BAB 2
DATA DAN ANALISA
Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari
berbagai sumber, antara lain:
2.1.1.1 Tamansari
Lebih dari dua ratus tahun yang lalu, sebuah taman pada masa itu, yang merupakan
masa yang penuh keindahan dan rahasia, berdiri sebagai lambang kejayaan Raja
Mataram. Memang bukan asli arsitektur Jawa atau Nusantara. Namun keindahan
ciptaan bangsa Potugis itu tetap bermakna dan menjadi simbol keajaiban budaya
manusia.
Tamansari adalah taman kerajaan atau pesanggrahan Sultan Yogya dan keluarganya.
Sebenarnya selain Taman Sari, Kesultanan Yogyakata memiliki beberapa pesanggrahan
seperti Warungboto, Manukberi, Ambarbinangun dan Ambarukmo. Kesemuanya
5
berfungsi sebagai tempat tetirah dan bersemadi Sultan beserta keluarga. Disamping
komponen-komponen yang menunjukkan sebagai tempat peristirahatan, pesanggrahan-
pesanggrahan tersebut selalu memiliki komponen pertahanan. Begitu juga hanya dengan
Tamansari.
Letak Tamansari hanya sekitar 0,5 km sebelah selatan Kraton Yogyakarta. Arsitek
bangunan ini adalah bangsa Portugis, sehingga selintas seolah-olah bangunan ini
memiliki seni arsitektur Eropa yang sangat kuat, disamping makna-makna simbolik
Jawa yang tetap dipertahankan. Namun jika kita amati, makna unsur bangunan Jawa
lebih dominan di sini. Tamansari dibangun pada masa Sultan Hamengku Buwono I atau
sekitar akhir abad XVII M.
Tamansari bukan hanya sekedar taman kerajaan, namun bangunan ini merupakan sebuah
kompleks yang terdiri dari kolam pemandian, kanal air, ruangan-ruangan khusus dan
sebuah kolam yang besar (apabila kanal air terbuka).
Bagian Sakral
Bagian sakral Tamansari ditunjukkan dengan sebuah bangunan yang agak menyendiri.
Ruangan ini terdiri dari sebuah bangunan berfungsi sebagai tempat pertapaan Sultan dan
keluarganya.
Bagian ini terdiri dari beberapa bangunan yaitu Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti,
Sumur Gemuling, dan lorong-lorong bawah tanah. Pulau Kenanga atau Pulau Cemeti
adalah sebuah bangunan tinggi yang berfungsi sebagai tempat beristirahat, sekaligus
sebagai tempat pengintaian. Bangunan inilah satu-satunya yang akan kelihatan apabila
kanal air terbuka dan air mengenangi kawasan Pulau Kenanga ini. Disebutkan bahwa
jika dilihat dari atas, bangunan seolah-olah sebuah bunga teratai di tengah kolam sangat
besar.
Sumur Gemuling adalah sebuah bangunan melingkar yang berbentuk seperti sebuah
sumur didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang konon dahulu difungsikan sebagai
tempat sholat.
Sementara itu lorong-lorong yang ada di kawasan ini dahulu konon berfungsi sebagai
jalan rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Kraton Yogyakarta. Bahkan ada
legenda yang menyebutkan bahwa lorong ini tembus ke pantai selatan dan merupakan
jalan bagi Sultan Yogyakarta untuk bertemu dengan Nyai Roro Kidul yang konon
menjadi istri bagi raja-raja Kasultanan Yogayakarta. Bagian ini memang merupakan
8
bagian yang berfungsi sebagai tempat pertahanan atau perlindungan bagi keluarga
Sultan apabila sewaktu-waktu ada serangan dari musuh.
Tamansari adalah sebuah tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi. Selain letaknya
yang tidak terlalu jauh dari Kraton Yogyakarta yang merupakan obyek wisata utama
kota ini, Tamansari memiliki beberapa keistimewaan. Keistimewaan Tamansari antara
lain terletak pada bangunannya sendiri yang relatif utuh dan terawat serta lingkungannya
yang sangat mendukung keberadaannya sebagai obyek wisata. Di lingkungan Tamansari
ini dapat dijumpai masjid Saka Tunggal yang memiliki satu buah tiang. Meskipun
masjid ini dibangun pada abad XX. Disamping itu, kawasan Tamansari dengan kampung
tamam-nya ini sangat terkenal dengan kerajinan batiknya. Kita dapat berbelanja maupun
melihat secara langsung pembuatan batik-batik yang berupa lukisan maupun konveksi.
Kampung Tamansari ini sangat dikenal sehingga banyak mendapat kunjungan baik dari
wisatawan mancanegara maupun wisata nusantara. Tidak jauh dari Tamansari, dapat
dijumpai Pasar ngasem yang merupakan pasar tradisional dan pasar burung terbesar di
Yogyakarta. Beberapa daya tarik pendukung inilah yang membuat Tamansari menjadi
salah satu tujuan wisata Yogyakarta Kraton Yogyakarta.
Sumber: Venom. 11 Juni (2012). Istana Air Tamansari Keraton Yogyakarta diakses 12 November 2012
dari http://www.kaskus.co.id/
9
Berikut adalah sumber buku yang digunakan untuk memperkuat data dan cerita
sejarah dibalik bangunan Istana Air Tamansari:
2.1.3 Narasumber
2.1.4 Wawancara
2.1.5 Kuesioner
Total Responden: 55
Dari hasil kuesioner disimpulkan bahwa Istana Air Tamansari menarik di mata
responden. Dengan peluang tingginya tingkat responden akan kegiatan pariwisata,
Istana Air Tamansari dapat menjadi sebuah tujuan objek wisata responden.
Dimana, kota Yogyakarta pernah menjadi kota tujuan responden dalam berwisata.
2.2 Fakta
2. Februari 8. Agustus
Asing: 2197 orang Asing: 5759 orang
Lokal: 10856 orang Lokal: 12103 orang
3. Maret 9. September
Asing: 2208 orang Asing: 4638 orang
Lokal: 11844 orang Lokal: 11968 orang
Dengan data diatas, terlihat bahwa jumlah pengunjung Istana Air Tamansari tidak stabil
dan terdapat penurunan rata-rata pengunjung tiap periodenya sesuai musim atau bulan.
Dari data di atas dapat terlihat bahwa kurangnya minat masyarakat akan objek wisata
khususnya untuk wisatawan asing.
2.3.1 Demografis
Usia : 15 - 25 tahun
Jenis kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Pelajar, Pekerja, dan Wisatawan.
Pendidikan : SD, SMP, SMA, dan S1
SES :B–C
2.3.2 Geografis
2.3.3 Psikologi
2.3.4 Psikografi
Personality
• Smart
• Knowledge Enthusiast
• Flexible
3
4
2.4 Analisa
Srength :
- “Istana di atas air” satu-satunya di Pulau Jawa
- Pesanggarahan dari jaman Kerajaan Kraton yang satu-satunya masih ada sampai
ini.
Weakness :
- Beberapa bangunan di Tamansari sedang dalam masa pembaharuan.
- Tidak memiliki identitas visual dan publikasi yang baik dalam menunjang minta
kunjungan masyarakat.
Opportunities :
- 1: 10 orang menyatakan suka melakukan kegiatan pariwisata.
- Kebudayaan, kehangatan, dan keramahan penduduk kota Yogyakarta
menciptakan harmoni keindahan bagi setiap orang yang datang.
- Yogyakarta adalah tempat wisata yang memiliki daya tarik keindahan alam dan
keelokan budaya sehingga banyak sekali dikunjungi para turis asing maupun
dalam negeri..
Threat :
- Mayoritas masyarakat yang suka melakukan kegitan pariwisata adalah
- Banyaknya Wisata Sejarah, Kuliner, dan Belnja lainnya yang patut untuk
dikunjungi di kota Yogyakarta.