Anda di halaman 1dari 3

Alat penyimpanan Asam Sulfat

Asam sulfat atau produk yang mengandung asam sulfat pekat harus
disimpan di tempat yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung dan
sumber panas, serta disimpan dalam wadah khusus yang terbuat dari bahan tahan
korosi yang akan menjamin keamanan, stabilitas, dan umur panjang tangki
penyimpanan. Pertimbangan ini dapat berubah tergantung pada konsentrasi
spesifik larutan H₂SO₄.

Jika tidak disimpan dalam wadah yang tepat dengan fitting dan gasket yang
benar, korosi dapat terjadi dan integritas struktural tangki terganggu, yang dapat
menyebabkan pelanggaran penahanan yang berpotensi menimbulkan masalah
keamanan yang signifikan dan perbaikan yang mahal. Saat mengevaluasi wadah
penyimpanan, apakah akan terjadi pencampuran atau pengenceran larutan H₂SO₄
juga harus dipertimbangkan karena reaksi eksotermik yang dapat terjadi. Asam
sulfat sebaiknya tidak disimpan di dalam ruangan dalam jumlah banyak, untuk
mencegah kemungkinan penumpukan uap. Wadah produk juga harus diperiksa
secara teratur oleh ahli MSDS profesional untuk mengetahui tanda-tanda
kerusakan atau kebocoran. Berikut ini beberapa alat yang dapat digunakan untuk
menyimpan asam sulfat.

 Botol kaca

Botol kaca ideal untuk menyimpan sebagian besar asam. Kaca biasa
sebagian besar bersifat inert dan tidak bereaksi secara kimiawi dengan sebagian
besar zat, termasuk zat berair seperti asam. Itu juga tidak keropos, yang berarti
tidak akan menyerap atau mencemari bahan kimia. Kelemahan utama kaca adalah
fakta bahwa kaca mudah pecah dan menghasilkan pecahan yang tajam dan
berbahaya saat pecah
 Botol Polymethylpentene
Polymethylpentene adalah salah satu jenis plastik. Seperti kaca, bahan ini
bening dan sangat tahan terhadap korosi, sehingga cocok untuk menyimpan asam
sulfat. Polymethylpentene sering digunakan untuk membuat gelas kimia dan
silinder ukur, yang keduanya digunakan selama proses eksperimental, tetapi juga
cocok untuk tujuan penyimpanan.

 Botol Polyethylene
Polymethylpentene adalah jenis plastik lainnya. Seperti Polymethylpentene
dan kaca, ia kompatibel dengan asam dengan kekuatan berbeda. Bahan ini sangat
kuat dan sulit pecah, sehingga ideal untuk penyimpanan bahan kimia, karena
kerusakan menyebabkan tumpahan. Polietilen biasanya digunakan untuk membuat
kantong limbah, wadah, dan pompa.

 Botol Teflon
Teflon terkenal licin, karena sebagian besar zat tidak dapat menempel
padanya. Teflon juga tahan terhadap banyak bahan kimia, termasuk asam sulfat,
natrium hidroksida, dan asam nitrat, yang semuanya merupakan asam yang sangat
kuat. Untuk alasan ini, wadah berlapis teflon ideal untuk menyimpan banyak
asam.

 Lemari asam
Penyimpanan dengan lemari asam bertujuan agar cairan asam yang
disimpan tidak mudah bereaksi dengan kondisi sekitar dan apabila terjadi
kebocoran, tidak langsung membahayakan ruangan penyimpanan.
Jika asam sulfat dibiarkan di udara terbuka yang bebas, maka udara di
ruangan tersebut akan terkontaminasi oleh asam sulfat yang menguap sehingga
dapat menyebabkan iritasi pada organ yang terkontak, seperti kulit, mata, atau
saluran pernapasan. Dapat pula menyebabkan keracunan pada saluran pernapasan.
Penggunaan lemari asam juga mencegah adanya kontaminasi zat lain yang dapat
mengganggu reaksi dari asam sulfat sehingga tidak menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan.
Daftar Pustaka :

https://sciencing.com/types-used-storing-acids-bases-8456845.html

https://www.academia.edu/11770996/TEKNIK_LABORATORIUM_MEMISAH
KAN_MENYIMPAN_DAN_INVENTARISASI_BAHAN_KIMIA

Anda mungkin juga menyukai