Anda di halaman 1dari 22

Adat & kebudayaan di bali

Adat dan kebudayaan di Bali sangat erat kaitannya dengan


agama dan kehidupan religius masyarakatnya.
Agama Hindu
Agama Hindu merupakan sebuah agama yang memiliki
keselarasan dan kedamaian universal yang memandang
individu atau manusia sebagai suatu keluarga besar.
Arti dan Lambang Pemujaan Hindu
Ajaran keagamaan Hindu yang disimbulkan dalam kegiatan
upacara adalah dianggap sebagai alat yang suci untuk
mencapai tujuan dan makna pemujaan tersebut.
Dewa Ganesha
Dewa Ganesha adalah dewa keberhasilan dan penghilang
dari segala rintangan, yang harus dipuja pertama kali
sebelum memuja dewa lain.
Etika Hindu
Etika dalam filsafat Hindu dikenal dengan istilah "10
Kebajikan" atau yang disebut dengan "Dharma Laksana",
yang termuat dalam kitab Manu Smrti.
Hari Raya Galungan

Galungan adalah hari kemenangan Dharma melawan


Adharma yaitu pemujaan terjadinya kemenangan
kebenaran atas ketidakbenaran dengan restu Sang Hyang
Widhi Wasa. Galungan diadakan kira 210 hari sekali pada
hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan
Hari Raya Kuningan

Hari Raya Kuningan diperingati setiap 210 hari atau 6


bulan sekali dalam kalender Bali tepatnya pada Saniscara
Kliwon Wuku Kuningan. (1 bulan dalam kalender Bali = 35
hari).
Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang
dirayakan setiap Tahun BaruSaka. Dimana pada hari ini
umat hindu melakukan amati geni yaitu mengadakan
Samadhi pembersihan diri lahir batin.
Hari Raya Pagerwesi
Hari Raya Pagerwesi ini jatuh tiap 6 bulan ( 210 hari ) pada
Rabu Kliwon Shita, Pagerwesi juga termasuk rerainan
gumi, artinya hari raya untuk semua masyarakat, baik
pendeta maupun rohaniawan.
Hari Raya Saraswati
Hari Saraswati di sebut juga hari Ilmu pengetahuan,
dimana pada hari ini Sang Hyang Widhi telah menciptakan
Ilmu pengetahuan bagi umat manusia untuk dapat selaras
dengan alam.
Hari Raya Siwaratri
Hari Raya Siwaratri hari suci untuk melakukan pemujaan
terhadap Hyang Widhi ( Tuhan Yang Maha Esa) dalam
wujud Dewa Siwa.
Hari Raya Tumpek Landep
Hari raya Tumpek Landep adalah hari yang dikhususkan
untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang dalam wujudnya sebagai Dewa Senjata
( Pasupati ).

Kajeng Kliwon
Upacara Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari sekali
yaitu pada saat pertemuan Triwara Kajeng dengan
Pancawara Kliwon. Kajeng Kliwon termasuk dalam
upacara Dewa Yadnya,
Mekotek
Upacara Mekotek dilaksanakan dengan tujuan memohon
keselamatan. Upacara yang juga di kenal dengan istilah
ngerebek. Mekotek ini adalah warisan leluhur, adat budaya
dan tradisi
Ngurek
Ngurek adalah atraksi menusuk diri dengan menggunakan
senjata keris, ini berlangsung ketika para pelaku berada
dalam keadaan kerasukan (diluar kesadaran).
Ogoh-ogoh
Ogoh-Ogoh" merupakan karya seni patung dalam
kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian "Bhuta
Kala" dan sudah menjadi ikon ritual yang secara tradisi
sangat penting dalam penyambutan Hari Raya Nyepi
Penjor
Dalam ajaran agama Hindu simbul dikenal dengan kata
"niasa" yaitu sebagai pengganti dari yang sebenarnya.
Bukan hanya keagamaan saja yang menggunakan simbul,
aspek kenegaraan dan berbangsapun memakai simbul.
Sejarah Hindu
Hindu adalah agama tertua di dunia (dahulu dikenal dengan
nama Sanatana Dharma), yang diinspirasikan oleh "Wahyu
Tuhan" untuk para Rsi di India pada ribuan tahun Sebelum
Masehi.
Sejarah Hindu Bali
Perkembangan Hindu di Bali dikarenakan pengaruh dari
Jawa Tangah dan Jawa Timur sebelum abad ke-8, dengan
ditemukan fragmen pada prasasti di desa Pejeng, Gianyar.
Sejarah Hindu Indonesia
Sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia bermula
pada awal tahun Masehi yang disebarkan oleh Rsi Agastya,
yang berjulukan "Agastya Yatra" dan "Pita Segara".
Subak
Subak adalah salah satu bentuk lembaga kemasyarakatan
pada masyarakat Bali yang bersifat tradisional dan yang
dibentuk secara turun temurun oleh masyarakat umat
Hindu Bali.
Tari Barong & Tari Kecak
Tari Barong dan Tari Kecak adalah dua tarian tradisional
yang merupakan lambang budaya Bali, yang menjadikan
Bali terkenal sebagai salah satu tempat wisata terbaik di
dunia
Tutug Kambuhan
Upacara Tutug Kambuhan bermakna membersihkan jiwa
raga sang bayi dari pengaruh buruk, sedangkan untuk ibu
membersihkan dari segala noda dan kotoran,  ungkapan
rasa berterima kasih kepada Nyama Bajang
Upacara Bhuta Yadnya
Upacara Bhuta Yadnya adalah upacara yang di tujukan
kepada Bhuta Kala agar jangan mengganggu ketentraman
kehidupan manusia di dunia.
Upacara Buda Cemeng Klawu
Upacara Buda Cemeng Klawu atau disebut juga Buda Wage
Klawu adalah upacara pemujaan dan permohonan doa agar
mendapat rezeki atau dibukakan pintu rezeki, upacara ini
juga sebagai ungkapan terima kasih karena telah diberikan
kekayaan,
Upacara Bukakak
Upacara Bukakak adalah upacara  yang bermakna
permohon kepada Sang Pencipta dalam perwujudan Dewi
Kesuburan untuk diberikan kesuburan bagi tanah
pertanian yang diolah, dan juga berharap akan
mendapatkan hasil panen yang baik dan melimpah ruah.
Upacara Kematian Orang Meninggal Di Laut
Upacara kematian orang meninggal di laut yang dilakukan
oleh umat Hindu di Bali.
Upacara Kepus Puser
Upacara Kepus Puser atau Pupus Puser bisa juga di sebut
Penelahan. Kepus Puser artinya lepasnya tali puser yang
tersisa saat bayi lahir. Umat Hindu di Bali meyakini, saat
lepasnya tali puser ini merupakan suatu kejadian yang
penting dan patut di upacarai,
Upacara Madiksa
Upacara Madiksa bertujuan meningkatkan kesucian diri
secara lahir batin dari seorang Welaka (orang biasa) menjadi
orang suci (Pendeta/Sulinggih), upacara Madiksa termasuk
dalam upacara Rsi Yadnya,

Upacara Mawinten bermakna pembersihan diri secara lahir batin, secara lahir, diri
bersihkan atau dimandikan dengan air yang telah disatukan dengan berbagai aneka bunga/kembang,
sedangkan secara batin,

Upacara Mecaru
Upacara Mecaru bisa juga disebut Butha Yadnya, ini adalah
suatu upacara untuk menjaga mengharmoniskan hubungan
antara manusia dengan alam lingkungan sekitarnya,
Upacara Med Medan
Upacara Med Medan diadakan sehari setelah Hari Raya
Nyepi  sore harinya yaitu pada hari Ngembak Geni
menyambut tahun baru Saka, Med Medan ini yang sudah
ada selama puluhan tahun yang lalu,
Upacara Megedong Gedongan
Upacara Megedong Gedongan adalah upacara yang
dilakukan untuk penyucian bayi yang masih ada dalam
kandungan ibunya.
Upacara Melarung Bumi
Upacara Melarung Bumi disebut juga Mecaru Bumi,
upacara ini  bermakna  membersihkan bumi dari pengaruh 
buruk dan negatif yang bisa merusak kehidupan manusia
juga menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Upacara Melaspas
Upacara Melaspas  bermakna upacara yang bertujuan
membersihkan dan menyucikan bangunan yang baru
selesai  dibangun/dibuat atau baru ditempati kembali,
seperti rumah, kantor, toko, kandang dan lain lain.
Upacara Melasti
Pelaksaan Upacara Melasti dilakukan tiga hari (tilem
kesanga) sebelum Hari Raya Nyepi, Upacara Melasti bisa
juga sebut upacara Melis atau Mekilis, dimana pada hari ini
umat Hindu melakukan sembahyangan di tepi pantai
Upacara Melukat
Upacara Melukat adalah upacara pembersihkan pikiran dan
jiwa secara spiritual dalam diri manusia. Upacara Melukat
ini dilaksanakan pada hari baik dan merupakan adat tradisi
yang sudah dilakukan oleh umat Hindu di Bali
Upacara Menek Kelih
Upacara Menek Kelih bermakna puji syukur, memohon
keselamatan kehadapan Hyang Samara Ratih dalam
manifestasinya Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) agar
dituntun dan diberikan jalan baik dan benar juga di
jauhkan dari hal hal yang menyesatkan
Upacara Mependem Ring Geni
Upacara Mapendem Ring Geni adalah bentuk upacara
pembakaran bagi jenasah yang baru meninggal dunia,
namun belum dapat disebut Ngaben. Upacara Mapendem
Ring Geni termasuk dalam upacara Pitra Yadnya,
Upacara Ngaben
Ngaben adalah suatu upacara pembakaran mayat yang
dilakukan umat Hindu di Bali, upacara ini dilakukan untuk
menyucian roh leluhur orang sudah wafat menuju ketempat
peristirahatan terakhir
Upacara Ngaben Swasta Agni
Upacara Ngaben Swasta Agni   adalah upacara pembakaran
mayat yang dilakukan sederhana dengan biaya rendah.
Upacara Ngabenan Swasta Agni termasuk dalam upacara
Pitra Yadnya,
Upacara Ngaben Tikus
Upacara Ngaben Tikus adalah salah satu tradisi
kebudayaan agraris yang sudah di lakukan oleh masyarakat
Bali secara turun temurun sejak zaman dahulu.
Upacara Ngalepas Hawon
Upacara Ngalepas Hawon ini  bermakna untuk melepaskan 
segala kotoran yang berada di tubuh bayi dan ibunya secara
lahir batin juga agar dilindungi dan diberkati oleh Hyang
Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).
Upacara Ngembak Geni
Hari Ngembak Geni adalah berakhirinya waktu melakukan
Brata Nyepi, pelaksanaan hari Ngembak Geni ini jatuh
sehari setelah Hari Raya Nyepi.
Upacara Ngempugin
Upacara Ngempugin bermakna pertama kalinya tumbuhnya
gigi pada anak. Upacara ini bertujuan sebagai permohonan
kepada Hyang Widhi agar anak giginya tumbuh dengan
baik.
Upacara Ngenteg Linggih
Upacara Ngenteg Linggih mempunyai makna upacara
mensucikan dan mensakralkan Niyasa tempat memuja
Hyang Widhi. Dalam bahasa Bali Ngenteg artinya
mengukuhkan, dan Linggih artinya kedudukan.
Upacara Ngeroras
Upacara Ngeroras bermakna pemujaan untuk menghormati
para leluhur atau orang yang telah meninggal. Ngeroras
bisa disebut juga Nyekah, Mamukur, Panileman dan
Maligia.
Upacara Nyambutin
Upacara Nyambutin adalah upacara pemujaan dan
permohonan kehadapan Hyang Widhi agar jiwa di si bayi
diberkati dan benar-benar menyatu kembali kepada
raganya, juga sebagai penegasan nama si bayi dan memohon
izin
Upacara Otonan
Dalam masyarakat Hindu Bali terdapat berbagai upacara,
salah satu kegiatan upacara tersebut adalah Otonan. Otonan
sendiri mengandung pengertian sebagai hari kelahiran
berdasarkan wuku kalender Hindu Bali.
Upacara Pasupati
Upacara Pasupati bermakna pemujaan memohon berkah
kepada Hyang Widhi (Sang Hyang Pasupati) untuk dapat
menghidupkan dan memberikan kekuatan magis terhadap
benda-benda tertentu yang akan dikeramatkan.
Upacara Pawiwahan Sadampati
Upacara Pawiwahan Sadampati mempunyai makna sebagai
upacara kesaksian ke hadapan Hyang Widhi (Tuhan Yang
Maha Esa) dan juga kepada masyarakat bahwa kedua
orang yang bersangkutan telah
Upacara Perang Api
Upacara Perang Api atau Siat Geni bermakna sebagai
symbol mengusir roh jahat/bhuta kala. Pelaksanaan
upacara perang api ini dilakukan pada saat pengerupukan
sebelum Hari Raya Nyepi esok harinya.
Upacara Perang Ketupat
Upacara Perang Ketupat atau sering juga disebut Aci Rah
Pengangon merupakan upacara bermakna bentuk
ungkapan rasa terima kasih kepada Sang Hyang Widhi, atas
hasil panen, terhindar dari kekeringan,
Upacara Perang Pandan
Upacara Perang Pandan adalah upacara persembahan yang
dilakukan untuk menghormati Dewa Indra (dewa perang)
dan para leluhur. Perang Pandan disebut juga mekare-kare.
Upacara Perang Pisang
Upacara Perang Pisang bisa juga disebut dengan mesabatan
biu, tradisi perang pisang terdapat ini di Desa Tenganan
Daud Tukad, Kecamatan Maggis, kabupaten Karangasem,
Upacara Perkawinan Adat Bali
Dalam ajaran Hindu terdapat empat tahap dalam mencapai
tujuan hidup, adapun tujuan hidup tersebut dinamakan
Catur Purusa Artha terdiri dari Dharma, Artha, Kama dan
Moksa.
Upacara Piodalan
Upacara Piodalan adalah upacara pemujaan ke hadapan
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dengan
segala manifestasinya lewat sarana pemerajan, pura,
kahyangan, saat hari- hari tertentu.
Upacara Potong Gigi

Upacara Potong Gigi mengandung arti pembersihan


sifat buruk yang ada pada diri manusia. Potong gigi dalam
bahasa Bali Mepandes bisa juga disebut Matatah atau
Mesanggih, dimana 6 buah taring yang ada di deretan gigi
atas dikikir atau ratakan,
Upacara Purnama
Upacara Purnama adalah pemujaan terhadap dewa
Chandra dan merupakan hari suci bagi umat Hindu di Bali,
Upacara Purnama ini bermakna memohon berkah dan
karunia dari Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa)
Upacara Sudhi Wadhani
Upacara Sudhi Wadhani adalah upacara
pengukuhan/pengesahan dan janji seseorang yang
sebelumnya bukan beragama Hindu menjadi penganut
agama Hindu yang di dasari keikhlasan tanpa paksaan.
Upacara Tanggal Gigi
Upacara Tanggal Gigi bertujuan mempersiapkan anak
untuk mempelajari ilmu pengetahuan, upacara ini termasuk
manusa Yadnya, Manusa Yadnya sendiri maknanya adalah
suatu upacara suci atau pengorbanan suci demi
kesempurnaan hidup manusia
Upacara Tilem
Upacara Tilem bermakna sebagai upacara pemujaan
terhadap Dewa Surya, pada saat upacara tilem ini
dilaksanakan sembahyang dan pemujaan memohon berkah
dan karunia dari Hyang Widhi
Upacara Tumpek Kandang
Upacara Tumpek Kandang adalah upacara yang memuja
keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui pemeliharaan
atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau hewan
peliharaan.
Upacara Tumpek Wayang
Upacara Tumpak Wayang mengandung makna hari
kesenian, karena pada hari itu dipercaya lahirnya berbagai
jenis alat seni dan kesenian seperti gong, gender,wayang ,
barong, dll.
Upacara Yadnya
Upacara Yadnya merupakan satu bentuk kewajiban yang
harus dilakukan oleh umat manusia di dalam kehidupannya
sehari-hari, Yadnya sendiri bermakna suatu pengorbanan
atau persembahan suci yang tulus dan ikhlas,
dayaan
Adat dan kebudayaan di Bali sangat erat kaitannya dengan agama dan kehidupan religius
masyarakatnya.

Agama Hindu
Agama Hindu merupakan sebuah agama yang memiliki keselarasan dan kedamaian universal
yang memandang individu atau manusia sebagai suatu keluarga besar.

Arti dan Lambang Pemujaan Hindu


Ajaran keagamaan Hindu yang disimbulkan dalam kegiatan upacara adalah dianggap sebagai
alat yang suci untuk mencapai tujuan dan makna pemujaan tersebut.

Dewa Ganesha
Dewa Ganesha adalah dewa keberhasilan dan penghilang dari segala rintangan, yang harus
dipuja pertama kali sebelum memuja dewa lain.

Etika Hindu
Etika dalam filsafat Hindu dikenal dengan istilah "10 Kebajikan" atau yang disebut dengan
"Dharma Laksana", yang termuat dalam kitab Manu Smrti.

Hari Raya Galungan

Galungan adalah hari kemenangan Dharma melawan Adharma yaitu pemujaan


terjadinya kemenangan kebenaran atas ketidakbenaran dengan restu Sang Hyang Widhi Wasa.
Galungan diadakan kira 210 hari sekali pada hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan

Hari Raya Kuningan

Hari Raya Kuningan diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Bali
tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan. (1 bulan dalam kalender Bali = 35 hari).
Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun BaruSaka.
Dimana pada hari ini umat hindu melakukan amati geni yaitu mengadakan Samadhi pembersihan
diri lahir batin.

Hari Raya Pagerwesi


Hari Raya Pagerwesi ini jatuh tiap 6 bulan ( 210 hari ) pada Rabu Kliwon Shita, Pagerwesi juga
termasuk rerainan gumi, artinya hari raya untuk semua masyarakat, baik pendeta maupun
rohaniawan.

Hari Raya Saraswati


Hari Saraswati di sebut juga hari Ilmu pengetahuan, dimana pada hari ini Sang Hyang Widhi
telah menciptakan Ilmu pengetahuan bagi umat manusia untuk dapat selaras dengan alam.

Hari Raya Siwaratri


Hari Raya Siwaratri hari suci untuk melakukan pemujaan terhadap Hyang Widhi ( Tuhan Yang
Maha Esa) dalam wujud Dewa Siwa.

Hari Raya Tumpek Landep


Hari raya Tumpek Landep adalah hari yang dikhususkan untuk memohon keselamatan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang dalam wujudnya sebagai Dewa
senjate masupati

Kajeng Kliwon
Upacara Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari sekali yaitu pada saat pertemuan Triwara
Kajeng dengan Pancawara Kliwon. Kajeng Kliwon termasuk dalam upacara Dewa Yadnya

Mekotek
Upacara Mekotek dilaksanakan dengan tujuan memohon keselamatan. Upacara yang juga di
kenal dengan istilah ngerebek. Mekotek ini adalah warisan leluhur, adat budaya dan tradisi

Ngurek
Ngurek adalah atraksi menusuk diri dengan menggunakan senjata keris, ini berlangsung ketika
para pelaku berada dalam keadaan kerasukan (diluar kesadaran).

Ogoh-ogoh
Ogoh-Ogoh" merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan
kepribadian "Bhuta Kala" dan sudah menjadi ikon ritual yang secara tradisi sangat penting dalam
penyambutan Hari Raya Nyepi

Penjor
Dalam ajaran agama Hindu simbul dikenal dengan kata "niasa" yaitu sebagai pengganti dari
yang sebenarnya. Bukan hanya keagamaan saja yang menggunakan simbul, aspek kenegaraan
dan berbangsapun memakai simbul.

Sejarah Hindu
Hindu adalah agama tertua di dunia (dahulu dikenal dengan nama Sanatana Dharma), yang
diinspirasikan oleh "Wahyu Tuhan" untuk para Rsi di India pada ribuan tahun Sebelum Masehi.

Sejarah Hindu Bali


Perkembangan Hindu di Bali dikarenakan pengaruh dari Jawa Tangah dan Jawa Timur sebelum
abad ke-8, dengan ditemukan fragmen pada prasasti di desa Pejeng, Gianyar.

Sejarah Hindu Indonesia


Sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia bermula pada awal tahun Masehi yang
disebarkan oleh Rsi Agastya, yang berjulukan "Agastya Yatra" dan "Pita Segara".

Subak
Subak adalah salah satu bentuk lembaga kemasyarakatan pada masyarakat Bali yang bersifat
tradisional dan yang dibentuk secara turun temurun oleh masyarakat umat Hindu Bali.

Tari Barong & Tari Kecak


Tari Barong dan Tari Kecak adalah dua tarian tradisional yang merupakan lambang budaya Bali,
yang menjadikan Bali terkenal sebagai salah satu tempat wisata terbaik di dunia

Tutug Kambuhan
Upacara Tutug Kambuhan bermakna membersihkan jiwa raga sang bayi dari pengaruh buruk,
sedangkan untuk ibu membersihkan dari segala noda dan kotoran,  ungkapan rasa berterima
kasih kepada Nyama Bajang

Upacara Bhuta Yadnya


Upacara Bhuta Yadnya adalah upacara yang di tujukan kepada Bhuta Kala agar jangan
mengganggu ketentraman kehidupan manusia di dunia.

Upacara Buda Cemeng Klawu


Upacara Buda Cemeng Klawu atau disebut juga Buda Wage Klawu adalah upacara pemujaan dan
permohonan doa agar mendapat rezeki atau dibukakan pintu rezeki, upacara ini juga sebagai
ungkapan terima kasih karena telah diberikan kekayaan,

Upacara Bukakak
Upacara Bukakak adalah upacara  yang bermakna permohon kepada Sang Pencipta dalam
perwujudan Dewi Kesuburan untuk diberikan kesuburan bagi tanah pertanian yang diolah, dan
juga berharap akan mendapatkan hasil panen yang baik dan melimpah ruah.

Upacara Kematian Orang Meninggal Di Laut


Upacara kematian orang meninggal di laut yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali.

Upacara Kepus Puser


Upacara Kepus Puser atau Pupus Puser bisa juga di sebut Penelahan. Kepus Puser artinya
lepasnya tali puser yang tersisa saat bayi lahir. Umat Hindu di Bali meyakini, saat lepasnya tali
puser ini merupakan suatu kejadian yang penting dan patut di upacarai,

Upacara Madiksa
Upacara Madiksa bertujuan meningkatkan kesucian diri secara lahir batin dari seorang Welaka
(orang biasa) menjadi orang suci (Pendeta/Sulinggih), upacara Madiksa termasuk dalam upacara
Rsi Yadnya,

Upacara Mawinten
Upacara Mawinten bermakna pembersihan diri secara lahir batin, secara lahir, diri bersihkan atau
dimandikan dengan air yang telah disatukan dengan berbagai aneka bunga/kembang, sedangkan
secara batin,
Upacara Mecaru
Upacara Mecaru bisa juga disebut Butha Yadnya, ini adalah suatu upacara untuk menjaga
mengharmoniskan hubungan antara manusia dengan alam lingkungan sekitarnya,

Upacara Med Medan


Upacara Med Medan diadakan sehari setelah Hari Raya Nyepi  sore harinya yaitu pada hari
Ngembak Geni  menyambut tahun baru Saka, Med Medan ini yang sudah ada selama puluhan
tahun yang lalu,

Upacara Megedong Gedongan


Upacara Megedong Gedongan adalah upacara yang dilakukan untuk penyucian bayi yang masih
ada dalam kandungan ibunya.

Upacara Melarung Bumi


Upacara Melarung Bumi disebut juga Mecaru Bumi, upacara ini  bermakna  membersihkan bumi
dari pengaruh  buruk dan negatif yang bisa merusak kehidupan manusia juga menjaga kelestarian
alam dan lingkungan.

Upacara Melaspas
Upacara Melaspas  bermakna upacara yang bertujuan membersihkan dan menyucikan bangunan
yang baru selesai  dibangun/dibuat atau baru ditempati kembali,  seperti rumah, kantor, toko,
kandang dan lain lain.

Upacara Melasti
Pelaksaan Upacara Melasti dilakukan tiga hari (tilem kesanga) sebelum Hari Raya Nyepi,
Upacara Melasti bisa juga sebut upacara Melis atau Mekilis, dimana pada hari ini umat Hindu
melakukan sembahyangan di tepi pantai

Upacara Melukat
Upacara Melukat adalah upacara pembersihkan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri
manusia. Upacara Melukat ini dilaksanakan pada hari baik dan merupakan adat tradisi yang
sudah dilakukan oleh umat Hindu di Bali

Upacara Menek Kelih


Upacara Menek Kelih bermakna puji syukur, memohon keselamatan kehadapan Hyang Samara
Ratih dalam manifestasinya Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) agar dituntun dan diberikan
jalan baik dan benar juga di jauhkan dari hal hal yang menyesatkan

Upacara Mependem Ring Geni


Upacara Mapendem Ring Geni adalah bentuk upacara pembakaran bagi jenasah yang baru
meninggal dunia, namun belum dapat disebut Ngaben. Upacara Mapendem Ring Geni termasuk
dalam upacara Pitra Yadnya,

Upacara Ngaben
Ngaben adalah suatu upacara pembakaran mayat yang dilakukan umat Hindu di Bali, upacara ini
dilakukan untuk menyucian roh leluhur orang sudah wafat menuju ketempat peristirahatan
terakhir

Upacara Ngaben Swasta Agni


Upacara Ngaben Swasta Agni  adalah upacara pembakaran mayat yang dilakukan sederhana
dengan biaya rendah. Upacara Ngabenan Swasta Agni termasuk dalam upacara Pitra Yadnya,

Upacara Ngaben Tikus


Upacara Ngaben Tikus adalah salah satu tradisi kebudayaan agraris yang sudah di lakukan oleh
masyarakat Bali secara turun temurun sejak zaman dahulu.

Upacara Ngalepas Hawon


Upacara Ngalepas Hawon ini  bermakna untuk melepaskan  segala kotoran yang berada di tubuh
bayi dan ibunya secara lahir batin juga agar dilindungi dan diberkati oleh Hyang Widhi (Tuhan
Yang Maha Esa).

Upacara Ngembak Geni


Hari Ngembak Geni adalah berakhirinya waktu melakukan Brata Nyepi, pelaksanaan hari
Ngembak Geni ini jatuh sehari setelah Hari Raya Nyepi.

Upacara Ngempugin
Upacara Ngempugin bermakna pertama kalinya tumbuhnya gigi pada anak. Upacara ini
bertujuan sebagai permohonan kepada Hyang Widhi agar anak giginya tumbuh dengan baik.
Upacara Ngenteg Linggih
Upacara Ngenteg Linggih mempunyai makna upacara mensucikan dan mensakralkan Niyasa
tempat memuja Hyang Widhi. Dalam bahasa Bali Ngenteg artinya mengukuhkan, dan Linggih
artinya kedudukan.

Upacara Ngeroras
Upacara Ngeroras bermakna pemujaan untuk menghormati para leluhur atau orang yang telah
meninggal. Ngeroras bisa disebut juga Nyekah, Mamukur, Panileman dan Maligia.

Upacara Nyambutin
Upacara Nyambutin adalah upacara pemujaan dan permohonan kehadapan Hyang Widhi agar
jiwa di si bayi diberkati dan benar-benar menyatu kembali kepada raganya, juga sebagai
penegasan nama si bayi dan memohon izin

Upacara Otonan
Dalam masyarakat Hindu Bali terdapat berbagai upacara, salah satu kegiatan upacara tersebut
adalah Otonan. Otonan sendiri mengandung pengertian sebagai hari kelahiran berdasarkan wuku
kalender Hindu Bali.

Upacara Pasupati
Upacara Pasupati bermakna pemujaan memohon berkah kepada Hyang Widhi (Sang Hyang
Pasupati) untuk dapat menghidupkan dan memberikan kekuatan magis terhadap benda-benda
tertentu yang akan dikeramatkan.

Upacara Pawiwahan Sadampati


Upacara Pawiwahan Sadampati mempunyai makna sebagai upacara kesaksian ke hadapan Hyang
Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dan juga kepada masyarakat bahwa kedua orang yang
bersangkutan telah

Upacara Perang Api


Upacara Perang Api atau Siat Geni bermakna sebagai symbol mengusir roh jahat/bhuta kala.
Pelaksanaan upacara perang api ini dilakukan pada saat pengerupukan sebelum Hari Raya Nyepi
esok harinya.

Upacara Perang Ketupat


Upacara Perang Ketupat atau sering juga disebut Aci Rah Pengangon merupakan upacara
bermakna bentuk ungkapan rasa terima kasih kepada Sang Hyang Widhi, atas hasil panen,
terhindar dari kekeringan,

Upacara Perang Pandan


Upacara Perang Pandan adalah upacara persembahan yang dilakukan untuk menghormati Dewa
Indra (dewa perang) dan para leluhur. Perang Pandan disebut juga mekare-kare.

Upacara Perang Pisang


Upacara Perang Pisang bisa juga disebut dengan mesabatan biu, tradisi perang pisang terdapat ini
di Desa Tenganan Daud Tukad, Kecamatan Maggis, kabupaten Karangasem,

Upacara Perkawinan Adat Bali


Dalam ajaran Hindu terdapat empat tahap dalam mencapai tujuan hidup, adapun tujuan hidup
tersebut dinamakan Catur Purusa Artha terdiri dari Dharma, Artha, Kama dan Moksa.

Upacara Piodalan
Upacara Piodalan adalah upacara pemujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) dengan segala manifestasinya lewat sarana pemerajan, pura, kahyangan, saat hari-
hari tertentu.

Upacara Potong Gigi

Upacara Potong Gigi mengandung arti pembersihan sifat buruk yang ada pada diri
manusia. Potong gigi dalam bahasa Bali Mepandes bisa juga disebut Matatah atau Mesanggih,
dimana 6 buah taring yang ada di deretan gigi atas dikikir atau ratakan,

Upacara Purnama
Upacara Purnama adalah pemujaan terhadap dewa Chandra dan merupakan hari suci bagi umat
Hindu di Bali, Upacara Purnama ini bermakna memohon berkah dan karunia dari Hyang Widhi
(Tuhan Yang Maha Esa)

Upacara Sudhi Wadhani


Upacara Sudhi Wadhani adalah upacara pengukuhan/pengesahan dan janji seseorang yang
sebelumnya bukan beragama Hindu menjadi penganut agama Hindu yang di dasari keikhlasan
tanpa paksaan.

Upacara Tanggal Gigi


Upacara Tanggal Gigi bertujuan mempersiapkan anak untuk mempelajari ilmu pengetahuan,
upacara ini termasuk manusa Yadnya, Manusa Yadnya sendiri maknanya adalah suatu upacara
suci atau pengorbanan suci demi kesempurnaan hidup manusia

Upacara Tilem
Upacara Tilem bermakna sebagai upacara pemujaan terhadap Dewa Surya, pada saat upacara
tilem ini dilaksanakan sembahyang dan pemujaan memohon berkah dan karunia dari Hyang
Widhi

Upacara Tumpek Kandang


Upacara Tumpek Kandang adalah upacara yang memuja keagungan Tuhan Yang Maha Esa
melalui pemeliharaan atas ciptaan-Nya berupa binatang ternak atau hewan peliharaan.

Upacara Tumpek Wayang


Upacara Tumpak Wayang mengandung makna hari kesenian, karena pada hari itu dipercaya
lahirnya berbagai jenis alat seni dan kesenian seperti gong, gender,wayang , barong, dll.

Upacara Yadnya
Upacara Yadnya merupakan satu bentuk kewajiban yang harus dilakukan oleh umat manusia di
dalam kehidupannya sehari-hari, Yadnya sendiri bermakna suatu pengorbanan atau persembahan
suci yang tulus dan ikhlas,

Anda mungkin juga menyukai