Anda di halaman 1dari 4

Dioda

Muhammad Rafif Faisal


205090800111003

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Brawijaya Malang
Karakteristik dioda adalah perilaku sebuah komponen dioda ketika dia dialiri arus listrik
baik searah (DC) atau bolak-balik(AC). Kita bisa memahami karakteristik tersebut secara
sederhana maupun secara detail. Karakteristik dioda yang paling dasar adalah ia akan menghantar
jika dikerjakan secara maju (forward) dan akan menghambat jika dikerjakan secara terbalik
(reverse).

Untuk melihat kondisi dioda secara sederhana kita bisa menggunakan sebuah lampu
indikator yang dihubungkan dengan power supply dengan perantaraan dioda. Karakteristik dioda
akan terlihat melalui nyala lampu ketika dioda dikerjakan secara maju (forward) atau dikerjakan
secara munduk (reverse).

Pada kondisi maju (forward), sifat dioda adalah menghantar atau mengalirkan arus. Ini
tampak pada kondisi lampu yang menyala yang menandakan ada arus listrik yang masuk ke lampu.
Kemudian pada kondisi sebaliknya ketika dioda dipasang secara mundur (reverse) maka dioda
adalah menghambat. Kondisi ini ditandai dengan lampu yang tidak menyala yang menandakan
tidak ada arus listrik yang masuk ke lampu

Karakteristik Dioda Dan Cara Kerjanya

Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda pada rangkaian Elektronik kita dapat
meninjau 3 situasi sebagai berikut ini yaitu :

1. Dioda diberi tegangan nol : Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan
listrik yang menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya
mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan membentuk muatan
ruang (Space Charge).
2. Dioda diberi tegangan negatif : Bagian pada anoda disambungkan dengan terminal negatif
sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif, adanya tegangan
eksternal akan membuat ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke
masing-masing kutub. Pemberian pada tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik
ke sisi katoda (n-type) yang diberi tegangan positif, dan ion-ion positif tertarik ke sisi anoda (p-
type) yang diberi tegangan negatif. Pergerakan dari ion tersebut searah dengan medan listrik statis
yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-
ion. akibatnya tegangan listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan
menjadi rangkaian terbuka.

3. Dioda diberi tegangan positif : Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif
yang ada pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi
thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan
mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar
tegangan plate akan semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.

Dioda sebagai salah satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian
Elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas.

Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek
fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan, atau
benar-benar peranti berbeda seperti Dioda Zener.

Dioda zener merupakan salah satu jenis dari dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor,
dioda ini bekerja pada tegangan reverse bias atau tegangan mundur. Dioda zener ini banyak
digunakan dalam alat elektronik yang sering dipakai sehari-hari. Dioda zener digunakan sebagai
penstabil arus listrik. Penggunaanya dengan cara reverse bias tersebut.
Karakteristik dioda zener agak berbeda dengan dioda pada umumnya, apabila dioda pada
umumnya menyalurkan arus secara searah atau satu arah, namun dioda zener berbeda, dioda ini
menyalurkan arus secara berlawanan jika tegangan yang diberikan pada dioda zener melampaui
batasnya “breakdown voltage” atau biasa disebut tegangan Zener.

Fungsi utama dari dioda zener yaitu untuk menstabilkan tegangan dari arus listrik.
Biasanya pemakaiannya digunakan pada penstabil tegangan dari arus AC atau arus bolak-balik ke
arus DC atau arus searah. Pada saat arus DC baru diubah maka tegangan berbentuk tidak rata atau
masih terdapat gelombang pada tegangan, sehingga digunakan dioda zener sebagai penstabilnya.
Dioda zener dipasang pada arus DC, kutub positif pada dioda zener dipasang dengan sumber
tegangan DC.

Kekurangan Dioda: Adanya rugi tegangan berlapis yaitu sebesar 1.4V (2 x0.7V) yang
disebabkan oleh penggunaan dua Dioda secara seri. Penyearah dengan sistem jembatan juga nggak
cocok untuk membuat Power Supply dengan output tegangan ganda.

Dioda zener akan korsleting atau short apabila tegangan digunakan pada dioda zener
melebihi batas nilainya, sehingga untuk menghindari tersebut setiap dioda zener terdapat nilai dari
ambang batas tegangan yang dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai