Berdasarkan pendekatan sistem, perusahaan adalah bagian atau unsur dari sistem yang lebih
besar (suprasystem). Perusahaan saling berinteraksi dengan semua pihak terkait (stakeholders)
sehingga keberadaanya bersifat saling memengaruhi dengan semua pemangku kepentingan
tersebut. Keberadaan perusahaan sangat ditentukan oleh para pemangku kepentingan ini, para
eksekutif perusahaan menyadari akan pentingnya melakukan proses pengambilan keputusan
berdasarkan pendekatan dan analisis pemangku kepentingan. Hal penting yang perlu
dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan, antara lain:
a. Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan, baik yang nyata maupun yang
bersifat potensial.
b. Cari tahu kepentingan (interest) dan kekuasaan (power) setiap golongan pemangku
kepentingan.
c. Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan antar golongan pemangku
kepentingan tsb.
a. Pemangku kepentingan adalah pihak yang menerima manfaat paling besar dari keputusan
tersebut.
b. Kalau ada pihak yang dirugikan, dampak kerugiannya hanya menimpa sesedikit mungkin
pemangku kepentingan.
c. Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan kelompok
pemangku kepentingan yang dominan.
pengertian kepentingan adalah sesuatu yang menyebabkan kelompok pemangku kepentingan ini
tertarik pada perusahaan, sedangkan kekuasaan artinya seberapa kuat pengaruh/kekuatan
kelompok ini dalam menentukan arah dan keberadaan perusahaan.
Munculnya konsep Corporate Social Responsibility (CSR), analisis stakeholder, dan sejenisnya
merupakan respons atas tindakan perusahaan yang telah merugikan masyarakat dan bumi. Pada
subab ini akan dibahas pokok-pokok pikiran yang berhubungan dengan CSR.
Pengertian CSR
Berikut beberapa deefinisi CSR yang dikutip dari buku Membedah Konsep dan Aplikasi CSR
karangan Yusuf Wibisono dan buku Corporate Social Responsibility dari A.B. Susanto.