Anda di halaman 1dari 24

Analisis dimensional dan

hukum kesebangunan
Analisis dimensional
• Buckingham π-theorem:
Hubungan antar variabel-variabel sejumlah n,
P1 = f(P2,P3,P4,…,Pn),
dapat dinyatakan menggunakan sejumlah (n - k)
parameter tak berdimensi,
Π1 = φ(Π1, Π2, Π3,…, Πn-k)
di mana k adalah jumlah dimensi dari n variabel
tersebut.
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Variabel-variabel yang mempengaruhi kinerja
pompa antara lain:
D : diameter impeller [L]
n : putaran pompa [1/T]
 : massa jenis fluida yang dipompa [M/L3 ]
Q : debit fluida yang dipompa [L3 /T]
 : viskositas dinamik fluida yang dipompa [M/(LT)]
E  gH : energi per unit massa yang diterima fluida [L2 /T 2 ]
P : daya input penggerak pompa [ML2 /T 3 ]
di mana M adalah dimensi yang mewakili massa, L dimensi panjang,
dan T dimensi waktu
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Dari daftar variabel di atas, dapat diketahui bahwa:
• Terdapat 7 variabel.
• Terdapat 3 dimensi yaitu, M, L, dan T.
• Berarti dibutuhkan 7 – 3 = 4 parameter tak berdimensi.
• Hubungan antara variabel-variabel yang menentukan kinerja
pompa dan variabel-variabel yang menjadi ukuran kinerja dapat
dinyatakan sebagai

f  Q, D, n,  ,  , P, E   0

• Atau dalam parameter tak-berdimensi sebagai

f ( 1 ,  2 ,  3 ,  4 )  0
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Parameter-parameter tak berdimensi di atas dapat
ditentukan sebagai berikut:
$\pi_3
• Karena terdapat 3 dimensi yaitu M, L, dan T, maka dipilih N, D, dan
ρ sebagai variabel bebas karena 3 dimensi di atas ada di dalam 3
variabel tersebut.
• Sedangkan Q, P, E, dan μ diambil sebagai variable tak bebas.
• Oleh karena itu, π1, π2, π3, dan π4 dapat ditentukan sebagai berikut

1  n x D y  z Q
1 1 1

 2  nx D y  z E
2 2 2

 3  nx D y  z P
3 3 3

 4  nx D y  z 
4 4 4
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Apabila dimensi dari masing-masing variabel
disubstitusikan ke dalam persamaan di atas, akan
diperoleh

 1  y1  M   L   1  y3  M   ML 
x 1 z1 3 x 3 z3 2
1    L  3    3    L  3   3 
T  L  T  T  L   T 
 1  y2  M   L 
x2 z2 x4 z4
 1  y4  M   M 
2
2    L  3   2  4    L  3   
T   L  T   
T   
L LT 
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Persamaan di atas dapat di tuliskan sbb.:
 1  M z L( y 3 z 3)T (  x 1)
1 1 1 1

 2  M z L y 3 z  2T   x  2
2 2 2 2

 z3 1  y3 3 z3  2 
3  M L T  x3 3
 z4 1  y4 3 z4 1   x4 1
4  M L T
• Karena π adalah parameter tak berdimensi, maka
pangkat dari masing dimensi harus sama dengan
nol.
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Dengan demikian, untuk π1 diperoleh:
z1  0
y1  3z1  3  0
 x1  1  0
• Tiga persamaan di atas dapat diselesaikan sbb.:
x1  1
y1  3z1  3  3  0  3  3
z1  0
• Dengan demikian diperoleh
Q
1  n D  Q  3
1 3 0

nD
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Sedangkan untuk π2 diperoleh:
z2  0
y2  3 z 2  2  0
 x2  2  0
• Tiga persamaan di atas dapat diselesaikan sbb.:
x2  2
y2  3 z 2  2  3  0  2  2
z2  0
• Dengan demikian diperoleh
E gH
2  n D  E  2 2  2 2
2 2 0

n D n D
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Sedangkan untuk π3 diperoleh:
z3  1  0
y3  3z3  2  0
 x2  3  0
• Tiga persamaan di atas dapat diselesaikan sbb.:
x3  3
y3  3z3  2  3  (1)  2  3  2  5
z3  1
• Dengan demikian diperoleh
P
3  n D  P  3 5
3 5 1

n D
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Sedangkan untuk π4 diperoleh:
z4  1  0
y4  3 z 4  1  0
 x4  1  0
• Tiga persamaan di atas dapat diselesaikan sbb.:
x4  1
y4  3z4  1  3  (1)  1  3  1  2
z4  1
• Dengan demikian diperoleh

4  n D   
1 2 1

 nD 2
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• π1 disebut juga sebagai specific capacity, φ :
Q
 3
nD
• π2 disebut juga sebagai specific head, ψ :
gH
 2 2
n D
• π3 disebut juga sebagai specific power, λ :
P
 3 5
n D
• 1/π4 disebut juga sebagai machine Reynolds number, Re :
1  nD 2
Re  
4 
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Parameter tak berdimensi baru dapat pula
diperoleh dengan operasi aljabar (perkalian,
pembagian, pangkat, dan akar) antar parameter tak
berdimensi yang sudah diperoleh sebelumnya.
• Dua parameter tak berdimensi yang dapat
diperoleh dengan metode ini adalah:
• Efisiensi
• Specific speed
Aplikasi analisis dimensional pada
pompa
• Efisiensi, η, dapat diperoleh melalui:
Q gH
 1   2 nD3 n 2 D 2 gHQ  n3 D5  gHQ
   3 5 
3 P nD P P
 n3 D 5
• Specific speed, ns, dapat diperoleh melalui
1/2
 Q 
 11/2  3 2 2 3/4
 Q  n D 
1/2
 nD  Q1/2 n3/2 D 3/2 n Q
ns  3/4   3     1/2 3/2 
2      
3/4 3/4 3/4
 gH  nD  gH  n D gH gH
 2 2
n D 
Rangkuman parameter-parameter
tak berdimensi
Specific head Specific speed
gH
 2 2 ns 
n Q
n D
 gH 
3/4
Specific capacity
Q pada prakteknya, g sering
 3
nD dihilangkan sehingga
Specific power n Q
P ns 
 3 5 H 3/4
n D
Efisiensi
Machine Reynolds number
 gHQ
 nD 2 
Re  P

Efisiensi sebagai fungsi kecepatan
spesifik pompa sentrifugal
Specific head/head coefficient
sebagai fungsi dari specific speed
Kurva
karakteristik
sebuah
pompa
Efisiensi turbin sebagai fungsi
kecepatan spesifik
Definisi kesebangunan

Dua impeller sebangun jika keduanya


sebangun secara geometris, kinematis
dan dinamis.
Definisi kesebangunan
• Kesebangunan geometris:
• Dua impeller sebangun geometris jika seluruh dimensi
fisik kedua impeller tersebut di ketiga sumbu (x, y, dan
z) memiliki rasio yang sama.
• Kesebangunan kinematis:
• Gerakan dua impeller sebangun kinematis jika
komponen yang sama berada pada lokasi yang sama
pada saat yang sama.
• Kesebangunan dinamis:
• Dua impeller sebangun dinamis jika rasio gaya, massa,
dan energi kedua impeller tersebut sama serta keduanya
sebangun secara geometris dan kinematis.
Hukum Kesebangunan
• Impeller-impeller yang sebangun memiliki specific
speed, specific capacity, dan specific power yang sama.
• Catatan: parameter-parameter tak berdimensi tersebut harus
dievaluasi pada BEP (best efficiency point).
• Oleh karena itu, daya, head dan kapasitas pompa
sebangun:
• Berbeda dimensi tapi beroperasi pada putaran sama
• Sama dimensi tapi beroperasi pada putaran yang berbeda
dapat diketahui menggunakan perbandingan
parameter- parameter tak berdimensi
Hubungan antara dua impeller
sebangun
Kesamaan specific power Kesamaan specific capacity

P1 P2
 Q1 Q2
1n1 D1  2 n23 D25
3 5

3 3
untuk fluida yang sama, n1 D1 n2 D2
maka 1   2 sehingga Q1 n1 D13

P1 P2 Q2 n2 D23
3 5
 3 5
n1 D1 n2 D2
P1 n13 D15
 3 5
P2 n2 D2
Hubungan antara dua impeller
sebangun
Kesamaan specific head
Kesamaan specific speed

gH1 gH 2 n1 Q1 n2 Q2
 2 2 
2 2
 gH1   gH 2 
3/4 3/4
n1 D1 n2 D2
2 2 3/4
H1 n D n2

Q1 H
 1 1 2
3/4
H2 n D 2 2 n1 Q2 H 1
2 2

Anda mungkin juga menyukai