Anda di halaman 1dari 26

Tugas 5

Wawasan Seni Berdasarkan Akar Kebudayaan


Untuk melengkapi tugas mata kuliah :

WAWASAN SENI
Dosen Pengampu : Drs. Syahruddin Harahap, M. SI.

DISUSUN OLEH :

GENIE SOPHEEN
(2203151014)
KELAS : D
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
EROPA

1. Sistematika Seni Rupa Eropa


Seni Eropa melingkupi sejarah seni rupa di Eropa. Seni prasejarah Eropa dimulai
sebagai lukisan batu dan gua Paleolitik Muda yang bergerak dan seni petroglif dan
merupakan karakteristik dari periode antara Paleolitik dan Zaman Besi. Sejarah tertulis
seni Eropa sering kali dimulai dengan seni Timur Tengah Kuno dan peradaban Aegean
Kuno, yang berasal dari milenium ke-3 SM. Sejalan dengan budaya penting ini, seni
dalam satu bentuk atau lainnya ada di seluruh Eropa, di mana pun ada orang,
meninggalkan tanda-tanda seperti ukiran, artefak berhias, dan batu besar yang berdiri. 
Namun pola perkembangan artistik yang konsisten di Eropa menjadi jelas hanya
dengan seni Yunani Kuno, diadopsi dan diubah oleh Roma dan dibawa dengan Kekaisaran
Romawi di sebagian besar Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah.
Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Eropa modern pada dasarnya bersumber dari
zaman Yunani dan Romawi yang disebut zaman Klasik. Perkembangan seni rupa di Eropa
diawali dari seni rupa Yunani, Romawi, Helenis, hingga abad pertengahan (Nasrani).

2. Jenis-jenis Karya Seni Rupa Eropa

Tembikar

Tembikar Protogeometrik
Tembikar Yunani kuno adalah karya seni tembikar yang dibuat oleh orang-orang
Yunani kuno. Karena daya tahannya yang relatif lama, tembikar merupakan bagian besar
dari catatan arkeologis Yunani kuno, dan karena jumlahnya sangat banyak (sekitar
100,000 vas tercatat di Corpus vasorum antiquorum), tembikar Yunani telah banyak
memengaruhi pemahaman kita mengenai masyarakat Yunani. Pecahan-pecahan pot dan
pot yang terbuang atau terkubur pada milenium pertama SM merupakan salah satu
panduan utama kita untuk mempelajari kehidupan dan pikiran orang-orang Yunani kuno.
Beberapa tembikar memiliki bagian sangat polos, ada pula yang rumit dalam
dekorasi lukisnya. Dekorasi ini berkembang cukup lama, dari gaya protogeometrik (1050-
900 SM), dengan desain minimalis, dengan gaya geometris (900-770 SM), dengan koleksi
segitiga, yang digunakan di seluruh kapal. Setelah geometris muncul Orientalizing style
(725-625 SM) berkat pengaruh dari Asia Minor. Hewan, mistis dan nyata, bergabung
dengan motif bercat di sekitar bagian tengah kapal.

Orientalizing Style Pottery


Selanjutnya muncul gaya tembikar yang paling dikenal dari Yunani Kuno: sosok
hitam (620-480 SM). Saat membahas sejarah seni, saya menjadi sangat bersemangat
dengan perkembangan karya kiasan yang terlihat di Yunani Kuno. Ada semacam
kesempurnaan yang dicapai oleh orang-orang Yunani dalam pemahaman mereka tentang
anatomi, dan melihat tembikar hitam, anda dapat melihat beberapa pencapaian itu
berkembang.

Tembikar Gambar Hitam


Patung
Seperti dalam pengembangan tembikar, orang-orang Yunani akhirnya berfokus pada
karya figuratif yang hebat di patung mereka. Selain itu, pahatan diproduksi dengan
berbagai bentuk termasuk seni, peringatan publik, persembahan di kuil, dan banyak lagi.

 Patung Archaic

Terinspirasi oleh Mesir dan Mesopotamia, karya-karya kiasan ini diukir dengan
batu. Subjek yang paling umum adalah pemuda yang berdiri tegak, seorang gadis
terbungkus kain, dan seorang wanita duduk. Walaupun kasar dalam hal akurasi
dibandingkan dengan karya sesudahnya, bahkan angka-angka ini menunjukkan
pemahaman yang lebih besar tentang anatomi daripada era lain pada titik ini dalam
sejarah. Seperti halnya budaya lain, banyak karya yang terjalin dengan tokoh agama.
Patung Kleobis dan Biton

 Patung Klasik

Periode ini sering disebut sebagai revolusioner untuk keterampilan para pemahat
Yunani. Proporsi anatomi benar, dan tubuh diperlunak dan realistis, meski diidealkan
(begitu banyak enam bungkus - patung itu sesuai). Ini adalah perubahan besar antara
manusia.

Relief penguburan. Museum Arkeologi Nasional Athena

 Patung Helenistik
Periode patung Helenistik atau Hellenic. Seperti pada periode sebelumnya,
pahatan lebih naturalistik. Subjek sehari-hari seperti rakyat biasa, hewan, dan lebih
menjadi populer. Subjek ini ditunjukkan dengan cara yang lebih ekspresif dan
energik.

Joki Artemision

Joki Artemision adalah contoh terbaiknya: kuda bergerak dan anak itu, yang
duduk di punggungnya, condong ke depan. Seolah-olah mereka membeku dalam
waktu daripada menjadi sebuah patung. Segala sesuatu dari otot kuda sampai rambut
kusut anak itu dalam keadaan bergerak, dipelihara untuk selamanya dalam bentuk
perunggu.
Salah satu patung paling terkenal yang pernah ada, Venus de Milo
(Aphrodite of Milos), diciptakan pada periode ini. Colossus of Rhodes, patung
setinggi 98 kaki (30 meter) tingginya juga diciptakan sekitar masa ini, bersama
dengan potongan besar lainnya. Sayangnya, hancur dalam gempa pada 226 SM.
Koin

Gold 20-stater dari Eucratides


Sementara orang-orang Yunani tidak menciptakan penggunaan koin untuk
mata uang yang nyata, mereka pasti mendorong penggunaannya, yang
mempengaruhi desain mata uang untuk sisa sejarah. Potongan cakram logam
dengan boneka atau dewa adalah penting dalam profil di satu sisi dan informasi
tambahan atau desain di bagian belakang - saat anda melihat koin mereka, tidak
ada banyak perbedaan antara keduanya dan seperti koin yang kebanyakan negara
gunakan saat ini.
Arsitektur

Gaya kolom Doric, Iconic, dan Corinthian


Ada tiga orde arsitektur yang digunakan di Yunani: Doric, Ionic, dan
Corinthian. Kolom Doric biasanya lebih lebar dan lebih pendek dari dua gaya
lainnya. Berbeda dengan dua lainnya, mereka tidak memiliki dasar, bersikap datar
di lantai kuil.

Lukisan
Beberapa bentuk lukisan umum di Yunani adalah lukisan panel dan dinding.
Lukisan panel dilakukan pada papan kayu (panel) dalam encaustic (lilin) atau
tempera. Seperti seni di atas, banyak lukisan berbentuk kiasan, meski tidak ada yang
bisa bertahan sampai ke era modern. Lukisan yang ada kebanyakan lukisan dinding,
lukisan dilakukan dengan plester basah segar.

Tablet Pitsa

Deskripsi lukisan panel dan penciptanya dicatat dalam literatur saat itu. Satu set
panel, tablet Pitsa, bertahan, menunjukkan kemampuan artistik pada periode
Archaic. Panelnya adalah papan kayu yang dilukis di atas plesteran dengan gambar-
gambar yang dilukis pigmen mineral. Mereka menunjukkan adegan religius yang
berpusat di sekitar nimfa.
Menurut sejarawan, tablet ini adalah persembahan nazar. Seperti banyak seni
melalui sejarah, kita memiliki contoh seni yang diciptakan untuk ibadah.

All fresco di Makam Diver


Lukisan dinding digunakan pada bangunan dan sebagai hiasan kuburan. Seperti yang
dibahas di atas, karena banyak bangunan tidak bertahan lama, tidak banyak lukisan
dinding. Mereka yang pernah berada di makam, seperti Makam Diver.

3. Periode dan Gaya Seni Rupa Eropa


Seni Rupa di Eropa tersusun menjadi sejumlah periode dengan gaya tertentu yang
mana secara historis saling tumpang tindih satu sama lain sebagaimana gaya yang berbeda
berkembang juga di wilayah yang berbeda. Secara keseluruhan periode-periode tersebut
adalah Klasik, Renaisans, Barok, Rokoko dan Modern.
Klasik

A. Yunani
Yunani terletak di ujung tenggara Benua Eropa dengan kepulauannya di laut Aegea
dan Laut Ionia. Bangsa Yunani termasuk bangsa Indo-Jerman yang memasuki wilayah
tersebut sekitar tahun 2000 SM. Bangsa Yunani terpisah-pisah oleh pegunungan yang
banyak terdapat diwilayah Negara tersebut. Beberapa pegunungan menyebabkan
munculnya kelompok bangsa -bangsa kecil.
Bangsa Yunani terpisah-pisah oleh pegunungan yang banyak terdapat diwilayah
Negara tersebut. Beberapa pegunungan menyebabkan munculnya kelompok bangsa
-bangsa kecil.
Beberapa kelompok banagsa tersebut antara lain :
a. Bangsa Ionia yang berada di Jazirah Attaoi dan berpusat di Athena
b. Bangsa Aeolia yang berada bagian utara Yunani dan berpusat di Olymphia dan
Delphi.
c. Bangsa Doria yangt berada di Jazirah Peloponesos dan berpusat di Sparta.

Bangsa Yunani merupakan bangsa Politeisme. Kehidupan teisme selalu mereka


hubungkan dengan kehidupan manusia. Kepercayaan terhadap dewa-dewi tersebut juga
mengilhami munculnya corak seni rupa di Yunani. Karya seni rupa yang berkembang di
Yunani, antara lain seni bangunan dan seni kriya. Seni bangunan Yunani kebanyakan
berbentuk istana serta bangunan megah lainnya. Seni lukis Yunani bercorak dekoratif
dengan objek alam. Seni patungnya terbuat dari batu pualam dan kayu.
Seni Yunani dimulai pada peradaban prasejarah Kiklad dan Minoa. Seni Yunani
merupakan cikal bakal Seni klasik barat pada periode kuno, dan lebih mengembangkannya
lagi pada periode Hellenis. Seni Yunani dipengaruhi oleh peradaban Timur dan agama
Kristen Ortodoks pada era Bizantium dan menyerap gagasan-gagasan Italia dan Eropa
selama periode Romatisisme (dibantu dengan adanya Revolusi Yunani), sampai periode
Modern

Perkembangan seni Yunani digolongkan dalam 4 periode, yaitu :

1. Periode Prasejarah
Kesenian oleh orang-orang Yunani di zaman prasejarah umumnya tidak termasuk
kesenian Yunani dan lebih dikenal sebagai Seni Aegea yang juga termasuk didalamnya
seni Kyklades dan seni peradaban Minoa dan Mykenai dari Zaman Perunggu Yunani. Seni
Yunani biasanya dibagi berdasarkan gayanya. Pada abad ke-7 SM, terdapat
perkembangan yang lambat dari gaya seperti gaya lukisan vas yang bergambar hitam.
Sekitar 500 SM, sesaat sebelum terjadinya Perang Persia (480 SM=448 SM), umumnya
menjadi pembatas antara periode Kuno dan Klasik, dan masa pemerintahan Aleksander
Agung (336 SM=323 SM) menjadi pembatas antara periode Klasik dan
Helenistik.Kesenian Yunani diawali berkembangnya seni Kreta dan Kriti-Mycenea yang
merupakan nama pulau yang diduduki sekitar tahun 1250 SM.

2. Periode Hellenis

Seni rupa Hellenis atau Seni Rupa Hellenistik adalah seni rupa dari periode zaman
klasik yang umumnya dibuat dari kematian Aleksander Agung pada 323 SM sampai akhir
penaklukan dunia Yunani oleh bangsa Romawi, sebuah proses yang berjalan pada tahun
146 SM, saat daratan Yunani diambil, dan secara esensial berakhir pada tahun 31 SM
dengan penaklukan Mesir Ptolemaik setelah Pertempuran Actium. Sejumlah karya terkanl
dari pahatan Yunani ada pada zaman tersebut, yang meliputi Laocoön dan Putra-putranya,
Venus de Milo, dan Dewi Kemenangan dari Samothrace. Masa tersebut disusul oleh masa
Yunani Klasik, sementara seni rupa Yunani-Romawi yang menggantikannya banyak
melanjutkan tren-tren Hellenistik.

Hades menculik Persephone


lukisan dinding di Makam
kerajaan kecil di Vergina,
Makedonia, Yunani.

Berlin - Pergamon Altar di Museum Pergamon


Venus de Milo 130-100 SM
(Ditemukan tahun 1820 di Pulau Aegean Milos) Paris, Louvre

Winged Nike of Samothrace. Marmer parian 190 SM


 Ditemukan di Samothrace pada tahun 1863.

Istilah Hellenistik merujuk kepada perluasan pengaruh Yunani dan penekanan


gagasannya setelah kematian Aleksander suatu hal yang meng-"Hellenisasi"-kan dunia,
dengan bahasa Yunani Koine sebagai bahasa umum. Istilah tersebut adalah penemuan
modern, dunia Hellenistik tak hanya meliputi sebuah wilayah yang melingkupi seluruh
Aegea, meskipun Yunani Klasik berfokus pada Poleis dari Athena dan Sparta, namun juga
sebuah rangkaian waktu.

3. Periode Yunani tengah


Pada zaman ini Yunani dikuasai oleh bangsa Doria dan bangsa Ionia. Karena terdapat
dua kekuatan yang berkuasa maka sering terjadi perselisihan di antara dua bangsa tersebut.
Pada zaman ini bangsa Yunani juga disebut bangsa Archaea.
Sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat pada
abad ke-5, dominasi kekuasaan gereja (Nasrani) telah membuat ilmu pengetahuan dan
kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Pada masa ini, kreativitas para seniman
tidak berkembang.
Karya seni yang berkembang mencapai taraf kemajuan adalah seni
Keramik.Peninggalan seni keramik pada zaman ini memiliki kandungan nilai seni yang
tinggi. Sedangkan peninggalan seni bangunan tidak ditemukan, karena seni bangun pada
masa itu terbuat dari kayu.
Diantara cabang seni lain yang tumbuh adalah seni patung. Karena Yunani saat itu
dikuasai oleh dua bangsa, maka corak seni patung yang berkembang juga mempunyai dua
corak, yatiu corak Doria dan corak Ionia.

Seni patung Doria cirinya sebagai berikut :


 Menggambarkan figure laki-laki sebagai lambing dewa
 Sikap orang berjalan dengan kaki kiri melangkah di depan
 Proporsi tidak realistis
 Wajah bulat dengan senyum angkuh dan bibir sedikit terbuka.
Seni Patung Ionia cirinya sebagai berikut :
 Menggambarkan figure perempuan sebagai lambang dewi.
 Sikap duduk dan berdiri mengesankan gerakan.
 Wajah tersenyum ramah.
 Bentuk lebih harmonis.

4. Periode Gemilang.
Kepercayaan bangsa Yunani terhadap dewa-dewi menjadi latar belakang
pertumbuhan seni bangunan yang berkembang sangat pesat. Bangunan-bangunan di
Yunani zaman ini berdiri dengan megah dan mempunyai nilai seni yang tinggi. hal ini
karena pada zaman tersebut berlaku aturan-aturan seni yang disebut dengan Golden
Section. Aturan ini tidak hanya berlaku untuk bangunan saja, namun juga untuk cabang-
cabang seni rupa lainnya.

Peninggalan karya seni pada zaman Yunani yang paling menonjol adalah :
a. Seni Bangunan
Peninggalan seni bangunan zaman Gemilang terutama kuil. Seni bangunan
Yunani pada umumnya mempunyai cirri khas dalam bentuk, jumlah, dan
penempatan tiang-tiangnya. Penempatan dan jumlah tiang pada bangunan Yunani
selalu genap. Untuk hal ini juga ada aturannya dan cirri yang khusus.

Contoh penenpatan tiang pada bangunan Yunani :

 Tetratylos adalah bangunan denmgan jumlah tiang 4 buah.


 Hexastylos adalah bangunan dengan jumlah tiang 6 buah.
 Octatylos adalah bangunan dengan jumlah tiang 8 buah.

Menurut bentuknya, tiang-tiang bangunan Yunani mempunyai 2 corak, yaitu


Doria dan Ionia. Dua corak tersebut mempunyai perbedaan yang menonjol dalam
beberapa hal. Kecuali kedua corak tersebut sebenarnya masih terdapat satu corak
lain yang tidak begitu dominan, yaitu Korynthia.

Perbedaan corak ini terletak pada hiasan kapitilnya yang terdiri dari motif
tumbuhan dengan ujung daun mengghulung keluar. Corak Korynthia ini diciptakan
oleh pemahat Kallymachos ( 400 SM ).

Corak Tiang Doria :


 Tidak mempunyai undakan alas ( stylobate )
 Badan tiang dihiasi motif gerigi bertaut (channel) sebanyak 16 buah.
 Kepala tiang (Kapitil) terdiri dari kerucut bali (echirus) yang tertutup dengan
papan pualam persegi (abacus) dengan hiasan motif meander
 Balok kaso (Architrave) licin dan polos
 Di atas kaso induk dipasang kaso-kaso yang setiap ujungnya dipasangi 3 lembar
papan pualam (tryglyph)
Contoh bangunan zaman Doria : Kuil Parthenon, Kuil Apollo, Kuil Aphala, Kuil
Propylos
Corak Tiang Ionia :
 Tiang-tiang dilengkapi kaki undakan (stylobate)
 Tiang berbentuk lebih langsing
 Channel (gerigi) tidak bertautan dan berjumlah 24 buah
 Kapitil berbentuk bantalan berukir dengan kedua ujungnya dibuat melengkung.
Kapitil untuk sudut berbeda dengan bagian tengah.
 Architrave mempunyai 3 tingkat
 Friez dibuat memanjang tanpa tryglyph.
 Banyak dihiasi motif ukiran
Contoh bangunan zaman Ionia : Kuil Athena, Kuil Erechteum d an Kuil.

b. Seni Patung
Pada zaman ini,seni patung Yunani benar-benar mencapai puncaknya. Hal ini
karena seni patung telah menemukan proporsi yang mendekati
sempurna.Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3 seniman yang hidup di
masa itu. Mereka adalah Phiedias , Myron, dan Polycletos. Nama tersebut diambil
dari nama tempat mereka berkarya, Attica-Athena. Phiedias, Myron, dan
Polycletos adalah murid Hagelades dari Argos. Ketiga seniman ini mampu
menggabungkan patung corak Doria yang tegar dengan patung corak Ionia yang
harmonis. Gaya percampuran ini mereka sebut dengan Attis.
Phiedias
Adalah pematung terkemuka pada saat itu. Dia pula yang menciptakan patung
dewa-dewa mitologi Yunani dalam bentuk patung manusia yang digarap dalam
proporsi dan ukuran yang ideal. Sehingga patung karyanya betul-betul sempurna.
Patung karya Phiedias :
 Athena Promachos (Dewi Pallas Athena ) terbuat dari perunggu setinggi 9
meter
 Athena Lemnia terbuat dari perunggu
 Athena Parthenon terbuat dari kayu disalut bahan Gading dan Emas.
 Dewa Zeus terbuat dari Gading dan Emas.
 Patung / Relief pada kuil Parthenon
 Relief pada kuil Parthenon berbentuk adegan pertempuran Lapithus dan
Kentaurus.

Myron
Adalah pematung yang lebih mengutamakan gerak dan dinamika pada bentuk
dan proporsi.
Karya-karya Myron antara lain :
 Maryas menari
 Pelempar cakram

Polycletos
Adalah seniman yang menitikberatkan pada aspek proporsi secara ideal dan
penampilan gerak. Sehingga patung-patung karyanya mempunyai perbandingan
sangat sempurna. Karena itu, ukuran-ukuran proporsi Polycletos terkenal sebagai
Canon Polycletos.
Karya-karyanya antara lain :
 Pelempar Lembing.
 Pemuda Menggunakan Ikat Kepala Kemenangan (Diadumenos)
 Amazon Luka

Selain dari ketiga seniman tersebut, pada masa itu masih banyak pematung-
pematung yang terkenal,antara lain : Praxiteles, Skopas, dan Lysippos
B. Romawi
Seni lukis Romawi adalah hasil gabungan seni lukis Mesir dan Yunani yang
dibuat dengan teknik mozaik.
Kebudayaan Romawi pada umumnya terpengaruh kebudayaan Hellenisme, yaitu
percampuran kebudayaan Yunani dengan kebudayaan dari Asia Depan yang berasal
dari daerah-daerah di sekitar laut Mediterania dengan pusatnya di Rhodos, Perganon,
dan Iskandariah, dengan ciri seni patungnya menonjolkan gaya rupawan dan gaya
Lincah.
Karya seni rupa yang dihasilkan di Romawi, antara lain seni bangunan, seni
relief, seni lukis, dan seni kriya. Di zaman Kaisar Oktavianus Augustus (31 SM-14
SM), banyak dibangun tempat tinggal para bangsawan yang indah dengan seni
bangunan yang berunsurkan gaya Ionia dan gaya Korinthia pada pembuatan
kapitilnya. Gaya gabungan corak Ionia dan Korinthia disebut gaya Komposit Kapitil.

Hasil kesenian zaman Romawi yang menonjol antara lain :

a. Seni Bangunan
 Istana

Istana atau rumah para bangsawan biasanya dilengkapi dengan : Atrium (ruang
muka yang luas yang dikelilingi oleh kamar-kamar), Impluvium (Kolam renang
tadah hujan), dan Prytillium (Taman-taman bertiang)

 Theater
Yaitu tempat pertunjukan yang tempat penontonnya dibuat makin kebelakang
makin tinggi. Bangunan ini biasanya didirikan pada lereng bukit dan dilengkapi
dengan : Pentas (tempat bermain) dan Orchresta (tempat para bangsawan
menonton atau tempat pemain cadangan).

 Colosseum
Yaitu bangunan yang berfungsi untuk mengadu Gladiator melawan binatang
buas. Bangunan ini ada yang terdiri dari empat tingkat dan dikelilingi tiang-tiang
colosseum yang menampung sampai 100.000 orang.

 Circus
Yaitu tempat pacuan kereta kuda dengan bentuk bangunan memanjang, di
tengah terdapat tembok berhias lambang-lambang perlombaan. Tembok berhias ini
disebut Spina.

 Triumphal Arch

Yaitu bangunan yang berguna sebagai monument kemenangan atau


penghormatan terhadap pahlawan yang telah berjuang bagi Romawi. Gapura ini
biasanya dihiasi gambar-gambar peperangan.

 Basilika
Yaitu bangunan yang berfungsi sebagai pasar atau pengadilan. Bangunan
Basilika ini sangat sederhana karena terbuat dari kayu. Basilika yang berfungsi
sebagai tempat pengadilan dilengkapi dengan apsis, yaitu bangunan berbentuk
ladam kuda dengan lantai ditinggikan untuk tempat duduk hakim.

b. Seni Patung
Seni patung Romawi kebanyakan merupakan penjiplakan dari seni patung
Yunani. Namun seniman Romawi mengubah bahannya dari perunggu diganti
dengan bahan Batu Pualam. Seni patung Romawi sangat menonjol dalam bentuk
Potret. Namun unsure realisnya masih menganut gaya Yunani. Seni Relief Romawi
banyak menggambarkan cerita peperangan bertema sejarah. Bentuknya tidak
sebaik relief Yunani, terutama dalam hal perspektif.

Renaissance
Zaman Renaissance lahir di Italia pada permulaan abad ke-15 dan mengalami
puncak kejayaan pada abad ke-16 yang berpusat di kota Florence. Renaissance
berarti Kebangkitan atau Kelahiran kembanli kebudayaan Yunani-Romawi.
Adanya Renaissance dapat melahirkan nilai-nilai kehidupan baru, kebebasan
berfikir, kebebasan menuangkan kebebasan menciptakan ide dan gagasan.
Renaissance mengandung arti yang luas dalam segala aspek kehidupan,
terutama dalam bidang kebudayaan manusia. Dengan pola pemikiran yang
bebas,maka pada masa ini memunculkan nilai-nilai kehidupan baru, berpandangan
baru dan yang paling prinsip pola hidupnya berorientasi pada masa depan.
Dalam bidang seni mengalami kemajuan denganh pesat. Bahkan seni yang
bberkait dengan agama juga mengalami perkembangan dengan bebasnya. Sampai
Paus-pausnya pun mau melindungi perkembangan kesenian Renaissance.
Terciptanya Gereja San Pietro di Roma merupakan salah satu hasil seni arsitektur
renaissance. Hal itu merupakan bukti bahwa pada masa itu antara seni dan agama
mendapat tempat tersendiri.
Gereja San Pietro didirikan abad ke-16 oleh seniman Bramante dan dilanjutkan
oleh Michelangelo, terutama kubahnya.
Dengan adanya kebebasan berfikir, mengeluarkan ide, perasaan secara wajar,
maka pada zaman Renaissance banyak memunculkan tokoh-tokoh seni dunia
antara lain : Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Raffael Santi. Mereka adalah
tiga besar seniman abad itu.
Pada masa Renaissance, perkembangan seni lukisnya pada anatomi, perspektif,
warna, cahaya, dan komposisi. Pollainolo merupakan pelukis pertama yang
mempelajari anatomi, sedangkan Pierodella Pransiska adalah pelukis yang
memperkenalkan teori perspektif.

o Leonardo da Vinci
Leonardo da Vinci lahir tahun 1452 dan meninggal tahun 1519. Nama aslinya
Leonardo,karena menurut statistic ia dilahirkan di Vinci (Italia) maka orang
menyebut Leonardo da Vinci yang berarti Leonardo dari kota Vinci.
Disamping seorang seniman Leonerdo da Vinci juga seorang
pematung,penyelidik alam, ahli ilmu pasti, penyair, musikus, ahlibotani, geologi,
matematika dan sebagai ahli filsafat. Dalam seni lukis dia belajar kepada
Verrochio di Firenze.
Perkembangan selanjutnya tahun 1482 Leonardo pindah ke Milano dan
kepindahannya membawa tanda kehormatan sebagai pelukis, karena
kemampuannya yang mengagumkan, ia lantas diangkat sebagai pelukis istana oleh
Lodovoco Sforza. Di istana ini ia dapat menyusun buku berjudul “ Trattato della
Pittura “. Buku ini sangat terkenal karena disertai goresan-goresan penanya.
Leonardo da Vinci tidak hanya menciptakab masterpiece “ Monalisa “ saja tapi
banyak karya lainnya seperti “ Perjamuan Terakhir “ yang di buat selama 2 tahun.

o Michelangelo
Seniman ini lebih dikenal punya sifat radikal dibanding dengan seniman-
seniman sezamannya. Sebagai pematung,ia telah mencapai puncak kehaliannya, itu
terlihat dalam menciptakan bentuk yang serba plastis, ekspresif dan menakjubkan.
Hal ini sebagaimana diungkapkan pada karya patungnya “ David, Nabi Musa, dan
Budak “. Selain itu Michelangelo telah menyelesaikan lukisan dindingnya berjudul
“ Penciptaan Adam “ yang termasyhur di dunia.
o Raffael Santi
Dia seoarang pelukis yang merupakan kebalikan dari Michelangelo. Ia tidak
menampakkan punya gaya sendiri, juga tidak mencerminkan pandangan hidup
sebagai seorang cendekiawan atau membawakan paham agama.
Raffael Santi banyak melukis tentang Madoda dengan keindahan yang dicita-
citakan manusia. Karya seninya yang besar adalah lukisan-lukisan potret antara
lain fresco-fresco yang terdapat di Vatikan.
Sebagai seorang seniman Raffael Santi menitikberatkan pada bentuk dari pada
isi. Dan daya tarik lukisannya hanyalah pada pewarnaan, bentuk, Balance, dan
Komposisi.

Barok
Lahir pada pertengahan abad ke-16 bermula dari seorang seniman Belanda
bernama Peter Paul Rubens pergi ke Italia untuk belajar pada seniman-seniman
besar Italia pada zaman itu, dan akhirnya Peter Paul Rubens dapat terkenal, dan
selanjutnya dianggap sebagai pelopor Barok. Barok (Baroque) berasal dari kata
Romawi yang artinya tidak beraturan atau menyimpang. Rubens melukis manusia
dengan lukisan tubuhnya penuh otot-otot serta perkasa seperti karya gurunya
Michelangelo. Lukisannya memperlihatkan kemahirannya untuk membentuk gaya
realisme dan disertai warna gilang-gemilang.
Pelukis Barok yang menguasai teknik akademik adalah Frans Hals. Ia melukis
orang, dan pada umumnya dari kumpulan perwira tinggi, pembesar negeri dan juga
rakyat banyak. Lukisannya amat hidup,karakter orang tampak sangat dikuasai.
Sesudah Frans Hals disusul pelukis terkenal dari Belanda bernama Rembrat van
Rijn. Karya lukisnya yang terkenal adalah “ The Night Wacht “.
Ciri-ciri zaman Barok semua lebih bebas dan leluasa dalam menempatkan
dirinya pada hasil karyanya, sehingga warna lebih cemerlang serta ukir-ukirannya
lebih bergaya, efek cahaya lebih mengesankan. Juga karakter pakaian (drafery)
pada seni patung diberi aksen, sehingga memperlihatkan gerak yang hidup.

Rococo
Pada pertengahan abad ke-18, setelah pengaruh Barok yang selalu
mengutamakan sesuatu yang dibuat-buat atau berlebihan mulai menurun, muncul
era baru yang dinamakan Rococo, yakni suatu istilah nama tentang kemunduran
Barok. Istilah ini berasal dari kata Rocaille yaitu seni kulit kerang.
Kalau dilihat dari fakta sejarah yang ada, bahwa Rococo bukanlah suatu aliran
baru atau kelanjutan dari zaman Barok, tetapi hanya suatu tanda atau nama pada
sifat-sifat kehancuran atau penyelewengan-penyelewengan seniman pada waktu
itu.
Walaupun karya seni yang diberi istilah Rococo ini bernilai rendah, namun
banyak pengaruh padawaktu itu. Di Perancis pengaruh Rococo meluas setelah
wafatnya Louis IV. Gaya Rococo Perancis yang khas adalah lukisan Jean Antoine
Watteau. Aliran ini membawakan sikap yang berkehendak pada kehendak
kosong,berlebihan, dan dibuat-buat.

Modern
Kebebasan mengekspresikan ide atau gagasan dalam menciptakan karya seni,
yang dimulai dari zaman Renaissance, Barok, dan dilanjutkan
Rococo,berdampakpada perkembangan seni pada zaman Modern. Pada awal
perkembangannya sering terjadi tidak adanya kesatuan pandangan, bahkan
pertentangan satu dengan yang lain dalam memahami konsep karya seni. Hal itu
ditandai dengan munculnya faham-faham atau aliran-aliran untuk menciptakan
karya seni.

4. Aliran dan Tokoh-tokoh

Aliran-aliran yang bermunculan pada zaman Modern antara lain :


 Neo – Klasisisme
Pada masa ini seniman masih berorientasi pada konsep seni klasik Yunani-
Romawi. Ciri-ciri aliran ini adalah memperkaya konsep seni zaman Renaissance
Barok, dan Rococo. Obyeknya cenderung dekoratif serta mempunyai kesan elok
dan indah.
Tokoh aliran ini adalah : Jaques Louis David (1748 – 1825).

 Realisme
Aliran Realis menggambarkan kehidupan sehari-hari. Realisme adalah
aliran yang mengutamakan kenyataan yang ada. Dalam hal ini seniman dalam
berkarya seni, berpegang pada apa yang dilihat dan dialami.
Tokoh aliran ini adalah :
o Gustav Caurbet Hore Dimer
o George Hendrik Breitner
o Jean Francois
o Milet.

 Naturalisme
Aliran ini mencari obyek yang diambil dari tiruan alam nyata. Aliran
Natural berusaha melukiskan suatu obyek yang mempergunakan teknik indera
pengelihatan tanpa ada penafsiran. Unsur yang dipilih diambilkan dari sebagian
atau mungkin juga yang mempunyai unsure keindahan saja.
Tokoh aliran ini adalah :
o Jan varmeer,
o J.L.E. Meissonier.
 Romantisme
Perbedaan aliran Romantis dengan Neo-Klasisisme terlihat pada pengambilan
tema. Aliran romantis ditandai oleh kontras cahaya yang tegas, kaya akan warna
dan komposisi yang hidup.
Aliran ini lebih menekankan pada bagian yang lebih emosional dari sifat
manusia dari pada siafat rasionalnya. Bila seniman melukiskan wanita cantik,
digambarkan dari kenyataan yang sebenarnya.
Tokoh aliran ini adalah :
o Theodore Gericault (1791 – 1824)
o Eugene Delacroix (1798 – 1863)
o Jean Baptite Camile Corot (1796 – 1875)
o Rousseau (1812 – 1867)
o Millet (1819 – 1877).

 Impresionisme
Aliran ini menitikberatkan perhatiannya pada lukisan sinar yang dipantulkan
pada benda-benda yang dilukis (melukis sinar pada obyek). Impresionisme
berasal dari kata ejekan pada lukisan Claude Monet. Monet adalah orang pertama
yang mempelopori aliran ini. Ia pernah menyelenggarakan pameran yang disebut
“ Impresion Sunrise “. Lukisan pertama selalu mendapat ejekan, namun demikian
akhirnya menjadi sangat terkenal dan kemudian dikenal dengan aliran
Impresionisme
Tokoh aliran ini adalah :
o Eduard Maned (1832 – 1883)
o Edgar Degas (1834 – 1871)
o Aguste Renoir (1841 – 1919)
o Camill Pissaro (1831 – 1903)
o Alfred Sisley (1840 – 1898).

 Post Impresionisme
Aliran ini melanjutkan aliran Impresionisme, dan merupakan permulaan
dianggap munculnya seni lukis modern masa itu. Seniman aliran ini dalam
berkarya menemukan teknik baru dari biasa. Pengungkapan nidenya
menggunakan cara baru, dengan menempatkan warna secara langsung dan
berdekatan antara satu sama lainnya.
Aliran ini menciba mewujudkan bentuk-bentuk yangt lembut karena
adanya pengaruh pantulan cahaya dan warna dari obyek. Dan tujuan pokoknya
adalah memperkaya warna yang berlebihan dari alam atau obyek yang
sebenarnya .
Tokoh aliran ini adalah :
o George Seurat (1859 – 1891)
o Paul Signac (1863 – 1935)
o Paul Cezane (1839 – 1906)
o Paul Gaugain (1848 – 1903)

 Pointilisme
Aliran ini melanjutkan aliran faham Impresionisme, tetapi secara teknik
menitikberatkan pada penempatan warna dengan cara mendekatkan atau
menjajarkan warba-warna pokok dalam bentuk-bentuk kecil,untuk
mengungkapkan konsep yang menitikberatkan pada cahaya dan warna. Dalam
menggunakan warna , pada obyek menggunakan warna primer dan bayangan
menggunakan warna sekunder.
Tokoh aliran ini adalah :
o George Seurat (1859 – 1891),
o Paul Signac (1863 – 1935)

 Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah ungkapan emosi, perasaan batin yang timbul dari
pengalaman luar dan dalam yang dipengaruhi oleh unsure-unsur kejiwaan.
Aliran ini Mengungkapkan emosi dan perasaan ke dalam bidang kanvas
dengan warna, garis, dan komposisi. Seniman aliran ini dalam berkarya tidak
hanya mencontoh alam yang dilihat ileh indera pengelihatan. Cara pelaksanaanya
tidak terikat oleh hokum-hukum, proporsi, anatomi, dan perspektif.
Tokoh aliran ini adalah :
o Vincent van Gogh
o Paul Cezane
o Paul Gaugain

 Fauvisme
Istilah Fauvisme berasal dari bahasa Perancis,ytiu de fauves yang berarti
mbinatang liar. Al;iran ini munculdi Perancis kira-kira tahun 1904, yang mencoba
membebaskan keterikatan dari unsure warna, garis, komposisi serta lebih berani
dalam melukiskan suatu obyek.
Tokoh aliran ini adalah :
o Henri Mattise
o Henri Rouseau, Roul Dufy
o Koes Van Dongen Jan Sluyter
o Leo Gestel
 Futurisme
Aliran ini lahir tahun 1909 di Italia. Munculnya sebagai manifestasi yang
pertama yaitu suatu pernyataan mengenai pandangan hidup baru. Aliran ini
beranggapan bahwa kehidupan haruslah diangkat setinggi-tingginya oleh kegiatan
dan tenaga yang kuat. Hasil lukisan aliran Futurisme banyak gerakan-gerakan,
pengulangan bentuk yang berubah-ubah. Seniman kaum futuristic sering
mengambil tema tentang kerusuhan, arak-arakan, dan sebagainya. Jadi
penekanannya pada suasana kesibukan yang penuh gerak.
Tokoh aliran ini adalah :
o Carlo Carra, Buido Saverini
o Umberto Riociani
o Marcel Duchamp
o Balla
o Marinetti.

 Kubisme
Aliran Kubisme menitikberatkan pada konstruksi atau susunan. Pada tahap
permulaan, aliran ini pelukisnya memecahkan pada setiap obyek, seperti wajah
orang, biola, meja, dan lain-lain menjadi bentuk-bentuk kubus, segi-segi yangt
bberbentuk geometris.
Tokoh aliran ini adalah :
o Paul Cezane
o George Braque
o Pablo Picaso
o Juan Gris.
 Surrealisme
Aliran ini muncul pada tahun 1924. Surrealisme memandang rendah kepada
peradaban manusia. Penganut aliran ini berpaham bahwa manusia berulah benar-
benar sempurna apabila sudah dapat melepaskan diri dari peradaban dan moral.
Mereka berpendirian bahwa kemanusiaan yang sesungguhnya bertada dalam
batin yang tersembunyi.
Tokoh aliran ini adalah :
o Salvador Dali
o Marc Chagall
o Paul Klee
o Jean Miro
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_Yunani_Kuno
https://wardoyodwi.wordpress.com/2016/02/26/sejarah-seni-rupa-yunani/
http://najwasumargo.blogspot.com/2010/01/perkembangan-seni-rupa-eropa-
modern.html?m=1
http://putrisofia12.blogspot.com/2016/11/perkembangan-seni-rupa-eropa-
modern.html?m=1
https://design.tutsplus.com/id/articles/history-of-art-ancient-greece--cms-
27116
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa_Hellenistik
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Periode_Hellenistik#:~:text=Periode
%20Hellenistik%20atau%20era%20Hellenistik,puncaknya%20di%20Eropa
%20dan%20Asia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tembikar_Yunani_kuno
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F
%2Fupload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fcommons%2Fb
%2Fb8%2FDiscobolus_side_2.jpg&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fen.wikipedia.org%2Fwiki%2FMyron&tbnid=7Hauo48-
XOWQDM&vet=1&docid=vIRNfPd_RmlB7M&w=2448&h=3264&hl=in-
ID&source=sh%2Fx%2Fim

Anda mungkin juga menyukai