Bab 2 New-1
Bab 2 New-1
BAB II
TINJAUAN PROYEK
Gambar 2. 3 Long Section dan Cross Section Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi
Jenis-jenis lelang berdasarkan peserta dan sistem yang digunakan, antara lain :
a. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua
penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat.
Pelelangan yang dilakukan secara terbuka artinya dapat diikuti ole rekanan yang
tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidanng usaha,
ruang lingkup atau kualifikasi kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan
diumumkan resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas/dunia usaha
yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikuti.
Pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi pada prinsipnya
dilakukan melalui metode pelelangan umum dengan pascakualifikasi.
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah
pemasukan penawaran. Pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi melalui
metode pelelangan umum diumumkan paling kurang di website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi, papan pengumuman resmi untuk
masyarakat, dan portal pengadaan nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat luas
dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Dalam pelelangan umum tidak ada negosiasi teknis dan harga.
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
dan untuk pekerjaan yang kompleks. Pelelangan yang hanya diikuti oleh rekanan
tertentu sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam DRT (Daftar
Rekanan Terseleksi) yang terpilih dari DRM, sesuai bidang usaha atau ruang
lingkup serta kualifikasi kemampuannya. Pengumumannya dilakukan secara luas
melalui media massa, media cetak, papan pengumuman resmi untuk penerangan
umum sehingga masyarakat luas dan dunia usaha dapat mengetahuinya.
Pekerjaan yang memiliki teknologi tinggi antara lain pekerjaan yang
pengoperasian atau pemeliharaannya memerlukan keahlian khusus atau peralatan
yang didesain khusus. Risiko tinggi antara lain pekerjaan yang apabila mengalami
kegagalan memiliki efek fatal bagi organisasi. Di samping itu, melalui penelitian
yang memadai oleh personil yang memiliki kompetensi yang cukup, ternyata
disimpulkan jumlah penyedianya terbatas maka digunakan metode pelelangan
terbatas. Apabila jumlah penyedianya diyakini cukup banyak meskipun temasuk
barang/jasa kompleks maka digunakan metode pelelangan umum. Mengingat tingkat
kompleksitas dan jumlah penyedia seperti telah diuraikan di atas, maka dengan
pelelangan terbatas proses pemilihan bisa lebih fokus dan efisien untuk
menghasilkan penyedia terbaik dibanding dengan pelelangan umum.
c. Pemilhan Langsung
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi
untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (Lima Miliar
Rupiah). Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa
melalui pelelangan umum dan pelelangan terbatas yang dilakukan dengan
membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi.
Negosiasi baik teknis maupun harga, sehingga mendapatkan harga yang wajar dan
dapat dipertanggung jawabkan, dari rekanan yang tercatat dari DRM sesuai dengan
bidang usaha dan ruang lingkup, serta kemampuan kualifikasi.
d. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung adalah pengadaan barang/jasa langsung kepada penyedia
barang/jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukan langsung. Pengadaan
langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan di antara
rekanan yang termasuk golongan perusahaan ekonomi lemah tanpa
melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas atau pemilihan langsung. Pada
dasarnya metode pengadaan langsung ini untuk pekerjaan yang memang nilainya
sampai dengan 200 juta rupiah untuk barang, pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya,
serta untuk pekerjaan konsultansi dengan nilai sampai dengan 50 juta rupiah.
Dengan adanya pembatasan nilai, metode pengadaan langsung memang diarahkan
untuk pekerjaan yang memang sederhana, nilainya kecil dan/atau untuk kejadian
yang insidental tapi tidak berisiko tinggi, misalnya:
1. Perbaikan atap gedung yang bocor.
2. Pengadaan ATK.
3. Pengadaan jamuan rapat.
e. Swakelola
Swakelola adalah pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab
anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Swakelola dalam
pengadaan barang jasa dapat dilakukan dengan 3 (tiga) tipe swakelola, yaitu:
1. Swakelola oleh pengguna anggaran sendiri.
2. Swakelola oleh instansi pemerintah lain.
3. Swakelola oleh kelompok masyarakat.
Pada proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, cara penetapan pelaksana
proyek menggunakan sistem Pelelangan Umum secara online melalui jalur LPSE
(Layanan Pengadaan Secara Elektronik) dengan metode prakualifikasi dan sistem
gugur. Menurut Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 4 Tahun 2015 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, penetapan
Penyedia jasa dapat mendaftarkan diri di LPSE pada awal tahun dengan
melengkapi dokumen perusahaan, setelah terdaftar jika penyedia jasa memenuhi
kualifikasi maka otomatis akan diundang. Jumlah peserta pelelangan
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi adalah 131 peserta sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 2.6 berikut :
Hasil evaluasi lelang secara online yang berisikan tentang nama peserta,
kualifikasi administrasi teknis, harga penawaran, harga terkoreksi, dan pemenang
dari lelang tersebut. Untuk daftar nama keseluruhan peserta lelang bisa dilihat
pada laman web LPSE diatas.
pihak yang berlaku sebagai kontraktor pelaksana adalah PT. Adhi Karya (Persero),
Tbk. Kontraktor pemenang lelang dapat dilihat pada Gambar 2.7.
pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
konsultan perencana.
b. Konsultan Pengawas dengan pemilik proyek
Ikatan berdasarkan kontrak (Hubungan Kontraktual). Konsultan
Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan kemajuan hasil pekerjaan
kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi imbalan berupa fee atas jasa
pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas..
c. Kontraktor dengan pemilik proyek
Ikatan berdasarkan kontrak (Hubungan Kontraktual). Kontraktor
memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari
keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
d. Konsultan dengan kontraktor
Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan (Hubungan Pelaksanaan). Konsultan
memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian kontraktor
harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dilihat pada
Gambar 2.9. Dengan terbentuknya organisasi tersebut, diharapkan aktivitas yang
dikerjakan akan sinkron dengan tujuan proyek, serta dapat diselesaikan dengan
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas rencana. Pada Gambar 2.4
menunjukkan struktur organisasi Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi di Bukit Rawi,
Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Gambar 2. 9 Struktur Organisasi Kontarktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Pada
Proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi
Kalimantan Tengah
Uraian secara garis besar mengenai tugas dan tanggung jawab struktur
organisasi diatas adalah sebagai berikut :
1. Project Manager
Dalam struktur organisasi, pimpinan merupakan kunci utama keberhasilan,
begitu pula dengan Project Manager. Seperti pimpinan pada umumnya, Project
Manager mempunyai tanggung jawab penuh atas kegiatan yang berada dibawah
keorganisasian PT. Adhi Karya (Persero), Tbk. Tugas dari seorang Project Manager
adalah mengatur keseluruhan pelaksanaan kegiatan proyek agar target yang
dihasilkan dapat sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang telah direncanakan dan
tercantum dalam dokumen kontrak. Selain itu, Project Manager bertanggung jawab
membina dan mengarahkan seluruh manajer sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing agar tujuan dapat tercapai. Secara rinci tugas Project Manager adalah
sebagai berikut :
1. Membuat petunjuk pelaksanaan termasuk RAPK dan kegiatan perencanaan
yang lain (Review Doc, Spec hitung kembali dan metode pelaksanaan).
2. Mempresentasikan RAPK untuk disahkan.
3. Menangani tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi Kontrak)
b. Administrasi keuangan, personalia dan umum.
c. Operasi lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
4. Membina hubungan kerja dengan :
a. Owner
b. Konsultan Perencana/Pengawas
c. Mitra Kerja :
Supplier
Sub Kontraktor
Mandor
5. Melaksanakan rapat mingguan atau rapat bulanan internal dan eksternal.
6. Mengadakan evaluasi terhadap :
a. Progress fisik
b. Biaya
c. Quality
d. Standard
e. Moral dan Maintenance
7. Membuat rencana tindak lanjut/corrective action terhadap penyimpangan yang
terjadi.
2.5 Dgdfh
2. 3 Data Kontrak
Data kontrak atau dokumen kontrak adalah ketentuan yang bersifat mengikat,
yang dibuat oleh pemilik proyek atau pejabat pembuat komitmen dengan kontraktor
pelaksana, dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan salah satu
pihak. Oleh karena itu, dalam dokumen kontrak biasanya terdapat ketentuan hak dan
kewajiban kedua belah pihak.
Galian Biasa
Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
4. Perkerasan Berbutir dan Beton Semen
5. Perkerasan Aspal
6. Pekerjaan Struktur
7. Pekerjaan Harian
2.3.3 Peralatan
Agar pelaksanaan proyek berjalan lancar dan sesuai dengan rencana kerja, perlu
adanya peralatan atau alat-alat berat. Peralatan itu berdaya guna tinggi jika peralatan
tersebut dapat menghasilkan produksi yang maksimal tetapi menggunakan biaya yang
minimal. Untuk mendapat hasil tersebut perlu diadakan survei lapangan secara
cermat. Adapun alat-alat yang menunjang dalam pelaksanaan proyek Pembangunan
Pile Slab Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah adalah
sebagai berikut:
1. Asphalt Mixing Plant kapasitas 60 Ton/Jam
Asphalt Mixing Plant adalah seperangkat peralatan yang mempunyai fungsi
untuk memproduksi bahan pelapisan permukaan jalan lentur yaitu campuran beraspal
panas.
2. Asphalt Finisher 10 Ton
Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot mix
yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP] pada
permukaan jalan yang akan dikerjakan.
3. Crane 10 Ton
Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali
baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan
material secara vertikal dan memindahkannya secara horizontal. Crane dilengkapi
dengan beragai peralatan untuk memudahkan pekerjaan atau pergerakan dari crane
tersebut. Crane biasanya digunakan pada industri transportasi untuk memuat atau
membongkar muatan barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada industri
b. Mandor
Mandor dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dalam taraf tertentu,
misalnya: dapat membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan,
dapat membedakan kualitas bahan-bahan yang akan digunakan, menangani pekerjaan
arsitektur, pembuatan drainase, pengerasan, pembesian dan pengecoran, serta
mengawasi pekerjaan tenaga kerja di bawahnya.