Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS CROSSMATCH TO

TRANSFUSION RATIO (CTR)


DALAM IMPLEMENTASI STANDAR
AKREDITASI PELAYANAN DARAH DI
RUMAH SAKIT

Teguh Triyono, Fuad Anshori

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta


Latar SNARS: menetapkan adanya pelayanan
Belakang darah di rumah sakit yang sesuai
peraturan perundang-undangan dan
standar pelayanan.
Latar Ketersediaan komponen darah
Belakang merupakan aspek vital bagi
pemenuhan standar tersebut di
rumah sakit
Latar Aspek lain yang juga sangat penting
Belakang yaitu efisiensi & keadilan
Rantai Transfusi
Recrui
Pre-transfusion
t Screen Issue
testing
Donor Infectious Disease Medical
Monitor & Evaluate
Test Decission to
Administer
Collect & transfuse
(Bedside)
Prepare
UTD BDRS Bangsal

Donor Pasien

Alur permintaan darah


Alur pelayanan darah
Ikatan Kerjasama
SNARS: AP 5.11
• Lingkup pelayanan meliputi penetapan,
pelaksanaan, dokumentasi dan proses untuk:
1. Permintaan Darah
2. Penyimpanan Darah
3. Tes Kecocokan
4. Distribusi Darah
Goldar:
Skrining Cross
1 • ABO 2 antibodi 3 match
• Rh
CROSSMATCH
• Pemeriksaan silang antara komponen
darah donor dan resipien

• Untuk menghindari reaksi transfusi, dan


meningkatkan invivo survival
CROSSMATCH
• MAYOR • MINOR
Eritrosit Serum
donor donor

Serum Eritrosir
pasien pasien
Crossmatch

Di
TRANSFUSIKAN

Efisiensi & Keadilan


Crossmatch

Di TIDAK Di
TRANSFUSIKAN TRANSFUSIKAN

Efisiensi & Keadilan


Crossmatch to Transfusion ratio (CTR)
• Efisiensi dan keadilan
pelayanan darah ini dapat
diukur dengan menghitung
CTR.
• Peraturan Menteri Kesehatan
(PMK) No. 91 tahun 2015:
CTR di setiap rumah sakit
tidak boleh melebihi 2,5.
Crossmatch to Transfusion ratio (CTR)
• Implementasi standar akreditasi dalam layanan darah
salah satunya tercermin dalam capaian CTR di suatu
rumah sakit.
• Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito telah
memberlakukan Standar Prosedur Operasional
pemeriksaan crossmatch atas permintaan darah bagi
pasien yang membutuhkan

• Sejauh mana hal tersebut berpengaruh terhadap


capaian CTR di rumah sakit?
Petugas mempersiapkan komponen darah sesuai
ketentuan berikut:
SOP  Apabila permintaan komponen darah lebih dari 2
unit dan stok komponen tersebut tersedia,
diberikan maksimal 2 unit terlebih dahulu.
 Apabila permintaan komponen darah kurang dari
atau sama dengan 2 unit dan stok komponen
tersebut tersedia, diberikan sesuai jumlah
permintaan.
Tujuan Melakukan analisis capaian CTR
di RSUP Dr. Sardjito sebagai
implementasi pelayanan darah
mengacu SNARS
METODOLOGI
Metode
• Studi retrospektif dilakukan selama periode
tahun 2014-2018.
• Data jumlah penggunaan darah dan data jumlah
crossmatch: buku catatan dan laporan di Unit
Pelayanan Transfusi Darah (UPTD).

• CTR = Jumlah total crossmatch


Jumlah total kantong darah yang
ditransfusikan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penggunaan Darah
di RSUP Dr. Sardjito tahun 2014-2018
43369
39940
36124 36743
Jumlah Kantong

32742

2014 2015 2016 2017 2018


Persentase Penggunaan Komponen Darah
Tahun 2018
WRC AHF WB
Apheresis
0.05% 0.01% 0.18%
1.3%
FFP
5.72%
TC PRC
36.13% 56.61%
CTR di RSUP Dr. Sardjito
Tahun 2014-2018
1.34
Standar PMK No. 91
1.32
1.33 1.33 tahun 2015: ≤ 2,5
1.30 1.32
1.28
Crosstest Ratio

1.26
1.24
1.25
1.22
1.23
1.20
1.18
2014 2015 2016 2017 2018
MEDIS EKONOMI SOSIAL
Keuntungan CTR
• Medis: keamanan; teknis; sampel
• Ekonomi: efisiensi biaya/ tenaga/ waktu/
keamanan petugas
• Sosial: keadilan terhadap pasien lain
Analisis Ekonomi (2018)
Biaya Jumlah darah CTR Jumlah darah Risiko IN-
Crossmatch DI- DI- EFISIENSI
(@Rp) TRANSFUSIKAN CROSSMATCH (Rp)
70.000 43.369 3 130.107 6.071.660.000
70.000 43.369 2,5 108.423 4.553.780.000
70.000 43.369 1,25 54.212 759.010.000
70.000 43.369 1 43.369 0
 Crossmatch to Transfusion
Ratio di RSUP Dr Sardjito
Simpulan pada tahun 2014-2018
secara konsisten
menunjukkan penurunan
dan memenuhi standar PMK
No 91 Tahun 2015
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai