Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabupaten Belitung Timur telah menjalankan aktivitas pemerintahan
daerah selama kurang lebih 10 tahun berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2003
tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah,
Kabupaten Bangka Barat, serta Kabupaten Belitung Timur. Berdasarkan undang-
undang ini, Kabupaten Belitung Timur telah menjadi salah satu wilayah otonom
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ibukota kabupaten ini adalah
Manggar, yang berjarak sekitar 70 km dari Tanjung pandan ibukota Kabupaten
Belitung.
Kabupaten Belitung Timur memiliki beragam potensi sumber daya alam.
Namun hingga saat ini potensi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi
perekonomian daerah adalah di sektor pertambangan. Tidak hanya berdampak
pada perekonomian, tetapi pertambangan juga memberikan dampak pada
kehidupan sosial dan kebudayaan masyarakat Belitung.
Di era tahun 1988 hingga 1995, perekonomian masyarakat mengalami
penurunan yang cukup drastis. Penurunan itu diakibatkan tidak beroperasinya lagi
PT. Timah. Pada saat masih beroperasinya PT.Timah, kebutuhan masyarakat
cukup terpenuhi. Selain itu PT. Timah juga ikut andil dalam pembangunan di
wilayah Belitung. Dengan tidak beroperasinya lagi PT. Timah di wilayah
Belitung, otomatis membuat banyak kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan.
Peninggalan masa-masa kejayaan PT. Timah masih ada tersebar di beberapa
tempat. Namun karena kurangnya rasa kepedulian, bangunan tersebut banyak
yang telah hancur dimakan waktu. Apabila peninggalan bangunan PT.Timah yang
banyak berarsitekturkan bangunan Belanda masih ada, ini bisa dijadikan sebagai
salah satu situs sejarah.
Hingga saat ini sebagian besar masyarakat masih bergantung pada
penghasilan dari penambangan timah. Seiring waktu, dengan semangkin
berkurangnya potensi bahan galian tambang, maka pemerintah harus segera
mencari alternatife sumber pendapatan daerah lainnya. Pemerintah perlu membuat
kebijakan bagi perekonomian di Kabupaten Belitung Timur, supaya penurunan
1
perekonomian seperti tahun-tahun sebelumnya dimasa PT. Timah tidak terulang
kembali.
Untuk mendukung perekonomian daerah, salah satu potensi alam yang
bisa di optimalkan pemerintah Kab. Belitung Timur ialah potensi wisata. Aktvitas
pariwisata di Provinsi Bangka Belitung didukung dengan kebijakan nasional yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
PM.37/UM.001/MKP/07 tentang Kriteria dan Penetapan Destinasi Pariwisata
Unggulan. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, bisa mendatangkan devisa
bagi pemerintah Kab. Belitung Timur dan bisa menjadikan kebudayaan Belitung
dikenal dunia luar. Ada banyak Potensi Daya Tarik wisata yang bisa
dikembangkan, seperti; wisata alam, minat khusus, situs dan makam, dan wisata
budaya. Untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai upaya pencapaian
perekonomian yang lebih baik, perlu didukung dengan komponen-komponen
kepariwisataan. Komponen yang perlu diperhatikan seperti; Atraksi /daya tarik
wisata, Akomodasi, Transportasi, dan Utilitas (Gunn, 1995:57-7).
Adanya film ‘Laskar Pelangi’, turut memberi nilai tambah untuk
memperkenalkan wilayah Belitung bagi dunia luar. Film ini menggambarkan latar
belakang kebudayaan Belitung di era tahun 1980’an. Dari film ini penonton bisa
melihat betapa indahnya pantai yang ada di wilayah Belitung. Dengan
karakteristik kepulauan yang dikelilingi pantai dan laut, maka potensi yang sangat
besar untuk dikembangkan ialah objek wisata pantai dan bahari. Pantai-pantai
yang berada di wilayah Belitung memiliki ciri khas dan keunikan sendiri. Pesona
pasir putih akan menambah gairah bagi wisatawan untuk bisa menikmatinya.
Namun, bila dibandingkan dengan Kabupaten Belitung, lingkup
kepariwisataannya lebih berkembang dari pada kepariwisataan di Kabupaten
Belitung Timur. Pernyataan ini dilihat dari tingginya perbedaan jumlah
wisatawan. Selain itu perbandingan dengan komponen pendukung kepariwisataan
di Kabupaten Belitung juga lebih memadai. Keberadaan fasilitas seperti rumah
makan, penginapan/hotel, angkutan, dan lain-lain semangkin memudahkan bagi
wisatawan yang ingin berkunjung. Upaya promosi untuk mengenal Daya Tarik
wisata dan bagaimana cara mencapainya, telah ada di situs website tentang
kepariwisataan. Promosi lainnya, Kab. Belitungseringkali mengadakan kegiatan-

2
kegiatan kepariwisataan dengan mengikutsertakan wisatawan nusantara dan
mancanegara.
Sedangkan untuk wilayah di Kab. Belitung Timur, meski memiliki daya
tarik wisata yang tidak kalah menarik, tapi potensi itu hanya bisa dinikmati oleh
pengunjung lokal. Kurang dikenalnya potensi wisata Belitung Timur
menyebabkan sedikitnya jumlah wisatawan. Keberadaan bandara dan pelabuhan
penumpang yang berada di Kab. Belitung juga menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan wisatawan lebih memilih untuk berwisata di wilayah Belitung.
Untuk membuat daya tarik wisata lebih dikenal, pemerintah perlu menjalin
kerjasama dengan stakeholder terkait dalam upaya promosi. Selain itu kesiapan
untuk menyambut wisatawan, perlu didukung dengan fasilitas dan utilitas yang
lebih memadai. Wisatawan perlu dipuaskan dengan tur wisata yang mereka
dapatkan, agar mereka bisa mendapatkan kenangan dan kesan yang tak
terlupakan.

1.2 Rumusan Permasalahan


Belitung Timur memiliki banyak daya tarik wisata yang bisa di
berdayakan. Potensi daya tarik wisata yang berada di wilayah Kab. Belitung
Timur tidak kalah menarik dengan wilayah Belitung bagian barat. Berdasarkan
sumber dari revisi RTRW Kab. Belitung Timur Tahun 2009 dan hasil identifikasi
daya tarik wisata yang ada di wilayah Kab. Belitung Timur sebanyak 40 objek,
diantaranya;
1 Pantai Tg Mudong 16 Pantai Pulau Punai 31 Pelataran Eks. Timah
2 Pantai Nyiur Melambai 17 Pantai Batu Boyong 32 Museum Buding
3 Pantai Keramat 18 Panta Batu Lalang 33 Stoven
4 Pantai Olivir 19 Pantai Gusong Cina 34 Pelataran Eks. Timah
5 Gunung Samak 20 Sukma Alam 35 KwanJin & K.A Loeso
6 Tempat Gadong 21 Pulau Memperak 36 Bendungan Pice
7 Kulong Minyak 22 Pulau Buku Limau 37 Situs Balok
8 Pantai Serdang 23 Pulau Penanas 38 Warung Kopi
9 Pantai Burong Mandi 24 Pulau Siadang 39 Pemukiman Suku Sawang
10 Pantai Tambak 25 Pulau Gusong Madau 40 Bumi laskar Pelangi

11 Pantai Bukit Batu 26 Pulau Bakau

12 Pantai Tg. Keluang 27 Pulau Keran

13 Pantai Tg. Sengaran 28 Wisata Buru Gunong Sepang

14 Mata Air Panas 29 Pelataran Eks.Timah


3
15 Pantai Batu Pulas 30 Vihara Dewi Kwan Im

Meskipun tercatat di Kab. Belitung Timur memiliki 40 daya tarik wisata


dengan sebagian besar objek wisata alam, namun hanya ada beberapa objek
wisata yang sering mendapat kunjungan wisatawan luar daerah. Permasalahan ini
dikarenakan tidak adanya kegiatan promosi, yang menyebabkan kurang
dikenalnya objek atau daya tarik wisata di Kab. Belitung Timur. selain itu
hubungan kerja sama antara pihak pemerintah, masyarakat dan swasta dalam
upaya pengembangan kepariwisataan sama sekali belum ada. pernyataan ini
dibuktikan dengan belum adanya situs-situs website yang mempromosikan
Sumber: kepariwisataan,
kegiatan Revisi RTRW dan ataupun
Hasil Ovservasi 2012yang berhubungan dengan upaya
kegiatan
menumbuhkan kembali tradisi kebudayaan dan kesenian lokal.
Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kepariwisataan yang ada di
Kabupaten Belitung Timur pada dekade 2009-2010 jumlah wisatawan nusantara
dan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Belitung Timur tercatat
sejumlah 2.469 wisatawan asing/manca negara, sedangkan untuk wisatawan lokal
diperkirakan berjumlah 28.621 atau 0,26% jiwa dari jumlah keseluruhan
masyarakat yang ada di daerah Kabupaten Belitung Timur.
Sementara itu, keberhasilan Kab. Belitung dalam menciptakan dunia
kepariwistaan telah terbukti dengan semangkin meningkatnya jumlah wisatawan
pada tiap tahunnya. Beradasarkan data yang didapat dari pengunjung hotel yang
sebagian besar bertujuan wisata, Jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara
Kab. Belitung di tahun 2010 meningkat sebanyak 18% dengan jumlah 16.906
wisatawan, dari tahun 2009 yang berjumlah 14.327 wisatawan. Sedangkan
jumlah wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Kab. Belitung Timur di tahun
2010 hanya sebanyak 2.469 wisatawan. Dengan perbedaan jumlah wisatawan
tersebut, tentunya memberikan motivasi untuk melakukan evaluasi terhadap
kurangnya minat pengunjung pada daya tarik wisata yang ada di Kabupaten
Belitung Timur.
- Upaya apa yang perlu dilakukan untuk mengenal potensi wisata di
Kabupaten Belitung Timur?

4
- Strategi seperti apa yang diperlukan untuk memanfaatkan potensi wisata di
Kabupaten Belitung Timur?
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kepariwisataan di
kabupaten Belitung Timur berdasarkan komponen kepariwisataan. Dari hasil
identifikasi dapat diketahui objek-objek wisata yang potensial ataupun kurang
berkembang.

1.3.2 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam studi ini adalah sebagai berikut:
a) Mengetahui Karakteristik wisatawan
b) Mengidentifikasi dan mengklasifikasikan potensi-potensi daya tarik wisata yang
ada di wilayah Kab. Belitung Timur.
c) Penilaian terhadap komponen-komponen kepariwisataan yang meliputi
pengelompokan daya tarik wisata, Aksesibilitas, Akomodasi, Ketersediaan utilitas
umum dan ketersediaan fasilitas penunjang, Kebijakan dan Promosi.
d) Mengusulkan strategi pengembangan kepariwistaan berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan.

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah
Kabupaten Belitung Timur secara geografis terletak antara 107045’ BT
sampai 108018’ BT dan 02030’ LS sampai 03015’ LS dengan luas wilayah 250.691
Ha dan jumlah penduduk 98.194 jiwa yang terdiri dari 7 kecamatan yaitu
Kecamatan Manggar, Kecamatan Kelapa Kampit, Kecamatan Gantung,
Kecamatan Damar, Kecamatan Renggiang, Kecamatan Simpang Pesak, dan
Kecamatan Dendang. Pada gambar berikut dapat dilihat orientasi wilayah studi.

5
Gambar 1. 1 Lokasi Kegiatan Studi

1.4.2 Ruang Lingkup Materi


Studi ini pada dasarnya mencoba untuk mengeksploitasi sektor-sektor
kepariwisataan di Kab. Belitung Timur yang memungkinkan untuk
dikembangkan sehingga dapat memberikan sumbangan devisa kepada daerahnya.
Melalui studi ini diharapkan bisa memberikan masukan terhadap aspek-aspek
penting yang perlu diperhatiakan dalam pengembangan kepariwistaan. Selain itu
dengan hasil analis dari studi ini, bisa dilihat Daya Tarik wisata mana saja yang
sangat potensial untuk dikembangkan.

1.5 Metodologi Penelitian


Dalam metode penelitian untuk mengkaji studi ini terdapat tiga metode
yaitu metode pendekatan studi, metode pengumpulan data dan metode analisis
data.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang
diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya
(Singarimbun dan Efendi, 1987).

Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas pada pengumpulan


dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data

6
tersebut, selain itu semua yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci
terhadap apa yang diteliti. Sedangkan untuk pengumpulan datanya menggunakan
metode survey, baik survey primer, sekunder maupun literatur.

1.5.1 Metode Pendekatan Studi


Agar tujuan studi tercapai sesuai dengan lingkup kajian yang telah
ditetapkan, maka dilakukan suatu pendekatan sebagai berikut :
1. Melakukan pengelompokan terhadap daya tarik wisata yang ada di Kab. Belitung
Timur.
2. Mengetahui karakteristik wisatawan.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis komponen pendukung dalam pengembangan
kepariwisataan.
4. Merumuskan strategi pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Belitung
Timur berdasarkan hasil analisis.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan memadukan
data dari survey primer dan survey sekunder.
Survey primer, yaitu pengambilan data yang diambil melalui cara
observasi langsung. Adapun bentuk observasinya dengan pendokumentasian
visual, penyebaran kuesioner kepada pengunjung dan masyarakat setempat, serta
wawancara langsung dengan aparat dari instansi-instansi pemerintah terkait..
Kuesioner dan hasil wawancara ini berguna untuk mengetahui mengetahui
potensi-potensi yang belum tereksploitasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam perumusan pengembangan kepariwisataan di Kab. Belitung Timur.
Survey sekunder, yaitu dengan memanfaatkan data dari instansi terkait
yang dipadukan dengan literatur-literatur tentang terkait.

7
Gambar 1. 2 Kerangka Pemikiran

Latar Belakang
Adanya keanekaragaman Daya Tarik Wisata (DTW)
DTW belum dimanfaatkan secara optimal
Fasilitas pada SDW masih belum memadai
Kurangnya promosi dan kerjasama antar stakeholder

Tujuan Studi
Mengidentifikasi Komponen
Kepariwisataan
di Kab. Belitung Timur

Kebijakan Pengembangan
Gambaran umum Pariwisata :
Kab. Belitung Timur UU No.10 Tahun 2009
PP No.10 Thn 2011/RIPPNAS
Klasifikasi Tipikal RTRW Provinisi BABEL
Daya Tarik Wisata RTRW Kab. Belitung Timur
Pengumpulan Data
Lingkup studi Penelitian
Objek Wisata

Analisis Pengembangan Kepariwisataan


Kuisioner

Penilaian Potensi dan


Skoring
terhadap : Masalah
Karakteristik -Daya Tarik
Wisatawan -Aksesibilitas
-Fasilitas Pengklasifikasian
&Utilitas daya tarik wisata
-Kebijakan & berdasarkan SWOT
rankingnya
Promosi

Strategi Pengembangan
Kepariwisataan

Kesimpulan
dan Rekomendasi Feed Back8
- Teknik Sampling
Pada tahap awal pemilihan responden pengunjung/wisatawan, digunakan
metode purposive sampling. purposive sampling merupakan metode sampel yang
memiliki ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang di inginkan. Perhitungan
jumlah sampel wisatawan yang akan dijadikan sebagai responden didapatkan
dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:
n = N/(1+Ne2)
keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran
ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel polulasi).

1.5.2 Metode Analisis Data


Analisis yang digunakan dalam studi ini dengan menggunakan metode
analisis skalogram atau pembobotan.

a) Metode Analisis Skala Pengukuran


Teknik analsis ini ditujukan untuk memberikan perhitungan atau pembobotan
dari komponen pendukung kepariwisataan dengan katagori Sangat Tinggi,
Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah.

1.6 Sistematika Pembahasan


Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan sasaran, ruang lingkup wilayah dan metodologi serta sistematika
pembahasan yang merupakan awal dari tujuan penyusunan laporan ini.

Bab II : Tinjauan Teoritis

9
Dalam bab ini berisikan uraian mengenai beberapa tinjauan teoritis yang meliputi
Tentang pemahaman terhadap teori-teori yang menyangkut tema dan judul, study
literature serta komponen-komponen pendukung dalam pengembangan
pariwisata.

Bab III : Gambaran Umum Wilayah Studi


Dalam bab ini berisikan tentang tinjauan terhadap gambaran umum wilayah
kajian, hirarki kebijakan pengembangan kepariwisataan, gambaran objek atau
daya tarik wisata, dan karakteristik wisatawan,

Bab IV : Analisis dan Strategi Pengembangan Kepariwisataan Di Kabupaten


Belitung Timur
Dalam bab ini berisikan analisis karakteristik wisatwan dan analisis objek, dengan
penilaian terhadap daya tarik, aksesibilitas, transportasi, fasilitas dan utilitas, serta
kebikjakan dan promosi. Potensi dan masalah, serta strategi dan upaya
pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Belitung Timur.

Bab V Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi


Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari studi
penelitian dan rekomendasi sebagai tanggapan terhadap hasil studi.

10
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Permasalahan......................................................................................3
1.3 Tujuan dan Sasaran.............................................................................................5
1.3.1 Tujuan...........................................................................................................5
1.3.2 Sasaran..........................................................................................................5
1.4 Ruang Lingkup.....................................................................................................5
1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah..............................................................................5
1.4.2 Ruang Lingkup Materi.......................................................................................6
1.5 Metodologi Penelitian...........................................................................................6
1.5.1 Metode Pendekatan Studi....................................................................................6
1.5.2 Metode Analisis Data.....................................................................................6
1.6 Sistematika Pembahasan.....................................................................................6

Gambar 1. 1 Lokasi Kegiatan Studi...............................................................................6


Gambar 1. 2 Kerangka Pemikiran......................................................................................6

11

Anda mungkin juga menyukai