Osifikasi intramembranous adalah salah satu dari dua proses yang penting
pada pembentukan tulang pipih dari tulang tengkorak, mandibular, maksila, dan
klavikula; hal ini juga merupakan proses penting dalam penyembuhan tulang
normal (Yang et al. 2015). Tulang terbentuk dari jaringan ikat seperti jaringan
perkembangan periosteum.
intramembranous. MSC adalah sel yang tidak bersifat khusus, yang morfologinya
Proses dari osifikasi membranous, yang intinya adalah mineralisasi langsung dari
jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah, mulai dari beberapa titik yang juga
dikenal sebagai centre of ossification (Street et al. 2002). Pada titik pusat tersebut,
kapiler. Diantara sel sel dan disekitar pembuluh darah terdapat substansi amorphous
dengan struktur kolagen fiber yang tertata rapi. Sel osteoprogenitor berdiferensiasi
menjadi osteoblas, yang menciptakan osteoid pada titik tengan agregasi. Osteoblas
memproduksi matriks tulang dan dikelilingi oleh fiber kolagen dan menjadi
osteosit. Pada titik ini, osteoid menjadi termineralisasi, menjadi sebuah nidus yang
terdiri dari osteoid termineralisasi yang mengandung osteosit dan dilapisi oleh
osteoblast aktif. Nidus ini bermula sebagai gabungan difus dari MSC yang telah
menjadi jaringan tulang (Zelzer & Olsen 2004). Proses dari terperangkapnya
vascular (lapisan spongiosa) dan menyempit secara perlahan. Pada tulang cancellous, akan tetapi,
proses ini berjalan lambat, dan ruang nnya akan kelak
ditempati oleh jaringan hemopoietik . Seiring perubahan ini terjadi pada ossification
disebut dengan woven bone. Seiring waktu woven bone akan digantikan dengan
lamellar bone. Perkembangan dari proses osifikasi berlanjut disertai dengan peran
stem cells yang berasal dari bagian dalam dari periosteum (McGonnell et al. 2012).
pada tulang panjang dan sebagian besar tulang di dalam tubuh; hal ini mencakup
pembentukan inisial kartilago hialin yang terus bertumbuh. Osifikasi ini juga
merupakan proses penting selama pertumbuhan panjang dari tulang panjang dan
Osifikasi Endochondral bermula dari sebuah titik pada kartilago yang disebut
dengan ”primary ossification centers”. Titik ini muncul pada saat perkembangan
fetus, walaupun beberapa tulang pendek memulai primary ossification nya setelah
lahir. Osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukan diafisis tulang panjang,
tulang pendek, dan beberapa bagian dari tulang irregular. Secondary ossification
terjadi setelah lahir dan membentuk epifisis dari tulang panjang dan ekstremitas
dari tulang irregular dan tulang pipih. Diafisis dan epifisis dari tulang panjang
tersebut mencapai tingkat maturitas skeletal (18-25 tahun), semua dari kartilago