Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH GIZI IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI

"Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Ibu Menyusui serta Kebutuhan


Gizi Ibu Menyusui"

OLEH:

Nama : Rahilla Syofyana

No. BP : 1811216026

Dosen Pengampu :

Dr. Idral Purnakarya, SKM, MKM

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah “GIZI IBU HAMIL DAN IBU
MENYUSUI”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Gizi Ibu Hamil Dan
Ibu Menyusui di program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat dengan judul makalah " Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Ibu
Menyusui serta Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui ".
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 27 Oktober 2019

Rahilla Syofyana

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

C. Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Ibu Menyusui ........................... 2

B. Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui..................................................................4

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Ibu Hamil.............. 7

D. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil..............................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 8

B. Saran ........................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibu menyusui adalah ibu yang memiliki kebutuhan zat gizi yang lebih tinggi
dari ibu tidak menyusi. Ibu menyusui mengunakan zat gizi untuk dirinya sendiri
dan untuk mencukupi zat gizi dalam pembentukan ASI. Terkadang sering ditemui
ibu menyusui yang memiliki masalah gizi saat menyusui.
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan
air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang
terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Namun harus
tetap memperhatikan makanan yang menjadi pantangan ibu menyusui.
Perbaikan gizi diselenggarakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan
gizi. Perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status dan mutu gizi, pencegahan,
penyembuhan, dan pemulihan akibat salah gizi. Gizi yang baik dikonsumsi ibu,
berpengaruh juga terhadap keadaan bayinya, karna makanan yang dikonsumsi
merupakan asupan gizi yang didapat bayi dari ibu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Ibu Menyusui?
2. Apa saja kebutuhan gizi pada ibu menyusui?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui?
4. Bagaimana akibat jika ibu menyusui kekurangan gizi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Ibu Menyusui

1
2. Untuk mengetahui kebutuhan gizi pada ibu menyusui
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu menyusui
4. Untuk mengetahui akibat jika ibu menyusui kekurangan gizi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemantauan Status Kesehatan dan Gizi Ibu Menyusui


Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat
pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi
akan meningkat selama ibu hamil dan ibu menyusui.
Gizi ibu menyusui adalah makanan sehat selain obat yang mengandung gizi
seimbang (karbohidrat, protein, lemak, mineral dan air) yang dibutuhkan ibu
menyusui dalam jumlah tertentu selama menyusui.
Gizi pada ibu menyusui erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan
makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur
nutrisinya tetapi yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air
susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
bayinya.
Penentuan status gizi ibu menyusui sama dengan usia wanita subur dengan
menggunakan indeks masa tubuh (IMT) dan LILA.
1. IMT (Indeks Masa Tubuh)
IMT digunakan untuk memprediksikan lemak didalam tubuh. IMT
membandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat. Pada
penilaian status gizi ibu menyusui melalui IMT sama dengan IMT pada
wanita usia subur.
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

2. Lingkar Lengan Atas (LILA)

3
Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot
dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas berkolerasi dengan indeks
BB/U maupun BB/TB. Pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk
mengetahui resiko kekurangan energy kronis pada ibu hamil dan Wanita Usia
Subur (WUS). Dengan alasan terkadang ibu hamil dengan komplikasi
mengalami oedem akan tetapi pada lengan bagian atas tidak mengalami
oedem.
Tabel Lingkar Lengan Atas pada ibu menyusui
Indikator Ambang batas Kategori
Ibu : LILA < 23,5 cm KEK
≥ 23,5 cm Normal

B. Kebutuhan Ibu Menyusui


Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi.
Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan
yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah.
Apabila gizi ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu
akan menimbulkan dampak negative terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan
anak karena ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.
Kuantitas makanan untuk ibu yang sedang menyusui lebih besar dibanding
dengan ibu hamil, akan tetapi kualitasnya tetap sama. Pada ibu menyusui
diharapkan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berenergi tinggi, seperti
diisarankan untuk minum susu sapi, yang bermanfaat untuk mencegah kerusakan
gigi serta tulang. Susu untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan flour dalam ASI.
Jika kekurangan unsur ini maka terjadi pembongkaran dari jaringan (deposit)
dalam tubuh tadi, akibatnya ibu akan mengalami kerusakan gigi.
Ibu menyusui cenderung untuk merasa cepat haus karena sebagian air yang
diminum dipakai tubuh untuk memproduksi ASI (Kadar air dalam ASI sekitr 88
gr %). Maka ibu yang sedang menyusui dianjurkan untuk minum sebanyak 2–2,5
liter air sehari, di samping bisa juga ditambah dengan minum air buah. Karena
dengan minum air buah/sari buah ini setidaknya kebutuhan akan air dan vitamin
bisa terpenuhi.

4
Ibu yang sedang laktasi dianjurkan untuk tidak minum-minuman keras,
apalagi alkohol. Demikian pula terhadap obat-obatan berikut, diuretik
(mengurangi cairan tubuh – memperkecil produksi ASI secara tidak langsung), pil
anti hamil (mensupresi produksi ASI) dan lain-lain.
Kebutuhan ibu yang sedang menyusui dapat dilihat pada angka kecukupan
gizi (AKG) 2014.
Menyusui
Tidak Hamil
6 bulan pertama 6 bulan kedua
Energi (kkal) 2250 +330 +400
Protein 56 +20 +20
Lemak 75 +11 +13
Karbohidrat 309 +45 +55
Serat 32 +5 +6
Air 2300 +800 +650
Vitamin A 500 +350 +350
Vitamin B1 1.1 +0.3 +0.3
Vitamin B2 1.3 +0.4 +0.4
Vitamin B3 12 +3 +3
Vitamin B5 5.0 +2 +2
Vitamin B6 1.3 +0.5 +0.5
Folat 400 +100 +100
Vitamin C 75 +25 +25
Kalsium 1100 +200 +200

1. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr
per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.

2. Protein
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui
membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35
gr) dan 1 porsi tempe (50gr).
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI
serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam
tumpeng gizi seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the
5
minyak (20 gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak
jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6.
4. Vitamin dan mineral
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu
hamil.8 Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang
dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar
vitamin ASI.
Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2,
B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral
adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan.
Ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, Anda
memerlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi.
5. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8
gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak
berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui
atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.10
Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air
yang tersedia di dalam makanan.

C. Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui


a. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari.
b. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan
protein 15-20 gram protein sehari.
c. Suplement, jika makan sehari seimbang maka suplement tidak diperlukan
kecuali jika satu atau lebih zat gizi.
d. Aktivitas

6
D. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu Menyusui
1. Pada bayi
a. Proeses tumbuh kembang terganggu
b. Daya tahan tubuh menurun sehingga bayi mudah sakit
c. Mudah terkena infeksi
d. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata dan
tulang
2. Pada Ibu
a. Gangguan pada mata
b. Kerusakan gigi dan tulang
c. Mengalami kekurangan gizi dan darah
d. Kualitas ASI menurun

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat menyusui selain dibutuhkan tambahan energi dan zat-zat gizi
dibutuhkan pula lebih banyak cairan, oleh karena itu dianjurkan untuk minum 8-
12 gelas sehari, yang bisa didapat dari air putih, susu (untuk tambahan protein)
dan sari buah ( untuk tambahan vitamin C). Sayuran dianjurkan yang berkuah
serta memperbanyak makan buah-buahan. Selama menyusui ibu dianjurkan pula

7
untuk menambah konsumsi kalsium dan zat besi, mengingat dalam ASI terdapat
kandungan kalsium dan zat besi yang tinggi.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil
baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta
kebiasaan makan yang memuaskan. Demikian juga Ibu menyusui tidaklah terlalu
ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin
pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya
B. Saran
Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih terperinci dalam menganalisis materi
dengan sebaik-baiknya. Dan kepada penulis selanjutnya agar dapat melengkapi
makalah ini dengan sebaik-baiknya dengan merujuk kepada sumber-sumber yang
jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Marmi, S.ST, M.Kes. gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta. 2013


2. http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-ibu-hamil/ (website Jurusan Gizi
Universitas Brawijaya (diakses tanggal 15 Agustus 2019)
3. Fikawati, Sandra. DKK. Gizi Ibu dan Bayi. Depok. 2015
4. Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia 2014

8
5. Pedoman Gizi Seimbang Kementerian Kesehatan Indonesia RI 2014
6. Hermi, Nola. DKK. Makalah Gizi Ibu Menyusui. Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 2015.

9
x
xi

Anda mungkin juga menyukai