Anda di halaman 1dari 4

2.1.

8 Osifikasi Intramembranous (Mesenchymal)

Osifikasi intramembranous adalah salah satu dari dua proses yang penting

dalam pembentukan struktur skeletal janin mamalia, yang menghasilkan

pembentukan dari jaringan tulang. Osifikasi intramembranous terutama terjadi

pada pembentukan tulang pipih dari tulang tengkorak, mandibular, maksila, dan

klavikula; hal ini juga merupakan proses penting dalam penyembuhan tulang

normal (Yang et al. 2015). Tulang terbentuk dari jaringan ikat seperti jaringan

mesenkim, bukan dari kartilago. Tahap tahap dari osifikasi intramembranous

adalah pembentukan ossification center, kalsifikasi, pembentukan trabekula,

perkembangan periosteum.

Sel yang penting dalam pembentukan jaringan tulang melalui osifikasi

intramembranous adalah mesenchymal stem cell. MSCs pada mesenkim manusia

atau kavitas medulari dari fraktur tulang, akan menginisiasi osifikasi

intramembranous. MSC adalah sel yang tidak bersifat khusus, yang morfologinya

mempunyai karakteristik yang berubah sewaktu ia berkembang menjadi osteoblas.

Proses dari osifikasi membranous, yang intinya adalah mineralisasi langsung dari
jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah, mulai dari beberapa titik yang juga

dikenal sebagai centre of ossification (Street et al. 2002). Pada titik pusat tersebut,

sel mesenkimal (sel osteoprogenitor) berproliferasi dan menyatu disekitar jaringan

kapiler. Diantara sel sel dan disekitar pembuluh darah terdapat substansi amorphous

dengan struktur kolagen fiber yang tertata rapi. Sel osteoprogenitor berdiferensiasi

menjadi osteoblas, yang menciptakan osteoid pada titik tengan agregasi. Osteoblas

memproduksi matriks tulang dan dikelilingi oleh fiber kolagen dan menjadi

osteosit. Pada titik ini, osteoid menjadi termineralisasi, menjadi sebuah nidus yang

terdiri dari osteoid termineralisasi yang mengandung osteosit dan dilapisi oleh

osteoblast aktif. Nidus ini bermula sebagai gabungan difus dari MSC yang telah

menjadi jaringan tulang (Zelzer & Olsen 2004). Proses dari terperangkapnya

osteoblast berlanjut, trabekula perlahan menebal, dan mengintervensi ruang

vascular (lapisan spongiosa) dan menyempit secara perlahan. Pada tulang cancellous, akan tetapi,
proses ini berjalan lambat, dan ruang nnya akan kelak

ditempati oleh jaringan hemopoietik . Seiring perubahan ini terjadi pada ossification

center, jaringan mesenkim sekitar akan berkondensasi menjadi periosteum


fibrovaskular disekitar tepi dan permukaannya. Periosteum akan terbentuk, dan

opertumbuhan tulang akan berlanjut pada permukaan trabekula. Seperti spicules,

pertumbuhan dari trabekula akan menghasilkan interkoneksi, dan jaringan ini

disebut dengan woven bone. Seiring waktu woven bone akan digantikan dengan

lamellar bone. Perkembangan dari proses osifikasi berlanjut disertai dengan peran

stem cells yang berasal dari bagian dalam dari periosteum (McGonnell et al. 2012).

2.1.8 Osifikasi Intracartilaginous (Endochondral)

Osifikasi endochondral (Greek: endon, “dalam”, chondros, “kartilago”) terjadi

pada tulang panjang dan sebagian besar tulang di dalam tubuh; hal ini mencakup

pembentukan inisial kartilago hialin yang terus bertumbuh. Osifikasi ini juga

merupakan proses penting selama pertumbuhan panjang dari tulang panjang dan

penyembuhan alami sewaktu fraktur tulang

Langkah langkah dalam osifikasi endochondral adalah:

1. Pembentukan model kartilago

2. Pertumbuhan dari model kartilago

3. Perkembangan dari primary ossification center


4. Perkembangan dari secondary ossification center

5. Pembentukan dari articular cartilage dan lempeng epifisis.

Osifikasi Endochondral bermula dari sebuah titik pada kartilago yang disebut

dengan ”primary ossification centers”. Titik ini muncul pada saat perkembangan

fetus, walaupun beberapa tulang pendek memulai primary ossification nya setelah

lahir. Osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukan diafisis tulang panjang,

tulang pendek, dan beberapa bagian dari tulang irregular. Secondary ossification

terjadi setelah lahir dan membentuk epifisis dari tulang panjang dan ekstremitas

dari tulang irregular dan tulang pipih. Diafisis dan epifisis dari tulang panjang

dipisahkan oleh zona pertumbuhan kartilago (lempeng epifisis). Ketika anak

tersebut mencapai tingkat maturitas skeletal (18-25 tahun), semua dari kartilago

akan digantikan oleh tulang, menggabungkan diafisis dan epifisis (penutupan

epifisis) (McGonnell et al. 2012).

Anda mungkin juga menyukai