Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK KERJA

Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

BAB II
TINJAUAN PROYEK

2.1 Lokasi Proyek


Lokasi Proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi berada di Bukit Rawi,
Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah

Gambar 2. 1 Lokasi Pekerjaan Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 1 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

Gambar 2. 2Rencana Proyek Penanganan Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

Gambar 2. 3 Long Section dan Cross Section Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 2 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

2.2 Penetapan Pelaksana


Menurut Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah, penetapan pelaksanaan pemborongan dilakukan dengan
tahap:
1. Pelaksanaan Kualifikasi
2. Pengumuman dan/atau Undangan
3. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan
4. Pemberian Penjelasan
5. Penyampaian Dokumen Penawaran
6. Evaluasi Dokumen Penawaran
7. Penetapan dan Pengumuman Pemenangan dan
8. Sanggah

Jenis-jenis lelang berdasarkan peserta dan sistem yang digunakan, antara lain :
a. Pelelangan Umum
Pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua
penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat.
Pelelangan yang dilakukan secara terbuka artinya dapat diikuti ole rekanan yang
tercantum dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) sesuai dengan bidanng usaha,
ruang lingkup atau kualifikasi kemampuannya. Rencana kegiatan pelelangan
diumumkan resmi untuk penerangan umum, sehingga masyarakat luas/dunia usaha
yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikuti.
Pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi pada prinsipnya
dilakukan melalui metode pelelangan umum dengan pascakualifikasi.
Pascakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan setelah
pemasukan penawaran. Pemilihan penyedia barang/jasa pekerjaan konstruksi melalui
metode pelelangan umum diumumkan paling kurang di website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi, papan pengumuman resmi untuk
masyarakat, dan portal pengadaan nasional melalui LPSE, sehingga masyarakat luas

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 3 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

dan dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
Dalam pelelangan umum tidak ada negosiasi teknis dan harga.
b. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan
konstruksi dengan jumlah penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
dan untuk pekerjaan yang kompleks. Pelelangan yang hanya diikuti oleh rekanan
tertentu sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam DRT (Daftar
Rekanan Terseleksi) yang terpilih dari DRM, sesuai bidang usaha atau ruang
lingkup serta kualifikasi kemampuannya. Pengumumannya dilakukan secara luas
melalui media massa, media cetak, papan pengumuman resmi untuk penerangan
umum sehingga masyarakat luas dan dunia usaha dapat mengetahuinya.
Pekerjaan yang memiliki teknologi tinggi antara lain pekerjaan yang
pengoperasian atau pemeliharaannya memerlukan keahlian khusus atau peralatan
yang didesain khusus. Risiko tinggi antara lain pekerjaan yang apabila mengalami
kegagalan memiliki efek fatal bagi organisasi. Di samping itu, melalui penelitian
yang memadai oleh personil yang memiliki kompetensi yang cukup, ternyata
disimpulkan jumlah penyedianya terbatas maka digunakan metode pelelangan
terbatas. Apabila jumlah penyedianya diyakini cukup banyak meskipun temasuk
barang/jasa kompleks maka digunakan metode pelelangan umum. Mengingat tingkat
kompleksitas dan jumlah penyedia seperti telah diuraikan di atas, maka dengan
pelelangan terbatas proses pemilihan bisa lebih fokus dan efisien untuk
menghasilkan penyedia terbaik dibanding dengan pelelangan umum.
c. Pemilhan Langsung
Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan penyedia pekerjaan konstruksi
untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp5.000.000.000,00 (Lima Miliar
Rupiah). Pemilihan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa
melalui pelelangan umum dan pelelangan terbatas yang dilakukan dengan
membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar dan melakukan negosiasi.
Negosiasi baik teknis maupun harga, sehingga mendapatkan harga yang wajar dan

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 4 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

dapat dipertanggung jawabkan, dari rekanan yang tercatat dari DRM sesuai dengan
bidang usaha dan ruang lingkup, serta kemampuan kualifikasi.
d. Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung adalah pengadaan barang/jasa langsung kepada penyedia
barang/jasa, tanpa melalui pelelangan/seleksi/penunjukan langsung. Pengadaan
langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan di antara
rekanan yang termasuk golongan perusahaan ekonomi lemah tanpa
melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas atau pemilihan langsung. Pada
dasarnya metode pengadaan langsung ini untuk pekerjaan yang memang nilainya
sampai dengan 200 juta rupiah untuk barang, pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya,
serta untuk pekerjaan konsultansi dengan nilai sampai dengan 50 juta rupiah.
Dengan adanya pembatasan nilai, metode pengadaan langsung memang diarahkan
untuk pekerjaan yang memang sederhana, nilainya kecil dan/atau untuk kejadian
yang insidental tapi tidak berisiko tinggi, misalnya:
1. Perbaikan atap gedung yang bocor.
2. Pengadaan ATK.
3. Pengadaan jamuan rapat. 
e. Swakelola
Swakelola adalah pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan,
dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab
anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Swakelola dalam
pengadaan barang jasa dapat dilakukan dengan 3 (tiga) tipe swakelola, yaitu:
1. Swakelola oleh pengguna anggaran sendiri.
2. Swakelola oleh instansi pemerintah lain.
3. Swakelola oleh kelompok masyarakat.
Pada proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, cara penetapan pelaksana
proyek menggunakan sistem Pelelangan Umum secara online melalui jalur LPSE
(Layanan Pengadaan Secara Elektronik) dengan metode prakualifikasi dan sistem
gugur. Menurut Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 4 Tahun 2015 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, penetapan

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 5 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

pelaksanaan pemborongan pelelangan umum adalah metode pemilihan penyedia


barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat
diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang
memenuhi syarat. Berikut merupakan informasi lelang yang didapat dari LPSE
(Layanan Pengadaan Secara Elektronik) (Lihat Gambar 2.4)

Gambar 2. 4 Informasi Lelang

Adapun sistematika penetapan pelaksana proyek meliputi tahapan persiapan


lelang, jadwal tahapan lelang hingga pengumuman dan penunjukan pemenang lelang
dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1 Tahapan Persiapan Lelang
Tahap awal dalam persiapan lelang adalah pembentukan panitia lelang. Panitia
lelang berasal dari bagian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR). Panitia lelang dapat mengajukan pemenang lelang yang benar-benar
berkompeten kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan dalam proses
pelelangannya benar- benar melalui prosedur yang benar.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 6 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

2.2.2 Jadwal Tahapan Lelang


Jadwal tahapan lelang secara online melalu LPSE bisa dilihat pada Gambar
2.5 sebagai berikut:

Gambar 2. 5. Jadwal Tahapan Lelang


Dalam jadwal tahapan lelang tersebut meliputi beberapa tahapan dari
pengumuman prakualifikasi hingga penandatangan kontrak, tanggal tahapan lelang,
dan history perubahan.

2.2.3 Pengumuman Lelang


Pengumuman lelang berisikan infomasi paket pekerjaan proyek yang ingin di
lelang. Pada proyek ini calon Penyedia Jasa yang ingin mendaftar harus masuk ke
dalam system LPSE. LPSE adalah unit kerja yang dibentuk diseluruh
Kementerian/Lembaga/Satuan kerja perangkat daerah/Institusi lainnya (K/L/D/I)
untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik.
Selain memfasilitasi ULP/pejabat pengadaan dalam melaksanaan pengadaan
barang/jasa secara elektronik, LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan
jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangangkutan.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 7 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

Penyedia jasa dapat mendaftarkan diri di LPSE pada awal tahun dengan
melengkapi dokumen perusahaan, setelah terdaftar jika penyedia jasa memenuhi
kualifikasi maka otomatis akan diundang. Jumlah peserta pelelangan

Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi adalah 131 peserta sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 2.6 berikut :

Gambar 2. 6 Hasil Evaluasi Peserta Lelang

Hasil evaluasi lelang secara online yang berisikan tentang nama peserta,
kualifikasi administrasi teknis, harga penawaran, harga terkoreksi, dan pemenang
dari lelang tersebut. Untuk daftar nama keseluruhan peserta lelang bisa dilihat
pada laman web LPSE diatas.

2.2.4 Penunjukan Pemenang Lelang

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 8 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

Penunjukkan pemenang pekerjaan Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi


dimenangkan oleh PT. Adhi Karya (Persero), Tbk. Pemberian tugas diberikan kepada

pihak yang berlaku sebagai kontraktor pelaksana adalah PT. Adhi Karya (Persero),
Tbk. Kontraktor pemenang lelang dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2. 7 Pengumuman pemenang lelang

2.3 Struktur Organisasi Proyek


Agar pelaksanaan pekerjaan suatu proyek dapat berjalan secara efektif dan
efesien, maka pada suatu proyek mutlak adanya suatu pengaturan yang jelas
mengenai berbagai hal yang dianggap perlu. Salah satunya adalah pengaturan
hubungan kerja antar instansi yang terlibat dalam proyek. Hal ini diatur dalam suatu
kesepakatan agar setiap unsur dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik
sebagai bagian dari teamwork. Secara umum, unsur-unsur pelaksanaan
serta hubungan kerja pembangunan proyek dapat dilihat pada Gambar 2.8.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 9 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

Gambar 2. 8 Hubungan Kerja Unsur-Unsur Pelaksanaan Pembangunan


Garis Tanggung Jawab :
Garis koordinasi :
Garis Perintah :

Garis putus-putus menyatakan hubungan koordinasi antara pemilik proyek,


konsultan perencana, konsultan pengawas, dan kontraktor pelaksana. Garis lurus
tebal menyatakan hak dalam memerintah pihak lain. Berdasarkan garis panah,
pemilik proyek dapat melakukan perintah terhadap konsultan perencana, konsultan
pengawas, dan kontraktor pelaksana. Garis lurus tipis menyatakan dalam hak
tanggung jawab antara Konsultan Perencana, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan
Pengawas terhadap Pemilik Proyek.
Hubungan empat pihak yang terjadi antara pemilik proyek, konsultan
perencana, konsultan pengawas dan kontraktor diatur sebagai berikut:
a. Konsultan Perencana dengan pemilik proyek
Ikatan berdasarkan kontrak (Hubungan Kontraktual). Konsultan
Perencana memberikan layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan
berupa gambar-gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, sedangkan

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 10 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
konsultan perencana.
b. Konsultan Pengawas dengan pemilik proyek
Ikatan berdasarkan kontrak (Hubungan Kontraktual). Konsultan
Pengawas bertanggung jawab wajib melaporkan kemajuan hasil pekerjaan
kepada pemberi tugas. Pemberi tugas memberi imbalan berupa fee atas jasa
pengawasan yang dilakukan oleh Konsultan Pengawas..
c. Kontraktor dengan pemilik proyek
Ikatan berdasarkan kontrak (Hubungan Kontraktual). Kontraktor
memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari
keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan
peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
d. Konsultan dengan kontraktor
Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan (Hubungan Pelaksanaan). Konsultan
memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat, kemudian kontraktor
harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.

2.3.1 Pemilik Proyek (Owner)


Pemilik Proyek atau yang disebut juga dengan owner, baik dari perseorangan
maupun kelompok yang menanamkan modalnya untuk pembangunan sebuah proyek
yang sifatnya komersial. Modal awal untuk memulai sebuah pembangunan proyek
adalah dari pihak owner. Untuk tahapan yang dilalui didalam proses pembangunan
proyek yaitu menentukan pihak Managemen Konstruksi yang dipilih oleh owner,
kemudian dari pihak Managemen Konstruksi akan mengadakan lelang untuk proyek
yang sudah dipersiapkan oleh pihak owner.
 Tugas Pemilik Proyek :
a. Menjadi penyedia bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan proyek
yang akan dibangun,

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 11 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

b. Menjadi penyemangat dan media bagi pihak-pihak yang ingin


berkembang supaya pihak yang dimaksud bisa bekerja dengan maksimal
untuk selanjutnya,
c. Sanggup menjadi konsistensi dalam menghadapi sebuah permasalahan
yang diakibatkan oleh suatu pekerjaan yang kurang sesuai.
 Tugas dan Wewenang Pemilik Proyek
Dalam pembangunan sebuah proyek owner memiliki hak dan kewajiban
yang harus di laksanakan untuk menunjang keberhasilan pembangunan proyek,
Dinas Pekerjaan Umum yang berperan sebagai owner dalam proyek jembatan
Sendang ini memiliki wewenang dan tugas terhadap penyedia jsa sebagai
berikut :
a. Membuat surat perintah kerja (SPK),
b. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek,
c. Mengadakan kegiatan administrasi proyek,
d. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dan
perubahan rencana saat pelaksanaan dengan pertimbangan yang diberikan
oleh konsultan,
e. Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan
proyek,
f. Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK),
g. Menjadi penengah apabila terjadi perselisihan menyangkut proyek.
h. Menerima proyek yang sudah dikerjakan oleh kontraktor.

2.3.2 Konsulltan Perencana


Konsultan Perencana adalah badan usaha atau seseorang diberi tugas oleh
pemberi tugas untuk merencanakan dan mendesain bangunan sesuai dengan
keinginan pemilik proyek. Selain itu juga memberikan saran dan pertimbangan akan
segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan proyek tersebut. Pekerjaan

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 12 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

perencanaan meliputi perencanaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal,


anggaran biaya serta waktu pelaksanaan.
 Konsultan Perencana mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan lengkap meliputi gambar rencana, Rencana Kerja
dan Syarat (RKS), perhitungan struktur, serta perencanaan anggaran
biaya,
b. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan,
c. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik proyek, konsultan
pengawas, dan kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan
d. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek,
e. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal
yang kurang jelas dari gambar bestek dan Rencana Kerja dan Syarat
(RKS),
f. Membantu pemilik proyek mengurus surat-surat ijin dari pemerintah dan
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pembangunan proyek
tersebut,
g. Bertanggungjawab kepada pemilik proyek, yang dalam hal ini diwakili
oleh pimpinan proyek akan segala rancangan struktur maupun arsitektur
yang akan dilaksanakan.
 Dokumen yang direncanakan oleh pihak divisi perencana teknis adalah:
1. Mengadakan penelitian mengenai kondisi lahan atau laporan hasil
penelitian lapangan
2. Melakukan survey proyek sejenis atau laporan hasil survey
3. Laporan pendahuluan dan membuat analisa harga awal (RAB)
4. Rencana kerja dan syarat pekerjaan (RKS)
5. Pembuatan gambar rencana
6. Membuat perhitungan teknis sesuai dengan TOR (Term Of Reference)
Adapun konsultan perencana dalam proyek pembangunan Pile Slab Bukit Rawi
PT. GLOBAL PROTEX SYNERGY JO PT. DIANTARA REANUSA JO. PT
YUCO.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 13 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

2.3.3 Kontraktor Utama


Kontraktor atau pemborong adalah perusahaan, baik perorangan atau badan
hukum yang bidang usahanya adalah menerima tugas, melaksanakan pengadaan
barang, melaksanakan pekerjaan dan menerima pembayaran yang telah disetujui
bersama dalam kontrak.
Kontraktor juga dituntut untuk bisa bergerak cepat jika terjadi sesuatu dilapangan
seperti kesalahan teknis,maupun sesuatu yang disebabkan oleh alam dan dituntut
memberikan solusi yang bisa dipertanggung jawabkan. Pada proyek Pembangunan
Pile Slab Bukit Rawi. PT Adhi Karya (Persero), Tbk sebagai kontraktor yang terpilih
sebagai pelaksana proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi.
Tugas kontraktor/pelaksana adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan apa yang telah dirancang oleh konsultan perencana
sesuai dengan perjanjian kontrak.
2. Menjalankan metode-metode teknik, tahapan-tahapan pekerjaan dan
prosedur kerja sesuai dengan dokumen kontrak dalam melaksanakan
pekerjaan.
3. Membuat jadwal pelaksanaan (time schedule) secara terperinci sesuai
dengan jenis kegiatan yang ada serat mengevaluasinya.
4. Menyediakan bahan-bahan, tenaga kerja, alat-alat, listrik dan segala apa
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
5. Menyusun strategi untuk mempercepat pekerjaan dan menjaga ketepatan
waktu pelaksanaan sesuai dengan perjanjian.

Kewajiban kontraktor/pelaksana adalah sebagai berikut


1. Bertanggung jawab atas selesainya bangunan yang dibuat dengan
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
2. Mengikuti ketentuan-ketentuan yang yang ada dalam dokumen kontrak.
3. Mengikuti dan menaati petunjuk yang diberikan oleh konsultan
maupun stafnya.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 14 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

4. Memeriksa dan meneliti semua gambar dan ketentuan-ketebtuan dalam


kontrak pekerjaan. Apabila diperkirakan ada kesalahan, maka harus
menyampaikan kepada pemberi tugas untuk mendapatkan penyelesaian
lebih lanjut.
5. Dalam melaksanakan pekerjaan atau pengadaan barang wajib menaati
semua peraturan yang berlaku, di antaranya perturan tentang keselamatan
kerja dan peraturan tentang perburuhan

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 15 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

2.3.4 Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas adalah perusahaan atau instansi yang memenuhi
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan dengan sertifikasi keahlian. Konsultan
pengawas dipilih melalui lelang hingga melakukan pengendalian proyek, dan sebagai
pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan proyek. Dalam proyek ini Konsultan
Pengawas di lapangan adalah PT.ESA PRATAMA CIPTA SELEBES, KSO. Secara
lebih rinci lingkup pekerjaan konsultan manajemen konstruksi adalah:
a. Membantu Koordinator Lapangan dalam melaksanakan tugasnya untuk
mengawasi agar pekerjaan konstruksi tersebut selesai dan sesuai dengan
perencanaan. Dalam hal ini termasuk penyiapan laporan, pengendalian
kualitas dan mengawasi kebenaran pengisian form, mengawasi prosedur
pelaksanaan manajemen, memprakarsai rapat dan komunikasi dengan
kontraktor.
b. Berhubungan dengan Satker dan instasi terkait dalam menyiapkan
perubahan rencana, membantu penyusunan perubahan volume, perubahan
gambar dan spesifikasi.
c. Bertanggung jawab dalam pengendalian kualitas pekerjaan dan ikut
menandatangani sertifikat bayaran bulanan jika kualitas pekerjaan memuaskan.
d. Membimbing kontraktor dalam mengidentifikasi pekerjaan yang
belum dilaksanakan.
e. Membantu rekomendasi-rekomendasi dalam penyampaian laporan
kemajuan bulanan kegiatan konstruksi.
f. Menyiapkan laporan triwulan tentang pengadaan fisik, kemajuan
pembiayaan fisik

2.4 Struktur Organisasi Kontraktor


Pada studi ini, peninjauan pada Proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi di
Bukit Rawi, Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan oleh PT. Adhi
Karya (Persero), Tbk yakni sebagai kontraktor utama. Adapun struktur organisasi PT.
Adhi Karya (Persero), Tbk. Dalam Proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi di

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 16 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah dilihat pada
Gambar 2.9. Dengan terbentuknya organisasi tersebut, diharapkan aktivitas yang
dikerjakan akan sinkron dengan tujuan proyek, serta dapat diselesaikan dengan
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas rencana. Pada Gambar 2.4
menunjukkan struktur organisasi Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi di Bukit Rawi,
Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.

Gambar 2. 9 Struktur Organisasi Kontarktor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk Pada
Proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi
Kalimantan Tengah
Uraian secara garis besar mengenai tugas dan tanggung jawab struktur
organisasi diatas adalah sebagai berikut :
1. Project Manager
Dalam struktur organisasi, pimpinan merupakan kunci utama keberhasilan,
begitu pula dengan Project Manager. Seperti pimpinan pada umumnya, Project
Manager mempunyai tanggung jawab penuh atas kegiatan yang berada dibawah

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 17 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

keorganisasian PT. Adhi Karya (Persero), Tbk. Tugas dari seorang Project Manager
adalah mengatur keseluruhan pelaksanaan kegiatan proyek agar target yang
dihasilkan dapat sesuai dengan biaya, mutu dan waktu yang telah direncanakan dan
tercantum dalam dokumen kontrak. Selain itu, Project Manager bertanggung jawab
membina dan mengarahkan seluruh manajer sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing agar tujuan dapat tercapai. Secara rinci tugas Project Manager adalah
sebagai berikut :
1. Membuat petunjuk pelaksanaan termasuk RAPK dan kegiatan perencanaan
yang lain (Review Doc, Spec hitung kembali dan metode pelaksanaan).
2. Mempresentasikan RAPK untuk disahkan.
3. Menangani tugas-tugas :
a. Engineering (termasuk Administrasi Kontrak)
b. Administrasi keuangan, personalia dan umum.
c. Operasi lapangan (Quality Plan, Production Plan dan Safety Plan).
4. Membina hubungan kerja dengan :
a. Owner
b. Konsultan Perencana/Pengawas
c. Mitra Kerja :
 Supplier
 Sub Kontraktor
 Mandor
5. Melaksanakan rapat mingguan atau rapat bulanan internal dan eksternal.
6. Mengadakan evaluasi terhadap :
a. Progress fisik
b. Biaya
c. Quality
d. Standard
e. Moral dan Maintenance
7. Membuat rencana tindak lanjut/corrective action terhadap penyimpangan yang
terjadi.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 18 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

8. Membina SEM, SOM, SAM guna peningkatan kinerjanya dalam mendukung


visi perusahaan.

2. Project Engineering Manager


3. Project Commercial Manager
4. Project Procurement Manager
5. Project Production Manager
6. Project QHSE Manager
7. Project Finance Manager
8. Construction Engineer
9. Procurement
10. Cost Control
11. Risk Officer
12. Quantity Surveyor
13. Scheduller
14. DCC
15. Supervisor
16. Logistic
17. Quality Control
18. Surveyor
19. Drafter & BIM Modeller
20. Safety Officer
21. Tenaga Harian

2.5 Dgdfh

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 19 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

2. 3 Data Kontrak
Data kontrak atau dokumen kontrak adalah ketentuan yang bersifat mengikat,
yang dibuat oleh pemilik proyek atau pejabat pembuat komitmen dengan kontraktor
pelaksana, dengan tujuan agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan salah satu
pihak. Oleh karena itu, dalam dokumen kontrak biasanya terdapat ketentuan hak dan
kewajiban kedua belah pihak.

2.3.1 Jenis Konstruksi


Jenis Konstruksi dari proyek Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, Kabupaten
Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah adalah struktur beton bertulang dan
perkerasan jalan.

2.3.2 Metode Pelaksanaan


Adapun jenis dan macam pekerjaan yang dilaksanakan pada proyek
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan
Tengah adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Drainase
 Galian Drainase
 Saluran Air
3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
 Galian Struktur Kedalaman 0-2 Meter
 Geotekstil Separator Kelas 1 (Non Woven, Woven Dan Geogrid)
 Penyiapan Badan Jalan

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 20 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

 Galian Biasa
 Timbunan Pilihan Dari Sumber Galian
4. Perkerasan Berbutir dan Beton Semen
5. Perkerasan Aspal
6. Pekerjaan Struktur
7. Pekerjaan Harian

2.3.3 Peralatan
Agar pelaksanaan proyek berjalan lancar dan sesuai dengan rencana kerja, perlu
adanya peralatan atau alat-alat berat. Peralatan itu berdaya guna tinggi jika peralatan
tersebut dapat menghasilkan produksi yang maksimal tetapi menggunakan biaya yang
minimal. Untuk mendapat hasil tersebut perlu diadakan survei lapangan secara
cermat. Adapun alat-alat yang menunjang dalam pelaksanaan proyek Pembangunan
Pile Slab Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah adalah
sebagai berikut:
1. Asphalt Mixing Plant kapasitas 60 Ton/Jam
Asphalt Mixing Plant adalah seperangkat peralatan yang mempunyai fungsi
untuk memproduksi bahan pelapisan permukaan jalan lentur yaitu campuran beraspal
panas.
2. Asphalt Finisher 10 Ton
Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot mix
yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP] pada
permukaan jalan yang akan dikerjakan.
3. Crane 10 Ton
Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali
baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan
material secara vertikal dan memindahkannya secara horizontal. Crane dilengkapi
dengan beragai peralatan untuk memudahkan pekerjaan atau pergerakan dari crane
tersebut. Crane biasanya digunakan pada industri transportasi untuk memuat atau
membongkar muatan barang, peti kemas dan lain sebagainya. Pada industri

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 21 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

konstruksi bangunan digunakan untuk memindahkan material bangunan atau


memasang peralatan berat diatas ketinggian tertentu.
4. Dump Truck 3 M3
5. Dump Truck 6 M3
6. Excavator 80 HP
7. Motor Grader >100 HP
8. Wheel Loader 1.0 M3
9. Tandem Roller 6 Ton
10. Tire Roller 8 Ton
11. Vibratory Roller 5 Ton
12. Water Tanker 3000 L
13. Pilel Driver + Hammer 5 Ton
14. Crane On Track 35 Ton
15. Asphalt Distributor 4000 Liter
16. Truk Mixer (Agitator) 5 M3
17. Bathing Plant 45 M3/Jam

2.3.4 Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang bekerja pada pihak kontraktor, jika dilihat dari statusnya
terbagi atas:
a. Tenaga kerja ahli
Tenaga kerja ahli adalah pegawai yang ditempatkan dalam pekerjaan proyek
yang sedang berlangsung. Jenis tenaga kerja ini memegang peranan penting terhadap
sistem koordinasi dan sistem manajemen dengan tenaga kerja lainnya untuk
menghasilkan prestasi yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. Meliputi tenaga
pelaksana yang tingkat pendidikannya sarjana, sarjana muda, dan memiliki
pengalaman di bidang masing-masing.
 Quantity Control, bertanggung jawab terhadap jumlah setiap item pekerjaan
 Quality Control, bertanggung jawab terhadap mutu setiap item pekerjaan.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 22 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

 Pelaksana Lapangan, bertanggung jawab atas pelaksanaan setiap item


pekerjaan di lapangan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Memberi petunjuk, pengarahan dan pengawasan pada mandor dan pekerjanya.
 Surveyor, bertugas menentukan dan mengawasi elevasi lantai, pekerjaan
menggunakan waterpass.
 Pelaksana Utama / Site Engineer, bertugas memimpin dan menggkoordinir
seluruh kegiatan anggota Tim Kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai
dinyatakan pekerjaan selesai.

b. Mandor
Mandor dituntut untuk memiliki pengetahuan teknis dalam taraf tertentu,
misalnya: dapat membaca gambar konstruksi, dapat membuat perhitungan ringan,
dapat membedakan kualitas bahan-bahan yang akan digunakan, menangani pekerjaan
arsitektur, pembuatan drainase, pengerasan, pembesian dan pengecoran, serta
mengawasi pekerjaan tenaga kerja di bawahnya.

c. Tenaga kerja terlatih


Tenaga kerja ahli adalah tenaga kerja dengan dilatih khusus sesuai dengan
bidangnya seperti:
 Tukang baja
 Tukang besi
 Tukang beton

d. Tenaga kerja kasar


Tenaga kerja kasar adalah buruh yaitu tenaga kerja yang langsung bekerja di
lapangan dan melakukan pekerjaan kasar dengan petunjuk tenaga ahli. Biasanya yang
dibutuhkan dari tenaga kerja kasar adalah tenaganya saja. Dalam pekerjaannya
pekerja kasar dikepalai oleh mandor.

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 23 (1810811120016)
LAPORAN PRAKTIK KERJA
Pembangunan Pile Slab Bukit Rawi

TEGUH PRASTIYO (1810811210012)


ROSA PHETY PERMATASARI 24 (1810811120016)

Anda mungkin juga menyukai