Anda di halaman 1dari 3

assalamualaikum

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,


Was sholatu wassalamu ‘ala,
Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin,
Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.

ALHAMDULILLAHI ROBBL ALAMIIN, NAHMADUHU WANASTAIINU


WANASTAGHFIRUHU,,,WANA UUDDZU BILLAHI MIN SYURURI ANFUSINA WAMIN SAAYYIATI
A`MALINA…MAYAHDILLAHU FALA MUDHILLALAH WAAMAYUDDHLILHU FALA HAADIYA
LAHU.. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH
ALLAHUMMASALLI ALA SSAAYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAYIDINA MUHAMMAD…
AMMA BA`DU.

Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur ke haddirat Allah
SWT yang telah memberikan kesehatan  lahir dan batin kepada kita semua

Salawat dan salam tidak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad
SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju
pada peradaban hidup yang moderen. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat,
yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..

Perkenankan saya annisa marliana dari kelas TL 4401 pada kesempatan ini saya akan
menyampaikan kultum yang berjudul JODOH PASTI BERTEMU.

 Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Ada pria dan ada wanita. Allah SWT menciptakan bagi
keduanya sebuah kecendrungan untuk saling menyukai satu sama lain. Maka disinilah lahir cinta
dan kasih kepada orang lain. Cinta dan kasih ini adalah suci, karena melekat dalam diri manusia.

Allah SWT berfirman dalam Al Quran yang artinya


“Dan diantara kekuasan-NYA ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya,dan dijadikan-NYA diantaramu rasa kasih
dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum
yang berfikir” (QS.Ar-Ruum:21)

 Dalam Islam, kita harus meyakini bahwa Allah SWT telah menciptakan kita termasuk jodoh atau
pasangan kita. Namun, untuk mengetahui siapa jodoh kita? Itu masih menjadi rahasia Allah, masih
menjadi teka-teki.

Jodoh baru akan kita tahu setelah kita telah mendapatkannya, melalui jalan mencari jodoh
tersebut (ikhtiar).
Mencari jodoh dengan jalan Islam tidak seperti “membeli kucing dalam karung” atau dilakukan
dengan cara pacaran. Cara mencari jodoh dengan jalan pacaran bagai “habis manis sepah
dibuang”, bisa dicoba dulu kalau tidak cocok ‘sedikit’ saja maka boleh dibuang, dan begitu pula
sebaliknya.

Proses pencarian jodoh dalam Islam diliputi dengan tata cara atau adab yang mulia.
berada di dalam surat An Nur ayat 26:
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik
adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang
baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

Dari ayat di atas, Allah SWT menyatakan bahwa pria yang baik akan dipasangkan, dijodohkan
dengan perempuan yang baik. Dan sebaliknya, pria yang buruk maka secara otomatis akan
berpasangan, berjodoh dengan perempuan, wanita yang selevel dengan dia.
Hal ini pula memberikan tanda bagi kita bahwa jodoh adalah cerminan diri sendiri,mencari jodoh
adalah sebuah ‘proses menjadi baik’. Karena proses yang baik akan mengantarkan kita untuk
mendapatkan jodoh yang baik. Gagal dalam berusaha ‘menjadi orang baik’, maka sama saja kita
tidak berhasil mendapatkan jodoh yang baik pula.

Pengertian jodoh yang baik pun, harus kita sesuaikan dengan ajaran Islam.
Di dalam hadits Rasulullah SAW, disampaikan tentang kriteria-kriteria yang dibuat oleh manusia
dalam menetapkan jodoh.

Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa seseorang dinikahi karena 4 hal yaitu hartanya, nasab/
silsilah keturunannya, kecantikan/ketampanannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang memiliki
agama, maka kalian akan beruntung.(H.R. BUKHORI)

Dari hadis tersebut dijelaskan bahwa dalam mancari jodoh yang baik, maka kita harus melihat dari
hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan juga agamanya. Tetapi yang utama adalah dilihat
dari agamanya. Maka agar mendapatkan jodoh yang baik, kita harus memperbaiki dulu agama
kita.

Demikian kultum yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih
dan kurangnya mohon dimaafkan.

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-
atuubu ilaik.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Anda mungkin juga menyukai