Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN GASTROENTERITIS AKUT (GEA) DI


RUANG AMARILIS RSUD GONDO SOEWARNO

YUNI LISTIYANA
P1337420920147

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN GASTROENTERITIS AKUT (GEA) DI
RUANG AMARILIS RSUD GONDO SOEWARNO

Nama: Yuni Listiyana Tanggal Pengkajian : 8 Maret 2021

NIM : P13374200920147 Ruang/RS: Amarilis/ RSUD Gondo Soewarno

I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Pasien
a. Tanggal pengkajian : 8 Maret 2021
b. Tanggal masuk : 8 Maret 2021
c. Ruangan : Amarilis
d. Identitas
Nama : By. R
Tanggal lahir/usia : 3 September 2020/6 bulan 5 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnose medis : Gastroenteritis Akut (GEA)
Penanggungjawab : Tn. U
2. Orangtua
Ibu
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 32 tahun
c. Hubungan dg pasien : Ibu kandung
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : IRT
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Semarang
i. No. telepon :085729xxxxxx
Ayah

a. Nama : Tn. U
b. Umur : 39 tahun
c. Hubungan dg pasien: Ayah kandung
d. Pendidikan : SLTA
e. Pekerjaan : Pegawai Swasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Semarang
i. No. telepon :-
B. Riwayat Kesehatan Pasien
1. Keluhan utama
Pasien datang ke RSUD Gondo Soewarno dengan keluhan
diare sebanyak 5 kali dalam waktu sehari. Konsistensi cair,
berwarna kuning kecoklatan dengan sedikit ampas.
2. Riwayat penyakit sebelumnya
Sebelum dirawat di rumah sakit ini, pasien tidak pernah
menjalani perawatan dengan penyakit yang sama. Klien tidak
memiliki riwayat alergi dan operasi
3. Riwayat penyakit sekarang
By. R dibawa ke IGD RSUD Gondo Soewarno pada pukul
15.00 WIB dengan keluhan demam sudah 3 hari, muntah, diare
sebanyak 5 kali dengan konsistensi cair, dan batuk, flu, serta
tidak mau makan dan minum. Kemudian klien masuk di
ruangan Amarilis pada pukul 16.00 WIB.
4. Riwayat kehamilan
Ibu pasien mengatakan bahwa selama kehamilan tidak
mengalami gangguan yang berarti. Hanya mual dan muntah
saat trimester awal seperti ibu hamil pada umumnya. Ibu pasien
juga tidak mengalami penyakit serius selama kehamilan.
5. Riwayat persalinan
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya lahir spontan dibantu
oleh bidan dengan berat badan saat lahir 3 kg dengan panjang
badan 48 cm.
6. Riwayat imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sudah mendapatkan
imunisasi lengkap sesuai usianya, yaitu imunisasi Hepatitis b,
Polio, BCG dan DPT.

0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan


Hepatitis v v v v
B
Polio v v v v
BCG v
DPT v v v
HiB v v v

7. Riwayat alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi baik terhadap obat-obatan
maupun makanan (susu).
8. Riwayat pemakaian obat-obatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat selain yang diberikan oleh
dokter/perawat
9. Riwayat tumbuh kembang
a. Motorik kasar
Menurut ibu pasien, saat sebelum sakit bayi sudah aktif
bergerak dan sudah bisa miring ke kanan atau ke kiri serta
sudah bisa tengkurap sendiri. Setelah sakit By. R tidak
seaktif saat sebelum sakit, tetapi masih bisa tengkurap
sendiri.
b. Motorik halus
Perkembangan motorik halus pasien ini normal. Mampu
menggerakan otot-otot kecil dari anggota tubuhnya baik
sebelum sakit maupun setelah sakit.
c. Bahasa
Belum dapat dikaji. Pasien belum dapat bicara.
d. Personal social
Belum dapat dikaji
C. Riwayat kesehatan Keluarga
1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit
kronis seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, TBC, dan kelainan
jantung.
2. Genogram

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

D. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan umum
a. Kondisi pasien secara umum
Kondisi pasien secara umum baik dengan kesadaran
composmentis.
GCS : 15
Respon buka mata (Eye Opening, E) : 4
Respon verbal (V) :5
Respon motorik terbaik (M) :6
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Nadi : 111 x/menit
Suhu : 37, 9
Pernafasan : 24 x/menit
c. Penggunaan alat bantu pernafasan
Pasien tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
2. Nutrisi dan cairan
a. Status Nutrisi
Selama di rumah sakit, diit yang diberikan yaitu bubur
tetapi tidak diberikan oleh ibu pasien dengan alasan By. R
belum mengonsumsi makanan selain serelac dan susu
formula sebanyak 60 ml sebanyak 3 kali/hari dengan
rentang waktu tiap 8 jam sekali. Tidak memiliki riwayat
alergi pada suatu makanan dan mengalami keluhan seperti
mual atau muntah
a) A (Antropometri)
Lingkar lengan atas : 9 cm
Panjang Badan : 65 cm
Lingkar kepala : 42 cm
Lingkar Dada : 45 cm
Berat Badan : 7,5 kg
Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5
= 0,25 (normal)
Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7 – 63,5
= - 0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 – 7,1/7,1 – 6,5
= 0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB
= 0,62 (status gizi baik)
b) B (Biochemical)
Hemoglobin : 12,0 g/dl
Hematokrit : 35,9 %
Leukosit : 16150 /Ul

c) C (Clinical Sign)
Konjungtiva tidak anemis, tugor kulit kembali <2detik.
d) D (Diit)
Terapi gizi + diit
E: 750
P: 75
L: 20,8
KH: 112,5
Kebutuhan Kalori:
Rumus : 110 – 120 / kg BB/ hari
KK = 110 x 7.500 gram/ hari
= 825.000 kal
KK = 120 x 7.500 gram/ hari
= 900.000 kl
KK = 900 kkal – 825 kkal
= 75.000 kal
b. Cairan
Selama di rumah sakit klien membutuhkan
Rumus : 100 cc/ kg BB/ hari
KC = 100 x 7,5 kg / hari
KC = 750 cc selama 24 jam.
Cairan yang dimasukan melalui oral, dengan jenis cairan air
putih dan susu.
Infus : 250 cc
Minum : 200
Total : 450 cc
Urine : 180
BAB : 250
Total: 430
IWL : (30-usia dalam tahun) x BB (Kg)/ 24
: (30-0,5) x 7,5 / 24
: 29,5 x 7,5/ 24
: 9,2
Balance cairan/24 jam : Input- (output + IWL)
450 – (430 + 9,2)
+ 10 cc
c. Jenis makanan
Sebelum sakit, pasien hanya mengkonsumsi ASI dan
MPASI berupa serelac.
Setelah sakit, pasien mengonsumsi ASI dan MPASI berupa
serelac dengan jumlah lebih sedikit.
d. Kesulitan saat makan
Nafsu makan pasien berkurang, saat diberikan makanan
pasien muntah. Sehingga ibu pasien memberikan makan
sedikit demi sedikit.
3. Istirahat tidur
Sebelum sakit, pasien tidak mengalami gangguan tidur. Pasien
tidur 10 jam pada malam hari dan dua jam saat siang hari.
Setelah sakit pasien mengalami masalah tidur. Pasien sering
terbangun saat tidur dan menangis karena merasa lapar.
4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pola buang air besar ( BAB ) Sehat Sakit
Frekuensi 1 kali sehari 5 kali dalam sehari
Konsistensi Lunak Cair
Warna Kekuningan Kekuningan
Bau Khas Khas
Keluhan saat BAB Tidak ada Menangis
Istilah yang di gunakan anak - -
untuk BAB

Pola buang air kecil ( BAK ) Sehat Sakit


Frekuensi 4-5 x 2-3x
Warna Jernih Kuning jernih
Volume 500 cc 200 cc
Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada
Istilah yang di gunakan anak - -
untuk BAK

5. Pemeriksaan fisik
a) Leher : Tidak ada pembesaran tiroid dan kelenjar getah
bening.
b) Kepala : Bentuk simetris, tidak ada lesi, rambut masih
sedikit. Tidak ada benjolan dibagian kepala. Lingkar kepala
42 cm
c) Mata : Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak ikterik.
pupil isokor diameter 3mm/3mm, reflek cahaya +/+
d) Hidung: Bentuk hidung simetris, tidak ada penumpukkan
sekret tidak ada polip, tidak mimisan, nafas cuping hidung
(-), pasien sedang mengalami batuk pilek dan terdapat
lendir di hidungnya.
e) Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak
ada perdarahan di gusi, belum tumbuh gigi.
f) Telinga : Telinga simetris antara kanan dan kiri,
telinga bersih.
g) Pengkajian dada
Jantung
Inspeksi : iktus jantung tak terlihat
Palpasi : iktus jantung teraba 1 jari
Perkusi : jantung dalam batas normal
Auskultasi : bunyi jantung teratur, irama teratur, bising
(-)
h) Paru-paru
Inspeksi : simetris kiri = kanan, statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor kiri = kanan
Auskultasi : suara nafas vesikuler normal, ronkhi (-),
wheezing (-)
i) Pengkajian abdomen
Inspeksi : Perut simetris, tidak ada lesi, tidak ada
asites, warna kulit merata.
Auskultasi : Bising usus sulit dikaji
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa,
Perkusi : Suara timpani
j) Pengkajian genetalia
Bersih, tidak ada nyeri dan tidak terpasang kateter.
k) Pengkajian neurologis
1) Motorik
Spastik, akral hangat +/+
Kekuatan : 5 5
5 5
2) Sensoris
Sensasi nyeri (+)
Sensasi raba (+)
3) Reflek
Reflek fisiologis (biseps, triseps,) : ( ++ ) kanan dan
kiri
Reflek Patologis : ( - ) kanan dan kiri
4) Fungsi Otonom
Defekasi terkontrol. orangtua mengingat frekuensi diare
dan konsistensi. Pasien demam sudah 3 hari, muntah,
diare sebanyak 5 kali dengan konsistensi cair, dan
batuk, flu, serta tidak mau makan dan minum.
5) Fungsi Luhur dan Koordinasi
Kesadaran tidak terganggu
6. Psikososial anak dan keluarga
a. Respon hospitalisasi
Bagi keluarga khususnya Ibu yang menunggu pasien,
setelah anknya dirawat di rumah sakit tidak merasa memilki
kesulitan dalam merawat anaknya karena selalu dibantu
oleh ibunya
b. Kecemasan anak dan orangtua
Orangtua pasien (Ibu) mengatakan bahwa setelah pasien
dirawat di rumah sakit merasa cemas dan khawatir terhadap
kondisi putrinya.
c. Koping pasien/keluarga dalam menghadapi masalah
Menurut ibu pasien, selama ini anggota keluarganya selalu
bercerita apabila memiliki masalah.
d. Pengetahuan orangtua tentang penyakit anak
Ibu pasien mengaku kurang paham dengan kondisi anaknya
dan apa yang harus dilakukan pada anaknya saat sakit.
e. Keterlibatan orangtua dalam perawatan anak
Selama di rumah sakit, ibu pasien selalu mendampingi
pasien bersama suami dan ibunya
f. Peran dan hubungan
Pasien adalah anak pertama di keluarganya.
g. Spiritual
Keluarga pasien menganut agama islam. Beribadah dengan
teratur selama masih mampu.
h. Terapi selain medis
Pasien tidak mendapatkan terapi selain terapi medis.
7. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Tanggal: 8 Maret 2021

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


HEMATOLOGI
Darah Lengkap: ECLIA
Hemoglobin 12,0 g/dL 10,1-12,9 Flowcytometri
Leukosit 6,15 10̂ 3/uL 6-17,5 Flowcytometri
Trombosit 380 10̂ 3/uL 229-553 Flowcytometri
Hematokrit 35,9 % 32-44 Flowcytometri
Eritrosit 4,70 10̂ 6/uL 3,2-5,2 Flowcytometri
MCV 76,4 fL 73-109 Flowcytometri
MCH 25,5 pg 21-33 Flowcytometri
MCHC 33,4 g/dL 26-34 Flowcytometri
Eosinofil 0,0 % 0-4 Flowcytometri
Basofil 0,2 % 0-1 Flowcytometri
Neutrofil 39,4 % 28-78 Flowcytometri
Limfosit 50,6 % 20-70 Flowcytometri
Monosit 9,8 % 1-11 Flowcytometri
Widal Paratyphi
Typhi O Negatif <1/160 Aglutinase
Typhi H Negatif <1/160 Aglutinase
Typhi AH Negatif <1/160 Aglutinase
8. Terapi

Nama obat Dosis Keterangan


Infus Assering 10 tpm Untuk mempengaruhi keseimbangan
elektrolit
Inj. Ondansentron 1/5 amp/ 12 jam IV Untuk mencegah mual dan muntah
L-Bio 1 x 1 gr Untuk membantu memelihara
kesehatan pencernaan
Zinc (per oral Syrup) 20 mg/hari Obat yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan mineral
Paracetamol (per oral) 350mg/6jam Obat analgesik dan antipiretik untuk
meredakan sakit kepala, nyeri ringan,
serta demam
II. ANALISIS DATA

N HARI/TANGGA DATA PROBLEM ETIOLOGI


O L
1 Senin, 8 Maret DS : Diare Inflamasi
2021 Saat dikaji ibu pasien gastrointestinal
17.00 WIB mengatakan bahwa pasien
mengalami diare hari ini
sebanyak 5 kali BAB dengan
konsistensi cair, berwarna
kuning, tanpa lendir, dan tidak
ada ampas
DO :
Selama di rumah sakit klien
membutuhkan
Rumus : 100 cc/ kg BB/
hari
KC = 100 x 7,5 kg / hari
KC = 750 cc selama 24
jam.
Cairan yang dimasukan
melalui oral, dengan jenis
cairan air putih dan susu.
Infus : 250 cc
Minum : 200
Total : 450 cc
Urine : 180
BAB : 250
Total: 430
IWL : (30-usia dalam
tahun) x BB (Kg)/ 24
: (30-0,5) x 7,5 / 24
: 29,5 x 7,5/ 24
: 9,2
Balance cairan/24 jam :
Input- (output + IWL)
450 – (430 + 9,2)
+ 10 cc
2 Senin, 8 Maret DS : Resiko Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
2021 Ibu By. R mengatakan bahwa mencerna
17.00 WIB By. R tidak mau makan dan makanan
minum karena jika diberikan
makan akan muntah. Ibu By.
R memberi makan berupa
serelac sedikit-sedikit dan
memberikan susu
DO :
Klien tampak lemas diatas
tempat tidur
Berat badan menurut umur :
7,5 – 7,3/7,3 – 6,5 = 0,25
(normal)
Panjang badan menurut
umur : 65 – 65,7/65,7 – 63,5
= - 0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang
badan : 7,5 – 7,1/7,1 – 6,5 =
0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh :
BB/PB = 0,62 (status gizi
baik)
3 Senin, 8 Maret DS : Hipertermi Proses penyakit
2021 Ibu By. R mengatakan suhu
17.00 WIB badan By. R sudah panas
sejak 3 hari.
DO :
Klien tampak lemas
Suhu : 37,9 C
III. PROBLEM LIST

Tanggal/jam
No Dx Keperawatan Tanggal teratasi TTD
ditemukan
01 Senin, 8 Maret Diare berhubungan dengan Belum teratasi,
2021 inflamasi gastrointestinal intervensi Yuni
17.00 WIB (D.0020) dilanjutkan
02 Senin, 8 Maret Resiko defisit nutrisi Belum teratasi,
2021 berhubungan dengan intervensi
Yuni
17.00 WIB ketidakmampuan mencerna dilanjutkan
makanan (D.0032)
03 Senin, 8 Maret Hipertermi berhubungan Belum teratasi,
2021 dengan proses penyakit intervensi Yuni
17.00 WIB (D.0130) dilanjutkan
IV. RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal/
No SDKI SLKI SIKI TTD
Jam
1 Senin, 8 Diare Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare (I.03101) Yuni
Maret berhubungan keperawatan selama 3 kali pertemuan Observasi
2021 dengan diharapkan diare tidak terjadi dengan
1. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi
inflamasi kriteria :
17.30 WIB tinja
gastrointestinal Eliminasi fekal membaik (L.01003)
2. Monitor iritasi dan ulserasi di daerah perianal
1. Kontrol pengeluaran feses 3. Monitor jumlah pengeluaran diare
Dari 2 (cukup menurun) menjadi
Terapeutik
4 (cukup meningkat)
2. Keluhan defekasi lama dan sulit 1. Berikan asupan cairan oral
Dari 2 (cukup meningkat) menjadi 2. Berikan cairan intravena
4 (cukup menurun) Edukasi
3. Mengejan saat defekasi
1. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
Dari 2 (cukup meningkat) menjadi
bertahap
4 (cukup menurun)
4. Konsistensi feses Kolaborasi
Dari 2 (cukup memburuk)
menjadi 4 (cukup membaik)
1. Kolaborasi pemberian obat
5. Frekuensi defekasi
Dari 2 (cukup memburuk)
menjadi 4 (cukup membaik)
6. Peristaltik usus
Dari 2 (cukup memburuk)
menjadi 4 (cukup membaik)
2 Senin, 8 Resiko defisit Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119) Yuni
Maret nutrisi keperawatan selama 3 kali pertemuan
Observasi
2021 berhubungan diharapkan resiko defisit nutrisi tidak
dengan terjadi dengan kriteria : 1. Monitor asupan makanan
17.30 WIB
ketidakmampua Status nutrisi membaik (L.03030) 2. Monitor hasil pemerikasaan lab

n mencerna 1. Porsi makan membaik Kolaborasi


makanan Dari 2 (cukup menurun) menjadi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
4 (cukup meningkat)
jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan
2. Frekuensi makan membaik
Dari 2 (cukup menurun) menjadi
4 (cukup meningkat)
3 Senin, 8 Hipertermi Setelah dilakukan tindakan
Manajemen Hipertermi (I.15506)
Maret berhubungan keperawatan selama 2 kali pertemuan
Observasi
2021 dengan proses diharapkan hipertermi tidak terjadi
1. Monitor suhu tubuh
penyakit dengan kriteria :
17.30 WIB
Terapeutik
Termoregulasi membaik(L.14134)
1. Berikan cairan oral Yuni
1. Suhu tubuh membaik
Dari 2 (cukup menurun) menjadi Kolaborasi
4 (cukup meningkat) 1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intra
vena
V. IMPLEMENTASI

Hari/Tanggal No.Dx Implementasi Respon TTD


Jam
Selasa, 9 Maret D.0020 DS :
2021
1. Memonitor warna, volume, frekuensi dan - Keluarga By. R mengatakan hari ini sudah
15.00 WIB
konsistensi tinja BAB sebanyak 1 kali dengan konsistensi cair,
15.10 WIB
2. Memonitor iritasi dan ulserasi di daerah warna kekuningan, tidak ada lendir, dan
perianal sedikit berampas
15.15 WIB 3. Memonitor jumlah pengeluaran diare - Keluarga By. R mengatakan bahwa tidak ada Yuni
iritasi pada bagian anus

DO :

- Pasien tampak tertidur ditempat tidur


- Tidak tampak iritasi pada bagian anus
- Kesadaran composmentis

15.30 WIB D.0032 1. Memonitor asupan makanan DS : Yuni


15.35 WIB 2. Memonitor hasil pemerikasaan Ibu By. R mengatakan bahwa By. R tidak mau

15.45 WIB laboratorium makan dan minum karena jika diberikan makan
3. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi akan muntah. Ibu By. R memberi makan berupa
untuk menentukan jumlah kalori dan serelac sedikit-sedikit dan memberikan susu.
jenis nutrien yang dibutuhkan
DO :
- Makanan klien dari rumah sakit berupa nasi
halus
- Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5
= 0,25 (normal)
Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7
– 63,5 = - 0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 –
7,1/7,1 – 6,5 = 0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB = 0,62
(status gizi baik)
- Kebutuhan Kalori:
Rumus : 110 – 120 / kg BB/ hari
KK = 110 x 7.500 gram/ hari
= 825.000 kal
KK = 120 x 7.500 gram/ hari
= 900.000 kl
KK = 900 kkal – 825 kkal
= 75.000 kal
- Hasil lab :
Hemoglobin : 12,0 g/dl
Hematokrit : 35,9 %
Leukosit : 16150 /Ul

15.00 WIB D.0130 1. Memonitor suhu tubuh DS :


15.10 WIB 2. Memberikan cairan oral - Ibu By. R mengatakan suhunya naik turun
3. Melakukan kolaborasi pemberian cairan kadang panas dan kadang dingin. Biasanya
dan elektrolit intra vena suhu naik pada malam hari dan pagi hari.
15.20 WIB
- Ibu By. R mengatakan klien hanya minum
Yuni
sedikit setiap harinya.

DO :

- Suhu : 360 C
- Nadi : 111 x/menit

Kamis, 11 Maret D.0020 DS : Yuni


2021
- Ibu By. R mengatakan hari ini BAB sebanyak
13.00 WIB 1. Memonitor warna, volume, frekuensi 1 kali dengan konsistensi cair, warna kuning,
dan konsistensi tinja berampas, dan tidak ada lendir
13.15 WIB 2. Memberikan asupan cairan oral - Ibu By. R mengatakan hari ini klien sudah mau
15.00 WIB 3. Memberikan cairan intravena minum lebih banyak dari kemarin, kemudian
15.10 WIB 4. Menganjurkan makanan porsi kecil dan untuk porsi makannya sudah meningkat
sering secara bertahap - Ibu By. R mengatakan sudah menerapkan
5. Memberikan terapi obat teknik porsi kecil tetapi sering
17.00 WIB

DO :

- By. R tampak lebih bugar dari hari kemarin


- By. R menggunakan infus RING-AS 8 tpm
hari ke 2
- Obat yang telah diberikan yaitu Inj.
Ondansentron 1/5 amp/ 12 jam IV

15.00 WIB D.0032 1. Memonitor asupan makanan DS : Yuni


15.05 WIB 2. Memonitor hasil pemerikasaan - Keluarga By. R mengatakan hari ini klien
laboratorium sudah mau minum lebih banyak dari kemarin,
kemudian untuk porsi makannya sudah
meningkat dan sudah tidak muntah
- Ibu By. R mengatakan klien sudah mau
memakan serelac sedikit demi sedikit yang
diberikan

DO :
- Klien tampak tertawa bermain bersama
ayahnya dan sedang tengkurap
- Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5
= 0,25 (normal)
Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7
– 63,5 = - 0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 –
7,1/7,1 – 6,5 = 0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB = 0,62
(status gizi baik)
- Hasil lab :
Hemoglobin : 12,0 g/dl
Hematokrit : 35,9 %
Leukosit : 16150 /Ul

14.00 WIB D.0130 1. Memonitor suhu tubuh DS : Yuni


15.00 WIB 2. Memberikan cairan oral - Keluarga By. R mengatakan tadi malam tidak
16.00 WIB 3. Melakukan kolaborasi pemberian cairan demam
dan elektrolit intra vena - Keluarga klien mengatakan By. R sudah mau
minum lebih banyak dari sebelumnya

DO :
- Suhu : 36,2 C
- Nadi : 108 x/menit

Jum’at, 12 D.0020 DS : Yuni


Maret 2021
- Ibu By. R mengatakan hari ini BAB sebanyak
09.00 WIB\ 1. Memonitor warna, volume, frekuensi 1 kali dengan konsistensi lembek, warna
dan konsistensi tinja kuning, dan tidak ada lendir
09.00 WIB - Ibu By. R mengatakan hari ini klien sudah mau
10.00 WIB 2. Memberikan asupan cairan oral minum lebih banyak dari kemarin, kemudian
10.15 WIB 3. Memberikan cairan intravena untuk porsi makannya sudah meningkat
4. Menganjurkan makanan porsi kecil dan - Ibu By. R mengatakan sudah menerapkan
sering secara bertahap teknik porsi kecil tetapi sering
11.00 WIB
5. Memberikan terapi obat
DO :

- By. R tampak lebih bugar dari hari kemarin


- By. R menggunakan infus RING-AS 8 tpm
hari ke 2
- Obat yang telah diberikan yaitu
L-Bio (1 x 1 gr)
Zinc (per oral Syrup) 20 mg/hari
Paracetamol (per oral) 350mg/6jam

10.00 WIB D.0032 1. Memonitor asupan makanan DS : Yuni


11.00 WIB 2. Memonitor hasil pemerikasaan - Keluarga By. R mengatakan hari ini klien
laboratorium sudah mau minum lebih banyak dari kemarin,
kemudian untuk porsi makannya sudah
meningkat dan sudah tidak muntah
- Ibu By. R mengatakan klien sudah mau
memakan serelac sedikit demi sedikit yang
diberikan

DO :
- Klien tampak tertawa bermain bersama
ayahnya dan sedang tengkurap
- Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5
= 0,25 (normal)
Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7
– 63,5 = - 0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 –
7,1/7,1 – 6,5 = 0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB = 0,62
(status gizi baik)
- Hasil lab :
Hemoglobin : 12,0 g/dl
Hematokrit : 35,9 %
Leukosit : 16150 /Ul

11.00 WIB D.0130 1. Memonitor suhu tubuh DS :


11.10 WIB 2. Memberikan cairan oral - Keluarga By. R mengatakan tadi malam tidak
11.15 WIB 3. Melakukan kolaborasi pemberian cairan demam
dan elektrolit intra vena - Keluarga klien mengatakan By. R sudah mau
minum lebih banyak dari sebelumnya Yuni

DO :
- Suhu : 360 C
- Nadi : 108 x/menit
VI. EVALUASI

Subjektif, Objektif, Assesement, Planning


No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan TTD
(SOAP)
1 Selasa, 9 Diare berhubungan dengan inflamasi S: Yuni
Maret 2021 gastrointestinal - Keluarga By. R mengatakan hari ini sudah BAB sebanyak 1
kali dengan konsistensi cair, warna kekuningan, tidak ada
16.00 WIB
lendir, dan sedikit berampas
- Keluarga By. R mengatakan bahwa tidak ada iritasi pada
bagian anus

O:
Klien tampak tertidur pulas
Kesadaran composmentis
A:
Masalah belum teratasi (Diare berhubungan dengan inflamasi
gastrointestinal)
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
2. Berikan asupan cairan oral
3. Berikan cairan intravena
4. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
5. Berikan terapi obat
2 Selasa, 9 Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan S: Yuni
Maret 2021 ketidakmampuan mencerna makanan
Ibu By. R mengatakan bahwa By. R tidak mau makan dan
16.00 WIB minum karena jika diberikan makan akan muntah. Ibu By. R
memberi makan berupa serelac sedikit-sedikit dan memberikan
susu.

O:

Porsi makan klien masih tersisa banyak

Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5 = 0,25 (normal)


Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7 – 63,5 = - 0,32
(normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 – 7,1/7,1 – 6,5 = 0,66
(normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB = 0,62 (status gizi baik)
A:
Masalah belum teratasi (Resiko defisit nutrisi berhubungan
dengan ketidakmampuan mencerna makanan)
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor asupan makanan
2. Monitor hasil pemerikasaan laboratorium
3 Selasa, 9 Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit S: Yuni
Maret 2021 - Ibu By. R mengatakan suhunya naik turun kadang panas
dan kadang dingin. Biasanya suhu naik pada malam hari
16.00 WIB
dan pagi hari.
- Ibu By. R mengatakan klien hanya minum sedikit setiap
harinya.

O:
Suhu : 36 C
Nadi : 111x/menit
A:
Masalah belum teratasi ( Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit)
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor suhu tubuh
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intra
vena
4 Kamis, 11 Diare berhubungan dengan inflamasi S: Yuni
Maret 2021 gastrointestinal - Ibu By. R mengatakan hari ini BAB sebanyak 1 kali dengan
17.00 WIB konsistensi cair, warna kuning, berampas, dan tidak ada
lendir
- Ibu By. R mengatakan hari ini klien sudah mau minum lebih
banyak dari kemarin, kemudian untuk porsi makannya
sudah meningkat
- Ibu By. R mengatakan sudah menerapkan teknik porsi kecil
tetapi sering

O:

- Terpasang infus RING-AS 10 tpm


- Anak tampak lebih bugar
- Kesadaran composmentis
A:

Masalah belum teratasi (Diare berhubungan dengan inflamasi


gastrointestinal)
P : pertehankan intervensi
1. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
2. Berikan asupan cairan oral
3. Berikan cairan intravena
4. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
5. Berikan terapi obat
5 Kamis, 11 Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan S: Yuni
Maret 2021 ketidakmampuan mencerna makanan - Keluarga By. R mengatakan hari ini klien sudah mau
17.00 WIB minum lebih banyak dari kemarin, kemudian untuk porsi
makannya sudah meningkat dan sudah tidak muntah
- Ibu By. R mengatakan klien sudah mau memakan serelac
sedikit demi sedikit yang diberikan

O:

Klien mendapatkan makan bubur


- Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5 = 0,25
(normal)
Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7 – 63,5 = -
0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 – 7,1/7,1 – 6,5 =
0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB = 0,62 (status gizi baik)

A:

Masalah belum teratasi (Resiko defisit nutrisi berhubungan


dengan ketidakmampuan mencerna makanan)
P : pertahankan intervensi
1. Monitor asupan makanan
2. Monitor hasil pemerikasaan laboratorium
6 Kamis, 11 Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit S: Yuni
Maret 2021 - Keluarga By. R mengatakan tadi malam tidak demam
17.00 WIB - Keluarga klien mengatakan By. R sudah mau minum lebih
banyak dari sebelumnya

O:
Klien tampak lebih bugar dan terlihat tertawa bersama ayahnya
A:
Masalah teratasi sebagian (Hipertermi berhubungan dengan
proses penyakit)
P : pertahankan intervensi
1. Monitor suhu tubuh
2. Berikan cairan oral
3. Lakukan kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intra
vena
7. Jum’at, 12 Diare berhubungan dengan inflamasi S: Yuni
Maret 2021 gastrointestinal - Ibu By. R mengatakan hari ini BAB sebanyak 1 kali dengan
12.00 WIB konsistensi lembek, warna kuning, dan tidak ada lendir
- Ibu By. R mengatakan hari ini klien sudah mau minum lebih
banyak dari kemarin, kemudian untuk porsi makannya
sudah meningkat
- Ibu By. R mengatakan sudah menerapkan teknik porsi kecil
tetapi sering

O:

- Terpasang infus RING-AS 10 tpm


- Anak tampak lebih bugar
- Kesadaran composmentis

A:

Masalah teratasi sebagian (Diare berhubungan dengan inflamasi


gastrointestinal)
P : pertehankan intervensi
1. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
2. Berikan asupan cairan oral
3. Berikan cairan intravena
4. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
5. Berikan terapi obat
8. Jum’at, 12 Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan S: Yuni
Maret 2021 ketidakmampuan mencerna makanan - Keluarga By. R mengatakan hari ini klien sudah mau
12.00 WIB minum lebih banyak dari kemarin, kemudian untuk porsi
makannya sudah meningkat dan sudah tidak muntah
- Ibu By. R mengatakan klien sudah mau memakan serelac
sedikit demi sedikit yang diberikan
O:

Klien mendapatkan makan bubur

- Berat badan menurut umur : 7,5 – 7,3/7,3 – 6,5 = 0,25


(normal)
Panjang badan menurut umur : 65 – 65,7/65,7 – 63,5 = -
0,32 (normal)
Berat badan menurut Panjang badan : 7,5 – 7,1/7,1 – 6,5 =
0,66 (normal)
Indeks Massa Tubuh : BB/PB = 0,62 (status gizi baik)

A:

Masalah teratasi sebagian (Resiko defisit nutrisi berhubungan


dengan ketidakmampuan mencerna makanan)
P : pertahankan intervensi
1. Monitor asupan makanan
2. Monitor hasil pemerikasaan laboratorium

9. Jum’at, 12 Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit S: Yuni


Maret 2021 - Keluarga By. R mengatakan tadi malam tidak demam
12.00 WIB - Keluarga klien mengatakan By. R sudah mau minum lebih
banyak dari sebelumnya

O:
Suhu: 360C
Nadi: 108 x/menit
Klien tampak lebih bugar dan terlihat tertawa bersama ayahnya
A:
Masalah teratasi sebagian (Hipertermi berhubungan dengan
proses penyakit)
P : pertahankan intervensi
4. Monitor suhu tubuh
5. Berikan cairan oral
6. Lakukan kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intra
vena

Anda mungkin juga menyukai