Modul Audit Full
Modul Audit Full
Definisi Auditing
Dari kedua definisi auditing tersebut tergambar aspek-aspek penting dalam auditing
(Mulyadi , 2002), yaitu:
1. Auditing suatu proses yang sistematis.
Hal ini menyatakan bahwa auditing tidak dapat dilaksanakan secara acak dan
sembarangan, tetapi harus dilakukan dengan serangkaian langkah atau prosedur yang
logis yang terencana, terorganisir dan memiliki tujuan. Untuk itu, auditing harus
dilakukan dengan berpedoman kepada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia
Tujuan Auditing:
Tujuan umum auditing atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat
atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berterima umum. Sedangkan hubungan antara asersi manajemen
dengan tujuan khusus audit disajikan pada peraga berikut:
Secara manual proses akuntansi bermula dari adanya bukti transaksi, dicatat dalam
jurnal, diposting ke Buku Besar dan diakhiri dengan menyusun Laporan Keuangan.
Sedangkan auditing adalah proses pembuktian asersi manajemen terkait kondisi dan operasi
perusahaan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Oleh karena itu, proses
pelaksanaan auditing bermula dari Laporan Keuangan, dibuktikan ke buku besar, dari buku
besar dibuktikan ke jurnal dan dari jurnal dibuktikan kepada bukti/dokumen transaski. Hal ini
dapat digambarkan dalam skema berikut:
PROSES AKUNTANSI
Jurnal Laporan
Bukti Buku
Keuangan
Transaksi Besar
STANDAR AUDITING
Standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
Standar pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode
sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul
oleh auditor
Soal Diskusi:
1. Apa yang akan dibuktikan dalam proses auditing ?
2. Kenapa seorang auditor harus independen ?
3. Apakah setiap laporan keuangan perusahaan harus diaudit ?
4. Apa gunanya laporan keuangan diaudit ?
5. Kenapa proses pelaksanaan auditing dimulai dari Laporan Keuangan?
BAB2: PROSES AUDITING
Proses auditing merupakan urutan-urutan pekerjaan dari awal penerimaan penugasan
sampai dengan penyerahan laporan audit kepada klien.
A. Penerimaan perikatan audit
B. Perencanaan audit
C. Pelaksanaan audit
D. Penyelesian dan Pelaporan audit
Dalam memutuskan apakah suatu perikatan atau penugasan audit dapat diterima atau
tidak oleh Kantor Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik harus melakukan hal-hal berikut:
1. Mengevaluasi integritas manajemen
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen perusahaan
klien (client) dapat dipercaya, sehingga laporan keuangan yang diaudit terbebas dari
salah saji yang material sebagai akibat adanya integritas manajemen. Evaluasi dapat
dilakukan dengan cara:
a. Melakukan komunikasi dengan auditor terdahulu
b. Meminta keterangan kepada pihak ketiga, misalnya dengan pihak Bank,
Suplier, pelanggan dan pihak lainnya yang mempunyai hubungan bisnis
dengan calon klien
c. Melakukan review terhadap pengalaman auditor terdahulu dalam berhubungan
dengan calon klien yang bersangkutan.
4. Menilai independensi
Auditor harus memastikan apakah ia mampu bersikap mental secara
independen dalam melaksanakan tugasnya yang meliputi independen dalam fakta (in
fact) dan dalam penampilan (in appearance) sebelum menerima penugasan audit dari
calon klien.
B. PERENCANAAN AUDIT
Standar pekerjaan lapangan yang pertama menyatakan bahwa pekerjaan audit harus
direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
Perencanaan audit dilakukan setelah surat perikatan audit disepakati dan ditanda
tangani kedua belah pihak (auditor dan pihak yang meminta audit dilaksanakan). Tahapan-
tahapan dalam perencanaan audit meliputi:
1. Memahami bisnis dan industri klien
2. Melaksanakan prosedur analitik
3. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal
4. Mempertimbangkan resiko bawaan
5. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal (jika audit
pertama kali dilakukan)
6. Mengembangkan strategi audit awal
7. Memahami pengendalian intern klien
Sifat dan lingkup bukti audit yang harus diperoleh auditor berkenaan dengan saldo
awal tergantung pada:
a. Kebijakan akuntansi yang dipakai
b. Apakah laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit atau belum dan opini
yang diberikan auditor
c. Sifat akun dan resiko salah saji dalam laporan keuangan tahun berjalan.
Soal Diskusi:
1. Apa hubungan antara integritas manajemen dengan kewajaran laporan
keuangan ?
2. Kenapa ketersediaan catatan utama akuntansi merupakan faktor penentu
dapat tidaknya laporan keuangan diaudit ?
3. Kenapa kondisi keuangan perusahaan dapat mempengaruhi kewajaran
laporan keuangan ?
4. Kenapa pekerjaan audit harus direncanakan ?
BAB3: PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN KLIEN
Standar audit untuk pekerjaan lapangan yang kedua berbunyi:
“Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”
Pengendalian intern merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan, karena tujuan pertama dari pengendalian intern adalah
untuk memberikan keyakinan terhadap keandalan informasi laporan keuangan. Bagi auditor
pemahaman terhadap pengendalian intern klien akan digunakan untuk:
Jika pemahaman dan evaluasi terhadap pengendalian intern klien hasilnya sangat
lemah atau sangat jelek maka tidak mungkin bagi auditor untuk memberikan pendapat
terhadap kewajaran laporan keuangan klien, karena banyaknya kemungkinan transaksi yang
tidak dicatat sebagaimana mestinya atau banyak transaksi yang dilakukan tanpa mendapat
otorisasi pejabat perusahaan yang berwenang.
Evaluasi untuk memahami sistem pengendalian klien, lazimnya dilakukan oleh auditor
dengan menggunakan:
1. Kuesioner pengendalian intern (Internal Control Questionnaire).
2. Uraian tertulis
3. Bagan Aliran Sistem (Flowchart)
Klien : PT……………
……………………………………………
……………………………………………
12 Apakah perusahaan memberi cuti tahunan kepada
karyawan yang melaksanakan suatu fungsi ?
Tanggal Tanggal
Paraf Paraf
Contoh kuesioner untuk evaluasi pengendalian intern khusus untuk setiap akun.
Klien : PT……………
Tanggal : Tanggal :
Paraf : Paraf :
Klien : PT……………
Dan seterusnya …
11 Jika Ya,
a. Apakah ada rencana perusahaan
menambah setotan modal ?
b. Apakah ada rencana lainnya untuk
memperbaiki defisit yang terjadi ?
Dan seterusnya ……
Untuk menguji apakah sistem pengendalian intern yang diterapkan telah benar-benar
diikuti. Dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Dengan mengamati pelaksanaan (observasi) suatu transaksi yang dipilih dari awal
sampai pencatatan ke buku besar dan buku pembantu (tracing)
b. Dengan menelusuri kembali (vouching) bukti-bukti pendukung transaksi yang sudah
terjadi atau dicatat kemudian membandingkannya dengan buku pedoman sistem
akuntansi perusahaan
Soal Diskusi
Dalam program audit, selain berisikan uji kepatuhan (compliance test), juga berisikan
pengujian substantif (substantive test) yaitu prosedur yang dirancang untuk untuk menemukan
kemungkinan kesalahan moneter (nilai uang) yang secara langsung mempengaruhi kewajaran
penyajian laporan keuangan. Kesalahan moneter yang terjadi dapat disebabkan oleh:
a. Kesalahan dalam penerapan prinsip-prinsip akuntansi
b. Tidak diterapkannnya prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
c. Ketidak tepatan pisah batas (cut-off)
d. Kesalahan perhitungan matematis
e. Kesalahan penyalinan, penggolongan dan peringkasan informasi
f. Kesalahan pengungkapan.
Perancangan program audit untuk pengujian substantif dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Tentukan prosedur audit awal
Untuk memperoleh keyakinan bahwa asersi dalam laporan keuangan didukung oleh
catatan akuntansi yang andal. Prosedur audit awal terdiri dari lima langkah, yaitu:
a. Usut saldo akun yang tercantum dalam neraca ke saldo akun yang
bersangkutan di buku besar
b. Hitung kembali saldo akun yang bersangkutan di buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
postingnya
d. Usut saldo awal akun yang bersangkutan ke kertas kerja tahun lalu atau laporan
keuangan tahun lalu
e. Usut pendebetan/pengkreditan akun tersebut ke jurnal yang bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun tersebut ke buku pembantu
Merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menandai suatu prosedur audit yang
sudah dilaksanakan auditor. Tidak ada aturan bentuk simbol-simbol ini. Setiap Kantor Akuntan
Publik dapat mengembangkan dan mendefinisikan sendiri simbol-simbol yang dibuatnya.
Berikut beberapa contoh simbol-simbol yang umum digunakan dalam pelaksanaan prosedur
audit.
Tick Mark Keterangan Letak
Footing (Penjumlahan /pengurangan ke
^ bawah sudah benar) Dibawah angka total
V/ Cocok dengan saldo awal (KKP tahun lalu) Disamping kanan angka
dan lain-lain
Kertas kerja pemeriksaan (KKP) adalah semua catatan yang dibuat oleh auditor
mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang
diperolehnya, dan kesimpulan audit yang dibuat sehubungan dengan auditnya.
Contoh kerja kerja pemeriksaan adalah program audit, berita acara cash opname, surat
konfirmasi, copy akta pendirian perusahaan, dan lain-lain.
2. Bukti bahwa auditor telah melaksanakan audit yang memadai sesuai dengan standar
profesional akuntan publik.
3. Menguatkan kesimpulan auditor dan sebagai tameng bagi auditor untuk melindungi
dirinya jika dikemudian hari ada pihak-pihak yang mempertanyakan kesimpulan
auditnya, maka auditor dapat memeriksa kembali kertas kerja pemeriksaan yang telah
dibuatnya.
4. Mengkoordinasikan dan mengorganisasi semua tahapan audit
5. Memberikan pedoman dalam audit tahun berikutnya
Tanggal T.Tangan
Dibuat Oleh :
Direview Oleh :
2. Kertas Kerja Laba Rugi
Klien: PT.____________
KERTAS KERJA: LAPORAN LABA RUGI
Periode Tahun:
KKP No:
Kode Nama Akun Indeks Saldo Buku Adjustment Audit Per Audit
Akun KKP 31 Des. 2005 Debet Kredit 31 Des. 2005
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
Skedul utama ini berguna untuk meringkas informasi yang dicatat dalam skedul
pendukung untuk akun-akun yang berhubungan. Skedul utama ini merupakan
gabungan dari akun-akun yang sejenis yang saldonya akan dicantumkan dalam
laporan keuangan dalam satu jumlah. Contohnya, Skedul utama Kas dan Bank
merupakan gabungan dari akun: Kas Kecil, Kas di Tangan (Cash on hand) dan Bank.
Bentuk Skedul Utama adalah sebagai berikut:
Klien: PT…..
Skedul Utama: ____________
Per :
KKP No.
Uraian KKP Saldo Buku Koreksi Audit Saldo Peraudit
Per 31 Des
Ref. … Debet Kredit 31 Des ….
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
1. Current File
Yaitu arsip audit tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan yang
informasinya hanya mempunyai manfaat untuk tahun yang diaudit saja. Contohnya:
KKP Neraca, Laba Rugi, Skedul Utama, Berita-berita Acara, hasil konfirmasi,
rekalkulasi dan lain-lain.
2. Permanent File
Kertas kerja yang berisikan informasi yang secara relatif tidak mengalami perubahan
setiap tahun. Contohnya:
▪ Copy akte pendirian perusahaan
▪ Bagan organisasi dan job descriptions
▪ Pedoman akuntansi dan prosedur-prosedur yang berhubungan dengan
pengendalian intern
▪ Copy perjanjian-perjanjian jangka panjang
▪ Tata letak pabrik, proses produksi dan produk
▪ Copy notulen rapat direksi, pemegang saham
Arsip ini hanya dirview setiap tahun untuk mengantisipasi adanya perubahan-
perubahan yang terjadi.
Soal Diskusi:
1. Seberapa penting program audit dalam pelaksanaan audit ?
2. Kenapa auditor harus membuat audit tickmark ?
3. Apa akibatnya jika Auditor tidak membuat kertas kerja pemeriksaan ?
4. Apa hubungan kertas kerja pemeriksaan (KKP) dengan standar audit pekerjaan
lapangan yang ketiga ?
45
BAB5: PELAKSANAAN AUDIT
Audit dilaksanakan untuk setiap pos neraca dan pos laba rugi. Sebelum pelaksanaan audit
yang harus dipersiapkan oleh klien selain laporan keuangan adalah:
o Buku-buku jurnal, buku-buku memo
o Buku Besar, buku pembantu, neraca saldo
o Bukti-bukti transaksi
o Dokumen-dokumen pendukung, seperti polis asuransi, BPKB/ STNK Kendaraan,
Sertifikat tanah dan lainnya sesuai kebutuhan audit.
Pada permulaan pekerjaan mengaudit, kertas kerja pertama yang harus disiapkan
adalah Kertas Kerja Neraca dan Kertas Kerja Laba Rugi. Kemudian pindahkan semua akun
yang ada pada Neraca dan Laba Rugi perusahaan ke kolom Debet dan Kredit yang ada pada
Kertas Neraca dan Kertas Kerja Laba Rugi :
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana pelaksanaan audit akan
diberikan contoh sebuah perusahaan ilustratif bernama Syarikah 3SA. Berikut laporan
keuangan Syarikah 3SA untuk tahun 2015 dengan pembanding tahun 2014:
SYARIKAH 3SA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 DAN 2014
2015 2014
Penjualan 3.345.354.000 2.230.236.000
46
SYARIKAH 3SA
Daftar Perincian Beban Operasional
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
Tahun 2015 Tahun 2014
Gaji 472.583.250 315.055.500
Beban Perbaikan dan Perawatan Aset Tetap 42.511.300 31.244.500
Perlengkapan 25.180.200 16.786.800
Listrik 38.969.700 25.979.800
Telepon 76.855.350 51.236.900
Beban Depresiasi Bangunan 22.430.000 22.430.000
Beban Depresiasi Kendaraan 124.527.000 113.057.000
Beban Depresiasi Inventaris 32.162.500 32.162.500
Beban Piutang Ragu-Ragu 12.640.000 10.100.000
Beban Rupa-rupa 15.883.500 12.764.300
Jumlah Beban Operasional 863.742.800 630.817.300
SYARIKAH 3SA
Laporan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai Pembanding
2015 2014
Saldo 1 Januari 340.310.800 208.517.608
Laba bersih tahun berjalan 283.141.195 131.793.192
623.451.995 340.310.800
Pembagian Laba tahun
berjalan 340.310.800 0
Laba ditahan 31 Desember 283.141.195 340.310.800
47
SYARIKAH 3SA
NERACA
Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 sebagai Pembanding
Hutang Lancar
Hutang Usaha 9 54.190.000 60.654.400
Biaya Ymh Dibayar 10 44.795.435 39.419.700
98.985.435 100.074.100
Ekuitas
Modal Syarikah 11 1.300.000.000 1.300.000.000
Laba Ditahan 283.141.195 340.310.800
Jumlah Modal 1.583.141.195 1.640.310.800
48
Klien: Syarikah 3SA
KERTAS KERJA: NERACA
Per 31 Desember 2015
KKP No. BS
Nama Akun KKP Saldo Buku Adjustment Saldo Per Audit
No. 31-Dec-15 Audit 31-Dec-15
Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit
Kas 18.423.600
Bank 78.633.200
Piutang Usaha
Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Persediaan Barang Dagang
Perlengkapan
Biaya Bayar Dimuka
Tanah
Bangunan
Akum. Depresiasi Bangunan
Kendaraan
Akum. Depresiasi Kendaraan
Inventaris
Akum. Depresiasi Inventaris
Hutang Usaha
Biaya yang masih harus dibayar
Hutang Jangka Panjang
Modal Syarikah
Laba Ditahan
Total
Piutang Karyawan
Pajak bayar Dimuka
49
Klien: Syarikah 3SA
KERTAS KERJA: LABA RUGI
Periode Tahun 2015
KKP No:PL
Kode Nama Akun No. Saldo Buku Adjustment Audit Per Audit
31 Des.
Akun KKP 31 Des. 2015 Debet Kredit 2015
Penjualan 3.345.354.000
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Operasional
Laba Operasional
Laba Bersih
Pajak 28 %
Laba Setelah Pajak
Catatan Audit:
Tanda
Tanggal Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
Soal Diskusi :
Dapatkah pekerjaan audit dilakukan tanpa turun ke perusahaan kilen (lapangan)., kenapa ?
50
BAB6: AUDIT KAS
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Pengertian kas ini tidak terbatas hanya pada uang tunai (uang
kertas/logam) tetapi juga termasuk saldo rekening giro di Bank, dan Cek Tunai. Pada
beberapa perusahaan dalam penyajian neracanya sering menggabungkan akun Kas dengan
Bank, dengan nama akun Kas atau Kas dan Bank. Dan ada juga perusahaan yang
memisahkan penyajiannya dalam dua akun, yaitu akun Kas dan akun Bank.
Kas merupakan aset perusahaan yang sangat menarik dan paling sering
diselewengkan, dan sebagian besar transaksi perusahaan berkaitan dengan penerimaan dan
pengeluaran kas. Untuk meminimalisir terjadinya kecurangan dan penyelewengan terhadap
kas perusahaan, maka sangat diperlukan adanya pengendalian intern yang baik. Hal ini juga
harus menjadi perhatian bagi auditor dalam mengaudit kas.
51
Kasus Syarikah 3SA
Data tambahan Kas.
Kas perusahaan terdiri dari Kas Umum dan Kas Kecil yang dikelola secara terpisah
oleh kasir yang berbeda. Kas Kecil menggunakan sistem pengelolaan “ Imperest Fund
System” dengan jumlah sebesar Rp 3.000.000. Pengisian kembali dana kas kecil
dilakukan setiap tanggal 20 bulan berikutnya.
52
No. Prosedur Audit No. Pelaksana Tanggal
KKP
Bila ada kas dalam mata uang asing, periksa
11 apakah telah dikonversikan ke dalam kurs yang
benar pada tanggal neraca
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
53
Kertas Kerja Pemeriksaan Kas
18.423.600 L
Direview Oleh :
54
Klien: Syarikah 3SA
Supporting Schedule: Kas Umum
Per 31 Desember 2015
KKP No. BS-1.1
Uraian KKP Saldo Buku Koreksi Audit Saldo Peraudit
Ref. per 31 Des.’15 Debet Kredit 31 Des. 2015
Kas Umum 15.423.600 SL
Direview Oleh :
55
Klien: Syarikah 3SA
Supporting Schedule: Kas Kecil
Per 31 Desember 2015
KKP No.BS-1.2
Uraian KKP Saldo Buku Koreksi Audit Saldo Peraudit
Ref. per 31 Des.’15 Debet Kredit 31 Des. 2015
Direview Oleh :
Test of Transaction
Uji transaksi dilakukan dengan mengambil beberapa bukti (sampel) transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas setiap bulannya secara acak. Jumlah sampel yang diambil
sesuai dengan luas cakupan audit dan tingkat keyakinan yang diinginkan. Bukti-bukti yang
terpilih tersebut selanjutnya diperiksa dan ditracing apakah bukti tersebut merupakan bukti
yang valid yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung (seperti faktur penjualan,
surat tagihan dll) dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan apakah bukti
transaksi tersebut telah dicatat dengan benar.
56
Kertas Kerja Uji Transaksi Kas:
Keterangan:
A : Kelengkapan Supporting Document
B : Kebenaran perhitungan matematis
C : Otorisasi
D : Kebenaran posting ke Buku Besar dan Buku
Pembantu
Pengambilan Sampel:
Sampel diambil dari bukti penerimaan kas dengan ketentuan
…………
57
Klien: Syarikah 3SA
Test Transaksi Pengeluaran Kas
Periode 2015
KKP No: BS-1.1.2
Tanngal No. Uraian Jumlah No. A B C D
Bukti (Rp) Akun
Keterangan:
A : Kelengkapan Supporting Document
B : Kebenaran perhitungan matematis
C : Otorisasi
D : Kebenaran posting ke Buku Besar dan Buku Pembantu
Pengambilan Sampel:
Sampel diambil dari bukti pengeluaran kas dengan ketentuan
…………
Dalam melakukan perhitungan pisik kas, auditor harus selalu didampingi oleh kasir untuk
menghindari terjadinya pemindahan tanggung jawab dari kasir kepada Auditor jika terjadi
kekurangan kas. Waktu pelaksanaan cash opname sebaiknya dipilih waktu yang tidak
mengganggu aktivitas perusahaan, misalnya pagi-pagi sebelum kas dibuka atau sore hari
setelah kas tutup.
58
Temuan Audit:
Cash Opname (Cash Count) dilakukan serentak pada tanggal 5 Januari 2016 jam 7.30
sampai jam 10.00.
Hasil cash opname (cash count) yang dilakukan terhadap kas umum adalah:
Hasil cash opname (cash count) yang dilakukan terhadap kas kecil adalah:
Bukti-bukti pengeluaran kas kecil yang ada dalam brankas kas kecil:
59
Cash Opname terhadap Kas Umum
A. Uang Kertas
Pecahan Banyaknya Jumlah (Rp)
100,000 104 10.400.000
50,000
20,000
10,000
5,000
1,000
Jumlah
B. Uang Logam
1,000
500
200
100
Jumlah
C. Surat Berharga
Total
( …………………………………………………………………………………………………………)
_____________ ____________________
Catatan:
60
Cash Opname terhadap Kas Kecil
Pada hari ini ____________ tanggal ______________ mulai pukul ____s/d_____ telah
dilakukan perhitungan pisik kas (cash opname) umum milik Syarikah 3SA dihadapan Sdr.
______________selaku pengelola kas kecil perusahaan bertempat di ruangan Kasir Kas
Kecil Jalan _____________________ Pekanbaru.
A. Uang Kertas
Pecahan Banyaknya Jumlah (Rp)
100,000
50,000
20,000
10,000
5,000
1,000
Jumlah Rp
B. Uang Logam
1,000
500
Jumlah Rp
Jumlah uang tunai Rp
________________ ___________________
Catatan Audit:
Pengisian kembali dana kas kecil sampai dengan 31 Desember 2015 belum dilakukan
sehingga pengeluaran-pengeluaran dana kas kecil dari tanggal 21-31 Desember 2015
belum tercatat
61
Klien: Syarikah 3SA
Hasil penelusuran penyebab perbedaan berupa kelebihan pisik kas, ditemukan bukti
penerimaan kas dari penjualan tunai tanggal 30 Desember 2015 yang belum dicatat sebesar
Rp 2.693.400 dengan harga pokok penjualan Rp 1.885.300
62
Perhatian:
Jika terjadi perbedaan berupa kekurangan pisik kas yang tidak diketahui penyebabnya
harus didiskusikan dengan manajemen untuk mengetahui penyelesaiannya dan untuk
membuat jurnal koreksi yang diperlukan. Perbedaan yang tidak ditemukan bukti penyebabnya
ini apabila jumlahnya material dapat mempengaruhi opini yang akan diberikan terhadap
laporan keuangan karena ini mengindikasikan adanya penyelewengan terhadap kas.
Kas Kecil
Kebijakan perusahaan dalam pengisian kembali dana kas kecil dilakukan tanggal 20
setiap bulannya. Hal ini berarti pada tanggal neraca 31 Desember 2015 belum dilakukan
pengisian kembali dana kas kecil. Akibatnya, pengeluaran-pengeluaran dana kas kecil dari
tanggal 21 Desember 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 belum dicatat karena dalam
sistem imperest fund system pengeluaran kas kecil akan dicatat pada saat pengisian kembali
dana kas kecil tanggal 20 Januari 2016. Untuk itu perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk
mencatat pengeluaran-pengeluaran dana kas kecil dari tanggal 21 – 31 Desember 2014
dengan dua cara, yaitu:
1. Pada tanggal 31 Desember 2015 dibuat jurnal pengisian kembali dana kas kecil
dengan mengkreditkan semua pengeluaran langsung ke kas umum sehingga dana
kas kecil tetap jumlahnya dalam laporan keuangan
2. Pada tanggal 31 Desember 2015 dibuat jurnal untuk mencatat pengeluaran dengan
mengkredit langsung ke kas kecil. Akibatnya dana kas kecil yang disajikan di neraca
tidak tetap (berubah) dan jurnal ini memerlukan jurnal pembalik pada awal periode.
Dalam kasus ini diambil cara pertama, dimana jumlah pengeluaran kas kecil dari tanggal 21
– 31 Desember 2015 berjumlah Rp 1.440.000,-
Soal Diskusi:
1. Kenapa auditor harus sangat hati-hati dan teliti melakukan audit terhadap Akun
Kas dan bank ?
2. Apa tujuan yang ingin dicapai oleh auditor dalam cash opname ?
3. Kenapa cash opname harus dilakukan secara mendadak dan serentak ?
4. Kapan sebaiknya cash opname dilaksanakan: 1) sebelum proses pekerjaan
lapangan audit dilaksanakan, 2) saat proses pekerjaan lapangan sedang
dilaksanakan atau 3) saat selesainya proses pekerjaan lapangan audit
dilaksanakan. Berikan alasan logis pilihan anda
5. Kenapa dalam melakukan cash opname yang pertama dihitung adalah jumlah unit
dari setiap pecahaan uang yang ada ?
6. Dalam kondisi bagaimana dilakukan traceback dan trace forward ?
63
BAB7: AUDIT AKUN BANK
Akun Bank merupakan bagian dari kas sehingga kebanyakan perusahaan sering
menggabungkan akun bank ini dengan akun kas dengan nama Kas dan Bank. Namun dalam
pembahasan ini sengaja dipisah untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman.
64
Kertas Kerja Pemeriksaan Bank
Klien: Syarikah 3SA
65
Buku Bank
Rekening Giro: Bank Syariah Ummah
66
BANK SYARIAH UMMAH
REKENING KORAN
Bulan Desember 2015
Rekening : Syarikah 3SA
No. Rekening: 02.04.040304.17
Tanggal Uraian Debet Kredit Saldo
Des 1 Saldo Awal 74.472.000
2015 Setoran 6.902.500 81.374.500
Cek 731 1.621.500 79.753.000
Cek 738 2.514.000 77.239.000
2 Setoran 10.805.000 88.044.000
Cek 739 605.500 87.438.500
Cek 740 2.375.000 85.063.500
4 Setoran 8.541.700 93.605.200
Cek 741 4.951.500 88.653.700
Cek 742 5.019.000 83.634.700
9 Setoran 8.405.000 92.039.700
Cek 743 6.713.000 85.326.700
Cek 744 5.068.800 80.257.900
Cek 745 1.172.500 79.085.400
Cek 746 2.986.600 76.098.800
Cek 748 4.509.000 71.589.800
Cek 749 6.401.300 65.188.500
11 Setoran 8.966.100 74.154.600
Cek 750 2.767.700 71.386.900
Cek 751 2.993.700 68.393.200
16 Setoran 8.829.500 77.222.700
Cek 752 5.370.100 71.852.600
Cek 753 3.809.500 68.043.100
18 Setoran 16.067.400 84.110.500
Cek 754 4.497.500 79.613.000
Cek 756 1.139.500 78.473.500
23 Setoran 8.973.400 87.446.900
Cek 757 4.079.500 83.367.400
Cek 760 4.863.900 78.503.500
25 Setoran 9.427.100 87.930.600
Transfer PT.
26 Badam 10.000.000 97.930.600
Transfer PT.
27 Matahati 16.250.000 114.180.600
28 Not Sufficent Funds 2.919.000 111.261.600
29 Bagi Hasil 1.240.000 112.501.600
30 Beban Adm 344.000 112.157.600
67
Memo Bank:
Memo Kredit
- Transfer dari PT. Badam Rp 10.000.000
- Transfer dari PT. Mata Hati Rp 16.250.000
- Bagi hasil bulan Desember Rp 1.240.000
Memo Debet:
- Cek Bank BCA dari PT. Gurun Rp 2.919.000 tak cukup dana
- Beban Administrasi bank bulan Desember Rp 344.000
Syarikah 3SA
REKONSILIASI BANK
30-Nop-15
68
Syarikah 3SA
Faktor-faktor Penyebab Perbedaan Saldo Buku Bank dengan Rekening Koran Bank
Per 31 Desember 2015
KKP No: BS-2.1
________________________________________________________________________
._______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
.
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
Hasil penelusuran:
1. Cek tak cukup dana dari PT. Gurun merupakan cek untuk pembayaran atas penjualan secara
tunai
2. Cek no. 752 adalah cek pembayaran beban perbaikan dan Perawatan
3. Setoran salah catat merupakan setoran berbentuk cek tunai yang diterima dari CV. Banto atas
angsuran utangnya.
69
Syarikah 3SA
Rekonsiliasi Bank
Bulan Desember 2015
KKP No: BS-2.2
Dikurangi:
Dikurangi:
70
Soal Diskusi:
1. Kenapa bisa terjadi perbedaan saldo antara catatan (buku) perusahaan dengan saldo
rekening koran Bank (Catatan Bank)
2. Kitting merupakan salah satu bentuk kecurangan yang paling sering dilakukan
berkaitan dengan Akun bank:
• Dalam kondisi perusahaan bagaimana kitting tersebut bisa dilakukan ?
• Bagaimana proses kitting tersebut dan bagaimana prosedur audit untuk
menemukannya ?
3. Apa tujuan disusunnya rekonsiliasi Bank ?
71
BAB8: AUDIT PIUTANG USAHA DAN PENJUALAN
Piutang Usaha dan piutang lain-lain yang diharapkan dapat ditagih dalam jangka
waktu satu tahun atau kurang disajikan sebagai aktiva lancar. Piutang disajikan di Neraca
sebesar jumlah brutonya dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih.
Penyajiannya adalah jumlah Piutang dikurangi penyisihan piutang tak tertagih.
Oleh karena piutang usaha bersal dari penjualan secara kredit maka audit piutang
usaha harus dilakukan bersamaan dengan audit penjualan, sebab transaksi-transaksi dan
pencatatan penjualan kredit akan langsung mempengaruhi piutang usaha
72
PROGRAM AUDIT : PENJUALAN
Nama Klien : Syarikah 3 SA
Tahun Audit : 2015
No. Prosedur Audit No. Pelaksana Tanggal
KKP
1 Siapkan Skedul Utama penjualan
73
Kertas Kerja Pemeriksaan Penjualan:
Klien: Syarikah 3 SA
Top Schedule: Penjualan
Per 31 Desember 2015
KKP No.PL-1
Uraian KKP Saldo Buku Koreksi Audit Saldo Peraudit
Ref. per 31 Des.'15 Debet Kredit 31 Des. 2015
Buku
74
Klien: Syarikah 3SA
Kertas Kerja Test Transaksi Penjualan dan Pencatatan Piutang
KKP No.
: PL-1.1
No. Faktur Surat Langganan Jumlah Bukti Otorisasi Footing Periksa Pencatatan ke Catatan
No./Tgl Jalan (Rp) Pendukung Buku Kartu Buku
Penjualan Piutang Besar
1 004/3-01-15 004/SJ CV. Banto 12.000.000 v v v v v v
2 012/10-01-15 012/SJ PT. Mansiro 15.000.000 v v v v v v
3 022/24-01-15 022/SJ PT. Badam 10.000.000 v v v v v v
….
…..
…..
…..
16 123/03-06-15 123/SJ CV. Tarok 11.760.000 v v v v v v
….
…
…
…
…
63 v
Catatan Audit:
Direview
Dibuat Oleh: Oleh
Tanggal : Tanggal
75
Uji cut-off penjualan
Uji cut-off penjualan ini sangat penting untuk meyakinkan bahwa penjualan sudah
diakui (dicatat) pada periode terjadinya dan tidak adanya pergeseran pengakuan penjualan.
Pemeriksaan dilakukan dengan mentracing transaksi –transaksi penjualan yang terjadi dan
yang dicatat selama seminggu terakhir bulan Desember dan seminggu pertama bulan
Januari tahun berikutnya.
Hasil pemeriksaan (temuan audit) yang dilakukan terhadap Syarikah 3SA berikut:
Penjualan kepada pada tanggal 30 Desember 2015 CV. Barokah sebesar Rp
15.400.000 dengan Harga Pokok Rp 11.445.000, Barang dikirim tanggal 31
Desember 2015. Penjualan dicatat perusahaan tanggal 2 Januari 2016
Catatan Audit:
Penjualan kepada CV. Barokah sebesar Rp 15.400.000 dengan Harga pokok Rp 11.445.000,
barang dikirim tanggal 31 Desember 2015 dicatat tanggal 2 januari 2016
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
76
PROGRAM AUDIT : PIUTANG USAHA
Nama Klien : Syarikah 3SA
Tahun Audit : 2015
No. Prosedur Audit No. Pelaksana Tanggal
KKP
77
No. Prosedur Audit No. Pelaksana Tanggal
KKP
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
Syarikah 3SA
DAFTAR PIUTANG USAHA
Per 31 Desember 2015
78
Syarikah 3SA
DAFTAR PEMBAYARAN PIUTANG SETELAH TANGGAL NERACA
Per 31 Desember 2015
Pembayaran
Jumlah Piutang Tanggal
No. Langganan setelah Tanggal
Usaha Pembayaran
Neraca
1 PT. Arumba 8.775.000 4.000.000 06-Jan-16
2 PT. Mansiro 6.337.000
3 CV. Banto 15.786.000 12.186.000 16 Jan. 2016
4 PT. Labu 27.988.000 25.000.000 10 Jan. 2016
5 CV. Tarok 9.675.000 9.675.000 4 Jan. 2016
6 Toko Surket 5.667.000
7 PT. Badam 22.450.000
8 PT. Matahati 21.760.000
9 PT. Berkat Yaqin 16.980.000
10 PT. Mulia Jaya 14.676.000
Jumlah 150.094.000
79
Kertas Kerja Pemeriksaan Piutang Usaha
^
Catatan dan Koreksi Audit:
80
Konfirmasi Piutang (Prosedur Wajib)
1. Konfirmasi positif
Konfirmasi yang meminta jawaban penegasan kepada debitur (pelanggan), baik
terdapat kecocokan mapun terjadi perbedaan antara saldo menurut catatan akuntansi
debitur dengan saldo yang tercantum dalam surat konfirmasi.
Konfirmasi positif digunakan dalam kondisi: 1) saldo piutang klien kepada debitur
secara individual berjumlah besar (material menurut judgement auditor) , 2) auditor
menduga adanya sangketa antara klien dengan debiturnya mengenai jumlah piutang
atau terdapat ketidaktelitian dalam pencatatan piutang.
2. Konfirmasi negatif
Jawaban dari debitur tidak terlalu diharapkan, kecuali dalam hal terdapat
ketidaksesuaian saldo menurut surat konfirmasi dengan saldo menurut catatan
debitur.
Konfirmasi negatif digunakan dalam kondisi: 1) pengendalian intern terhadap piutang
dinilai baik, 2) jumlah debitur klien banyak dengan saldo piutang berjumlah kecil-kecil
(kurang material menurut judgement auditor).
Tidak ada aturan baku atau standar bunyi surat konfirmasi. Setiap Kantor Akuntan
dapat membuat gaya dan tatakalimatnya sendiri. Yang paling penting isinya meminta
penegasan kepada pelanggan tentang saldo piutang usaha menurut catatan klien dengan
catatan yang ada pada pelanggannya.
81
Surat Konfirmasi Positif
Syarikah 3SA
Kepada Yth:
Di
________________
Dengan hormat,
Berhubung laporan keuangan kami untuk periode yang berakhir 31 Dsember 2015 sedang di
Audit oleh KAP” Abrar & Rekan”, maka kami mohon kepada Saudara untuk mencocokkan
saldo piutang kami dengan saldo menurut catatan Saudara.
Catatan kami per 31 Dsember 2015 menunjukkan saldo piutang kami kepada Saudara
berjumlah Rp ………………….. Kami mohon untuk mengisi dan mengembalikan lembar
jawaban yang telah disediakan kepada KAP” Abrar & Rekan “ dengan amplop surat terlampir.
Pekanbaru, ……………………
Hormat kami,
(_________________________)
JAWABAN KONFIRMASI
No.001/KP/2005
Kepada
KAP” Abrar & Rekan”
Saldo hutang kami kepada Syarikah 3SA per 31 Desember 2015 sebesar Rp ………………….
Adalah cocok/ tidak cocok dengan catatan kami. Menurut catatan kami saldo hutang kami
adalah Rp ………………….. Perbedaan ini disebabkan oleh
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………….……………………………………………………………..
……………………, …………………….
(____________________)
Tanda tangan
Contoh Surat Konfirmasi Negatif
82
Syarikah 3SA
Kepada Yth:
Di
_______________
Berhubung laporan keuangan kami untuk periode yang berakhir 31 Dsember 2015 sedang di
Audit oleh KAP” Abrar & Rekan”, maka kami mohon kepada Saudara untuk mencocokkan
saldo piutang kami dengan saldo menurut catatan Saudara.
Catatan kami per 31 Dsember 2015 menunjukkan saldo piutang kami kepada Saudara
berjumlah Rp …………………..Apabila terdapat perbedaan mohon dijelaskan dengan
mengrimkan surat langsung ke KAP” Abrar & Rekan “ Jalan Ramalah No.38 Pekanbaru
Pekanbaru, ……………………
Hormat kami,
(_________________________)
Catatan:
Jangan mengrimkan uang tunai kepada Kantor Akuntan kami
Auditor menetapkan PT. Mansiro dan Toko Surket dikirimi konfirmasi negative
sedangkan debitur yang lainnya konfirmasi positif
4. CV. Banto menjawab, jumlah hutangnya hanya sebesar Rp 12.186.000 karena sudah
membayar pakai cek tanggal 22 Des. 2015 sebesar Rp 8.973.400
83
Untuk jawaban yang menyatakan adanya tidak cocok atau ada perbedaan, harus
ditelusuri lebih lanjut untuk mencari kesesuaian alasan perbedaan yang diberikan oleh debitur
dengan catatan perusahaan.
KKP No.
Pembayaran
No. Pelanggan Alamat Jumlah Setelah Keterangan
Jawaban Tanggal
Per Klien Konfirmasi Perbedaan Neraca
1 PT. Arumba 8.775.000
2
3
4
5
6
7
Jumlah
…. Lbr (100
Total Piutang Usaha Rp 100% Juml. Konfirmasi dikirim %)
Dikirimi Konfirmasi …..lbr (….
Positif Rp …% Juml. Jawaban %)
…..lbr (….
Juml. Perbedaan Rp …% Tidak Dijawab %)
Tanggal T.Tangan
Dibuat Oleh:
Direview oleh
84
Klien: Syarikah 3SA
DAFTAR KONFIRMASI NEGATIF
KKP No.
Pembayaran
No. Pelanggan Alamat Jumlah Setelah Keterangan
Jawaban Tanggal
Per Klien Konfirmasi Perbedaan Neraca
1 PT. Mansiro 6.337.000
2
3
4
5
6
7
Jumlah
…. Lbr (100
Total Piutang Usaha Rp 100% Juml. Konfirmasi dikirim %)
Dikirimi Konfirmasi …..lbr (….
Negatif Rp …% Juml. Jawaban %)
…..lbr (….
Juml. Perbedaan Rp …% Tidak Dijawab %)
Tanggal T.Tangan
Dibuat Oleh:
Direview oleh
85
Kertas Kerja Pemeriksaan Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
86
Klien: PT. Syariqah
Skedul Analisis Umur Piutang
Per 31 Desember 2015
KKP No.BS-
Langganan Jumlah Tgl. Transaksi Belum Jatuh Lewat Jatuh Tempo (Hari)
Tempo 1 -- 30 31 - 60 61 - 120 121- 180 181 - 360 > 360
PT. Arumba 8.775.000 12/09/2013
CV. Banto 12.186.000 06/04/2015
PT. Labu 27.988.000 16/05/2015
CV. Tarok 9.675.000 03/07/2015
Toko Surket 5.667.000 22/08/2015
PT. Badam 12.450.000 06/10/2015
PT. Matahati 5.510.000 12/10/2015
PT. Berkat Yaqin 16.980.000 24/12/2015
PT. Mulia Jaya 14.676.000 26/12/2015
PT. Gurun 2.919.000 02/12/2015
CV. Barokah 15.400.000 31/12/2015
Jumlah 0 0 0 0 0 0 0
% Penyisihan 0,5% 2% 4% 8% 12% 20% 40%
Penyisihan Piutang Ragu 0 0 0 0 0 0 0
Total Penyisihan Piutang ragu-ragu yang harus disajikan di Neraca
Catatan Audit:
Penyisihan Piutang Ragu-ragu di Neraca 0
Saldo Buku 12.007.520
Dikurangi:
Penghapusan Piutang kepada PT Mansiro
Penyisihan harus ditambah 0
To BS-
87
Soal Diskusi:
1. Apa yang harus diantisipasi oleh auditor ketika mengaudit Penjualan, kenapa ?
2. Prosedur apa yang paling penting ketika mengaudit Penjualan, kenapa ?
3. Apa yang harus diantisipasi oleh auditor ketika mengaudit Piutang Usaha
4. Apa tujuan dari Konfirmasi Piutang Usaha per tanggal Neraca
5. Jelaskan kenapa untuk piutang prosedur wajibnya bukan Account Receivable
Opname
6. Uraikan teknis anda melakukan konfimasi Piutang usaha secara ringkas tapi lengkap
7. Prosedur audit apa yang anda gunakan untuk menemukan Piutang Usaha yang
sengaja tidak dicatat pada tanggal neraca ?
88
BAB9: AUDIT PERSEDIAAN
Persediaan merupakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dijual dalam kegiatan normal perusahaan, baik secara langsung maupun melalui proses
produksi terlebih dahulu. Yang termasuk kategori persediaan:
1. Persediaan barang dagang
2. Bahan untuk proses produksi
3. Barang Dalam Proses produksi
4. Barang Jadi
Harga perolehan (Cost) persediaan meliputi semua pengorbanan sumber daya untuk
memperoleh persediaan sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap
dijual atau dipakai. Untuk persediaan barang dagang harga perolehan dapat meliputi harga
beli, biaya angkut, biaya bongkar muat, biaya asuransi pengangkutan dan lain-lain.
1. Merupakan aktiva lancar yang jumlahnya besar pada perusahaan dagang dan
manufaktur
2. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi jika
terjadi kesalahan dalam menetapkan nilai persediaan akhir dan kesalahan tersebut
akan terbawa ke periode berikutnya.
Persediaan mendapat perhatian khusus dari auditor karena karakteristik khusus dari
persediaan tersebut sehingga sangat berpengaruh terhadap opini yang akan diberikan
auditor.
89
Program Audit untuk Persediaan
Persediaan tidak dapat dipisahkan dengan dengan transaksi pembelian (bahan atau
barang dagang) karena persediaan merupakan sisa pembelian yang belum dipakai atau
terjual. Oleh karena itu, audit terhadap persediaan dapat digabungkan dengan audit
pembelian bahan atau barang dagangan.
11
90
No. Prosedur Audit No. Pelaksana Tanggal
KKP
Lakukan trace forward ke tanggal neraca jika stock opname
dilakukan sebelum tanggal neraca atau trace back ke tanggal
neraca jika stock opname dilakukan setelah tanggal neraca
12
Lakukan konfirmasi persediaan jika ada persediaan berada
pada lokasi diluar perusahaan (misalnya ada barang yang
dititipkan kepada pihak lain)
13
Periksa metode penilaian persediaan yang digunakan,
apakah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan diterapkan secara konsisten
14
Lakukan Rekalkulasi nilai persediaan
15
Periksa apakah persediaan dijaminkan kepada kreditur dan
apakah telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan
16
Periksa apakah persedian sudah disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan
penjelasan yang cukup
17
Buat catatan, koreksi audit yang diperlukan dan buat
kesimpulan audit.
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
Syarikah 3SA
Daftar Persediaan
Per 31 Desember 2015
Jenis Persediaan Unit Harga Pokok Jumlah
Barang HT 9,320 12,730 118.643.600
Barang QF 6,436 8,450 54,384,200
Barang DK 7,758 6,875 53.336.250
Total Persediaan 226.364.050
91
Kertas Kerja Pemeriksaan Persediaan
92
Tes Transaksi Pembelian dan Persediaan
Tes transaksi pembelian dilakukan dengan mengambil sampel order pembelian dan
faktur pembelian setiap bulannya secara acak. Besar kecilnya sampel tergantung pada kuat
lemahnya sistem pengendalian intern pembelian perusahaan. Selanjutnya order pembelian
dan faktur pembelian yang terpilih sebagai sampel diteliti dan ditracing sampai dengan
pencatatannya ke buku besar persediaan (pembelian) dan utang dagang.
Keterangan:
A : Kelengkapan Supporting
Document
B : Kebenaran perhitungan
Matematis
C : Otorisasi
D: Posting ke Kartu Stock
E : Kebenaran posting ke Buku Besar Persediaan
dan Hutang, serta ke Buku Pembantu Hutang
Pengambilan Sampel:
Sampel diambil dari bukti order pembelian dengan ketentuan
…………
93
Test Cut-Off Pembelian dan Persediaan
Pemeriksaan cut-off pembelian ini sangat penting untuk meyakinkan bahwa pembelian
sudah diakui (dicatat) pada periode terjadinya dan tidak adanya pergeseran pengakuan
pembelian. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan tracing terhadap transaksi –transaksi
pembelian yang terjadi dan yang dicatat selama seminggu terakhir bulan Desember dan
seminggu pertama bulan Januari tahun berikutnya.
Temuan Audit:
Barang HT yang dibeli dari PT. Ceria sebanyak 1.200 unit @ Rp 13.275 telah dikirim
tanggal 30 Desember 2015 tetapi belum diterima sampai dengan 31 Desember 2014.
Syarat Penyerahan Barang FOB. Shipping Point. Biaya Angkut Rp 1.350.000,-Dicacat
perusahaan tanggal 2 Januari 2016
Catatan Audit:
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
94
Stock Opname (Inventory Taking)
Stock opname merupakan prosedur audit yang wajib untuk persediaan, karena hanya
dengan melakukan stock opname dapat diperoleh keyakinan yang memadai terhadap
keberadaan pisik persediaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor dalam pelaksanaan
stock opname ini adalah:
1. Pelajari instruksi perhitungan persediaan yang dibuat perusahaan dan nilai
kelayakannya
2. Minta Daftar persediaan mencakup nama barang, lokasi, kuantitas dan harga pokok
pertanggal stock opname dimulai
3. Periksa ketelitian pelaksanaan prosedur cut-off persediaan untuk penerimaan dan
pengiriman barang dengan mencatat nomor terakhir laporan penerimaan barang,
surat jalan dan faktur penjualan
4. Pisahkan barang konsinyasi dan barang yang sudah dipesan tetapi belum dikirim
kepada pembeli
5. Awasi semua kegiatan perhitungan pisik persediaan di seluruh Gudang.
6. Waspadai penumpukan barang dan kemungkinan adanya lubang dalam tumpukan
7. Waspadai barang-barang yang rusak, usang atau kedalu warsa dan barang-barang
yang bukan merupakan persediaan
8. Bandingkan hasil perhitungan barang dengan kartu gudang dan kartu persediaan yang
ada pada bagian akuntansi.
9. Perhitungan pisik perhitungan dilakukan oleh karyawan gudang, diawasi oleh Auditor
dan kepala Gudang.
95
Berita Acara Stock Opname
Pada hari ………………………. Tanggal 7 Januari 2016 Telah dilaksanakan perhitungan pisik
terhadap persediaan milik Syarikah 3SA bertempat di Gudang milik Syarikah 3SA
yang beralamat di jalan:
1. ……………………………..
2. ……………………………..
3. ……………………………..
Pekanbaru,
Mengetahui dan menyetujui,
Kepala Gudang, Petugas Kantor Akuntan,
(…………………………..) (………………………..)
96
Klien: Syarikah 3SA
Trace Back Pisik Persediaan
Per 31 Desember 2015
KKP No:BS-5.4
Barang HT:
Hasil Stock Opname unit
Ditambah:Penjualan 1 –6 Januari 2016 unit +
unit
Dikurangi :Pembelian 1 – 6Januari 2016 ( unit)
Pisik Persediaan 31 Des. 2015 unit
Menurut Catatan perusahaan unit
Kelebihan (Kekurangan) unit
Barang QF:
Hasil Stock Opname unit
Ditambah: Penjualan 1 – 6 Januari 2016 unit
unit
Dikurangi: Pembelian 1 – 6 Januari 2016 unit
Pisik Persediaan 31 Des. 2015 unit
Menurut Catatan perusahaan unit
Kelebihan (Kekurangan ) unit
Rusak unit
Baik unit
Barang DK:
Hasil Stock Opname unit
Ditambah: Penjualan 1 – 6 Januari 2016 unit
unit
Dikurangi :Pembelian 1 – 6 Januari 2016 unit
Pisik Persediaan per 31 Des. 2015 unit
Menurut Catatan perusahaan unit
Kelebihan (Kekurangan)
Catatan Audit:
1. Kekurangan pisik barang HT sebanyak 200 unit karena dipajang dilokasi pameran dan telah
ditelusuri keberadaannya
2. Persediaan barang QF rusak sebanyak 214 unit belum dicatat perusahaan yang nilainya 214
x Rp 8.450 = Rp 1.808.300
3. Kelebihan barang DK sebanyak 1.000 unit karena ada barang titipan
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
97
Soal Diskusi:
98
BAB10: AUDIT AKTIVA TETAP
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, yang tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun.
Beberapa aspek yang perlu menjadi perhatian dalam mengaudit aktiva tetap:
99
Pengeluaran-pengeluaran yang terjadi untuk aktiva tetap setelah masa
perolehan dapat dikategorikan sebagai:
a) Pengeluaran Modal (capital expenditure) yang ditambahkan ke aktiva tetap
yang bersangkutan apabila pengeluaran tersebut berjumlah material dan dapat
menambah manfaat atau meningkatkan kinerja aktiva tetap tersebut
b) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) yang langsung dibebankan ke
Laba Rugi periode terjadinya apabila pengeluaran tersebut tidak menambah
manfaat atau meningkatkan kinerja aktiva tetap tetapi hanya untuk
mempertahankan kinerja atau manfaatnya.
100
Dari hasil penelusuran diketahui mobil Truk tersebut mengalami kecelakaan masuk
jurang sehingga rusak parah dan tidak layak diperbaiki lagi. Kecelakaan mobil
tersebut terjadi pada tanggal 24 Juni 2015. Perusahaan menjual rongsokan kendaraan
tersebut Rp 27.400.000 dan dicatat oleh perusahaan dengan mendebetkan Kas dan
mengkreditkan Penjualan kendaraan sebesar Rp 27.400.000
Syarikah 3SA
Perincian Biaya Perbaikan dan Perawatan Aktiva Tetap
Tahun 2015
No. Uraian Jumlah
1 Perawatan Rutin Kendaraan 32,486,300
2 Perawatan Rutin Komputer 1,347,000
3 Pengecatan Gedung 6,478,000
5 Lain-lain 2.200.000
Total 42.511.300
101
SYARIKAH 3SA
DAFTAR AKTIVA TETAP
Per 31 Desember 2015
No. Nama Aktiva Tetap Unit Harga Perolehan Tarif Penambahan Harga Perolehan Akum. Depr. Beban Depr. Akum. Depr. Nilai Buku
840
Tanah M2 328.400.000 328.400.000 0 0 0 328.400.000
Kendaraan
102
PROGRAM AUDIT : AKTIVA TETAP
Nama Klien : Syarikah 3SA
Tahun Audit : 2015
No. Prosedur Audit No. KKP Pelaksana Tanggal
1 Siapkan Skedul Utama dan Skedul Pendukung (kalau
diperlukan) untuk Aktiva tetap
103
Klien. Syarikah 3SA
Top Schedule: Aktiva Tetap
Per 31 Desember 2015
KKP No: BS-6
Uraian KKP Saldo Buku Penamba Pengura Koreksi Audit Per Audit
Ref 31-12-2014 Han Ngan Debet Kredit 31-12- 2015
H. Perolehan
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Inventaris
Total
Akum.Depr
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Inventaris
Total
Catatan
Kesimpulan
Tanggal TandaTangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
104
Klien: Syarikah 3SA BS-6.1
Supporting Schedule: Aktiva Tetap
Penambahan Kendaraan
Per 31 Desember 2015
Harga perolehan
Menurut perusahaan 114.700.000
Hasil Temuan Audit:
8 April 2015: harga beli 114.700.000
10 April 2015: Bea Balik Nama 2.300.000
12 April 2015: Biaya perbaikan dan penggantian
Sparepart 12.400.000
Total Harga Perolehan 129.400.000
Kekurangan harga perolehan menurut perusahaan (14.700.000)
Penyusutan
Menurut perusahaan 11.470.000
Hasil Temuan Audit:
129.400.000 x 10 % x 9/12 9.705.000
Kelebihan penyusustan menurut perushaan 1.765.000
Catatan Audit:
1. Perusahaan tidak menambahkan bea balik nama dan biaya perbaikan serta
penggantian sparepart kendaraan baru sebagai harga perolehan
Tanggal T.tangan
Dibuat Oleh:
Direview oleh:
105
Inventarisasi (Cek) Pisik Aktiva Tetap
Inventarisasi (pemeriksaan) pisik aktiva tetap bertujuan untuk membuktikan bahwa
setiap aktiva tetap yang disajikan dalam laporan keuangan benar-benar ada dan digunakan
untuk operasi perusahaan, dalam kondisi yang baik, benar-benar milik perusahaan, dan
sesuai dengan spesifikasinya
(…………………………..) (………………………..)
Catatan:
106
Klien: Syarikah 3SA BS-6.3
Supporting Schedule: Aktiva Tetap
Pelepasan Kendaraan Truk
Per 31 Desember 2015
Catatan Audit:
1 Perusahaan menyusutkan Truk setahun penuh pada tahun 2015
2 Perusahaan tidak membuat jurnal pelepasan Truk
Tanggal T.tangan
Dibuat Oleh:
Direview oleh:
107
Analisis Biaya Perbaikan dan Perawatan Aktiva Tetap
Analisis biaya perbaikan dan perawatan aktiva tetap bertujuan untuk menemukan
kemungkinan kesalahan dalam membebankan biaya perbaikan dan perawatan Capital
Expenditure sebagai Revenue Expenditure oleh perusahaan. Analisis dilakukan dengan cara
mem-vouching ke bukti-bukti pengeluaran biaya perbaikan dan perawatan untuk jumlah yang
material dan jarang terjadi. Selanjutnya ditelusuri apakah pengeluaran tersebut menambah
manfaat atau meningkatkan kinerja aktiva tetap atau tidak. Jika menambah manfaat atau
meningkatkan kinerja aktiva tetap, maka harus dikapitalisir
Catatan Audit:
Tanggal T. Tangan
Dibuat Oleh:
Direview Oleh:
108
SYARIKAH 3SA
DAFTAR AKTIVA TETAP
Hasil Audit
Per 31 Desember 2015
Beban
No. Nama Aktiva Tetap Unit Harga Perolehan Tarif Penambahan Harga Perolehan Akum. Depr. Depr. Akum. Depr. Nilai Buku
31/12/2014 Deprs. (Pengurangan) 31/12/2015 31/12/2014 Tahun 2015 31/12/2015 31/12/2015
Kendaraan
1 Truk Mitsubishi PS 1 168.600.000 20% 168.600.000 67.440.000 33.720.000 101.160.000 67.440.000
3 L-300 Pick Up 1 108.750.000 20% 108.750.000 43.500.000 21.750.000 65.250.000 43.500.000
4 Sedan Corolla 1 215.870.000 10% 215.870.000 43.174.000 21.587.000 64.761.000 151.109.000
5 Toyota Kijang*) 1 10% 129.400.000 129.400.000 9.705.000 9.705.000 119.695.000
109
Soal Diskusi dan Kasus:
1. Inventarisasi pisik terhadap aktiva tetap merupakan salah satu prosedur wajib audit
aktiva Tetap:
a. Apa yang anda persiapkan sebelum turun ke lapangan untuk melakukan
inventarisasi pisik aktiva tetap.
b. Apa tujuan audit yang ingin dicapai oleh prosedur inventarisasi pisik aktiva tetap.
c. Aspek apa saja yang anda periksa ketika menjalankan prosedur inventarisasi pisik
?
2. Ketika anda melakukan inventarisasi pisik, anda menemukan sebuah mesin yang
masih dipakai tetapi tidak tercantum dalam daftar aktiva tetap yang dibuat perusahaan.
Setelah anda telusuri ternyata Mesin tersebut telah habis disusutkan atau telah
berakhir masa manfaatnya sehingga perusahaan membuat jurnal pelepasan aktiva
tetap. Menurut anda, apakah yang dilakukan perusahaan sudah tepat dan kenapa ?
Jika tidak tepat jurnal koreksi audit apa yang sarankan ? Harga perolehan Mesin Rp
100.000.000 Nilai Residu Rp 10.000.000. Akumulasi Penyusutan Mesin sampai
dengan pelepasan Rp 90.000.000
110
BAB11: AUDIT HUTANG USAHA
Hutang dagang merupakan komponen dari hutang lancar atau hutang jangka pendek.
Hutang lancar adalah semua kewajiban yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun
atau kurang dari tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar atau menimbulkan
hutang lancar yang lain. Hutang lancar selain hutang dagang (usaha) terdiri uang muka
pembeli, pendapatan diterima dimuka, hutang pajak, hutang Bank jangka pendek, hutang
jangka panjang yang jatuh tempo, biaya-biaya yang masih harus dibayar dan lain-lain.
Hutang dagang /usaha (account payable) adalah kewajiban yang timbul dari transaksi
pembelian bahan baku, bahan penolong atau barang dagangan, suplies, suku cadang, dan
bahan habis dipakai lainnya secara kredit. Hutang usaha ini lazimnya merupakan bagian
terbesar dari hutang lancar perusahaan, oleh karena itu pembahasan audit difokuskan pada
hutang usaha ini.
Perbedaan karakterisitik dalam hal ini dimaksudkan sebagai perbedaan perlakuan dan
permasalahan yang dihadapi perusahaan terhadap hutang lancar dan aktiva lancar.
Perbedaan ini harus menjadi perhatian auditor dalam mengaudit hutang lancar. Perbedaan
tersebut adalah:
1. Aktiva lancar cendrung disajikan perusahaan lebih tinggi dari yang sebenarnya
(overstated). Hal ini dilakukan dimotivasi atau untuk memberikan kesan bahwa
perusahaan memiliki modal kerja yang cukup dan likuiditas yang baik. Cara lain
untuk memberikan kesan ini adalah mengurangi atau merendahkan jumlah hutang
lancar yang disajikan di neraca, yaitu dengan cara tidak mencatat atau menunda
mencatat hutang lancar pada tanggal neraca.
111
lancar memerlukan waktu dan prosedur yang lebih pendek dari pada pengujian
substantif terhadap aktiva lancar.
Syarikah 3SA
DAFTAR HUTANG USAHA
Per 31 Desember 2015
112
PROGRAM AUDIT : HUTANG USAHA
113
Kertas Kerja Pemeriksaan Hutang Usaha
Kesimpulan Audit:
Menurut pendapat kami, saldo hutang usaha telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
114
Contoh Surat Konfirmasi Hutang Usaha
Syarikah 3SA
No. Konfirmasi:
Kepada Yth:
Di
_______________
Berhubung laporan keuangan kami untuk periode yang berakhir 31 Dsember 2015 sedang di Audit ,
maka kami mohon kepada Saudara untuk mengirimkan kepada akuntan publik kami “ Abrar dan Rekan
“ yang berlamat di Jl…………………………………mengenai perincian hutang kami kepada perusahaan
saudara per 31 Desember 2015:
Jawaban segera atas surat kami ini sangat kami harapkan .Atas kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih
Pekanbaru, ……..…………………
Hormat kami,
(_________________________)
Total Hutang Usaha 54.190.000 100% Juml. Konfir. Dikirim …2. Lbr
115
Soal Diskusi:
1. Kenapa Piutang Usaha dan Utang Usaha sama-sama memerlukan prosedur
Konfirmasi?
2. Untuk audit hutang usaha yang harus diantisipasi oleh auditor
3. Jelaskan : a) apa yang dimaksud dengan menunda mencatat hutang usaha dan tidak
mencatat hutang usaha beserta contohnya, b) apa akibatnya terhadap laporan
keuangan dan c) bagaimana anda menemukan hutang usaha yang sengaja ditunda
mencatatnya atau hutang usaha yang tidak dicatat
4. Kenapa dalam konfirmasi Utang Usaha tidak dikenal istilah konfirmasi positif dan
negatif ?
5. Kenapa perusahaan cendrung menyajikan Piutang Usaha Over Stated sedangkan
Utang usaha under stated ?
116
BAB12: AUDIT HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang timbul dari transaski atau kegiatan
masa lalu yang akan dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca.
Contoh yang termasuk hutang jangka panjang adalah kredit jangka panjang (kredit investasi)
dari Bank, Hutang Obligasi, Hutang Sewa Jangka Panjang (Capital Lease), hutang wesel
jangka panjang. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu
tahun sejak tanggal disajikan di neraca secara terpisah sebagai hutang lancar atau hutang
jangka pendek.
1. Setiap jenis hutang jangka panjang harus disajikan terpisah di neraca dan diberi
catatan kaki yang cukup. Penjelasan yang bersangkutan dengan utang jangka
panjang: nama hutang, jumlah hutang yang disetujui, jumlah hutang yang sudah
ditarik, tanggal jatuh tempo, tarif bunga, penjelasan aktiva yang dijaminkan.
2. Hutang jangka panjang dipisahkan menjadi dua kelompok; 1)yang disertai janji tertulis
, contohnya hutang pada Bank dan obligasi, dan 2) tidak disertai janji tertulis uang
jaminan dari pelanggan, hutang garansi produk
3. Hutang Obligasi dapat disajikan di Neraca pada nilai nominalnya, atau disajikan
sebesar nilai nominalnya ditambah premi obligasi yang belum diamortisasi atau
dikurangi dengan diskonto obligasi yang belum diamortisasi
4. Obligasi yang dilunasi, yang dibeli sebagai treasury bond, dan yang belum dikeluarkan
disajikan di neraca sebagai pengurang obligasi yang diizinkan untuk dikeluarkan
sebesar nilai nominalnya. Treasury Bond tidak boleh disajikan sebagai aktiva.
Aspek terpenting dalam pengendalian intern terhadap hutang jangka panjang adalah
pada saat akan dilakukannya hutang jangka panjang seperti kredit investasi dari Bank atau
Obligasi yaitu harus adanya persetujuan tertulis dari Dewan Direksi, Dewan Komisaris, dan
RUPS.
117
Berikut contoh Audit program untuk pengujian substantif saldo hutang jangka panjang berupa
kredit investasi dari Bank.
118
BAB13 :AUDIT EKUITAS
Modal sendiri (owner’s equity) merupakan jumlah komulatif yang diberikan oleh pemilik
kepada perusahaan sebagai entitas, ditambah dengan bagian laba yang ditahan di dalam
perusahaan. Dari sisi perusahaan, Modal ini merupakan kewajiban perusahaan kepada
pemilik, sedangkan dari sisi pemilik modal ini merupakan bagian hak pemilik atas kekayaan
bersih perusahaan (aktiva dikurangi kewajiban).
Modal Saham
Kebanyakan perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT). Pada perusahaan yang
berbentuk Perseroan Terbatas(PT), modal sendiri perusahaan ditunjukkan oleh akun Modal
Saham (Capital Stock), Treasury Stock, Laba ditahan, Agio atau Diasagio.
1. Modal Saham
Penjelasan yang lengkap terhadap modal saham harus dibuat di neraca yang disajikan
dalam bentuk catatan kaki atau catatan atas laporan keuangan, yang meliputi:
a. Jenis saham yang dikeluarkan dan nilai nominal
b. Untuk saham preferen (istimewa), dijelaskan keistimewaan yang dimiliki oleh
pemegang sahamnya
c. Jumlah modal saham yang diizinkan untuk dikeluarkan (Modal dasar), Modal
saham yang ditempatkan, dan modal disetor (beredar).
d. Jumlah kumulatif deviden saham preferen yang belum dapat dibayar
perusahaan
e. Jumlah saham yang disediakan untuk stock option plans, misalnya ditukar
dengan obligasi atau saham preferen.
2. Treasury Stock
Disajikan sebesar harga perolehannya, sebagai pengurang jumlah modal dan laba
ditahan.
3. Laba di tahan
Perubahan yang terjadi pada laba ditahan dalam tahun berjalan, dapat disajikan dalam
laporan tersendiri, yaitu Laporan Laba Ditahan atau digabungkan dengan Laporan
Laba Rugi. Informasi yang berkaitan dengan pembatasan penggunaan laba ditahan
harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
119
Program Audit Ekuitas Pemegang Saham
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengaudit ekuitas pemegang saham:
1. Jika akte pendirian suatu PT belum mendapat pengesahan dari Mentri Kehakiman,
menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas No.1 tahun 1995 yang mulai berlaku
tanggal 7 Maret 1996, transaksi hukum perusahaan (perjanjian-perjanjian yang dibuat
perusahaan) belum dianggap sah
2. Modal disetor tidak boleh melebihi Modal Dasar. Jika Modal Disetor melebihi modal
dasar maka harus dilakukan perubahan akte pendirian yang disahkan oleh Menteri
Kehakiman. Selama akte pendirian perubahan belum disahkan Menteri Kehakiman,
kelebihan modal disetor di atas modal dasar dianggap sebagai Hutang kepada
Pemegang Saham.
5. Penyesuaian terhadap laba ditahan hanya diperbolehkan jika menyangkut laba rugi
tahun lalu atau menyangkut pembayaran pajak yang berasal dari Surat Tagihan Pajak
(STP)
6. Setoran saham dalam bentuk barang harus menggunakan nilai wajar barang yang
diserahkan, yaitu nilai appraisal yang disetujui Dewan Komisaris untuk PT yang go
public.
120
Pengujian Substantif Ekuitas Pemegang Saham
Nama Klien :
Tahun Audit :
121
Kasus: Ekuitas Syarikah 3SA
Syarikah 3SA merupakan perusahaan dengan bentuk akad mudharabah antara pemilik modal
dengan pengelola. Pemilik Modal berjumlah 3 (tiga) orang dengan modal yang sama besar
yaitu:
Dalam akad pendirian usaha disepakati pembagian hasil yang merata diantara pemilik modal
dan pengelola yaitu masing-masing 25%, sedangkan kerugian usaha seluruhnya ditanggung
pemilik modal.
Dari pemeriksaan yang sudah dilakukan tidak ada perubahan pada ekuitas syarikah
selama tahun berjalan
Kesimpulan Audit:
Berdasarkan prosedur yang dijalankan sesuai dengan audit program ekuitas syarikah,
menurut pendapat kami, saldo ekuitas pemilik telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Laba ditahan merupakan bagian dari ekuitas pemilik. Namun oleh karena laba ditahan
dipengaruhi oleh laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun berjalan maka audit laba
ditahan sebaiknya dilaksanakan setelah audit akun-akun laba rugi.
122
BAB14: AUDIT PERKIRAAN LABA RUGI
Pada kebanyakan literatur Auditing tidak terdapat pembahasan khusus terhadap
perkiraan (Akun) laba rugi karena pada saat melakukan audit terhadap akun-akun neraca
sekaligus sudah melakukan pengujian-pengujian terhadap akun-akun laba rugi sebagai
berikut:
Disamping itu, masih diperlukan tambahan pengujian lainnya yaitu untuk siklus penggajian
dan siklus produksi untuk perusahaan manufaktur.
Kertas kerja pemeriksan (KKP) laba rugi dibuat untuk menampung koreksi-koreksi audit yang
berasal dari akun-akun neraca.
Audit Penjualan
Audit penjualan sudah dilakukan pada saat melakukan audit piutang yang sudah
dibahas pada bagian sebelumnya
123
Walaupun beban operasional mempunyai hubungan dengan akun-akun neraca, namun
demikian tetap diperlukan program-program audit tambahan, yaitu:
124
Klien:
SYARIKAH 3SA
Top Schedule: Beban Operasional
Periode tahun 2015
KKP No. PL-2
Uraian KKP Saldo Buku Koreksi Audit Peraudit Saldo
31 Des
Ref. 31 Des.2015 Debet Kredit 31 Des 2015 2014
Gaji 472.583.250 315,055,500
Perbaik
&Perawatan AT. 42.511.300 31,244,500
863.742.800 630.817.300
Jumlah ^ ^ ^
Catatan Audit: To PL
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap beban tidak ditemukan hal-hal yang
menyimpang dari prinsip akuntansi yang berlaku umum dan tidak ada yang memerlukan
koreksi audit
125
Selesaikan terlebih dahulu Kertas Kerja Laba Rugi
Kesimpulan Audit:
Berdasarkan prosedur yang dijalankan sesuai dengan audit program laba ditahan, menurut
pendapat kami, saldo laba ditahan telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
126
BAB15: PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT
SYARIKAH 3SA
RINGKASAN JURNAL KOREKSI AUDIT
31 DESEMBER 2015
127
PERISTIWA KEMUDIAN (SUBSEQUENT EVENT)
Peristiwa kemudian adalah peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam periode sejak
tanggal neraca sampai dengan selesainya pekerjaan lapangan yang mempunyai akibat yang
material terhadap penyajian informasi dalam laporan keuangan sehingga memerlukan
penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang bersangkutan. Peristiwa
kemudian dapat digambarkan sebagai berikut:
Peristiwa kemudian yang mempunyai dampak terhadap penyajian informasi dalam laporan
keuangan klien dapat dibagi dua:
1. Peristiwa kemudian yang secara langsung mempengaruhi laporan keuangan yang
diaudit, sehingga auditor berkewajiban mengusulkan penyesuaian terhadap laporan
keuangan tersebut kepada klien
2. Peristiwa kemudian yang tidak memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan
yang diaudit tetapi memerlukan penjelasan dalam bentuk catatan kaki atau catatan
atas laporan keuangan
Peristiwa kemudian yang secara langsung mempengaruhi laporan keuangan yang diaudit,
adalah peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang
ada sebelum atau pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat
(dibuat) dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Contoh:
1. Penghapusan piutang kepada yang pelanggan setelah tanggal neraca karena
bangkrut merupakan indikasi keadaan pelanggan tersebut pada tanggal neraca,
sehingga hal ini mempengaruhi kecukupan penyisihan piutang ragu-ragu yang
dibentuk pada tanggal neraca. Oleh karena itu, penyisihan piutang ragu-ragu di neraca
harus disesuaikan sebelum laporan keuangan diterbitkan.
Akan tetapi, penghapusan piutang kepada pelanggan setelah tanggal neraca yang
disebabkan pelanggan mengalami kebangkrutan karena terbakar, atau meninggal
dunia bukan merupakan kondisi yang ada pada tanggal neraca sehingga laporan
keuangan tidak perlu disesuaikan.
2. Penyelesaian tuntutan hukum yang jumlahnya berbeda dengan jumlah utang yang
sudah dicatat membutuhkan penyesuaian laporan keuangan jika peristiwa yang
menyebabkan timbulnya tuntutan hukum tersebut telah terjadi atau ada sebelum
tanggal neraca.
Peristiwa kemudian yang tidak memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan, yaitu
peristiwa kemudian yang tidak ada atau belum ada sebelum atau pada tanggal neraca, tetapi
peristiwa tersebut betul-betul adanya setelah tanggal neraca. Contoh peristiwa kemudian
yang memerlukan penjelasan dalam laporan keuangan antara lain adalah:
1. Penurunan harga pasar surat-surat berharga jangka pendek
128
2. Pengeluaran Obligasi atau saham
3. Kerugian karena kebakaran, atau bencana alam lainnya.
4. Penyelesaian perkara pengadilan yang penyebabnya terjadi setelah tanggal neraca
Surat pernyataan klien ini diminta oleh auditor sebelum menyerahkan laporan audit
kepada klien. Tanggal surat pernyataan klien harus sama dengan tanggal selesainya
pekerjaan lapangan dan tanggal laporan audit. Surat pernyataan klien ditanda tangani oleh
pejabat perusahaan yang berwenang. Konsep surat pernyataan klien dapat disiapkan oleh
auditor dan disetujui managemen.
129
Contoh: Surat Pernyataan Klien
Syarikah 3SA
Pekanbaru,25 Maret 2016
No : 13/II/2003
Hal : Representation Letter
Kepada Yth.
Kantor Akuntan Publik “ Drs. Abrar & Rekan “
Jl.Marpoyan Raya 007
Pekanbaru
Dengan hormat,
Pernyataan Laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
Sehubungan dengan pemeriksaan Saudara atas laporan keuangan Syarikah 3SA untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desenber 2015, untuk tujuan memberikan pendapat mengenai
ewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan dan perusahaan
anak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (SAK) dengan ini kami
menegaskan kepada Saudara bahwa sepanjang pengetahuan kami, pernyataan-pernyataan berikut
yang diberikan pada saat pemeriksaan Saudara berlangsung adalah benar.
A. UMUM
Kami menyadari bahwa sebagai anggota manajemen perusahaan, kami bertanggungjawab atas
kewajaran penyajian dalam laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang diterapkan
secara konsisten.
Kami telah memberikan semua catatan dan data keuangan yang berhubungan dengan hal tersebut
kepada saudara sehingga laporan keuangan yang kami sajikan dapat digunakan semua pihak yang
berkepentingan dan kesimpulan yang diambil oleh masing-masing pihak dalam pengambilan
keputusan tidak akan saling bertentangan.
Tidak ada transaksi penting yang belum dibukukan secara benar dalam catatan pembukuan yang
menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Semua pengeluaran dalam tahun berjalan telah
mendapat persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang dan dikeluarkan untuk keperluan
perusahaan.
Kami tidak mempunyai rencana ataupun tujuan yang dapat secara berarti mempengaruhi
kewajaran nilai buku atau pengklasifikasian aktiva dan pasiva.
Kami menyadari bahwa pemeriksaan saudara dilakukan sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan Publik dan dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan perusahaan
secara keseluruhan, dan karenanya pengujian yang saudara lakukan terhadap catatan-catatan
pembukuan maupun prosedur pemeriksaan lainnya terbatas pada apa yang saudara anggap penting
untuk tujuan tersebut.
B. AKTIVA
a. Piutang
4. Semua piutang per tanggal 31 Desember 2015 telah dicatat dan disajikan dalam
laporan keuangan sebagaimana mestinya dan merupakan tagihan-tagihan yang sah
terhadap debitur-debitur yang bersangkutan yang belum diterima pembayarannya
sampai dengan tanggal neraca
5. Perusahaan telah membuat penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan analisis umur
piutang
6. Tidak ada piutang yang diajminkan atau dialihkan kepada pihak lain
c. Persediaan
1. Perhitungan pisik persediaan telah dilakukan sebagaimana mestinya disaksikan oleh
Akuntan Publik. Saldo persediaan telah disesuaikan setelah diadakan pisah batas
terhadap pesediaan.
2. Persediaan yang dilaporkan seluruhnya merupakan milik perusahaan
3. Sistem pencatatan persediaan: Sistem Perpetual
130
4. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menerapkan metode Rata-
rata bergerak
e. Aktiva Tetap
1. Aktiva tetap yang dilaporkan dalam keuangan semuanya merupakan milik sah
perusahaan yang dicatat dan dilaporkan berdasarkan harga perolehannya
2. Metode penyusutan yang digunakan Garis Lurus
C. KEWAJIBAN
a. Kewajiban lancar
1. Semua hutang jangka pendek (lancar) perusahaan per tanggal neraca telah dicatat
dan dilaporkan sebagaimana mestinya
2. Per tanggal neraca tidak ada tuntutan hukum yang pengaruhnya harus
dipertimbangkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai suatu
kewajiban bersyarat
b. Kewajiban Jangka Panjang
Tidak ada
D. EKUITAS
Ekuitas yang terdiri dari Modal Syarikah yang telah Disetor dan Laba ditahan telah dicatat dan
dilaporkan sebagaimana mestinya
Demikianlah pernyataan kami, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Syarikah 3SA
(Salsabila Arya)
Direktur Utama
Soal Diskusi:
131
1. Dua hari menjelang anda menyelesaikan pekerjaan lapangan, gudang persediaan
klien anda mengalami kebakaran yang menghabiskan lebih dari 60 % persediaannya
dan tidak diasuransikan. Sebagai Auditor apa yang menjadi tanggungjawab anda
terkait peristiwa tersebut ?
2. Kenapa setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan lapangan, auditor harus cepat-
cepat meninggalkan perusahaan klien ?
132
BAB16: LAPORAN AUDIT
Akhir dari proses audit adalah diterbitkannya laporan audit. Laporan audit diterbitkan
setelah auditor menyelesaikan semua pekerjaan lapangan. Dua bentuk laporan audit yang
diterbitkan auditor, yaitu laporan audit bentuk pendek dan laporan audit bentuk panjang.
Pertimbangan bentuk laporan audit ini tergantung pada kebutuhan klien. Sedangkan
kebutuhan klien ditentukan oleh pemakai laporan audit, misalnya Bank, pemegang saham.
Laporan audit bentuk pendek baku terdiri dari tiga paragraf: paragraf pengantar,
paragraf lingkup audit, dan paragraf pendapat. Dalam penyajiannnya laporan audit bentuk
pendek ini dilampiri dengan laporan keuangan hasil audit dan catatan atas laporan keuangan
auditan tersebut. Perlu diingat bahwa hanya laporan audit yang menjadi tanggung jawab
auditor, sedangkan laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan hasil audit
merupakan tanggungjawab manajemen. Laporan audit bentuk panjang merupakan perluasan
dari laporan audit bentuk pendek.
Laporan Audit baku adalah laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa
pengecualian (syarat). Bentuk dan isi laporan audit baku disajikan pada halaman berikutnya:
Judul Laporan
Kata independen pada judul laporan untuk menegaskan kepada pemakai laporan
tentang tidak adanya keberpihakan disemua aspek audit yang dilaksanakan auditor.
Paragraf pengantar
Berisikan pernyataan auditor tentang:
1. laporan keuangan yang diaudit
2. laporan keuangan merupakan tanggungjawab manajemen
3. tanggungjawab auditor adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
yang diaudit
Paragraf Lingkup
Paragraf ini menyatakan ruang lingkup pelaksanaan audit, yaitu bahwa audit
dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
dan pernyataan bahwa dengan audit yang telah dilaksanakannya auditor telah memberikan
dasar yang memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.
Dengan pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing, maka secara
implisit auditor menyatakan bahwa:
133
Contoh: Laporan Audit Baku
Kepada Yth:
Dewan Komisaris Pihak yang dituju
PT. Salsadiqa
Jl. Amal Salihan No: 5
Pekanbaru
Kami telah mengaudit neraca PT. Salsadiqa tanggal 31 Desember 2014 serta Paragraf Pengantar
laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggungjawab
manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Paragraf lingkup
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk
menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan Paragraf pendapat
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Salsadiqa
tanggal 31 Desember 2014, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Jika salah satu atau lebih standar auditing tersebut di atas tidak dapat dipenuhi oleh
auditor, maka auditor harus membuat pengecualian (kualifikasi) terhadap lingkup auditnya.
Jika auditor mencantumkan pengecualian dalam lingkup auditnya, berarti auditor harus
menambahkan uraian yang menjelaskan standar auditing yang tidak dipenuhinya dan
mengapa hal tersebut terjadi. Pengecualian tersebut kemungkinan disebabkan auditor tidak
independen dalam hubungannya dengan klien, karena kurangnya jumlah dan kompetensi
bukti yang dikumpulkannya, atau karena pembatasan klien terhadap prosedur audit yang
dilaksanakan oleh auditor.
134
Paragraf Pendapat
Dalam paragraf ini auditor menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit
berdasarkan pekerjaan audit yang sudah dilaksanakan.
Tanda Tangan
Tanda tangan menunjukkan pengesahan laporan audit oleh auditor. Penandatangan
laporan audit adalah partner dalam kantor akuntan yang bersangkutan.
Tanggal Laporan
Tanggal laporan audit adalah tanggal selesainya pekerjaan lapangan. Setelah
selesainya pekerjaan lapangan dilakukan, auditor beserta asistennya meninggalkan
perusahaan klien dan mengolah penerbitan laporan audit dikantornya. Tanggal ini
menunjukkan batasan tanggungjawab auditor terhadap peristiwa-peristiwa kemudian.
135
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan PT. Salsadiqa tanggal 31 Desember 2015, dan hasil
usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
denganprinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Sebagaimana dijelaskan pada catatan kaki No. 10 atas laporan keuangan, perusahaan telah
mengubah perhitungan beban depresiasi dalam tahun 2014
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan PT. Salsadiqa tanggal 31 Desember 2014, dan hasil
usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan bahwa PT. Salsadiqa akan
beroperasi sebagai entitas yang berkelangsungan hidup. Sebagaimana dijelaskan pada
catatan kaki no. 12 atas laporan keuangan, PT. Salsadiqa telah mengalami kerugian yang
terus menerus dan kekurangan modal bersih sehingga menimbulkan keraguan besar atas
kemampuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Rencana manajemen untuk
mengatasi hal ini juga dijelaskan dalam catatan kaki tersebut. Laporan keuangan terlampir
tidak mencantumkan penyesuaian apapun sebagai akibat ketidakpastian ini.
3. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
4. Penekanan pada suatu hal
5. Laporan audit yang melibatkan auditor lain
136
Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam kondisi:
1. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang
mengakibatkan auditor berkesimpulan bahwa ia tidak dapat memberikan pendapat
wajar tanpa pengecualian dan ia tidak berkesimpulan untuk tidak memberikan
pendapat.
2. Auditor yakin atas dasar auditnya, bahwa laporan keuangan bersisi penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material dan ia tidak
berkesimpulan untuk memberikan pendapat tidak wajar.
Jika auditor menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian, auditor harus menjelaskan
semua alasan yang menyebabkan ia berkesimpulan bahwa terdapat penyimpangan dari
prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam paragraf tambahan yang terpisah sebelum
paragraf pendapat dalam laporan audit.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak diakuinya aktiva dan kewajiban sewa guna
usaha tertentu seperti yang kami uraikan dalam paragraf di atas, laporan keuangan yang kami
sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT.
Salsadiqa tanggal 31 Desember 2014, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Menurut pendapat kami, karena dampak hal yang kami uraikan dalam paragraf di atas, laporan
keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar, sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, posisi keuangan PT. Salsadiqa tanggal 31 Desember
2014, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut
137
Contoh bunyi paragraf pendapat yang menyatakan tidak memberikan pendapat:
Karena perusahaan tidak melaksanakan penghitungan pisik persediaan dan kami tidak dapat
menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan harga perolehan
aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan
MANAGEMENT LETTER
Menurut Whittington, O. ray dan Kurt Pany, management letter adalah suatu laporan
yang dibuat auditor kepada manajemen yang berisi rekomendasi untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang diungkapkan auditor setelah mempelajari dan mengevaluasi
pengendalian intern perusahaan. Disamping itu, management letter juga membantu
membantasi tanggungjawab auditor seandainya dikemudian hari kelemahan-kelemahan
dalam pengendalian intern mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Management letter ini dibuat sebagai pelengkap laporan audit yang diserahkan
kepada manajemen setelah pekerjaan audit selesai.
138
Contoh Management Letter.
Kepada Yth:
Direksi Syarikah 3SA
Jalan.
Pekanbaru
Dengan hormat,
Kami telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Syarikah 3 SA untuk tahun buku
yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan telah mengeluarkan laporan audit tertanggal Maret 2016.
Sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi terhadap
pengendalian intern perusahaan, seperti yang diharuskan dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
Tujuannya adalah untuk menentukan sifat dan luasnya ruang lingkup pemeriksaan serta jenis audit
prosedur yang harus dilakukan.
Keadaan administrasi serta pengendalian intern perusahaan secara umum cukup baik, akan
tetapi selama pemeriksaan berlangsung kami menemukan beberapa kelemahan yang perlu mendapat
perhatian manajemen untuk diperbaiki.
Untuk tercapainya pengendalian intern yang lebih baik, berikut ini kami sampaikan beberapa
kelemahan dalam pengendalian intern perusahaan dan saran perbaikannya.
1. Anggaran
Perusahaan belum menggunakan anggaran dalam menjalankan aktivas opersionalnya. Kami
sarankan agar perusahaan mulai menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian. Dengan demikian, dapat dilakukan monitor secara periodik apakah ada penyimpangan
aktivitas dari yang dianggarkan dan jika ada segera dapat diambil tindakan korektif. Anggaran juga
dapat digunakan untuk mengukur kinerja para manajer dan dasar untuk memberikan reward.
Komentar Manajemen:
Kami akan mencoba menggunakan Sistem Anggaran mulai tahun 2017
2. Internal Auditor
Perusahaan belum mempunyai internal auditor yang mempunyai tanggungjawab atas
penyediaan informasi mengenai cukup efektifnya suatu pengendalian intern dan mutu pekerjaan
organisasi perusahaan. Kami sarankan agar perusahaan mempunyai bagian internal audit untuk
membantu setiap bagian organisasi dalam melksanakan tanggungjawab mereka secara efektif. Juga
untuk memeriksa ketelitian dan keandalan data dan informasi akuntansi yang dihasilkan bagian
akuntansi serta memastikan bahwa setiap kebijakan yang telah ditetapkan manajemen sudah ditaati
oleh setiap bagian.
Komentar Manajemen:
Tahun 2016 akan dimulai membentuk Bagian Internal Audit
3. Kas
Dari hasil cash opname ditemukan adanya selisih antara pisik kas dengan catatan kas. Hal ini
disebabkan oleh kesalahan kasir. Agar kasus ini jangan terulang kembali kami sarankan agar
perusahaan melakukan cash opname secara periodik yang dilakukan secara mendadak dan
melakukan mutasi semetara terhadap kasir.
Komentar Manajemen:
Tahun 2016 akan mulai dilaksanakan
139
4. Inventarisasi Pisik Aktiva Tetap
Perusahaan tidak pernah melakukan inventarisasi pisik aktiva tetap. Kami sarankan agar
minimal setahun sekali perusahaan melakukan inventarisasi pisik aktiva tetap untuk memeriksa
kelengkapan dan kondisinya. Setiap Aktiva Tetap milik perusahaan perlu diberi kode untuk
mempermudah pengawasannya
Komentar Manajemen:
Tahun 2016 akan mulai dilaksanakan
Surat komentar ini hanya untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan, bukan
untuk disajikan pada pihak-pihak di luar perusahaan untuk mencegah kemungkinan salah pengertian
dari pihak-pihak yang kurang memahami mengenai tujuan dan keterbatasan dari suatu pengendalian
intern dan evaluasi yang kami lakukan atas pengendalian intern tersebut.
Seandainya ada hal-hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut, kami
bersedia untuk mendiskusikan hal tersebut. Kami mengucapkan terima kapada manajemen dan
seluruh staf perusahaan yang telah memberikan bantuan dan kerja sama yang baik selama
pelaksanaan audit.
140
SYARIKAH 3SA
LAPORAN KEUANGAN
141
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
ABRAR & REKAN
(Registered Public Accountant)
NIAP:09.007.02
Jln. Marpoyan Raya No. 007
Telp: 0761-65669
Pekanbaru
Kepada Yth:
Direksi Syarikah 3SA
Kami telah mengaudit neraca Syarikah 3SA tanggal 31 Desember 2015 serta laporan laba
rugi, laporan perubahan Laba Ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan
berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit
agar kami memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Syarikah 3SA tanggal 31 Desember 2015,
dan hasil usaha, perubahan laba ditahan serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
142
SYARIKAH 3SA
NERACA
Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai Pembanding
116.265.435 100.074.100
Ekuitas
Modal Syarikah 11 1.300.000.000 1.300.000.000
Laba Ditahan 213.837.008 340.310.800
Jumlah Modal 1.513.837.008 1.640.310.800
TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL 1.630.102.443 1.740.384.900
143
SYARIKAH 3SA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 DAN 2014
Catatan 2015 2014
Penjualan 2f, 12 3.363.447.400 2.230.236.000
SYARIKAH 3SA
LAPORAN PERUBAHAN LABA DITAHAN
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
144
SYARIKAH 3SA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2015
145
SYARIKAH 3SA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
Syarikah 3SA didirikan pada akhir tahun 2008.
Seperti yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar perusahaan, ruang lingkup perusahaan
meliputi perdagangan besar dan importir. Perusahaan mulai beroperasi tahun 2008.
Perusahaan berkedudukan di Indonesia dengan alamat kantor Jalan Amal Salihan No: 38
Pekanbaru.
b. Susunan Pengurus
Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Pengurus Syarikah adalah sebagai berikut:
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan harga perolehan. Laporan Arus Kas disusun menggunakan
metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.
c. Persediaan
Persediaan diakui pada nilai terendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga
perolehan ditentukan dengan menggunakan Rata-rata bergerak. Sistem pencatatan
persediaan yang digunakan sistem perpetual.
d. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Semua aktiva tetap selain Tanah disusutkan dengan menggunakan metode Garis
Lurus selama masa manfaatnya, yaitu:
Bangunan 20 tahun
Kendaraan Truk 5 tahun
Kendaraan Sedan dan Niaga 10 tahun
Inventaris 4 tahun
e. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan atas penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pembeli.
f. Pengakuan Beban
Beban diakui dengan menggunakan prinsip matching cost with revenue
146
4. PIUTANG USAHA
Piutang Usaha sebesar Rp 132.226.000 merupakan saldo piutang usaha kepada pelanggan
per 31 Desember 2015 dengan perincian sebagai berikut:
Langganan Jumlah
6. PERSEDIAAN
Persediaan barang dagang sebesar Rp 228.505.450 merupakan saldo persediaan barang
dagang per 31 Desember 2015
7. Pajak bayar dimuka sebesar Rp 27.479.512 merupakan kelebihan pembayaran Pajak per 31
Desember 2015
8. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap per 31 Desember 2015 terdiri dari:
Harga Perolehan Akum. Depresiasi Nilai Buku
Tanah Rp 328.400.00 Rp 328.400.000
Bangunan Rp 448.600.000 Rp 67.290.000 Rp 381.310.000
Kendaraan Rp 622.620.000 Rp 240.876.000 Rp 381.744.000
Inventaris Rp 128.650.000 Rp 96.487.500 Rp 32.162.500
9. HUTANG USAHA
Hutang Usaha per 31 Desember 2015 merupakan hutang kepada Supplier yang terdiri dari:
PT. Megah Rp 24.650.000
PT. Oriental Rp 29.540.400
PT. Ceria Rp 17.280.000
Jumlah Rp 71.470.400
10. Biaya yang masih harus dibayar
Merupakan beban terutang per 31 Desember 2015 dengan rincian sbb:
Gaji Rp 32.443.000
147
Listrik Rp 8.356.435
Telepon Rp 3.996.000
Jumlah Rp 44.795.435
Jumlah
(Rp)
Salsabila Arya Rp 500.000.000
Shadiqa Arya Rp 400.000.000
Syazwana R. Arya Rp 400.000.000
Jumlah Rp1.300.000.000
12. Penjualan
Penjualan sebesar Rp 3.363.447.400 merupakan penjualan selama tahun 2015 yang terdiri
dari penjualan tunai dan kredit
SYARIKAH 3SA
Daftar Perincian Beban Operasional
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
Tahun 2015 Tahun 2014
Gaji 472.583.250 315.055.500
Beban Perbaikan dan Perawatan Aset Tetap 32.111.300 31.244.500
Perlengkapan 25.180.200 16.786.800
Listrik 38.969.700 25.979.800
Telepon 76.855.350 51.236.900
Beban Depresiasi Bangunan 22.430.000 22.430.000
Beban Depresiasi Kendaraan 104.762.000 113.057.000
Beban Depresiasi Inventaris 32.162.500 32.162.500
Beban Piutang Ragu-Ragu 21.096.915 10.100.000
Beban Rupa-rupa 13.583.500 12.764.300
Rugi Persediaan Rusak 1.808.300
Jumlah Beban Operasional 841.543.015 630.817.300
148
SYARIKAH 3SA
DAFTAR AKTIVA TETAP
Per 31 Desember 2015
Beban
No. Nama Aktiva Tetap Unit Harga Perolehan Tarif Penambahan Harga Perolehan Akum. Depr. Depr. Akum. Depr. Nilai Buku
31/12/2014 Deprs. (Pengurangan) 31/12/2015 31/12/2014 Tahun 2015 31/12/2015 31/12/2015
840
Tanah M2 328.400.000 328.400.000 0 0 0 328.400.000
Bangunan 448.600.000 5% 448.600.000 44.860.000 22.430.000 67.290.000 381.310.000
Kendaraan
1 Truk Mitsubishi PS 1 168.600.000 20% 168.600.000 67.440.000 33.720.000 101.160.000 67.440.000
3 L-300 Pick Up 1 108.750.000 20% 108.750.000 43.500.000 21.750.000 65.250.000 43.500.000
4 Sedan Corolla 1 215.870.000 10% 215.870.000 43.174.000 21.587.000 64.761.000 151.109.000
5 Toyota Kijang*) 1 10% 129.400.000 129.400.000 9.705.000 9.705.000 119.695.000
149
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik), Edisi 3, Lembaga
Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 2004
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati, Auditing (Petunjuk Pembuatan Kertas Kerja
Pemeriksaan), Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, 2004
Arens, Alvin A., James K. Loebecke, Auditing Pendekatan Terpadu, terjemahan Amir Abadi
Jusuf, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, 1996
Boynton, William C., Raymond N. Johnson and Walter G. Kell, Modern Auditing, Seventh
Edition, John Wiley and Sons, New York, 2001
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2002
150