Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL

“EKSPLORASI MAKNA UPACARA MELASTI HINDU DI KOTA PALU”


DiSusun Oleh :
Ade Dwi Angraeni_A31121070
Kelas B
Pendidikan Sejarah

PENGANTAR dari upacara ini tercermin dalam

Upacara Melasti adalah salah satu kehidupan sehari-hari warga Hindu di

perayaan penting dalam agama Hindu di Kota Palu. Artikel tersebut juga bisa

Indonesia, termasuk di Kota Palu. Upacara membahas bagaimana upacara Melasti di

ini biasanya dilakukan sebelum Hari Raya Kota Palu mempromosikan toleransi dan

Nyepi dan memiliki tujuan utama untuk kerukunan antaragama, serta bagaimana

membersihkan diri secara fisik dan nilai-nilai kesucian dan pembersihan

spiritual, serta untuk menyucikan pura- diinterpretasikan oleh komunitas Hindu di

pura, patung-patung dewa, dan untuk wilayah tersebut.

membersihkan diri secara rohaniah dan Pentingnya upacara Melasti dalam


memohon berkah kepada Dewa-dewa. agama Hindu tetap sama di mana pun
Dalam konteks Kota Palu, upacara ini dilaksanakan. Upacara ini memiliki makna
memiliki makna yang mendalam karena mendalam dalam pembersihan fisik,
menggabungkan aspek keagamaan dengan mental, dan spiritual. Dengan
kondisi lokal dan budaya yang ada di kota membersihkan diri dari dosa dan kotoran,
tersebut. umat Hindu dapat memulai siklus baru

Artikel eksplorasi makna upacara dengan pikiran yang jernih dan hati yang

Melasti Hindu di Kota Palu dapat bersih. Selain itu, upacara Melasti juga

menggambarkan bagaimana tradisi ini berperan dalam memelihara koneksi

beradaptasi dengan lingkungan dan dengan alam dan lingkungan sekitar, serta

karakteristik kota. Ini bisa mencakup menghormati Dewa-dewa dalam praktik

cerita-cerita lokal yang terkait dengan keagamaan mereka.

upacara, peran pentingnya dalam METODE PENULISAN


mempertahankan identitas Hindu di tengah
masyarakat yang beragam, serta Dalam penulisan artikel ini menggunakan

bagaimana nilai-nilai spiritual dan sosial metode literature research, yakni


pengumpulan data yang akan ditulis yang
berkaitan dengan Judul materi pembahasan buana agung (alam), yang dilaksanakan
ini yaitu” Makna Simbolik Upacara dilaut atau sumber air. Dalam kepercayaan
Melasti Di Kota Palu” .Penulisan data dan Hindu, air kehidupan (tirta amerta)
informasi yang didukung dengan mengacu pada sumber air seperti laut dan
melakukan penelusuran Pustaka. Dengan danau. Sumber air sendiri memberi banyak
pencarian sumber-sumber yang berkaitan manfaat kehidupan bagi semua makhluk
dengan materi melalui pencarian data di hidup, termasuk manusia. Hal ini diyakini
internet. Data dan informasi yang dapat menyucikan diri secara lahir dan
digunakan melalui jurnal-jurnal artikel. batin, serta alam dari kotoran di dalamnya.

PEMBAHASAN Oleh karena itu, upacara Melasti


biasanya dilangsungkan di dekat sumber
A. Penjelasan Mengenai Arti Dan Tujuan
air, seperti tepian laut atau danau. Dalam
Utama Dari Upacara Melasti Dalam
upacara ini, umat Hindu akan datang
Ajaran Hindu
secara berkelompok menuju sumber air.
Upacara Melasti adalah tradisi Rombongan tersebut umumnya berasal
yang berasal dari agama Hindu di dari satu kesatuan wilayah yang sama,
Indonesia, terutama di Pulau Bali dan seperti desa atau banjar.
termaksud yang berada di Kota Palu.
Upacara Melasti salah satu upacara
Upacara ini adalah bagian dari rangkaian
yang selalu dilaksanakan oleh umat Hindu
upacara menjelang Hari Raya Nyepi, yang
di Kota Palu setiap satu tahun sekali
merupakan tahun baru dalam kalender
sebelum memasuki hari Raya Nyepi. Inti
Saka (kalender Hindu). Upacara Melasti
upacara ini adalah pembersihan bhuwana
dilakukan sebagai bentuk penyucian diri
agung baik dari diri manusianya atau dari
dan pembersihan roh secara spiritual.
alam semesta beserta isinya serta mencari
Upacara Melasti adalah ritual suci dalam
air kehidupan untuk mensucikan diri serta
ajaran Hindu yang bertujuan
untuk menghancurkan segala sifat buruk.
membersihkan dan menyucikan diri serta
lingkungan sebelum perayaan Nyepi. Dengan kata lain, upacara ini
Tujuannya adalah untuk membersihkan menjadi ajang pembersihan alam semesta
negativitas dan dosa-dosa serta memohon termasuk bumi dan seisinya. Dalam
berkah dari dewa-dewa. upacara ini, umat Hindu juga turut
membersihkan peralatan serta sarana dan
Upacara Melasti memiliki arti yaitu
prasana upacara, yang kemudian akan
mensucikan buana alit (diri manusia) dan
mereka gunakan untuk rangkaian kegiatan memiliki beberapa tahapan dalam prosesi
Nyepi berikutnya, yaitu Tawur Agung. atau pelaksanaannya yaitu:
Melalui upacara Melasti, umat Hindu
Pertama Selama upacara Melasti,
dapat memperoleh angemet tirta amerta
umat Hindu berpakaian serba putih sebagai
(air suci atau sari kehidupan). Upacara ini
simbol kesucian Rangkaian kegiatan dalam
juga berfungsi untuk meleburkan segala
upacara Melasti melibatkan prosesi
“noda” pada pikiran, perkataan dan
pengarakan menuju pantai atau sumber air
perbuatan.
suci. Di sana, para umat akan melakukan
Selain pembersih jagat raya, pembersihan simbolis dengan membasuh
Upacara Melasti juga menjadi bentuk patung-patung dewa dan alat upacara
permohonan kepada Ida Sang Hyang lainnya menggunakan air laut atau air suci.
Widhi Wasa agar umat Hindu mendapat Prosesi ini juga mencakup membawa
kekuatan dalam pelaksanaan Hari Raya persembahan seperti bunga, buah, dan
Nyepi. Makna lain dari upacara Melasti sesaji sebagai bentuk penghormatan
adalah untuk menghanyutkan penderitaan kepada para dewa. Kemudian tahap
masyarakat yang bertujuan untuk persiapan, dimana dalam tahap persiapan
memotivasi masyarakat secara ritual dan ini sebelum berangkat ke Segara semua
spiritual untuk menghilangkan beragam umat Hindu berkumpul di Pura untuk
penyakit sosial, seperti wabah penyakit, mempersiapkan segala keperluan yang
permusuhan, keserakahan, dan lainnya. akan digunakan dalam Upacara Melasti.
Melalui upacara Melasti, umat Hindu juga Selain itu juga dilakukan ritual singkat
diingatkan kembali untuk menghilangkan untuk memohon izin untuk melaksanakan
keserakahan yang kerap merusak upacara Melasti agar diberikan
lingkungan. Dengan begitu, kelestarian keselamatan dan kelancaran.
lingkungan dapat kembali terjaga.
Tahap yang kedua yaitu tahap
B. Rangkaian Kegiatan Dan Prosesi Yang pelaksanaan dimana ketika semua telah
Dilakukan Dalam Upacara Melasti sampai di Segara atau di Pantai Dupa
semua umat mempersiapkan diri untuk
Upacara Melasti di Kota Palu
mengikuti semua ritual upacara yang akan
dilaksanakan dua hari sebelum hari Raya
dilaksanakan. Adapun upacara Melasti
Nyepi, dalam pelaksanaannya umat Hindu
dimulai dengan melakukan pecaruan untuk
menggunakan beberapa sarana sebagai
membersihkan tempat upacara.
simbol. Namun dalam Upacara Melasti
Selanjutnya dilakukan upacara
Mepekelem, dimana upacara ini dilakukan tahap persiapan, yang kedua tahap
dengan menenggelamkan banten pekelem pelaksanaan dan yang ketiga tahap
beserta perlengkapan yang ada didalamnya penutup.
seperti ayam dan sebagainya. Hal ini
C. Peran Para Pendeta, Keluarga, Dan
dilakukan dengan tujuan untuk melebur
Komuitas Dalam Pelaksanaan Upacara
dan menenggelamkan segala kotoran yang
Melasti
ada di alam dan diri manusia itu sendiri.
Selain itu juga upacara mepekelem ini Para pendeta keluarga dan
dilakukan untuk Nunas Tirtha Amertha komunitas memiliki peran penting dalam
dari segara yang nantinya digunakan untuk pelaksanaan upacara Melasti. Mereka
mensucikan segala pratima dan pralingga bertanggung jawab untuk memimpin dan
yang ada di Pura dan untuk mensucikan mengawasi proses upacara, memberikan
pikiran, perkataan dan perbuatan agar bisa arahan spiritual, serta melakukan ritual
dikendalikan. yang sesuai dengan ajaran dan tradisi
agama Hindu. Pendeta juga memiliki peran
Tahap yang ketiga yaitu tahap
dalam memberikan pemahaman dan
penutup dimana setelah umat sampai di
pengajaran kepada anggota komunitas
Pura umat kembali menuntun Jempana dan
mengenai makna dan tujuan dari upacara
perlengkapannya untuk diletakkan kembali
Melasti, sehingga dapat memastikan
pada tempatnya semula, namun sebelum
pelaksanaan upacara dilakukan dengan
itu ditampilkan tari-tarian rejang sebagai
penuh penghayatan dan kesadaran.
pelengkap upacara. Selanjutnya seluruh
umat Hindu Kota Palu mempersiapkan diri D. Sejarah Dan Asal Usul Upacara Melasti
untuk melaksanakan persembahyangan
Asal usul upacara Melasti berkaitan
bersama di Pura Agung Wanakertha
dengan kepercayaan bahwa laut adalah
Jagadnata sebelum kembali ke rumah
sumber kehidupan dan memiliki kekuatan
masing-masing. Setelah selesai, umat
spiritual yang kuat. Dalam upacara ini,
Hindu biasanya kembali ke pura untuk
para umat Hindu membawa patung dewa-
melanjutkan perayaan dengan upacara
dewa dan alat ritual lainnya ke tepi laut
lainnya sebagai bagian dari persiapan
atau sumber air suci untuk membersihkan
menyambut Nyepi, hari raya paling
dan menyucikannya. Upacara ini dianggap
penting dalam kalender Hindu Bali.
sebagai cara untuk membersihkan segala
Adapun Prosesi upacara Melasti dibagi
dosa dan kotoran spiritual, serta memohon
menjadi tiga tahapan yaitu yang pertama
berkah untuk tahun yang akan datang.
Upacara Melasti juga melibatkan menghormati alam dan dewata sebagai
berbagai simbolisme dan filosofi Hindu, bagian tak terpisahkan dari kehidupan
termasuk penyerahan diri kepada kekuatan mereka. Secara keseluruhan, upacara
alam, koneksi dengan dewa-dewa, dan Melasti adalah simbol penting dalam
transformasi spiritual. Upacara ini adalah menjaga keselarasan antara manusia, alam,
momen penting dalam budaya Hindu di dan dewata dalam pandangan kosmologi
Bali dan menjadi bagian integral dari Hindu Bali.
identitas dan kepercayaan masyarakat
E. Penjelasan Tentang Simbolisme Yang
setempat. Upacara Melasti dipengaruhi
Digunakan Dalam Upacara Melasti
secara signifikan oleh perkembangan
sejarah dan budaya lokal di Indonesia. Upacara Melasti dalam tradisi
Sebagai bagian dari tradisi Hindu Bali, Hindu Bali memiliki banyak simbolisme
upacara ini memiliki akar yang dalam dalam berbagai elemen upacara yang
dalam konteks budaya dan kepercayaan memiliki makna mendalam yaitu Air dan
masyarakat Bali. Upacara Melasti juga laut melambangkan kesucian dan
memiliki peran penting dalam menjaga pembersihan. Air dipercaya memiliki
hubungan antara manusia, alam, dan kekuatan untuk membersihkan diri secara
dewata dalam tradisi Hindu Bali. fisik dan spiritual. Dalam upacara Melasti,
umat Hindu membersihkan patung dewa-
Melalui ritual pembersihan dan
dewi dan peralatan upacara lainnya di laut
penyucian dengan membasuhkan berbagai
untuk menghilangkan segala kekotoran
benda suci ke laut atau sumber air, upacara
dan dosa. Laut dianggap sebagai tempat
ini dimaksudkan untuk membersihkan diri
suci yang mampu menghapus dosa dan
dari segala kekotoran fisik dan rohaniah.
membersihkan roh dan Laut
Dalam proses ini, diharapkan bahwa
melambangkan tempat suci dari dewata
manusia kembali menjadi bersih lahir dan
(roh-roh suci) dan dianggap sebagai
batin serta memperkuat hubungannya
sumber kehidupan. Benda-benda suci
dengan alam dan dewata.
dibawa ke laut dalam upacara Melasti
Upacara Melasti juga merupakan untuk mendapatkan penyucian melalui
wujud penghormatan kepada dewata dan energi spiritual laut.
roh leluhur, yang diyakini memiliki
Pura adalah tempat ibadah Hindu
kehadiran dan pengaruh dalam kehidupan
yang memiliki makna mendalam. Pura
sehari-hari. Dengan membersihkan dan
adalah kuil Hindu yang dianggap sebagai
memurnikan benda-benda suci, manusia
tempat suci tempat dewata bersemayam. warna emas yang penggunaannya dengan
Dalam upacara Melasti, benda-benda suci mengusung bangunan tersebut. Pada
dari pura diangkat dan dibawa ke laut umumnya jempana ini memiliki makna
untuk disucikan. sebagai kendaraan atau tempat untuk
pratima yang merupakan sebagai stana Ida
Bunga digunakan sebagai simbol
Sang Hyang Widhi Wasa. Simbol yang
keindahan dan kesucian. Dalam upacara
kedua yaitu Pratima atau Arca adalah
ini, bunga-bunga diletakkan di atas benda-
bentuk atau perwujudan dari Ida Sang
benda suci sebagai tanda penghormatan
Hyang Widhi Wasa. Pratima juga sering
dan untuk meningkatkan keberkahan dan
disebut stana Tuhan Yang Maha Esa dan
Dupa adalah semacam kemenyan yang
sebagai sarana untuk mengsimbolkan Ida
dibakar sebagai tanda pengorbanan kepada
Sang Hyang Widhi Wasa. Pratima atau
dewata. Dalam upacara Melasti, dupa
Arca digunakan sebagai simbol atau
dibakar sebagai bagian dari ritual
bentuk perwujudan dari Tuhan Yang Maha
penyucian dan pengorbanan.
Esa, karena manusia tidak bisa
Secara keseluruhan, upacara memikirkan dan membayangkan
Melasti adalah sebuah perwujudan keberadaan Tuhan sehingga diperlukan
simbolis dari proses pembersihan, sarana untuk melakukan pemujaan kepada
pembaharuan, dan koneksi spiritual. Tuhan.
Element-element seperti air, laut, pura,
Simbol yang ketiga yaitu Banten
bunga dan dupa digunakan untuk
Pekelem yang merupakan sarana upakara
menyampaikan makna mendalam
yang digunakan dalam Upacara Melasti
mengenai kesucian, pembersihan diri, dan
sebagai sarana pemujaan atau simbol
hubungan yang dalam antara umat
keagamaan sebagai alat untuk
manusia dan alam serta dengan kehadiran
meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada
roh-roh suci.
Tuhan Yang Maha Esa. Banten pekelem
Adapun simbol-simbol lainnya ini digunakan untuk melebur segala
yang digunakan dalam upacara melasti kotoran yang ada baik di Bhuana Agung
yang pertama yaitu Jempana, dimana dan Bhuana alit. Dengan
Jempanan ini merupakan bangunan berupa ditenggelamkannya segala kotoran ini
gedong atau singgasana yang mirip dengan diharapkan segala sifat-sifat buruk umat
padmasana, namun ukurannya lebih kecil Hindu Kota Palu yang bersifat duniawi
dan terbuat dari kayu diukir dan dicat ikut tenggelam. Simbol keempat yaitu
lelontek atau umbul-umbul ini terbuat dari dan bhuana alit yang diperoleh ketika
kain warna putih, kuning, hitam atau melaksanakan ritual mepekelem. Fungsi
merah berisi lukisan naga sehingga Tirtha dalam ritual Upacara Melasti yaitu
bentuknya juga memanjang (dipancang sebagai penyucian tempat-tempat,
denagn bambu melengkung), bangunan, alat-alat upacara, ataupun diri
menggambarkan para naga kedewataan seseorang. Dengan adanya Tirtha Amertha
seperti Vasuki, Anantabhoga dan Taksaka yang nantinya digunakan untuk
sebagai penjaga, memberikan mensucikan pikiran manusia agar tidak
perlindungan dan kemakmuran kepada melakukan prilaku yang bersifat negatif
umat manusia di bumi. Penggunaan dan melanggar norma agama. Selain itu
lelontek atau umbul-umbul ini agar umat manusia di Kota Palu khususnya
melambangkan kedewataan atau yang masih remaja bisa mengendalikan
kekuasaan dari Tuhan Yang Maha Esa atau diri dari pikiran, perkataan dan perbuatan
biasa disebut sebagai manifestasi dari yang bisa merusak moral mereka.
Tuhan. Dengan adanya simbol manifestasi
Secara garis besar nilai moral yang
Tuhan Yang Maha Esa yang berupa
terkandung dalam setiap simbol-simbol
lelontek diharapkan agar umat manusia
upacara melasti yaitu untuk meningkatkan
bisa membuang segala sifat-sifat
sradha dan bhakti atau kepercayaan umat
keangkuhan dan sombong.
hindu melalui simbol-simbol yang ada
Simbol yang kelima yaitu simbol dalam sarana upacara melasti. Selain itu
Senjata Dewata Nawa Sanga, merupakan dengan adanya simbol-simbol yang
simbol senjata Sembilan dewa penjuru digunakanan dalam sarana upacara melasti
dunia yang merupakan simbol kekuasaan diharapkan mampu mengendalikan
dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan perilaku manusia seperti perkataan, pikiran
Yang Maha Esa sebagai penguasa alam dan perbuatan agar tidak lepas dari ajaran
semesta ini. Simbol Senjata Dewata Nawa moral.
Sanga ini juga merupakan Simbol
F. Keterkaitan Upacara Melasti Dengan
demokrasi, saling menyayangi, saling
Ajaran Hindu Tentang Penyucian Dan
didengar semua suara umat manusia.
Pembersihan Roh
Simbol yang terakhir yaitu simbol Tirtha
Amertha, Tirtha Amertha merupakan air Upacara Melasti memiliki
suci kehidupan yang dapat membersihkan keterkaitan yang erat dengan ajaran Hindu
segala kotoran yang ada dibhuana agung tentang penyucian dan pembersihan roh.
Dalam ajaran Hindu, penyucian dan Ritual pembersihan diri dan
pembersihan roh sangatlah penting untuk lingkungan dalam upacara Melasti
menjaga kesucian dan keseimbangan memiliki signifikansi penting dalam agama
spiritual seseorang. Hindu, terutama di Bali. Upacara ini
bertujuan untuk membersihkan dosa dan
Upacara Melasti dilakukan sebagai
kotoran fisik serta spiritual, menghapus
bagian dari persiapan menuju perayaan
gangguan dan hambatan, serta
Nyepi, yang merupakan hari raya umat
mempersiapkan diri menjelang perayaan
Hindu di Bali yang ditandai dengan puasa,
Nyepi. Melalui ritual ini, umat Hindu
meditasi, dan ketenangan. Dalam upacara
percaya bahwa mereka memurnikan
Melasti, umat Hindu membersihkan diri
pikiran, jiwa, dan hubungan mereka
secara fisik dan spiritual dengan
dengan alam semesta, menciptakan
menyucikan benda-benda suci serta
keseimbangan dan kesucian dalam hidup
patung-patung dewa yang diarak menuju
mereka.
pantai atau sumber air suci. Air laut atau
air suci digunakan sebagai sarana G. Hubungan Simbolik Antara
pembersihan dalam upacara ini. Pembersihan Fisik Dan Pembersihan
Spritual Dalam Agama Hindu
Tindakan membersihkan patung-
patung dewa dan benda-benda suci dalam Dalam agama Hindu, hubungan
upacara Melasti melambangkan simbolik antara pembersihan fisik dan
penghapusan dosa dan kotoran yang pembersihan spiritual mencerminkan
mungkin melekat pada roh manusia. konsep bahwa tubuh dan pikiran saling
Konsep ini sejalan dengan ajaran Hindu terhubung. Pembersihan fisik melalui
tentang pentingnya menjaga kesucian dan ritual, seperti mandi suci atau penyucian
keseimbangan antara tubuh, jiwa, dan diri dalam sungai suci, melambangkan
pikiran. Dengan demikian, upacara Melasti upaya untuk membersihkan kotoran fisik.
merupakan bentuk nyata dari ajaran Hindu Secara simbolis, ini juga
tentang penyucian dan pembersihan roh, merepresentasikan keinginan untuk
serta merupakan langkah menuju membersihkan pikiran dan jiwa dari dosa,
pemurnian diri agar siap menghadapi keraguan, dan pemikiran negatif.
tahun baru dalam keadaan yang suci dan
Pembersihan spiritual
bersih dari dosa.
mengandalkan penghapusan segala bentuk
karma buruk dan pengembangan kesucian
dalam pikiran dan perbuatan. Dengan lingkungan. Dalam upacara ini, manusia
menjaga tubuh bersih dan suci, umat diingatkan tentang pentingnya menjaga
Hindu percaya bahwa mereka menciptakan keseimbangan alam agar kelangsungan
wadah yang lebih baik untuk menerima hidup manusia dan alam tetap terjaga.
energi positif dan untuk berhubungan Melasti mengajarkan tanggung jawab
dengan yang Ilahi. Dengan demikian, untuk merawat dan memelihara
pembersihan fisik dan pembersihan lingkungan alam, seperti laut atau sungai
spiritual saling melengkapi, menciptakan yang menjadi tempat persembahan.
harmoni dalam hubungan manusia dengan Konsep ini menggarisbawahi pentingnya
alam semesta dan Tuhan. keharmonisan antara manusia dan alam, di
mana tindakan penyucian diri juga
H. Peran Alam Dan Lingkungan Dalam
merujuk pada penyucian hubungan
Upacara Melasti
manusia dengan lingkungan tempat
Dalam upacara Melasti, alam dan mereka hidup.
lingkungan memainkan peran penting
I. Ajaran Moral Dan Nilai-Nilai Yang
sebagai simbolisasi kesucian dan
Terkandung Dalam Upacara Melasti
penyucian diri. Para pelaku upacara
melakukan prosesi pembersihan diri dan Upacara Melasti dalam tradisi
persembahan kepada laut atau sungai Hindu Bali mengajarkan ajaran moral dan
sebagai representasi dari sumber nilai-nilai penting. Ini meliputi kebersihan
kehidupan. Dalam konteks ini, alam dan kesucian, menghormati alam dan air
dianggap sebagai tempat yang suci dan sebagai sumber kehidupan, serta
memberikan inspirasi untuk membersihkan memahami pentingnya menjaga
diri secara fisik dan spiritual. Upacara ini keharmonisan dalam masyarakat. Upacara
juga mencerminkan pentingnya menjaga ini juga mengajarkan tentang kerendahan
alam dan lingkungan, karena kebersihan hati, pengorbanan, dan memperkuat ikatan
alam memiliki keterkaitan dengan spiritual dengan dewa-dewa.
kesucian dan keselarasan manusia dengan
Tentang bagaimana upacara
lingkungannya.
Melasti mempengaruhi sikap dan perilaku
Konsep keberlanjutan dan masyarakat Hindu di Kota Palu atau di
keharmonisan dengan alam terkandung manapun, ini dapat menciptakan dampak
dalam upacara Melasti melalui tindakan positif dalam beberapa cara. Upacara ini
pemeliharaan dan penghormatan terhadap memperkuat rasa identitas dan kebanggaan
agama, membantu melestarikan warisan mewariskan nilai-nilai budaya kepada
budaya, serta mempromosikan nilai-nilai generasi mendatang dan melalui upacara
seperti kebersamaan dan kerja sama dalam ini masyarakat Hindu dapat menjaga dan
menjaga tradisi. Pengalaman spiritual melestarikan tradisi-tradisi keagamaan dan
dalam upacara juga dapat meningkatkan budaya mereka, serta mempererat ikatan
kesadaran diri dan menginspirasi individu sosial antaranggota komunitas. Selain itu,
untuk mengamalkan nilai-nilai agama Upacara Melasti juga menjadi wadah
dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk mengajarkan nilai-nilai spiritual dan
berbuat baik dan menghormati sesama. etika kepada generasi muda, sehingga
Namun, dampak pastinya akan bervariasi tradisi ini dapat diwariskan secara
tergantung pada bagaimana upacara ini berkelanjutan.
diinterpretasikan dan dijalankan oleh
Kedua, peran upacara Melasti
masyarakat setempat. Faktor sosial,
dalam memperkokoh hubungan sosial dan
ekonomi, dan budaya juga dapat
solidaritas antar komunitas Hindu sangat
mempengaruhi sejauh mana nilai-nilai dari
penting. Upacara ini mengumpulkan
upacara Melasti terintegrasi ke dalam
anggota komunitas dalam kolaborasi dan
sikap dan perilaku sehari-hari masyarakat
persiapan. Melalui proses ini, mereka
Hindu di Kota Palu.
membangun hubungan yang lebih erat,
J. Pengaruh Upacara Melasti Dalam memupuk saling pengertian, dan
Memperkuat Identitas Keagamaan, meningkatkan kerjasama. Solidaritas yang
Budaya Masyarakat Hindu Di Kota terbentuk selama upacara ini meluas ke
Palu dan Peran Upacara Melasti Dalam dalam kehidupan sehari-hari, menguatkan
Memperkokoh Hubungan Sosial, Dan persatuan dan mendukung perkembangan
Solidaritas Antar Komunitas Hindu yang positif dalam komunitas Hindu di
Kota Palu. Upacara ini juga menciptakan
Upacara Melasti memiliki dampak
kesempatan untuk berinteraksi, berbagi
ganda dalam memperkuat identitas
pengalaman, dan mempererat hubungan
keagamaan dan budaya masyarakat Hindu
antar kelompok dalam komunitas Hindu,
di Kota Palu. Pertama, upacara ini menjadi
yang pada gilirannya dapat memperkuat
medium penting bagi pemeluk agama
solidaritas serta rasa kebersamaan di antara
Hindu untuk mengamalkan keyakinan
mereka.
mereka dan merawat tradisi spiritual.
Upacara ini membantu memperkuat ikatan
mereka dengan keagamaan dan
K. Pemertahanan Dan Pelestarian Upacara lebih luas, termasuk wisatawan
Melasti lokal dan internasional.
5. Kolaborasi Lintas Generasi :
Dalam menjaga upacara Melasti di
Mengadakan diskusi dan
era modernisasi, masyarakat dan lembaga
pertemuan antara generasi tua dan
dapat melakukan berbagai langkah,
muda untuk saling berbagi
seperti:
pengetahuan, pengalaman, dan
1. Pendidikan dan Kesadaran Budaya: pemahaman tentang upacara
Mengedukasi generasi muda Melasti.
tentang pentingnya upacara Melasti 6. Penelitian dan Dokumentasi :
dalam warisan budaya mereka dan Mendorong lembaga budaya dan
dampak positifnya terhadap akademis untuk melakukan
identitas bangsa. penelitian mendalam tentang
2. Kolaborasi dengan Sektor sejarah, makna, dan simbolisme
Pendidikan: Bekerjasama dengan upacara Melasti, serta
sekolah dan perguruan `tinggi menyimpannya dalam bentuk
untuk memasukkan informasi tulisan, foto, dan video.
tentang upacara Melasti ke dalam 7. Festival Budaya: Mengadakan
kurikulum, serta mengadakan festival budaya yang melibatkan
kegiatan ekstrakurikuler yang berbagai aspek budaya, termasuk
berkaitan dengan budaya dan seni. upacara Melasti, sebagai bentuk
3. Kegiatan Komunitas dan promosi dan pengenalan kepada
Kelompok: Mendorong komunitas khalayak yang lebih luas.
lokal untuk secara aktif terlibat 8. Program Pelatihan:
dalam perencanaan dan Menyelenggarakan program
pelaksanaan upacara Melasti, pelatihan bagi pemuda lokal untuk
sehingga menciptakan rasa mempelajari dan menguasai
memiliki dan tanggung jawab keterampilan yang terkait dengan
kolektif terhadap pelestariannya. pelaksanaan upacara Melasti,
4. Pemanfaatan Teknologi: seperti tarian, musik, dan ukiran.
Memanfaatkan media sosial, situs 9. Kerja Sama Pemerintah dan
web, dan platform digital lainnya Swasta: Melibatkan dukungan dari
untuk mempromosikan upacara pemerintah daerah, institusi
Melasti kepada khalayak yang
budaya, dan sektor swasta dalam pelibatan keluarga dan sekolah dalam
upaya pelestarian upacara Melasti. mengajarkan nilai-nilai tradisional.
10. Penghargaan dan Pengakuan*:
KESIMPULAN
Memberikan penghargaan kepada
individu, kelompok, atau Berdasarkan eksplorasi makna
komunitas yang telah berkontribusi upacara Melasti di Kota Palu, dapat
secara signifikan dalam disimpulkan bahwa upacara ini memiliki
melestarikan upacara Melasti. kedalaman simbolis dan nilai-nilai budaya
yang kuat. Upacara Melasti tidak hanya
Dengan adanya berbagai inisiatif
sekadar seremoni pembersihan fisik, tetapi
ini, upacara Melasti dapat tetap dijaga dan
juga merangkul dimensi spiritual dan
dilestarikan, sambil tetap beradaptasi
sosial. Upacara ini menjadi cara untuk
dengan perkembangan zaman dan tuntutan
memelihara warisan budaya lokal,
modernisasi.
mengajarkan pentingnya kebersihan, dan
Tantangan dalam menjaga memupuk rasa persatuan dalam
kesinambungan tradisi Melasti meliputi masyarakat. Selain itu, eksplorasi ini
perubahan gaya hidup, urbanisasi, dan menggarisbawahi betapa pentingnya
perubahan nilai budaya. Solusinya bisa menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi
berupa penguatan pendidikan budaya sejak kultural dalam konteks perkembangan
dini, promosi aktif melalui media sosial zaman. Dan juga dapat disimpulkan
dan platform digital, serta kolaborasi upacara ini merupakan cerminan kuat dari
dengan komunitas lokal untuk mengatur hubungan manusia dengan alam dan
acara Melasti secara konsisten. spiritualitas memiliki tujuan mendalam
untuk membersihkan pikiran, jiwa, dan
Tantangan dalam melestarikan
hubungan sosial masyarakat. Melalui
tradisi Melasti bagi generasi mendatang
simbolisme air dan laut, upacara ini
mencakup kurangnya minat generasi muda
mengajarkan nilai-nilai kesucian,
dan pergeseran prioritas. Solusinya adalah
keterhubungan, dan keharmonisan dengan
melibatkan generasi muda dalam
lingkungan.
perencanaan dan pelaksanaan acara
Melasti, memadukan elemen tradisional Upacara Melasti adalah ritual
dengan aspek yang relevan dengan pembersihan spiritual dalam agama Hindu
generasi saat ini, serta mendorong yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi.
Di kota Palu atau di tempat lain, upacara
ini memiliki makna untuk membersihkan yang kotor, termasuk pikiran dan
diri dan lingkungan dari segala kekotoran perbuatan manusia.
fisik dan rohaniah, serta memohon berkah  Persembahan dan Penghormatan:
kepada dewa-dewa. Pentingnya upacara Umat Hindu menyampaikan
Melasti di kota Palu atau di mana pun persembahan berupa bunga, buah,
terletak pada tradisi, keberlanjutan budaya, dan barang-barang lainnya kepada
dan pemeliharaan nilai-nilai spiritual dewa-dewi. Ini adalah bentuk
dalam masyarakat Hindu. Berikut adalah penghormatan dan ungkapan rasa
rekapitulasi mengenai makna dan syukur atas berkah yang diberikan.
pentingnya upacara Melasti di kota Palu:
Berikut pentingnya upacara Melasti di kota
 Pembersihan Rohani dan Fisik: Palu:
Upacara Melasti adalah ritual
 Pemeliharaan Budaya: Upacara
pembersihan yang bertujuan
Melasti merupakan bagian penting
membersihkan diri dan lingkungan
dari warisan budaya dan tradisi
dari dosa, kekotoran, dan energi
Hindu di kota Palu. Melalui
negatif. Ini mencerminkan upaya
upacara ini, generasi muda dapat
untuk memulai periode baru
mengenal, menghormati, dan
dengan keadaan yang suci dan
memahami akar budaya mereka.
segar.
 Spiritualitas dan Keseimbangan:
 Penghormatan kepada Dewa-
Upacara ini mengajarkan nilai-nilai
Dewi: Melalui upacara ini, umat
spiritual dan pentingnya menjaga
Hindu menghormati dewa-dewi
keseimbangan antara fisik dan
dan memohon berkah serta
rohaniah. Ini membantu individu
perlindungan dari mereka. Umat
untuk lebih sadar akan aspek
merasa dekat dengan dunia
spiritual dalam kehidupan sehari-
spiritual dan menguatkan hubungan
hari.
dengan alam semesta.
 Keterikatan Komunitas: Melasti
 Simbolisme Suci Air: Air laut atau
merupakan momen di mana
air suci digunakan dalam upacara
komunitas Hindu berkumpul,
sebagai simbol pembersihan. Air
berinteraksi, dan berdoa bersama.
dianggap sebagai unsur suci yang
Ini memperkuat keterikatan sosial
mampu membersihkan segala hal
dan kebersamaan dalam Suweta, M. (2020). Kebudayaan Bali
dalam Konteks Pengembangan Pariwisata
masyarakat.
Budaya. Cultoure, 14.
 Kohesi Sosial: Melasti memperkuat https://www.jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/
index.php/cultoure/article/viewFile/
keterikatan antaranggota komunitas 568/470
Hindu. Upacara ini adalah
Cahyani, N. (2018). Tradisi Upacara
kesempatan bagi mereka untuk
Melasti di Waduk Siman Kecamatan
berkumpul, berdoa bersama, dan Kepung Kabupaten Kediri.
Simki.Unpkediri.Ac.Id, 3–10.
memperkuat hubungan sosial di
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file
antara sesama umat. _artikel/2018/14.1.01.02.0022.pdf
 Penghargaan terhadap Lingkungan: Agung, A., Krisna, G., Warmadewa, U.,
Upacara Melasti mengajarkan Yadnya, U. D., & Pendahuluan, I. (2021).
Filosofi Tirta Sebagai Air Suci Dalam.
tentang pentingnya menjaga 12(2), 32–40.
kebersihan dan kelestarian file:///C:/Users/user/Downloads/719-
Article%20Text-2539-1-10-20220214.pdf
lingkungan. Ini dapat
menginspirasi sikap peduli Utami, D. J. (2019). Makna Ritual Melasti
bagi Masyarakat Hindu di Pantai Pasir
terhadap alam ydi tengah tantangan Putih Lampung Selatan. Skripsi
lingkungan yang dihadapi. Universitas Islam Negeri Raden Intan.
http://repository.radenintan.ac.id/7462/1/S
DAFTAR PUSTAKA KRIPSI.pdf

Julianingsih, E. M., & Gunawan, I. K. P.


I Made Dwi Susila Adnyana. (2022).
(2022). Pura Dalam Membentuk
Pluralisme Masyarakat Hindu Dan Islam
Peradaban Hindu (Studi Pada Pura Dalem
Pada Prosesi Upacara Melasti Di Pura
Dasar Bangkungan dengan Pura Sakti).
Segara Desa Pengambengan Kecamatan
Dharmasmrti, 22(2), 66–73.
Negara Kabupaten Jembrana. VIDYA
file:///C:/Users/user/Downloads/3390-
SAMHITA: Jurnal Penelitian Agama, 8(2),
Article%20Text-10241-1-10-
115–126.
20221010.pdf
file:///C:/Users/user/Downloads/5.+Susila+
New.pdf
Kariarta, I. W. (2021). Jñānasiddhânta
UPACARA MELASTI
Dauh, I. W., & Dharma, M. B. S. (2020).
( RESAKRALISASI DALAM
Tradisi Melasti dalam Rangkaian Hari
PERSFEKTIF TEOLOGI SOSIAL )
Raya Nyepi di Desa Pancasari, Sukasada,
Jñānasiddhânta. Jurnal Prodi Teologi
Buleleng. Vidya Wertta, 4(1), 33–46.
Hindu STAHN Mpu Kuturan Singaraja,
file:///C:/Users/user/Downloads/1704-
3(1), 63–72.
Article%20Text-3910-1-10-20210619.pdf
https://www.jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/
index.php/jnanasidanta/article/view/1920

I Made Dwi Susila Adnyana. (2022).


Pluralisme Masyarakat Hindu Dan Islam
Pada Prosesi Upacara Melasti Di Pura
Segara Desa Pengambengan Kecamatan
Negara Kabupaten Jembrana. VIDYA
SAMHITA: Jurnal Penelitian Agama, 8(2),
115–126.
file:///C:/Users/user/Downloads/5.+Susila+
New-1.pdf

Suweta, M. (2020). Kebudayaan Bali


dalam Konteks Pengembangan Pariwisata
Budaya. Cultoure, 14.
file:///C:/Users/user/Downloads/11200-
35524-1-PB.pdf

Pemaparannya, M. (2018). Hindu :


http://sim.ihdn.ac.id/app-assets/repo/r
epo-dosen-121911042005-79.pdf

Anda mungkin juga menyukai