Sumber: ABET-IDEAL, Program Assessment Training Material, 2016 • AUN-QA, OBE Training Material, 2018 • AUN-QA, T1 Training Material, 2017 • Desain Kurikulum,
Kemenristek Dikti • Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Arsitektur ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA (APTARI)
Mata Kuliah : Morfologi Kota | Semester: 0X | Kode Mata Kuliah: ARxxxx | SKS : 3
Program Studi : Magister Arsitektur
Perguruan Tinggi : Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Dosen : Dr. Amos Setiadi
Kompetensi Utama
Perlu dilakukan kajian terhadap kompetensi UIA (UIA Charter 2005), IAI, dan bench marking terhadap Sekolah-sekolah Arsitektur di Dunia. Secara umum, untuk mencapai profil lulusan S2
arsitektur diperlukan kompetensi sebagai berikut.
Tabel 1. Kompetensi Rujukan dan Pengelompokannya untuk Jenjang Magister Arsitektur
Merancang 1 Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain.
2 Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis serta melakukan penilaian kritis dan merumuskan strategi untuk
tindakan.
4 Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu solusi desain.
Mengkaji 1 Kemampuan untuk bertindak dengan pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia.
2 Kemampuan merancang yang menerapkan pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur.
3 Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan penggunaan
lingkungan binaan.
5 Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif.
Mengkomunikasikan 1 Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, pemodelan dan
(Berkomunikasi) evaluasi.
2 Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan dan
mengkomunikasikan proposal desain.
Sikap 1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;
3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;
4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
Tabel 2. Capaian Pembelajaran Program Studi Magister Arsitektur (Level 8)
5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
Ketrampilan 1 mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan
Umum dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan
kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis, dan mempublikasikan tulisan dalam jurnal ilmiah terakreditasi tingkat nasional dan mendapatkan pengakuan
internasional berbentuk presentasi ilmiah atau yang setara;
2 mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui
pengembangan pengetahuan dan keahliannya;
3 mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui
media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;
4 mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya dan memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui
pendekatan interdisiplin atau multidisiplin;
5 mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;
6 mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas;
8 mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi;
Tabel 2. Capaian Pembelajaran Program Studi Magister Arsitektur (Level 8)
Ketrampilan 1 mampu mengembangkan keilmuan arsitektur melalui penelitian dengan pendekatan inter atau multidisiplin, yang tersusun dalam tesis yang teruji terhadap kaidah
Khusus ilmiah dan arsitektur, dan dapat dipublikasikan dalam publikasi berkala ilmiah nasional terakreditasi, atau:
2 mampu menghasilkan rancangan arsitektur yang kreatif, orijinal, disertai dengan kajian teoretiknya, yang merupakan solusi hasil kajian masalah arsitektur yang
kontekstual, dan teruji terhadap kaidah arsitektur, serta tersusun dalam laporan yang dapat dipublikasikan dalam publikasi ilmiah nasional terakreditasi;
3 mampu menghasilkan paper/karya ilmiah salah satu bidang keilmuan arsitektur dan mempresentasikan dalam suatu forum ilmiah.
Pengetahuan 1 menguasai teori arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, simbol dalam arsitektur, sains bangunan/perencanaan dan perancangan kota/permukiman/landscape;
2 menguasai konsep teoritis arsitektur nusantara, dan metode penelitian serta publikasi ilmiah.
Bahan Kajian yang diperlukan untuk memenuhi kompetensi utama magister Arsitektur meliputi:
Kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, berinovasi dan menjadi pelopor dalam desain. Perancangan Kreatif
Kemampuan untuk mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, melakukan analisis serta melakukan penilaian kritis dan Riset. Pemrograman ars
merumuskan strategi untuk tindakan.
Kemampuan untuk berpikir tiga-dimensi dalam eksplorasi desain. Aspek aspek keruangan
Kemampuan untuk merekonsiliasi berbagai faktor, mengintegrasikan pengetahuan dan menerapkan keterampilan dalam penciptaan suatu Keterbangunan
solusi desain.
Pengetahuan tentang teori dan metoda merancang. Metoda dan prinsip perancangan
Pengetahuan tentang preseden sejarah dan budaya dalam arsitektur lokal dan dunia. Sejarah, Humaniora,
Tabel 3. Rekomendasi Bahan Kajian Program Magister Arsitektur
Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas desain arsitektur. Aspek Seni Visual + Terapan
Kesadaran akan peraturan yang relevan, pedoman teknis dan standar untuk perencanaan, desain, konstruksi, kesehatan, keselamatan dan Code Compliance,
penggunaan lingkungan binaan. Interpretasi mengenai code
Pengetahuan teknis struktur, bahan, dan konstruksi. Kajian Struktur, bahan dan Konstruksi
Memahami proses desain teknis dan integrasi struktur, teknologi konstruksi dan sistem utilitas menjadi kesatuan fungsional yang efektif. Kajian Teknologi
Kemampuan untuk bertindak dan untuk mengkomunikasikan ide-ide melalui kolaborasi, berbicara, berhitung, menulis, menggambar, Ketrampilan Komunikasi: verbal, grafis
pemodelan dan evaluasi. (manual, CAD), model, kolaborasi
Dapat memanfaatkan kemampuan membuat model manual, elektronik, dan grafis untuk mengeksplorasi, mengembangkan, menetapkan Scientific & Ceative Writing (untuk membuat
dan mengkomunikasikan proposal desain. Skripsi, Logbook, Portofolio Design, Design
Report, Technology Report)
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) / PLO yang dibebankan pada matakuliah Morfologi Kota:
Tabel PLO 5 S2 Arsitektur UAJY:
Lulusan mampu menghasilkan riset yang bermanfaat untuk kehidupan masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan pendekatan inter dan multidisiplin.
(CP lulusan (CPL) yang dibebankan pada mata kuliah terdiri dari beberapa CP lulusan yang mencakup aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan yang
mendasari pembentukan dan pengembangan sebuah mata kuliah tsb.)
CPL Aspek Sikap butir 5 (CPL AS 5) :
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
CPL Aspek Ketrampilan Umum butir 1 (CPL AKU 1):
Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam
bentuk tesis, dan memublikasikan tulisan dalam jurnal ilmiah terakreditasi tingkat nasional dan mendapatkan pengakuan internasional berbentuk presentasi ilmiah atau yang setara;
CPL Aspek Ketrampilan Khusus butir 1 (CPL AKK 1):
Mampu mengembangan keilmuan arsitektur melalui penelitian dengan pendekatan inter atau multidisiplin, yang tersusun dalam tesis yang teruji terhadap kaidah ilmiah dan arsitektur, dan
dapat dipublikasikan dalam publikasi berkala ilmiah nasional terakreditasi,
CPL Aspek Pengetahuan butir 1 dan 2 (CPL AP 1+2):
Menguasai teori arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, simbol dalam arsitektur, sains bangunan/perencanaan dan perancangan kota/permukiman/landscape
Menguasai konsep teoritis arsitektur nusantara, dan metode penelitian serta publikasi ilmiah terakreditasi tingkat nasional
Penekanan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK):
(CP Mata kuliah (CP-MK) adalah capaian pembelajaran yang bersifat spesifik terhadap mata kuliah mencakup aspek sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan yg
dirumuskan berdasarkan beberapa CPL yang dibebankan pada mata kuliah.)
Deskripsi Matakuliah:
Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, menafsirkan (C5) falsafah makrokosmos dan mikrokosmos Hamemayu Hayuning
Bawana, dan memberikan argumentasi perkembangan bentuk ruang kota (morfologi kota), dan mampu menyusun (C6) pendapat dan mempresentasikan tugas dan mempublikasikan
tulisan / artikel ilmiah.
Minggu CPMK/CLO Level 8 KKNI Sub CP-MK/ Sub CLO Indikator (terukur)
Mahasiswa mampu menelusuri (C1) dan mengemukakan (C2) Mampu menjelaskan batasan, 1. Ketepatan menjelaskan definisi/istilah dalam
Morfologi Kota sebagai suatu “Pendekatan” dalam kajian Kota, yangdefinisi istilah istilah terkait Morfologi berdasar sumber yang kredibel
1-2 tidak lepas dari factor budaya, pandangan, agama, kepercayaan suatu
Morfologi Kota dan mengidentifikasi: (literature, jurnal, kamus arsitektur)
masyarakat. - Pendekatan Morfologi; 2. Ketepatan membedakan Pendekatan dan Strategi
- Strategi Survey Morfologi; survey dalam Morfologi
Mahasiswa mampu mengaitkan (C3) hubungan antara perkembangan Mampu mengkaitkan hubungan
bentuk (morfo) kota dan budaya masyarakat, mampu membangun antara morfologi dan Budaya
(C3) pemahaman mengenai hubungan antara bentuk kota dan budaya membangun (kota), dan mampu 3. Ketepatan mengidentifikasi budaya bermukim
membangun pemahaman mengenai dan budaya membangun berdasar sumber yang
masyarakat, dan mampu mempersoalkan (C3) konsep mengenai
hunungan antara bentuk kota dan kredibel (literature, jurnal, kamus arsitektur yang
3-4 bentuk kota dan budaya masyarakat budaya masyarakat, dan mampu relevan dengan Morfologi Kota)
mempersoalkan (C3) konsep 4. Ketepatan menghubungkan konsep Budaya
mengenai bentuk kota dan budaya bermukim dan budaya membangun dalam
masyarakat perspektif Morfoloigi Kota
- Kota tradisional Jawa
- Budaya Jawa
Mahasiswa mampu menguraikan (C2), mampu mendiskusikan (C2) Mampu menguraikan dan
budaya masyarakat agraris (sebagai contoh: Yogyakarta dengan mendiskusikan budaya masyarakat
filosofi Hamemayu Hayuning Bawono), dan mampu membangun agraris.
- Budaya agraris petani masyarakat 5. Ketepatan menguraikan dan mendiskusikan
(C3) opini dengan menggunakan contoh kasus budaya local melalui
Jawa pesisir Selatan budaya masyarakat agraris petani Jawa pesisir
penelitian ilmiah - Pandangan hidup masyarakat Selatan berdasarkan sumber yang berkredibilitas
Jawa pesisir Selatan tentang (literature, jurnal, kamus arsitektur yang relevan
bermukim dan membangun (kota) dengan morfologi)
5-6
Mampu membangun opini dengan 6. Ketepatan menggunakan istilah lokal
menggunakan contoh kasus budaya 7. Ketepatan menghubungkan konsep Budaya
local. bermukim dan budaya membangun dalam
- Budaya agraris dan pandangan perspektif Morfologi Kota Jawa, khususnya
hidup masyarakat Jawa bagian bentuk kota gagrak Yogyakarta
Selatan
- Khususnya kota gagrak
Yogyakarta
Mahasiswa mampu menganalisis (C4) bentuk kota melalui perspektif Mampu menganalisis (C4) bentuk
8. Ketepatan menguraikan dan mendiskusikan
7 budaya, dan mampu menyimpulkan (C5) morfologi kota dalam kota melalui perspektif budaya, dan budaya masyarakat agraris petani Jawa pesisir
mampu menyimpulkan (C5)
Selatan berdasarkan sumber yang berkredibilitas
morfologi kota dalam perspektif
perspektif budaya dengan menggunakan contoh kasus budaya local budaya dengan menggunakan contoh (literature, jurnal, kamus arsitektur yang relevan
melalui penelitian ilmiah kasus budaya local dengan Morfologi Kota)
- Kosmologi dan falsafah 9. Ketepatan menggunakan istilah lokal
Hamemayu Hayuning Bawono 10. Ketepatan menghubungkan konsep Budaya
- Kearifan Lokal bermukim dan bermukim dan budaya membangun dalam
membangun kota perspektif Morfologi Kota
Mahasiswa mampu merinci: 11. Ketepatan me merinci ruang kota dalam kota
local/tradisional Jawa dengan pustaka yang
- Strukur Ruang Kota dalam
relevan dengan morfologi kota)
perspektif Morfologi Kota,
12. Ketepatan membagankan hubungan dan
8 Ujian Tengah Semester - Bagan hubungan dan organisasi
organisasi ruang dalam perspektif kosmologi
ruang kota dalam perspektif
morfologi kota Jawa
kosmologi Jawa Hamemayu
13. Ketepatan mengoperasikan perspektif Morfologi
Hayuning Bawono ,
Kota di Jawa dalam kasus studi
Mahasiswa mampu membagankan (C4), memerinci (C5) Mampu membagankan (C4),
perkembangan bentuk kota melalui penelitian ilmiah memerinci (C5) perkembangan
bentuk kota melalui penelitian ilmiah.
Mahasiswa mampu menafsirkan (C5) falsafah makrokosmos dan Mampu mengembangkan falsafah
mikrokosmos Hamemayu Hayuning Bawono, dan memberikan makrokosmos dan mikrokosmos, dan
17. Ketepatan menyusun presentasi dan
13-14 argumentasi dalam mengerjakan tugas mereka. Selain itu, mahasiswa memberikan argumentasi dalam
mempresentasikan dan mendiskusikan antar
mampu menyusun (C6) pendapat dan mempresentasikan tugas mengerjakan tugas mereka. Selain itu, kelompok tugas
mereka melalui penelitian ilmiah mahasiswa mampu menyatakan
pendapat dan mendiskusikan tugas
mereka,
Mahasiswa mampu menyusun (C6) karya ilmiah/ publikasi ilmiah Mampu menyusun (C6) karya ilmiah/ 18. Ketepatan menyusun presentasi dan
15 publikasi ilmiah mempresentasikan dan mendiskusikan antar
kelompok tugas
Ujian Akhir Semester Mampu menyusun presentasi dan
19. Ketepatan menyusun presentasi dan
mempresentasikan tugas mereka
16 mempresentasikan dan mendiskusikan antar
dalam mata kuliah Morfologi Kota kelompok tugas
Peta Kompetensi. (Menganalisis kompetensi untuk mencapai CPMK/CLO)
Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, menafsirkan (C5) falsafah makrokosmos dan mikrokosmos
Hamemayu Hayuning Bawono, dan memberikan argumentasi morfologi kota, dan mampu menyusun (C6) pendapat dan mempresentasikan tugas dan
mempublikasikan karya ilmiah
Mahasiswa mampu mengkorelasikan (C4) sejarah perkembangan kota Mahasiswa mampu membagankan (C4), memerinci (C5) perkembangan bentuk kota
dan morfologi yang terbentuk, dan menyimpulkan (C5) pemikiran melalui penelitian ilmiah
mengenai morfologi kota dengan factor-faktor penentunya melalui
penelitian ilmiah
Mahasiswa mampu menguraikan (C2), mampu mendiskusikan (C2) budaya Mahasiswa mampu menganalisis (C4) bentuk kota melalui perspektif
masyarakat agraris (sebagai contoh: Yogyakarta dengan filosofi Hamemayu Hayuning budaya, dan mampu menyimpulkan (C5) morfologi kota dalam perspektif
Bawono), dan mampu membangun (C3) opini dengan menggunakan contoh kasus budaya dengan menggunakan contoh kasus budaya local melalui penelitian
budaya local melalui penelitian ilmiah ilmiah
Mahasiswa mampu mengaitkan (C3) hubungan antara perkembangan Mahasiswa mampu menelusuri (C1) dan mengemukakan (C2) Morfologi Kota
bentuk (morfo) kota dan budaya masyarakat, mampu membangun (C3) sebagai suatu “Pendekatan” dalam kajian Kota, yang tidak lepas dari factor budaya,
pemahaman mengenai hubungan antara bentuk kota dan budaya pandangan, agama, kepercayaan suatu masyarakat
masyarakat, dan mampu mempersoalkan (C3) konsep mengenai bentuk
kota dan budaya masyarakat.
(2) (6) (8)
(1) (3) (4) (7)
KEMAMPUAN (5) PENGALAMAN BOBO
MING BAHAN KAJIAN METODE KRITERIA PENILAIAN
AKHIR YANG WAKTU BELAJAR T
GU KE (materi ajar) PEMBELAJARAN DAN INDIKATOR
DIHARAPKAN MAHASISWA NILAI
1 Mahasiswa mampu * Penjelasan Tatap Muka (TM) : * mahasiswa belajar untuk * Mahasiswa mampu 3%
menelusuri (C1) dan mengenai RPS, 1. contextual 100 menit memahami konsep awal memahami konsep awal
mengemukakan materi pelajaran yang instruction mengenai Morfologi Kota, mengenai Morfologi Kota,
(C2) Morfologi Kota akan dipelajari oleh Dosen menjelaskan budaya dan falsafah dalam kosmologi dan falsafah
sebagai suatu mahasiswa, referensi RPS, materi budaya tradisional, dalam budaya tradisional,
“Pendekatan” dalam pustaka, metode pelajaran yang akan Hamemayu Hayuning Hamemayu Hayuning
kajian Kota, yang pengajaran, standard dipelajari oleh Bawono serta penerapan Bawono serta penerapan
tidak lepas dari factor dan bobot penilaian mahasiswa, metode falsafah pada ranah praksis falsafah pada ranah praksis
budaya, pandangan, tugas, presentasi, pengajaran, standard tradisional tradisional
agama, kepercayaan UTS dan UAS dan bobot penilaian
suatu masyarakat. * Penjelasan awal tugas, presentasi,
mengenai konsep UTS dan UAS. Indikator: pengetahuan
morfologi kota, mengenai kosakata dalam
budaya dan falsafah Selain itu, dosen juga Morfologi Kota, contoh
dalam budaya menjelaskan penerapan praksis
tradisional, serta mengenai Morfologi Kota dalam
penerapan falsafah pemahaman awal budaya tradisional,
Hamemayu mengenai konsep Hamemayu Hayuning
Hayuning Bawono Morfologi Kota, Bawono
pada ranah praksis budaya dan falsafah
tradisional dengan dalam budaya
menggunakan contoh tradisional,
budaya lokal yang Hamemayu
akan dipilih sesuai Hayuning Bawono,
dengan topik serta penerapan
falsafah pada ranah
Gurr J.M. (2014) praksis tradisional
‘Urban Complexity’
from a Literary and
Cultural Studies
Perspective: Key
Cultural Dimensions
and the Challenges
of ‘Modeling’. In:
Walloth C., Gurr J.,
Schmidt J. (eds)
Understanding
Complex Urban
Systems:
Multidisciplinary
Approaches to
Modeling.
Understanding
Complex Systems.
Springer, Cham
Gilliland Jason. The
Study of Urban Form
in Canada. in Urban
Morphology 10(1) ·
April 2006
https://www.academi
a.edu/11684719/The
_study_of_urban_for
m_in_Canada
2 Mahasiswa mampu * Penjelasan tentang Tatap Muka (TM) : * mahasiswa belajar * Mahasiswa mampu 2%
menelusuri (C1) dan pemahaman 1. contextual 40 menit mengenai hubungan antara memahami hubungan
mengemukakan mengenai morfologi instruction bentuk kota dan budaya antara bentuk kota dan
(C2) Morfologi Kota kota sebagai suatu Dosen menjelaskan masyarakat, budaya masyarakat,
sebagai suatu Pendekatan dalam mengenai hubungan
“Pendekatan” dalam kajian Kota, yang antara bentuk kota Indikator: kemampuan
kajian Kota, yang tidak lepas dari factor dan budaya memahami pengertian
tidak lepas dari factor budaya, pandangan, masyarakat, mengenai konsep, prinsip,
budaya, pandangan, agama, kepercayaan hirarki, dan perannya
agama, kepercayaan suatu masyarakat. 2. Case study 60 menit sebagai pemandu dalam
suatu masyarakat. Mahasiswa belajar arsitektur, kemampuan
Jacobs, J.: The untuk memahami mengenali kekuatan
Death and Life of hubungan antara kearifan lokal, kaitannya
Great American bentuk kota dan dengan bentuk kota
Cities. Random budaya masyarakat
House, New York dengan contoh nyata
(1961) dalam kebudayaan
https://scholar.google lokal
.com/scholar_lookup
?title=The%20Death
%20and%20Life%20
of%20Great%20Ame
rican%20Cities&auth
or=J.%20Jacobs&pu
blication_year=1961
https://www.academi
a.edu/11684719/The
_study_of_urban_for
m_in_Canada
3 Mahasiswa mampu * Penjelasan . Tatap Muka (TM) : * Mahasiswa belajar untuk * Mahasiswa mampu 3%
mengaitkan (C3) hubungan antara 1. contextual 100 menit mengenal budaya mengenal budaya
hubungan antara perkembangan instruction masyarakat agraris melalui masyarakat agraris melalui
perkembangan bentuk (morfo) kota Dosen menjelaskan sudut pandang, tinjauan sudut pandang, tinjauan
bentuk (morfo) kota dan budaya mengenai budaya filosofi, budaya, filosofi, budaya, kaitannya
dan budaya masyarakat, masyarakat agraris dengan bentuk kota
masyarakat, mampu pemahaman melalui sudut
membangun (C3) mengenai hubungan pandang, tinjauan Indikator: kemampuan
pemahaman antara bentuk kota filosofi, budaya, memahami budaya
mengenai hubungan dan budaya konsep, dan masyarakat agraris melalui
antara bentuk kota masyarakat, konsep kaitannya dengan sudut pandang, tinjauan
dan budaya mengenai bentuk kota bentuk kota filosofi, budaya, kaitannya
masyarakat, dan dan budaya dengan bentuk kota
mampu masyarakat 2. Small group
mempersoalkan discussion
(C3) konsep
mengenai bentuk kota Lynch, K.: The
dan budaya Image of the City.
masyarakat MIT Press,
Cambridge (1960
https://www.academi
a.edu/11684719/The
_study_of_urban_for
m_in_Canada
14 Mahasiswa mampu * Penjelasan . Tatap Muka (TM) : * Mahasiswa belajar untuk * Mahasiswa mampu 10%
menafsirkan (C5) makrokosmos dan 1. small group 100 menit mempresentasikan menunjukkan kemampuan
falsafah mikrokosmos discussion morfologi kotal dari sudut mempresentasikan
makrokosmos dan Hamemayu Mahasiswa pandang kebudayaan lokal morfologi kotal dari sudut
mikrokosmos Hayuning Bawono, mempresentasikan dalam suasana forum pandang kebudayaan lokal
Hamemayu dan memberikan dan memberikan ilmiah dalam suasana forum ilmiah
Hayuning Bawono, argumentasi dalam argumentasi dalam
dan memberikan mengerjakan tugas mengerjakan tugas * Mahasiswa belajar untuk Indikator: penyampaian
argumentasi dalam mereka. mereka, melalui mengkritisi dan bertanya informasi dalam presentasi,
mengerjakan tugas penelitian ilmiah mengenai presentasi ilmiah kemampuan berargumentasi
mereka. Selain itu, yang dilakukan oleh rekan dan kemampuan
mahasiswa mampu 2. Case study mereka mengkritisi opini
menyusun (C6) 3. Research Based
pendapat dan Education (RBE)
mempresentasikan
tugas mereka melalui
penelitian ilmiah
15 Mahasiswa mampu Penjelasan , Tatap Muka (TM) : * Mahasiswa belajar untuk * Mahasiswa mampu 10%
menyusun (C6) argumentasi dalam 1. small group 100 menit mempresentasikan data menunjukkan kemampuan
karya ilmiah/ mengerjakan tugas discussion dan opini yang telah mempresentasikan data dan
publikasi ilmiah mereka. Mahasiswa mereka kumpulkan dan opini yang telah mereka
mempresentasikan persiapkan mengenai kumpulkan dan persiapkan
data dan opini yang arsitektur tradisional dari mengenai arsitektur
telah mereka buat sudut pandang kebudayaan tradisional dari sudut
dan kumpulkan lokal dalam suasana forum pandang kebudayaan lokal
mengenai arsitektur ilmiah dalam suasana forum ilmiah
tradisional dari sudut
pandang kebudayaan * Mahasiswa belajar untuk Indikator: penyampaian
lokal. Dosen mengkritisi dan bertanya informasi dalam presentasi,
bertindak sebagai mengenai presentasi ilmiah kemampuan berargumentasi
moderator diskusi yang dilakukan oleh rekan dan kemampuan
sekaligus menilai mereka mengkritisi opini
hasil presentasi tiap
kelompok
Batty, M.: Cities as complex systems: Scaling, interaction, networks, dynamics and urban morphologies. In: Meyers, R.A. (ed.) Encyclopedia of Complexity and Systems Science, pp.
1041–1071. Springer, Berlin (2009)
Gurr, J.M., Butler. M.: On the ‘cultural dimension of sustainability’ in urban systems: Urban cultures as ecological ‘force -fields’ in processes of sustainable development. In: Neis, H.,
Brown, G., Gurr, J.M., Schmidt, J.A. (eds.) Generative Process, Patterns, and the Urban Challenge: Fall 2011 International PUARL Conference, pp. 77–86. PUARL Press, Portland Gurr
J.M. (2014) ‘Urban Complexity’ from a Literary and Cultural Studies Perspective: Key Cultural Dimensions and the Challenges o f ‘Modeling’. In: Walloth C.,
Gurr J., Schmidt J. (eds) Understanding Complex Urban Systems: Multidisciplinary Approaches to Modeling. Understanding Complex Systems
Gilliland Jason. The Study of Urban Form in Canada. in Urban Morphology 10(1) · April 2006
https://www.academia.edu/11684719/The_study_of_urban_form_in_Canada
Jacobs, J.: The Death and Life of Great American Cities. Random House, New York (1961)
Lefebvre, H.: The Production of Space (Trans: Donald Nicholson-Smith). Blackwell, Oxford (1991)
Lynch, K.: The Image of the City. MIT Press, Cambridge (1960)