulan yang lalu. Tidak ada riwayat kencing manis
pada pasien. Keluarga pasien memiliki riwayat darah tinggi dan penyakit jantung.

Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Kesadaran: Compos mentis
Tekanan darah: 130/90
Nadi: 110x/menit
Respirasi: 24x/menit
Suhu: 36,6 C
Status generalis:
Leher: JVP 5+3cmH2O
Thorax: Cor: Kardiomegali, S1S2 murni reguler, gallop (-)
Pulmo: VNS kanan=kiri, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen: datar, lembut, hepar dan lien dalam batas normal, bising usus (+) normal
Ekstremitas: Edema pretibial +/+

Pemeriksaan penunjang:
GDP 98mg/dl
GD2PP 115mg/dl
TG 180mg/dl
LDL 155mg/dl

EKG: sinus takikardi, LVH


Foto thorax: Kardiomegali (CTR > 50%)

Diagnosis: CHF + Dislipidemia


Penatalaksanaan:
Non farmakologi:
- Edukasi penyakit
- Kurangi intake cairan dan garam per hari
- Batasi aktivitas fisik
- Kontrol rutin
- Rujuk ke SpJP

Farmakologi:
- Captopril 3x25mg
- Bisoprolol 1x2,5mg
- Furosemid 1x40mg
- Simvastatin 1x20mg
Kasus Puskesmas
 MTBS
1. ISPA
Anamnesis:
Pasien diantar ibunya datang dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Keluhan
demam dirasakan tinggi sepanjang hari. Keluhan disertai dengan batuk tidak berdahak
dan pilek sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada keluhan sesak napas, muntah atau mencret.
Tidak ada keluhan nyeri menelan. Pasien masih bisa makan dan minum. Ibu pasien
belum mengobati keluhannya. Pasien tidak memiliki riwayat alergi. Tidak ada riwayat
alergi di keluarga. Riwayat imunisasi dasar lengkap sesuai usia. Tidak ada keluhan
serupa di sekitar lingkungan pasien.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,7 C, N: 104x/m, R: 24x/m
Status generalis dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Perbanyak ASI (minimal 8x/hari)
- Perbanyak MPASI buatan ibu, sedikit sedikit namun sering
- Hindari pajanan polusi (rokok, asap dapur, asap knalpot)

Farmakologi:
R/ Pacetik syr no. I
S 3 x ¾ cth
R/ Culviplex syr no. I
S 1 x ¾ cth

Antibiotik: Amoksisilin syr (20-40mg/kgBB/hari)

Bayi:
R/ PCT drop No. I
S 3 dd 0,4ml
R/ GG tab No. I
CTM tab No. III
Dexametason tab 0,5mg No. I
SL q.s
m.f.l.a. pulv No. X
S 3 dd pulv I

2. Common cold
Anamnesis:
Pasien diantar ibunya datang dengan keluhan batuk pilek sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan. Ingus pasien berwarna bening.
Tidak ada keluhan demam, nyeri menelan, sesak napas, muntah atau mencret. Pasien
masih bisa makan dan minum. Ibu pasien belum mengobati keluhannya. Pasien tidak
memiliki riwayat alergi obat. Tidak ada riwayat alergi di keluarga. Riwayat imunisasi
dasar lengkap sesuai usia. Tidak ada keluhan serupa di sekitar lingkungan pasien.
Pemeriksaan Fisik:
S: 36,7 C, N: 104x/m, R: 24x/m
Status generalis dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Perbanyak ASI (minimal 8x/hari)
- Perbanyak MPASI buatan ibu, sedikit sedikit namun sering
- Hindari pajanan polusi (rokok, asap dapur, asap knalpot)
- Hindari minuman dingin, makan es, jajan sembarangan

Farmakologi:
R/ Ambroksol syr No. I
adde CTM tab No. II
S 3 x ½ cth
R/ Culviplex syr no. I
S 1 x ½ cth

Bayi:
R/ GG tab No. I
CTM tab No. III
Dexametason tab 0,5mg No. I
SL q.s
m.f.l.a. pulv No. X
S 3 dd pulv I

3. Tonsilofaringitis akut
Anamnesis:
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan nyeri menelan sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan disertai demam dan batuk berdahak sejak 4 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan nyeri telinga. Pasien tidak tidur mengorok atau
berhenti nafas tiba-tiba ketika tidur. Tidak ada benjolan di leher. Tidak ada
keluhan sulit membuka mulut, air liur menetes atau napas yang berbau.
Keluhan tidak didahului tertusuk duri ikan. Pasien sering minum es dan makan
makanan ringan ber-MSG. Keluhan dirasakan pertama kali oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,8 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status generalis dbn
Status THT:
Orofaring: T3/T3, hipertemis, kripa tidak melebar, detritus (+)
Faring: hiperemis, granul (-)

TERAPI:
Nonfarmakologi:
  Tirah baring
  Hindari minum air dingin/es
  Hindari makanan pedas
  Kurangi makanan yang mengandung MSG
  Menjaga kebersihan mulut, gosok gigi minimal 2x sehari
Farmakologi:
R/ Amoxicillin tab 500mg no. X
S 3 dd tab I
R/ Hufagrip tab no. XV
S 3 dd tab I
R/ Dexametason tab 0,5 mg no. X
S 3 dd tab I

ANAK:
R/ Amoksisilin syr (125mg/5ml) No. I
S 3 dd 1 cth
R/ PCT syr No. I
S 3 dd 1 cth
R/ GG tab III
CTM tab IV
Dexa tab IV
S.l q.s
m.f.l.a pulv
S 3 dd 1 pulv

4. Diare akut non disentriform


Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak hari sebelum MRS. Diare
sebanyak 4 kali, warna kuning, air lebih banyak daripada ampas, lendir (-), darah
(-), muntah (+) tiga kali berisi makanan. BAK lancar dan tidak ada keluhan,
warna kuning jernih, tidak pekat, tidak ada darah. Intake makan dan minum baik.
Demam (-), lemas (-), batuk (-), pilek (-). Pasien tidak rewel, menangis masih
mengeluarkan air mata. Tidak ada keluhan serupa di lingkungan sekitar pasien.
Riwayat alergi (-), riwayat imunisasi dasar lengkap sesuai usia.

Pemeriksaan fisik:
KU: CM, sakit sedang
S: 36,8 C, N: 98x/m, R: 20x/m
Kepala: UUB datar, kelopak mata cekung (-)
Bibir: mukosa basah
Abdomen: bising usus (+) meningkat, turgor baik
Akral hangat, CRT <2”

Non Farmakologi:
- Teruskan ASI dan makanan sebanyak pasien mau
- Berikan oralit tiap pasien diare
- Bawa ke fasilitas kesehatan apabila pasien mengalami: haus berlebihan, BAB
berdarah, muntah-muntah tak kunjung henti, lemas hingga sulit diberi
makan&minum, panas badan >40 derajat, tidak membaik dalam 3 hari)

Farmakologi:
- Oralit sach No. V
S 1 dd 1 sach (larutkan dlm 200cc air, per mencret)
- Zinc syr fl No, I
S 1 dd 2cth
- Domperidon syr fl No. I
S 3 dd ½ cth

5. Diare akut disentriform ec. Amoebiasis


Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak hari sebelum MRS. Diare
sebanyak 6 kali, warna hijau kehitaman, air lebih banyak daripada ampas, lendir
(+), darah (+), muntah (+) tiga kali berisi makanan. BAK lancar dan tidak ada
keluhan, warna kuning jernih, tidak pekat, tidak ada darah. Intake makan dan
minum baik. Demam (+), lemas (-), batuk (+), pilek (+) muncul 4 hari sebelum
mencret. Pasien tidak rewel, menangis masih mengeluarkan air mata. Tidak ada
keluhan serupa di lingkungan sekitar pasien. Riwayat alergi (-), riwayat imunisasi
dasar lengkap sesuai usia.

Pemeriksaan fisik:
KU: CM, sakit sedang
S: 38,2 C, N: 120x/m, R: 20x/m
Kepala: UUB datar, kelopak mata cekung (-), CA (-)
Bibir: mukosa basah
Abdomen: bising usus (+) meningkat, turgor baik
Akral hangat, CRT <2”

Non Farmakologi:
- Teruskan ASI dan makanan sebanyak pasien mau
- Berikan oralit tiap pasien diare
- Bawa ke fasilitas kesehatan apabila pasien mengalami: haus berlebihan,
muntah-muntah tak kunjung henti, lemas hingga sulit diberi makan&minum,
panas badan >40 derajat, tidak membaik dalam 3 hari)

Farmakologi:
- Metronidazole syr fl No. I
S 3 dd 1cth
- Pacetik syr fl No. I
S 3 dd 1cth
- Oralit sach No. V
S 1 dd 1 sach (larutkan dlm 200cc air, per mencret)
- Zinc syr fl No, I
S 1 dd 2cth
- Domperidon syr fl No. I
S 3 dd ½ cth
6. Demam tifoid
Anamnesis:
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu. Demam
dirasakan tinggi pada sore menjelang malam hari. Keluhan disertai dengan perut yang
terasa kembung, dan belum BAB sejak 5 hari yang lalu. Keluhan tidak disertai dengan
muntah, mencret. Tidak ada keluhan mimisan, atau bintik merah pada ekstremitas
pasien. Tidak ada keluhan batuk dan pilek. Pasien sudah berobat ke puskesmas dan
diberi obat penurun panas namun tidak kunjung membaik. Riwayat keluhan serupa di
keluarga tidak ada. Riwayat alergi tidak ada.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,7 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Bibir: Lidah tifoid (+)
Abdomen: datar, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas normal.

Nonfarmakologi:
- Istirahat
- Makan makanan yang lembut, seperti bubur, nasi tim
- Banyak minum air putih, minimal 8 gelas/hari
- Bila pasien tidak bisa diberi makan dan minum, atau mengalami perburukan
(nyeri perut hebat, muntah-muntah hebat, BAB berdarah) bawa ke UGD

Farmakologi:
- Cefixim syrup 2x1cth
- PCT tab 3x ½
- Antasid syr 3 x 1 cth
- Curcuma 1x1 cth

7. Urtikaria
Anamnesis:
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan gatal di hampir seluruh tubuh terutama
di badan sejak 2 hari yang lalu. Gatal dirasakan pada kedua tangan, dada, dan perut.
Tidak ada bengkak di kedua kelopak mata dan bibir. Tidak ada keluhan sesak napas.
Gatal tidak bertambah berat apabila pasien berkeringat. Menurut ibunya, pasien mulai
timbul ruam-ruam kemerahan setelah diberi makan telur. Tidak ada riwayat
penggunaan obat-obatan sebelum muncul ruam-ruam di kulit. Riwayat alergi tidak
diketahui ibu pasien.

Pemeriksaan Fisik:
N: 98x/m, R: 20x/m, S: 36,7 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Regioner
Ad Regio: Leher, dada, kedua tangan
Lesi: multiple, diskret, lentikuler, timbul, tegas, kering
Efloresensi: papula hingga plak eritem, urtika
Nonfarmakologi:
- Ruam-rumah tidak digaruk
- Jaga higienitas tubuh (cuci tangan, mandi 2x/hari dengan handuk sendiri)
- Kenali tanda-tanda alergi dan alergen pasien

Farmakologi:
R/ Salisil talk No. I
S 2 dd ue
R/ Cetirizine syr No. I
S 2 dd 1cth

8. Skabies
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan utama bintik-bintik merah
kehitaman pada kedua sela-sela jari tangan, perut sekitar pusar dan kedua lipat ketiak
yang dirasa semakin gatal ± 2 minggu yang lalu. Keluhan pertama kali timbul sekitar
1 bulan yang lalu berupa bintik-bintik serupa hanya pada kedua sela-sela jari tangan
yang terasa gatal terutama malam hari sehingga pasien sering menggaruknya dan
sekitar 3 hari yang lalu bintik-bintik serupa meluas ke perut terutama sekitar pusar
yang terasa gatal terutama malam hari. Pasien adalah murid SD Pesantren dan teman
pasien ada yang mengalami keluhan serupa. Pasien tidur di asrama dan biasa tidur
satu kasur dengan temannya. Pasien belum pernah mengobati keluhan tersebut.
Pemeriksaan Fisik:
S: 36,5 C, N: 96x/m, R: 24x/m
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Regioner, simetris bilateral
Ad Regio: Sela jari tangan, pusar dan axila
Lesi:  Multiple, diskret, reguler, batas tegas, stadium kering
Efloresensi: papul hiperemis diatas macula eritem dengan skuama halus di atasnya,
ditemukan kanalikuli

Nonfarmakologi:
 Bawa seluruh keluarga serumah untuk berobat
 Mandi 2x sehari menggunakan sabun 
 Mengganti pakaian dengan yang baru sehabis mandi 
 Cuci pakaian bekas pakai secara teratur 
 Hindari penggunaan handuk dan sprei bersamaan 
 Ganti sprei dan sarung bantal secara rutin
 Rendam kain sprei, handuk, dan sarung bantal dengan air panas
 Jemur sofa, karpet, dan kasur

Farmakologi:
R/ Scabimite tube No. II
S u.e
R/ Cetirizine tab 10 mg No. VII
S0–0–1

9. Skabies impetigenisata
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan utama borok-borok pada kedua
tangannya sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai keluar nanah. Keluhan diawali
bintik-bintik merah kehitaman pada kedua tangannya sejak ± 2 minggu. Keluhan
bintik-bintik merah kehitaman terdapat pada kedua sela-sela jari tangan, perut sekitar
pusar dan kedua lipat ketiak yang dirasa semakin gatal ± 1 minggu yang lalu. Keluhan
pertama kali timbul sekitar 1 bulan yang lalu berupa bintik-bintik serupa hanya pada
kedua sela-sela jari tangan yang terasa gatal terutama malam hari sehingga pasien
sering menggaruknya dan sekitar 1minggu yang lalu bintik-bintik serupa meluas ke
perut terutama sekitar pusar yang terasa gatal terutama malam hari. Pasien adalah
murid SD Pesantren dan teman pasien ada yang mengalami keluhan serupa. Pasien
tidur di asrama dan biasa tidur satu kasur dengan temannya. Pasien belum pernah
mengobati keluhan tersebut.
Pemeriksaan Fisik:
S: 36,5 C, N: 96x/m, R: 24x/m
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Regioner, simetris bilateral
Ad Regio: Sela jari tangan, pusar dan axila
Lesi:  Multiple, diskret, reguler, batas tegas, stadium sebagian basah sebagian kering
Efloresensi: di atas makula eritem terdapat pustul dengan krusta pustulosa, papul
hiperemis diatas macula eritem dengan skuama halus di atasnya, ditemukan kanalikuli

Nonfarmakologi:
 Bawa seluruh keluarga serumah untuk berobat
 Mandi 2x sehari menggunakan sabun 
 Mengganti pakaian dengan yang baru sehabis mandi 
 Cuci pakaian bekas pakai secara teratur 
 Hindari penggunaan handuk dan sprei bersamaan 
 Ganti sprei dan sarung bantal secara rutin
 Rendam kain sprei, handuk, dan sarung bantal dengan air panas
 Jemur sofa, karpet, dan kasur
 Kompres kelainan kulit yang borok 3-4 kali sehari

Farmakologi:
R/ Scabimite tube No. II
S u.e (seluruh tubuh)
R/ gentamisin cream tube No. I
S u.e (kelainan kulit yang bernanah dan borok)
R/ Cetirizine tab 10 mg No. VII
S0–0–1

10. Impetigo krustosa


Anamnesis:
Pasien diantar ibunya datang dengan keluhan borok borok berkeropeng di sekitar
hidung sejak 2 hari yang lalu. Keluhan dirasakan gatal dan nyeri. Keluhan disertai
dengan batuk dan pilek yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Batuk berdahak
berwarna kuning kehijauan, dan pilek pasien berwarna kuning. Keluhan disertai
dengan demam. Pasien suka menggaruk hidungnya karena terasa gatal. Pasien sering
main bersama temannya dan jarang mencuci tangan.
Pemeriksaan Fisik:
N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,8 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: regioner
Ad Regio: sekitar hidung, bibir
Distribusi lesi: multipel, sebagian diskret sebagian konfluens, batas tegas, menimbul
dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian kering
Efloresensi: di atas makula eritem terdapat vesikel dan krusta serosa, krusta pustulosa,
dan erosi

Nonfarmakologi:
- Tidak menggaruk lesi
- Membiasakan mencuci tangan, terutama setelah bermain

Farmakologi:
R/ Gentamisin cream tube no. I
S ue
R/ Amoxicillin syr no. I
S3 dd 1 ½ cth
R/ PCT syr no. I
S 3 dd 1 ½ cth
R/ Cetirizine syr no. I
S 2 x 1 cth

11. Konjungtivitis akut ec. bakteri


Anamnesis:
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan mata kanan merah sejak + 2 hari yang
lalu. Keluhan disertai mata yang terasa gatal dan berair. Menurut ibunya, saat bangun
tidur mata kiri pasien terdapat kotoran mata yang cukup banyak sehingga sulit untuk
membuka matanya. Kotoran mata berwarna kuning kehijauan dengan tekstur yang
kental. Tidak ada keluhan mata kabur. Tidak ada keluhan serupa di sekitar lingkungan
pasien. Sebelumnya pasien sering bermain di luar dan terkena debu, lalu pasien
mengkucek-kucek matanya dengan tangan yang kotor. Pasien memiliki kebiasaan
tidak mencuci tangan sebelum/setelah menyentuh mata. Pasien belum pernah
mengalami keluhan serupa sebelumnya. Keluhan belum pernah diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,8 C
Status generalis dbn
Status Ophtalmologikus
OD: VOD 6/6, OS: dalam batas normal
Palpebra: tenang
Konjungtiva: OD hiperemis, injeksi konjungtiva (+), sekret mukopurulen (+)
OS dbn
Lain-lain: dbn
Nonfarmakologi:
1. Mencuci tangan saat sebelum dan setelah memegang mata 
2. Hindari mengkucek mata
3. Hindari menyentuh mata yang sehat
4. Tidak menggunakan handuk, sapu tangan bersama
5. Kompres hangat 4x/hari (10-15 menit) 
6. Edukasi penyakit karena dapat berulang dan menular ke mata yang sehat dan
ke orang lain

Farmakologi:
R/ Kloramfenikol eye drop no. I
S 3 dd 2 gtt OD
R/ Cendo lyteers eye drop no. I
S 6 dd gtt 2 OD

12. OMA
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada telinga kanannya sejak 3 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan semakin lama semakin memberat sehingga pasien menjadi rewel dan
tidak bisa tidur. Ibu pasien mengatakan pasien juga mengalami penurunan
pendengaran sejak keluhan nyeri muncul. Pasien juga mengalami demam sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan nyeri telinga diawali batuk dan pilek sejak 6 hari yang lalu tanpa
disertai demam. Batuk disertai dahak yang sulit dikeluarkan. Tidak ada keluhan
keluar cairan dari telinga. Pasien memiliki kebiasaan jajan es dan makan ciki. Tidak
ada riwayat trauma pada telinga. Pasien belum pernah mengalami hal serupa. Tidak
ada riwayat alergi pada pasien.
Pemeriksaan fisik:
S: 38,2oC, N: 120x/menit, RR: 24x/menit
Status generalis dalam batas normal
Status lokalis:
- Auris dekstra:
Auricula: dalam batas normal
CAE: tenang, serumen (-), discharge (-)
Membran timpani: hiperemis (+), bulging (+), cone of light pada jam 5 menurun,
perforasi (-)
- Auris sinistra:
Dalam batas normal

Hidung: sekret mukopurulen (+)


Tenggorokan: T2/T2 hiperemis, detritus (-), faring tenang

Diagnosis: Otitis media akut stadium supurasi auris dekstra

Penatalaksanaan:
- Non farmakologi:
a. Tidak mengorek telinga
b. Tidak memasukan air ke telinga
c. Hindari jajan makanan sembarangan, jajan es/minuman dingin
d. Makan makanan yang bergizi
e. Istirahat
- Farmakologi:
a. Amoksisilin sirup 250mg/5ml 3x1cth
b. Flutamol tablet 3x1/2
c. Metilprednisolon 3x4mg
d. Vitamin C 1x1 tablet

13. OMA stadium perforasi


Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan keluar cairan dari telinga kiri sejak 1 hari yang
lalu. Cairan berwarna putih kehijauan, agak berbau. Sebelumnya pasien
mengeluh nyeri pada telinga kiri hebat 2 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan
pasien juga mengalami penurunan pendengaran sejak keluhan nyeri muncul.
Pasien juga mengalami demam sejak 4 hari yang lalu, dan ketika keluar cairan di
telinganya, keluhan nyeri dan demam mereda. Keluhan nyeri telinga diawali
batuk dan pilek sejak 7 hari yang lalu tanpa disertai demam. Batuk disertai dahak
yang sulit dikeluarkan. Pasien memiliki kebiasaan jajan es dan makan ciki. Tidak
ada riwayat trauma pada telinga. Pasien belum pernah mengalami hal serupa.
Tidak ada riwayat alergi pada pasien.
Pemeriksaan fisik:
S: 37,2oC, N: 110x/menit, RR: 24x/menit
Status generalis dalam batas normal
Status lokalis:
- Auris dekstra:
dalam batas normal
- Auris sinistra:
Auricula: dalam batas normal
CAE: tenang, serumen (-), discharge (+) mukopurulen
Membran timpani: cone of light pada jam 5 menurun, perforasi (+) sentral
Hidung: sekret mukopurulen (+)
Tenggorokan: T2/T2 hiperemis, detritus (-), faring tenang

Diagnosis: Otitis media akut stadium perforasi auris sinistra

Penatalaksanaan:
Non Farmakologi:
a. Tidak mengorek telinga
b. Tidak memasukan air ke telinga
c. Hindari jajan makanan sembarangan, jajan es/minuman dingin
d. Makan makanan yang bergizi
e. Istirahat
f. Kontrol 5-7 hari

Farmakologi:
- Cuci telinga H2O2 3dd4gtt AS (3-5 hari)
- Ofloxacin ear drop 3dd4gtt AS (7-14 hari)
- Pacetik syr 3x3/4 cth
- Eritromisin syr 4x1/2 cth

14. TB paru

15. Limfadenitis non spesifik


Anamnesis:
Pasien datang diantar ibunya dengan keluhan benjolan pada leher sebelah kanan sejak
3 hari yang lalu. Benjolan dirasakan semakin membesar. Awalnya benjolan sebesar
kelereng, namun bertambah besar menjadi sebesar bola bekel dan berwarna merah.
Benjolan dirasakan nyeri sehingga pasien menjadi rewel. Keluhan disertai dengan
demam yang baru dirasakan 2 hari ini. Keluhan tidak disertai dengan batuk lama dan
pilek. Tidak ada keluhan penurunan berat badan. Tidak ada yang sedang pengobatan
paru 6 bulan di rumah. Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah diobati
sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,8 C, N: 100x/m, R: 28x/m
Status lokalis leher:
a/r submandibular dextra: terdapat benjolan 4x3x0,5 cm eritem, kenyal, permukaan
rata, mobile, nyeri tekan (+)
Lain lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Teruskan ASI
- Tambahkan MPASI bergizi (telur, ikan, sayur)
- Bila benjolan tidak mengecil setelah pengobatan, bawa kembali ke puskesmas
untuk ditangani lebih lanjut

Farmakologi:
R/ Amoxicillin syr No. I
S 3 dd 1 cth
R/ PCT syr No. I
S 3 dd 1 cth
R/ Curvit syr No. I
S 1 dd 1 cth

13. Bronkopneumonia (10/02/2020)


An. R, 6 bulan, BB: 10,2 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan sesak sejak 1 hari yang lalu. Sesak dirasakan terutama di malam
hari dan tidak berbunyi. Keluhan disertai dengan batuk berdahak sejak 3 hari yang
lalu, dahak sulit dikeluarkan oleh pasien. Keluhan disertai dengan demam yang tidak
terlalu tinggi. Pasien sudah mengobati keluhan dengan obat warung namun keluhan
belum membaik.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,6 C, N: 104x/m, R: 36x/m
Kesadaran: Compos Mentis, Keadaan Umum: Baik
Bibir: sianosis (-)
Hidung: Pernapasan Cuping Hidung (-)
Thoraks: VBS +/+, ronkhi basah halus +/+, wheezing -/-
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Tetap berikan dan perbanyak ASI

Farmakologi:
Nebu dengan NaCl 0,9%
Pacetik syr 3 x 1 cth
Amoxicillin syr 3 x 1 cth
14. Suspek Tifoid Fever
An. D, 4,5th, BB: 14,5 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu. Demam dirasakan tinggi
pada sore menjelang malam hari. Keluhan disertai dengan perut yang terasa kembung,
dan belum BAB sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk berdahak dan
pilek. Keluhan tidak disertai dengan muntah, mencret. Tidak ada keluhan mimisan,
atau bintik merah pada ekstremitas pasien. Pasien sudah mengobati keluhan dengan
obat warung namun keluhan belum membaik.

Pemeriksaan Fisik:
S: 36,7 C, N: 92x/m, R: 20x/m
Bibir: Lidah tifoid (+)
Abdomen: datar, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas normal.

Nonfarmakologi:
- Istirahat
- Makan makanan yang lembut, seperti bubur, nasi tim

Farmakologi:
- Amoxicillin syr 3 x 1 ¼ cth
- Pacetik syr 3 x 1 ¼ cth
- Antasid syr 3 x 1 cth

15. Ektima
An. D, 4,5th, BB: 14,5 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan borok berkeropeng di kaki sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan awalnya dirasakan seperti bentol yang terasa gatal lalu digaruk oleh pasien
sehingga menjadi borok berkeropeng. Keluhan tidak disertai demam. Pasien belum
mengobati keluhan tersebut.

Pemeriksaan Fisik:
S: 36,7 C, N: 92x/m, R: 20x/m
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Regioner
Ad Regio: 1/3 distal tungkai dextra, plantar pedis
Lesi: multiple, diskret, bentuk irregular, numular, menimbul, sebagian basah
sebagian kering
Efloresensi: di atas macula eritem terdapat krusta pustulosa

Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Jaga kebersihan kaki, cuci tangan dan kaki setelah main

Farmakologi:
Gentamisin salep kulit 3 dd ue
Cetirizine syr 2 x 1 cth

16. OMA stadium oklusi dan ISPA


An. Z, 4,5th, BB: 14,2 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri telinga sejak 1 hari yang lalu. Tidak ada cairan
keluar dari telinga. Keluhan disertai dengan demam. Keluhan juga disertai dengan
batuk berdahak dan pilek sejak 3 hari yang lalu. Pasien tidak suka mengorek
telinganya. Keluhan belum sempat diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
S: 38,3 C, N: 104x/m, R: 24x/m
THT: ADS: serumen +/+, MT retraksi +/-
Thoraks dalam batas normal
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Jangan mengorek telinga
- Istirahat
- Jangan jajan sembarangan

Farmakologi:
Pacetik syr 3x1½ cth
Kloramfenikol tetes telinga 3 dd gtt 2 ads

17. Limfadenitis Coli


An. B, 10 bln, BB: 10kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada leher sebelah kanan sejak 1 hari yang
lalu. Benjolan dirasakan nyeri sehingga pasien menjadi rewel. Keluhan disertai
dengan demam. Keluhan tidak disertai dengan batuk dan pilek. Tidak ada keluhan
penurunan berat badan. Tidak ada yang sedang pengobatan paru 6 bulan di rumah.
Keluhan belum pernah diobati sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,8 C, N: 100x/m, R: 28x/m
Status lokalis leher:
a/r submandibular dextra, terdapat benjolan 1x1x0,5 cm, mobile, kenyal, nyeri tekan
(+)
Lain lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Teruskan asi
- Tambahkan MPASI bergizi

Farmakologi:
Amoxicillin syr 3 x 1 cth
PCT syr 3 x 1 cth
 KIA/KB
1. Kehamilan normal
Anamnesis:
Pasien datang untuk memeriksakan kehamilannya. Pasien saat ini tidak ada keluhan.
Pasien sudah 5x melakukan pemeriksaan ke bidan swasta dan dikatakan
kehamilannya normal. Selama kehamilan tidak ada riwayat muntah-muntah hebat
ataupun perdarahan. Riwayat menggunakan KB pil dan sudah berhenti 1 bulan
sebelum kehamilan. Hari pertama haid terakhir pasien adalah 28 Juni 2019 dan
menstruasi rutin setiap bulan.
Kehamilan saat ini merupakan kehamilan ke 3. Tidak ada penyulit pada kehamilan
sebelumnya. Riwayat melahirkan sebelumnya di bidan.

Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi ataupun kencing manis. Pasien tidak
pernah mengalami perdarahan hebat dari kemaluan. Tidak ada riwayat benjolan pada
perut

TD 110/70, N 88x/menit, R 20x/menit, S 36,5 C


Wajah: chloasma (+)
Abdomen:
TFU: 24 cm
DJJ (+) 140x/m
Striae gravidarum (-)
Linea nigra (+)
Ekstremitas: bengkak -/-
Pem. Fisik lain dalam batas normal

Diagnosis: G3P2A0 usia kehamilan 29-30 minggu janin tunggal hidup intrauterine

Penatalaksanaan
Umum:
- Edukasi tanda bahaya kehamilan sesuai usia kehamilan
- Makan makanan bergizi
- Hindari aktivitas berat

Khusus:
- Asam folat 1x1
- Ferro fumarat 1x1

Anamnesis:
Pasien datang untuk memastikan kehamilannya. Pasien saat ini tidak ada keluhan.
Pasien baru menikah dan tidak menggunakan KB. Hari pertama haid terakhir pasien
adalah 14 Desember 2019 dan menstruasi rutin setiap bulan. Selama kehamilan tidak
ada riwayat muntah-muntah hebat ataupun perdarahan. Ini merupakan kehamilan
pertama pasien.
Pasien tidak memiliki riwayat darah tinggi ataupun kencing manis. Pasien tidak
pernah mengalami perdarahan hebat dari kemaluan. Tidak ada riwayat benjolan pada
perut

TD 110/70, N 88x/menit, R 20x/menit, S 36,5


Abdomen:
Ballotement (+)
Ekstremitas: bengkak -/-
Pem. Fisik lain dalam batas normal
Diagnosis: G1P0A0 usia kehamilan 5-6 minggu janin tunggal hidup intrauterine

Penatalaksanaan
Umum:
- Edukasi untuk dilakukan pemeriksaan lab darah seperti hemoglobin, golongan
darah, HIV, Hepatitis B, Sifilis setelah mendapat buku kesehatan ibu dan anak
- Edukasi tanda bahaya kehamilan sesuai usia kehamilan
- Makan makanan bergizi
- Hindari aktivitas berat
Khusus:
- Asam folat 1x1
- Ferro fumarat 1x1

2. Ketuban pecah dini


3. PEB
4. Hipertensi gestasional
5. Hipertensi dalam Kehamilan
Anamnesis:
Pasien G3P2A0 gravida 24-25 minggu datang dengan dirujuk dari bidan desa karena
tekanan darah yang tinggi. Saat ini pasien mengeluh pusing sejak lima hari yang lalu.
Tidak ada keluhan pandangan buram, nyeri ulu hati/perut kanan, dan nyeri kepala.
Tidak ada keluhan kejang saat kehamilan. Tidak ada keluhan kencang-kencang dan
keluar air-air. Pasien menyangkal ada riwayat tekanan darah tinggi sebelumnya. Tidak
ada riwayat kencing manis, jantung, dan ginjal sebelumnya. Kelahiran sebelumnya
pasien sehat dan tidak ada penyulit selama kehamilan dan persalinan.

Pemeriksaan fisik:
TD: 160/90 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Abdomen: cembung gravida, DJJJ (+) 140x/menit reguler
Ekstremitas: edema -/-
v/v: tidak dilakukan pemeriksaan
Lain lain dalam batas normal

Laboratorium
Protein Urin: - (negatif)
NON FARMAKOLOGI
Edukasi mengenai penyakit, bahwa pasien merupakan risiko tinggi yang dapat
membahayakan ibu dan janin. Suami dan keluarga pasien diberikan motivasi untuk
melakukan pendampingan ibu hamil selama proses rujukan. Diberikan penjelasan
mengenai tanda-tanda bahaya pada ibu hamil dengan tekanan darah tinggi. Kontrol ke
puskesmas 1 minggu untuk evaluasi terapi. Jika mengalami keadaan darurat segera ke
IGD RS terdekat.
FARMAKOLOGI
R/ Dopamet 250mg tab No. XLII
S 3 dd tab II

6. Abortus imminens
7. HEG
8. Bakterial vaginosis
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan keputihan sejak 1 minggu yang lalu. keluhan
keputihan berwarna kekuningan, gatal dan berbau amis. Keluhan dirasakan
bertambah terutama sebelum menstruasi. Keluhan sudah sering dirasakan oleh
pasien. Pasien sering menggunakan pakaian yang ketat. Pasien mengganti pakaian
dalam 1x sehari. Riwayat menggunakan panty liners disangkal, riwayat
menggunakan sabun pembersih kewanitaan disangkal. Pasien belum menikah.
Keluhan belum diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/80 mmHg, N: 80x/m, R: 20 x/m, S: 37.0°c
Status generalis dalam batas normal
Status ginekologikus:
Vulvo vaginalis: inspeksi: vulva hiperemis
inspekulo: duh (+) warna kekuningan, kental, fishy odor

Nonfarmakologi:
- Hindari pakaian yang ketat,penggunaan panty liners
- Menjaga higienitas organ kewanitaan, menjaga kelembaban
- Lebih sering mengganti pakaian dalam

Farmakologi:
Metronidazole tab 500 mg 2x1

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan keluar keputihan sejak 1 minggu yang lalu. Keputihan
dirasakan lebih banyak dari biasanya, dan berbau. Keputihan berwarna putih kental
seperti susu. Pasien merasakan gatal pada daerah genitalnya. Sebelumnya, pasien
sempat mencuci dengan sabun sirih. Pasien memiliki kebiasaan menggunakan panty
liners.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/80mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status ginekologikus:
Vulva: edema (+), hiperemis (+)
Vagina: hiperemis, tampak sisa sekret bewarna putih, fishy odor (+)
Introitus vagina dalam batas normal,
Serviks dalam batas normal.

Nonfarmakologi:
- Jaga kelembaban area genital
- Sering mengganti celana dalam
- Jangan mencuci area genital dengan sabun

Farmakologi:
Metronidazole tab 3x1 selama 5 hari

9. Kandidiasis vulvovaginalis
Pasien datang dengan keluhan keputihan sejak 4 hari yang lalu. Keluhan keputihan
berwarna putih seperti gumpalan susu. Keluhan disertai rasa gatal di daerah
kemaluan yang sangat mengganggu aktivitasnya. Keluhan dirasakan bertambah
terutama sebelum menstruasi. Keluhan tidak disertai nyeri saat berhubungan, tidak
berbau. Keluhan sudah sering dirasakan oleh pasien. Pasien sering menggunakan
pakaian yang ketat. Pasien mengganti pakaian dalam 2x sehari. Riwayat
menggunakan panty liners disangkal, riwayat menggunakan sabun pembersih
kewanitaan disangkal. Pasien tidak sedang menyusui. Pasien menggunakan KB
suntik 3 bulan sejak 3 tahun yang lalu. Tidak ada riwayat kencing manis sebelumnya.
Keluhan belum diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 130/80 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status ginekologis:
Vulvo vaginalis: inspeksi: vulva hiperemis
inspekulo: duh (+) warna putih

Nonfarmakologi:
- Hindari pakaian yang ketat,penggunaan panty liners
- Menjaga higienitas organ kewanitaan, menjaga kelembaban
- Lebih sering mengganti pakaian dalam
- Pertimbangkan untuk cek gula darah
- Pertimbangkan untuk mengganti metode KB (IUD)

Farmakologi:
- Nistatin intravaginal 1x1 no.VII
- Cetirizine tab 10 mg2x1

10. Ca servix
11. IUD akseptor
12. Implant akseptor
13. Suntik KB akseptor
Anamnesis:
Pasien datang dengan rencana suntik KB. Pasien biasa menggunakan KB suntik
dengan siklus 3 bulan sekali. Pasien sudah menggunakan suntuk tersebut sejak
4tahun yang lalu. Pasien mengatakan selama menggunakan KB suntik 3 bulan,
menstruasi menjadi tidak teratur, dan sering keluar flek. Tidak ada keluhan
tekanan darah menjadi tinggi, berat badan bertambah, dan gula darah yang
meninggi. Pasien saat ini sudah memiliki 4 anak dan sudah merasa cukup.

Pemeriksaan fisik:
TD 130/80, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,6
Stat generalis dalam batas normal

Penatalaksanaan:
Pro suntik KB Depo Progestin MPA
Kontrol 3 bulan selanjutnya untuk suntik ulangan

 Balai Pengobatan
1. Skabies
Pasien datang dengan keluhan utama bintik-bintik merah kehitaman pada kedua
sela-sela jari tangan, perut sekitar pusar dan kedua lipat ketiak yang dirasa semakin
gatal ± 2 minggu yang lalu. Keluhan pertama kali timbul sekitar 1 bulan yang lalu
berupa bintik-bintik serupa hanya pada kedua sela-sela jari tangan yang terasa gatal
terutama malam hari sehingga pasien sering menggaruknya dan sekitar 3 bulan yang
lalu bintik-bintik serupa meluas ke perut terutama sekitar pusar yang terasa gatal
terutama malam hari. Pasien adalah murid SMP Pesantren dan teman pasien ada
yang mengalami keluhan serupa. Pasien tidur di asrama dan biasa tidur satu kasur
dengan temannya dan kadang menggunakan handuk bersama. Pasien belum pernah
mengobati keluhan tersebut.

Pemeriksaan Fisik:
S: 36,5 C, N: 96x/m, R: 20x/m
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Regioner, simetris bilateral
Ad Regio: Sela jari tangan, pusar dan axila
Lesi:  Multiple, diskret, reguler, batas tegas, stadium kering
Efloresensi: papula-papula hiperemis dan hipermigmentasi diatas macula eritem
dengan skuama halus di atasnya, ditemukan kanalikuli

Nonfarmakologi:
 Mandi 2x sehari menggunakan sabun 
 Mengganti pakaian dengan yang baru sehabis mandi 
 Menggunakan handuk yang bersih, kering, dan punya sendiri
 Cuci pakaian bekas pakai secara teratur 
 Hindari penggunaan handuk dan sprei bersamaan 
 Ganti sprei dan sarung bantal secara rutin
 Rendam handuk, sprei, dan pakaian-pakaian dengan air mendidih
 Jemur kasur
 Hindari garukan
 Anjurkan orang-orang di lingkungannya untuk berobat

Farmakologi:
R/ Scabimite tube No. I
S u.e
R/ Cetirizine tab 10 mg No. VII
S0–0–1

2. Gastroenteritis Akut
Ny. S, 58th, TB: 155cm, BB: 56kg

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Diare 5x/hari dengan
konsistensi cair, tidak disertai darah dan lendir. Keluhan disertai mual dan muntah
sebanyak 5x berisi sisa makanan dan cairan berwarna kuning. Keluhan disertai
dengan pusing dan lemah badan. Keluhan tidak disertai dengan demam. Keluhan
tidak didahului dengan memakan makanan yang kotor, atau tidak didahului dengan
minum obat-obatan tertentu. Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur dan
gemar makan pedas. Keluhan belum diobati sebelumnya. Pasien memiliki riwayat
gastritis.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/70 mmHg, R: 20x/m, S: 36,7 C, N: 88x/m
Status generalis:
Kepala: mata: CA -/-, SI -/-
Hidung dan telinga dbn
Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks dbn
Abdomen:
Datar, lembut, nyeri tekan epigastrium (+),
Bising usus 10x/m, hepar lien tidak teraba
Turgor kembali cepat
Ekstremitas dbn

TERAPI
Nonfarmakologi:
- Jaga pola makan teratur
- Banyak minum dan makan buah buahan berserat
- Hindari pedas dan asam
- Istirahat
Farmakologi:
R/ Oralit sach no. X
S 3 dd sach I
R/ Domperidon tab 10 mg no. XV
S 3 dd tab I
R/ Antasid tab no. XV
S/ 3 dd tab I
3. Tonsilofaringitis akut
An. K, 9 th, BB: 26 kg, TB: 121 cm

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 4 hari yang lalu. Keluhan batuk
disertai dengan pilek dan nyeri tenggorokan. Keluhan disertai dengan demam yang
tidak terlalu tinggi. Keluhan disertai dengan nyeri telinga. Pasien tidak tidur
mengorok atau berhenti nafas tiba-tiba ketika tidur. Tidak ada benjolan di leher. Tidak
ada keluhan trismus, air liur menetes atau halitosis. Keluhan tidak didahului tertusuk
duri ikan. Pasien sering minum es dan makan makanan ringan ber-msg. Keluhan
dirasakan pertama kali oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,8 C, N: 88x/m, R: 20x/m
Status generalis dbn
Status THT:
Orofaring: T3/T3, hipertemis, kripa tidak melebar, detritus (-)

Nonfarmakologi:
- Tirah baring
- Hindari minum air dingin/es
- Hindari makanan pedas
- Kurangi makanan yang mengandung MSG
- Menjaga kebersihan mulut, gosok gigi minimal 2x sehari

Farmakologi:
R/ Amoxicillin tab 500mg no. VIII
S 3 dd tab I
R/ Hufagrip tab no. XV
S 3 dd tab I

4. Sistitis akut
Ny. I, 34th, TB: 156cm, BB: 50kg

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri saat BAK sejak 3 hari yang lalu. Keluhan BAK
dirasakan sedikit-sedikit namun semakin sering. Keluhan disertai dengan demam dan
nyeri perut bagian bawah. Keluhan tidak disertai dengan nyeri pinggang. Keluhan
tidak disertai keluar batu saat BAK atau BAK berdarah. Tidak ada nyeri yang terus
menerus dan menyebar ke pangkal paha. Tidak ada keluhan mual muntah. Pasien
memiliki kebiasaan menahan BAK karena pekerjaan sebagai pedagang. Keluhan
dialami pertama kali dan belum pernah diobati sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik:
TD : 110/70mmhg, N : 100x/m, R : 20x/m, S : 37,8 C
Kepala : Mata: CA-/-, SI-/-
KBG tidak membesar
Thoraks dalam batas normal
Abdomen : datar lembut. H/L tdk teraba, Ruang traube kosong, bising usus mormal,
Nyeri ketok CVA -/-
Nyeri tekan supra pubis (+)
Ekstremitas dalam batas normal

Nonfarmakologi:
-  Memperbaiki higienitas dan menjaga kebersihan bagian genital
- Mencegah faktor risiko (Jangan menahan kencing, minum yang cukup)

Farmakologi:
R/ Kotrimoksazol tab 960mg no. XIV
S 2 dd tab I
R/ Paracetamol tab 500 mg no. XV
S 3 dd tab I

5. Hipertensi stage I
Tn. A, 63th, TB: 163cm, BB: 53kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri tengkuk sejak 7 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan pegal-pegal pada badan. Tidak ada keluhan nyeri dada yang menjalar ke
tangan dan punggung. Tidak ada keluhan tangan dan kaki yang lumpuh sebelah
disertai bicara rero. Tidak ada keluhan penurunan kesadaran didahului nyeri kepala
hebat dan muntah. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu dan
minum obat amlodipine namun tidak kontrol dengan teratur. Pasien merupakan
perokok aktif.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 150/90mmHg, N: 96x/m, S: 36,7 C, R: 20x/m
Status generalis dalam batas normal.

Nonfarmakologi:
- Hindari asupan garam dan daging terlalu banyak
- Stop rokok
- Hindari minum kopi
- Kontrol dan minum obat tertaur
- Ikut program prolanis
- Olahraga 3x30-45 menit seminggu

Farmakologi:
R/ Amlodipin tab 5 mg no. X
S0–0–1
R/ Vit B kompleks tab no. VI
S 1 dd tab I

6. Hipertensi Urgensi
Pasien datang dengan keluhan pusing dan nyeri tengkuk sejak 7 hari yang lalu.
Keluhan dirasakan semakin memberat 2 hari terakhir. Keluhan disertai dengan pegal-
pegal pada badan. Tidak ada keluhan sesak napas. Tidak ada keluhan nyeri dada
seperti tertindih benda berat yang menjalar ke tangan kiri dan punggung kiri. Tidak
ada keluhan tangan dan kaki yang lumpuh sebelah disertai bicara rero. Tidak ada
keluhan penurunan kesadaran didahului nyeri kepala hebat dan muntah. Tidak ada
keluhan buram mendadak pada kedua mata. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak
15 tahun yang lalu dan minum obat amlodipine 5mg namun tidak kontrol dengan
teratur. Pasien merupakan perokok aktif. Pasien jarang berolahraga. Pasien sering
mengonsumsi makan makanan yang asin dan minum kopi.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 180/100mmHg, N: 96x/m, S: 36,7 C, R: 20x/m
Status generalis dalam batas normal.

Nonfarmakologi:
- Kontrol 3 hari untuk penyesuaian dosis obat
- Edukasi kegawatdaruratan untuk segera ke UGD apabila ada keluhan: mata buram
mendadak, lumpuh satu sisi dan bicara rero, kejang, penurunan kesadaran, sesak
napas mendadak.
- Hindari asupan garam dan daging terlalu banyak
- Stop rokok
- Hindari minum kopi
- Kontrol dan minum obat tertaur sesuai anjuran
- Ikut program prolanis
- Olahraga 3x30-45 menit seminggu

Farmakologi:
R/ Amlodipin tab 10 mg no. III
S0–0–1
R/ HCT tab 35 mg no. III
S1–0–0
R/ Vit B kompleks tab no. VI
S 1 dd tab I

7. GERD
Ny. S, 33th, BB: 57kg, TB: 152cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan dada terasa panas sejak 1 hari yang lalu. Keluhan
dirasakan di tengah dada tidak menjalar. Bila keluhan  datang sangat mengganggu
aktifitas pekerjaannya. Keluhan panas dada bertambah pada malam hari, dan disertai
sendawa yang asam. Terkadang disertai mual dan muntah, dan kadang disertai darah
pada muntahannya. Keluhan dirasakan berulang kali namun pasien tidak berobat
karna merasa ini sakit maag biasa. Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur dan
suka minum kopi. Pasien memiliki riwayat penyakit dyspepsia.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/70 mmHg, N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,7 C
Thoraks: jantung dan paru dalam batas normal
Abdomen: agak tegang, nyeri tekan epigastrium, bising usus normal
Hepar lien tidak teraba
Lain-lain dalam batas normal

TERAPI:
Nonfarmakologi:
1. Modifikasi gaya hidup
2. Meninggikan posisi kepala saat tidur
3. Menghindari makan sebelum tidur minimal 3-4 jam
4. Pola makan teratur

Farmakologi:
R/ Omeprazol cap no. X
S 2 dd cap I
R/ Antasid tab no. XV
S 3 dd tab I
R/ Domperidon tab no. XV
S 3 dd tab I

8. Dermatitis Kontak Iritan


Ny. N, 46th, BB: 63kg, TB: 155cm

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan bruntus-bruntus kemerahan pada punggung tangan
kanan yang terasa gatal dan perih. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu
dirasakan bertambah besar dan melebar. Sebelumnya, keluhan dirasakan ketika
pasien bekerja di pabrik menggunakan amplas dan tidak menggunakan sarung
tangan. Keluhan dirasakan pertama kali oleh pasien. Keluhan belum pernah
diobati oleh pasien. Pasien tidak memiliki riwayat alergi.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 170/100 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status Dermatologikus:
Distribusi: Lokalisata
Ad Regio: Dorsum manus
Lesi: Multipel konfluens tidak teratur tidak menimbul dengan batas tegas stadium
basah kering
Efloresensi: papula eritem dengan skuama pritiasiformis di atasnya di atas macula
eritem dan krusta serosa

TERAPI:
Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Gunakan sarung tangan bila bekerja
- Kontrol untuk penyakit hipertensi
- Hindari asupan garam
- Olahraga teratur

Farmakologi:
R/ Bethametason diproprionat salep kulit no. I
S u.e
R/ Cetirizine tab no. VI
S0–0–1
R/ Amlodipin tab 10 mg no. X
S0–0–1

9. Varicella
Ny. Y, 27 th, BB: 47kg, TB: 150cm

ANAMNESIS:
Pasien datang dengan keluhan adanya bintik-bintik kecil berair di seluruh tubuh
pasien yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Bintik tersebut dirasakan gatal oleh
pasien. Sebelum timbul bintik, pasien merasakan demam, dan badan menjadi
lemas. Keluhan dirasakan pertama kali oleh pasien dan belum pernah diobati.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi. Keluhan tidak didahului makan obat
tertentu atau makanan tertentu.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/80 mmHg, N: 92x/m, S: 37,2 C, R: 20x/m
Status generalis dbn.
Status dermatologikus:
Distribusi: Generalisata
a/r: pada hampir seluruh tubuh Lesi: Multipel, diskret, batas tegas, bentuk bulat,
ukuran milier sampai lentikuler, menimbul, stadium kering
Efloresensi: makula eritem, papula eritem di atas ada umbilikasi 

Terapi:
Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Meningkatkan daya tahan tubuh

Farmakologi:
Acyclovir 5x800 mg selama 7 hari
Salisil talk
Cetirizine 1x1
Paracetamol 3x1

10. Tinea Corporis


Tn. N, 54 th, BB: 75kg, TB: 160cm

ANAMNESIS:
Pasien datang dengan keluhan bercak kemerahan yang semakin melebar sejak 1
minggu yang lalu. Keluhan dirasakan gatal terutama bila panas dan berkeringat
dan keluhan berkurang bila pasien mandi. Bercak tersebut tidak nyeri. Tidak ada
keluhan demam. Tidak ada riwayat alergi pada pasien. Pasien tidak memelihara
binatang, tidak ada keluhan serupa pada keluarga.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 130/80 mmHg, N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,7 C
Status generalis dbn
Status dermatologikus:
Distribusi : Regioner
   Ad regio : Tengkuk
   Lesi : 1 buah lesi, diskret, tepi polisiklik, bentuk tidak teratur, ukuran 3x6x0,2cm
   Eflorosensi : Papula eritem pada tepi lesi, makula  eritem pada tengah lesi dengan
tepi polisiklik (gambaran central healing) dgn skuama halus diatasnya

Plak eriterma sebagian hiperpigmentasi dengan tepi polisiklik, tepi lesi lebih aktif
(gambaran central healing) dengan skuama halus di atasnya

TERAPI:
Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Jaga kebersihan tubuh dengan cara mandi secara teratur
- Jaga bagian tubuh agar tidak lembab

Farmakologi:
R/ Ketokonazole krim tube no. I
S u.e
R/ Cetirizine tab 10 mg no. V
S0–0–1

11. Hordeolum Interna


Ny. W, 24 th, BB: 43kg, TB: 154cm

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan utama berupa benjolan pada kelopak mata kanan atas
dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Keluhan benjolan terasa gatal, nyeri, dan
mengganjal. Benjolan awalnya berukuran sebesar biji kacang hijau yang lama-
kelamaan membesar menjadi sebesar biji jagung. Pasien sehari-hari bekerja
menggunakan computer dan menggunakan motor untuk ke kantor. Pasien memiliki
kebiasaan mengucek mata dan tidak terbiasa mencuci tangan sebelum/setelah
menyentuh mata. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Keluhan belum pernah diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 120/80 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dbn
Status Ophtalmologikus
OD: VOD 6/6, Pada palpebra superior ditemukan pseudoptosis, massa (+), lunak,
mobile, nyeri tekan (+), Nyeri spontan (-).
OS: dalam batas normal

Nonfarmakologi:
1. Mencuci tangan saat sebelum dan setelah memegang mata 
2. Kompres hangat 4x/hari (10-15 menit) 
3. Menggunakan pelindung mata seperti kacamata untuk menghindari risiko
benda asing masuk.
4. Edukasi penyakit karena dapat berulang 

Farmakologi:
R/ Kloramfenikol eye ointment no. I
S 3 dd app I OD

12. Gout dan Dispepsia


Ny. I, 43 th, BB: 78,5 kg, TB: 148 cm

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutut kiri sejak 1 bulan terakhir.
Keluhan dirasakan semakin lama semakin nyeri sehingga pasien sulit berjalan.
Pasien merasakan bengkak dan panas pada lututnya. Keluhan disertai dengan
nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan mual, namun tanpa
disertai dengan muntah. Pasien memiliki riwayat penyakit maag. Keluhan belum
diobati sebelumnya oleh pasien. Setelah diperiksa lab, nilai asam urat pasien
sebesar 7,7 mg/dl.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 104/75 mmHg, N: 68x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis:
Abdomen: Datar, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas:
a/r genu sinistra: edema (+), hiperemis, krepitasi (-)
lain lain dbn.

TERAPI:
Nonfarmakologi:
- Hindari makanan dengan kacang, berlemak dan gorengan
- Atur pola makan secara teratur
- Kontrol teratur
- Ubah pola makan untuk menurunkan berat badan

Farmakologi:
- Piroxicam tab 2 x 1
- Antasid tab 2 x 1
- PCT tab 3 x 1 prn

13. PNA
Ny. E, 42 th, BB: 54,3 kg, TB: 155cm

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri saat BAK sejak 2 hari yang lalu. Keluhan BAK
dirasakan nyeri, sering namun sedikit-sedikit. Keluhan disertai dengan nyeri
pinggang sebelah kiri. Keluhan disertai dengan demam. Pasien biasa menahan
pipis. Keluhan pasien belum diobati.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 100/60 mmHg, N: 72x/m, R: 20x/m, S: 36,8 C
Status generalis:
Abdomen: datar, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan a/r hypogastrium (+)
Nyeri ketok CVA -/+, Ballotement ginjal -/-
Lain-lain dbn

TERAPI:
Nonfarmakologi:
- Dilarang menahan BAK
- Banyak minum air putih

Farmakologi:
Ciprofloxacin 500 mg 2x1 tab 7 hari
PCT tab 3 x 1

14. Disentri (05/02/2020)


An. S, 5 th, BB: 8kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak 5 hari yang lalu. Mencret dikeluhkan
lebih dari 5x perhari, disertai darah dan lendir. Keluhan disertai dengan nyeri perut.
Keluhan disertai dengan demam yang tidak terlalu tinggi. Keluhan tidak disertai
muntah, batuk ataupun pilek. Pasien sempat mengobati keluhannya dengan obat
warung namun tidak membaik.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,2 C, N: 100x/m, R: 24x/m
Kesadaran: Compos Mentis, Keadaan Umum: Baik
Mata: tidak cekung, air mata (+)
Abdomen: Datar, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastrium (+)
Turgor kembali cepat
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Banyak minum agar mencegah terjadi dehidrasi
- Makan makanan yang lembut, seperti bubur, nasi tim

Farmakologi:
PCT syr 3 x ¾ cth
Oralit sach 2 x 1
Zinc syr 1 x 1
Amoxicillin syr 3 x ¾ cth

15. Vertigo (05/02/2020)


Tn. U, 46 th, BB: 63 kg, TB: 156 cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu. Keluhan pusing
dirasakan terutama bila bangun tidur, dan berubah posisi kepala. Keluhan disertai
mual tanpa disertai muntah. Tidak ada riwayat berkendara sebelumnya. Keluhan tidak
disertai dengan telinga berdenging dan penurunan pendengaran. Pasien merasa lemas
sepanjang hari. Keluhan disertai dengan pegal linu. Pasien belum mengobati
keluhannya. Pasien tidak memiliki alergi obat.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/80 mmHg, N: 80x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Nistagmus horizontal (+)
Stat neurologis dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Edukasi pada pasien untuk tidak melakukan gerakan kepala secara mendadak
Farmakologi:
Histigo 3 x 1
Fornero 1 x 1
16. Dispepsia, Myalgia (27/01/2020)
Tn. H, 80 th, BB: 43,5 kg, TB: 147cm

Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan mual, namun tidak disertai dengan muntah. Pasien juga mengeluh leher sisi
kanannya terasa pegal dan nyeri. Nyeri terutama digerakkan ke salah satu sisi.
Sebelumnya pasien tidur dengan posisi leher yang tertekuk.
Keluhan nyeri ulu hati tidak disertai adanya dada yang panas, dan sendawa yang
terasa asam. Keluhan disertai dengan pegal seluruh badan. Pasien merupakan seorang
pekerja di kebun.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 120/80mmHg, N: 80x/m, R: 20x/m, S: 36,7 C
Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Jangan memakan pedas, asam, santan, berlemak
- Atur jadwal pola makan yang teratur
- Tidak berbaring setelah makan (minimal 30 menit)
- Istirahat teratur

Farmakologi:
Antasid 3 x 1 sebelum makan
PCT 3 x 1 prn
Fornero 2 x 1

17. Impetigo Krustosa (27/01/2020)


An. M, 7 th, BB: 16 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan borok borok berkeropeng di hidung sejak 2 hari yang
lalu. Keluhan dirasakan gatal dan nyeri. Keluhan disertai dengan batuk dan pilek yang
dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Batuk berdahak berwarna kuning kehijauan, dan
pilek pasien berwarna kuning. Keluhan disertai dengan demam. Pasien suka
menggaruk hidungnya karena terasa gatal. Pasien sering main bersama temannya dan
jarang mencuci tangan.

Pemeriksaan Fisik:
N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,8 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: regioner
Ad Regio: sekitar hidung, bibir
Distribusi lesi: multiple, sebagian diskret sebagian konfluens, batas tegas, menimbul
dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian kering
Efloresensi: di atas macula eritem terdapat vesikel dan krusta serosa, krusta pustulosa,
dan erosi

Nonfarmakologi:
- Jangan menggaruk hidung
- Cuci tangan setelah main diluar

Farmakologi:
Gentamisin salep kulit 3 dd ue
Amoxicillin syr 3 dd 1 ½ cth
PCT syr 3 dd 1 ½ cth
Cetirizine syr 2 x 1 cth

18. ISPA (10/02/2020)


Tn. R, 22th, BB: 64 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu. Keluhan demam
dirasakan tinggi mendadak di malam hari. Keluhan disertai dengan batuk yang tidak
berdahak dan pilek sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri menelan. Pasien
belum mengobati keluhan. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,3 C, N: 104x/m, R: 24x/m
Status generalis dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Istirahat
- Banyak minum air putih

Farmakologi:
Flutamol 3x1
Vitamin B kompleks 1x1

19. GEA (10/02/2020)


Nn. A, 23 th, BB: 56 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak 3 hari yang lalu. Mencret dikeluhkan
lebih dari 5x perhari, disertai lendir dan berbau, tidak ada darah. Keluhan disertai
dengan nyeri perut. Keluhan disertai dengan demam yang tidak terlalu tinggi.
Keluhan disertai mual dan muntah. Pasien memiliki riwayat jajan sembarangan. Tidak
ada keluhan serupa di keluarga. Pasien sudah membeli obat di apotek untuk
keluhannya namun tidak ada perbaikan.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,8 C, N: 96x/m, R: 24x/m
Kesadaran: Compos Mentis, Keadaan Umum: Baik
Kepala: kelopak tidak cekung, mukosa mulut basah
Thoraks dalam batas normal
Abdomen: Datar, bising usus meningkat, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastrium (+)
Turgor kembali cepat
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Istirahat yang cukup
- Banyak minum agar mencegah terjadi dehidrasi
- Makan makanan yang lembut, seperti bubur, nasi tim
- Tidak makanan yang asam dan pedas
- Perhatikan higienitas saat mencari makan dan minum di luar rumah

Farmakologi:
New diatab 3x1 (tiap mencret)
Oralit 1 sach (tiap mencret)
Zinc tab 1 x 1

20. GEA susp disentri amoeba (amoebiasis)


Tn. A, 33 th, BB: 64 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mencret sejak kurang lebih 10 hari yang lalu. Mencret
dikeluhkan lebih dari 7x perhari, berwarna kuning kehijauan disertai lendir, berbau,
dan ada darah. Keluhan disertai dengan nyeri perut setiap mau BAB. Keluhan disertai
dengan demam yang tidak terlalu tinggi. Keluhan disertai mual dan muntah. Pasien
memiliki riwayat jajan sembarangan. Pasien mengatakan memiliki peliharaan unggas
di rumahnya. Tidak ada keluhan serupa di keluarga. Pasien sudah membeli obat di
apotek untuk keluhannya namun tidak ada perbaikan. Tidak ada riwyat alergi.

Pemeriksaan Fisik:
S: 37,8 C, TD: 100/60, N: 96x/m, R: 18x/m
Kesadaran: Compos Mentis, Keadaan Umum: Baik
Kepala: kelopak tidak cekung, mukosa mulut basah
Thoraks dalam batas normal
Abdomen: Datar, bising usus meningkat, lembut, hepar lien tidak teraba
Nyeri tekan epigastrium (+)
Turgor baik
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Istirahat yang cukup
- Edukasi tanda kegawatdaruratan
- Banyak minum agar mencegah terjadi dehidrasi
- Makan makanan yang lembut, seperti bubur, nasi tim
- Tidak makanan yang asam dan pedas
- Perhatikan higienitas saat mencari makan dan minum di luar rumah

Farmakologi:
PCT 3x1
Metronidazole 3x1
Kotrimoksazol 2x2
Ranitidine 2x1
Domperidon 3x1
New diatab 3x1 (tiap mencret)
Oralit 1 sach (tiap mencret)
Zinc tab 1 x 1

21. Osteoarthritis a/r genu (27/01/2020)


Ny. L, 55th, BB: 71,2kg, TB: 149,5cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri lutut kanan yang memberat sejak 5 hari yang lalu.
Nyeri dirasakan berdenyut dan seperti ditusuk-tusuk. Terdapat bengkak pada lutut
pasien. Sebelumnya, pasien mengeluhkan nyeri lutut tersebut sejak 2 bulan yang lalu.
Nyeri dirasakan ketika berjalan dan mengangkat benda berat. Tidak ada riwayat jatuh
pada pasien. Pasien mengaku memiliki asam urat.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 128/76 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status lokalis:
a/r genu dextra: edema pitting (+), kemerahan, terasa hangat, krepitasi (+)
lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Diet untuk menurunkan berat badan
- Hindari makanan dengan tinggi gula dan kacang-kacangan
- Jangan mengangkat benda berat

Farmakologi:
Natrium Diklofenak tab 2 x 1
Vastral tab 2 x 1

22. Konjungtivitis Bakterial ODS dan ISPA


An. S, 6 bln, BB: 8,2 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan kedua mata merah sejak 1 hari yang lalu. Pada kedua
mata didapatkan kotoran yang banyak dan berwarna hijau terutama di pagi hari
setelah bangun tidur. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien suka menyentuh matanya
seperti menggaruk. Keluhan disertai dengan pilek sejak 1 minggu yang lalu, berwarna
hijau dan kental. Keluhan disertai dengan batuk berdahak berwarna hijau. Tidak ada
demam pada pasien. Keluhan belum diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
S: 36,3 C, R: 28x/m, N: 100x/m
Status generalis dalam batas normal
Status oftalmologikus:
ODS: Konjungtiva ODS: hiperemis (+), kotoran (+)

Nonfarmakologi:
- Ibu agar menjaga anak untuk tidak menggosok mata
- Perbanyak ASI untuk penyakit ISPA

Farmakologi:
Kloramfenikol eye drop 3 dd gtt 2
Amoxicillin syr 3 x ¾ cth
Pacetik syr 3 x ¾ cth

23. Hepatitis A
An. Z, 4,5 th, BB: 15,3 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mata kuning sejak 2 hari yang lalu. Keluhan mata
kuning baru disadari setelah diperhatikan oleh ibu dan nenek pasien. Keluhan disertai
dengan nyeri perut. Sebelumnya, pasien mengeluhkan demam tinggi dan pegal pada
seluruh badan. Pasien sebelumnya sempat jajan makanan di pinggir jalan dengan
tetangga, dan tetangga mengalami keluhan serupa.

Pemeriksaan Fisik:
S: 36,8 C, R: 20x/m, N: 92x/m
Mata: Sklera ikterik +/+
Abdomen: datar, lembut, hepar lien tidak teraba
a/r hipokondrium dextra nyeri tekan (+)
lain lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Makan makanan bergizi
- Dilarang jajan sembarangan
- Edukasi orangtua pasien jika kuning berkelanjutan, segera control

Farmakologi:
PCT syr 3x1¼ cth
B kompleks 2 x ½ tab

24. DBD
An. D, 6 th, BB: 15 kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 hari yang lalu, demam dirasakan tinggi
sepanjang hari. Keluhan disertai dengan mimisan 1 hari yang lalu, kira kira sebanyak
3 tissue. Keluhan tidak disertai dengan bintik merah di seluruh tubuh, tidak ada
keluhan BAB berdarah, tidak ada batuk dan pilek, tidak ada nyeri perut. Keluhan
belum diobati oleh ibu pasien.

Pemeriksaan Fisik:
S: 38 C, R: 20x/m, N: 100x/m
Mata: konjungtiva hiperemis -/-
Ekstremitas: ptekie –
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Banyak minum air putih
- Makan makanan bergizi
- Istirahat

Farmakologi:
PCT syr 3x 1¼ cth

25. Katarak Imatur ODS + HT Urgency


Tn. E, 63 th, BB: 54kg, TB: 161 cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan kedua mata buram sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan
dirasakan semakin lama semakin buram. Penglihatan dikeluhkan seperti melihat asap.
Keluhan disertai dengan nyeri pada pundak sejak 2 hari yang lalu. Pasien tidak
mengeluhkan adanya nyeri pada mata ataupun nyeri kepala hingga muntah. Pasien
tidak memiliki riwayat penggunaan kacamata. Pasien memiliki riwayat hipertensi
yang tidak terkontrol, dan tidak memiliki DM. Pasien tidak mengeluhkan adanya
nyeri dada ataupun sesak.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 210/100 mmHg, N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status oftalmologikus:
Lensa ODS: keruh, shadow test (+)

Nonfarmakologi:
- Rujuk ke Sp.M
- Kontrol tekanan darah secara teratur
- Hindari makanan tinggi garam, makanan berlemak dan digoreng

Farmakologi:
Amlodipin 10mg 1x1
Captopril 12,5 mg 2x1 mg
PCT tab 3x1

26. GEA
Ny. R, 41th, BB: 41kg, TB: 154cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Diare lebih dari 5x/hari
dengan konsistensi cair, tidak disertai darah dan lendir. Keluhan disertai mual dan
muntah sebanyak 3x berisi sisa makanan dan cairan berwarna kuning. Keluhan
disertai dengan pusing dan lemah badan. Keluhan tidak disertai dengan demam.
Keluhan tidak didahului dengan memakan makanan yang kotor, atau tidak
didahului dengan minum obat-obatan tertentu. Pasien memiliki kebiasaan makan
tidak teratur dan gemar makan pedas. Keluhan belum diobati sebelumnya. Pasien
memiliki riwayat gastritis.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 130/80 mmHg, R: 20x/m, S: 36,7 C, N: 84x/m
Status generalis:
Kepala: mata: CA -/-, SI -/-
Hidung dan telinga dbn
Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks dbn
Abdomen:
Datar, lembut, nyeri tekan epigastrium (+),
Bising usus 10x/m, hepar lien tidak teraba
Turgor kembali cepat
Ekstremitas dbn

Nonfarmakologi:
- Jaga pola makan teratur
- Banyak minum dan makan buah buahan berserat
- Hindari pedas dan asam
- Istirahat

Farmakologi:
Oralit sach 2x1
Antasid tab 3x1
Domperidon 3x1

27. HT + Myalgia
Ny. M, 70 th, BB: 52kg, TB: 157cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
disertai dengan nyeri pada kedua kaki dan terasa pegal linu. Tidak ada keluhan nyeri
dada yang menjalar ke tangan dan punggung. Tidak ada keluhan tangan dan kaki yang
lumpuh sebelah disertai bicara rero. Tidak ada keluhan penurunan kesadaran
didahului nyeri kepala hebat dan muntah. Pasien jarang melakukan control ke dokter.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 180/90mmHg, N: 96x/m, S: 36,5 C, R: 20x/m
Status generalis dalam batas normal.

Nonfarmakologi:
- Hindari asupan garam dan daging terlalu banyak
- Kontrol
- Ikut program prolanis
- Olahraga 30 menit sehari

Farmakologi:
Amlodipin tab 10mg 1x1
Natrium Diklofenak tab 2x1
Fornero tab 1x1

28. GERD
Ny. E, 24th, BB: 48kg, TB: 158cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai
dengan mual, namun tidak disertai dengan muntah. Pasien merasakan adanya dada
yang panas, dan sendawa yang terasa asam. Pasien sering makan makanan pedas,
asam, dan minum kopi. Pasien tidak merokok. Pasien memiliki pola makan yang tidak
teratur dan kebiasaan berbaring setelah makan. Tidak ada keluhan BAB berdarah dan
muntah darah. Tidak ada riwayat sering minum jamu dan obat-obatan pereda nyeri.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 110/80mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+)
Lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Jangan memakan pedas, asam, coklat, minum kopi
- Hindari berbaring setelah makan
- Atur jadwal pola makan yang teratur

Farmakologi:
Omeprazole 2x1 (1/2 jam sebelum makan)
Dompreridon tab 3x1 (1/2 jam sebelum makan)

29. DKI
An. N, 7th, BB: 22kg
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan bruntus-bruntus kemerahan pada punggung tangan
kanan yang terasa gatal dan perih. Keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu
dirasakan bertambah besar dan melebar. Keluhan dirasakan semenjak pasien
menggunakan gelang yang baru dibelikan ayahnya. Keluhan dirasakan pertama kali
oleh pasien. Keluhan belum pernah diobati oleh pasien. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi.

Pemeriksaan Fisik:
N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status Dermatologikus:
Distribusi: Lokalisata
Ad Regio: Dorsum manus
Lesi: Multipel konfluens tidak teratur tidak menimbul dengan batas tegas stadium
basah kering
Efloresensi: papula eritem dengan skuama pritiasiformis di atasnya di atas macula
eritem dan krusta serosa

Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Jangan gunakan gelang yang sama

Farmakologi:
Bethametason diproprionat salep kulit 3 dd ue
Cetirizine syr 2 dd 1 cth

30. Parotitis
An. S umur 10 tahun ; BB 29kg ; TB 138 cm
Pasien datang ke dengan keluhan bengkak pada daerah leher kanan bengkak sejak ± 2
hari yang lalu. Dua hari sebelum datang ke puskesmas, pasien mengeluh leher kanan
mulai membengkak yang terasa nyeri dan panas saat perabaan. Keluhan bengkaknya
leher ini tidak disertai dengan keluhan nyeri teggorokan dan nyeri menelan. Keluhan
ini disertai demam yang timbul mendadak semakin meninggi dan terus menerus, tidak
disertai menggigil dan kejang. Ibu pasien mengatakan bahwa ada tetangga yang
menderita keluhan yang sama seperti ini sebelumnya.

Pemeriksaan Fisik:
N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,8 C
Terdapat massa dari preaurikular hingga submandibular kanan,
Kenyal, nyeri tekan (+), teraba hangat
Lain lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Makan makanan bergizi
- Istirahat cukup

Farmakologi:
PCT tab 3x½
Dexamethason 0,5mg 1x1

31. Hordeolum interna


Nn.B, 24 th, BB: 50 kg, TB: 160 cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan sejak 5 hari yang
lalu. Keluhan benjolan disertai rasa mengganjal, nyeri, dan gatal. Pasien mengatakan
benjolan tersebut terasa lebih nyeri ketika sedang sujud. Benjolan awalnya berukuran
sebesar biji kacang hijau kemudian semakin membesar. Pasien sering menggunakan
motor tanpa menggunakan helm. Pasien juga memiliki kebiasaan menggosok-
gosokkan mata dengan tangan yang tidak bersih ketika matanya terkena debu. Tidak
ada keluhan mata merah, mata berair, dan keluar kotoran pada mata. Keluhan baru
pertama kali dirasakan. Pasien belum berobat. Riwayat alergi tidak ada.

Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tanda vital
TD: 130/80 mmhg, N: 88x/menit, R: 18/ menit, S: 36,7 C
Status generalis dalam batas normal
Status oftalmologikus:
ad region okuli dextra:
Palpebra superior : pseudoptosis, hiperemis, massa (+), lunak, nyeri tekan (+)
Nonfarmakologi:
- Mencuci tangan saat sebelum dan setelah memegang mata
- Kompres air hangat 3x/hari (10-15 menit)
- Menggunakan kacamata pelindung ketika menggunakan motor
Farmakologi:
- Kloramfenikol eye ointment 3x1
- Cetirizine 10 mg 2x1
- Asam mefenamat 3x1

32. Serumen prop


Ny.I, 72 th, BB: 45 kg, TB: 148 cm
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kedua telinga yang dirasakan kurang
lebih sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan rasa penuh di telinga,
berdenging, dan gatal pada kedua telinga. Akhir akhir ini pasien merasakan sulit
mendengar apabila sedang mengobrol. Sebelumnya pasien mengaku sering mengorek
ngorek telinga dengan cotton bud. keluhan tidak didahului batuk pilek dan tidak ada
keluhan keluar cairan peda kedua telinga. Pasien mengatakan sering mengeluhkan
seperti ini.

Pemeriksaan fisik
TD 170/90 mmHg, N: 80x/m, R:80 x/m, S: 37.0°c
Status generalis dalam batas normal
Status lokalis THT:
Auris dextra et sinistra: Serumen (++), sekret (-)

DK: Serumen Plug ADS dan Hipertensi st II

Nonfarmakologi:
- Jangan mengorek-ngorek telinga, biasakan kontrol ke dokter spesialis THT
tiap 6 bulan sekali untuk ekstraksi serumen
- Disarankan rujuk THT untuk ekstraksi serumen bila tidak ada perbaikan

Farmakologi:
-Phenol glycerol ear drop 3 dd gtt V
-amlodipin tab 10 mg 1x1
33. TTH 27/01/2020
Ny. I, 44 th, BB: 47kg, TB: 145 cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Keluhan nyeri
kepala seperti ditekan dan diikat di kedua sisi. Keluhan disertai tegang di sekitar
leher. Keluhan bertambah jika sedang beraktivitas atau stress dan berkurang jika
pasien istirahat. Keluhan tidak disertai nyeru berdenyut di satu sisi, mual, muntah,
mata berair, hidung berair, dan nyeri pada mata. Keluhan seperti ini sering dirasakan
oleh pasien. Riwayat pengobatan tidak ada. Riwayat darah tinggi, jantung, dan
kencing manis tidak ada.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 120/80 mmhg, Respirasi 25x/m, Nadi 90x/m, Suhu 36.9°c
Status generalis dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Hindari stress
- Istirahat cukup
Farmakologi:
- Ibuprofen tab 400mg 3x1
- Epersione 3x1
- Fornero tab 2x1

34. ISPA + Stomatitis Aftosa


An. N, 14 th, BB: 40 kg TB: 140cm
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. keluhan disertai batuk
berdahak, pilek berwarna bening, sariawan pada mulut, nafsu makan menurun.
Keluhan tidak disertai nyeri menelan, mual dan muntah. keluhan hanya dirasakan oleh
pasien. Riwayat pengobatan (-). riwayat alergi (-)

Pemeriksaan Fisik:
N: 90x/m, R: 18 x/m, S: 37.5°c
kepala: mata konjungtiva anemis-/-, hidung: secret +/+ encer , mulut: faring normal,
mukosa bucaal stomatitis +/+, telinga dalam batas normal
leher: KGB tidak teraba membesar
thorax: pulmo , retraksi (-),VBS kanan= kiri, wheezing -/-, Ronkhi -/-
abdomen : Bising usus (+) normal, hepar dan lien tidak teraba,
ekstremitas: dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Perbanyak air minum, makanan sehat dan bergizi
- Istirahat cukup

Khusus
-Hufagrip tab 3x1
-GOM (Borax Glycerine 10 %) 3 dd ue

35. Tonsilofaringitis Kronis Eksaserbasi akut (28/01/2020)


An. A. 9 th/ BB: 35 kg/TB 130 cm
Pasien mengeluhkan sakit tenggorokan yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu sakit
tenggorokan dirasakan hilang timbul. Pasien mengeluhkan rasa sakit saat menelan
makanan, namun tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Pasien
mengalami demam yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu. keluhan disertai batuk dan
pilek. Menurut cerita dari ibu pasien, pasien mengorok saat tidur. Tidak ada riwayat
alergi pada pasien. Pasien mengaku sering memakan makanan ringan.

Pemeriksaan fisik:
R : 20x/menit, S: 37.9 C, N: 88x/menit
Status lokalis THT
Tonsil Dextra Sinistra: T3/T3, hipertemis (+), kripta melebar, detritus +/+
Faring: hiperemis
leher: KGB teraba membesar , konsistensi kenyal, batas tegas, nyeri tekan (-), mobile
lain lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Rujuk THT untuk tonsilektomi

Farmakologi:
PCT tab 3x3/4 tab
Amoxicillin tab 3x3/4 tab

36. Hemorrhoid Interna Gr. II


Ny. S, 35 th, BB: 50 kg, TB: 156 cm
Pasien datang dengan keluhan benjolan yang keluar dari anusnya sejak 3 hari
yang lalu. Pasien mengatakan benjolan yang keluar dari dalam anusnya dapat masuk
kembali dengan sendirinya. Keluhan benjolan disertai dengan rasa sakit dan tidak
nyaman saat berjalan maupun duduk. Pasien juga mengeluh ketika BAB terasa nyeri
disekitar anus, kadang keluar darah merah segar yang menetes. pasien menyatakan
akhir akhir ini sulit untuk BAB dan harus mengejan karna BAB nya keras. Keluhan
belum pernah diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
TD :100/70 mmHg. N : 88 x/menit. P : 20 x/menit. S : 36,5 C
Mata: konjungtiva anemis -/-
Status generalis dalam batas normal
Status lokalis a/r anus
 Inspeksi : Tampak benjolan arah jam 7 dan jam 9. Ulkus (-), hiperemis (-), darah(-)
Palpasi : Teraba benjolan konsistensi lunak, batas tegas, permukaan rata
Nonfarmakologi:
- Minum air putih 2l sehari
- Makan makanan tinggi serat

Farmakologi
antihemoroid 1x1 suppositori
bisakodil tab 5 mg 1x1
asam mefenamat tab 500mg 3×1
37. Pterygium dan HT st II 08/01/2020
Ny. H, 64 th, BB: 52kg, TB: 155cm
Pasien datang dengan keluhan kedua mata kemerahan sejak 2 bulan yang lalu,
keluhan disertai rasa mengganjal, terasa kering. Keluhan tidak disertai pandangan
buram. Pasien bekerja di sawah dan terpapar matahari. Pasien juga memiliki
kebiasaan menggosok-gosokkan mata dengan tangan. Keluhan baru pertama kali
dirasakan. Keluhan pasien belum sempat diobati. Pasien memiliki riwayat hipertensi.
Riwayat alergi tidak ada

Pemeriksaan Fisik:
TD: 150/90 mmhg, N: 80x/menit, R: 18/ menit, S: 36,7 C
Status generalis dalam batas normal
Status oftalmologikus:
Palpebra superior ODS: injeksi konjungtiva +/+, jaringan fibrovaskular +/+

Nonfarmakologi:
- Mencuci tangan saat sebelum dan setelah memegang mata
- Menggunakan kacamata pelindung
- Kontrol untuk keluhan hipertensi
- Diet tinggi garam, hindari makanan berlemak dan gorengan
Farmakologi:
- Cendo lyteers eye drop 3 dd gtt 2
- Amlodipin 5 mg 1 dd tab I
- Rujuk ke spesialis mata

38. Neurodermatitis dan HT stage 1


Ny. H, 64 th, BB: 52kg, TB: 155cm
Pasien datang dengan keluhan gatal di punggung kaki sebelah kiri sejak 3 bulan yang
lalu. Keluhan dirasakan semakin gatal jika pasien sedang kelelahan dan memiliki
beban pikiran sehingga pasien menggaruknya. Keluhan awalnya sebesar uang logam
dirasakan semakin melebar hingga sebesar telapak tangan bayi. Gatal tidak diperberat
oleh keringat ataupun saat malam hari, keluhan tidak disertai rasa panas dan nyeri,
maupun demam. Riwayat alergi tidak ada, riwayat penyakit DM tidak ada. Pasien
memiliki riwayat hipertensi.
Pemeriksaan Fisik:
TD: 150/90 mmhg, N: 80x/menit, R: 18/ menit, S: 36,7 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: regioner
Ad regio : dorsum pedis sinistra
Lesi: soliter, konfluens, regular, plakat, batas tegas, menimbul, kering
Efloresensi: palak hiperpigmentasi disertai skuama halus di atasnya dengan
likenifikasi

Nonfarmakologi:
- Hindari garukan
- Hindari stress psikologis  rujuk ke SpKJ
- Menjaga kebersihan kulit

Farmakologi:
- Cetirizine 10 mg 2x1
- Betametason valerat salep kulit 3 dd ue
- Amlodipin 5 mg 1 dd tab 1

39. Neurodermatitis dengan infeksi sekunder


Tn. T, 82 th, BB: 65kg, TB: 173 cm
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tengkuk sejak 5 hari yang lalu. Keluhan
diawali gatal di tengkuk sejak 2 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan semakin gatal jika
pasien sedang kelelahan dan memiliki beban pikiran sehingga pasien menggaruknya.
Keluhan awalnya sebesar uang logam dirasakan semakin melebar hingga sebesar
telapak tangan bayi. Akibat sering digaruk, ruam-ruam kemerahan menjadi
kehitaman, menebal, dan sebagian menjadi basah dan mengeluarkan darah dan nanah.
Gatal tidak diperberat oleh keringat ataupun saat malam hari, keluhan tidak disertai
demam. Riwayat alergi tidak ada. Keluhan tersebut dialami pertama kali.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 120/80 mmhg, N: 80x/menit, R: 18/ menit, S: 36,7 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologi
Distribusi: regioner
Ad regio : tengkuk
Lesi: multipel, sebagian diskret sebagian konfluens, numular hingga plakat, sebagian
regular sebagian tidak regular, batas tegas, menimbul, sebagian basah sebagian kering
Efloresensi: plak eritema dan hiperpigmentasi disertai erosi dan ekskoriasi serta
likenifikasi

Nonfarmakologi:
- Hindari garukan
- Hindari stress psikologis  rujuk ke SpKJ
- Menjaga kebersihan kulit

Farmakologi:
- Cetirizine 10 mg 2x1
- Gentamisin cream 3x1 (pada lesi basah)
- Betametason valerat salep kulit 3x1 (pada lesi kering)

40. HT st I, Radikulopati Lumbal


Ny. E, 64th, BB: 72kg, TB: 155cm
Anamnesis:
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan utama nyeri pada pinggang yang
menjalar kedua tungkai sejak 1 bulan yang lalu. Sejak 1 hari yang lalu nyeri pada
pinggang terasa memberat, lebih hebat dan menjalar ke kedua kaki terutama saat
pasien sedang berjalan, sehingga aktivitas pasien terbatas. Nyeri dirasakan terus
menerus dan sedikit berkurang dengan berbaring serta bertambah berat jika pasien
duduk dan berdiri sehingga menyebabkan pasien sulit untuk duduk dan berjalan.
Karena keluhan tersebut pasien lebih sering istirahat di tempat tidur. keluhan tidak
disertai dengan keluhan kelemahan anggota gerak. Pasien memiliki kebiasan
mengangkat cucian sejak dulu dengan posisi membungkuk. Pasien belum mengobati
keluhannya.
Pemeriksaan Fisik:
TD: 150/100mmHg, N: 88×/ menit, R: 18×/menit, S: 36°C
Status Generalis dalam batas normal
Status neurologis: laseque +/+, lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Turunkan berat badan
- Jangan mengangkat benda berat, terutama dengan posisi membungkuk,
anjurkan dengan posisi jongkok sebelum mengangkat benda.
- Istirahat
- Kontrol dan minum obat teratur

Farmakologi:
Piroxicam tab 2x1
Ranitidine 2x1
Vitamin B komp 1x1 tab
Amlodipin 5 mg 1x1 tab

41. Limfadenitis Coli dan Dispepsia


Ny. E, 59th, BB: 41kg, TB: 139cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan benjolan di leher sejak 2 minggu yang lalu. Benjolan
dirasakan nyeri namun tidak membesar. Keluhan tidak disertai batuk dan pilek.
Keluhan disertai dengan demam. Keluhan juga disertai dengan nyeri ulu hati sejak 2
minggu yang lalu. Terdapat mual pada pasien namun tidak muntah. Keluhan belum
diobati oleh pasien

Pemeriksaan Fisik:
TD: 140/90 mmHg, N: 92x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
a/r jugular dextra: benjolan 1x1x1 cm, multiple, kenyal, mobile, nyeri tekan (+)
abdomen: datar, lembut, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan a/r epigastrium (+)
lain-lain dalam batas normal

Nonfarmakologi:
- Atur pola makan
- Makan makanan bergizi
- Istirahat

Farmakologi:
Antasid tab 3x1
Domperidon tab 3x1
Amoxicillin tab 3x1
PCT tab 3x1

42. Konjungtivitis Bakterial, Hipertensi


Ny. W, 70 th, BB: 40kg, TB: 145cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan mata merah sejak 2 hari yang lalu. Keluhan dirasakan
gatal dan keluar banyak kotoran terutama di pagi hari. Keluhan tidak disertai mata
nyeri dan buram. Pasien belum mengobati keluhannya. Pasien memiliki riwayat
hipertensi.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 171/90mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status oftalmologikus:
Konjungtiva ODS: hiperemis (+), kotoran (+)

Nonfarmakologi:
- Jangan mengucek mata
- Gunakan kacamata
- Kontrol untuk keluhan hipertensi

Farmakologi:
Kloramfenikol salep mata 3 dd ue
Amlodipin tab 10 mg 1x1
Vit B Kompleks 1x1 tab

43. Gout + Hipertensi


Tn. T, 69th, BB: 56kg, TB: 167cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki sejak 1 bulan terakhir, dan memberat
dalam 3 hari terakhir. Keluhan dirasakan semakin lama semakin nyeri sehingga pasien
sulit berjalan. Pasien merasakan bengkak dan panas pada lututnya. Pasien memiliki
riwayat penyakit hipertensi. Keluhan belum diobati sebelumnya oleh pasien. Pasien
belum memeriksakan kadar asam uratnya.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 152/99 mmHg, N: 72x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis:
Ekstremitas:
a/r metatarsal joint: edema (+), hiperemis, krepitasi (-)
lain lain dbn.

TERAPI:
Nonfarmakologi:
- Hindari makanan dengan kacang, berlemak dan gorengan
- Atur pola makan secara teratur
- Kontrol teratur

Farmakologi:
- Nadic tab 2 x 1
- Antasid tab 2 x 1
- Amlodipin tab 5 mg 1 x 1

44. Herpes Zooster Cervicalis + Hipertensi


Tn. A, 65th, BB: 52kg, TB: 160cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan bintik berair yang timbul sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan dimulai dari belakang telinga dan bertambah banyak hingga ke leher.
Keluhan dirasakan gatal dan nyeri. Tidak ada keluhan demam pada pasien. Tidak ada
keluhan gangguan pendengaran, ataupun pusing berputar. Pasien memiliki riwayat
cacar namun lupa kapan. Sebelumnya, pasien tidak makan makanan tertentu. Pasien
tidak memiliki alergi obat. Keluhan belum diobati oleh pasien.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 170/100mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 35,6 C
Status generalis dalam batas normal
Status Dermatologikus:
Distribusi: Lokalisata, unilateral segmental setinggi CII-III Dextra
Ad Regio: Post aurikuler et coli dextra
Lesi: multiple, herpetiformis, vesicular, diskret, tegas, menimbul, kering
Efloresensi: di atas macula eritema terdapat vesikel vesikel tersusun herpetiformis

Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Istirahat
- Makan makanan bergizi
- Kontrol untuk keluhan hipertensi

Farmakologi:
- Salep acyclovir 3 dd ue
- Acyclovir tab 5x800 mg selama 5 hari
- PCT tab 3x1
- Amlodipin tab 5 mg 1x1

45. Urtikaria + Hipertensi


Tn. B, 62 th, BB: 57kg, TB: 170cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan gatal di seluruh tubuh sejak 2 hari yang lalu. Gatal
dirasakan pada kedua tangan, dada, dan perut. Gatal tidak bertambah apabila
berkeringat. Sebelumnya, pasien tidak makan makanan atau obat-obatan tertentu.
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. pasien bekerja di kebun, dan keluhan baru
dirasakan ketika pulang dari kebun. Pasien sempat memberikan bedak salisil pada
keluhan dan membaik tapi masih ada.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 140/80mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 36,7 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Regioner
Ad Regio: Leher, dada, kedua tangan
Lesi: multiple, diskret, lentikuler, timbul, tegas, kering
Efloresensi: macula eritem, urtika

Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Jaga higienitas tubuh
Farmakologi:
- Hidrokortison salep kulit 1% 2 dd ue
- Cetirizine tab 1x1
- Amlodipin tab 5 mg 1x1

46. Tinea Kapitis


Tn. T, 63th, BB: 54kg, TB: 157cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan gatal pada kepala yang dirasakan sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan dirasakan bertambah melebar. Gatal dirasakan bertambah terutama bila
berkeringat. Tidak ada yang memiliki keluhan yang sama di rumah. Pasien tidak
memiliki binatang peliharaan di rumah. Pasien bekerja di kebun. Keluhan belum
diobati oleh pasien

Pemeriksaan Fisik:
TD: 124/80 mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Lokalisata
Ad Regio: Scalp
Lesi: multiple, sebagian diskret sebagian konfluens, numuler hingga plakat, tegas,
timbul, kering
Efloresensi: macula eritem dengan skuama halus di atasnya

DK: Tinea Capitis

Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Mencuci rambut dengan sampo ketoconazole

Farmakologi:
- Ketokonazole tab 2x1
- Cetirizine tab 1x1

47. Tinea Cruris


Ny. W, 59th, BB: 60kg, TB: 150cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan gatal pada lipat paha kiri dan paha bagian kanan sejak
1 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan gatal terutama bila berkeringat. Keluhan
semakin lama semakin melebar. Pasien suka menggunakan baju dan celana ketat.
Tidak ada yang memiliki keluhan yang sama di rumah. Pasien tidak memiliki
binatang peliharaan di rumah. Pasien bekerja di kebun. Keluhan sempat diobati oleh
pasien namun tidak membaik.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 130/80mmHg, N: 84x/m, R: 20x/m, S: 36,6 C
Status generalis dalam batas normal
Status dermatologikus:
Distribusi: Lokalisata
Ad Regio: lipat paha kiri dan paha kanan
Lesi: multiple, sebagian diskret sebagian konfluens, numuler plakat, tegas, timbul,
kering
Efloresensi: macula eritem dengan skuama halus di atasnya

DK: Tinea cruris

Nonfarmakologi:
- Jangan digaruk
- Jangan menggunakan baju dan celana ketat
- Jaga higienitas tubuh

Farmakologi:
- Ketokonazole salep kulit 2 dd ue
- Cetirizine tab 1x1

48. Hernia Femoralis (24/02/2020)


Ny. Y, 60th, BB: 45kg, TB: 150cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan muncul benjolan pada lipat paha sinistra sejak 1 bulan
yang lalu. awalnya tidak di rasa mengganggu kemudian pasien mengeluh perutnya
sering sakit hilang timbul. Pasien merupakan seorang pedagang yang suka
mengangkat benda berat. BAB jarang, BAK tidak ada keluhan. Mual muntah
disangkal. Tidak ada riwayat hipertensi dan diabetes melitus.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 130/80 mmHg, N: 88x/m, R: 20x/m, S: 36,5 C
Status generalis dalam batas normal
Status lokalis : terdapat benjolan pada lipat paha kiri, nyeri -, merah -, BU +

Tatalaksana:
Rujuk Spesialis Bedah RSUD Soreang
Asam mefenamat tab 3x1

49. Neurodermatitis, Dispepsia (24/02/2020)


Ny. Y, 60th, BB: 45kg, TB: 150cm
Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan gatal di pergelangan kedua kaki sejak 1 bulan yang
lalu. Keluhan dirasakan semakin gatal jika pasien sedang kelelahan dan memiliki
beban pikiran sehingga pasien menggaruknya. Keluhan awalnya sebesar uang logam
dirasakan semakin melebar hingga sebesar telapak tangan bayi. Gatal tidak diperberat
oleh keringat ataupun saat malam hari,keluhan tidak disertai rasa panas dan nyeri,
demam. Keluhan disertai dengan nyeri ulu hati sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
disertai mual namun tidak muntah. Riwayat alergi tidak ada. Tidak ada riwayat
hipertensi dan DM.

Pemeriksaan Fisik:
TD: 130/80 mmhg, N: 80x/menit, R: 18/ menit, S: 36,7 C
Abdomen: datar, lembut, hepar lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Status dermatologi:
Distribusi: regioner
Ad regio : dorsum pedis sinistra dan dextra
Lesi: soliter, konfluens,plakat,regular, batas tegas, kering menimbul
Efloresensi: plakat hiperpigmentasi disertai likenifikasi

Nonfarmakologi:
- Hindari garukan
- Hindari stress psikologis
- Menjaga kebersihan kulit

Farmakologi:
- Cetirizine 10 mg 1x1
- Betametason valerat salep kulit 3 dd ue
- Antasid tab 3x1
- Domperidone tab 3x1
UKM

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
diketahuimenyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle
East RespiratorySyndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus Disease2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnyapada manusia. Virus penyebab COVID-19
ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalahzoonosis (ditularkan antara hewan
dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARSditransmisikan dari kucing
luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum
diketahui.Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasanakut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6
hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat
dapat menyebabkanpneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Tanda-tanda dangejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus
adalah demam, dengan beberapakasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luasdi kedua paru.

Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus


pneumoniayang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.
Pada tanggal 7 Januari2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya tersebut sebagaijenis baru coronavirus (coronavirus disease, COVID-19).
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHOtelah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/Public Health Emergency of International
Concern (KKMMD/PHEIC). Penambahan jumlahkasus COVID-19 berlangsung
cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.Sampai dengan tanggal 25
Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian
(CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah.Diantara kasus tersebut,
sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi.Pada tanggal 2
Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 2kasus.
Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah melaporkan 790 kasus
konfirmasi COVID-19 dari 24 Provinsi.
MUI mengeluarkan fatwa pada tanggal 16 Maret 2020 untuk menanggapi kasus
yang sudah menjangkit warga Indonesia. Fatwa ini berisikan larangan untuk shalat
berjamaah (termasuk solat jumat) di masjid sebagai upaya pencegahan penularan. Isi
fatwa adalah sebagai berikut:
1. Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap
hal yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu
merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams).
2. Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri
agar tidak terjadi penularan kepada orang lain.
3. Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di tempat kediaman,
karena shalat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga
berpeluang terjadinya penularan virus secara massal.

Walaupun demikian, banyak warga yang masih melakukan kegiatan shalat di


mesjid. Hal ini dapat menjadi risiko rantai penularan menjadi lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai