Anda di halaman 1dari 87

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia hidup dengan kodratnya sebagai makhluk sosial. Tidak ada


manusia yang dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain. Allah SWT
menciptakan manusia dengan akal dan pikiran agar manusia tersebut dapat
berkomunikasi dan saling berbagi antar sesama. Itulah sebabnya manusia selalu
membutuhkan informasi untuk bisa berkomunikasi dengan sesama dan manusia
membutuhkan makhluk hidup serta alam untuk bisa saling berbagi.
Kehidupan yang sangat beragam di dunia ini menuntut manusia untuk bisa
hidup berdampingan dengan semua makhluk yang diciptakan Allah SWT.
Manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki peran tersendiri sebagai makhluk bumi,
yang pada akhirnya ketiganya akan saling bergantung. Sebagai makhluk paling
sempurna, manusia harus mampu mengelola apa yang ada di sekitarnya agar dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan.
Alam diciptakan lengkap dengan isinya. Sebagai makhluk yang paling
sempurna, sudah sepatutnya dapat memanfaatkan semua yang ada agar
kelangsungan hidup tetap terjaga. Perkembangan zaman dari masa ke masa telah
menunjukkan bahwa sejak dari zaman purbakala manusia sudah mulai
memanfaatkan alam beserta isinya untuk menyokong hidup mereka.
Dewasa ini, kehidupan sangat bergantung pada alam dan makhluk hidup
lain dalam memenuhi kehidupan. Sebagai contoh, dalam hal pangan kehidupan
sangat membutuhkan daging dan sayuran sebagai makanan bergizi yang harus
dikonsumsi. Oleh sebab itu, manusia banyak mengolah hewan dan tumbuhan
menjadi bahan makanan yang paling utama.
Kebutuhan manusia terhadap makhluk hidup lain terutama hewan, tentu
memerlukan pengawasan mengingat hewan merupakan makhluk hidup yang
memerlukan waktu untuk berkembang biak. Jika konsumsi terhadap hewan tidak

1
2

dikontrol, maka hewan-hewan konsumsi manusia yang hidup akan terancam


kelangsungan hidupnya. Untuk itu, karena sangat di butuhkannya informasi
mengenai populasi dan hasil produksi hewan agar stabilitas pengkonsumsian
hewan tetap terjaga.
Butuh suatu pengelolaan yang cermat agar kebutuhan masyarakat terhadap
hasil ternak terpenuhi, khususnya di Jawa Barat ini. Pengelolaan tersebut tidak
hanya meliputi hasil ternak saja, akan tetapi harus meliputi populasi dan
perkembangan hewan ternak itu sendiri. Dengan demikian, perkembangan ternak
dan hasilnya akan terpantau sehingga mudah dilakukan pengaturan dan
pendistribusian hasil ternak ke seluruh Jawa Barat secara merata.
Setelah melakukan survei, Dinas Peternakan sebagai instansi pemerintah
yang memantau dan mencatat data populasi dan hasil ternak seluruh Jawa Barat,
ternyata belum memiliki aplikasi pengolah data yang efektif. Selama ini
pengolahan data hanya dilakukan secara manual, sehingga masih sulit dilakukan
pengaksesan data secara cepat.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, tertarik untuk
mengangkat masalah ini dan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun laporan
kerja praktek dengan memilih judul “APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE
POPULASI TERNAK DAN PRODUKSI TERNAK PADA DINAS
PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT BERBASIS WEB”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan di Dinas Peternakan Jawa


Barat, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sebaiknya menciptakan aplikasi pengolah data yang efektif dan
efisien yang meliputi populasi hewan ternak dan hasil produksi ternak pada
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat ?
3

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Maksud dari pembuatan aplikasi pengolah data populasi ternak dan


produksi ternak adalah untuk memberikan suatu aplikasi yang dapat membantu
dinas peternakan dalam melakukan pengolahan data populasi ternak dan produksi
ternak, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam melakukan penyimpanan
data dan saat melakukan pencarian data, data dapat ditemukan dengan cepat dan
dapat menambah efektifitas waktu kerja pada petugas populasi dan produksi
ternak di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang didapat ini adalah :

1. Aplikasi pengolah data yang efektif dapat dibuat dengan menyertakan


beberapa fasilitas seperti pencarian dan pengurutan data berdasarkan tanggal.
Kedua fasilitas tersebut dapat membantu user dalam mengakses informasi
yang diinginkan secara cepat, efektif dan efisien.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan digunakan untuk membatasi masalah


aplikasi yang akan dibuat agar tidak terjadi penyimpangan dalam penulisan kerja
praktek ini, yaitu :
1. Menampilkan informasi populasi dan produksi hewan berdasarkan kategori.
2. Menampilkan fasilitas pencarian data berdasarkan kategori tertentu

1.5 Metode Penelitian


Metode-metode yang digunakan untuk merancang dan menyelesaikan
masalah dalam pembuatan aplikasi pengolahan data produksi dan populasi hewan
adalah sebagai berikut :
4

1. Observasi yaitu melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk


mengumpulkan data di Dinas Peternakan Jawa Barat.
2. Studi literatur yaitu melakukan studi pustaka dan referensi dari berbagai
buku.
3. Wawancara yaitu melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang lebih
berpengalaman sehingga dapat memberikan saran yang baik.

1.6 Sistematika Penulisan Laporan


Sistem penulisan yang akan digunakan dalam penyusunan laporan kerja
praktek adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, maksud
dan tujuan, pembatasan masalah, metodelogi pendekatan yang digunakan, dan
sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang profil Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, konsep
dasar database, konsep dasar sistem informasi, dan penjelasan perangkat lunak
yang digunakan dalam pembuatan aplikasi.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil analisis terhadap seluruh sistem untuk
mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi. Mencakup juga penjelasan
rancangan basis data, Flow map, analisis kebutuhan fungsional dan non
fungsional, diagram Konteks, DFD ( Data Flow Diagram), spesifikasi proses,
kamus data, struktur table, rancangan aplikasi pengolahan data yang akan dibuat,
jaringan simantik. Di dalam bab ini terdapat pembahasan tentang implementasi
program, hasil program, dan pengujian program.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang penyelesaian masalah yang ada menjadi suatu

bentuk kesimpulan disertai saran-saran yang mungkin dapat dimanfaatkan sebagai


5

usulan bagi pengembangan sistem, untuk se+lanjutnya dapat dikembangkan

menjadi aplikasi lebih baik.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Singkat Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

2.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Peternakan Jawa Barat


Sejak zaman kolonial Belanda, telah ada kelembagaan yang menangani
bidang peternakan dan kesehatan hewan Jawa Barat. Seorang inspektur
kebangsaan Belanda memimpin instansi yang membina kehewanan di Jawa Barat,
yaitu Propincialem Veart Senijkundige Diesnt berkedudukan di Bandung dengan
susuna personalia sebagai berikut :
1. Seorang kepala Dinas yang disebut Hoofd Van De Diesnt, berkebangsaan
Belanda
2. Tiga orang dokter hewan kelas satu, berkebangsaan Belanda
3. Tiga orang dokter hewan, berkebangsaan Belanda
4. Empat orang dokter hewan kelas satu, berkebangsaan Belanda
5. Seorang administrator kelas Satu
6. Dua orang administrator
7. Tiga orang mantri kepala
8. Empat belas orang mantri kelas Satu
9. Sebelas orang mantri
10. Seorang pegawai pengetikan kelas satu
11. Empat orang pegawai pengetikan
Wilayah kerja lembaga ini dahulu meliputi seluruh Jawa Barat dan
DKI Jakarta.
a. Periode Tahun 1951 - 1974
1. Jawatan Kehewanan

6
7

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi


Jawa Barat melatarbelakangi lahirnya Jawatan Kehewanan karena didalamnya
memberikan kewenangan tentang urusan kehewanan.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan
Penyerahan Sebagian Urusan Dalam Lapangan Kehewanan kepada Provinsi Jawa
Barat, juga melatarbelakangi Pembentukan Jawatan Kehewanan Provinsi Daerah
Swantantra Tingkat 1 Jawa Barat. Didalamnya mengatur urusan-urusan yang
bersangkutan dengan :

1. Usaha pemasukan bibit ternak dari luar provinsi.


2. Usaha memperternakkan atau menyediakan bibit ternak untuk dibagikan di
luar provinsi.
3. Mengadakan pertemuan-pertemuan dan tindakan-tindakan lain dalam urusan
peternakan, termasuk jenis unggas yang mempengaruhi lingkungan yang
lebih luas dari daerah.

Pemerintah Provinsi DaerahTingkat I Jawa Barat dengan surat Keputusan


Daerah Sementara (DPDS) Provinsi Jawa Barat Nomor 3/UPO/1952, tanggal 4
Juni 1952 merupakan realisasi dari Peraturan Perundang-undangan tersebut di
atas, didalamnya menetapkan hal-hal yang pokok antara lain :

1. Pembentukan Jawatan Pertanian Rakyat, Jawatan Kehewanan dan Jawatan


Perikanan Darat
2. Menunjuk beberapa pejabat sebagai Kepala Banten, dengan wilayah kerja
meliputi :
1) Jawatan Kehewanan Daerah Banten, dengan wilayah kerja mencakup
Serang, Pandeglang, dan Lebak berkedudukan di Serang dibawah pimpinan
Drh. Sungkawa Nitibaskara.
2) Jawatan Daerah Cirebon, dengan daerah kerja mencakup Cirebon,
Majalengka, Kuningan, dan Indramayu berkedudukan di Cirebon dibawah
pimpinan Drh. Sutrisno.
8

3) Jawatan Kehewanan daerah Priangan Barat, dengan wilayah kerja


mencakup Bandung, Sumedang, dan Garut berkedudukan di Bandung
dibawah pimpinan Drh. Suyono dibantu oleh Drh. Hutabarat.
4) Jawatan Kehewanan Daerah Priangan Timur dengan wilayah kerja
mencakup Tasikmalaya dan Ciamis berkedudukan di Tasikmalaya dibawah
pimpinan Drh. Ismail.
Jawatan Kehewanan daerah-daerah tersebut di atas merupakan perwakilan
dari Jawatan Kehewanan Provinsi dan bertanggung jawab kepada Kepala Jawatan
Kehewanan Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya dengan diterbitkannya Undang-
undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Peternakan dan Kesehatan
Hewan, yang berisi tentang ketentuan ketentuan tentang arti beberapa istilah
peternakan atau kehewanan, kesehatan hewan dan ketentuan–ketentuan yang
menyangkut ruang lingkup peternakan dan kesehatan hewan.
Kemudian pada tahun 1968 melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun
1968 tentang perubahan sebutan kehewanan menjadi peternakan. Didalamnya
diatur tentang perubahan dan istilah Direktorat Jendral Kehewanan pada
Departemen Pertanian menjadi Direktorat Jendral Peternakan. Dengan terbitnya
Keputusan Presiden tersebut, maka nama dan istilah Jawatan Kehewanan
disesuaikan menjadi Jawatan Peternakan Provinsi Jawa Barat.

b. Periode Tahun 1975

Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Tingkat I, berdasarkan Keputusan


Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 107/A.V/18/SK/1975
tanggal 12 April 1975 tentang Perubahan Sebutan atau istilah Jawatan menjadi
Dinas, nama Jawatan diubah menjadi Dinas Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I
Jawa Barat.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Povinsi Daerah Tingkat I Jawa
Barat Nomor 6 Tahun 1979 tanggal 12 Juni 1979 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Peternakan Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang disahkan
9

dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : Pem.5/84/42/740 tanggal


5 Desember 1979.
Perubahan Pemerintahan yang cukup besar terjadi setelah terbitnya
Undang Undang 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
undang Nomor 25Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah, Dari sistem pemerintahan yang sentralistik menuju
pemerintahan desentralisasi, yang lebih menitikberatkan fungsi dan kewengan
lepada pemerintah kabupaten dan Kota dengan maksud lebih mendekatkan
pelayanan terhadap masyarakat. Undang-undang tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
kewenangan pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom, kewenangan bidang
pemerintahan tertentu lainnya di bidang pertanian, terdapat 12 kewenangan
peternakan yang harus di laksanakan Provinsi yaitu:
1. Penetapan standar pelayanan minimal dalam bidang pertanian yang wajib
dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.
2. Penetapan standar pembibitan/pembenihan pertanian.
3. Penetapan standar teknis minimal RPH, Rumah Sakit Hewan dan satuan
pelayanan peternakan terpadu.
4. Penyelenggaraanpendidikan dan pelatihan SDM aparat pertanian teknis
fungsional,keterampilan dan diklat kejuruan tingkat menengah.
5. Promosi ekspor komoditas pertanian unggulan Daerah Provinsi
6. Penyediaan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota dalam bidang
pertanian.
7. Pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit
menular.
8. Pengaturan penggunaan bibit unggul pertanian
9. Penetapan kawasan pertanian terpadu berdasarkan kesepakatan dengan
Kabupaten/Kota.
10. Pelaksanaan penyidikan penyakit di bidang pertanian lintas
Kabupaten/Kota.
10

11. Penyediaan dukungan pengendalian eradikasi organisme pengganggu


tumbuhan, hama dan penyakit di bidang peternakan.
12. Pemantauan,peramalan dan pengendalian serta penanggukangan eksplosi
organismepengganggu tumbuhan dan penyakit di bidang pertanian.

Untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi maka terjadi pula


penyesuaian instansi/dinas-dinas di tingkat Provinsi, dan berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat No. 15 Tahun 2000 jo No 5 Tahun 2002 tentang
Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat. Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Baratmempunyai tugas pokok : Merumuskan kebijakan Operasional di bidang
peternakan yang merupakan sebagian kewenangan desentralisasi Provinsi serta
kewenangan yang dilimpahkan kepada Gubernur berdasarkan azas dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan.

Adapun fungsi yang dimilikinya adalah dalam rangka :


1. Perumusan kebijakan operasional di bidang peternakan;
2. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang peternakan
3. Fasilitasi pelaksanaan tugas di bidang peternakan meliputi program,
perbibitan, pengembangan peternakan, kesehatan hewan, kesehatan
masyarakat veteriner serta UPTD;
4. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan.

Dalam melaksanakan Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas, Kepala Dinas


dibantu oleh,1 (satu) orang Wakil Kepala, 5 (lima) orang Kepala Sub Dinas, 1
(satu)orang Kepala Bagian Tata Usaha, 15 orang Kepala Seksi dan 3(tiga) orang
Kepala Sub Bagian.

Selain perangkat diatas, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat


berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002, tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2000 Tentang Dinas
Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
mempunyai perangkat Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) setingkat eselon III,
11

yang terdiri dari 8 (delapan) UPTD yaitu 5(lima) UPTD pengembangan, 2 (dua)
UPTD pelayanan dan 1 (satu) UPTDpelatihan, yaitu:
1. UPTD pengembangan Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Unggas
Jatiwangi Kabupaten Majalengka;
2. UPTD Pengembangan Balai Perbibitan Ternak Sapi Perah Cikole Kab.
Bandung;
3. UPTD Pengembangan Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Perah
Bunikasih Kab. Cianjur;
4. UPTD Pengambangan Balai Pengembangan Ternak Domba Margawati Kab.
Garut dengan instalasi SPTD Trijaya Kab. Kuningan ;
5. UPTD Pengembangan Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Potong
Kab. Ciamis;
6. UPTD Pelayanan Balai Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner di Cikole Kab. Bandung dengan instalasi Check Point
Banjar Kab.Ciamis, Check Point Losari Kab. Cirebon, dan Laboratorium
Kesehatan Hewan Kab. Majalengka;
7. UPTD Pelayanan Balai Pengujian Sarana Produksi Peternakan Cikole Kab.
Bandung;
8. UPTD Pelatihan Balai Pelatihan Peternakan Cikole Kab. Bandung.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah, maka Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat merupakan
instansi teknis daerah provinsi yang menangani bidang peternakan dalam
mengkoordinasikan dan menfasilitasi penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan peternakan di Jawa Barat.

Nama–nama penjabat yang telah menjabat kepala Dinas Peternakan


Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semenjak tahun 1951 sampai sekarang
adalah :
12

1. Drh. M. Masidi menjabat dari tahun 1951 s/d 1958


2. Drh. R.M.A Soedjadi menjabat dari tahun 1951 s/d 1967
3. Drh. R. Alibasyah AS. Wiradisurya menjabat dari tahun 1967 s/d 1968
4. Drh. R. Achmad Atmasasmita menjabat dari tahun 1967 s/d 1974
5. Colonel CDH. Drh. H. Yuntiwa Ramdan menjabat dari tahun 1974 s/d 1985
6. Drh. H. Endang Suharya menjabat dari tahun 1985 s/d 1994
7. Drh. H. Zulkifli Surahamdani menjabat dari tahun 1994 s/d 1998
8. Ir. H. Tatang Henandar menjabat dari tahun 1998 s/d 2002
9. Ir. H. Iman Nugraha 2005 s/d 2007
10. Ir. H. Rachmat Setiadi, M 2007 s/d 2009
11. H. Koesmayadi T.P menjabat 2009 hingga sekarang

2.1.2 Logo Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

Gambar 2.1 Logo Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

2.1.3 Badan Hukum Instansi

1. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa


Barat (Berita Negara tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-undang Nomor 23
Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010);
13

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);
3. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3492);
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pemberantasan,
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Hewan (Lembaran Negara Tahun 1977
Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3101);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat
Veteriner (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3253):
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952):
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4090);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan
Dekonsentrasi (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4095);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerag
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4139);
10. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1981 tentang Pembinaan Usaha
Peternakan Ayam;
11. Keputusan Presiden Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Cara Pengawasan
Penyenggaraan Pemerintahan Daerah;
14

12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2000 tentang Tata
Cara Pembentukan dan Teknik Penyusunan Peraturan Daerah (Lembaran
Daerah Tahun 2000 Nomor 2 Seri D);
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2000 tentang
Penyidikan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 3
Seri D);
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2000 tentang Dinas
Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 20 Seri
D);
15. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 54/kpts/UM/1981 tentang Daerah
Tingkat I Provinsi Jawa Timur Bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku;
16. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 398/kpts/UM/1981 tentang
Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan Bebas dari Penyakit Mulut dan
Kuku;
17. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 928a/kpts/UM/11/1981 tentang
Pembinaan Usaha Peternakan Ayam;
18. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 928/kpts/org/11/1981 tentang
Pembentukan Tim Pengendali Pusat Satuan Tugas Pelaksanaan Pusat dan
Satuan Pelaksanaan Daerah, Pelaksana Keputusan Presiden RI Nomor 50
Tahun 1981;
19. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 928c/kpts/UM/11/1981 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 1981;
20. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 487/kpts/UM/6/1981 tentang
Pencegahan Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan Menular;
21. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 363/kpts/UM/5/1982 tentang
Pedoman Khusus Pencegahan dan Pemberantasan Rabies;
22. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 417/kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Umum Penyebaran dan Pengembangan Ternak;
15

23. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 418/kpts/OT.210/7/2001 tentang


Pedoman Budidaya Ternak Kambing/Domba yang baik (Good Farming
Ractice);
24. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Kuda yang baik (Good Farming Ractice);
25. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 423/kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Babi yang baik (Good Farming Ratice);
26. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 425/kpts/OT.210/7/2001 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Petelur yang baik (Good Farming Ractice);
27. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 237/kpts/PD.430/6/2005 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Itik yang baik;
28. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 238/kpts/PD.430/6/2006 tentang
Pedoman Budidaya Ternak Ayam Ras yang baik;
29. Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian
Nomor 40/kpts/UM/2/1975 tentang Perijinan dan Pengawasan Atas
Pembuatan Peredaran dan Peredaran dan Penyimpanan Ransum Makanan
Ternak;
30. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
Kep/MK/III/11/1975 tentang Pemberian Pembebasan Seluruhnya/ Sebagian
Bea Masuk dan Pajak Penjualan Impor Atas Impor Vaccin dan Sera, Obat-
obatan dan Bahan Obat-obatan Khusus untuk Hewan;
31. Daftar Lampiran I. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor Kep-130/MK/III/11/1975 tanggal 17 November 1975;
32. Daftar Lampiran II. Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor Kep-130/MK/III/11/1975 tanggal 17 November 1975;
33. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 50/kpts/DJP/Deptan/1976 tentang
Pelarangan Pengeluaran Sapi dari Pulau Bali ke Pulau Lombok;
34. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 686/kpts/UM/1976 tentang
Larangan Pemasukan Hewan, Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal
Hewan dari Negara Philipina;
16

35. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 557/kpts/TN/529/1976 tentang


Syarat-syarat Rumah Potong Unggas dan Usaha Pemotongan Unggas;
36. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 146/kpts/Ditjen/1976 tentang
Pengeluaran Daging dari Pulau Jawa dan Bali ke Kalimantan, Sulawesi dan
Sumatera;
37. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 539/kpts/UM/12/1977 tentang
Peraturan Perijinan Pembuatan, Penyediaan dan Peredaran Obat Hewan;
38. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 328/kpts/UM/4/1978 tentang
Daerah Pulau Bali dan Pulau Madura Bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku;
39. Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 328/kpts/UM/op/5/1978 tentang
Peraturan Penolakan Penyakit dan Karantina Hewan;
40. Surat Keputusan Menteri Bersama Menteri Kesehatan RI, Menteri Pertanian
RI dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 279A/Men.Kes/SK/VIII/1978,
522/kpts/UM/8/1978, 143 Tahun 1978 tentang Peningkatan Pemberantasan
dan Penanggulangan Rabies;
41. Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor
358/Kpts/DJP/Deptan/1978 tentang Tata Cara Pendaftaran Obat Hewan;
42. Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor
107/Kpts/DJP/Deptan/1979 tentang Syarat-syarat dan Tata Cara Permohonan
Ijin Usaha Pembuatan, Penyediaan dan Peredaran Obat Hewan;
43. Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor
108/Kpts/DJP/Deptan/1979 tentang Pengawasan Atas Pembuatan,
Penyediaan, Peredaran dan Pemakaian Obat Hewan;
44. Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor 139/KMK.05/1979
tentang Pemberian Pembebasan Seluruh/Sebagian Bea Masuk dan PPN Impor
Atas Pemasukan Vaccin dan Sera, Obat-obatan dan Bahan Baku Obat-obatan
Khusus untuk Hewan;
45. Surat Keputusan Direktur Jenderal Peternakan Nomor 106/kpts/Deptan/1980
tentang Pedoman Peredaran Obat Hewan dan Persyaratan Perlengkapan
Importit, Distribusi/Grosir Obat Hewan;
17

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description


2.1.4.1 Struktur Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

Susunan organisasi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan


Peraturan Daerah No. 21 Tahun 2008 tanggal 9 Juni 2009 tentang organisasi dan
tata kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada susunan jabatan
dan unit kerja beserta bawahannya di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat yang
terdiri dari :

1. Kepala
2. Sekretariat, membawahkan :
18

a. Sub. Bagian Perencanaan dan program


b. Sub. Bagian Keuangan
c. Sub. Bagian Kepegawaian dan Umum
3. Bidang Prasarana dan Sarana, membawahkan :
a. Seksi Penataan Kawasan
b. Seksi Teknologi, Alat dan Mesin
c. Seksi Data dan Informasi
4. Bidang Produksi, membawahkan :
a. Seksi Pembibitan
b. Seksi Pakan Ternak
c. Seksi Budidaya
5. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner,
membawahkan :
a. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
b. Seksi Pengamatan Penyakit dan Pengawasan Obat Hewan
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
6. Bidang Pengembangan Usaha, membawahkan :
a. Seksi Fasilitasi Usaha dan Kelembagaan
b. Seksi Pascapanen dan Pengolahan
c. Seksi Distribusi dan Pemasaran Hasil

2.1.4.2 Tugas Pokok pada Bagian Seksi Data dan Informasi

Menyusun bahan kebijakan teknis operasional dan fasilitasi pengembangan data


serta penyediaan informasi bidang peternakan.

Fungsi :

1. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis operasional penyajian data


statistik peternakan;
19

2. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan teknis operasional pengembangan


sistem informasi peternakan.

Rincian Tugas :

1. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan perencanaan pengembangan


sistem informasi dan sumber data statistik;
2. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data statistik
peternakan;
3. Melaksanakan penyiapan bahan pengolahan dan analisis data komoditas
strategis dan data pembangunan peternakan;
4. Melaksanakan pengumpulan, pengolan dan analisis data parameter teknis
peternakan sebagai bahan imformasi tingkat kinerja ternak;
5. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan pengembangan sistem informasi
peternakan dan terminal cyber space;
6. Melaksanakan pengelolaan teknis operasional pemanfaatan sistem dan
terminal cyber space peternakan;
7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data peternakan di setiap daerah;
8. Melaksanakan bimbingan penerapan sistem perstatistikan dan informasi
peternakan;
9. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan, pengumpulan, pengelolaan,
analisis, penyajian dan pelayanan data dan statistik peternakan;
10. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan manajemen pengumpulan,
pengolahan data komoditas/produksi peternakan dan sumberdaya strategis
lintas kabupaten/kota;
11. Melaksanakan program kerja ,evaluasi dan pelaporan yang berkaitan denga
tugas Seksi Data dan Informasi;
12. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain;
20

13. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan pimpinan sesui dengan tugas dan
fungsi.

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1.1 Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang
sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima
input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (Agus
Mulyanto, 2009).

2.2.1.2 Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau masa yang akan datang (Agus Mulyanto, 2009).
Kualitas informasi tergantung pada empat hal, yaitu:
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Komponen
akurat meliputi :
a. Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus
memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan
sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
b. Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
c. Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2. Tepat waktu, artinya informasi yang diterima harus tepat pada waktunya,
sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik
21

sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan


dapat berakibat fatal.
3. Relevan, berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima.
4. Ekonomis, berarti informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih
besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

2.2.1.3 Sistem Informasi


Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto H.M.,
2001).

2.2.2 Konsep Dasar Database


Database atau basis data berarti koleksi data yang saling terkait. Basis data
dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data yang terstruktur yang disimpan
dalam harddisk yang tujuannya adalah agar data tersebut dapat diakses dengan
mudah dan cepat (Abdul Kadir, 2008).
2.2.2.1 Fungsi Database
Adapun fungsi database diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan
dasar dalam menentukan informasi
2. Menentukan kualitas informasi. Informasi dapat dikatakan bernilai apabila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
3. Mengurangi duplikasi data (data redundancy)
4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability)
5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.
2.2.2.2 Kriteria Database
Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa basis data
mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
22

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented


2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis
datanya
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

2.2.3 Alat Bantu Pengembang Sistem


2.2.3.1 Diagram Konteks
Pemodelan sistem informasi memerlukan alat bantu untuk
merekomendasikannya, salah satunya adalah dengan diagram konteks. Diagram
konteks adalah diagram alir data tingkat tinggi yang menggambarkan hubungan
antara sistem dengan lingkungan luarnya dengan tujuan untuk menggambarkan
sebuah sistem secara umum, mendefinisikan sistem dari awal sampai akhir baik
yang masuk ke dalam sistem maupun yang keluar dari sistem tanpa
menggambarkan proses dan simpanan data secara detail.

Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Konteks

Simbol Keterangan

Kesatuan luar (external entity) yang


menggambarkan sumber atau tujuan.

Kegiatan yang dilakukan orang atau


komputer dari hasil suatu arus data
yang masuk ke dalam proses untuk
menghasilkan informasi yang keluar
dari proses.
23

Menunjukkan arus data yang berupa


masukan untuk sistem atau dari sistem.

2.2.3.2 DFD (Data Flow Diagram)


Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,
baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan
nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau
model fungsi.
DFD merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan
kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD
adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi
sistem.
Tabel 2.2 Simbol-simbol DFD

Simbol Keterangan

Kesatuan luar dilingkungan luar. Sistem dapat berupa


uang, organisasi atau sistem lainnya yang berada
dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau
Entitas menerima output dari suatu sistem.

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa


masukkan untuk system atau hasil dari proses system.
Arus Data (flow)
24

Proses ini mengubah 1 atau lebih input menjadi output.


Nama proses dituliskan dengan suatu kata, singkatan
atau kalimat sederhana
Proses

Simpanan data dapat berupa file, database, arsip, tabel

Simpanan Data

2.2.3.2.1 Syarat dan Fungsi DFD


Syarat-syarat pembuatan sebuah DFD, antara lain :
1. Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar nyaman dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
Adapun fungsi dari DFD adalah sebagai berikut :
1. Membantu para analis sitem meringkas informasi tentang sistem, mengetahui
hubungan antar sub-sub sistem, dan membantu perkembangan aplikasi secara
efektif.
2. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis
sistem.
3. Menggambarkan sejumlah batasan otomasi untuk pengembangan alternatif
sistem fisik.
2.2.3.3 Kamus Data
Kamus data adalah keterangan fakta tentang data dan kebutuhan-
kebutuhan informasi. Jadi, untuk mendefinisikan data yang mengalir di sistem
dengan lengkap, para analis sistem dapat menggunakan kamus data. Kamus data
25

selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga memiliki


fungsi sebagai berikut :
1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan
2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-
laporan
3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data.

2.2.4 Perangkat Lunak yang digunakan


2.2.4.1 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman yang
bekerja di sisi server yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan
dan pengembangan sebuah web dan bisa digunakan pada HTML (Andi Kristanto,
2010).
PHP pertama kali diperkenalkan Rasmus Lerdorf dari script Perl pada
tahun 1994. PHP dirancang untuk bekerja dengan Web Server Apache pada awal
penciptaannya. PHP itu sendiri merupakan pengembangan dari bahasa C yang
sebelumnya dikenal dengan istilah FI (Form Interpreter) untuk mengolah data
form dari sebuah website. Selain itu, PHP juga dirancang untuk membentuk web
dinamis.
2.2.4.1.1 Kelebihan Menggunakan PHP
Kelebihan program yang menggunakan PHP MySQL antara lain :
1. Program dapat dijalankan di semua sistem operasi.
PHP MySQL berjalan secara web base, itu artinya semua sistem operasi yang
memiliki web browser dapat menggunakan aplikasi ini, dan semua sistem
operasi tentu saja selalu memiliki web browser.
2. Sangat cocok dan mudah diterapkan pada komputer berjaringan.
Program PHP MySQL cukup diinstal di salah satu komputer yang merupakan
komputer server. Pada komputer client, pemakai tidak perlu menginstalasikan
26

program apapun lagi. Pada komputer client pemakai cukup mengarahkan web
browser ke komputer server dan program dapat langsung dijalankan.
3. Tidak ada virus yang menginfeksi program PHP.
Program PHP belum dapat diinfeksi virus sampai saat ini. Kebanyakan virus
menginfeksi file berekstensi *.exe dan lain-lain.

2.2.4.1.2 Struktur Dasar PHP

<?

<! – script PHP -- >

2.2.4.2 MySQL
MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database
Management System) yang bersifat open source. Open source menyatakan bahwa
software ini dilengkapi source code (Abdul Kadir, 2008).
Bahasa ini dapat digunakan untuk memuat, mengurutkan, dan menyaring
suatu data sehingga suatu data yang spesifik dari suatu basia data dapat dihasilkan.
MySQL adalah server database SQL (Structured Query Language) yang paling
banyak diminati karena kecepatan kerja dan kemudahan dalam penggunaannya.
Kelebihan MySQL sebagai basis data, antara lain :
1. Mendukung standar yang telah ada, yaitu standar ODBC level 0-2
2. Mampu membuat tabel dengan ukuran besar

2.2.4.3 Macromedia Dreamweaver 8.0


Macromedia Deramweaver adalah sebuah HTML editor professional
untuk mendesain secara visual dan mengelola suatu web. Keunggulan
Dreamweaver dibandingkan editor lainnya adalah memungkinkan pengguna
27

berkreasi secara bebas dan cepat pada suatu lingkungan visual, tanpa menulis
sebaris pun kode atau tag HTMLnya, dan setelah itu dapat menguji tampilan
halaman web kita langsung di browser apapun yang di inginkan.

Gambar 2.3 Tampilan Wamp server 2.0


2.2.4.4 WAMP Server 2.0
Wamp Server atau wamp adalah sebuah aplikasi yang dapat menjadikan
komputer pemakai menjadi sebuah server. Kegunaan wamp ini untuk membuat
jaringan lokal sendiri dalam artian pemakai dapat membuat website secara offline
untuk masa coba-coba di komputer sendiri.
Kelebihan wamp, yaitu praktis dan tidak perlu banyak melakukan setting.

Gambar 2.4 Tampilan Wamp server 2.0


28

2.2.4.5 Mozilla Firefox


Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat
dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-flatform gratis yang
dikembangkan oleh yayasan mozilla.
Yayasan mozilla bertujuan untuk mengembangkan sebuah browser web
yang kecil, cepat, dan simpel melalui firefox. Salah satu fitur populer firefox
adalah pemblokir pop-up yang sudah terpasang di dalamnya dan sebuah
mekanisme pengembangan untuk menambah fungsionalitas tambahan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis dan Perancangan

3.1.1 Analisis Sistem dan Data

Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya
menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi masalah atau objek. Analisis terhadap pembuatan web aplikasi
untuk penyimpanan data produksi dan populasi ternak pada Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat, dimaksudkan untuk mengetahui proses pembuatan aplikasi
web sehingga siap dipublikasikan.

3.1.2 Prosedur Pengolahan Data

Prosedur (procedure) dapat didefinisikan sebagai proses-proses didalam


suatu sistem yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu
tujuan. Dimana prosedur untuk mendapatkan data yang diinginkan. Adapun alur
prosedur yang sedang berjalan saat ini sebagai berikut:

29
30

1. Data Populasi

Gambar 3.1 Flow Map Data Populasi

2. Data Produksi

Gambar 3.2 Flow Map Data Produksi


31

3.1.3 Analisis kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi


kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analis perangkat
keras/hardware, analisis perangkat lunak/software, analisis pengguna/user dan
analisis jaringan.

3.1.3.1 Analisis User (Profile)

Pemakai yang akan menggunakan Situs Online pengolahan data produksi dan
populasi ini adalah:

Table 3.1 Karakteristik Pengguna Sistem

Pengguna Usia Hak Akses Tingkat Kemampuan


Pendidikan
Admin Lebih dari 21 Mengakses, Min. S1 Mampu
tahun mengelola menggunakan
data user, internet,
mengelola mengerti
data populasi dalam
dan produksi melakukan
ternak. input data
pada web
User Usia lebih dari Mengakses Min. SMA Mampu
20 tahun data-data menggunakan
populasi dan internet
produksi pada
hewan ternak,
mengedit data
diri
32

Eksistensi user :

Berdasarkan analisis karakteristik pengguna yang dilakukan pada saat


kerja praktek, maka dapat disimpulkan bahwa eksistensi pengguna yang ada di
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sudah memenuhi standar penerapan
aplikasi ini.

3.1.3.2 Analisis Fasilitas untuk setiap user

Analisis fasilitas untuk tiap user yaitu mengetahui apa saja yang bisa
dilakukan oleh admin dan user.

1. Admin
a. Fasilitas Login
b. Melakukan input data produksi dan populasi ternak
c. Dapat mengedit dan menghapus data produksi dan populasi ternak
d. Membuat dan menghapus data use
e. Fasilitas Logout
2. User
a. Fasilitas Login
b. Dapat melihat data produksi dan populasi ternak
c. Dapat melakukan pengeditan data diri
d. Fasilitas Logout

3.1.3.3 Analisis Hardware

Spesifikasi hardware minimum yang mendukung aplikasi ini dapat


digunakan dengan baik, sebagai berikut:

1. Processor : Dengan kecepatan minimum 1.9 GHZ

2. Memory/ RAM : Minimum 256 MB

3. VGA : Dengan Kecepatan Minimum 32 MB


33

4. Harddisk : Minimum Kapasitas 25 GB

5. Network Interface Card

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis hardware yang dilakukan pada saat kerja praktek,


maka dapat disimpulkan bahwa spesifikasi Hardware (perangkat keras) yang
dimiliki oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sudah memenuhi standar
penerapan aplikasi ini.

3.1.3.4 Analisi Software

Untuk mendukung dalam penyampaian informasi, dibutuhkan suatu


fasilitas yang memadai. Yaitu berupa perangkat lunak (Software) yang dirancang
untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Adapun perangkat lunak
(Software) yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Profesional SP1

b. Program : - Wamp Server

- Macromedia Dreamweaver 8

c. Database : MySQL

d. Perangkat tambahan : Web Browser

Kesimpulan :

Berdasarkan analisis software yang dilakukan pada saat kerja praktek,


maka dapat disimpulkan bahwa spesifikasi software (perangkat lunak) yang
dimiliki oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sudah memenuhi standar
penerapan aplikasi ini.
34

3.1.4 Analisis Kebutuhan Fungsional


Analisis kebutuhan fungsional digunakan untuk memahami alur dari
informasi dalam sistem dan pengdokumentasian dalam merancang suatu aplikasi
web, sehingga akan mempermudah tahap pengembangan sistem.

3.1.4.1 Diagram Konteks

Diagram konteks menjelaskan mengenai system secara umum yang terdiri


dari dua entitas, yaitu admin dan user. Berdasarkan sistem yang dibuat, maka
diagram konteksnya sebagai berikut :

Data Produksi
Admin Data Populasi
Data User
Data Login Admin

Info user
Info Produksi Sistem Info Produksi
Info Populasi Informasi
Info Populasi
Info User Statistik Dinas
Peternakan Info Login User
Info login admin

Request data user

Data Login user User


Request data populasi

Request data produksi

Gambar 3.3 Diagram Konteks S.I Statistik Dinas Peternakan

3.1.4.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

DFD level 1 sistem informasi populasi dan produksi Dinas Peternakan


Jawa Barat menggambarkan proses-proses utama yang dilakukan oleh entitas-
entitas yang terdapat dalam sistem. Proses-proses tersebut di antaranya adalah :

1. Login, yaitu proses yang harus dilakukan oleh admin dan user sebelum
melakukan aktivitas dalam program aplikasi ini.
35

2. Input Data User, Produksi dan Populasi, yaitu proses yang dilakukan oleh
admin setelah melakukan login. Data yang dapat diinput oleh admin meliputi
data user yang telah melakukan administrasi, data produksi hewan, dan data
populasi hewan di seluruh Jawa Barat.
3. Lihat Data Statistik, yaitu proses yang dilakukan oleh user setelah berhasil
login. Data statistik yang dapat dilihat oleh user, yaitu data produksi dan
populasi hewan di provinsi Jawa Barat
4. Lihat dan Edit Data User, yaitu proses yang dilakukan oleh user setelah
berhasil login. Data user ini diinputkan oleh admin karena proses administrasi
tidak dilakukan secara online. Selain itu, user juga dinerikan fasilitas untuk
mengedit data profil yang meliputi nama dan alamat user tersebut.
Proses-proses yang terjadi pada level 1 ini dapat dilihat pada diagram
berikut :

Data user
Info user

Info produksi

Info populasi

Info user
Info
login Admin
2.0
Input Data
Data user, produksi Data Login 1.0 Data login
User,Produk Admin Tabel user
dan populasi admin Login user
si dan
Populasi info Login admin

Info Info user


Tabel admin Data Login
produksi Data populasi Info Login
admin
USer Data user
Info populasi
Request Info
Data login Info user
data populasi Produksi Info
user
Populasi
Data produksi

Request 4.0
data populasi Info
Data Data Lihat dan
populasi User
produksi populasi Edit Data
Data user
User

Info
Populasi Request
3.0 data populasi
Data populasi Lihat Data
Statistik
Request
data produksi

Data produksi

Info Produksi Info Produksi

Gambar 3.4 DFD Level 1 S.I Statistik Dinas Peternakan


36

3.1.4.3 DFD Level 2 Proses Login


DFD level 2 proses login menjabarkan proses login secara rinci. Dalam
diagram ini terdapat proses pengecekan user, verify user dan gagal login. Proses
pengecekan user dimaksudkan untuk mengetahui data-data admin dan user yang
mengakses program aplikasi ini. Proses verify user dimaksudkan untuk pengujian
kembali data login tersebut. Proses gagal login dimaksudkan untuk admin dan
user yang tidak terdaftar. DFD Level 2 Proses Login adalah sebagai berikut :

Login
valid
User Info Password
Username tidak Tidak valid
valid
Tabel User
Data username

Data username
Dan password

Data Username
Dan password

Admin 1.1
Info
Verifikasi
Data Username username Data
username
Tidak valid password

Data username
Info
Info Password
Tabel Admin
username

Username valid
Login
valid
Data
Info Password
password
Tidak valid
Info
password

1.2
Verifikasi
Password

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses Login

3.1.4.4 DFD Level 2 Proses Input Data User, Produksi dan Populasi
DFD ini menjelaskan proses input data yang dilakukan oleh admin. Data
yang diinputkan meliputi data user, data produksi, dan data populasi. Dalam DFD
Level 1, proses input data digambarkan dalam satu proses sehingga proses
tersebut harus dirinci dalam DFD Level 2. Tiap data akan disimpan dalam
masing-masing store, yaitu tabel user untuk data user, tabel produksi untuk data
37

produksi, dan tabel populasi untuk data populasi. Tabel produksi dan tabel
populasi merupakan gambaran tabel secara umum, di mana pada database
sebenarnya, tabel produksi dan tabel populasi terinci dari beberapa tabel hewan.
DFD Level 2 Proses Input Data dapat digambarkan sebagai berikut :

2.1
Data user Input data Data user Tabel user
user

Info user
Info user

2.2
Input Data Tabel
Admin Data produksi Data produksi
Produksi Produksi
ternak
Info produksi
Info produksi
Info populasi
2.3
Data populasi Input Data Tabel
Data populasi
Populasi Populasi
ternak

Info Data Populasi

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Input Data

3.1.4.5 DFD Level 2 Proses Lihat Data Statistik


Lihat data statistik merupakan salah satu proses yang dapat dilakukan oleh
user yang telah login. Data statistik ini meliputi data produksi dan populasi
hewan. DFD Level 2 Proses Lihat Data Statistik adalah sebagai berikut :
38

Info
Request data
User Produksi
Produksi dan populasi
3.2
Info
Lihat Data
Populasi dan produksi Request
Produksi
data produksi

Info Data Info


Produksi produksi
3.1 Request
Pencarian Data produksi
Data

Request
Data populasi Tabel
Info Produksi
Populasi
Request data
produksi
3.3
Request data
Lihat Data Admin
populasi
Populasi
Info
Info Populasi
Populasi Request
Data populasi

Tabel
Populasi

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Lihat Data Statistik

3.1.4.6 DFD Level 2 Proses Lihat dan Edit Data User


User yang telah login dapat melakukan pengeditan terhadap data profilnya
masing-masing. Adapun DFD Level 2 Proses Lihat dan Edit Data User adalah
sebagai berikut :

Info Data User

4.1
Data yang ingin Data yang ingin
User Lihat Data Tabel User
dilihat dilihat
user

Info Data User


Data yang akan
Info Data user
diedit
telah diedit

4.2
Data yang akan diedit Edit Data
User Info Data user
telah diedit

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses Lihat dan Edit Data User
39

3.1.4.7 Spesifikasi Proses


Tabel 3.2 Spesifikasi Proses
No.Proses 1.0
Nama Proses Login
Deskripsi Proses login ini dilakukan oleh user dan admin untuk dapat
mengakses halaman web
Input Username dan Password
Output - Info login gagal
- Login berhasil
Logika Proses Begin data username dan password dimasukan
If username tersedia dan password tersedia{
Then login berhasil}
Else{ Login telah gagal}
No.Proses 2.0
Nama Proses Input data user,produksi dan populasi
Deskripsi Proses ini digunakan admin saat akan memasukan data user,
populasi dan produksi
Input - Menambah data user
- Menambah data populasi
- Menambah data produksi
Output - Info data user
- Info data populasi
- Info data produksi
Logika Proses Begin data user,produksi dan populasi dimasukan
If(data sesuai){
Pengolahan data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Pengolahan data gagal}
No.Proses 3.0
40

Nama Proses Lihat data statistik


Deskripsi Proses ini dilakukan oleh user yang telah login, untuk dapat
melihat data statistik
Input - Lihat data populasi
- Lihat data produksi
Output - Info data populasi
- Info data produksi
Logika Proses If(data populasi dan produksi ada){
Lihat data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Data statistik kosong}
No.Proses 4.0
Nama Proses Lihat dan edit data user
Deskripsi User dapat melakukan pengeditan data terhadap data
profilnya masing-masing
Input - Data yang ingin di edit
Output - Info data user
- Info data user telah di edit
Logika Proses Begin data edit dimasukan
if(edit data sesuai){
Pengeditan berhasil
then lanjut ke proses berikutnya}else{
Edit data telah gagal}
No.Proses 1.1
Nama Proses Pengecekan username
Deskripsi Data login username pada user dan admin di periksa apakah
tersedia atau tidak
Input - Data username admin
- Data username user
41

Output - Info username tidak valid


Logika Proses Begin data username dimasukan
If(data tersedia){
Pengecekan sukses
Then ke proses berikutnya}else{
Data username tidak tersedia
No.Proses 1.2
Nama Proses Pengecekan password
Deskripsi Apabila data username pada login user atau admin tersedia
makan akan dilanjutkan ke verifikasi password
Input - Data password admin
- Data password user
Output - Info password tidak valid
- Info Login valid
Logika Proses Begin data password dimasukan
If(data tersedia){
Pengecekan sukses
Then masuk ke proses selanjutnya}else{
Login tidak valid
No.Proses 2.1
Nama Proses Input data user
Deskripsi Admin melakukan penambahan data user
Input - Data user yang akan di input
Output - Info data user
Logika Proses Begin data user dimasukan
If(data berhasil){
Penambahan data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Pengolahan data gagal}
42

No.Proses 2.2
Nama Proses Input data produksi ternak
Deskripsi Admin melakukan penambahan data produksi ternak
Input - Data produksi ternak yang akan di input
Output - Info data produksi
Logika Proses Begin data produksi dimasukan
If(data berhasil){
Penambahan data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Pengolahan data gagal}
No.Proses 2.3
Nama Proses Input data populasi ternak
Deskripsi Admin melakukan penambahan data populasi ternak
Input - Data populasi ternak yang akan di input
Output - Info data populasi
Logika Proses Begin data populasi dimasukan
If(data berhasil){
Penambahan data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Pengolahan data gagal}
No.Proses 3.1
Nama Proses Pencarian data
Deskripsi User melakukan pencarian data yang aka di lihat
Input - Request data produksi dan populasi
Output - Info data produksi dan populasi
Logika Proses Begin request data produksi dan populasi
If(data tersedia){
Pencarian data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
43

Data tidak ditemukan}


No.Proses 3.2
Nama Proses Lihat data produksi
Deskripsi User atau admin melihat data produksi ternak
Input - Request data produksi
Output - Info data produksi
Logika Proses Begin request data produksi
If(data tersedia){
Pencarian data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Data tidak tersedia}
No.Proses 3.3
Nama Proses Lihat data populasi
Deskripsi User atau admin akan melihat data populasi ternak
Input - Request data populasi
Output - Info data populasi
Logika Proses Begin request data populasi
If(data tersedia){
lihat data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Data tidak tersedia}
No.Proses 4.1
Nama Proses Lihat data user
Deskripsi User dapat melihat data profilnya
Input Data yang ingin dilihat
Output Info data user
Logika Proses Begin request data user
If(data tersedia){
lihat data sukses
44

Then lanjut ke proses berikutnya}else{


Data tidak ditemukan}
No.Proses 4.2
Nama Proses Edit data user
Deskripsi User dapat melakukan pengolahan data profilnya
Input Data yang telah di edit
Output Info data user telah di edit
Logika Proses Begin data edit dimasukan
If(data sesuai){
lihat data sukses
Then lanjut ke proses berikutnya}else{
Data tidak ditemukan}

3.1.4.8 Kamus Data


Dalam penggambaran diagram-diagram sebelumnya, disebutkan bahwa
system hanya memiliki empat tabel, yaitu tabel admin, tabel user, tabel produksi,
dan tabel populasi. Tabel produksi dan populasi merupakan tabel yang
menggambarkan beberapa tabel hewan secara umum, karena penggambaran tabel
yang sangat banyak akan mempersulit penggambaran system dalam diagram
konteks dan DFD. Kamus data untuk aplikasi web ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kamus Data


No Kamus Keterangan
1 Nama Alir Data Data Login admin
Where Used/ Admin dan user, proses input 1.0 dan output 1.0
How Used
Deskripsi User yang akan melakukan pengecekan data dan admin
yang akan mengelola
45

Struktur Data id_admin+admin_name+admin_pass+nama_admin


Id_admin [1-9]
Admin_name [A-Z | a-z |0-9]
Admin_pass [A-Z | a-z |0-9]
Nama_admin [A-Z | a-z]
2 Nama Alir Data Data User
Where Used/ User, proses input 2.1 dan output 2.1
How Used
Deskripsi Pengolahan data user
Struktur Data No_user+username+userpass+nama_user+alamat_user+
pic_user
No_user [0-9]
Username [A-Z | a-z |0-9]
Userpass [A-Z | a-z |0-9]
Nama_user [A-Z | a-z]
Alamat_user [A-Z | a-z |0-9]
Pic_user [A-Z | a-z |0-9]
3 Nama Alir Data Data Populasi
Where Used/ Data populasi, proses input 2.3 dan output 2.3
How Used
Deskripsi Admin akan melakukan pengolahan data populasi
Struktur Data No_hewan+no_daerah+no_ternak+jumlah_hewan+tahun
_hewan+tanggal_input_hewan
No_hewan [0-9]
No_daerah [A-Z | a-z |0-9]
No-ternak [A-Z | a-z |0-9]
Jumlah_hewan [0-9]
Tahun_hewan [0-9]
Tanggal_input_ [0-9 | Simbol]
46

hewan
Simbol [! | @ | # | * | - | _ | ^]
4 Nama Alir Data Data Produksi
Where Used/ Data produksi, proses input 2.2 dan output 2.2
How Used
Deskripsi Admin akan melakukan pengolahan data produksi
Struktur Data No_pr_hewan+no_daerah+no_ternak2+jumlah_
pr_hewan+tahun_ pr_hewan+tanggal_input_ pr_hewan
No_pr_hewan [0-9]
No_daerah [A-Z | a-z |0-9]
No-ternak2 [A-Z | a-z |0-9]
jumlah_ [0-9]
pr_hewan
tahun_ [0-9]
pr_hewan
tanggal_input_ [0-9 | Simbol]
pr_hewan
Simbol [! | @ | # | * | - | _ | ^]

3.1.4.9 Struktur Tabel


Tabel 3.4 Admin
No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_admin Integer 11 Primary Key auto_increment
2 Admin_name Varchar 50
3 Admin_pass Varchar 50
4 Nama_admin Varchar 60
47

Tabel 3.5 User


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_user Integer 11 Primary Key auto_increment
2 username Varchar 50
3 userpass Varchar 50
4 Nama_user Varchar 60
5 Alamat_user Text 200
6 Pic_user Varchar 50

Tabel 3.6 Daerah


No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_daerah Integer 11 Primary Key auto_increment
2 Nm_daerah Varchar 70

Tabel 3.7 Ternak (nama ternak untuk populasi)


No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_ternak Integer 11 Primary Key auto_increment
2 Nm_ternak Varchar 50

Tabel 3.8 Ternak2 (nama ternak untuk produksi)


No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_ternak2 Integer 11 Primary Key auto_increment
2 Nm_ternak2 Varchar 50

Tabel 3.9 Populasi Ayam Buras


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_abur Integer 11 Primary Key auto_increment
48

2 No_daerah Integer 11 Foreign Key


3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_abur Integer 11
5 Tahun_abur Year
6 Tanggal_input_abur Date

Tabel 3.10 Populasi Ayam Ras Pedaging


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_raped Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_raped Integer 11
5 Tahun_ raped Year
6 Tanggal_input_ Date
raped

Tabel 3.11 Populasi Ayam Ras Petelur


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_rapet Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ rapet Integer 11
5 Tahun_ rapet Year
6 Tanggal_input_ Date
rapet
49

Tabel 3.12 Populasi Babi


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_bab Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ bab Integer 11
5 Tahun_ bab Year
6 Tanggal_input_ Date
bab

Tabel 3.13 Populasi Domba


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_dom Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ dom Integer 11
5 Tahun_ dom Year
6 Tanggal_input_ Date
dom

Tabel 3.14 Populasi Itik


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_itik Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ itik Integer 11
50

5 Tahun_ itik Year


6 Tanggal_input_ Date
itik

Tabel 3.15 Populasi Kambing


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_kam Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ kam Integer 11
5 Tahun_ kam Year
6 Tanggal_input_ Date
kam

Tabel 3.16 Populasi Kerbau


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_ker Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ ker Integer 11
5 Tahun_ ker Year
6 Tanggal_input_ Date
ker
51

Tabel 3.17 Populasi Kuda


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_kud Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ kud Integer 11
5 Tahun_ kud Year
6 Tanggal_input_ Date
kud

Tabel 3.18 Populasi Sapi Perah


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_spe Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ spe Integer 11
5 Tahun_ spe Year
6 Tanggal_input_ Date
spe

Tabel 3.19 Populasi Sapi Potong


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_spo Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ spo Integer 11
52

5 Tahun_ spo Year


6 Tanggal_input_ Date
spo

Tabel 3.20 Produksi Ayam Buras


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_abur Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_abur Integer 11
5 Tahun_ pr_abur Year
6 Tanggal_input_ Date
pr_abur

Tabel 3.21 Produksi Ayam Ras Pedaging


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_raped Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ raped Integer 11
5 Tahun_ pr_ raped Year
6 Tanggal_input_ pr_ Date
raped
53

Tabel 3.22 Produksi Ayam Ras Petelur


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_rapet Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ rapet Integer 11
5 Tahun_ pr_ rapet Year
6 Tanggal_input_ pr_ Date
rapet

Tabel 3.23 Produksi Babi


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_bab Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ bab Integer 11
5 Tahun_ pr_ bab Year
6 Tanggal_input_ pr_ Date
bab

Tabel 3.24 Produksi Domba


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_dom Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ dom Integer 11
54

5 Tahun_ pr_ dom Year


6 Tanggal_input_ pr_ Date
dom

Tabel 3.25 Produksi Itik


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_itik Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ itik Integer 11
5 Tahun_ pr_ itik Year
6 Tanggal_input_ pr_ Date
itik

Tabel 3.26 Produksi Kambing


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_kam Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ kam Integer 11
5 Tahun_ pr_ kam Year
6 Tanggal_input_ pr_ Date
kam
55

Tabel 3.27 Produksi Kerbau


No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_pr_ker Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ ker Integer 11
5 Tahun_ pr_ ker Year
6 Tanggal_input_ Date
pr_ ker

Tabel 3.28 Produksi Kuda


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_kud Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ kud Integer 11
5 Tahun_ pr_ kud Year
6 Tanggal_input_ pr_ Date
kud

Tabel 3.29 Produksi Sapi Import


No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_pr_spi Integer 11 Primary Key
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ spi Integer 11
5 Tahun_ pr_ spi Year
56

6 Tanggal_input_ pr_ spi Date

Tabel 3.30 Produksi Sapi Lokal


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_spl Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 No_ternak2 Integer 11 Foreign Key
4 Jumlah_ pr_ spl Integer 11
5 Tahun_ pr_ spl Year
6 Tanggal_input_ Date
pr_ spl

Tabel 3.31 Produksi Telur Ayam Buras


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_t_abur Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 Jumlah_ pr_ t_abur Integer 11
4 Tahun_ pr_ t_abur Year
5 Tanggal_input_ pr_ Date
t_abur

Tabel 3.32 Produksi Telur Ayam Ras Petelur


No Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan Extra
1 No_pr_t_rapet Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 Jumlah_ pr_ Integer 11
t_rapet
57

4 Tahun_ pr_ t_rapet Year


5 Tanggal_input_ Date
pr_ t_rapet

Tabel 3.33 Produksi Telur Itik


No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_t_itik Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 Jumlah_ pr_ t_itik Integer 11
4 Tahun_ pr_ t_itik Year
5 Tanggal_input_ pr_ Date
t_itik

Tabel 3.34
No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Extra
Data
1 No_pr_susu Integer 11 Primary Key auto_increment
2 No_daerah Integer 11 Foreign Key
3 Jumlah_ pr_ susu Integer 11
4 Tahun_ pr_ susu Year
5 Tanggal_input_ pr_ Date
susu

3.1.3 Rancangan Program Aplikasi


3.1.3.1 Struktur Menu
Struktur menu menggambarkan menu-menu yang terdapat dalam program
aplikasi statistik Dinas Peternakan dalam bentuk bagan sehingga lebih mudah
dipahami.
58

3.1.3.1.1 Struktur Menu bagi Admin


Di bawah ini adalah struktur menu program aplikasi statistik Dinas
Peternakan bagi admin :

Menu
Utama

Data Tambah Edit Data


User Data

Tambah Data Tambah


Produksi Data Populasi

Gambar 3.9 Struktur Menu Admin


Adapun penjelasan mengenai struktur menu aplikasi adalah sebagai berikut :

1. Data User, yaitu halaman yang memuat data-data user yang telah melakukan
administrasi dan memiliki username untuk login.
2. Tambah Data, yaitu menu yang menghubungkan admin ke halaman untuk
menambah data.
a. Tambah Data Produksi, yaitu bagian dari menu tambah data di mana menu ini
akan menghubungkan admin ke form untuk menambah inputan data produksi.
b. Tambah Data Populasi, yaitu menu yang menghubungkan admin ke halaman
untuk mengisi data populasi.
3. Edit Data, yaitu halaman untuk mengedit data-data hewan meliputi data
produksi dan populasi.
59

3.1.3.1.2 Struktur Menu bagi User

Adapun struktur menu bagi admin dapat digambarkan sebagai berikut :

Menu
Utama

Data Data Edit Data


Produksi Populasi

Gambar 3.10 Struktur Menu User

Penjelasan struktur menu bagi user adalah sebagai berikut :

1. Data Produksi, yaitu halaman yang menampilkan data produksi hewan yang
telah diinputkan oleh admin.
2. Data Populasi, yaitu halaman yang menampilkan data populasi hewan.
3. Edit Data, yaitu menu yang disediakan bagi user untuk mengedit data
meliputi nama dan alamat user.

3.1.3.2 Perancangan Desain Program Aplikasi


3.1.3.2.1 Desain Home
60

Gambar 3.11 Rancangan Menu Home

3.1.3.2.2 Rancangan Halaman Admin

Admin yang telah login dapat melakukan beberapa aktivitas pengolahan


data. Menu yang disediakan bagi admin yang telah login antara lain :

1. Tambah data, meliputi tambah data produksi dan tambah data populasi.
2. Data user, yaitu fasilitas untuk menginput data user baru yang telah
melakukan administrasi.
3. Edit Data, yaitu fasilitas untuk mengedit data admin.
4. Logout.
Berikut ini adalah rancangan halaman-halaman program aplikasi yang
diperuntukkan bagi admin :
61

3.1.3.2.2.1 Rancangan Home Admin

Gambar 3.12 Rancangan Menu Home Admin

3.1.3.2.2.2 Rancangan Menu Tambah Data

-Klik Tambah Data


Populasi maka akan
muncul T05

Gambar 3.13 Rancangan Menu Tambah Data


62

3.1.3.2.2.3 Rancangan Menu Tambah Data Produksi

Gambar 3.14 Rancangan Menu Tambah Data Produksi

3.1.3.2.2.4 Rancangan Menu Tambah Data Populasi

-Klik Tambah Data


Produksi maka akan
muncul T04

Gambar 3.15 Rancangan Menu Data User


63

3.1.3.2.2.5 Rancangan Menu Data User

-Klik Hapus maka


akan muncul M02

Gambar 3.16 Rancangan Menu Data User

3.1.3.2.2.6 Rancangan Menu Edit Data

Gambar 3.17 Rancangan Menu Edit Data


64

3.1.3.2.3 Rancangan Halaman User

User yang telah login dapat melakukan beberapa aktivitas pengolahan


data. Menu yang disediakan bagi user yang telah login antara lain :

1. Data Produksi, yaitu menu untuk melihat database produksi seluruh kota dan
kabupaten di Jawa Barat.
2. Data Populasi, yaitu menu untuk melihat seluruh data populasi ternak di Jawa
Barat.
3. Edit Data, yaitu fasilitas yang disediakan bagi user untuk dapat mengedit data
profil yang meliputi nama dan alamat.

3.1.3.2.3.1 Rancangan Home User

Gambar 3.18 Rancangan Home User


65

3.1.3.2.3.2 Rancangan Menu Lihat Data Produksi

Gambar 3.19 Rancangan Menu Data Produksi

3.1.3.2.3.3 Rancangan Menu Lihat Data Populasi

Gambar 3.20 Rancangan Menu Data Populasi


66

3.1.3.2.3.4 Rancangan Menu Edit Data

Gambar 3.21 Rancangan Menu Edit Data


3.1.3.3 Rancangan Pesan

Berikut adalah perancangan pesan yang ada pada aplikasi Pengolahan data
produksi dan populasi ternak:

M01 M02

Gambar 3.22 Perancangan Pesan

3.1.3.4 Jaringan Simantik

Jaringan simantik merupakan alat efektif untuk merepresentasikan


pemetaan data, yang bertujuan mencegah terjadinya duplikasi data.
67

Untuk penjelasan dari jaringan simantik yang ada dibawah ini akan
diuraikan sebagai berikut:

1. Jaringan Simantik Admin


T01= Tampilan menu utama Index
T02= Menu utama halaman Admin
T03= Menu tambah data
T04= Menu tambah data produksi
T05= Menu tambah data populasi
T06= Menu data User
T07= Menu edit data Admin

Gambar 3.23 Jaringan Simantik Admin

2. Jaringan Simantik User


T08= Tampilan menu utama User
T09= Menu lihat Data Produksi
T10= Menu Lihat Data Populasi
T11= Menu Edit Data User
68

Gambar 3.24 Jaringan Simantik User

3.2 Implementasi dan Hasil

Tujuan implementasi sistem adalah untuk menjelaskan tentang manual


modul kepada semua pengguna yang akan menggunakan sistem. sehingga
pengguna tersebut dapat merespon apa yang ditampilkan di sistem dan
memberikan masukan kepada pembuat sistem untuk dilakukan perbaikan agar
sistem lebih baik lagi.

3.2.1 Perangkat Lunak Pembangun


Perangkat lunak yang digunakan pada sistem komputer yang akan
digunakan untuk membangun Aplikasi yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional SP 2.
2. WAMP untuk local internet dan penyimpanan database.
3. Macromedia Dreamweaver 8 untuk penulisan kode program.
4. Internet Explorer sebagai browser.

3.2.2 Perangkat Keras Pembangun


Kebutuhan minimum perangkat keras (hardware) yang diperlukan untuk
mengimplementasikan program aplikasi yang dibuat adalah perangkat keras
69

computer PC kompatibel dengan spesifikasi yang disebutkan dibawah ini.


Semakin tinggi spesifikasi komputer yang digunakan untuk menjalankan aplikasi,
akan semakin baik. Kebutuhan minimumnya yaitu :
1. Processor : Dengan kecepatan minimum 1.9 GHZ

2. Memory/ RAM : Minimum 256 MB

3. VGA : Dengan Kecepatan Minimum 32 MB

4. Harddisk : Minimum Kapasitas 25 GB

5. Network Interface Card

3.2.3 Implementasi Antar Muka

3.2.3.1 Tampilan Home


Halaman home merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika user
mengakses program aplikasi ini. Di halaman home hanya disediakan form untuk
login dan informasi penggunaan program aplikasi. Karena program aplikasi ini
hanya ditujukan untuk menyampaikan informasi database populasi dan produksi
ternak semata, maka fasilitas yang disediakan hanya sebatas login untuk user saja.
Adapun tampilan home adalah sebagai berikut :

Gambar 3.25 Tampilan Menu Home


70

3.2.3.2 Tampilan bagi Admin

3.2.3.2.1 Tampilan Home

Admin yang telah login diberikan fasilitas untuk mengelola database


populasi dan produksi ternak. Selain itu, admin juga diberi hak untuk mengelola
data user yang tersimpan dalam database. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak
sembarang orang dapat mengakses database ini. Dalam home admin terdapat
menu, seperti tambah data, data user, dan edit data. Tampilan home admin adalah
sebagai berikut :

Gambar 3.26 Tampilan Menu Home admin


71

3.2.3.2.2 Tampilan Menu Tambah Data

Menu tambah menu memiliki submenu, yaitu tambah data produksi dan
tambah data populasi. Tampilan menu tambah data adalah sebagai berikut :

Gambar 3.27 Tampilan Menu Tambah Data

3.2.3.2.3 Tampilan Menu Tambah Data Produksi dan Populasi

Tambah data produksi dan populasi merupakan submenu dari menu


tambah data. Ketika menu tambah data produksi dan tambah data populasi diklik,
72

maka akan muncul tampilan untuk memilih jenis data yang akan diinput sebagai
berikut :

Gambar 3.28 Tampilan Menu Tambah Data Produksi dan Populasi

3.2.3.2.4 Tampilan Form Tambah Data

Setelah admin masuk ke halaman tambah data, admin dapat menginput


langsung data-data dengan memilih jenis data pada halaman seperti terlihat di atas
sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
73

Gambar 3.29 Tampilan Form Tambah Data

3.2.3.2.5 Tampilan Menu Data User

Data User merupakan menu untuk menampilkan seluruh data user yang
telah memiliki username. Dalam menu data user ini ditampilkan informasi nama
dan alamat user. Selain itu, disediakan juga fasilitas hapus untuk memudahkan
admin melakukan pengolahan data user. Adapun tampilan menu data user adalah
sebagai berikut :
74

Gambar 3.30 Tampilan Menu Data User

3.2.3.2.6 Tampilan Tambah Data User


Admin dapat menambah data user melalui menu tambah data user yang
terdapat pada tampilan di atas. Data user yang harus diinputkan oleh admin terdiri
dari username, password, nama, alamat, dan foto user. Data user tersebut
berfungsi sebagai pengenal bahwa user telah menjadi member dan terdaftar dalam
database user. Tampilan menu tambah data user adalah sebagai berikut:

Gambar 3.31 Tampilan Menu Tambah Data User


75

3.2.3.2.7 Tampilan Menu Edit Data


Admin dapat mengedit data-data statistik produksi dan populasi yang telah
diinputkan jika terjadi kesalahan saat penginputan data. Tampilan menu edit data
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.32 Tampilan Menu Edit Data

3.2.3.3 Tampilan bagi User


User diharuskan melakukan administrasi langsung kepada admin untuk
bisa mengakses program aplikasi ini. Selanjutnya admin akan membuat username
dan database agar user tersebut dapat melakukan proses login dan melihat data
sesuai kebutuhan.
76

3.2.3.3.1 Tampilan Home

Gambar 3.33 Tampilan Menu Home User

3.2.3.3.2 Tampilan Menu Data Produksi

User yang telah login dapat melihat data produksi yang telah disediakan
oleh admin. Menu lihat produksi ini dilengkapi oleh fasilitas pencarian data
berdasarkan daerah. Tampilan menu lihat data produksi adalah sebagai berikut :
77

Gambar 3.34 Tampilan Menu Data Produksi

3.2.3.3.3 Tampilan Menu Data Populasi

Selain data produksi, user juga dapat melihat data populasi hewan di
seluruh daerah di Jawa Barat. Menu lihat data populasi ini juga dilengkapi fasilitas
pencarian berdasarkan nama daerah. Adapun tampilan menu lihat data populasi
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.35 Tampilan Menu Data Populasi


78

3.2.3.3.4 Tampilan Menu Edit Data User

User dapat mengedit data akunnya masing-masing. Data yang dapat diedit
meliputi username, password, nama lengkap, alamat, dan foto. Tampilan menu
edit user adalah sebagai berikut :

Gambar 3.36 Tampilan Menu Edit Data User


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah di lakukan, maka

didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. PHP dan MySQL merupakan alternatif yang baik untuk membuat suatu

aplikasi sistem informasi populasi dan produksi pada Dinas Peternakan

Provinsi Jawa Barat mengingat masing-masing perangkat lunak tersebut

memiliki kelebihan yang apabila diintegrasikan akan menghasilkan suatu

aplikasi yang baik dan efektif.

2. Berdasarkan hasil uji coba program di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

dan dilanjutkan dengan wawancara terhadap para pengguna aplikasi, aplikasi

ini mudah dalam penggunaannya, mempercepat waktu pencarian dan

pengurutan data berdasakan tanggal dan dapat membantu pengguna dalam

mengakses informasi yang diinginkan secara cepat, efektif dan efisien.

79
80

4.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan implementasi, ada beberapa saran yang

dapat disampaikan guna mengembangkan sistem yang telah buat, diantaranya :

1. Aplikasi pengolahan data populasi dan produksi Dinas Peternakan Provinsi

Jawa Barat dapat dibuat secara Object Oriented Programming (OOP) guna

mempertinggi kualitas, fleksibelitas dan kemudahan mengubah program.

2. Aplikasi ini juga dapat dikembangkan dengan menambahkan beberapa

fasilitas inovatif, seperti forum. Fasilitas forum berfungsi sebagai media

untuk menampung saran dan pertanyaan masyarakat mengenai Dinas

Peternakan, sehingga informasi seputar Dinas Peternakan bisa diperoleh oleh

masyarakat secara merata dengan mudah.


APLIKASI PENGOLAHAN DATABASE POPULASI TERNAK DAN
PRODUKSI TERNAK PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI
JAWA BARAT BERBASIS WEB

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia

DIKI ANGGANA CIPTA WAHYU NUR ALAM


10107331

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2011
DAFTAR PUSTAKA

Betha, Ir, Husni I. Pohan, Ir.M.Eng. 2009. Pemrograman Web dengan HTML

Revisi Kedua. Bandung : CV Informatika

Foendioeun, S.Kom, Prakoso, Samuel, S.Kom. 2007. Pedoman Praktis

Pengembangan Aplikasi Web Database Menggunakan Java Server Page.

Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Hakim, Lukmanul, Musalini Uus. 2006. Buku Sakti Menjadi Programmer

Sejati. Yogyakarta : Solusi Media.

Hakim, Lukmanul. 2008. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP.

Yogyakarta : Lokomedia.

Jogiyanto, H. M. 2001. Analisa Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta :

Andi.

Kadir, Abdul. 2008. Dasar Perancangan dan Implementasi Database

Relasional. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Mulyanto, Agus. 2009. Konsep dan Aplikasi Sistem Informasi. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

_______. 2010. Menguasai Pemrograman Web dengan Javascript. Yogyakarta :

Wahana Komputer dan Andi Yogyakarta.

79
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
Nama Lengkap : Diki Anggana Cipta W.N.A
Tanggal Kelahiran : 08 November 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Kmp. L.Malang Ds Sukaresmi Rt 02/01
Status : Lajang / Belum Menikah
Kode Pos : 17550
Nomor Telepon : 021-8970850 HP 085782022875
Email : dikianggana@yahoo.com
Motto Hidup : Jangan sia-sia kan hidup

B. Pendidikan Formal

Tahun Sekolah / Institusi / Universitas Jurusan Jenjang IPK


1994 TK Al-Barkah
1995 SDN Sukaresmi 02
2001 SMPN 02 Cikarang Utara
2004 SMAN 01 Cikarang Selatan IPA
2007 UNIKOM Bandung Teknik Informatika S1 3,15
C. Pendidikan Informal

1. Seminar Overclocking bersama AMD dan BioStar


2. Seminar Monetizing Blog
3. AMD-Gygabite Technology Seminar
4. Seminar Job Opportunity in Information Technology
5. LKMN Teknik Informatika
6. Pelatihan Klub Sepak Bola di Sukaresmi

D. Kemampuan Komputer
Kemampuan Kurang Cukup Baik
A. Perangkat Lunak
1. Microsoft Office Ya
2. Borland Delphi Ya
3. Adobe Photo Shop Ya
4. Packet Tracer Ya
5. Rational Rose Ya
6. Net Beans Java Ya
7. Concept Draw Ya
8. Bloodshed Dev – C++ Ya
9. Dream Weaver Ya
10. WAMP Server Ya
B. Bahasa Pemrograman
1. C / C++ Ya
2. Pascal Ya
3. Java Ya
4. Java Script Ya
5. HTML Ya
6. PHP My SQL Ya
7. Visual Basic Ya
C. Hard Ware
1. Perakitan Ya
2. Perbaikan ( Service ) Ya
3. Perawatan ( maintenance ) Ya
E. Riwayat Pekerjaan
Saat ini masih melakukan perkuliahan di Universitas Komputer Indonesia, hingga saat ini
belum pernah bekerja di instansi manapun, tetapi sudah memiliki pengalaman kerja praktek
selama 1 bulan di Dinas Peternakan untuk membantu dalam perhitungan data populasi tiap
hewan menggunakan PHP dan MySQL.

F. Riwayat Organisasi
1. Sebagai Staf Klub Sepak Bola
2. Organisasi HIMA IF selama 2 hari
3. Anggota Karang Taruna Ds Sukaresmi saat Parade Musik Sukaresmi

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dalam keadaan sadar
dan tanpa paksaan.

Bandung, Januari 2011

( Diki Anggana Cipta Wahyu Nur Alam )


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan izin-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan praktek kerja di Dinas Peternakan Propinsi

Jawa Barat dan juga dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini tepat pada

waktunya.

Laporan Kerja Praktek ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

kurikulum akademik Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih atas dorongan dan dukungan yang penulis dapatkan selama

melaksanakan kerja praktek ini kepada:

1. Keluarga yang telah memberikan dorongan dan dukungan yang besar

kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja praktik ini.

2. Yang terhormat Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku ketua jurusan

Teknik Informatika

3. Yang terhormat Ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama mengikuti kerja

praktek.

4. Yang terhormat Bapak Ir. Ruchiyat Hendra Supena selaku Kepala Sub

Bagian Kepegawaian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

i
5. Yang terhormat Ibu Ir. Rina Fajarwati yang telah membantu memberikan

Informasi dan bimbingan selama kerja praktek.

6. Teman-teman IF-08 yang telah membantu dan memberi masukan sehingga

laporan kerja praktek ini dapat terselesaikan.

Akhir kata berharap penulis berharap semoga seluruh pihak yang telah

membantu dalam pengerjaan laporan ini senantiasa diberi karunia-Nya, dan

semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak

yang membutuhkan.

Bandung, Januari 2011

Penulis

ii

Anda mungkin juga menyukai