Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP TEORI KEPERAWATAN KELUARGA CALGARY

Nama Kelompok 3

Pikri Juliyanda 16031021 Lilik Tri Rahayu 17031065


Sri Melda 17031052 Alfiatun Wahidah 17031066
Azmil umur 17031058 Gauri Saskia 17031071
Alva Dera 17031059 Desi Apriani 17031073
Rizka Gustin Ananda 17031060 Ayu Nindi Cahyani 17031079
Angel Novelyeni c 17031062 Apriliana Afghani 17031080
Herly Yulanti 17031064

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKes HANG TUAH PEKANBARU
PEKANBARU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah memberikan kami waktu maupun pikirannya dalam menyelesaikan
makalah ini. Dan harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi
para pembacanya.
Karena keterbatasan kemampuan pengetahuan pengalaman penyusun, tentu saja masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, penyusun
mengucapkan banyak terimakasih terhadap semua pihak yang membantu dalam pembuatan
makalah ini. Terimakasih

Pekanbaru, 01 April 2020

Kelompok 3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga adalah sekelompok orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah,
atau adopsi, serta berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran sosial masing-
masing suami dan istri, ibu dan ayah, putra dan anak perempuan, saudara laki-laki dan
perempuan; dan menciptakan serta mempertahankan budaya bersama. Saat ini, Biro Sensus
A.S. mendefinisikan keluarga sebagai dua orang atau lebih yang hidup bersama yang terkait
dengan kelahiran, pernikahan, atau adopsi (Tillman & oNam, 2008). Kesehatan keluarga
adalah keadaan dinamis yang berubah dari kesejahteraan, yang meliputi faktor biologis,
psikologis, spiritual, sosiologis, dan budaya dari anggota individu dan seluruh sistem
keluarga .(Joanna dkk.2010)
Proses keperawatan merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah yang
digunakan kepada individu, keluarga dan kelompok atau komunitas. Salah satu aspek penting
dalam keperawatan adalah aspek keluarga. Keluarga bersama kelompok dan juga komunitas
adalah klien yang secara empiris bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kesehatan
keluarga mempunyai hubungan yang erat.
Proses keperawatan dimulai dari pengkajian untuk memperoleh data dan
mengidentifikasi suatu masalah yang terjadi dalam sebuah keluarga. Dalam makalah ini akan
dipaparkan mengenai pengkajian struktural keluarga dengan menggunakan model pengkajian
keluarga dengan menggunakan model dan konsep pengkajian Calgary atau yang sering
dikenal dengan istilah The Calgary Family Assessment Model (CFAM).

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang konsep pengkajian Calgary yang sering disebut dengan istilah
Calgary Family Asessment Model (CFAM)
2. Untuk mengetahui tentang intervensi Calgary yang sering disebut dengan istilah Calgary
Family intervention Model (CFIM)
3. Mahasiswa mengetahui tentang konsep keluarga
4. Mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep teori calgary dengan kasus keluarga
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistic yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai focus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes,2010).

Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan di


masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai focus pelayanandan
melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dengan
memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumber-sumber dari
profesi lain, termasuk pemberi pelayanan kesehatan dan sector lain di komunitas (Depkes RI,
2010).

Tujuan keperawatan keluarga ada dua macam,yaitu tujuan umum dan khusus. tujuan
umum dari keperawatan keluarga adalah memandirikan keluarga dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. tujuan khusus dari keperawatan keluarga adalah keluarga mampu
melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan mampu menangani masalah berikut
ini.

1. Mengenal masalah kesehatan yang di hadapi anggota keluarga.


Kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan seluruh anggota keluarga.
Contohnya,apakah keluarga mengerti tentang pengertian dan gejala kencing manis yang
di derita anggota keluarganya?
2. Membuat keputusan secara tepat dalam mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga
ke pelayanan kesehatan. Contohnya, segera memutuskan untuk memeriksakan anggota
keluarga yang sakit kencing manis ke pelayanan kesehatan.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.
Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Contoh, keluarga
mampu merawat anggota keluarga yang sakit kencing manis, yaitu memberikan diet DN,
memantau minum obat antidiabetik, mengingatkan untuk senam, dan control ke perlayan
ke sehatan.
4. Memodifikasi lingkungan yang kondusif.
Kemampuan keluarga dalam mengatur lingkungan, sehingga mampu mempertahankan
kesehatan dan memelihara pertumbuhan serta perkembangan setiap anggota keluarga.
Contoh, keluarga menjaga kenyamanan lingkungan fisik dan psikologis untuk seluruh
anggota keluarga termasuk anggota keluarga yang sakit.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pemeliharaan dan perawatan anggota
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Contoh, keluarga memanfaatkan
puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lain untuk anggota keluarganya yang
sakit.

2.2 CFAM
Pengkajian CFAM (Calgary Family Asessment Model) terdiri dari struktural,
perkembangan dan fungsional. The Calgary Family Assessment Model (CFAM) merupakan
pengkajian yang menyeluruh, system kerangka kerja multidimensional, sibernetika,
komunikatif dan merubah teori dasar. CFAM merupakan konsep yang menggunakan 3
kategori pengkajian (structural, developmental, fungsional) dan dari tiap cabang diagram
mempunyai banyak subkategori.
CFAM (Calgary Family Assessment Model) menurut Wright dan Leahey (2009)
memadukan teori keperawatan dengan konsep terapi keluarga yang didasarkan pada teori
sistem, sibernetika, teori perubahan, teori komunikasi, dan biologi pengakuan. Mengikuti
konsep dari teori sistem umum dan teori sistem keluarga menyusun teori kerangka kerja
untuk model ini (Wright & Leahy, 2009):
1. Sistem keluarga adalah bagian dari sistem supras yang lebih besar dan juga terdiri dari
banyak subsistem.
2. Keluarga secara keseluruhan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya.
3. Perubahan dalam satu anggota keluarga mempengaruhi semua anggota keluarga.
4. Keluarga mampu menciptakan keseimbangan di antara kedua perubahan dan stabilitas.
5. Perilaku anggota keluarga paling baik dipahami dari perspektif melingkar dari kausalitas
linier.
Sibernetika adalah ilmu komunikasi dan teori kontrol; oleh karena itu, sibernetik
berbeda dari teori sistem. Teori sistem membantu mengubah fokus lensa konseptual
seseorang dari pihak ke keseluruhan. Sebaliknya, Sibernetika mengubah fokus dari isi pokok
ke bentuk. Wright dan Leahey (2009) menarik dua hal yang bermanfaat dari konsep teori
sibernetika:
1. Keluarga memiliki kemampuan mengatur diri sendiri.
2. Proses umpan balik dapat terjadi secara bersamaan pada beberapa tingkat sistem dengan
keluarga.
Teori komunikasi dalam model ini didasarkan pada karya Watzlawick dan rekannya
(1967, 1974). Komunikasi mewakili cara individu berinteraksi satu sama lain. Konsep yang
diturunkan dari teori komunikasi yang digunakan dalam CFAM adalah sebagai berikut
(Wright & Leahey, 2009):
1. Semua komunikasi nonverbal memiliki makna.
2. Semua komunikasi memiliki dua jalur utama untuk menyebar: digital (verbal) dan analog
(nonverbal).
3. Hubungan dyadic memiliki berbagai tingkatan simetri dan saling melengkapi.
4. Semua komunikasi memiliki dua tingkatan: konten dan hubungan.
Membantu keluarga untuk berubah adalah inti dari semua intervensi keperawatan
keluarga. Keluarga butuh keseimbangan antara perubahan dan stabilitas. Diperlukan
perubahan untuk membuat segalanya lebih baik, dan stabilitas diperlukan untuk
mempertahankan beberapa persamaan susunan. Sejumlah konsep dari teori perubahan
penting bagi pendekatan keperawatan keluarga (Wright & Leahey, 2009):
1. Perubahan tergantung pada persepsi masalah:
2. Perubahan ditentukan oleh struktur.
3. Perubahan tergantung pada konteks.
4. Perubahan tergantung pada tujuan perkembangan pengobatan.
5. Memahami sendiri tidak menyebabkan perubahan.
6. Perubahan tidak harus terjadi secara merata disemua anggota keluarga.
7. Memfasilitasi perubahan adalah tanggung jawab perawat.
8. Perubahan terjadi dengan cara mencocokkan hubungan antara intervensi perawat dan bio-
psiko-sosial-spiritual struktur anggota keluarga.
9. Perubahan bisa merupakan hasil dari segudang penyebab.
Penilaian pertanyaan yang menyertai model tersebut dikelompokkan ke dalam tiga
kategori utama: (1) struktural, (2) perkembangan, dan (3) fungsional. Perawat memeriksa
komponen struktural keluarga untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: Siapa yang ada di
keluarga? Apakah yang hubungan antara anggota keluarga? Apakah yang konteks keluarga?
Struktur termasuk komposisi keluarga, jenis kelamin, orientasi seksual, urutan pangkat,
subsistem, dan batas-batas sistem keluarga. Selain wawancara dan observasi, strategi yang
juga direkomendasikan untuk menilai struktur ialah genogram dan ecomap.
Kategori penilaian utama kedua di Pendekatan Calgary adalah pengembangan
keluarga, yang meliputi penilaian tahapan keluarga, tugas, dan lampiran. Sebagai contoh,
perawat mungkin bertanya, “Di mana ada keluarga dalam siklus kehidupan keluarga?
"Memahami tahap keluarga memungkinkan perawat menilai dan melakukan intervensi
dengan cara yang lebih terarah, spesifik, dan bermakna. Tidak ada instrumen aktual untuk
menilai pengembangan, tetapi perawat dapat menggunakan tugas perkembangan sebagai
pedoman.
Area ketiga untuk penilaian dalam CFAM adalah fungsi keluarga. Fungsi keluarga
mencerminkan bagaimana individu sebenarnya berperilaku dalam hubungan satu sama lain
(Wright & Leahey, 2009, hlm. 116). Aspek fungsi keluarga termasuk kegiatan kehidupan
sehari-hari, seperti makan, tidur, persiapan makan, dan perawatan kesehatan, juga
komunikasi emosional, verbal dan nonverbal, komunikasi sirkuler, pemecahan masalah,
peran, pengaruh dan kekuasaan, kepercayaan, dan aliansi serta koalisi. Wright dan Leahey
menunjukkan bahwa perawat dapat menilai di ketiga bidang (yaitu struktural,
pengembangan, fungsional) untuk tampilan makro keluarga, atau mereka dapat
menggunakan bagian manapun dari pendekatan untuk penilaian mikro.Wright dan Leahey
(2009) mengembangkan pendamping model untuk CFAM, CFIM. Intervensi ini
menyediakan strategi konkret dimana perawat dapat mempromosikan, meningkatkan, dan
mempertahankan fungsi keluarga yang efektif seperti keluarga berfungsi dalam kognitif,
afektif, dan domain perilaku.
Kekuatan Penilaian Intervensi Model Calgary adalah konsep yang menggabungkan
banyak teori aspek dalam bekerja dengan keluarga. Kekuatan Pendekatan ini juga
kelemahannya kecuali perawat berpengetahuan luas tentang model dan intervensi, sulit
untuk diimplementasikan dalam pengaturan perawatan akut. Intervensi keluarga perlu
disesuaikan untuk setiap keluarga individu, dengan pertimbangan struktur, fungsi, dan
proses keluarga. Perawat keluarga berfungsi sebagai perawat katalis untuk proses penilaian,
intervensi, dan evaluasi proses perawatan keluarga.

2.3 CFIM
Calgary Family Intervention Model (CFIM) merupakan intervensi yang sesuai dalam
upaya mengubah domain kognitif, afektif dan perilaku dari permasalahan fungsional
keluarga termasuk yang dialami salah satu anggota keluarga (individu). Perubahan pada satu
individu dapat berpengaruh pada anggota yang lain (Wright & Leahey,2009).

2.4 Model Pengkajian dan Model Intervensi Keluarga Calgary


Model kedua dari keperawatan keluarga sistem terpadu adalah model pengkajian
keluarga Calgary (CFAM, Calgary Family Assesment Model) dan Model Intervensi keluraga
Calgary (CFIM, Calgary Family Intervention Model), yang dikembangkan oleh Wright dan
Leahey serta rekan (Wright dan Leahey,2000; Wright, Watson, & Bell,1996). Model
keperawatan sistem keluarga Calgary memadukan berbagai teori dari teori sistem umum,
sibernetika, teori komunikasi, dan teori berubah. Model keperawatan sistem keluarga Calgary
lebih banyak diinformasikan oleh teori dan pendekatan terapi keluarga, khususnya teori
pemahaman biologi milik Maturana dan Varela, teori pikiran Gregory Bateson, serta
pendekatan konstruktivis dan naratif (White & Epson, 1990; Wright, Watson, & Bell, 1996).
Teori dan ide ini dipadukan menjadi paradigma atau perspektif keperawatan yang
berfokus pada keluarga yang mengalami masalah kesehatan. CFAM menekankan identifikasi
kekuatan dan sumber keluarga. Strategi intervensi direncanakan dengan pengenalan yang
kuat bahwa keluarga harus dan wajib memutuskan strategi intervensi mana yang terbaik
untuk mereka. Strategi tersebut dirancanguntuk membantu keluarga memberdayakan dirinya
sendiri. Model pengkajian dan intervensi berdasarkan pada pengamatan praktik klinik yang
seksama dan penelitian klinis kulitatif.

Model ini mempunyai dasar pemikiran yang multidimensial yang dalam pengkajiannya terdiri
dari : domain structural, perkembangan dan fungsional keluarga.
1. PENGKAJIAN STRUKTURAL
1) Internal
Siapa yang ada dalam keluarga dan bagaimana mereka berhubungan
a. Komposisi Keluarga
Hal-hal yang perlu dikaji dalam kategori ini adalah anggota keluarga dan tipe
keluarga, kepemilikan keluarga tentang anggotanya, perubahan dalam komposisi
keluarga. Ada 5 hal penting dalam konsep keluarga, antara lain:
a) Keluarga adalah system atau unit
b) Anggotanya bisa saling berhubungan atau tidak, dan bisa tinggal bersama-sama
atau tidak.
c) Terdapat anak atau tidak
d) Memiliki komitmen dan ikatan diantara anggota keluarga untuk pencapaian
tujuab masa depan.
e) Fungsi dari unit caregiving meliputi proteksi, pemenuhan kebutuhan makan, dan
sosialisasi dari anggota.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin berhubungan dengan suatu kepercayaan atau harapan mengenai
perilaku dan pengalaman pria atau wanita. Kepercayaan tersebut berkembang karena
budaya, agama, dan pengaruh keluarga. Pengkajian subkategori ini termasuk
pandangan keluarga terhadap maskulinitas dan feminitas.
c. Orientasi seksual
Berhubungan dengan adanya perilaku heteroseksual, gay, lesbian, biseksual.
d. Urutan dalam keluarga
Posisi anak dalam keluarga. Poin penting dalam pengkajian subkategori ini adalh
urutan kelahiran dan jarak kelahiran.
e. Subsistem
Subsikategori ini digunakan untuk membeli atau menandai tingkat system diferensiasi
keluarga. Keluarga menjalankan fungsinya melalui subsistem yang dimiliki.
f. Batasan
Sub kategori ini berhubungan dengan peraturan “mendefenisikan siapa yang terlibat
atau termasuk dan berapa banyak”. System dan sub system keluarga memiliki
batasan, yang funsinya untuk melindungi proses deferensiasi dari system atau sub
system.
2) Eksternal
a. Keluarga bessar
Yang termasuk keluarga besar itu adlah keluarga asli dan keluarga generasi sekarang.
Pegkajian dalam subkategori ini termasuk pentingnya keluarga inti dan pengaruhnya.
b. System yang lebih luas
Kelompok atau organisasi yang mempengartuhi keluarga (pekerjaan, sekolah, agen
social, teman-teman), subkategori ini mangacu pada agen-agen social dan persoalan
yang memiliki hubungan berarti dengan keluarga, meliputi, system kerja, dan untuk
beberapa keluarga mencakup keselamatan atau kesejahteraan umum, keselamatan
anak, perawatan perkembangan, dan klinik pengobatan untuk klien yang di rawat
jalan.

3) Konteks
Konteks menjalankan keadaan secara utuh atau latar belakang yang relevan terhadap
beberapa kejadian atau kepribadian. Masing-masing system keluarga berkumpul dengan
system luar seperti tetangga, kelas soaial, daerah dan Negara yang akan mempengaruhi
system keluarga.
a. Etnis
Menjelaskan asal keluarga yang merupakan kombinasi dari kebudayaan, ras dan
agama. Etnis menjelaskan secara umum dari kesadaran dan ketidak sadaran proses
yang dilakukan oleh komunitas yang ada di sekelilingnya (Mc Goldrick,1988a).
b. Ras
Ras dipengaruhi oleh diri individu dan identifikasi kelompok. Hal ini merupakan
perluasan yang terdiri dari berbagai variable seperti kelas , agama, dan etnisitas.
c. Kelas social
Kategori ini berbentuk dari pendidikan yang dicapai, penghasilan, dan pekerjaan.
Pengelompokkan kelas social berdasarkannnilai, gaya hidup, dan perilaku yang
berpengaruh pada interaksi keluarga.
d. Agama dan spiritualitas
Mempengaruhi nilai dan praktek perawatan kesehatan. Pengkajian untuk subkategori
ini meliputi pengaruh agama dan aspek spiritual terhadap perilaku kesehatan.
e. Lingkungan
Factor lingungan seperti area bersidat pribadi, akses menuju sekolah, pelayanan
kesehatan, rekreasi dan transport umum yang mempengaruhi fungsi keluarga.

4) Struktur alat pengkajian


Genogram dan ecomap adalah dua alat yang sangat membantu perawat dalam
menjelaskan struktur keluarga baik internal maupun eksternal.

a. Genogram
Genogram adalah diagram susunan keluarga. Bagan genogram menggambarkan
hubungan genetic. Menggambarkan kurang lebihnya 3 generasi. Anggota keluarga
digambarkan dengan gambar garis horizontal. Anak digambarkan dengan garis
vertical, kemudian setiap individu diberikan symbol sesuai jenis kelamin. Dalam
bentuk siklus harus dicantumkan nama dan usia. Jika dalam keluarga ada yang
meninggal (pria/wanita) digambarkan gasir pada sudut simbols.

b. Ecomap
Ecomap adalah diagram kotak keluarga dengan lingkungan. Tujuan ecomap adalah
untuk menunjukkan hubungan yang lebih besar. Ecomap menunjukkan sebuah
gambaran dari keluarga dalam situsnya. Menggambarkan perhatian penting atau
konflik hubungan antar keluarga dan lingkungan. Genogram dan ecomap dapat
digunakan dalam semua setting perawatan kesehatan untuk meningkatkan
keperdulian perawat pada seluruh keluarga dan interaksi keluarganya dengan system
yang lebih besar dan keluarga besarnya (extended familinya).

1. Pengkajian Perkembangan
Untuk memenuhi struktur keluarga, perawat perlu memahami siklus perkembangan
kehidupan dari masing-masing keluarga. Seperti apa yang telah dijelaskan sebelumnya,
pengkajian developmental terdiri dari tahapan, tugas, dan kasih saying/ikatan dalam
keluarga.

2. Pengkajian fungsional
Pengkajian fungsional lebih focus terhadap bagaimana individu menjalanihubngan satu
dengan yang lainnya.
a. Instrumental
Kegiatan sehari-hari, aspek keluarga dalam proses ini mengenai aktivitas rutin seperti
makan, tidur, memasak, melakukan pengobatan, mengganti pakaian, mandi dan
sebagainya. Untuk keluarga dengan masalah kesehatan, ini adalah masalah yang sangat
penting.
b. Ekspresif
Emotional communication, menunjukkkan rentang dan tipe emosi atau perasaan yang di
ekspresikan atau ditunjuukkan atau keduanya. Pada umumnya keluarga mengekpresikan
perasaannya dari senag, sedih sampai marah

Penilaian keluarga berdasarkan model Calgary telah memungkinkan untuk mengenal


keluarga dan meningkatkan aspek-aspek penting dari struktur, pengembangan, dan fungsi
mereka. Salah satu potensi besar perawatan di rumah adalah kemampuan untuk memberikan
dukungan kepada keluarga, sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, membantu mereka
mengatasi dampak penyakit serius, seperti kanker payudara, untuk meminimalkan
penderitaan.

2.4 Model Intervensi Keluarga Calgary (CFIM)


Suatu tonggak lain dalam mengembangkan dan menguraikan intervensi keperawatan
adalah Calgary Family Intervantion Model (CFIM) oleh Wright dan Leahey (2000). CFIM
adalah suatu kerangka terorganisir untuk mengidentifikasikan hubungan antara keluarga dan
perawat yang membantu terjadinya perubahan dan dimulainya penyembuhan. Khususnya
modelini menekankan hubungan perawat – keluarga dengan memfokuskan pada pertemuan
antara fungsi anggota keluarga dan intervensi yang diberikan oleh perawat. CFIM berfokus
pada peningkatan, perbaikan, dan pemeliharaan fungsi keluarga yang efektif dalam tiga
domain: kognitif (berpikir), afektif (emosi), dan perilaku (tindakan).
Dengan menggunakan model ini, perawat perlu menentukan domain fungsi keluarga
yang perlu berubah dan selanjutnya menentukan intervensi yang paling tepat yang menjadi
target untuk domain tersebut. Secara kolaboratif, perawat mencari input dari keluarga tentang
intervensi apa yang paling bermanfaat. Sebagai contoh, jika masalah sudah diidentifikasi
adalah kurangnya informasi, perawat dapat menentukan bahwa domain fungsi keluarga yang
perlu diubah adalah domain kognitif. Dengan menawarkan intervensi (seperti memberikan
informasi), perawat dapat membantu keluarga belajar cara yang lebih baik dalam mengatasi
masalah. Apabila masalahnya adalah kurang olahraga, perawat dapat menetapkan bahwa
domain perilaku yang perlu berubah dan intervensi yang ditawarkan adalah intervensi yang
dapat mengubah pola latihan/olahraga (perilaku) keluarga. Akan tetapi, ada suatu situasi
ketika terdapat lebih dari satu domain yang perlu berubah atau jika satu intervensi dapat lebih
memengaruhi perubahan dari pada satu domain fungsi keluarga. Hal ini tidak mengejutkan
karena perubahan pada satu bagian (fungsi keluarga) akan memengaruhi perubahan pada
yang lain.
Untuk dapat menentukan ketepatan antara domain yang perlu diubah dan intervensi
yang dipilih, perawat mungkin perlu untuk mencoba beberapa intervensi. Catat keterampilan
khusus yang perawat gunakan untuk menerapkan intervensi “Dukungan Pemberi Asuhan”.
Setelah melakukan pengkajian dan membahas bersama permasalahan keluarga, perawat
keluarga dan anggota keluarga perlu memutuskan apakah ada indikasi untuk intervensi
keluarga. Criteria untuk membuat keputusan ini meliputi minat dan motivasi keluarga untuk
menerima bantuan dan mengatasi masalah tersebut, tingkat fungsi keluarga, tingkat
keterampilan perawat, dan sumber yang tersedia (Wright 7 Leahey, 2000). Selain untuk
perawatan promotif dan preventif kesehatan rutin, Wright dan Leahey menyarankan bahwa
intervensi keperawatan keluarga mungkin diperlukan jika:
1. Anggota keluarga mengalami suatu penyakit yang menimbulkan gangguan yang nyata
terhadap anggota keluarga lain.
2. Anggota keluarga menyebabkan gejala atau masalah individu.
3. Perbaikan pada satu anggota keluarga menimbulkan gejala atau gangguan pada anggota
keluarga yang lain.
4. Anggota keluarga untuk pertama kali didiagnosis menderita penyakit.
5. Kondisi anggota keluarga terganggu secara nyata .
6. Anak atau remaja mengalami konteks masalah emosi, perilaku, atau fisik dalam konteks
penyakit anggota keluarga.
7. Anggota keluarga yang mengalami penyakit kronik pindah dari rumah sakit atau pusat
rehabilitasi ke komunitas.
8. Pasien yang mengalami penyakit kronik meninggal dunia.
BAB 3
ANALISA KASUS
4.1 Kasus:
Didesa kayangan terdapat satu keluarga, Tn.N (35 th) dan istrinya Ny.A (32 th)
mereka memiliki dua orang anak An.D ( 7 th) dan An.S (3 th). Anak pertama nya sekarang
sekarang kelas 2 SD dan anak keduanya belum sekolah, 2 hari terakhir anak kedua Ny.A
menderita diare ini salah satunya faktor penyebabnya karena keadaan lingkungan yang
kurang bersih. Namun karena kurangnya pengetahuan untuk penanganan pertama diare pada
anaknya, Ny.A hanya memberikan obat bebas yang dijual diwarung karena Ny.A juga jarang
bersosialisasi dengan warga sekitar.
4.2 Keterkaitan Teori dan Kasus
Pengkajian keluarga Calgary komponen struktural terdiri dari: jumlah anggota keluarga
inti, jenis kelamin, urutan posisi anak, batasan keluarga, keluarga besar, sistem lebih luas,
agama, penghasilan. Jumlah anggota keluarga inti sebagian besar. Anggota keluarga inti
berjumlah 4 orang (ayah, ibu, dan anak), dalam hal ini jenis kelamin anak tidak
mempengaruhi terjadinya diare pada anak, batasan keluarga dan keluarga besar dalam
melakukan dan memberikan penanganan pertama pada anak tidak ada aturan apapun
sehingga orang tua memberikan penanganan pertama pada anak dengan memberikan obat
bebas saja. Dari sistem yang lebih luas yaitu antara keluarga dengan lingkungan sekitarnya
keluarga kurang bersosialosasi dan anak pertamanya yang sudah bersekolah disebuah SD dan
dalam lingkungan sekolah anak tampak baik dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya.
intervensi CFIM mempunyai manfaat dalam peningkatan perilaku kesehatan keluarga.
Intervensi yang di gunakan untuk meningkatkan Pengetahuan tentang diare akan membuat
anak dan keluarga mengerti sehingga termotivasi untuk berusaha mencegah penyakit
tersebut. Perubahan dalam keluarga pada domain kognitif menurut teori Calgary akan
mempengaruhi pada domain yang lainnya. Sikap dan tindakan bisa diperantarai oleh
pengetahuan, hal ini memungkinkan terjadi peningkatan sikap respoden karena sudah
mendapatkan pengetahuan atau sudah mengetahui cara untuk memberikan penanganan
pertama pada anak yang mengalami diare, hal ini juga bisa membuat orang tua untuk
membersihkan lingkungannya agar ligkungan bersih dan menghindari terjadinya penyebaran
penyakit. Dalam hal penanganan pertama pada anak yang terkena diare adalah pengetahuan
dari anggota keluarga, yqng mana pengetahuan ini tidak hanya didapatkan dari promosi
kesehatan yang diberikan oleh perawat komunitas namun pengetahuan atau informasi bisa
didapat dari berbagai macam sosial media seperti tv, dari lingkungan dan sebagainya. Setelah
mendapatkan pengetahuan selanjutnya CFIM yaitu intervensi yang dilakukan adalah untuk
merubah sikap keluarga atau masyarakat yang mana bisa dilakukan dengan menceritakan
pengalaman sakit melalui komunikasi terapeutik serta memberi dukungan/motivasi.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses keperawatan dimulai dari pengkajian untuk memperoleh data dan
mengidentifikasi suatu masalah yang terjadi dalam sebuah keluarga. Dalam makalah ini
akan dipaparkan mengenai pengkajian struktural keluarga dengan menggunakan model
pengkajian keluarga dengan menggunakan model dan konsep pengkajian Calgary atau
yang sering dikenal dengan istilah The Calgary Family Assessment Model (CFAM).
Pengkajian CFAM (Calgary Family Asessment Model) terdiri dari struktural,
perkembangan dan fungsional. The Calgary Family Assessment Model (CFAM)
merupakan pengkajian yang menyeluruh, system kerangka kerja multidimensional,
sibernetika, komunikatif dan merubah teori dasar. CFAM merupakan konsep yang
menggunakan 3 kategori pengkajian (structural, developmental, fungsional) dan dari tiap
cabang diagram mempunyai banyak subkategori.
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M, Vicky R. Bowden dan Elaine G. Jones. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: Riset, Teori& Praktik. Ed.5. Jakarta: EGC.
Kaakinen, Joanna Rowe, dkk. 2010. Family health care nursing : theory, practice, and research.
4th ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
Wright M, L. M. (2009). Nurses And Families A Guide To Family Assessment And Intervention
(2 ed.). Philadelphia: Davis Company

Anda mungkin juga menyukai