Anda di halaman 1dari 13

4

BAB 2
DATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain:

• Pencarian bahan melalui buku, artikel, dan literatur dari internet.

• Wawancara dengan narasumber dan pihak terkait.

• Survey pendapat audiens.

Penjelasan antara lain adalah sebagai berikut.

2.1.1 Artikel Elektronik, Website, dan Forum Internet

2.1.1.1 Tamansari

Lebih dari dua ratus tahun yang lalu, sebuah taman pada masa itu, yang merupakan
masa yang penuh keindahan dan rahasia, berdiri sebagai lambang kejayaan Raja
Mataram. Memang bukan asli arsitektur Jawa atau Nusantara. Namun keindahan
ciptaan bangsa Potugis itu tetap bermakna dan menjadi simbol keajaiban budaya
manusia.

Tamansari adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogya dan keluarganya.
Sebenarnya selain Taman Sari, Kesultanan Yogyakata memiliki beberapa pesanggrahan
seperti Warungboto, Manukberi, Ambarbinangun dan Ambarukmo. Kesemuanya
5

berfungsi sebagai tempat tetirah dan bersemadi Sultan beserta keluarga. Disamping
komponen-komponen yang menunjukkan sebagai tempat peristirahatan, pesanggrahan-
pesanggrahan tersebut selalu memiliki komponen pertahanan. Begitu juga hanya dengan
Tamansari.

Letak Tamansari hanya sekitar 0,5 km sebelah selatan Kraton Yogyakarta. Arsitek
bangunan ini adalah bangsa Portugis, sehingga selintas seolah-olah bangunan ini
memiliki seni arsitektur Eropa yang sangat kuat, disamping makna-makna simbolik
Jawa yang tetap dipertahankan. Namun jika kita amati, makna unsur bangunan Jawa
lebih dominan di sini. Tamansari dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono I atau
sekitar akhir abad XVII M.

Tamansari bukan hanya sekedar taman kerajaan, namun bangunan ini merupakan sebuah
kompleks yang terdiri dari kolam pemandian, kanal air, ruangan-ruangan khusus dan
sebuah kolam yang besar (apabila kanal air terbuka).

Gambar 2.1. Pintu Masuk


6

Bagian Sakral

Bagian sakral Tamansari ditunjukkan dengan sebuah bangunan yang agak menyendiri.
Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan
keluarganya.

Bagian Kolam Pemandian


Bagian ini merupakan bagian yang digunakan untuk Sultan dan keluarganya bersenang-
senang. Bagian ini terdiri dari dua buah kolam yang dipisahkan dengan bangunan
bertingkat. Air kolam keluar dari pancuran berbentuk binatang yang khas. Bangunan
kolam ini sangat unik dengan pot-pot besar didalamnya.

Gambar 2.2. Midnight


7

Gambar 2.3. Kolam

Bagian Pulau Kenanga

Bagian ini terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti,
Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah. Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti
adalah sebuah bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus
sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila
kanal air terbuka dan air mengenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa
jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat
besar.

Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah
sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai
tempat sholat.

Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai
jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada
legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan
jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon
menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian ini memang merupakan
8

bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga
Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.

Tamansari adalah sebuah tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi. Selain letaknya
yang tidak terlalu jauh dari Kraton Yogyakarta yang merupakan obyek wisata utama
kota ini, Tamansari memiliki beberapa keistimewaan. Keistimewaan Tamansari antara
lain terletak pada bangunannya sendiri yang relatif utuh dan terawat serta lingkungannya
yang sangat mendukung keberadaannya sebagai obyek wisata. Di lingkungan Tamansari
ini dapat dijumpai masjid Saka Tunggal yang memiliki satu buah tiang. Meskipun
masjid ini dibangun pada abad XX. Disamping itu, kawasan Tamansari dengan kampung
tamam-nya ini sangat terkenal dengan kerajinan batiknya. Kita dapat berbelanja maupun
melihat secara langsung pembuatan batik-batik yang berupa lukisan maupun konveksi.

Kampung Tamansari ini sangat dikenal sehingga banyak mendapat kunjungan baik dari
wisatawan mancanegara maupun wisata nusantara. Tidak jauh dari Tamansari, dapat
dijumpai Pasar ngasem yang merupakan pasar tradisional dan pasar burung terbesar di
Yogyakarta. Beberapa daya tarik pendukung inilah yang membuat Tamansari menjadi
salah satu tujuan wisata Yogyakarta Kraton Yogyakarta.

Sumber: Venom. 11 Juni (2012). Istana Air Tamansari Keraton Yogyakarta diakses 12 November 2012

dari http://www.kaskus.co.id/
9

2.1.2 Buku Literatur

Berikut adalah sumber buku yang digunakan untuk memperkuat data dan cerita
sejarah dibalik bangunan Istana Air Tamansari:

1. “Menguak Keagungan Tamansari” oleh Ign. EkaHadiyanta


2. “Perjuangan Kraton Yogyakarta” oleh Dr. Purwadi
3. “Jogja Punya Cerita” oleh Azka Press

2.1.3 Narasumber

Demi matangnya data yang didapat, saya mewawancarai narasumber yang


memiliki peran besar atas pengelolahan Istana Air Tamansari dan yang
mengetahui perkembangan bangunan klasik ini, antara lain:

1. Ketua Pengelola, Bapak Slamet Wiyono.


2. Warna Kampung Karya, Kompi Setyoko.
3. Keluarga Besar Kraton HB, Bapak Enggar.

2.1.4 Wawancara

Saya berkesempatan mengunjungi lokasi Istana Air Tamansari Yogyakarta.


Disana saya meluangkan waktu untuk mewawancarai pengujung yang data
berwisata pada saat itu. Hasil yang didapat adalah:
- Semua pengunjung tertarik akan bangunannya yang lama namun memiliki
komposisi yang enak untuk dinikmati.
- Tujuan pengunjung ialah refreshing dan ingin tahu lebih dalam cerita sejarah
yang ada.
10

2.1.5 Kuesioner

Survei terhadap target audience dilakukan dengan merancang form yang


menggunakan fitur Google Docs. Secara acak penulis melalui media sosial
Facebook dan Twitter meminta partisipasi rekan dan masyarakat umum.

Total Responden: 55

Tabel 2.1.5.1 Survei Usia

Tabel 2.1.5.2 Survei Profesi


11

Tabel 2.1.5.3 Wisata

Tabel 2.1.5.4. Tujuan Wisata

Tabel 2.1.5.5. Intensitas Wisata


12

Tabel 2.1.5.6. Yogyakarta

Tabel 2.1.5.7. Istana Air Tamansari

Tabel 2.1.5.8. Istana Air Tamansari 2


13

Tabel 2.1.5.9. Simbol

Tabel 2.1.5.10. Ketertarikan

Dari hasil kuesioner disimpulkan bahwa Istana Air Tamansari menarik di mata
responden. Dengan peluang tingginya tingkat responden akan kegiatan pariwisata,
Istana Air Tamansari dapat menjadi sebuah tujuan objek wisata responden.
Dimana, kota Yogyakarta pernah menjadi kota tujuan responden dalam berwisata.

Dengan tidak adanya identitas visual, penginformasian Istana Air Tamansari


kepada responden nihil sehingga sebagian besar responden belum pernah
mengunjungi bahkan tidak mengetahui keberadaan bangunan ini.
14

2.2 Fakta

Berkurangnya minat masyarakat Indonesia akan objek wisata yang menunjang


pendidikan dengan memiliki nilai sejarah tinggi, dan tidak berkembangnya media
informasi Istana Air Tamansari. Dengan tidak adanya identitas visual, membuat
pandangan masyarakat Indonesia tidak menarik. Berikut statistic tingkat pengunjung
Istana Air Tamansari pada tahun 2012:
1. Januari 7. Juli
Asing: 2593 orang Asing: 5330 orang
Lokal: 17496 orang Lokal: 17856 orang

2. Februari 8. Agustus
Asing: 2197 orang Asing: 5759 orang
Lokal: 10856 orang Lokal: 12103 orang

3. Maret 9. September
Asing: 2208 orang Asing: 4638 orang
Lokal: 11844 orang Lokal: 11968 orang

4. April 10. Oktober


Asing: 2995 orang Asing: 4251 orang
Lokal: 12668 orang Lokal: 13838 orang

5. Mei 11. November


Asing: 2593 orang Asing: 3658 orang
Lokal: 17496 orang Lokal: 16958 orang

6. Juni 12. Desember


Asing: 3382 orang Asing: 3459 orang
Lokal: 16785 orang Lokal: 27096 orang
3

Dengan data diatas, terlihat bahwa jumlah pengunjung Istana Air Tamansari tidak stabil
dan terdapat penurunan rata-rata pengunjung tiap periodenya sesuai musim atau bulan.
Dari data di atas dapat terlihat bahwa kurangnya minat masyarakat akan objek wisata
khususnya untuk wisatawan asing.

2.3 Data Pengunjung Tamansari

2.3.1 Demografis
Usia : 15 - 25 tahun
Jenis kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Pelajar, Pekerja, dan Wisatawan.
Pendidikan : SD, SMP, SMA, dan S1
SES :B–C

2.3.2 Geografis

Masyarakat Indonesia dan luar negeri.

2.3.3 Psikologi

Masyarakat Indonesia dan mancanegara khususnya wisatawan yang suka melakukan


perjalanan dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajarai keunikan daya tarik wisata.

2.3.4 Psikografi
Personality
• Smart

• Knowledge Enthusiast

• Flexible

3
4

2.4 Analisa

Srength :
- “Istana di atas air” satu-satunya di Pulau Jawa
- Pesanggarahan dari jaman Kerajaan Kraton yang satu-satunya masih ada sampai
ini.

Weakness :
- Beberapa bangunan di Tamansari sedang dalam masa pembaharuan.
- Tidak memiliki identitas visual dan publikasi yang baik dalam menunjang minta
kunjungan masyarakat.

Opportunities :
- 1: 10 orang menyatakan suka melakukan kegiatan pariwisata.
- Kebudayaan, kehangatan, dan keramahan penduduk kota Yogyakarta
menciptakan harmoni keindahan bagi setiap orang yang datang.
- Yogyakarta adalah tempat wisata yang memiliki daya tarik keindahan alam dan
keelokan budaya sehingga banyak sekali dikunjungi para turis asing maupun
dalam negeri..

Threat :
- Mayoritas masyarakat yang suka melakukan kegitan pariwisata adalah
- Banyaknya Wisata Sejarah, Kuliner, dan Belnja lainnya yang patut untuk
dikunjungi di kota Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai