Anda di halaman 1dari 6

APLIKASI BIOMEKANIKA DALAM KEPERAWATAN

a. MEKANIKA TUBUH

  Pengertian Mekanika Tubuh

Mekanika tubuh (Body Mechanic  ) adalah usaha untuk mengkordinasi sistem musculoskeletal dan
saraf, sehingga individu dapat bergerak, mengangkat,membungkuk, berdiri, duduk, berbaring dan
melakukan aktivitas sehari-haridengan sempurna.

Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi resiko cedera sistemmusculoskeletal  .
Mekanika tubuh juga tepat memfasilitasi pergerakan tubuh yangmemungkinkan mobilisasi fisik
tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaanenergi otot yang berlebihan.Hal-hal tersebut
mencakup kesegarisan tubuh (Body Alignment  ), keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan.

  Prinsip Mekanika Tubuh

Mekanika tubuh penting bagi perawat dan kliennya.Hal ini mempengaruhi tingkatkesehatan mereka.
Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung tingkat kesehatan dan mencegah
kecacatan serta untuk menjaga keselamatanklien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan
untuk menghibur pasienyaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama.Dalam hal ini,
perawatmenggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas keperawatan,memberikan
obat, mengangkat, dan memindahkan klien dan menggerakanobjek.

b. KESEGARISAN TUBUH

Kesegarisan tubuh (body alignment  ) atau postur merupakan istilah yang samadan mengacu pada
posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berbaring.

Kesegarisan tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur muskusloskeletal,


mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat danmenunjang keseimbangan.

Dalam mempertahankan kesegarisan tubuh yang tepat, dan memindahkan kliendengan aman dari
tempat tidur ke kursi atau dari tempat tidur ke brankar.

 Adapun faktor yang mempengaruhi kesegarisan tubuh:

1. Status kesehatan 

Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak optimal,terdapat organ atau
bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahansehingga dapat memengaruhi
pembentukan postur tubuh.

2. Nutrisi

Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalammembantu proses


keseimbangan organ, otot, tendon, ligament, danpersendian. Apabila status nutrisi kurang,
kebutuhan enegi pada organtersebut juga akan berkurang, sehingga dapat mengganggu
proseskeseimbangan.

3. Emosi

Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga keseimbangantubuh. Hal tersebut
dapat mempengaruhi proses koordinasi pada otot,ligament, sendi, dan tulang.

4. Faktor sosial
5. Gaya hidup (life style)

Perilaku gaya hidup seseorang dapat membuat seseorang menjadi lebih baikatau sebaliknya menjadi
lebih buruk. Seseorang yang mempunyai gaya hidupyang tidak sehat misalnya selalu menggunakan
alat bantu dalam melakukankegiatan sehari-hari, dapat mengalami ketergantungan sehingga postur
tubuhtidak berkembang dengan baik.

6. Perilaku dan nilai-nilai

 Adanya perubahan perilaku dan ilai seseorang dapat memengaruhi posturtubuh. Sebagai contoh,
perilaku dalam membuang sampah di sembarangtempat dapat mempengaruhi proses pembentukan
postur tubuh orang lainyang berupaya untuk selalu bersih dari sampah.

c. PENGATURAN POSISI

1. Posisi Fowler

Posisi Fowler adalah posisi dengan tubuh setengah duduk atau duduk.

Tujuan :

  Mempertahankan kenyamanan

  Memfasilitasi fungsi pernapasan

 Alat dan bahan :   Penopang / bantal

Prosedur kerja :

1. Cuci tangan

2. Lakukan persiapan seperti di sebut di atas

3. Tinggikan kepala tempat tidur 45-60o 

4. Topangkan kepala di atas tempat tidur atau bantal kecil

5. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan bila pasien tidakdapat mengontrolnya
secara sadar atau tidak dapat menggunakan tangandan lengan

6. Tempatkan bantal tipis di punggung bawah

7. Tempatkan bantal kecil atau gulungan handuk di bawah paha.

8. Tempatkan bantal kecil atau gulungan di bawah pergelangan kaki.

9. Tempatkan papan kaki di dasar telapak kaki pasien.

10. Turunkan tempat tidur.

11. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik potensitekanan.

12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

13. Catat prosedur termasuk : posisi yang di tetapkan, kondisi kulit, gerakansendi, kemampuan
pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien.

2. Posisi Sim
Pada posisi ini pasien berbaring miring baik ke kanan atau ke kiri.

Tujuan :

  Memberikan kenyamanan.

  Melakukan huknah.

  Memberikan obat per anus (supositoria).

  Melakukan pemeriksaan daerah anus.

 Alat dan bahan :

  Bantal

Prosedur kerja :

1. Cuci tangan.

2. Lakukan persiapan seperti diuraikan di atas.

3. Tempatkan kepala datar di tempat tidur.

4. Tempatkan pasien dalam posisi telentang.

5. Posisikan pasien dalam posisi miring yang sebagian pada abdomen. 

6. Tempatkan bantal kecil di bawah kepala.

7. Tempatkan bantal di bawah lengan atas yang difleksikan, yangmenyokong lengan setinggi
bahu. Sokong lengan lain di atas tempat tidur.

8. Tempatkan bantal di bawah tungkai atas yang difleksikan, yangmenyokong tungkai setinggi
panggul.

9. Tempatkan bantal pasien parallel dengan permukaan plantar kaki.

10. Turunkan tempat tidur.

11. Observasi posisi kesejajaran tubuh, tingkat kenyamanan, dan titik potensitekanan.

12. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

13. Catat prosedur termasuk : posisi yang di tetapkan, kondisi kulit, gerakansendi, kemampuan
pasien membantu bergerak, dan kenyamanan pasien.

3. Posisi Trendelenburg

Posisi ini menempatkan pasien di tempat tidur dengan bagian kepala lebihrendah dari bagian kaki.

Tujuan :

  Melancarkan peredaran darah ke otak.

 Alat dan bahan :

  Bantal.

  Tempat tidur khusus.


  Balok penopang kaki tempat tidur (opsional)

Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.

2. Cuci tangan.

3. Pasien dalam keadaan berbaring telentang.

4. Tempatkan bantal di antara kepala dan ujung tempat tidur pasien.

5. Tempatkan bantal di bawah lipatan lutut.

6. Tempatkan balok penopang di bagian kaki tempat tidur.

7. Atau atur tempat tidur khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.

8. Cuci tangan.

4. Posisi Dorsal Recumbent

Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang dengan kedua lututfleksi di atas tempat
tidur.

Tujuan:

  Perawatan daerah genitalia.

  Pemeriksaan genetalia.

   Posisi pada proses persalinan.  Alat dan bahan :

  Bantal

  Tempat tidur khusus

  Selimut

Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan.

2. Cuci tangan 3. Pasien dalam keadaan berbaring (telentang)

4. Pakaian bawah dibuka.

5. Tekuk lutut dan direnggangkan.

6. Pasang selimut untuk menutupi area genitalia.

7. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

5. Posisi Litotomi

Pada posisi ini, pasien ditempatkan pada posisi telentang denganmengangkat kedua kaki dan ditarik
ke atas abdomen.

Tujuan :

  Pemeriksaan alat genitalia.


  Proses persalinan.

  Pemasangan alat kontrasepsi.

 Alat dan bahan :

  Bantal

  Tempat tidur khusus.

  Selimut/ kain penutup

Prosedur Kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2. Cuci tangan.

3. Pasien dalam keadaan berbaring (telentang).

4. Angkat kedua paha dan tarik ke atas abdomen. 5. Tungkai bawah membentuk sudut 90 o
terhadap paha.

6. Letakkan bagian lutut/ kaki pada penyangga kaki di tempat tidur khususuntuk posisi litotomi.

7. Pasang selimut

8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

6. Posisi Genu Pektoral

Pada posisi genu pectoral, pasien menungging dengan kedua kaki ditekukdan dada menempel pada
bagian alas tempat tidur.

Tujuan :

  Pemeriksaan daerah rektum dan sigmoid

 Alat dan bahan :

  Tempat tidur

  Selimut

Prosedur kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

2. Cuci tangan.

3. Minta pasien untuk mengambil posisimenungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
menempel pada matras tempat tidur.

4. Pasan selimut untuk menutupi daerah perineal pasien.

5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

d. TRAKSI
Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menanganikerusakan atau
gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untukmenangani fraktur, dislokasim atau
spasme otot dalam usaha memperbaikideformitas dan mempercepat penyembuhan.

Prinsip traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau
tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikanpada arah yang berlawanan disebut dengan
counter traksi.

Penggunaan traksi telah dimulai 3000 tahun yang lalu.Suku Aztec dan mesirmenggunakan traksi
manual dan membuat splint dari cabang pohon. Traksitelah menjadi sebuah ketetapan dalam
management ortopedi hingga 1940 ketikafiksasi internal menggunakan nail, pin dan plate menjadi
praktek yang sering.

Pengembangan ini berpasangan dengan kurangnya pembedahan fraktur dengan kebutuhan ekonomi
untuk perawatan rumah sakit yang lebih.

Kita dapat menggunakan traksi :

1. untuk mendorong tulang fraktur kedalam tempat memulai, atau

2. untuk menjaga mereka immobile sedang hingga mereka bersatu, atau

3. untuk melakukan kedua hal tersebut, satunya ikuti dengan yang lain. Untukmengaplikasikan
traksi dengan sempurna, kita harus menemukan jalan untukmendapatkan tulang pasien yang
fraktur dengan aman, untuk beberapaminggu jika diperlukan.

 Ada 2 cara melakukan hal tersebut :

1. memberi pengikat ke kulit (traksi kulit).

2. dapat menggunakan Steinmann pin, a Denham pin, atau kirschner wir melaluitulangnya (traksi
tulang).

Traksi membutuhkan waktu untuk diaplikan dan diatur, tetapi hal ini dapatdengan mudah diatur
dengan asisten.Traksi kebanyakan berguna pada kaki.Dilengan hal ini masih kurang nyaman, tidak
menyakinkan, sulit untuk dijaga, danfrustasi untuk pasien.Untuk kesemua alas an ini, traksi lengan
hanya digunakandalam keadaan pengecualian yang lebih jauh.

Klasifikasi traksi di dasari pada penahan tububh yang di capai:

1. Traksi Manual, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan terhadapseseorang dibagian


tubuh yang terkena melalui tangan mereka.Traksi manualdigunakan untuk mengurangi fraktur
sederhana sebelum aplikasi plesrer atauselama pembedahan.

2. Traksi Skeletal, menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung ke sekeleton melalui
pin, wire, atau baut dimasukkan dalam tulang. Traksiskeletal digunakan untuk fraktur yang tidak
stabil, untuk mengontrol rotasidimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkan dan fraktur
membutuhkantraksi jangka panjang.

3. Traksi kulit, menunjukkan dimana dorongan tahanan diaplikasikan kepadabagian tubuh yang
terkena melalui jaringan lunak.

Anda mungkin juga menyukai