Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

INVENTARISASI SUMBER DAYA HUTAN


ACARA VII
PENAKSIRAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA SUATU
UNIT KAWASAN HUTAN

Oleh :

Nama : Husna Halim Abelia Bisri

NIM : 19/442300/KT/08998

Shift, jam : Selasa, 15.30 WIB

Co-ass : Adhe Viana Yulida Putri

LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2020

ACARA VII
PENAKSIRAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA SUATU UNIT
KAWASAN HUTAN

I. TUJUAN
Tujuan dilakukan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui besarnya potensi karbon untuk kelas hutan
produktif.
2. Dapat mengukur adan mengetahui potensi kandungan karbon pada
unit kawasan hutan.
3. Mampu menaksir jumlah gas CO2 yang diserap tegakan

II. DASAR TEORI


Hutan sebagai sebuah ekosistem memegang peranana penting dalam perubahan iklim,
bukan saja karena luasnya yang relatif lebih besar dibandingan bentuk ekosistem lainnya,
namun juga perannnya dalam menyokong keseimbangan ekologi global. Hutan
merupakan sumber oksigen terbesar yang ada di bumi. Apabila keberadaan hutan tidak
ada lagi, maka dapat menimpulkan terjadinya pemanasan global, bencana alam,
kekeringan, dan hilangnya sumber oksigen yang akan menjadi masalah bagi kehidupan
manusia. Pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi ditimbulkan oleh
peningkatan akumulasi emisi gas rumah kaca terutama gas CO 2. Upaya penurunan emisi
gas rumah kaca dapat dilakukan dengan pemanfaatan ekologi hutan sebagai penyedia dan
penyerap karbon. Manfaat tersebut dapat berlangsung jika keanekaragaman hayati di
dalamnya dapat dijaga kelestariannya (Remina dkk., 2019).
Karbon merupakan suatu unsur yang diserap dari atmosfer mealui proses fotosintesis
dan disimpan dalam bentuk biomassa. Tempat penyimpanan utama karbon adalah
terdapat dalam biomassanya (batang, akar, buah, daun), bahan organik mati, tanah dan
yang tersimpan dalam produk kayu yang anantinya dapat diemisikan untuk produk jangka
panjang. Informasi yang akurat mengenai karbon hutan yang tersimpan dalam biomassa
sanga diperlukan untuk menggambarkan kondisi ekosistem hutan dalam rangka
pengelolaan sumberdaya hutan yang lestari sehingga menguntungkan secara ekonomi dan
ekologi (Istomo dan Nur, 2017). informasi ini juga penting sebagai komponen dasar
dalam perhitungan dan pemantauan karbon nasional yang merupakan input utama untuk
mengembangkan strategi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terutama CO 2 dari
sektor lahan.
Menurut Hairiah dan Rahayu (2007), tumbuhan atau pohon yang berumur panjang
yang tumbuh di hutan maupun kebun campuran merupakan tempat penimbunan atau
penyimpanan karbon yang jauh lebih besar dari pada tanaman semusim. Oleh karena itu,
hutan alami dengan keragaman jenis pohon berumur panjang dan seresah yang banyak
merupakan gudang penyimpanan karbon tertinggi.
Biomassa hutan berperan penting dalam siklus biogeokimia terutaman pada siklus
karbon. Tanaman atau pohon di hutan berfungsi sebagai tempat penimbunan atau
pengendapan karbon (carbon sink). Besarnya kandungan karbon dan biomassa pohon
bervariasi berdasarkan bagian tumbuhan yang diukur, growth stage, tingkatan tumbuhan
dan kondisi lingkungannya. Kandungan karbon dan biomassa tumbuhan bawah
dipengaruhi oleh jenis-jenis tumbuhan penyusunnya. Oleh karena itu, dengan mengukur
jumlah karbon dalam biomassa pada suatu lahan dapat menggambarkan banyaknya CO 2
di atmosfer yang diserap oleh tanaman (Maulida dkk., 2016). Setiap tipe ekosistem hutan
dan jenis yang ada di dalamnya mampunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam
menyerap CO2 dan menghasilkan biomassa (Luth dan Setiyono, 2019).
Umumnya karbon menyusun 45-50% dari biomassa tumbuhan sehingga karbon dapat
diduga dari setengah jumlah biomassa. Biomassa merupkaan total bahan organic yang
dihasilkan oleh suatu tanaman yang dinyatakan dalam satuan ton berat kering persatuan
luas. Sejak kandungan karbon di atmosfer meningkat pesat, berbagai ekolog tertarik
untuk menghitung jumlah karbon yang tersimpan dalam hutan. Hutan tropika
mengandung biomassa dalam jumlah yang sangat besar sehingga hutan tropika
merupakan tempat cadangan karbon yang cukup penting (Takandjandji, & Heriyanto,
2020). Perhitungan jumlah karbon dapat dilakukan dengna metode Eddy Covarience,
metode alometrik, dan inventarisasi terrestrial.
III.ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Alat tulis
2. Software Ms. Excell
3. Komputer
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Taksiran potensi produksi hasil pada umur aktual saat dirisalah
dengan menggunakan volume kayu pohon (Vbm) yang diasumsikan mencakup
cabang dan ranting.
2. Angka berat kering tanur.
3. Angka konversi atom karbon dalam molekul CO2.

IV. CARA KERJA

Ditaksir kandungan karbon suatu unit kawasan hutan


1

Dihitung volume standing stock dari m³ menjadi suatu karbon tegakan


2

C tegakkan dikonversi menjadi CO² yang diserap oleh tegakkan


3

Data yang didapat diisikan pada PK 4a serta dibuat melalui tabel pivot
4

Dihitung jumlah C tegakkan dan CO2 tegakkan per ha kelas hutan produktif
5

Deskrpisi Pelaksanaan :
Potensi kandungan karbon dalam suatu unit kawasan ditaksir. Volume
standing stock dihitung dari M³ menjadi suatu karbon tegakan yang didapat dari
perkalian c content dengan luas kawasan. Selanjutnya C tegakan dikonversi menjadi
CO2 diserap oleh tegakan dengan C tegakan dikali 3,667. Jumlah C tegakan dan CO 2
tegakan/ha kelas hutan prodktif dihitung.
V. DATA DAN HASIL
Table 1.1. Perhitungan Taksiran Karbon dan Serapan CO2
Rata-rata
Kelas Hutan Luas VBM Biomassa (B) C content Taksiran C tegakan Taksiran Serapan CO2
Umur Bonita KBD
KU II 523.20 19.2108 2.8197 0.6000 92.2000 54.3980 27.1990 14230.5119 52183.2872
KU III 626.30 25.5049 3.3358 0.9914 149.5268 88.2208 44.1104 27626.3420 101305.7963
KU IV 374.80 33.6574 3.1013 1.0057 163.3147 96.3557 48.1779 18057.0583 66215.2326
KU V 152.60 45.0708 3.1917 0.9715 115.5278 68.1614 34.0807 5200.7167 77325.2643
KU VI 262.60 54.5358 3.7443 0.9477 272.2035 160.6001 80.3000 21086.7915 111592.5871
KU VII 415.10 66.0238 3.8483 0.8290 248.5133 146.6229 73.3114 30431.5754 29773.0580
KU VIII 75.20 78.0040 3.9967 0.8338 365.9929 215.9358 107.9679 8119.1868 73966.8011
KU IX 227.30 85.5847 3.7499 0.9509 300.8185 177.4829 88.7414 20170.9302 23528.8797
KU X 58.70 93.4651 3.7462 0.9770 370.5358 218.6161 109.3081 6416.3839 90360.2912
MR 340.2 60.1955 3.2435 0.4389 245.5333 144.8646 72.4323 24641.4757 645322.2255
Jumlah 3056.00 561.25 34.78 8.55 2324.17 1371.26 685.63 175980.97 1271573.4230

Contoh Perhitungan :
KU II
o Biomassa = Vbm × 0,59
o 92,2 × 0,59 = 54,398
o C content = Biomasssa × 0,5
o 54,398 × 0,5 = 27,199
o Taksiran C Tegakkan = Luas × C content
o 523,2 × 27,199 = 14.230,5119
o Taksiran serapan CO2 = Taksiran C tegakkan × 3,667
o 14.230,5119× 3,667 = 52.183, 2871

KU III
o Biomassa = Vbm × 0,59
o 149, 5268 × 0,59 = 88,2208
o C content = Biomasssa × 0,5
o 88,2208 × 0,5 = 44,1104
o Taksiran C Tegakkan = Luas × C content
o 626,3 × 44,1104 = 27.626,342
o Taksiran serapan CO2 = Taksiran C tegakkan × 3,667
o 27.626,342 × 3,667 = 101.305,7963

Anda mungkin juga menyukai