KIMFIS
ADSORBSI
PENGERTIAN ADSORBSI PENGERTIAN ABSORBSI ADSORBAT & ADSORBEN
Adsorpsi adalah peristiwa menempelnya molekul, Absorpsi adalah proses masuknya zat cair Adsorbat : materi yang
ion, maupun atom pada permukaan. Proses ini pada zat padat atau zat cair lain
teradsorbsi
menghasilkan lapisan tipis adsorbat pada
permukaan adsorben. Adsorben : materi yang
mengadsorbsi.
PENGERTIAN SORPSI
Jika belum diketahui dengan pasti
apakah prosesnya adalah adsorpsi atau
absorpsi, Sorpsi meliputi kedua proses
adsorpsi atau absorpsi. Desorpsi adalah
proses kebalikan sorpsi.
TIPE ADSORBSI
ADSORBSI FISIK ADSORBSI KIMIA
• Adsorbat melekat pada permukaan hanya melalui interaksi Van der • Molekul melekat pada permukaan melalui pembentukan ikatan kimia yang
Waals (interaksi intermolekuler yang lemah). kuat; dapat berupa ikatan kovalen antara adsorbat dan adsorben.
• Karakteristik : • Karakteristik :
1.
Suhu lingkungan rendah, selalu di bawah suhu kritik adsorbat; 1. Suhu tinggi
Entalpi (kalor adsorpsi) rendah : ΔH < 20 kJ/mol;
2. 2. Entalpi tinggi :50 kJ/mol <ΔH< 800 kJ/mol.
3.
Energi pengaktifan (activation energy) rendah. 3. Kalor adsorpsi kalor reaksi kimia ikatan kimia pembentukan
4.
Gaya tarik tidak pada tempat spesifik, adsorbat relatif bebas senyawa permukaan
bergerak pada permukaan adsorpsi berlangsung dalam 4. Derajat spesifisitas tinggi adsorpsi monolayer
multilayer 5. Molekul adsorbat tidak bebas bergerak pada permukaan
5. Keadaan energi adsorbat tidak berubah. 6. Terdapat kenaikan densitas elektron pada antar permukaan
6. Keseimbangan adsorpsi reversibel. adsorben-adsorbat.
• Energi yang menyertai adsorpsi = energi pencairan gas (gaya van der 7. Jarang reversibel ; hanya terjadi pada suhu tinggi
Waals) • Penggunaan : dalam reaksi terkatalisis.
• Penggunaan :
1. penentuan luas permukaan adsorben
2. analisis kromatografi (KLT, Kolom, KCKT/HPLC)
3. pemurnian gas, perlindungan korosi
Contoh :
Adsorpsi H2 pada Nikel : peristiwa fisik / kimia
Suhu rendah fisik
Suhu tinggi kimia
Persamaan Freundlich untuk
adsorpsi gas dan larutan
Adsorbsi gas
Y = x/m : jumlah adsorbat (volum gas) teradsorpsi per massa Persamaan regresi (garis lurus) :
adsorben Y log Y 1/n : arah lereng (slope)
P : Tekanan gas X log P log k : intersep
k&n : tetapan empirik tergantung sifat gas, adsorben, suhu.
Adsorbsi larutan
Y : massa zat/solut teradsorpsi per massa adsorben = x/m Y gram atau mol adsorbat (solut) per gram adsorben
C : konsentrasi solut C mol per liter larutan
k & n : tetapan empirik 1/n : arah lereng
log k : intersep
Bandingkan dengan persamaan untuk adsorpsi gas :
Y volum gas (cc) per gram adsorben
C P tekanan gas dalam sistem (mmHg)
KINETIKA LAJU REAKSI
Laju reaksi menyatakan laju perubahan
20 0,6
[reaktan] V
30 1,2
[reaktan] x V 1
40 2,4
xn 1
t Vt
no
Setiap kenaikan suhu 10⁰C, maka laju mengalami kenaikan 2 kali Untuk reaksi
semula A+BC
- k A
dA n
At = Aₒ - kt lnAt = lnAₒ - kt 1 / At = kt + 1 / A0
dt
dA/dt = laju reaksi A A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0 A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0 A0 = konsentrasi A pada waktu ke- 0
k = konstanta laju reaksi A At = konsentrasi A pada waktu ke- t At = konsentrasi A pada waktu ke- t At = konsentrasi A pada waktu ke- t
[A] = konsentrasi A k = konstanta laju reaksi k = konstanta laju reaksi k = konstanta laju reaksi
n = orde reaksi t = waktu t = waktu t = waktu
.
WAKTU PARUH (t1/2)
WAKTU KADALUARSA (t90)
Menentukan Orde reaksi
1) Metode substitusi :
• Data yang terkumpul dari hasil pengamatan jalannya suatu reaksi disubstitusikan ke
dalam bentuk integral dari berbagai orde reaksi.
• Jika menghasilkan k yang konstan , maka reaksi dianggap berjalan sesuai orde tersebut
2) Metode Grafik :
Plot data pada grafik
• Untuk orde nol : Konsentrasi diplot terhadap waktu linear
• Untuk orde pertama : ln konsentrasi diplot terhadap waktu linear
• Untuk orde kedua : 1/konsentrasi diplot terhadap waktu linear
X = log p
Y = log Y
Suhu
w a k t u 40⁰C 50⁰C
skor sensori ln skor sensori skor sensori ln skor sensori
0 8 2,0794 8 2,0794
3 7,93 2,0706 7,69 2,0399
6 7,86 2,0617 7,31 1,9892
9 7,83 2,0579 7,03 1,9501
12 7,79 2,0528 6,66 1,8961
Jawab...
• Pada orde 0 dengan suhu 40 ⁰C memiliki pers. • Pada orde 1 dengan suhu 40 ⁰C memiliki pers.
Regresi y = -0,0173x + 7,986 dengan R² = 0,9699 Regresi y = -0,0022x + 2,0777 dengan R² = 0,9704
• Pada orde 0 dengan suhu 50 ⁰C memiliki pers. • Pada orde 1 dengan suhu 50 ⁰C memiliki pers.
Regresi y = -0,1113x + 8,006 dengan R² = 0,9983 Regresi y = -0,0152x + 2,0822 dengan R² = 0,9972
3
1
DIAGRAM FASA
1. Menunjukkan fasa yang ada pada komposisi dan temperatur yang berbeda
2. Menunjukkan kesetimbangan pemadatan dari suatu elemen (atau
campuran/compound) dalam unsur lain.
3. Menunjukkan temperatur dari suatu paduan yang didinginkan dalam kondisi
kesetimbangan mulai membeku dan menginformasikan interval suhu saat
pembekuan terjadi.
4. Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang berbeda mulai mencair.
Aturan fasa
Aturan Fasa Gibbs :
F=C–P+2
Ket:
F = degree of freedom = derajat kebebasan
C = komponen
P = fasa
A
Contoh di titik A
komponen = 1
fasa =1
F =1-1+2= 2
Perhitungan
Persamaan Clapeyron Perubahan dari cair ke uap
1. Padat-Cair
2. Cair-Cair
3. Cair-Uap
Diagram Fasa Padat-Cair
A dan B tidak bercampur dalam fasa padat A dan B bercampur sebagian dalam fasa
padat
A dan B tidak bercampur dalam fasa padat A dan B bercampur sempurna dalam fasa
dan membentuk produk C padat
Aturan fasa (Diagram Fasa Aturan Lever
Padat-Cair)
F=C+P–2 Ringkasan:
W(kiri) R = W(kanan) S
F = derajat kebebasan 𝑅 𝑊𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
C = komponen =
𝑆 𝑊𝑘𝑖𝑟𝑖
P = fasa
Diagram Fasa Cair-Cair
F=C–P+1 Y
F = derajat kebebasan
C = jumlah komponen
Titik X : Titik Y :
P = fasa komponen = 2 komponen = 2
fasa =1 fasa =2
F=2–1+1=2 F=2–2+1=1
variabel = T,x variabel = T/x
Diagram Fasa Uap-Cair
Raoult's law
Tekana Parsial A
𝑝𝐴 = 𝑥𝐴 𝑝𝐴0
Dalton's law
Non Ideal Solution
Tidak mengikuti persamaan Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
DIAGRAM FASA TIGA KOMPONEN
Diagram fasa komonen dalam suhu dan tekanan tetap
Diagram terner
P=1
P=2
Pengaruh suhu terhadap diagram ternar
Berdasarkan diagram fasa karbon, dapatkah grafit berubah menjadi intan ?
a.Tidak dapat
UAS2020
W(kiri) R = W(kanan) S
𝑅 𝑊𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
=
𝑆 𝑊𝑘𝑖𝑟𝑖
𝑅 𝑊𝑣𝑎𝑝𝑜𝑟
=
𝑆 𝑊𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
UAS KIMIA FISIKA 2020
Menurut aturan Lever persamaan apakah yang digunakan untuk menentukan perbandingan
komposisi fasa cair : uap ? (posisi R dan S sesuai kesepakatan dalam perkuliahan)
Aturan Lever
W(kiri) R = W(kanan) S
𝑆 𝑊𝑘𝑖𝑟𝑖
=
𝑅 𝑊𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑆 𝑊𝑔𝑎𝑠
=
𝑅 𝑊𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑
Jika campuran air, benzena dan etanol membentuk diagram fasa berikut, maka komposisi awal pada
titik D merupakan daerah 2 fasa dengan komposisi fasa I (kaya benzena, benzene-rich) dan II (kaya
air, water-rich) yaitu
UAS2020
a.
b.
c.
d.