Anda di halaman 1dari 53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai


warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Millenium Development
Goals(MDGs). Didalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebaga iinvestas ibagi pembangunan sumberdaya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Setiap orang berhak atas kesehatan dan setia orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber daya dibidang kesehatan. Kesehatan adalah hak
asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi untuk mencapai keberhasilan
pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, diselenggarakan pembangunan dibidang kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
Profil Perawat Puskesmas Betung Kota adalah gambaran situasi kesehatan di
UPT. Puskesmas Betung Kota diterbitkan profil ini memuat berbagai data tentang
kesehatan
Visi dari Puskesmas Betung Kota adalah “ menjadi pilihan utama masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang terpadu dan berkualitas menuju betung sehat
dan mandiri tahun 2020”
Misi Puskesmas Betung Kota adalah :
1) Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas.
2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia/sdm kesehatan guna mewujudkan
tenaga kesehatan yang profesional.
3) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
4) Menggalang dan meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor untuk mempercepat
pembangunan kesehatan

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 1


Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diata stelah dilakukan,
Secara optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
dilakukan melalui sistem manajemen kesehatan yang didukung oleh sistem informasi
kesehatan agar lebih berhasil.
Puskesmas Betung Kota merupakan instansi yang bertanggung jawab atas
pembangunan kesehatan diKecamatan Betung. Kami telah banyak melakukan upaya-
upaya kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan diKecamatan Betung. Untuk
mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator. Indikator
yang dipakaia dalah Indikator Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan.
Agar penyelenggaraan pembangunan kesehatan, khususnya dalam melakukan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan penilaian dapat
berjalan efektif dan efisien sangat diperlukan informasi tentang hasil pembangunan
kesehatan dan pendukungnya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi.
Profil perawat Puskesmas Betung Kotat Tahun 2019, berisi tentang situasi dan
kondisi kesehatan beserta hasil dari upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan
selama tahun 2019 yang dianalisis secara sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel,
peta dangrafik.
Penyusunan profil ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam
rangka proses perencanaan, pemantauan, dan mengevaluasi pencapaian hasil
pembangunan kesehatan di Puskesmas Betung Kota.

B. Tujuan
Tersedianya data atau informasi yang akurat, tentang data program kerjasesuai kebutuhan
dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan

C. IsiRingkasanProfil
Profil Perawat Puskesmas Betung Kota berisi narasi dan gambaranan alisis situasi
umum dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan, situasi sumber daya, situasi upaya
kesehatan, situasi derajat kesehatan. Disamping narasi juga berisi tabel, grafik dan
diagram untuk sajian distribusi frekuensi menggambarkan perkembangan atau
perbandingan pencapaian program.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 2


D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai alat yang
digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya
khususnya dibidang kesehatan.

E.SistimatikaPenyajian
BABI.Pendahuluan
BAB ini secara ringkas menjelaska nmaksud dan tujuan disusunnya Profil
Perawat Puskesmas Betung Kota. Dalam bab ini diuraikan secara ringkas isi
dari Profil kesehatan Perawat Puskesmas Betung Kota dan sistimatika
penyajian.

BABII.GambaranUmumPuskesmasBetung Kota
Dalam BAB ini diuraikan gambaran secara umum Puskesmas Betung Kota
yang meliputi keadaan geografi, keadaan penduduk, gambaran tentang
keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan sarana atau fasilitas
kesehatan, dan berbagai indikator derajat kesehatan yang angka harapan
hidup, dan angka kesakitan.

BABIII. Program Unggulan


BAB ini berisi gambaran upaya kesehatan yang telah diselenggarakan
Perawat, berupa uraian tentang laporan baik didalam gedung maupun diluar
gedung atau dilapangan dan akan menceritakan tentang inovasi kegiatan
yang dilakukan perawat untuk mencapai target sasaran suatu penyakit dalam
upaya pembangunan dibidang kesehatan.

BABIV.Penutup

Merupakan Bab terakhir dari pembahasan

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 3


LAMPIRAN :
1. Rencana Kerja Tahunan
2. Sk Pemegang Program
3. Sertifikat
4. Berkas Pendukung Lainnya
5. Foto Kegiatan

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 4


BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. KEADAAN UMUM PUSKESMAS BETUNG KOTA


Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya
kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk
masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan.

2.1. KEADAAN GEOGRAFIS


Wilayah kerja Puskesmas Betung Kota berada di Kecamatan Betung yang
mempunyai luas wilayah 713 km2 terdiri dari dataran tinggi perbukitan 75% dataran
rendah 25% dikelilingi areal perkebunan sawit dan kebun karet milik swasta atau pun
lahan pribadi rakyat.
UPT Puskesmas Betung Kota adalah Puskesmas yang terletak diperbatasan antara
kabupaten Musi Banyuasin dan kabupaten Banyuasin, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:
1. Sebelah utara berbatas dengan wilayah kecamatan Pulau Rimau
2. Sebelah selatan berbatas dengan wilayah kecamatan Rantau Bayur
3. Sebelah barat berbatas dengan wilayah kecamatan Musi Banyuasin
4. Sebelah timur berbatas dengan wilayah kecamatan Suak Tapeh Kec. Banyuasin III

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Betung Kota

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 5


2.2.WilayahAdministrasi
Secara administrasi wilayah kerja Puskesmas Betung Kotaterdiri dari 7 Desa (tujuh)
desayaitu:
1)DesaLubuk Karet merupakan gerbang masuk dari arah Kabupaten banyuasin.
2)DesaPulau Rajak
3)Desa Suka Mulya merupakan gerbang masuk dari arah Kabupaten Musi Banyuasin
4)Kelurahan Betung
5)Kelurahan Rimbah Asam
6)Desa Bukit Gerbang masuk dari arah Jln. Jambi
7)Desa Sri Kembang merupakan Desa terjauh dengan Perbatasan Kabupaten Musi
Banyuasin dan Kecamatan Sumber Kabupaten Banyuasin

2.3. KeadaanPenduduk
a. JumlahdanDistribusiPenduduk

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Betung Kota p a d a t a h u n 2 0 1 9


a d a l a h 43.868jiwa. Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin diwilayah kerja
Puskesmas Betung Kota secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut :

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 6


N DESA JUMLAH JUMLAH
O PENDUDUK PUS

1 BETUNG 11.451 2143

2 RIMBAH ASAM 11.051 2363

3 SRI KEMBANG 4.170 896

4 BUKIT 7.542 1586

5 SUKA MULYA 4.705 1005

6 LUBUK KARET 3.869 918

7 PULAU RAJAK 1.080 235

TOTAL 43.868 9146

Nama Desan/Kelurahan Dengan JumlahPenduduk

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 7


b.Profil Penduduk Pada Wilayah Puskesmas Betung Kota
Jumlah Penduduk diWilayah Puskesmas Betung Kota t tahun2019, berdasarkan
kelompok umur menurut data dari Profil Puskesmas Betung Kota

NO KELOMPOK LAKI-LAKI PEREMPUAN


UMUR

1 0-4 3.200 3.155

2 5-9 3.099 3.219

3 10-14 2.528 2.372

4 15-19 1.627 1.489

5 20-24 1.685 1.863

6 25-29 1.240 1.585

7 30-34 1.062 1.420

8 35-39 1.547 1.752

9 40-44 1.324 1.542

10 45-49 1.025 1.256

11 50-54 731 852

12 55-59 658 789

13 60-64 702 856

14 65-69 865 986

15 70-74 452 527

16 75+ 212 245

JUMLAH 22.908 22.908

Tabel2.JumlahPenduduk berdasarkan kelompok umur

c. Puskesmas Betung Kota

Di wilayah kerja puskesmas Betung Kota terdapat 31 posyandu dan 7 posbindu


yang aktif dengan rincian 8 posyandu di Srikembang, 4 posyandu di Bukit, 6 posyandu di

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 8


Suka mulya, 7 posyandu di Betung, 3 posyandu di Rimba Asam, 2 posyandu di Lubuk
Karet, dan 1 posyandu di Pulau Rajak Untuk posbindu setiap desa memiliki 1 posbindu
yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat Betung Kota. Secara konseptual,
puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran penduduk
rata-rata 43.868 jiwa/tahunnyapada tahun 2019.

Wilayah Puskesmas Betung Kota terdiri dari 2 buah pustu :


1. Pustu Bukit : Bidan. EMALIA,AMKeb
2. Pustu Lubuk Karet : Bidan. LISTINANINGSI,AMKeb
Poskesdes di wilayah Puskesmas Betung Kota sebanyak 7 :
1. Poskesdes Kelurahan Betung : Bidan. DESIREFILA,SST
2. Poskesdes Kelurahan Rimba Asam : Bidan. IKA PURWASI, AMKeb
3. Poskesdes Sri Kembang : Bidan.. BINTAMIE PIRISKI,SST
4. Poskesdes Bukit : Bidan . EMA TUSTIANTI,AMKeb
5. Poskesdes Suka Mulya : Bidan . MENIK DIAN PUTRI,AMKeb
6. Poskesdes Lubuk Karit : Bidan . IDA ROYANI,AMKeb
7. Poskesdes Pulau Rajak : Bidan. FITRIYANTI,SST
tiap poskesdes di pimpin oleh seorang bidan 5 Bidan PNS DAN 2 Bidan PTT daerah.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 9


d. Urutan kepemimpinan Puskesmas Betung Kota
Puskesmas Betung Kota dari masa kemasa mengalami pergantian kepemimpinan
dengan segalahdinamikanya beberapa kepala puskesmas yang telah membantu
terlaksananya manajemen secara terpadu dan selalu memeberikan pelayanan dimasyarakat
guna memajukan derajat kesehatan diawali sebelum berdirinya puskesmas asal mulahnya
puskesmas pembantu yang dipimpinan Pertama kali oleh :

BPK. AMIR SARIPUDIN Tahun 1961-1996

Dari Pustu menjadi Puskesmas Inti


di Pimpin oleh :

dr. FERRY YUSRIZAL,SpOG,MKes Tahun 1989-1991

dr. ARDANI Tahun 1991-1999

dr. YURNELIS RUSDI Tahun 1999-2005

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 10


BPK. RIDUAN,SKM Tahun 2005-2015

dr. INDAH DERYANE,MKes Tahun 2015- Sampai Sekarang

BAB III

PROGRAM UNGGULAN PTM (Penyakit Tidak Menular)

3.1.1 Penyakit Tidak Menular (PTM)


Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah yang sangat substansual,
mengingat pola kejadian sangat menentukan status kesehatan di suatu daerah dan juga
keberhasilan peningkatan status kesehatan di suatu negara (Sudoyo, 2006). Penyakit tidak
menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti cacat fisik, gangguan mental,
kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainanorgan
tubuyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing
manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan (Sutomo,
2010).
Aikins (2006) mendefinisikan penyakit tidak menular dengan sebutan chronicnon-
communicable disease (NCDs), yaitu penyakit non-infeksi yang berlangsung seumur hidup
danmembutuhkan pengobatan dan perawatan jangka panjang.
Secara global WHO (World Health Organization) memperkirakan penyakit tidak
menular menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan di seluruh dunia.
Perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri dan perubahan pola fertilitas gaya
hidup dan sosial ekonomi masyarat diduga sebagai hal yang melatar belakangi prevalensi
penyakit tidak menular, sehingga kejadian penyakit tidak menular semakin bervariasi
dalam transisi epidemiologi (Mirza, 2010).

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 11


Penyakit tidak menular saat ini yang banyal berkembang di masyarakat seperti
hipertensi atau darah tinggi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, asam urat, penyakit
jantung, paru-paru kronis, bahkan kanker. penyakit tidak menular dapat juga disebabkan
kareana kecelakaan termasuk cedera, luka dan bennturan akibat kecelakaan
(Sutomo,2010).

3.1.2 Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular)


A. Pengertian
Program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan. Program kesehatan
diadakan sebagai realisasi dari rencana program kesehatan di bidang kesehatan yang akan
memberikan dampak pada peningkatan kesehatan. Belum membedakan ruang lingkup
penilaian program atas enam macam, yaitu: Pelaksanaan program, pemenuhan kriteria
yang telah ditetapkan,
efektivitas program dan efisiensi program. Penilaian pelaksanaan program memiliki
pertanyaan pokok yang akan dijawab pada penilaian tentang pelaksanaan program ialah
apakah program itu terlaksana atau tidak, bagaimana pelaksanaannya serta faktor-faktor
penopang dan penghambat apakah yang ditemukan dalam pelaksanaan program (Azwar,
2010).
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini
faktor risiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan. Kegiatan ini
dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap penyakit tidak menular
mengingat hampir semua faktor risiko penyakit tidak menular tidak memberikan gejala
pada yang mengalaminya. Faktor resiko penyakit tidak menular meliputi merokok,
konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas,
stress, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol, serta menindaklanjuti secara dini faktor
resiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasiitas
pelayanan kesehatan dasar (Azwar, 2010).
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) merupakan salah
satu upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang berorientasi kepada upaya promotif dan
preventif dalam pengendalian penyakit tidak menular dengan melibatkan masyarakat mulai
dari perencanaan, pelaksanaan dan monitoring-evaluasi. Masyarakat diperankan sebagai
sasaran kegiatan, target perubahan, agen pengubah sekaligus sebagai sumber daya. Dalam
pelaksanaan selanjutnya kegiatan posbindu menjadi Upaya Kesehatan Bersumber Daya

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 12


Masyarakat (UKBM), dimana kegiatan ini diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan
sumber daya, kemampuan, dan kebutuhan masyarakat (Kemenkes, 2012).

3.1.3 Tujuan Kegiatan PTM


Meningkatkan peran serta masyarakat sehat, berisiko dan penyandang penyakit tidak
menular berusia 15 tahun ke atas (Rahajeng, 2012).
3.1.4 Sasaran Kegiatan
Sasaran utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang
penyakit tidak menular berusia 15 tahun ke atas (Rahajeng, 2012).

3.1.5 Wadah Kegiatan


Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dapat
dilaksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat yang sudah ada,
di tempat kerja atau klinik di perusahaan, di lembaga pendidikan, tempat lain dimana
masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas secara rutin, misalnya di mesjid,
gereja di sekolah-sekolah.
3.1.6 Pelaku Kegiatan
Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM)
dilakukan oleh kader kesehatan yang telah ada atau beberapa orang dari masing-masing
kelompok/ organisasi/ lembaga/ tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu,
yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor
risiko penyakit tidak menular di masing-masing kelompok atau organisasinya. Kriteria
kader posbindu antara lain, berpendidikan minimal SLTA, dan mampu melakukan kegiatan
berkaitan dengan posbindu .
3.1.7 Bentuk Kegiatan
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) meliputi 9 (sembilan)
kegiatan (Maryam, 2010) :
1. Kegiatan penggalian informasi faktor risiko dengan wawancara sederhana tentang
riwayat penyakit tidak menular pada keluarga dan diri peserta, aktifitas fisik, merokok,
kurang makan sayur dan buah, potensi terjadinya cedera dan kekerasan rumah tangga,
serta informasi lainnya yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan
berkaitan dengan terjadinya penyakit tidak menular. Aktifitas ini dilakukan saat
pertama kali kunjungan dan berkala sebulan sekali.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 13


2. Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Masa Tubuh (IMT), lingkar
perut, analisis lemak tubuh, dan tekanan darah sebaiknya diselenggarakan 1 bulan
sekali. Analisa lemak tubuh hanya dapat dilakukan pada usia 15 tahun ke atas.
3. Kegiatan pemeriksaan fungsi paru sederhana diselenggarakan 1 tahun sekali bagi yang
sehat, sementara yang beresiko 3 bulan sekali dan penderita gangguan paru dianjurkan
1 bulan sekali. Pemeriksaan fungsi paru sederhana sebaiknya dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang telah terlatih.
4. Kegiatan pemeriksaan gula darah bagi individu sehat paling sedikit diselenggarakan 3
tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko penyakit tidak menular atau
penyandang diabetes melitus paling sedikit 1 tahun sekali. Untuk pemeriksaan glukosa
darah dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat/ bidan/analis laboratorium dan
lainnya).
5. Kegiatan pemeriksaan kolesterol total dan trigliserida, bagi individu sehat disarankan
5 tahun sekali dan bagi yang telah mempunyai faktor risiko penyakit tidak menular 6
bulan sekali dan penderita dislipedemia/gangguan lemak dalam darah minimal 3 bulan
sekali. Untuk pemeriksaan gula darah dan kolesterol darah dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang ada di lingkungan kelompok masyarakat tersebut.
6. Kegiatan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dilakukan sebaiknya
minimal 1 tahun sekali bagi individu sehat, setelah hasil IVA positif, dilakukan
tindakan pengobatan krioterapi, diulangi setelah 6 bulan, jika hasil IVA negatif
dilakukan pemeriksaan ulang 1 tahun, namun bila hasil IVA positif dilakukan tindakan
pengobatan krioterapi kembali. Pemeriksaan IVA dilakukan oleh bidan yang telah
terlatih dan tatalaksana lanjutan dilakukan oleh dokter terlatih di puskesmas Betung
Kota.
7. konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan posbindu. Hal ini
penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila masyarakat
tidak tahu cara mengendalikannya.
8. Kegiatan aktifitas fisik atau olahraga bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika
ada penyelenggaraan posbindu namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.
9. Kegiatan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan dasar di wilayahnya dengan
pemanfaatan sumber daya tersedia termasuk upaya respon cepat sederhana dalam
penanganan pra rujukan.
10. Bersama dengan Kepala Puskesmas Betung Kota, Pemegang Program Posbindu PTM
dan PJ UKP Puskesmas terbentuklah Inovasi Posbindu GERBEK MASJID

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 14


(GERAKAN BERSAMA PEDULI KESEHATAN DIMASJID) Sebagai jawaban
karena para laki-laki susa untuk datang keposbindu guna memeriksa kesehatannya di
karena sibuk bekerja dll :

INPUT PROSES OUTCOME

GEREBEK MASJID
 PELAYANAN
(GERAKAN BERSAMA
POSBINDU <30%
PEDULI KESEHATAN
DIWILAYAH MASJID)
BETUNG
 KURANG  >750%
 PELAKSANAAN
KESADARAN DARI DILAKUKAN
PELAYANAN IVA
KAUM LAKI-LAKI CEK PADA
DITAHUN 2019
UNTUK KAUM LAKI-
 SASARAN KAUM
MELAKUKANCEK LAKI Th 2019
LAKI-LAKI TAHUN
KESEHATAN 2019 TERLAYANI
 KURANG PAHAM
TENTANG
BAHAYA
PENYAKIT PTM

3.1.8 Penyakit Tidak Menular di Wilayah kerja Puskesmas Betung Kota adalah:
1. Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Tekanan darah itu sendiri
adalah kBerikut hasil Laporan Penyakit Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Betung
Kota pada tahun 2019 data didapat dari laporan Bidan Desa, kunjungan Pasien yang
berobat kepuskesmas jejaring dan Posbindu PTMekuatan aliran darah dari jantung
yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri) Angka 140 mmHG merujuk pada
bacaan sistolik, ketika jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Penyakit ini adalah
salah satu penyakit yang berbahaya.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 15


LAPORAN PENYAKIT HIPERTENSI PUSKESMAS
BETUNG KOTA TAHUN 2019 2. Diabetes Melitus
adalah penyakit
83 86
87
86 yang berlangsung
89
85 lama atau kronis
86
1218 serta ditandai
100
109 dengan kadar gula
156 107 (glukosa) darah
144
yang tinggi atau di
atas nilai
januari pebruari maret afril mey
juni juli agustus september oktober normal.Kadar gula
nopember desember JUMLAH
dalam darah
dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang
terletak di belakang lambung. Penyakit ini merupakan penyakit degenerativ yang
berkaitan erat dengan metabolisme dan cendrung akan mengalami
peningkatandikarenakan pola makan yang berlebihan,
Berikut hasil Laporan Penyakit Diabetes Melitus di wilayah kerja puskesmas Betung
Kota pada tahun 2019 data didapat dari laporan Bidan Desa, kunjungan Pasien yang
berobat kepuskesmas jejaring dan posbindu PTM

3. Obesitas
LAPORAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PUSKESMAS BETUNG
adalah
KOTA TAHUN 2019
kondisi
kronis
akibat

januari pebruari maret afril mey


juni juli agustus september oktober
nopember desember JUMLAH

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 16


penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Masalah obesitas ini terkait
dengan peningkatan jumlah kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah,
diabetes, serta beberapa penyakit kanker. obesitas lebih banyak jika dibandingkan
dengan yang memiliki berat badan berlebih atau gemuk. Wanita juga memiliki
persentase lebih tinggi baik dalam kategori berat badan lebih maupun obesitas.
Berikut hasil Laporan Obesitas di wilayah kerja puskesmas Betung Kota pada tahun
2019 data didapat dari laporan Bidan Desa, kunjungan pasien pasien yang berobat
kepuskesmas jejaring dan PosbinduPTM

LAPORAN OBESITAS PUSKESMAS BETUNG KOTA TAHUN 2019


85
73
80
86

83
831
83

66 21
60
67
54
73

BULAN januari pebruari maret


afril mey juni juli agustus
september oktober nopember desember TOTAL

4. Pengawasan Kawasan Tanpa Asap Rokok


a) Pengaturan tentang KTR diatur lebih lanjut dalam peraturan kementrian
pendidikandan kebudayaan No. 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Bebas Asap
Rokok di lingkungan sekolah,
bahwa Kawasan Tanpa Asap Rokok adalah ruang atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau pun kegiatan memproduksi menjual atau
mempromosikan rokok.
Sasaran KTR adalah :
1. Kepala sekolah
2. Tenaga pendidik
PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 17
3. Peserta didik
4. Pihak lain yang ada disekolah
Peranan kepala sekolah bahwa “kepala sekolah wajib menegur memperingatkan
dan mengambil tindakan kepad guru, siswa pihak lain yang terbukti melanggar
ketentuan KTR dilingkungan Sekolah”
Hambatan kurang Informasi para kepala sekolah tentang KTR terutama kepala
sekolah atu guru merupakan perokok Aktif hasil dari kunjungan sekolah Di
kecamatan Betung baru ada satu sekolah yang melaksanakan KTR yang lain
nyabaru melakukan himbauan dan pemasangan plank bebas asap rokok begitu
pun di instansi perkantoran yang ada di wilayah kerja Puskesmas Betung Kota
belum ada tindakan tegas dari atasan untuk mengaktifkan KTR.

HASIL SEKERENING ASAP ROKOK DIKECAMATAN BETUNG


WILAYAH KERJA PUSKESMAS BETUNG KOTA
1 HASIL
2 PEMERIKSAAN 3
45%

30%
25%

LAKI-LAKI Usia < 30 thn LAKI-LAKI Usia 30-39 thn LAKI-LAKI Usia 40-50 thn

b) Pada program ini Pemegang Program UBM memiliki Klinik UBM yang tergabung
di Poli PTM tapi belom ada kesadaran dari para laki-lakiuntuk melakukan

konseling
PELAYANANUBM inopasi pemegang program pada KTR dan UBM pada tahun 2019
kami mempunyai inovasi GOKAR dan di tahun 2
PENGAWASAN
KTR<30% OKAR  GERMAS OK
DIWILAYAH BETUNG (OJEK KURANGI ASAP
ROKOK) (GERAKAN BERSAMA
INPUT
DIPERKANTORAN PROSES OUTCOME
REMAJA BEBAS ASAP
ATU DISEKOLAH-
ROKOK)
SEKOLAH  PELAKSANAAN
 KURANG SECRENING ASAP  >25% DILAKUKAN
KESADARAN DARI ROKOK DITAHUN SECRENING ASAP
KAUM LAKI-LAKI 2019 ROKOK PADA
UNTUK BERHENTI  PENGAWASAN SISWA LAKI-LAKI
PROFIL PERAWAT WILAYAH KTR
MEROKOK DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 18
Th 2019 PEROKOK
 BELOMDITERAPKAN DISEKOLAH TAHUN AKTIF
NYA HUKUM 2019
PELAKU PEROKOK
3.1.9 DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN PERIKSA IVA
a. Pengertian Tes IVA
Test dan Prosedur IVA (Inspeksi Visual Asam asetat)Tes IVA merupakan
pemeriksaan skrining untuk deteksi dini kanker serviks. Prosedur pemeriksaan yaitu
dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina, agar mulut rahim (serviks) dapat di
periksa secara langsung.
Setelah sepekulum terkunci di dalam Mulut rahim kemudian di olesi zat asam cuka,
apabila zat asam mengenai sel-sel yang abnormal, warna jaringan akan berubah menjadi
putih dan di katakan sebagai hasil tes positif.
Pemeriksaan IVA yang positif biasanya menandakan adanya suatu lesi pre kanker,
tetapi tentu saja pemeriksaan IVA harus di pastikan dengan pemeriksaan lainnya oleh
dokter spesialis kandungan, dengan di lakukan pemeriksaan lanjutan seperti pap smear,
atau biopsi. Hasil tes positif ini perlu di tindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh
dokter spesialis kandungan.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 19


Gambar 3.1 Pemeriksaan IVA
Radang Pada pemeriksaan serviks di dapatkan adanya peradangan pada serviks
(servicitis) atau adanya temuan jinak misalnya polip pada serviks. Pada IVA Radang di
obati terlebih dahulu hingga normal baru kemudian di ulangi melakukan tes IVA.
IVA positif dimana pada hasil pemeriksaan di dapatkan adanya kelainan yaitu
menunjukkan adanya lesi berwarna putih pada serviks dan ini merupakan kelainan yang
menunjukkan adanya lesi prekanker.

Secara umum hasil pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut :


1 IVA Negatif : Serviks normal.
.
2 IVA Radang : Pada pemeriksaan serviks di
. dapatkan adanya peradangan pada
serviks (servicitis) atau adanya
temuan jinak misalnya polip pada
serviks.

3 IVA Positif : Dimana pada hasil pemeriksaan di


. dapatkan adanya kelainan yaitu
menunjukkan adanya lesi berwarna

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 20


putih pada serviks dan ini merupakan
kelainan yang menunjukkan adanya
lesi prekanker.

4 IVA Kanker : Dimana kelainan menunjukkan


. Serviks adanya kelainan sel akibat adanya
kanker serviks Hasil positif pada IVA
mengarah pada diagnosis pra kanker
serviks

Gambar 3.2 Atlas IVA

Hasil IVA Positif Pengobatannya adalah dengan Krioterapi dimana


menyemprotkan N2O untuk membekukan lesi pra kanker sehingga sel kanker tersebut di
harapkan mati dan luruh lalu tumbuh kembali sel yang sehat.
Penanganan lainnya adalah dengan Kolposkopi yaitu mengambil sebagian jaringan
dari serviks dan melihatnya di bawah mikroskop untuk menemukan sel kanker.Jika Hasil
tes IVA Positif maka perlu di tindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya
dengan biopsi oleh dokter spesialis kandungan.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 21


Pemeriksaan ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman selama pemeriksaan dan
1-2 hari sesudahnya, tergantung ada atau tidaknya perlukaan. Apabila sesudah 2 hari nyeri
masih terus berlangsung, mungkin terdapat masalah lain yang mendasari, misalnya infeksi
saluran kemih, radang panggul, dan sebagainya.

3.2 KANKER PAYUDARAH


Di dalam payudara wanita, 15 sampai 20 bagian yang disebut lobus. Setiap lobus
terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus. Lobulus memiliki kelompok kelenjar
kecil yang bisa memproduksi susu. Setelah bayi lahir, payudara wanita mengeluarkan susu
dari lobulus melalui tabung tipis yang disebut saluran ke puting.
Lemak dan jaringan berserat mengisi ruang antara lobulus dan saluran. Payudara juga
mengandung pembuluh getah bening. Kelompok kelenjar getah bening yang dekat dengan
payudara terletak di ketiak dalam (ketiak)di atas tulangdan di dada di belakang tulang
dada.ListeRead phonetically
Kanker berawal dari sel, meluas ke jaringan. Jaringan membentuk payudara dan
bagian lainnya. Sel-sel normal tumbuh dan membelah membentuk sel-sel baru sesuai
kebutuhan tubuh. Ketika sel normal menjadi tua atau rusak, kemudian mati, dan sel-sel
baru menggantikan tempat mereka.
Kadang-kadang, proses ini berjalan salah. Sel baru terbentuk ketika tubuh tidak
membutuhkannya, dan tua atau sel yang rusak tidak mati seperti seharusnya. Penumpukan
sel-sel ekstra sering membentuk suatu massa dari jaringan yang disebut benjolan,
pertumbuhanatau tumor.
Tumor pada payudara bisa jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker). Tumor jinak
yang tidak berbahaya sebagai tumor ganas.
1) Tumor jinak:
 Jarang menjadi ancaman
 Dapat dihilangkan dan biasanya tidak tumbuh kembali
 Tidak menyerang jaringan di sekitar mereka
 .Tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh
2) Tumor ganas:
 Dapat menjadi ancaman
 Sering dapat dihilangkan tetapi kadang-kadang tumbuh kembali
 Dapat menyerang dan merusak organ terdekat dan jaringan
 Dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 22


Sel-sel kanker payudara dapat menyebar dengan melepaskan diri dari tumor asli.
Kemudian memasuki pembuluh darah atau pembuluh getah bening, yang bercabang ke
seluruh jaringan dari tubuh. Sel-sel kanker dapat ditemukan pada kelenjar getah bening
dekat payudara. Sel-sel kanker dapat melampirkan untuk lainnya jaringan dan tumbuh
untuk membentuk tumor baru yang dapat merusak jaringan tersebutListen.Read
phoneticallyListe
Pada tahap awal kanker payudara biasanya tidak muncul adanya tanda-tanda atau gejala.
Tetapi ketika tumor semakin membesar, dapat terjadi perubahan yang terlihat atau
dirasakan pada payudara.

1. Ciri-Ciri Kanker Payudara


Ciri-ciri kanker payudara yang paling umum adalah adanya/timbulnya benjolan di
sekitar payudara, bisa kecil, sedang, atau besar, dapat pula terasa mengganggu atau tidak.

1. Benjolan / Penebalan di Sekitar Payudara

Benjolan di sekitar payudara merupakan salah satu ciri atau tanda paling awal yang
harus diperhatikan. Sebagian wanita memiliki benjolan di daerah ketiak atau sekitar
payudara sebagai tanda awal mereka telah terkena kanker payudara stadium awal.
Walau tidak 100 % benjolan ini menandakan bahwa seseorang terkena kanker, namun
setidaknya harus tetap diwaspadai, mulai dari yang terasa kecil atau yang sudah
mengganggu, sebaiknya langsung berkonsultasi ke dokter terkait.
Untuk membedakan mana benjolan yang kemungkinan besar adalah kanker payudara dan
mana yang tidak, berikut adalah beberapa karakteristiknya.
 Tanda Benjolan Yang Kemungkinan Kanker

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 23


 Benjolan terasa keras
 Benjolan ini tidak diskrit; tidak mudah dibedakan
 Benjolan tetap di payudara; tidak bergerak
 Hanya ada satu benjolan
 Tidak ada benjolan yang sama di payudara sebelahnya
 Kulit payudara berlesung pipit
 Benjolan disertai dengan keluarnya cairan
 Benjolan Yang Kemungkinan Kecil Menjadi Kanker
 Benjolan lunak
 Benjolan diskrit; mudah dibedakan
 Benjolan bergerak di payudara
 Ada beberapa benjolan payudara
 Ada benjolan di payudara sebelahnya.
 Benjolan menghilang setelah siklus menstruasi
Selain benjolan, penebalan payudara di bawah ketiak juga wajib diwaspadai dan harus
segera dikonsultasikan kepada dokter terkait.

2. Perubahan Ukuran dan Bentuk Payudara

 Perubahan Ukuran
Dari yang sebelumnya besar, 34 hanya menjadi 32 (Contoh dalam ukuran bra)
Perubahan Bentuk

Dari yang sebelumnya mancung, sekarang menjadi tengkulai ke bawah.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 24


Perubahan ukuran dan bentuk ini dapat terjadi pada salah satu payudara, atau kedua-
duanya. Jadi ada baiknya jika diperhatikan perubahan salah satu, atau keduanya dalam hal
bentuk dan ukurannya.

3. Terdapat Kerutan di Sekitar Payudara

Kerutan biasanya dialami oleh orang yang sudah tua, namun tidak halnya jika
seseorang mengalami atau terkena gejala awal kanker payudara, kerutan mungkin saja
terdapat di bagian tertentu di payudara.
 Kulit payudara normal
Kulit payudara normal tidak memiliki kerutan, cenderung halus dan permukaan yang
rata (kecuali di daerah puting)
 Kerutan Tanda Kanker Payudara
Kerutan tanda kanker payudara ini dapat dirasakan dengan tangan perbedaannya,
permukan kasar dan spesifik di daerah tertentu pada kulit payudara.
Biasanya kerutan ini akan berwarna sedikit hitam dan tidak terlalu besar lingkupnya.

4. Keluarnya Cairan Dari Puting Secara Tiba Tiba

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 25


Ketika tanpa sebab yang jelas (tidak sedang menyusui) tiba tiba keluar cairan dari
puting, maka ini adalah salah satu gejala anda terkena kanker payudara.
 Cairan putih/bening
Cairan yang keluar dari puting ini dapat berwarna putih dan bening, agak kental atau encer.
 Cairan Darah/Kecoklatan
Jika puting mengeluarkan cairan coklat atau bahkan berupa cairan berwarna merah darah,
ini sudah tahap kronis. Kemungkinan besar ini merupakan gejala awal kanker payudara.

5. Nyeri Tidak Kunjung Hilang Di Bagian Tertentu Payudara

Payudara mungkin saja terasa nyeri ketika seseorang mengalami menstruasi


ataupun ketika sedang hamil. Namun tentu rasa nyeri tersebut dapat hilang seiring dengan
selesainya siklus yang dilalui.
PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 26
Namun jika rasa nyeri tidak kunjung hilang coba diteliti lagi apakah bagian yang nyeri
tersebut terletak pada posisi yang sama atau tidak. Jika pada bagian yang sama maka akan
semakin besar kemungkinan bahwa itu merupakan gejala kanker payudara yang harus
diwaspadai.
Apa yang harus dilakukan pada nyeri tersebut?
 Jangan di pencet atau ditempelkan dengan’minyak’ pereda nyeri
 Segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
 Jangan dibiarkan terlalu lama, karena akan sangat berbahaya
 
6. Payudara Nampak Kemerahan dan Bengkak

Jika seseorang mengalami perubahan drastis dari warna kulit sekitar payudara seperti
memerah, bengkak, atau terlihat gelap di salah satu sisi dan bagian tertentu pada payudara,
maka sebaiknya dikonsultasikan pada dokter spesialis terkait.
 Kemerahan
Amati kulit sekitar payudara, lihat apakah ada warna aneh di bagian bawah, atas, atau
samping. Tanda merah ini biasanya akan membawa kehangatan jika di sentuh. Seperti
orang pada saat demam, namun hanya pada daerah tersebut saja.
 Bengkak
Selain benjolan ada juga bengkak yang lunak, tidak seperti benjolan yang keras bengkak
ini cenderung lebih lunak sifatnya.

7. Puting Masuk Ke Dalam

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 27


Puting susu biasanya akan timbul, kalau pun sedang mengecil setidaknya dia akan
sejajar dengan kulit. Namun keanehan harus diperhatikan ketika ia telah menukik ke dalam
dan tidak sewajarnya.
Apakah puting susu saja ?
Tidak. Semua bagian di payudara yang menukik di dalam harus diwaspadai sebagai
gejala kanker payudara yang patut dilakukan pengecekan lebih lanjut agar tidak menjadi
lebih bahaya.
Puting susu yang ‘bersembunyi’ di dalam dapat terjadi di hanya salah satu bagian saja atau
di kedua bagian sekaligus.

8. Gatal, Bersisik Sakit, dan Ruam di Puting Susu

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 28


Faktor lain yang dapat menjadi ciri-ciri penyakit kanker payudara adalah timbulnya
gatal yang tidak terduga di sekitar daerah payudara. Gatal ini dapat terjadi dalam skala
kecil dan tidak terlalu mengganggu sampai yang cukup mengganggu karena sulit hilang
serta intensitasnya sudah sangat tinggi.
 Bersisik
Di kulit payudara juga timbul semacam sisik yang cukup mengganggu karena sakit
jika dikelupas atau dipegang. Bersisik pada bagian kulit mana pun tentu harus
mendapat treatment yang lebih karena sewajarnya kulit manusia tidak akan bersisik,
terlebih jika terjadi di daerah payudara.
 Ruam
Khusus untuk ruam hanya terjadi di sekitar puting susu, jika terjadi ruam, sebaiknya
berkonsultasi di dokter terkait.
9. Gejala Lanjut Kanker Payudara
Ciri di atas merupakan gejala awal kanker payudara, namun tentu jika kanker sudah
menyebar tentu tidak hanya memberikan efek pada fisik di sekitar payudara tersebut.
Berikut adalah tanda dan efek kanker payudara yang terlambat diketahui atau ketika kanker
telah menyebar dan mempengaruhi bagian lain di tubuh kita.
1. Nyeri tulang
2. Mual
3. Kehilangan nafsu makan
4. Penurunan berat badan
5. Penyakit kuning
6. Penumpukan cairan di sekitar paru-paru (efusi pleura)
7. Sesak napas
8. Sakit kepala hebat dan tidak lekas sembuh
9. Batuk
10. Penglihatan ganda
11. Kelemahan otot

 Cara Pencegahan
1. Pencegahan primordial
Upaya ini dimaksudkan dengan memberi kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan
faktor risiko lainnya. Upaya pencegahan ini sangat kompleks dan tidak hanya merupakan

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 29


upaya dari pihak kesehatan saja, misalnya menciptakan prakondisi sehingga masyarakat
merasa bahwa rokok itu suatu kebiasaan yang kurang baik, dan mempromosikan program
berolahraga secara teratur serta melakukan salah satu bentuk promosi kesehatan yang
ditujukan pada orang yang sehat melalui upaya pola hidup sehat.
2. Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada kanker payudara dilakukan pada orang yang memiliki resiko
untuk terkena kanker payudara melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada
berbagai faktor resiko.
Beberapa cara yang dilakukan adalah :
a. Perbanyak makan buah dan sayuran berwarna kuning atau hijau karena banyak
mengandung vitamin, seperti beta karoten, vitamin c, mineral, klorofil, dan fitonutrien
lainnya yang dapat melindungi tubuh dari kanker.
b. Kurangi makanan yang mengandung lemak tinggi. Telah banyak bukti yang
menunjukan adanya hubungan makanan tinggi lemak dengan beberapa jenis kanker, dan
yang terbanyak terjadi pada kanker payudara.
c. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung serat. Serat akan menyerap zat-zat
yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar dengan feses.
d. Makanlah produk kedelai seperti tahu dan tempe. Kedelai selain mengandung flonoid
yang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung genestein yang berfungsi
sebagai estrogen nabati (fitoestrogen). Estrogen nabati iini akan menempel pada
reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi
estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel
kanker.
e. Kurangi makan makanan yang diasinkan, dibakar, diasap atau diawetkan dengan nitrit.
Makanan tersebut dapat menghasilkan senyawa kimia yang dapat berubah menjadi
karsinogen aktif.
f. Hindari alkohol dan rokok.
g. Pengontrolan berat badan dengan diet seimbang dan olahraga akan mengurangiresiko
terkena kanker payudara.
h. Upayakan pola hidup yang seimbang seperti menghindari gaya hidup yang sering
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, makanan cepat saji dan usahakan olahraga
teratur.
i. Hindari stress. Kaum perempuan harus mewaspadai setiap perubahan yang terjadi pada
payudaranya. Untuk mengetahui perubahan-perubahan tersebut, ada cara sederhana

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 30


yang disebut “SADARI” atau periksa payudara sendiri. Pada wanita produktif,
SADARI harus dilakukan sebulan sekali, 5-7 hari setelah haid berakhir, karena saat ini
pengaruh hormonal estrogen progesterone sangat rendah dan jaringan kelenjar payudara
saat itu dalam keadaan tidak oedema sehingga lebih mudah meraba adanya tumor atau
kelainan.
3. Pecegahan Sekunder
Pencegahan sekunder berupa usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan lebih lanjut
akibat kanker payudara dengan mengidentifikasi kelompok populasi berisiko tinggi
terhadap kanker payudara, dan deteksi dini pada individu yang tanpa gejala. Deteksi dini
dapat dilakukan dengan :4.) Pencegahan Tersier
pencegahan tersier adalah usaha untuk mencegah timbulnya komplikasi kanker payudara.
( Anonim, 2010 ).

3.3 PELAKSANAAN IVA DAN SADANIS

1. Perencanaan
Program IVA dan SADANIS merupakan program nasional Menteri Kesehatan RI, Prof
dr. Nila F. Moeloek menyatakan bahwa banyak perempuan Indonesia yang terkena
penyakit kanker. Dimana kanker payudara dan kanker serviks berada diurutan pertama dan
kedua.Dijelaskan oleh Menkes, dengan melakukan IVA Test maka bisa diketahui apakah
seseorang positif pra kanker (sebelum kanker) atau tidak.

Terlaksananya Pemeriksaan IVA di Kecamatan Betung tak luput dari dukungan Bapak
Camat yang mulai mengeluarkan himbauan untuk melakukan cek IVA DI pada tahun
2018 ditahun 2019 terbentuklah Pojok IVA Kecamatan Betung, Menindak lanjut Peraturan
Mentri Kesehatan No. 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi No. 34 Tahun 2015
tentang Pencegahan Kanker Servik dan Payudara.Maka Bapak Camat Betung
mengeluarkan Surat Edaran yang isinya mewajibkan setiap Kepala Desa/Kelurahan Untuk
memiliki Pojok IVA, surat Tanggal 17 Mei 2019 No. 050/157/Betung/2019 terbentuklah
kepengurusan POJOK IVA Di Kecamatan Betung berdasarkan keputusan NO. 60 TAHUN
2019 dan ditindak lanjuti oleh Ibu Ketua TP PKK Kecamatan Betung dengan
mengeluarkan surat Himbauan kepada seluruh KetuTP PKK Desa/Kelurahan No.
159/SKR/PKK.Btg/2019

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 31


 Syarat untuk melakukan pemeriksaan IVA adalah sebagai berikut :
1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual.
2. Tidak sedang dalam keadaan menstruasi.
3. Tidak sedang hamil.
4. Tidak melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu 24 jam.
 Syarat untuk melakukan pemeriksaan SADANIS kapan pun dan dalam keadaan apa
saja bisa dilakukan yang terpenting tidak dilihat orang banyak
 Adapaun perencaan kegiatan IVA dan SADANIS di7 desa Di Wilayah Kerja
Puskesmas Betung Kota adalah sebagai berikut :
 Di tahun 2019 kami bekerja sama dengan KUA dalam acarah “ BIMWIN
(Bimbingan Perkawinan) “ disini Kepala UPT. Puskesmas Betung Kota
menyampaikan Penyuluhan tentang kesehatan yang berhubungan dengan Alat
Reproduksi Wanita Materi Kanker Servik dan Alat reproduksi wanita/laki-laki guna
mempersiapkan calon Ayah dan Ibu Muda pada acara ini kami melakukan
Posbindu dan pemeriksaan labor untuk seluruh calon Pengantin tes golong darah,
TD, BB, LP. TB TES Hepatitis, HIV AIDS, Gulah Darah, Asam Urat, Colesterol

 Pembentukan Pojok IVA diDesa/Kelurahan mempunyai tugas :


1. Pemetaan seluruh sasaran IVA
2. Sosialisasi kegiaan IVA dan Sadanis padawaktu pertemuan PKK
Desa/Kelurahan
 Penjadwalan kegiatanpemeriksaan IVA Test Di 7 Desa Wilayah Kerja
Puskesmas Betung Kotapenjadwalan ini ditetapkan Pemegang Program IVA
dengan tidak mengganggu Jadwal kegiatan Tim IVA yang lainnya di
Puskesmas Betung Kota

JADWAL PEMERIKSAAN TAHUN 2018

Nama BULAN

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 32


Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sri
4 15 13 23 7 21 16 27 17 15 17 28
Kembang
Bukit 10 8 6 25 2 24 17 25 15 12 22 26
Betung 15 12 12 16 8 25 5 28 12 22 19 17
Rimbah
18 14 8 18 9 26 19 20 15 23 21 19
Asam
Suka
22 19 5 24 6 27 25 23 18 24 12 11
Mulya
Lubuk
24 22 10 17 4 28 18 14 20 29 13 12
Karet
Pulau Rajak 29 26 26 12 3 29 24 16 24 10 23 6

JADWAL PEMERIKSAAN TAHUN 2019

Nama BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Desa
Sri
Kembang 17 23 4 8 20 22 22 19 21 5  
Bukit 7 21 6 11 24 25 26 20 20 6 21
Betung 9 4 11 15 22 15 27 21 19 15 26
Rimbah BULA
Asam 14 6 14 18 N 17 18 19 14 14 16  
Suka PUASA
Mulya 3 20 18 20 21 23 20 13 13 25 29
Lubuk
Karet 21 18 23 9 18 11 29 25 23 22  
Pulau Rajak 24 19 25 10 19 8 5 24 22 26  

RENCANA JADWAL PEMERIKSAAN TAHUN 2020

Nama BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Desa
Sri
Kembang 14 18 10 6 17 30 5 7 12 23 11
Bukit 22 22 14 16 18 2 6 3 22 25 7
Betung 28 4 23 9 3 27 10 10 19 16 9
Rimbah BULA 11 7 25 14 20 19 14
Asam N
Suka 9 27 26 20 PUASA
Mulya 16 26 17 13 22 21 13 17 5 4 16
Lubuk
Karet 21 6 30 8 25 23 24 21 14 5 21
Pulau Rajak 6 12 28 15 29 8 26 24 26 30 23

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 33


Proses Terbentuknya Inovasi : DIVA (Duta IVA) ditahun 2019 :

Terbentuknya DIVA dikarena ditahun 2018 Puskesmas Betung Kota kecamatan


betung belum mencapai target pemeriksaan PUS 100%. Ditahun 2018 Pemeriksaan yang
dilakukan Tim IVA Puskesmas Betung Kota di 7 desa diwilayah kecamatan betung baru
mencapai 50%
Pemegang Program IVA Puskesmas Betung Kota mencari ide untuk kemajuan
Pemeriksaan IVA
 PELAYANAN IVAdiwilayah Kerja Puskesmas Betung Kotasebelum terbentuklah Inovasi
DIVA
DIVA<50%
(Duta IVA) terbentuk dulu Pojok IVA
DIWILAYAH Kecamatan
(DUTA IVA) Proses terbentuk DIVA :
BETUNG
 KURANG TUGAS DIVA:
INPUT DARI
KESADARAN PROSES OUTCOME
 KURMA DIVA
IBU-IBU UNTUK  TERBENTUK
(KUNJUNGAN RUMAH
MELAKUKAN DUTA IVA) DIVA PROJA
PEMERIKSAAN (Duta IVA Pedul
IVA  MOTOR JUPITER Reproduksi
 KURANG PAHAM (MOTOR JEMPUT Remja)
TENTANG PESERTA IVA
YANG TAKUT  PAMILI IVA
KESEHATAN (Para Suami
DIPERIKSA)
REPRODUKSI Peduli IVA)
 PELAKSANAAN
WANITA PELAYANAN IVA
 KURANG
PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep
DITAHUN 2019  >100% Page 34
INPORMASI  SASARAN IVA DILAKUKAN IVA
TENTANG TAHUN 2019 Th 2019
PENYAKIT TERLAYANI
3.1.11 INOVASI IVA Puskesmas Betung Kota Tahun 2019

Menindak lanjuti hasil evaluasi belum tercapai target pemeriksan IVA ditahun 2018
di wilayah kerja Puskesmas Betung Kota maka pemegang program IVA Puskesmas
Betung Kota bersama Pojok IVA Kecamatan Duta IVAmelakukan pertemuan kader
Posbindu IVA di 7 Desa/Kelurahan untuk melakukan perbaikan program ditahun 2019.
Kegiatan ini merupakan pertemuan rutin diluar jam kerja dengan acarah bebas
dibawah bimbingan Pemegang Program PTM IVAPuskesmas Betung Kota dan Tim Pojok
IVA Kecamatan Betungmencari pemecahan masalah yang dihadapi DIVA dalam megajak
PUS didesa/kelurahan untuk melakukan pemeriksaan IVA.

b. DUTA IVA dipanggil dengan sebutan DIVA Terbentuklah INOVASI dari


permasalahan yang ada yaitu :
“”””””DUTA (Duta IVA)””””
Kader yang mensosialisaikan cek IVA di beri gelar DIVA
Ada pun tugas dari DIVA adalah :

1. KURMA DIVA( Kunjungan Rumah Duta IVA)

Adapun kegiatan KURMADIVAadalah :

a) Diva Mendata ibu-ibu yang belum melakukan pemeriksaan IVA


b) Memberikan penjelasan tentang IVA melalui mediah Penyuluhan baik dengan
Livlet atupun dengan metode nonton bersama tentang Kanker Servik kepada ibu-
ibu yang tidak mau melakukan pemeriksaan IVA baik melalui kunjungan rumah,
disaat ada ibu - ibu yang lagi Gerumpi setelah aktifitas rutin. Atu pun di majelis

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 35


talim, DIVA juga akan memberikanpengetahuan/penyuluhan kepada para remaja
guna mengenalkan alat reproduksi wanita sejak dini pada remaja.

2. MOTOR JUPITER ( Motor Jemput Peserta IVA yang Takut di Periksa)

para DIVA akan menjemput peserta IVA yang belum datang karena pemeriksaan IVA
dilakukan per RT dari hasil pemasangan stiker ibu yang sudah diperiksa maka akan
terlihat ibu yang sudah di periksa dan ibu yang belum diperiksa jadi para DIVA lebih
mudah mengetahui warga yang belum datang untuk melakukan pemeriksaan IVA

3. Di tahun 2019 DIVA memiliki PATNER orang kepercayaan yang dapat mendukung
kegiatan pemeriksaan IVA di tiap desa/kelurahan yaitu para suami. Dukungan Suami
terhadap perilakuIVA sangat berperan sehinga terbentukla kegiatanPAMILI IVA
( Para Suami Peduli IVA ) suksesnya pemeriksaan IVA ditahun 2019
didesa/kelurahan terutama didesa sir kembang berkat dukungan dari para suami
Alhamdulillah pada tahun ini kami dapat mencapai target pemeriksaan IVA
dikarenakan para suami berkomitmen untuk peduli dengan kesehatan istri ini
dibuktikan dengan para suami yang selalu mengingatkan supaya istri periksa IVA
bahkan para suami meyempatkan diri untuk mengantar istri periksa IVA pada tanggal
dan tempat yang telah di sepakati.
Suami adalah orang yang paling dekat dengan wanita, bahkan menjadi
seorang yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambil seorang wanita. Dukungan
suami adalah bentuk dukungan sosial sebagai respon yang dapat dirasakan dan
bermanfaat oleh anggota keluarga. Oleh karena itu, Dukungan suami menjadi faktor
penentu karena dukungan pasangan akan memberikan motivasi untuk melakukan
pemeriksaan deteksi dini kanker serviks. Suami yang mempunyai pemahaman yang
baik dapat memberikan penjelasan dan dukungannya pada istri untuk melaksanakan
perilaku sehat.
PAMILI IVA akan mengingatkan dan akan mengantar para istrinya bila
tidak bekerja untuk mendeteksi secara dini kanker rahim. Para PAMILI IVA akan
diberi kuisoner tentang IVA bukti dukungan dari SUAMI yang peduli dengan
kesehatan wanita, salah satunya kanker serviks:

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 36


1. Pemetaan pada tahun 2019 dilakukan Pemegang Program IVA, DIVA di Kecamatan
Betung dan bidan desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Betung Kota hasil dari
rembukan diketahui PUS yang ada di setiap RT menurut desa masing-masing.
2. Sosialisasi yang dilakukan Pemegang Program IVA, DIVA di Kecamatan Betung
dan bidan desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Betung Kota melakukan
penyuluhan/nonton bersama vidio kanker leher rahim dan cara pemeriksaan
SADARI di Desa/Kelurahan pada waktu kunjungan Rumah, pertemuan PKK,
pengajian ibu-ibu dan pada remaja IRMAS karena kelak mereka akan menikah.
3. Penjadwalan kegiatanpemeriksaan IVA di Desa /Kelurahan
Dengan bekerja sama dengan pemegang program IVA Puskesmas Betung Kota
DIVA dan Bidan Desa mencari jadwal tanggal yang tidak mengganggu jadwal
Kegiatan Pemegang Program IVA dan TIM IVA Puskesmas Betung Kota :

Belajar dari pengalaman ditahun 2018 ditahun 2019 pemeriksaan IVA di seluruh
Desa/Kelurahan berpindah tempat, yang tadinya pemeriksaan selalu diadakan di
Puskesmas Betung Kota pada waktu ada acarah tertentu, diposkesdes.
Ditahun 2019 pemeriksan seluruh Desa/Kelurahan bersifat jemput bola dengan
sistim dor to dor, mendapati kesepakatan pemeriksaan akan diadakan dirumah warga yang
siap memberikan ruangan kosong untuk pelayanan IVA diambil kesepakatan pemeriksaan
IVA per RT agar PUS yang berada di wilayah Desa/Kelurahan tersebut diharapkan hadir
untuk ikut serta pemeriksaan IVA
Di Tahun 2020 kami melibatkan juga TIM KB Kecamatan Betung dimana kami
bersama-sama berkolaborasi pada waktu melakukan pelayana KB dan IVA dalam satu
tempat peserta KB yang akan melakukan KB kami wajibkan untuk memeriksa IVA.

2. Pelaksanaan
Pemeriksaan IVA di wilayah Desa/Kelurahan telah teksana setiap bulan dari tahun
2018.Setiap bulannya PUS yang ada di wilayah Desa/Kelurahan akan datang ke Poskesdes
di wilayah Desa/Kelurahan untuk melakukan pemeriksaan.
Ditahun 2019 pemeriksan IVA berubah lokasih langsung ke rumah warga yang
telah ditetapkan dan bersediah memberikan ruang kosong untuk melakukan tempat
pemeriksaan IVA,pemeriksaan IVA ini terlaksana berkat kerja sama seluruh tim yang
terkait yang meliputi.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 37


Dukungan dari Bapak Camat, KUA, KB,Ibu Ketua Tim PKK Kecamatan Tim
Pojok IVA Kecamatan, Ketua Pkk Desa/Kelurahan, Kepala Desa/Kelurahan, Tim Pojok
IVA DAN Tim IVA Puskesmas Betung Kota bekerja sama denganBidan desa,danDIVA di
Desa/Kelurahanyang dibatu PAMILI IVA Para Suamiyang ikut berperan aktif Mendukung
Istri untuk melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim.

 Hasil Pelayanan IVA di Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Betung Kota.


Dari pemeriksaan yang telah dilakukan pada Tahun 2018 setiap bulannya didapati
hasil pemeriksaan 50% IVA negative. Kasus yang ditemukan adalah radang pada portio
dan keputihan dan ditemukan juga para ibu yang memiliki keluhan benjolan sejenis
lipoma atrum dipayudarah dan di ketiyak Pemeriksan IVA pada tahun 2018 belum tercapai
target.
Di Tahun 2019 hasil pemeriksaan di Desa/Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas
Betung Kota Alhamdulillah mencapai target 100% ditemukan 1 positif kanker servik, Pra
Kanker radang pada portio dan keputihan dan ditemukan juga para ibu yang memiliki
keluhan benjolan sejenis lipoma atrum dipayudarah pada waktu dilakukan SADANIS.

c. Hasil Capaian IVA ditahun 2018 dilihat pada tabel dibawah ini dibawah ini :

RIMB LUBU PULA


SRI SUKA
BL BUKI BETUN A K U tota
KEMBAN MULY
N T G ASA KARE RAJA l
G A
M T K
1 15 7 7 9 7 12 8 65
2 20 11 8 8 8 9 7 71
3 12 10 10 10 10 11 6 69
4 16 8 9 10 12 12 8 75
5 10 10 10 10 10 11 6 67
6 8 10 11 11 11 10 5 66
7 13 14 12 10 12 12 9 82
8 18 9 10 9 9 13 10 78
9 20 12 10 12 11 14 9 88

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 38


10 19 10 9 10 10 17 7 82
11 10 10 12 17 9 13 8 79
12 15 12 10 8 12 10 9 76
JM
L 176 123 118 124 121 144 92 898

d. Hasil Capaian IVA ditahun 2019 dilihat pada tabel dibawah ini dibawah ini :

RIMB LUBU PULA


SRI SUKA
BL BUKI BETUN A K U tota
KEMBAN MULY
N T G ASA KARE RAJA l
G A
M T K
1 20 38 39 24 35 12 6 174
2 30 60 100 52 70 58 10 380
3 37 45 70 20 50 36 10 268
4 35 40 60 35 64 30  264
5     3         3
6 30 70 50 42 50 20 7 269
7 16 20 45 25 40 27 10 183
8 15 40 52 31 40 35 9 222
9 30 39 60 15 50 30 5 229
10 15 30 30 13 30 10 5 133
11 4 6 15   90     115
12   18 20   88     126
JM 236
L 232 406 544 257 607 258 62 6

Hasil Pemeriksaan IVA Berdasarkan Umur di Tahun 2019 :

JUMLAH SADARI
CURIGA
BULAN UMUR YANG ADA
KANGKER
DIPERIKSA BENJOLAN
1 Usia < 30
45   0
thn
Usia 30-39
46   0
thn
Usia 40-50 59 1 1
thn

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 39


Usia > 50
24   0
thn
Total 174   0
Usia < 30
15   0
thn
Usia 30-39
182   0
thn
2 Usia 40-50
132 1 1
thn
Usia > 50
51   0
thn
Total 380   0
Usia < 30
45   0
thn
Usia 30-39
94   0
thn
3 Usia 40-50
106   0
thn
Usia > 50
23   0
thn
Total 268   0
Usia < 30
28   0
thn
Usia 30-39
102   0
thn
4 Usia 40-50
99 1 1
thn
Usia > 50
35   0
thn
Total 264   0

Usia < 30
    0
thn
Usia 30-39
3   0
thn
5 Usia 40-50
    0
thn
Usia > 50
    0
thn
Total 3   0
6 Usia < 30
41   0
thn
Usia 30-39 102   0

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 40


thn
Usia 40-50
67   0
thn
Usia > 50
59   0
thn
Total 269   0
Usia < 30
32   0
thn
Usia 30-39
69   0
thn
7 Usia 40-50
47   0
thn
Usia > 50
35   0
thn
Total 183   0
Usia < 30
42 2 0
thn
Usia 30-39
78 1 0
thn
8 Usia 40-50
57   0
thn
Usia > 50
45 3 0
thn
Total 222   0

Usia < 30
24   0
thn
Usia 30-39
110   0
thn
Usia 40-50
9 62   0
thn
Usia > 50
33   0
thn
Total 229   0
Usia < 30 28   0

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 41


thn
Usia 30-39
41   0
thn
Usia 40-50
10 35   0
thn
Usia > 50
29   0
thn
Total 133   0
Usia < 30
20   0
thn
Usia 30-39
45   0
thn
Usia 40-50
11 40   0
thn
Usia > 50
10   0
thn
Total 115   0
Usia < 30
11   0
thn
Usia 30-39
45 1 0
thn
12 Usia 40-50
50 1 0
thn
Usia > 50
20 1 0
thn
Total 126 3 0

4. Evaluasi
Disetiap kegiatan ini ada kendala yang dihadapi masih ada ibu yang tidak mau diperiksa
IVA dengan alasan:
 jauh
 tidak ada yang mengantar kelokasi pemeriksaan IVA
 takut dan malu
sehingga di tahun 2018 kecamatan betung wilayah kerja Puskesmas Betung Kota belum
tercapai target pemeriksan IVA.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 42


Di tahun 2019 Kader Posbindu IVA yang diberi nama DIVA mencari solusi supaya
tercapai target pemeriksaan IVA dengan dibantu Pojok IVA Kecamatam Dan Pojok IVA
desa/Kelurahan beserta Pemegang Program IVA Puskesmas Betung Kota terbentuklah
tugas masing-masing POJOK IVA dan DUTA IVA harapan pemeriksaan iva ditahun 2019
dapat mencapai target, berkat dukungan dari semua pihak yang terlibat akhirnya ditahun
2019 Kecamatan Betung khususnya wilayah kerja Puskesmas Betung Kota Tercapai target
pemeriksaan 100% Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan metode Cek IVA dan
Pemeriksaan SADANIS.

Berikut Grafik Capaian Pemeriksaan Iva Tahun 2019 Di Wilayah Kerja Puskesmas Betung
Kota Kecamatan Betung :

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 43


CAPAIAN CEK IVA TAHUN 2019 WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BETUNG KOTA DI 7 DESA/KELURAHAN

2500

2000

1500

1000

500

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL

BAB IV
TUGAS TAMBAHAN

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 44


Bab ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi dalam rangka kegiatan
yang telah dilakukan perawat hasilKegiatan sehari hari yang dilakukan perawat di
Puskesmas Betung Kota telah direkap menjadi laporan bulanan yang selalu dikirim ke
dinas kesehatan Kab. Banyuasin setiap bulannya menjadi acuaninformasi untuk pembuatan
profil Puskesmas
Hasilk e g i a t a n p e r a w a t d a n y a n g t e l a h d i l a k s a n a k a n :
Sebelum memegang program PTM perawat kita memegang program ISPA DIARE Pada
tahun 2007 Sampai Dengan Tahun 2019 berikut rekap Laporan ISPA DIARE ditahun 2019
:
a) Ispa (Penumonia) adalah

TOTAL PENEMUAN ISPA DIWILAYAH PUSKESMAS BETUNG


KOTA TAHUN 2019

152
172
182
148
143
1,642
167

148
126
193
74 64 73

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

TOTAL PENEMUAN PENUMONIA DIWILAYAH PUSKESMAS


BETUNG KOTA TAHUN 2019
7
29 10
15
30 21
12

37 30

21

7
134

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 45


b) Diare
Diaredapatdidefinisikansebagaikejadianbuangairbesarberairlebihdaritigakali
namuntidakberdarahdalam24jam,biladisertaidengandarahdisebutdisentri.
Penyakitgastroenteritislainseperti diareberdarahdantifus perutklinisjugatermasuk
kedalamsepuluhbesarpenyakitbaikdiPuskesmasmaupuncatatanrawatinapdi
rumahsakit.
Meskipunjumlahkasusdiarecukuptinggi,namunangkakematiannya
relatifrendah.Seranganpenyakityangbersifatakutmendorongpenderitanyauntuksegera
mencari
pengobatankepelayanankesehatan.Dalamperjalananalamiahnyasebagianbesar
penderitasembuhsempurna.
Jumlah kasus Diare di wilayah Puskesmas betung Kota tahun 2018 dilaporkan 1.522

JUMLAH KASUSU DIARE PADA ANAK 1-5 TAHUN 2019


54 28 27
56 35
32
55 24
22
48 28
40
40
34
32
43
36
29 42
46 38
40 35 33

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 46


KASUS DIARE PADA PASIEN DEWASA TAHUN 2019
62
115 58
105 84
85 76
51
88 59
63 97
63
103
89
75
63
56 58 75 66
46 56 66

c. Karu Rawat Inap Puskesmas Betung Kota


Seseorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang rawat Inap
puskesmas betung kota. Pengaturan pengarahan dan pengawasan untuk menghasilkan
pelayanan keperawatan yang bermutu pemberian asuhan keperawatan yang aman efektif
tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pasien, ditahun 2019 puskesmas hanya melayani 10
pasien rawat inap berikut grafik kunjungan Pasien Rawat Inap Tahun 2019:

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 47


PASIEN RAWAT INAP TAHUN 2019
12

10

0
GASTRITIS PULNUS ISPA DIARE JUMLAH
LASERATUM

BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 48


Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan
keseahatan guna untuk meningkatkan keseahatan bagi masyarakat. Keperawatan ternyata
sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini profesi keperawatan berkembang
dengan pesat.
Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di
tatanan praktik, dalam hal ini layanan keperawatan harus diterapkan ditempat
kerja.Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan profesi serta mampu
berperan aktif di masyarakat salah satu upaya membangun masyarakat yang sehat.
, Pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas
pelayanan keperawatan. Karenanya perawat harus terus meningkatkan potensi dirinya,
salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.

b. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat harus terus meningkatkan
kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan yang berkelanjutan,
sehingga kita tidak mengalami ketertinggalan dalam masalah keperawatan. Selain itu,
sebagai perawat kita terus mencari informasi masalah perkembangan dunia keperawatan,
sehingga kita lebih mengenal bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa
belajar menghargai profesi yang kita jalani seorang perawat juga harus berperan aktif
ditengah masyarakat.

PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 49


PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 50
PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 51
PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 52
PROFIL PERAWAT DESVANITA IRISANTI,AMKep Page 53

Anda mungkin juga menyukai