Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

REGISTER

DOSEN PENGAMPU :
DEWI OKTAVIA, M.Kes

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5


ANGGOTA:
1. PERMATA AUDYA :2110110141072
2. SINTIA TRI RAHAYU :2110110141048

3. PUTRIA JELITA :2110110141045


4. DAVIT :2110110141075

5. SARAH AULIA :2110110141060


6. YULIANDA ALFITRI :2110110141056

7. BETRIN SETIA ANDINI :2110110141078


8. HELVIONA SADIRA :2110110141050
9. HANIFAH NAJLA DENIKA :2110110141067
JURUSAN ILMU REKAM MEDIS
AKADEMI PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
(APIKES) IRIS
PADANG, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Register” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah MIK. Penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dan penulis juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-
baiknya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah
ini.
Penulis mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.

Padang, 24 Mei 2022


Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 2
BAB I ................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 4
BAB II .............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
2.1 Register ............................................................................................................................... 5
2.2 Kegunaan ............................................................................................................................ 6
2.3 Jenis-jenis Register ............................................................................................................. 7
2.4 Macam - macam register .................................................................................................... 8
BAB III ........................................................................................................................................... 15
PENUTUP ...................................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 15
3.2 Saran ................................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 16

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem Kesehatan Nasional adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya (PerPres, 2012). Pengelolaan kesehatan
diselenggarakan melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber
daya kesehatan, upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan hukum
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
yang setinggitingginya (PerPres, 2012).

Satu diantara tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pengelolaan kesehatan


adalah rumah sakit, seperti yang tercantum pada Permenkes No.30 Tahun 2020 rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi
tingginya (PerPres, 2009).

Dengan perkembangan teknologi informasi dan upaya untuk memenuhi kebutuhan


penerapannya dalam sistem pelayanan kesehatan, sudah banyak pihak yang berusaha
mengembangkan sistem informasi pelayanan kesehatan berbasis komputer (Hatta, 2014). Satu
diantaranya yaitu dalam pelayanan sistem registrasi pasien rawat jalan di rumah sakit.

Oleh karena itu, proses pendaftaran pasien rawat jalan dari awal tiba sampai ke
pembayaran memerlukan pelayanan yang cepat, ringkas, mudah dan efisien. Dengan adanya
registrasi pasien secara komputerisasi sangat mendukung pelayanan yang efisien dan efektif,
dimana hal ini

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa itu Register?


2. Apa saja kegunaan Register?
3. Apa saja jenis-jenis Register?
4. Apa saja macam-macam Register?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui pengertian Register
2. Untuk mengetahui kegunaan Register
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Register
4. Untuk mengetahui macam-macam Register

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Register
Fasilitas pelayanan kesehatan menyimpan register yang berisi daftar kronologis berbagai
data. Register dibuat dan disimpan dibagian sebagai rujukan atau kontrol terhadap informasi dasar.
Bagian yang ingin menyimpan data dasar untuk memantau beban kerjanya bisa membuat register,
misalnya radiologi, teraphy fisik, implant, trauma, diabetes, cacat lahir, dan pelayanan gawat
darurat.

Register admisi disusun secara kronologis menurut tanggal dan waktu admisi. Register
dischard disusun secara kronologis berdasarkan tanggal pulang. Informasi yang dicatat dalam
register harus minimal tapi berguna dan cukup untuk memenuhi persyaratan hukum. Register
hendaknya hanya berisi hal-hal yang perlu untuk rujukan cepat. Register-register harus disimpan
secara permanen yang merupakan daftar kronologis semua admisi dan dischard ke dan dari
fasilitas. Register berperan sebagai back up bagi IUP seandainya KIUP salah letak.

Banyak sarana pelayanan kesehatan membuat register untuk keperluan pencatatan dan
pengumpulan penyakit. Registrasi merupakan kegiatan pendaftaran nama dan lain-lain ke dalam
daftar. Daftar tersebut dapat dikatan sebagai register. Beberapa pengertian register diantaranya:

1. Register adalah alat penyimpan yang memfasilitasi kemudahan dan ketepatan pengambilan
kembali data.

2. Register adalah Buku catatan atau daftar (nama dan lain-lain) yg disusun secara sistematik dan
urut abjad (Badudu).

3. “A list in which each items individualy identified” (WHO)

4. “A formal or official recording of items, names or action” (Huffman)

Register dapat dibuat dalam bentuk manual atau komputerisasi. Register manual dibuat
dengan melakukan pencacatan pada buku register yang berisi data-data dari keperluan masing-
masing register. Sedangkan komputerisasi dapat dilakukan secara online yang terhubung disetiap
pelayanan atau dengan mengisikan data ke dalam Komputer.

Ada beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pembuatan buku register:

a. Diisi dalam jangka 1 tahun

b. Dibuat dalam bentuk buku

c. Sebagai arsip Rumah Sakit

5
d. Disimpan selamanya di sarana pelayanan kesehatan

Kompleksanya kegiatan pelayanan di rumah sakit, maka banyak juga buku register yang dibuat di
rumah sakit, diantaranya:

1. Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

2. Register Pelayanan Pasien Rawat Jalan

3. Register Pendaftaran Pasien Rawat Inap

4. Register Pelayanan Pasien Rawat Inap

5. Register Persalinan/abortus

6. Register Pembedahan

7. Register Kegiatan Pemeriksaan Laboraturium

8. Register Tindakan/pelayanan Diagnostik

9. Register Penerimaan Spesimen pasien

10. Register Rujukan Dokter Ahli

11. Register Kunjungan Rumah sakit

Contoh kegunaan dari pembuatan register penerimaan pasien rawat jalan di sarana
pelayanan kesehatan, diantaranya: register ini merupakan pencatatan yang dibuat pada tempat
pendaftaran pasien rawat jalan (TPP RJ), untuk seluruh pasien rawat jalan yang mendaftar melalui
TPP RJ. Tujuan pembuatan register ini : Untuk memperoleh informasi mengenai identitas pasien,
jenis pengunjung, cara pembayaran dari seluruh pasien rawat jalan yang datang melalui TPP RJ.
Kegunaan dari pembuatan register ini: Untuk mengetahui jumlah pengunjung baru dan lama yang
mendapatkan pelayanan di rumah sakit selanjutnya dapat pula digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan RL1.

Buku register merupakan sumber data sehingga item-item data untuk masing-masing
buku harus terisi dengan lengkap dan sesuai dengan judul buku tersebut. Masing-masing buku
register memiliki fungsi yang berbeda sehingga item data untuk masing-masing buku register
harus diperhatikan.

2.2 Kegunaan
a) Untuk mengetahui jumlah pengunjung baru dan lama yang berobat jalan ke RS sebagai dasar
pembuatan laporan RL (Rekapitulasi Laporan)

6
b) Sebagai arsip TPPRJ yang harus disimpan pada unit rekam medis di RS

c) Identifikasi individu (pasien)

d) Pelayanan proteksi langsung terhadap individu epidemiologi

e) Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelayanan

f) Evaluasi terapi

g) Pendidikan

h) Penelitian

2.3 Jenis-jenis Register


1. Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Untuk mengetahui jumlah pengunjung baru dan lama yang berobat jalan ke rumah sakit
dan sebagai arsip Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TP2RJ) yang harus disimpan
2. Buku Register Pelayanan Pasien Rawat Jalan
a. Untuk mengetahui beban kerja unit rawat jalan masing-masing unit pelayanan termasuk unit
gawat darurat
b. Untuk mengetahui kunjungan baru dan jumlah kunjungan di masing-masing klinik
c. Untuk mengetahui cara pembayaran pasien rawat jalan dan sebagai dasar pembuatan laporan
tentang tingkat pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat.
d. Sebagai arsip unit rawat jalan/ klinik
2. 3. Buku Register Pendaftaran Pasien Rawat Inap
a. Untuk memonitor keadaan pasien masuk setiap hari ke ruang rawat inap, pindahan intern
rumah sakit sampai pasien tersebut keluar rumah sakit yang dirinci menurut jenis pelayanan
yang ada
b. Mengetahui tempat tidur yang belum terisi pada masing-masing ruang rawat inap agar
memudahkan penempatan pasien yang akan masuk rumah sakit
c. Mengetahui ruangan tempat seorang pasien dirawat serta untuk mengetahui apakah seorang
pasien masih dirawat atau sudah pulang
d. Merupakan data dasar dari jumlah pasien yang ada di ruang rawat inap yang perlu dicatat
dan dilaporkan setiap hari ke unit rekam medik yang angkanya akan dicek silang dengan
sensus harian yang dibuat masing-masing ruang rawat inap.
4. Buku Register Pelayanan Pasien Rawat Inap
a. Sebagai informasi tentang jumlah pasien yang masuk dan keluar setiap hari
b. Sebagai informasi untuk mengetahui beban ruang rawat inap

7
c. Sebagai arsip ruang rawat inap
5. Buku Register Pembedahan
a. Untuk mengetahui Jumlah dan jenis kegiatan pembedahan yang dilakukan setiap hari
b. Sebagai data dasar pembuatan laporan ekstern rumah sakit
c. Sebagai catatan yang selalu ada di ruang tindakan pembedahan
6. Buku Register Persalinan dan Abortus
a. Untuk mengetahui jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan di ruang persalinan/ abortus
b. Sebagai data dasar pembuatan laporan ekstern rumah sakit
c. Sebagai catatan yang selalu ada di tempat persalinan dan dipakai selama 24 jam
7. Buku Register Tindakan/ Pelayanan Diagnostik/ Terapi
a. Untuk mengetahui jumlah semua kegiatan tindakan pelayanan pada masing-masing unit
baik yang melalui unit rawat jalan, unit rawat inap maupun yang datang langsung
b. Untuk mengetahui jumlah kegiatan pelayanan/terap/diagnostic rumah sakit merupakan data
dasar pembuatan laporan eksternal rumah sakit
c. Sebagai arsip
8. Buku Register Penerimaan Spesimen Pasien
a. Untuk mengetahui jumlah kunjungan dan jenis specimen yang diperiksa
b. Sebagai data dasar pengisian tingkat pemanfaatan rumah sakit
c. Sebagai arsip
9. Buku Register Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium
a. Untuk menghitung jumlah semua kegiatan pemeriksaan laboratorium berdasarkan
jenisnya pada masing-masing unit baik yang dikirim oleh unit rawat jalan, unit
rawat inap maupun yang datang sendiri
b. Sebagai arsip
10. Buku Register Rujukan Dokter Ahli
a. Sebagai arsip rumah sakit
11. Buku Register Kunjungan Rumah
a. Sebagai arsip rumah sakit

2.4 Macam - macam register


1. Register Admisi dan Discharge Pasien

Banyak dinas yang mengharuskan agar register admisi dan dischrge disimpan di dalam
fasilitas. Sistem - sistem otomatis akan menghasilkan laporan ini dengan mudah. Regoster admisi
disusun secara kronologis menurut tanggal dan waktu admisi.

8
Register discharge bisa pula disusun secara kronologis berdasarkan tanggal pulang.
Informasi yang tercatat di dalam register harus minimal tapi berguna dan cukup untuk memnuhi
persyaratan hukum. Register hendaknya hanya berisi hal - hal yang perlu untuk rujukan cepat.
Item - item yang bisa masuk di dalam register admisi dan discharge adalah :

Admisi Discharge

Nomor Rekam Medis Nomor Rekam Medis

Jenis Admisi --Seperti Tertulis Pada Admisi --

Admisi Nama Pasien

Nama Pasien Tanggal Discharge Atau Meninggal

Tanggal Admisi Status Discharge

Dokter Dokter

Analisi terhadap formulir survei dan kuesioner yang diterima fasilitas secara rutin dapat
membantu menampilkan data yang perlu dimasukkan kedalam register.

Register disimpan permanen karena merupakan daftar kronologis semua admisi dan
discharge. Pada sistem manual, mereka menjadi back-up bagi IUP seandainya kartu IUP salah
letak. Pada interval yang ditetapkan, register ini bisa dipindai. Diberbagai fasilitas salinan daftar
admisi dan discharge harian dismipan dan berperan sebagai register admisidan discharge. Pada
hampir semua fasilitas, register admisi dan discharge telah terkomputer dan diakses melalui
jaringan disimpan dalam bentuk cetakan komputer.

2. Register kamar operasi

Register ini disimpan di kamar operasi, dipelihara selama 10 tahun; bersisi tanggal
operasi, nama pasien,nomor rekam medis,serta nama ahli bedah dan asistennya. Register yang
sering terkomputer ini menyediakan data statistik untuk analisis case-load (beban kasus) dan
laporan administrasi. Setelah 10 tahun mereka tidak diperlukan lagi karena semua informasi
mengenai sesorang bisa ditemukan didalam rekam medis.

3. Register kelahiran dan kematian

Beberapa tempat tidak menyediakan salinan sertifikat kelahiran, kematian janin atau
kematian untuk rekam medis. Informasi sertifikat kelahiran bisa disalin kedalam register kelahiran,
dan informasi dari sertifikat kematian , kedalam register kematian. Cara ini menyediakan
informasi yang siap diakses tanpa merujuk rekam medis. Lkalau register diharuskan , direktur
informasi kesehatan harus mempelajari persyaratanya .

9
Kalau diharuskan penggunaan sertifikat kematian janin dan register kelahiran, kematian
janin bisa ditulis dengan tinta merah , secara kronologis bersama kelahiran hidup ; atau halaman
khusus bisa disediakan untuk kematian janin dibagian belakang buku. Apapun cara yang
digunakan,prosedurnya harus dijelaskan dibagian depan register, sehingga semua orang tahu cara
pencatatan kematian janin.

4. Pelayanan Gawat Darurat

Register layanan darurat harus dipelihara untuk data laporan administrasi pemenuhan
standar JC. JC menentukan sebuah register kontrol dipelihara terus menerus dan berisi minimal
informasi berikut untuk semua pasien : identitas, seperti nama, usia, dan jenis kelamin; tanggal,
jam, dan cara datang; jenis keluhan;disposisi; dan waktu pulang. Nama orang yang meninggal
ketika datang juga dimasukkan kedalam register.

Informasi dari register bisa membantu perencanaan jumlah dan jenis staff pelayanan
gawat darurat, dan bisa digunakan untuk memilih catatan dalam mengevaluasi kepantasan dan
mutu pelayanan yang diberikan di layanan gawat darurat.

Pada sistem terkomputer, catatan bagian gawat darurat diringkaskan dan informasi yang
perlu untuk perencanaan bisa ditampilkan melalui pelaporan fleksibel. Data detail bisa
diringkaskan sebagai informasi bagi perencanaan dan penelitian layanan gawat darurat.

5. Register Kanker

Registri kanker („Cancer Registry‟) diadakan untuk pengumpulan dan pemeliharaan data
komprehensif asuhan pasien kanker. Objektif utamanya follow-up seumur hidup bagi pasien
kanker, dan informasi yang berarti bagi dokter dalam evaluasi asuhan pasien dan riset.

Sejak tahun 1913 American College Of Surgeons (ACS) menyadari perbaikan asuhan
pasien kanker perlu. Pada tahun 1956 , sebagai bagian dari tujuannya untuk menyediakan asuhan
terbaik bagi pasien kanker, komisi kanker ACS membuat syarat untuk menyetujui program kanker
suatu rumah sakit. Ini mencangkup registri kanker yang berfungsi, komite kanker , konferensi
kanker, dan evaluasi asuhan pasien .

a. Jenis - jenis

Pada dasarnya terdapat tiga jenis registri kanker : berbasis rumah sakit, sentral dan
khusus. Registri berbasis rumah sakit hanya untuk pasien kanker yang diobatiu pada fasilitas
asuhan kesehatan tertentu. Registri sentral bisa berbasis masyarakat atau merupakan registri utama
untuk sekelompok registri yang berbasis rumah sakit . registri sentral mengumpulkan data dari
wilayah tertentu jadi mengumpulkan informasi yang cukup untuk penelitian tren terjadinya kanker,

10
pengobatan, dan hasilnya.Registri khusus mengumpulkan data satu jenis kanker seperti leukemia,
kanker paru - paru, kanker mammae, penyakit hodgkin, dsb.

Apapun jenisnya pengumpulan dan analisis data pasien kanker untuk perbaikan
pengelolaan kanker dimasa kini dan datang , tetap merupakan tujuan dasar program kanker.

b. Format registri kanker

Registri kanker mengumpulkan data dari semua pasien rawat inap dan rawat jalan tanpa
peduli tempat diangnosis pertama kali. Identifikasi kasus merupakan proses untuk meastikan agar
semua kasus kanker yang bisa dilaporkan telah dimasukkan. Bagian informasi kesehatan
merupakan bagian yang paling mungkin untuk ini. Indeks penyakit merupakan sumber untuk
penemuan kasus, karena merupakan daftar lengkap discharge yang dikelompokkan menurut
diagnosis menggunakan sistem klasifikasi fasilitas tersebut.

Cara lain identifikasi kanker adalah melalui bagian patologi , radiologi, dan rawat jalan,
karena mereka sering melakukan pengujian dan penyedian pengobatan pasien kanker. Suatu
prosedur hendaknya dibuat untuk memungkinkan register ( kepala regsitri) memeriksa register
secara rutin atau mendapatkan salinan laporan patologi yang sesuai.

Sebuah registri kanker yang berfungsi secara benar memiliki empat komponen dasar
untuk bisa menyimpan dan memetik informasi dengan benar.

a) Master index file

Arsip index utama pada registri kanker memiliki tujuan yang sama dengan index utama
pasien (IUP) dirumah sakit. Arsip ini merupakan daftar alfabet semua pasien yang memasuki
registri. Informasi biasanya mencakup nama pasien, jenis kelamin, tanggal lahir, nomor rumah
sakit, nomor akses, tanggal (-tanggal) diagnosis, usia pada saat diagnosis, diagnosis (situs primer
dan jenis) dan tanggal kematian.

Banyak tersedianya sistem komputer untuk register kanker, yang meringkaskan kasus-
kasus kanker dan selanjutnya menghasilkan arsip index utama. Kalau arsipnya dibuat secara
manual, maka data dicatat pada satu kartu untuk setiap pasien.

b) Accession register

Register akses merupakan buku lembaran lepas (loose - leaf), atau cetakan komputer yang
berisi daftar kronologis semua kasus kanker. Kasus-kasus diberi sebuah nomor register atau akses
menurut tahun akses. Sistem penomoran untuk kasus-kasus yang dimasukkan pada tahun 1990
akan tertulis 1990-001, 1990-002, dst. Informasi tambahan mencakup : nama pasien, nomor rumah
sakit, diagnosis situs primer, dan tanggal diagnosis. Register akses digunakan untuk menilai beban

11
kerja register, memantau identifikasi kasus, dan mengaudit arsip register untuk mencari ringkasan
yang hilang.

c) Case files

Arsip kasus adalah ringkasan yang telah disiapkan pada analitikal cancer patient, yaitu
orang orang yang telah didiagnosa dan/atau menerima sebagian atau keseluruhan pengobatan
pertamanya pada fasilitas yang melaporkan. Kasus-kasus non-analitis tidak perlu diringkaskan ;
namun perlu ditambahkan dan dimasukkan ke index utama pasien.

Data yang diringkaskan pada pasien kanker analitis harus memenuhi standart minimum
yang ditetapkan ACS untuk persetujuan program kanker. Informasi yang perlu mencakup:
identifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras, tempat tinggal; riwayat medis kanker yang mencakup
situs primer, tanggal diagnosis pertama, jenis jaringan, stadium, dsb. Prosedur yang dilakukan
seperti biopsi, sinar-X dan pembedahan, berupa nama, tanggal, dan hasilnya; pengobatan yang
dilakukan seperti pembedahan, radiasi, kemoterapi; dan informasi follow up seperti pengobatan
lanjutan, dan status pasien.

Pada register kanker manual, ringkasan sebaiknya diarsipkan menurut situs primer, yang
disusun menurut abjad pada tahun penambahannya pada arsip. Karena permintaan informasi
biasnya mengenai suatu situs atau kanker spesifik. Cara pengarsipan ini memungkinkan
pengambilan ringkasan pada waktunya.

Untuk pasien dengan situs primer ganda, satu abstrak dibuat untuk setiap situs primer
yang didiagnosa atau diobati pada fasilitas, dan dirujuk silang. Abstrak ini diperbarui pada setiap
readmisi atau pemeriksaan tahunan.

d) Arsip follow- up

Satu di antara fungsi utama register kanker adalah memastikan bahwa pasien kanker
memperoleh pengamatan dan pengelolaan yang teratur berkelanjutan. Sekali pasien telah
diringkasan, follow-up dilkakukan seumur hidup. Setiap bulan register (pengelola register)
merujuk arsip follow-up untuk menentukan pasien mana yang akan diperiksa pada bulan tersebut.
Arsip ini mengidentifikasi kasus - kasus yang sudah harus di follow up dan kadang - kadang
disebut arsip „toickler‟ (pengingatan). Arsip tersebut terdiri dari dua set quide dengan pembagian
lebih lanjut untuk setiap bulan dan tahun. Sekali pasien berhasil di follow up. Kartunya diarsipkan
dibalik bulan yang sesuai untuk tahun berikut. Misalnya, setelah seorang pasien diperiksa dokter
pada agustus 1993, kartunya diarsipkan dibalik quide agustus 1994 untuk mengingatkan register
bahwa pasien ini akan diperiksa lagi pada bulan tersebut. Proses ini berlanjut seumur hidup pasien.

12
Suatu readmisi dianggap sebuah follow-up, jadi kalau pasien harus di follow-up April
1994,tapi dirawat di fasilitas Februari 1994, maka tidak perlu membuat follow up untuk Bulan
April tahun tersebut. Kartu pasien diarsipkan di balik quide Februari 1995.

Informasi yang terdapat pada kartu follow-up mencangkup: nama pasien,alamat, dan nomor
telepon,nomor rekam medis dan nomor akses, nama dan alamat keluarga atau kontaknya,
diagnosis, dan tanggal -tanggal follow- up. Pasien dengan lebih dari satu situs primer hanya perlu
satu kartu yang berisi situs- situs tersebutr dan tanggal diangsosisnya untuk tujuan rujukan silang.

Urutan kerja berikut ini merupakan suatu prosedur follow-up:

Pertama, rekam kesehatan direview karena sering memberikan informasi berbagai


pemeriksaan. Selanjutnya , dokter yang merwat dikirimi surat berisi formulir yang meminta
informasi kesehtan pasien. Fomulir ini dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dokter hanya perlu
memberi tanda pada pernytaan yang sesuai. Kalau dokter tidak mengembelikan formulir ini, maka
surat kedua dikirimkan sekitar satu bulan kemudian. Kalau dokter tidak memiliki kontak lagi
dengan pasien, register umunya akan mendapatkan izin umum (blanket consent) dari komite
kanker untuk mengontak pasien. Karena jenis penyakit ini sensitif, cara pendekatan kepada apsien
harus sangat hati - hati. Tidak boleh dibuat arahan mengenai diagnosis pasien, dan harus
ditekankan perlunya pemeriksaan teratur. Beberapa register membantu pasien membuat
appointment dengan dokternya. Pada banyak kasus, kontak dengan apsien menuntut banyak
waktu, kemauan keras, dan kerja penyelidik. Kalau pasien tidak bisa dihubungi melalui telpon atau
surat, alternatifnya bisa berupa:

 Kirimkan surat tercatat yang penerimaanya harus ditandatangani si alamat

 Kontak majikannya; periksa kantor pos

 Periksa kolom - kolom duka (obituaries) di surat kabar.

Program kanker RS harus mempertahankan angka keberhasilan follow- up sedikitnya


90% untuk memenuhi satu di antara syarat persetujuan ACS, jadi fasilitas tersebut harys berusaha
mencari pasien kanker yang hilang.

6. Register Tumor

Tanggung jawab mmelihara register kanker biasanya diberikan pada register tumor. Ia
bisa sarjana bergelar RRA ( registered record administrator ) atau D-III ART (accrediated record
techinican), atau cukup seseorang yang dilatih pada pekerjaan itu pada workshop tambahan yang
diselenggrakan ACS . National Cancer Registras Association (NCRA) melakukan pengesahan
register tumor berijazah (Certified Tumor Registrar = CTR) yang telah lulus ujian sertifikasi yang
diselenggarakan oleh NCRA.

13
Register harus memiliki pengetahuan lengkap mengenai proses penyakit dan memahami
cara dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosa kanker. Register harus memahami susunan
dan isi rekam medis dan mengetahui tempat mencari informasi yang sesuai dengan mengenai
kanker. Register yang efektif harus mampu memahami laporan diagnostik dan tahu apa yang perlu
dicatat pada ringkasan. Ia juga harus memiliki keterampilan statistik dan analisis supaya bisa
menghasilkan laporan yang berarti.

7. Register kanker terkomputer di fasilitas sendiri (in-house)

Dengan sistem komputer online, keempat komponen utama registri kanker bisa disimpan
didalam komputer. Fungsi-fungsi yang dilakukan pada registri manual juga digunakan pada
registri otomatis. Perbedaannya adalah dalam waktu yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan
dan mutu kerja yang dihasilkan.

Setelah semua kasus diidentifikasi untuk masuk kedalam program kanker nama pasien
dimasukkan dalam keyboard, dan komputer mencari nama tersebut kalau pasien pernah terdaftar,
register akan tau bahwa status pasien saat itu perlu diperbarui. Kalau tidak ada data mengenai
pasien, maka ia secara otomatis diberi nomor akses oleh komputer dan ditambahkan pada arsip
index utama sebagai pasien kanker yang baru.

Data dikode untuk topografi dan histologi menggunakan internasional classification of


disease for oncology (ICD-O). Staging (penentuan sampai sejauh mana neoplasma telah berlanjut)
dikode menurut pedoman staging untuk program surveillance epidemiology and result (SEER)
dari national cancer institute. Sebagai tambahan pada staging SEER, kasus kasus harus juga
ditentukan stadiumnya menurut sistem TNM (Tumor Node dan Metastasis) dari american join
committee on cancer.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fasilitas pelayanan kesehatan menyimpan register yang berisi daftar kronologis berbagai
data. Register dibuat dan disimpan dibagian sebagai rujukan atau kontrol terhadap informasi dasar.
Bagian yang ingin menyimpan data dasar untuk memantau beban kerjanya bisa membuat register,
misalnya radiologi, teraphy fisik, implant, trauma, diabetes, cacat lahir, dan pelayanan gawat
darurat.

Kegunaan register adalah Identifikasi individu (pasien), pelayanan proteksi langsung


terhadap individu, epidemiologi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelayanan, evaluasi
terapi, pendidikan, penelitian.

Jenis-jenis register meliputi pendaftaran rawat jalan, pelayanan rawat jalan, pendaftaran
rawat inap, pelayanan rawat inap, pembedahan, tindakan,dll.

Serta macam macam register meliputi register admisi dan discharge pasien, register
kamar operasi, register kelahiran dan kematian, register pelayanan gawat darurat, register kanker,
register tumor, register kanker dengan komputer sendiri, dan register kanker multihospital

3.2 Saran
Sebagai penutup dari makalah ini, kami memberikan saran-saran yang kiranyadapat
bermanfaat bagi pembaca yaitu :

1. Agar kita lebih memahami konsep dari maksud kesimulan, saran dan daftarpustaka itu sendiri
yang nanti akhirnya bermanfaat bagi kita sendiri dan orang lain.

2. Daftar pustaka mempermudah kita untuk mengetahui judul buku, pengarang, tahunpembuatan,
dan sebagainya yang menyangkut tentang daftar pustaka.3.

3. Kesimpulan, Saran dan Daftar pustaka ini juga sangat bermanfaat untuk semuaorang.
Khususnya bagi mahasiswa agar mahasiswa bisa memahami fungsi danmanfaatnya sehingga hasil
karya ilmiah atau makalah menjadi baik, benar, dandapat dimengerti semua pihak

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku diktat Manajemen Informasi Kesehatan II

UEU-Unergraduate-12063-BAB1.Image.Marked

http://irsa22.blogspot.com/2016/03/register.html

https://www.academia.edu/28628377/MAKALAH_KESIMPULAN_SARAN_DAN_DAFTAR_P
USTAKA

https://seputarmik.wordpress.com/2012/10/25/register/

16
17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai