Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI KARBOHIDRAT dan UJI PROTEIN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biokimia

Dosen Pengampu : Sisca Desi Prastyaningtias, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. Nuril fiqro (2011719016)
2. Alfi mirza salsabila (2011719019)
3. Mahmiatus safi’ah (2011719022)
4. Ina fauziya (2011719026)
5. Akhmad naufal farikhan (2011319030)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA
PASURUAN
2020
1. Judul Praktikum
Uji Karbohidrat dan Uji Protein
2. Tujuan Praktikum
a. Percobaan Uji Karbohidrat pada Praktikum Biokimia ini bertujuan untuk
mengklasifikasikan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan
dijadikan sebagai sumber karbohidrat dengan mengamati perubahan warna pada
bahan yang diujikan.
b. Percobaan Uji Protein pada Praktikum Biokimia ini bertujuan untuk
mengklasiikasikan bahanbahan makanan yang apa saja yang mengandung protein dan
dapat dijadikan sebagai sumber protein dengan mengamati perubahan warna pada
bahan yang diujikan.
3. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia dengan tumbuhan
sebagai produsennya. Proses terbentuknya karbohidrat pada tumbuhan adalah dari proses
fotosintesis dimana klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari dan karbondioksida
yang berasal dari tanah, udara, dan air. Karbohidrat sederhana glukosa dan oksigen yang
dilepas ke udara merupakan hasil dari proses fontosintesis tersebut. Karbohidrat senyawa
kompleks yang tersusun dari beberapa unsur yaitu unsur karbon (C), unsur hidrogen (H),
dan unsur oksigen (O) dengan rumus kimianya adalah CnH2nOn (Andarwulan et al.,
2011). Kadar kandungan karbohidrat dari makanan secara umum ditentukan oleh
pemilihan jenis makanan yang akan dikosumsi oleh tubuh sehingga dibuthtukan faktor
pengetahuan dan pendidikan. Factor pengetahuan khususnya meliputi pengetahuan gizi,
kecerdasan, persepsi, emosi, dan motivasi dari luar. Ilmu gizi sangat berkaitan erat
dengan kandungan karbohidrat, protein dan lemak dari suatu makanan. Berdasarkan
kekomplekan unsurnya, dalam ilmu gizi karbohidrat dibagi menjadi dua jenis yaitu
karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Karbohidrat kompleks terdiri atas
polisakarida dan serat dan kandungannya didominasi oleh serat, sedangkan karbohidrat
sederhana terdiri atas gula alkohol, oligosakarida, monosakarida, disakarida. Tubuh
manusia adalah mesin yang berjalan tanpa berhenti sehingga kebutuhan akan karohidrat
sangat besar. Manfaat lain dari karbohidrat adalah sebagai pengatur keseimbangan asam
basa di dalam tubuh, mengikat protein dan lemak untuk membentuk sel, serta membantu
proses metabolisme dalam tubuh. Satu kilogram karbohidrat akan berkontribusi
menyediakan asupan energi sebesar 4000 kkal dan energi hasil proses oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan
berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta berbagai
aktivitas isik seperti berolahraga atau bekerja. Dalam tubuh, karbohidrat ada yang
langsung diubah menjadi energi dan ada yang ubah menjadi bentuk lain sebagai
cadangan energi dalam tubuh. Karbohidrat yang berada pada sirkulasi darah diubah
menjadi glukosa yang berfungsi sebagai energi utama, sedangkan karbohidrat yang
terdapat didalam hati dan jaringan otot disimpan dalam bentuk glikogen. Adapun
Sebagian sisa dari karbohidrat tersebut disimpan pada jaringan lemak yang akan
dijadikan sebagai cadangan energi. Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering
dilakukan adalah Uji Benedict dan Uji Lugol, Uji Molish, Uji Seliwanof, Uji Antrone,
dan Uji Fenol (Andarwulan et al, 2011). Analisis kuantitatif karbohidrat pada suatu
bahan dapat dilakukan dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi
dan cara kromatograi. Penentuan karbohidrat yang termasuk polisakarida maupun
oligosakarida memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu dihidrolisa terlebih dahulu
sehingga diperoleh monosakarida. Penentuan karbohidrat dengan cara kromatograi
adalah dengan mengisolasi dan mengidentiikasi karbohidrat dalam suatu campuran
(Kaminska et al, 2009).
1. Glukosa
Gula atau yang dikenal sebagai glukosa adalah jenis karbohidrat yang paling
sederhana yang berperan memproduksi protein serta membantu metabolism lipid.
Pada sistem pencernaan tubuh manusia, glukosa menjadi satu-satunya sumber energi
yang bisa membatu metabolisme lipid. Glukosa didalam tubuh tersebar melalui aliran
darah sehingga menjadi penompang sel-sel tubuh. Glukosa yang terserap oleh sel-sel
tubuh tersebut dikonversi menjadi energi yang menjaga kestabilan kerja sel-sel
tersebut. Glukosa dalam aliran darah sebagiannya menuju otot dan hati dan disimpan
dalam bentuk glikogen, sebagiannya menuju sel lemak dan disimpan dalam bentuk
lemak serta Sebagian lagi langsung menjadi bahan bakar sel otak.
2. Amilum (Pati)
Jenis karbohidrat kompleks yang yang terbentuk dari 500 molekul monosakarida,
berwarna putih, tidak berbau dengan rasa tawar dan tidak larut dalam air dikenal
dengan sebutan amilum atau pati. Amilum bebentuk butiran-butiran makrosopik
berdiamter antara 5-50 nm. Amilum berperan penting untuk menyimpan kelebihan
dari produk fotosintesis (glukosa) dalam jangka waktu yang sangat lama.bahan utama
yang dihasilkan dari tumbuhan ini merupakan sumber energi bagi manusia dan
hewan. Komponen penyusun dari amilum adalah karbohidrat jenis amilopektin
(pemberi sifat lengket) dan amilosa (pemberi sifat keras atau pera) dengan kandungan
yang berbeda-beda (Budiman, 2009).
3. Benedict
Pada tahun 1880-an seorang cendekiawan di bidang kimia dari Amerikat bernama
Stanley Rossiter Benedict menemukan hipotesa tentang Uji Benedict. Kandungan
gluksosa dari haril produksi fotositesis pada tumbuhan dalam bentuk bahan makanan
dapat diketahui dengan melakukan eksperimen Uji Benedict. Keberadaan gula
pereduksi dibuktikan dengan adanya endapan berwarna biru kehijauan, kuning atau
merah bata tergantung dari kadar glukosa dari bahan makanan yang diujikan Ketika
dicampurkan dengan pereaksi Benedict lalu dipanaskan. Endapan berwarna biru
kehijauan, kuning atau merah bata merupakan hasil reduksi logam tembaga yang
berlangsung pada keadaan basa. Karakteristik basa dari larutan Benedict itu
disebabkan oleh senyawa Natrium Karbonat.
4. Iodium Lugol
Iodium Lugol berfungsi untuk menguji kandungan Amilum dalam senyawa organik.
Iodine akan menunjukan warna biru apabila terdapat amilum amilase dan bersifat
larut dalam air, sedangkan akan menunjukan warna ungu sampai merah apabila
terdapat amilum amilopektin dan bersifat tidak larut dalam air. Larutan unsur iodium
seperti Lugol apabila dicampur dengan amilum akan akan menghasilkan larutan
berwarna biru pekat yang disebabkan oleh interaksi iodium dengan struktur lingkar
polisakarida. Namun untuk larutan uji monosakarida dan disakarida tidak akan
memperlihatkan warna larutan yang spesifik yang menandakan bahwa larutan tersebut
tidak mengandung amilum amilase dan amilopektin.
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang tersusun dari makromolekul
berbobot molekul tinggi. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang
tersusun dari atom oksigen, nitrogen dan karbon serta beberapa jenis amino yang
mengandung sulfur yang dihubungkan ikatan peptida. Protein merupakan polimer dari
sekitar 21 asam amino berlainan dengan keramaman rantai samping yang kompleks
dengan sifat polar dan non polar (John, 2008). Meningkatnya kelarutan asam amina
dalam air menunjukan bahwa kadar asam amino polar dalam tubuh cukup tinggi.
Protein merupakan senyawa yang berperan krusial dalam siklus kehidupan manusia
karena dapat berfungsi untuk menggantikan sel-sel yang rusak, reproduksi,
metabolisme makanan dan kelangsungan proses normal dalam tubuh. Kadungan
terbesar dalam tubuh setelah air adalah protein yang terdistribusi dibagian bagian
penting dalam tubuh yaitu seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sebagian ada
didalam otot, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan
cairan tubuh. Berdasarkan penyuplainya, protein dibedakan mejadi dua jenis yaitu
protein yang bersumber dari hewan (protein hewani), dan protein yang bersumber dari
tumbuh-tumbuhan (protein nabati). Protein hewani adalah protein yang kaya akan
asam amino esensial dengan struktur senyawa yang sempurna sehingga bermutu
tinggi untuk kehidupan manusia. Hasil-hasil hewani yang umum digunakan sebagai
sumber protein adalah daging, ikan, susu, dan telur. Sedangkan protein nabati adalah
jenis protein dengan suplay asam amino esensial yang belum sempurna dan kurang
lengkap dalam memenuhi kebutuhan tubuh manusia, kecuali yang bersumber dari
padi dan kacang-kacangan. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-
kacangan, dan sayuran. Hampir 70 % penyedia protein di dunia berasal dari bahan
nabati terutama biji-bijian dan kacang-kacangan. Kadar protein yang terdapat pada
bahan-bahan makanan atau makanan yang akan dikosumsi oleh manusia dapat
diketahui dengan melakukan Uji Biuret. Pada pengujian ini akan terjadi perubahan
warna menjadi warna ungu atau warna lembayung apabila makanan tersebut
mengandung protein setelah diteteskan dengan larutan Biuret. Perubahan warna
tersebut terjadi dikarenakan interaksi antara zat yang terkandung pada makana dengan
larutan Biuret sehingga ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan reaksi
dasar dimana Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH.
4. Alat dan Bahan
1. Peralatan yang akan digunakan pada praktikum Uji Karbohidrat adalah sebagai
berikut.
• Test Tube dengan raknya • Batang Pengaduk
• Plat tetes • Pembakar bunsen
• Pipette • Penjepit Test Tube
• Dish petri • Kertas buram
• Mortal • Korek api
• Graduate Cylinder • Tissue
2. Bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya:
• Reagen Benedict • Astor (Rolis Keju)
• Reagen Lugol • Buah Naga
• Reagen Biuret • Singkong
• Tomat
• Ikan Matang (Mujair)
5. Langka Kerja
 Uji Benedict
• Bahan praktikum yang telah disediakan dihancurkan secara terpisah (Roti, tempe,
Putih telur dan kemiri) kemudian diletakan pada dish petri
• Masukan bahan praktikum yang sudah di hancurkan kedalam tabung reaksi yang
berbeda-beda dan diberikan label nama untuk masing-masing bahan.
• Kedalam tabung reaksi yang berisi bahan selanjutnya ditetesi 5 tetes larutan
Benedict lalu dipanaskan menggunakan bunsen
• Diamkan beberapa menit sampai terjadi reaksi dan perubahan warna
• Hasil pengamatan mengenai perubahan warna yeng terjadi pada dicatat di buku
catatan praktikum.
 Uji Lugol
• Bahan praktikum yang telah disediakan dihancurkan secara terpisah (Bread, tempe,
white egg dan cundlenut) kemudian diletakan pada dish petri
• Masukan bahan praktikum yang telah dihancurkan kedalam plat tetes dan diberikan
label nama untuk masing-masing bahan.
• Dokumentasikan pengamatan awal sebelum dilakukan pengujian
• Kedalan tabung reaksi yang berisi bahan selanjutnya ditetesi 5 tetes larutan Lugol.
• Dokumentasikan dan catat hasil pengamatan akhir mengenai perubahan warna yang
terjadi diamati.
 Uji Biuret
• Haluskan bahan praktikum dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk
dan tambahkan sedikit aquades untuk memudahkan proses penumbukan.
• Masukan/tempatkan hasil tumbukan pada lumpang proselin.
• Kedalam tabung reaksi diteteskan reagen Biuret sebanyak 5 tetes.
• Amatilah perubahan warna yang terjadi untuk mengetahui kandungan protein pada
bahan tersebut, jika ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan makanan
tersebut mengandung protein.
6. Hasil Pengamatan

7. Analisis Data
 Astor (Rolis Keju)
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Orange Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Biru Tua Mengandung Amilum
Reagen Benedict Hijau Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam astor adalah amilum
 Buah Naga
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Orange Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Ungu Tidak Mengandung Amilum
Reagen Benedict Merah Bata Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Buah Naga adalah Glukosa (gula) Monosakarida
atau Disakarida
 Singkong
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Kuning Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Biru Tua Mengandung Amilum
Reagen Benedict Hijau Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Singkong adalah amilum

 Tomat
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Orange Tidak Mengandung Protein
Reagen Lugol Hijau Keruh Tidak Mengandung Amilum
Reagen Benedict Hijau Kekuningan Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Tomat adalah Serat, Vitmin, Beta Karoten,
Kalium, Kalsium, Likopen, Asam Klorogenik.
 Ikan Mujaer
Reagen Perubahan Warna Keterangan
Reagen Biuret Ungu Mengandung Protein
Reagen Lugol Putih Tidak Mengandung Amilum
Reagen Benedict Abu-abu Tidak Mengandung Glukosa
Jadi kandungan yang ada dalam Ikan Mujaer adalah Protein

8. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
 Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
 Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein
dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
 Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada
bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu
terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika
Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
 Astor (Rolis Keju)
 Apabila astor diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna orange,
berarti astor tidak mengandung protein.
 Apabila astor diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi warna biru tua,
berarti astor mengandung amilum.
 Apabila astor diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi hijau, berarti
astor tidak mengandung glukosa.
Jadi kandungan dalaam Astor adalah amilum.
 Buah Naga
• Uji Biuret ini bertujuan untuk menunjukkan adanya protein. Dari data hasil
pengamatan reaksi perubahan warna yang dihasilakan berwarna Orange maka buah
naga tidak mengandung protein
• Uji Lugol ini bertujuan untuk menunjukkan adanya polisakarida dan juga dapat
membedakan amilum dari glikogen. Dari data hasil pengamatan reaksi perubahan
warna yang dihasilakan berwarna ungu maka buah naga tidak mengandung amilum
• Reaksi benedict ini ditujukan untuk menunjukkan adanya zat-zat yang mereduksi
dalam suasana alkalis. Reaksi ini terutama untuk membedakan sakarida (gula) yang
dapat mereduksi dan sakarida yang tidak dapat mereduksi. Dari data hasil
pengamatan, jenis buah naga positif terhadap reaksi benedict ini. Hal ini ditunjukkan
oleh terbentuknya kompleks hasil reaksi yang merah bata dari hasil uji benedict pada
buah naga. Dasar reaksi ini adalah sifat mereduksi gula dalam larutan alkali. Gula
dengan gugus karbonil bebas (aldehid dan keton) di dalam larutan alkali berubah
menjadi bentuk enol yang reaktif dan mudah dioksidasi. Gula berperan sebagai
pereduksi, sedangkan zat yang direduksi misalnya Cu, Bi, Fe(CN) 6, Hg, dan Ag.
Larutan benedict berisi CuSO4, Na-Sitrat dan Na-CO3. Na-sitrat berfungsi untuk
mencegah endapan Cu(OH)2 dan Cu-karbonat, dengan terjadinya senyawa kompleks
yang larut dan sedikit terdisosiasi. Na-Karbonat berguna untuk mengubah gula
menjadi enol yang reaktif yang dapat mereduksi Cu2+ dari senyawa kompleks
dengan asam sitrat menjadi Ca+. Ion Cu+ bersama OH membentuk CuOH yang
berwarna kuning dan dengan pemanasan berubah menjadi Cu2O yang berwarna
merah bata. Mosakarida (glukosa, fruktosa, pentosa, galaktosa) dan disakarida
(maltosa dan laktosa) menunjukkan reaksi positif, sedangkan sukrosa memberikan
reaksi negatif karena tidak mempunyai gugus karbonil bebas.
• Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dimungkinkan karbohidrat yang terkandung
dalam buah naga merupakan monosakarida atau disakarida yang mempunyai
gugus karbonil bebas.
 Singkong
o Apabila singkong diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna
kuning, berarti singkong tidak mengandung protein.
o Apabila singkong diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi warna
birutua, berarti singkong mengandung amilum.
o Apabila singkong diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi warna
hijau, berarti singkong tidak mengandung glukosa.
Jadi kandungan dalam singkong adalah amilum. Amylum manihot ( pati singkong )
Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utillissima Pohl
( familia Euphorbiaceae ).
 Tomat
• Apabila tomat diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna orange,
berarti tomat tidak mengandung protein.
• Apabila tomat diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi warna hijau
keruh, berarti tomat tidak mengandung amilum.
• Apabila tomat diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi warna hijau
kekuningan , berarti tomat tidak mengandung glukosa.
jadi kandungan dalam tomat adalah :
1. Serat
Dalam 100 gram kandungan tomat, terdapat 1,5 gram serat di dalamnya. Sebagian
besar serat (87%) yang pada kandungan tomat adalah hemiselulosa, selulosa, dan
lignin.
Kandungan tomat yang satu ini sangat dibutuhkan oleh sistem pencernaan kita
untuk mencegah sembelit dan penyakit sistem pencernaan lainnya.
Tidak hanya itu. Serat juga bisa menjaga kadar kolesterol dan gula darah di dalam
tubuh.
2. Vitamin C
Satu buah tomat berukuran sedang ternyata sudah mengandung 28% rekomendasi
asupan harian (RAH) vitamin C. Kandungan tomat yang satu ini dianggap sebagai
nutrisi esensial dan antioksidan yang bisa mencegah berbagai macam penyakit.
3. Kalium
Dikenal dengan nama lain potasium, zat mineral yang dikandung oleh tomat ini
sangatlah baik untuk menjaga tekanan darah dan pencegahan penyakit jantung.
Menariknya, kandungan tomat yang satu ini lebih banyak ditemukan dalam bentuk
tomat kering. Per cangkirnya, tomat kering sudah mengandung 1.800 miligram
atau setara dengan 50% RAH kalium!
4. Vitamin K1
Vitamin K1 adalah kandungan tomat yang sangat penting untuk proses pembekuan
darah dan juga kesehatan tulang. Dalam 100 gram tomat kering, terdapat 43
mikrogram atau 36% RAH vitamin K1!
5. Folat (Vitamin B9)
Folat atau vitamin B9 adalah kandungan tomat yang tak kalah penting. Folat
dianggap sangat baik untuk pertumbuhan jaringan tubuh dan fungsi sel. Ditambah
lagi, ibu hamil juga membutuhkan folat!
Sebuah penelitian membuktikan bahwa satu tomat mentah memiliki folat sekitar
4,1-35,3 mikrogram folat.
6. Kalsium
Sebagai salah satu zat mineral terpenting yang dibutuhkan tubuh, kalsium adalah
kandungan tomat yang sepatutnya Anda cari. Sebab, manusia membutuhkan
kalsium untuk membentuk dan menjaga tulang. Tak ayal, 99% kalsium yang
disimpan dalam tubuh, terdapat pada gigi dan tulang.
7. Likopen
Likopen adalah senyawa tumbuhan yang dimiliki oleh kandungan tomat. Salah satu
jenis karotenoid ini ditemukan melimpah di kulit tomat.
Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menjaga kulit dari matahari,
meningkatkan kesehatan jantung, hingga menurunkan risiko kanker.
8. Beta karoten
Warna hijau maupun kuning pada tomat dipengaruhi oleh beta karoten, senyawa
tumbuhan yang dimiliki kandungan tomat. Saat dicerna oleh tubuh, beta karoten
akan diubah menjadi vitamin A yang memiliki segudang manfaat kesehatan.
9. Naringenin
Senyawa tumbuhan yang dimiliki kandungan tomat ini ada pada kulitnya.
Narigenin dianggap sebagai salah satu jenis flavonoid. Dalam sebuah riset pada
hewan uji, naringenin menunjukkan kemampuannya dalam mengatasi peradangan
dan mencegah berbagai macam penyakit.
Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia tentunya dibutuhkan.
10. Asam klorogenik
Asam kolorogenik masuk dalam daftar antioksidan terkuat yang bisa mencegah
penyakit datang menyerang tubuh. Bahkan, kandungan tomat yang satu ini pun
berpotensi menurunkan tekanan darah pada pengidap darah tinggi.
 Ikan Mujaer
 Apabila ikan matang diteteskan 5 tetes larutan biuret maka Akan menjadi warna
ungu, berarti ikan matang mengandung protein.
 Apabila ikan matang diteteskan 5 tetes larutan lugol maka Akan menjadi putih,
berarti ikan matang tidak mengandung amilum.
 Apabila ikan matang diteteskan 5 tetes larutan benedit maka Akan menjadi warna
abu-abu , berarti ikan matang tidak mengandung glukosa.
Jadi kandungan yang ada dalam ikan matang adalah protein.
9. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dan didapat data pengamatan , maka bahan
uji makanan yang mengandung karbohidrat dengan menggunakan regen lugol dan
benedict adalah Astor (Rolis Keju), Buah Naga, dan Singkong. Sedangkan bahan uji
makanan yang mengandung protein dengan menggunakan regen biuret adalah ikan
matang (mujaer)
10. Daftar Pustaka
 Campbell, Reece, and Mitchell. 2002. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
 Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia I. Jakarta: PT Gramedia.
 Lehninger, Albert. 1993. Dasar-Daasar Biokimia. Bogor: Penerbit Erlangga.
 Martoharsono, Soeharsono. 2006. Biokimia I. Yogyakarta:UGM Press.
 Pratiwi, Rarastoeti, dkk. 2005. Asistensi dan Petunjuk Praktikum
Biokimia. Yogyakarta : UGM Press.
 Stryer, Lubert.1996. Biokimia jilid II. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
 https://www.sehatq.com/artikel/kandungan-tomat-untuk-hidup-yang-lebih-sehat/amp

Anda mungkin juga menyukai