Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PROGRAM PENGEMBANGAN

A. Mengembangkan Manajemen Sekolah Berbasis Sistim Informasi Manajemen


(SIM)
Aspek yang dikembangkan oleh SMK Negeri 3 Bandar Lampung salah satunya adalah
mengembangkan Manajemen Sekolah Berbasis SIM, Pada tahap ini, pengembangan yang
dilakukan oleh sekolah antara lain :
1. Sistem Informasi Profil (Portal Sekolah) : yang nantinya akan berisi Profil Sekolah,
Visi, Misi, Fasilitas, program-program, Berita/Artikel, kegiatan/agenda, informasi
kesiswaan, forum, galeri foto, dan buku tamu.

2. Sistem Informasi Personalia : yang berisi Data Guru dan Staf untuk mengelola
informasi penting tentang tenaga pengajar maupun staf yang terdaftar di sekolah,
seperti biodata, pangkat, jabatan, alamat, status bekerja, jam kerja, riwayat
pendidikan, riwayat karir, riwayat pelatihan, tingkat kehadiran, info gaji dan
lainnya.

3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana : berisi mengenai Manajemen Aset sekolah
mulai dari penomoran aset, lokasi aset, penggunaan aset dan jumlah aset.

4. Sistem Informasi Keuangan : akan berisi data pembayaran biaya pendidikan siswa,
seperti SPP, uang pembangunan, dan biaya-biaya lain. Data pembayaran tersebut
akan ditampilkan dalam format laporan yang akan memudahkan pihak sekolah
dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi, seperti :
 Laporan siswa yang belum melakukan pembayaran
 Laporan siswa yang sudah melakukan pembayaran

5. Laporan honor guru dan karyawan yang sudah di bayarkan

6. Sistem Informasi Siswa : akan berisi data Penerimaan Siswa Baru, Biodata siswa,
Pengelolaan Kenaikan Kelas Siswa (manual maupun otomatis), Pengelolaan

1
Kelulusan/Alumni, Pencetakan Kartu Siswa, dan Pengelolaan Kedisiplinan Siswa.

7. Sistem Informasi Akademik : berisi Pengelolaan Kurikulum, Penjadwalan Satuan


Pengajaran, Pengelolaan Nilai Akademik Siswa dan Laporan Hasil Studi Siswa,
dan Presensi Siswa dalam kegiatan PBM.

8. Sistem Informasi Perpustakaan : berisi Pengelolaan buku, Pengelolaan anggota,


Transaksi peminjaman dan pengembalian buku, dan Manajemen Arsip Digital.

9. Sistem E-Learning : berisi Proses pendidikan menggunakan sistem online maupun


intranet bagi siswa dan guru berupa modul sekolah, tanya-jawab, kuis online,
maupun tugas-tugas.

B. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana


Sarana dan prasarana pendidikan merupakan bagian penting untuk mendukung kegiatan
pembelajaran. Pengembangan sarana prasarana diarahkan pada pemenuhan standar sarana
prasarana Berstandar Nasional Pendidikan terutama yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan proses pembelajaran, baik buku teks, referensi, modul, media belajar, dan
alat peraga pendidikan lainnya.
Pengembangan Sarana prasarana sekolah meliputi :
1. Gedung dan fasilitas sekolah
a. Taman
b. Ruang penunjang pengembangan diri peserta didik dan guru (lapangan olahraga,
kesenian)
c. Perpustakaan yang lengkap dan modern, digital library
d. Infrastruktur yang menujang – lapangan Parkir
e. Ruang serba Guna
f. Ruang UKS
g. Mushola
2. Fasilitas Pembelajaran teori
Ruang belajar, Ruang Praktik dan Peralatan Pembelajaran Teori
3. Fasilitas pembelajaran praktik
2
a. Laboratorium Bahasa
b. Ruang Praktik Usaha Perjalanan Wisata, Perhotelan(Edotel) , Tata Kecantikan
Kulit dan Rambut, Tata Boga dan Tata Busana
c. Perlengkapan keselamatan kerja
4. Fasilitas umum
a. Perencanaan fasilitas pendukung pembelajaran online seperti Speedy/Wifi/
Internet dengan bandwidth yang memadai.
b. Jalan Lingkungan sekolah.

C. Mengembangkan program sekolah bersama dengan IDUKA


1. Melakukan Penyelarasan kurikulum;
2. Menghadirkan Guru tamu dari IDUKA;
3. Sebagai Tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL);
4. Melakukan Pelatihan Guru dan Kepala Sekolah;
5. Analisis dan/atau Benchmarking;
6. Komitmen dukungan keterserapan lulusan;

D. Mengembangkan Teaching Factory di semua Kompetensi Keahlian


SMK Negeri 3 Bandar Lampung akan menerapkan pembelajaran berbasis industri yaitu
memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik dengan melibatkan peserta didik
dalam lini produksi/jasa di industri atau disekolah dengan melibatkan peserta didik secara
langsung.

Dengan pembelajaran industri peserta didik memperoleh pengalaman langsung atau nyata
sesuai dengan kebutuhan industri. Kegiatan pembelajaran industri peserta didik bertujuan
mengkondisikan peserta didik kedalam situasi proses produksi yang sebenarnya pada
industri, dengan menyajikan materi-materi yang dikombinasikan antara materi kurikulum
yang ada dengan materi dari pihak industri sehingga terjadi sinkronisasi antar kedua materi
tersebut, dengan melaksanakan pembelajaran teaching Factory, diharapkan akan
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar Industri.

3
Khusus Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan sedang mengembangkan TEFA
yang akan menghasilkan produk-produk; alat pertanian, peternakan dan alat
industri tepat guna dengan menjalin kerjasama dengan IDUKA .
E. Mengembangkan Budaya Industri
Program budaya kerja industri dimaksudkan untuk mengimplementasikan standar sikap
kerja tidak hanya sebatas mengerti jelas, tetapi juga memahami maksud-maksud yang
terkandung di setiap sikap kerja antara lain; keselamatan & keamanan, kualitas, kuantitas,
biaya dan manusia. Sasaran budaya kerja industri di SMK Negeri 3 Bandar Lampung adalah
siswa, pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan kerja, dan lingkungan belajar.

Program Budaya Industri diperlukan karena adanya tuntutan dunia industri terhadap mutu
lulusan SMK yang kompeten baik dari aspek hard skill maupun soft sklill sehingga
situasi/suasana industri sudah terpola/membudaya di lingkungan sekolah.

Sasaran dari program budaya kerja ini adalah perubahan sikap kerja yang berdasarkan
standar kerja di industri, yakni :
1. Work Habit (Kebiasaan kerja),
2. Basic Mentality (Dasar Mental),
3. 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yaitu proses
perubahan sikap dengan menerapkan penataan dan kebersihan tempat kerja,
4. KYT (K = Kikin = Bahaya, Y = Yoshi = Duga, Training =
Latihan) yaitu tindakan keselamatan dalam bekerja,
5. APD (A = Alat, P = Pelindung; D = Diri) yaitu alat keamanan
dalam bekerja,
6. JI ( Job Instruction ), SOP (Standart Operational Prosedure)
yaitu standar/ pedoman pokok dalam bekerja yang merupakan aturan secara
tertulis untuk menjalankan pekerjaan,
7. QCC (Qualiti Control Circle) atau GKM (Gugus Kendali
Mutu) yaitu sistem pengawasan dan evaluasi dalam kerja,
8. One Sheet Report yaitu kertas kerja sebagai acuan kerja,

4
9. Horenso (Hokoku = Melapor, Renraku = Menghubungi,
Sodan = Meminta Nasehat), yaitu prosedur kerja dalam setiap pekerjaan yang
diberikan atasan,
10. KAIZEN (KAI = Perubahan, ZEN = Baik), yaitu harapan/
tujuan kerja,
11. Presentation Skill (pelaporan dalam pekerjaan)

F. Mengembangkan Sekolah Pencetak Wirausaha


Pembelajaran Kewirausahaan merupakan suatu pembelajaran tentang etika, nilai (value),
kemampuan (ability) dan perilaku (attitude) dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang dihadapi. Pengembangan Pembelajaran
Kewirausahaan melaui peminatan berbasis pengukuran omset dan mentoring
berkelanjutan, melalui Program SPW (SMK Pencetak Wirausaha).

Program kewirausahaan secara umum memiliki tujuan sebagai berikut:


1. Membentuk karakter wirausaha dengan dukungan teknologi pemasaran dan
pendampingan secara terpadu;
2. Memfasilitasi bakat wirausaha sesuai dengan minat siswa;
3. Mengukur hasil produk siswa yang dihasilkan sesuai dengan standar Industri.

Anda mungkin juga menyukai