Anda di halaman 1dari 7

Bab I

Analisa Vektor

I.1 Vektor Aljabar


Besaran-besaran yang memerlukan informasi arah disebut besaran vektor sedangkan
besaran-besaran yang tidak memerlukan informasi arah disebut besaran skalar. Namun perlu
dikemukakan bahwa tidak semua besaran-besaran yang memiliki arah adalah vektor karena
masih ada besaran lain yang dinamakan besaran tensor.
Dalam sistim koordinat Cartesian tiga dimensi, suatu vektor dapat diuraikan dalam tiga
komponen. Vektor satuan i, j dan k didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai besar sama
dengan satu dan arah sejajar dengan sumbu x, y dan z berturut-turut. Suatu vektor A dapat
diuraikan sebagai:


A  A x î  A y ĵ  A z k̂ (1)

dengan Ax, Ay dan Az masing-masing komponen vektor A dalam arah x, y dan z, sedangkan
besar vektor A ditulis dengan A atau A (tanpa garis panah di atasnya) dan bila komponen-

komponen Kartesian diketahui maka A diberikan berdasarkan:


A  A  A 2x  A 2y  A 2z (2)

Jika dua buah vektor masing-masing A dan B dijumlahkan atau diperkurangkan maka
menghasilkan sebuah vektor resultan C, yakni:

  
 
C  A  B   Ax  Bx iˆ  Ay  B y ˆj   Az  Bz kˆ (3)

Secara geometri, penjumlahan dua buah vektor diperoleh dari diagonal resultan pada garis
paralel yang dibentuk oleh vektor A dan Vektor B seperti pada gambar 1a.
B
C=A+B C=A - B -B

A A A
A +B
A-B

B
(a) B (c)
(b)

Gambar 1
Pada Gambar 1 terlihat bahwa selisih vektor A dan B dapat diperoleh perbedaannya
pertama-tama dengan menggambar -B dan kemudian membuat diagonal dari jajaran genjang
yang terbentuk dari penjumlahan A dan -B. Jumlah dari dua vektor yang ekuivalen diperoleh
dengan menempatkan ujung vektor pada ekor vektor lainnya seperti pada Gambar 4c.
Pengurangan vektor sama dengan penjumlahan sebuah vektor negatif.

Contoh 1. Diberikan dua buah vektor A dan B masing-masing:


 
A  5iˆ  2 ˆj dan B  iˆ  6 ˆj
  
Carilah vektor C  A  B dan besarnya.
Jwab: a) Untuk penjumlahan
  
C  A  B  5  1iˆ  2  6 ˆj  6iˆ  8 ˆj

C  6 2  8 2  10

b) Untuk pengurangan

  
C  A  B  5  1iˆ  2  6 ˆj  4iˆ  4 ˆj

C  4 2  (4) 2  32

A U V
,

Gambar 2

O B
Pada Gambar 2 disamping kita lukiskan vektor A (huruf tebal menandai vektor) dan vektor B
berpotongan di O. Jumlah antara keduanya diperoleh dengan memindahkan secara sejajar salah
satu diantara keduanya keujung yang lainny a, kemudian ditarik garis yang menghubungkan
ujung kedua vektor yang masih terbuka, maka besar jumlah kedua vektor menurut dalil kosinus
adalah:

V  A  B  2 A B cos 
2 2 2
(4)

Sedangkan selisih antara vektor B dan A diperoleh dengan menarik garis yang menghubungkan
kedua ujung yang terbuka vektor tersebut, yakni:
U  B-A
(5)
U  A  B  2 A B cos 
2 2 2

Pembahasan selanjutnya adalah operasi perkalian dua buah vektor atau lebih. Perkalaian
dua buah vektor ada dua bentuk yaitu produk skalar (scalar product) atau perkalian titik atau
perkalian dalam dan produk vektor ( vektor product) atau disebut juga perkalian silang (cross
product) atau perkalian langsung. Pertama kita tinjau produk skalar antara dua buah vektor,
misalkan terdapat vektor A dan vektor B maka produk skalar antara kedua vektor menurut bagan
geometri dilukiskan menurut gambar (6) adalah:

A
Bcos
Gambar 3

 
A  B  A B cos   AB cos  (6)

dengan  adalah sudut antara vektor A dan B.

Jika komponen-komponen kartesian dari A dan B diketahui, maka:


 
 
A  B  Ax iˆ  Ay ˆj  Az kˆ  Bx iˆ  B y ˆj  Bz kˆ  (7)
 Ax Bx  Ay B y  Az Bz

Dimana telah digunakan sifat vektor satuan iˆ  iˆ  ˆj  ˆj  kˆ  kˆ  1 dan iˆ  ˆj  ˆj  kˆ  iˆ  kˆ  0


yang melukiskan sifat ortonormalitas vektor-vektor basis. Dalam hal ini perkalian skalar vektor
basis dengan dirinya sendiri besarnya adalah 1 (satu) karena vektor-vektor basis tersebut telah
dinormalisasikan sehingga merupakan satuan, sedangkan perkalian skalar antara dua buah vektor
satuan yang saling tegak lurus (ortogonal) adalah nol (lenyap).
Sebagai contoh produk skalar, hitunglah sudut antara dua vektor berikut:

B =2i x

Operasi perkalian vektor yang kedua adalah perkalian silang diberi tanda”x” antara dua vektor
yang hasilnya adalah vektor, yakni:

    
C  A  B  A B sin  eˆ  AB sin  eˆ
  (8)
A  B  AB sin 

dengan  adalah sudut antara vektor A dan B dan ê menyatakan sebagai vektor satuan ke arah C
Jika diuraikan atas komponen-komponen Cartesiannya, mak diperoleh :

  
 
C  A  B  Ax iˆ  Ay ˆj  Az kˆ  B x iˆ  B y ˆj  B z kˆ 
(9a)
   
 Ay Bz  Az B y iˆ   Az Bx  Ax Bz  ˆj  Ax B y  Ay B x kˆ

Atau
iˆ ˆj kˆ
  
C  A  B  Ax Ay Az
Bx By Bz

 
 Ay B z  Az B y iˆ   Az B x  Ax B z  ˆj (9b)


 Ax B y  Ay B x kˆ 
Dengan iˆ  ˆj = - ˆj  iˆ = kˆ ; ˆj  kˆ = - kˆ  ˆj = iˆ ; kˆ  iˆ = - iˆ  kˆ = ˆj
Dapat dicatat bahwa produk vektor antara dua buah vektor ternyata setara dengan luas suatu
bidang.

Contoh: Carilah vektor satuan yang tegak lurus dari vektor produk berikut:
 
A  5iˆ  2 ˆj  kˆ dan B  iˆ  6 ˆj  kˆ

Berapakah sudut antara vektor A dan B.


Jawab: Vektor produk AxB yang tegak lurus terhadap A dan B adalah:

iˆ ˆj kˆ
 
A  B  det 5 2 1  8iˆ  4 ˆj
1 6 1

Vektor satuan adalah:


 
A  B  8iˆ  4 ˆj  4iˆ  2 ˆj
iˆn     
 
AB 10 5

Sudut antara A dan B diperoleh dengan menggunakan rumus:


 
AB (8) 2  (4) 2 10
sin    
AB 30 38 33,76
10
  sin 1 
33,76
Latihan Soal-soal
  
1. Diketahui tiga buah vektor masing-masing A  2î  3k̂ dan B  4 ĵ  2k̂ , dan C  î  ĵ  k̂ ,
Hitunglah:
  
a. A  3B  C
  
b. 2 A  B  C

  
 
2. Perpindahan suatu benda diberikan dalam A  6iˆ  3 ˆj  kˆ m, B  4iˆ  5 ˆj  8kˆ m dan

 
C   2 ˆj  3kˆ . Tentukan besar dari perpindahan:
     
a) A  3B  C b) 2 A  B  C !
3. Dua buah vektor yang memiliki besar masing-masing A = 4.00 dan B = 5.00. Kedua vektor

ini membentuk sudut terhadap sumbu x (berlawanan arah jarum jam), untuk A sebesar 53o
  
dan B sebesar 130o. Tentukan perkalian skalar A  B
4. Tentukan sudut antara kedua vektor berikut dengan menggunakan analisa perkalian skalar,
 
apabila A  2iˆ  3 ˆj  kˆ dan B  4iˆ  2 ˆj  kˆ !
 
5. Vektor A memiliki besar 6 satuan dan arahnya sama dengan sumbu x positif. Vektor B
memiliki besar 4 satuan dan terletak pada bidang xy membentuk sudut 30 o terhadap sumbu x
 
positif (berlawanan arah jarum jam). Tentukan perkalian vektor A  B

Anda mungkin juga menyukai