Anda di halaman 1dari 23

RENDI ERLANDA

19067023

PEND. TEKNIK MESIN UNP

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


KELAS X SEMESTER GENAP
IDENTITAS DAN INFORMASI UMUM

1. Nama Penyusun, TP 2022/2023


Institusi, Tahun Ajar
2. Jenjang Sekolah SMK
3. Fase/Kelas E/X
4. Kode Modul E.2.2
5. Alokasi Waktu (menit) 1 TM x 4 JP x 45 menit (180 menit)
6. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perkembangan proses produksi secara
konvensional sampai modern dengan baik dan benar
2. Menjelaskan proses produksi secara konvensional
dengan baik dan benar
3. Menjelaskan proses produksi secara modern dengan
baik dan benar
7. Profil Pelajar Pancasila 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Berkebinekaan global
3. Mandiri
4. Berfikir kritis
5. Kreatif
6. Gotong royong
8. Sarana Prasarana Pembelajaran Praktek Bengkel
9. Moda (PJJ, TM, Tatap Muka
Blended)
10. Kegiatan Demontrasi dan kunjungan lapangan
Pembelajaran
11. Kata Kunci (materi Teknik dasar proses produksi pada bidang manufaktur
pokok) mesin
12. Kode Perangkat TPM.E.DDTM
13. Jumlah Peserta Didik 36 orang
14. Karakteristik Peserta Reguler
Didik
15. Materi Ajar Perkembangan proses produksi secara konvensional
sampai modern
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Durasi
No. Kegiatan
Waktu
A Pendahuluan 15’
1. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
pembelajaran.
2. Memberi motivasi belajar siswa sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai.
4. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
B Inti 105’
1. Pemberian Rangsangan :
Guru menampilkan video tentang pekerja yang melakukan
rutinitas budaya kerja di industri.
Guru menampilkan video tentang kecelakaan kerja di industri.
Peserta didik melihat dan menyimak video pembelajaran dari
Guru.
2. Identifikasi Masalah :
 Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi masalah tentang penyebab terjadinya
kecelakaan kerja dalam industri.
 Peserta didik memilih menjawab pertanyaan Guru tentang
penyebab terjadinya kecelakaan kerja dalam industri.
3. Pengumpulan data :
 Guru memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk membuktikan
benar atau tidaknya jika seorang pekerja mengabaikan K3LH
maka aakn berakibat terjadinya kecelakaan kerja.
 Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dalam hal
penerapan K3LH dalam praktik bengkel di sekolah.
4. Pengolahan data:
 Guru melakukan bimbingan pada saat peserta didik
melakukan pengolahan data.
 Peserta didik mengolah data dan informasi baik melalui
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu menafsirkan
pentingnya menerapkan K3LH dan budaya kerja industri,
antara lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya
di tempat kerja, prosedur-prosedur dalam keadaan darurat,
dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).

5. Pembuktian :
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dalam penerapan K3LH dan budaya kerja sesuai
SOP.
 Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
pengolahan data dalam menerapkan K3LH dan budaya kerja
industri dalam praktik bengkel di sekolah.
6. Menarik Kesimpulan :
 Peserta didik menarik kesimpulan pelajaran yang
dilaksanakan.
 Guru memperkuat argumentasi dan kesimpulan siswa.
C Penutup 15’
1. Mengevaluasi rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasilnya
serta manfaat pembelajaran.
2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
3. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas.
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
Pembahasan

A. Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu

global terkait dunia manufaktur mesin.

1. Perkembangan proses produksi secara konvensional sampai modern

dengan baik dan benar

Manajemen Produksi, penekanan utama pada operasi manufatur untuk


menghasilkan barang (tangible output). Kata "modern"
mengindikasikan bahwa di dalam buku ini sudah dimasukan berbagai
konsep modern manajemen produksi.
Konsep modern dipicu oleh dipakainya mesin-mesin dan peralatan
berbasis komputer seperti CNC (Computer Numericcally Control), DNC
(Direct Numericcaly Control), dan robotic.
Sehubungan dengan uraian diatas, buku ini dipersiapkan untuk dipakai
oleh mahasiswa yang mempelajari manajemen produksi/Operasional,
terutama mereka yang mengiikuti kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen. Namun Buku ini pun akan membantu Nda yang sedang
Mengikuti kuliah Manajemen Operasional di Program M.M. (Magister
Manajemen).
Konsep produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia dalam menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau
jasa yang dimanfaatkan oleh konsumen. Saat kebutuhan manusia
masih sedikit, kegiatan produksi dan konsumsi cenderung dilakukan
sendiri, yaitu seseorang memproduksi untuk kebutuhnya sendiri.
Namun, dengan berbagai macam kebutuhan manusia sekarang ini yang
semakin banyak dan keterbatasan sumber daya, maka seseorang
membutuhkan orang lain dalam memproduksi segala pemenuh
kebutuhannya.
Sedangkan aktifitas produksi yaitu suatu upaya atau kegiatan untuk
menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dengan sumber daya alam (SDA) yang tersedia. Sedangkan
kegiatan menambah nilai guna suatu barang dikenal lima jenis
kegunaannya. Diantaranya adalah, guna bentuk, guna jasa, guna
tempat, guna waktu dan guna milik.
Dari kegiatan produksi dan aktifitas produksi tentu ada faktor yang
menunjang atau memengaruhi produksi. Pertama, tanah atau bahan
baku. Bahan baku merupakan faktor utama dalam produksi, sebab alam
telah menyediakan begitu banyak SDA untuk dimanfaatkan yang
nantinya akan berguna bagi orang banyak. Kedua, tenaga kerja. Tenaga
kerja merupakan tangan-tangan untuk mengolah bahan baku sehingga
menjadi suatu produk atau jasa. Ketiga, modal. Suatu produksi akan
berjalan apabila ada modal. Modal digunakan untuk membeli bahan
baku awal dan menggaji tenaga kerja sehingga aktifitas produksi bisa
terus berputar. Secara kontemporer modal dibagi menjadi dua, modal
fisik dan modal uang. Keempat, manajemen. Adanya manajemen yang
dapat mengalkulasi keuntungan dan kerugian dengan baik, sehingga
risiko kerugian bisa diminimalisir. Kelima, teknologi. Selain
membutuhkan tenaga kerja, adanya teknologi juga memudahkan
kegiatan produksi dalam mengolah suatu produk atau jasa.
Salah satu keberhasilan produksi memerhatikan dan berhasil
menerapkan konsep serta hukum produksi dengan baik. Konsep dan
hukum produksi adalah sebagai berikut. Pertama, konsep efisiensi.
Efisiensi dibagi menjadi dua, efisiensi fisik dan efisiensi ekonomis.
Efisiensi fisik yaitu memerhatikan pengeluaran fisik dan pemasukan fisik
secara maksimum. Sedangkan efisiensi ekonomis yaitu mencapai
keuntungan maksimum berupa uang. Kedua, konsep opportunity cost.
Adalah nilai produk yang diproduksi karena pemasukannya telah
digunakan untuk menghasilkan produk lain. Ketiga, konsep keuntungan
maksimum dan kerugian minimum. Merupakan perwujudan dari
produsen yang mengejar kepuasan atau keuntungan maksimum dari
produksi yang dilakukan. Keempat, konsep optimalisasi. Keadaan ini
tercapai jika keuntungan maksimum dan kerugian minimum suatu
produsen bekerja secara optimal, sehingga hasil yang didapat bisa
keuntungan maksimum dan kerugian minimum. Kelima, konsep jangka
waktu produksi. Jangka waktu produksi dibagi menjadi dua, yaitu
jangka pendek dan jangka jauh, konsep jangka waktu merupakan
ekspektasi yang akan dicapai suatu prosuden terhadap produksinya.
Keenam, konsep mekanisme pasar. Merupakan perputaran ekonomi,
harga-harga produksi dan
berjalannya ekonomi melalui pasar. Ketujuh, konsep marginal.
Merupakan perbandingan antara nilai tambahan produk dengan nilai
tambahan satu satuan pemasukan.
Hukum produksi adalah sebagai berikut. Pertama, Low of Increasing
Return. Hukum ini menyatakan bahwa setiap penambahan pemasukan
kepada pemasukan yang tetap akan menghasilkan tambahan
pengeluaran yang semakin besar dibanding tambahan masukannya.
Kedua, Low of Dimishing Return. Setiap penambahan pemasukan
kepada pemasukan yang tetap akan menghasilkan pengeluaran yang
semakin kecil dibandingkan masukannya. Ketiga, Low of Decreasing
Return. Setiap penambahan pemasukan kepada pemasukan yang tetap
akan menghasilakan pengeluaran penurunan yang semakin besar
dibandingkan masukannya. Keempat, Economics of Scale dan
Diseconomic of Scale. Economics of Scale adalah penghematan
kegiatan produksi karena skala usaha lebih besar, sedangkan
Diseconomics of Scale adalah pemborosan kegiatan produksi karena
skala usaha lebih besar.
Selain itu, faktor produksi konsumsi merupakan sesuatu yang
diperlukan dalam menentukan besar kecilnya konsumsi.
Faktor-faktornya secara umum dibagi menjadi dua, yaitu faktor
ekonomi dan faktor non-ekonomi. Faktor ekonomi yaitu meliputi,
pendapatan produsen, perkiraan harga pasar, iklan dimedia cetak atau
media online, harga barang yang bersangkutan dan harga barang lain
untuk membandingkan harga dipasaran. Sedangkan faktor
non-ekonomi yaitu faktor dari aspek konsumen dan kultur setempat,
diantaranya yaitu, selera konsumen, adat istiadat setempat, mode atau
gaya hidup seseorang dan jumlah kecilnya keluarga juga akan
memengaruhi besar kecilnya konsumsi.

2. Proses produksi secara konvensional dengan baik dan benar


Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18 ditandai
dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses produksi
barang. Proses produksi secara konvensional terjadi pada masa era
Industri 1.0 dan 2.0 dimana proses produksi semua dilakukan secara
mekanik konvensional. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses
produksi pada masa era tersebut benar-benar dituntut ketrampilan
yang tinggi karena setiap hasil produk ditentukan oleh operator.
Mesin-mesin yang digunakan bekerja secara konvensional. Mulai dari
pembuatan komponen sampai dengan proses perakitan komponen
dilakukan secara konvensional. Kapasitas produksi yang dihasilkan
terbatas karena berhubungan langsung dengan kemampuan manusia
sebagai operator. Pada bidang teknik pemesinan, alat-alat produksi
berupa mesin-mesin perkakas konvensional diantaranya adalah mesin
bubut, mesin frais. Pada mesin-mesin tersebut dioperasikan secara
konvensional oleh seorang operator. Pada bidang pengecoran, proses
pengecoran mulai dari pembuatan cetakan, peleburan, sampai
penuangan dilakukan secara konvensional. Pada bidang gambar design
proses pembuatan gambar digunakan alat-alat konvensional seperti
meja gambar, pensil, rapido, jangka dan lain-lain. Pemindahan barang
produksi pada bidang industri juga dilakukan secara konvensional.
a. Mesin bubut konvensional Mesin bubut merupakan salah satu
mesin perkakas yang digunakan untuk pengerjaan material di
mana benda kerja berputar dan alat penyayat (pahat) bergerak
mendatar (searah meja/bed mesin), melintang atau
membentuk sudut secara perlahan dan teratur baik secara
otomatis atau pun manual.

Gambar: Proses pembubutan medatar

Gambar: Proses Pembubutan Melintang


Proses pembubutan seperti gambar di atas dapat dijelaskan
bahwa gerakan berputar benda kerja pada mesin digerakkan
dengan tenaga motor listrik, dan gerakan pahat mendatar atau
melintang digerakan oleh tangan operator baik secara manual
maupun otomatis. Kualitas hasil kerja pembubutan ditentukan
terutama keterampilan operator disamping kualitas alat sayat
(pahat). Contoh benda/ komponen yang dapat dikerjakan dengan
mesin bubut konvensional seperti gambar berikut:
Gambar: Hasil Produksi Mesin bubut
b. Mesin Frais Konvensional
Mesin frais merupakan salah satu mesin perkakas dimana prinsip
kerjanya adalah penyayatan oleh alat potong bermata potong
banyak (cutter) yang berputar pada benda yang digerakkan
mendatar, melintang atau vertikal. Benda kerja dipasang pada
meja/ bed mesin.

Gambar: Proses pengefraisan


Proses frais seperti gambar di atas dapat dijelaskan bahwa
gerakan berputar cutter pada mesin digerakan dengan tenaga
motor listrik, dan gerakan benda kerja mendatar atau melintang
digerakkan oleh tangan operator baik secara manual maupun
otomatis. Kualitas hasil kerja frais ditentukan terutama
keterampilan operator disamping kualitas alat sayat (cutter).
Contoh benda/ komponen yang dapat dikerjakan dengan mesin
frais konvensional seperti gambar berikut.

Gambar: Hasil Pengefraisan


c. Proses Pengecoran
Proses pembentukan logam dengan cara cetak cor dilakukan
mulai dari pembuatan cetakan, peleburan baja, penuangan dan
finishing hasil cetak dilakukan secara konvensional.
d. Gambar Design
Pembuatan gambar teknik secara konvensional dilakukan dengan
alat-alat seperti penggaris, pensil, rapido, jangka, meja gambar,
dan lain-lain.

Gambar: Macam alat gambar

3. Proses produksi secara modern dengan baik dan benar

Seiring perkembangan teknologi khususnya pada bidang mesin dan


tuntutan hasil produksi manufaktur baik kualitas maupun kuantitas,
berkembang mesin-mesin dengan teknologi yang lebih baik. Pada masa
era perkembangan industri 3.0 mesin-mesin perkakas konvensional
mulai dilengkapi dengan sistem otomasi yang memungkinkan mesin
perkakas bekerja lebih produktif dan peran operator lebih sedikit pada
proses produksi. Belum lagi kita dapat mengikuti perkembangan
Revolusi Industri 3.0 seratus persen kita telah dihadapkan dengan
kemajuan teknologi pada Revolusi Industri 4.0 yang mana proses
produksi berbasis sistem digital. Pada bidang teknik pemesinan,
mesin-mesin perkakas modern dilengkapi dengan sistem kontrol CNC,
contohnya Mesin Bubut CNC, Mesin Frais CNC dan mesin cetak dengan
teknologi 3D Printing. Mesin-mesin perkakas dengan CNC
dimungkinkan menghasilkan produk dengan tingkat presisi tinggi dan
dengan jumlah masal. Prinsip kerja secara teknis pada mesin perkakas
CNC sama dengan mesin konvensional hanya gerakan-gerakan
penyayatan yang dilakukan oleh operator langsung digantikan dengan
sistem otomasi yang terprogram. Untuk membuat program CNC pada
era modern saat ini juga sudah ada software CAM sehingga
memudahkan programmer membuat program untuk memproduksi
benda kerja tertentu. Pada bidang pengecoran logam pembuatan
cetakan, proses peleburan sampai dengan penuangan gigunakan
mesinmesin yang dilengkapi dengan sistem otomasi pneumatik, hidrolik
maupun elektrik. Untuk lebih jelasnya mengenai proses pembuatan
komponen dengan sistem otomasi kalian bisa menyimak video pada
tautan sebagai berikut:
Pada bidang gambar design secara modern, seorang designer dalam
membuat gambar teknik menggunakan perangkat komputer yang
dilengkapi dengan software CAD seperti Inventor, Solidwork, dan
sebagainya.
a. Mesin Bubut CNC Mesin bubut CNC adalah mesin perkakas yang
dilengkapi dengan kontrol CNC (Computer Numerically Control).
Mesin bubut CNC umumnya bekerja dalam 2 sumbu (Axis) yaitu
sumbu horizontal (sumbu Z) dan sumbu melintang (sumbu X),
namun sekarang seiring tuntutan produk sudah ada mesin
Bubut 3 axis, 4 axis

Gambar: Mesin CNC


b. Mesin Frais CNC
Mesin Frais CNC adalah mesin perkakas yang dilengkapi dengan
kontrol CNC (Computer Numerically Controll). Mesin Frais CNC
umumnya bekerja dalam 3 sumbu (Axis) yaitu sumbu horizontal
(sumbu X) dan sumbu melintang (sumbu Y) dan sumbu vertikal
(sumbu Z). Seiring dengan tuntutan produk manufaktur sudah
ada mesin frais 4 axis atau 5 axis.

Gambar: Mesin Frais CNC


Keuntungan menggunakan mesin CNC pada proses produksi
manufaktur dibanding dengan mesin-mesin konvensional
diantaranya:
- Produktifitas meningkat
- Mengurangi kecelakaan kerja akibat kesalahan operator.
- Biaya produksi lebih hemat
- Menghasilkan produk dengan tingkat presisi tinggi.
c.3D Printing
Kalian mestinya sudah tahu mesin printer yang digunakan untuk
mencetak gambar atau tulisan pada kertas dari tulisan atau
gambar yang telah dibuat pada komputer. Hasil cetakan gambar
atau tulisan tersebut berbentuk 2 (dua) dimensi (2D). Teknologi
printer saat ini sudah ada printer 3 (tiga) dimensi yang dikenal
dengan 3D Printing. 3D printing digunakan untuk mencetak
benda padat 3 (tiga) dimensi dari desain yang sudah tersedia
dalam format digital. Pada 3D Printing bahan yang dicetak bukan
tinta di atas kertas tetapi bisa plastik bahkan logam. Penggunaan
3D Printing dapat digunakan dalalam sekala kecil misalnya di
industri rumah tangga atau dalam skala besar digunakan pada
industri manufaktur misalnya di perusahaan komponen mesin.
Untuk lebih jelasnya kalian bisa melihat gambar 3D printing dan
proses kerja 3D printing pada tautan di bawah.
ASESMENT DIAGNOSTIK NON-KOGNITIF

Nama : …………………………………………

Kelas : …………………………………………

SOAL K3LH

1. Pada proses produksi secara konvensioanal hasil produk tidak bisa dijamin

kualitasnya secara konsisten, mengapa ?Apa fungsi pengkalibrasikan alat ukur?

2. Prinsip kerja mesin bubut konvensional adalah penyayatan benda kerja yang

berputar dengan alat potong (pahat). Apa peran operator pada proses

pembubutan?!

3. Menurut kalian apabila seorang operator mesin frais konvensional mengerjakan

benda kerja tertentu dengan jumlah yang banyak apakah hasilnya selalu sama,

jelaskan alasannya?

4. Apa peranan kontrol CNC pada mesin perkakas?

5. Penggunaan mesin CNC salah satu keuntungannya adalah dapat mengurangi

kecelakaan kerja yang disebabkan oleh Human Error. Mengapa?

Tindak Lanjut

Setelah semua murid menyelesaikan asesmen, gunakan contoh tabel di bawah ini

untuk:

Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1 apabila

jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid yang bisa

menjawab dengan benar 10 soal akan mendapatkan nilai 10. Menghitung rata-rata

kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan membagi dengan jumlah

murid yang mengikuti asesmen awal. Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi

3 kelompok

1. Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru

2. Siswa 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan dari guru


3. Siswa 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke kelas di bawah, atau

dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga, dan

pendamping lainnya yang relevan

Jawaban Soal

1. Karena metode konvensional ini maasih menggunakan alat ukur manual dalam

pengkalibrasian nya sehingga hasilnya kurang akurat.

kalibrasi diperlukan untuk memastikan hasil pengukuran atau pemeriksaan yang

dilakukan oleh alat tersebut akurat dan konsisten dengan instrumen lainnya.

2. Mengoperasikan mesin bubut untuk produksi. Melaksanakan produksi sesuai

dengan jadwal yang ditetapkan. Membersihkan dan merawat mesin yang dipakai.

3. Sama, asalkan mata dari mesin frais tersebut memiliki ketajaman dan sudut yang

sama, Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang

telah dicekam maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan

pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material

penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.

Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang

rata atau bentuk-bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris, dan lain

– lain dengan ukuran dan kualitas tertentu.

4. Mesin CNC (Computer Numerical Control) adalah sebuah mesin yang digunakan

dalam Industri Manufaktur untuk menghasilkan komponen untuk Sektor Teknik

dalam jumlah besar dengan cepat. Dengan menggunakan mesin CNC, maka

komputer akan dengan mudah mengontrol peralatan mesin dalam memotong

atau mengebor berbagai material.

5. Human error didefinisikan sebagai kegagalan untuk menyelesaikan sebuah tugas


atau melakukan tindakan yang tidak diizinkan yang dapat menimbulkan cedera,

kerusakan peralatan atau properti, dan menghambat proses pekerjaan.

Sedangkan menurut George A. Peters, human error adalah suatu penyimpangan

dari suatu performansi standar yang telah ditentukan sebelumnya, yang

mengakibatkan adanya penundaan waktu yang tidak diinginkan, kesulitan,

masalah, insiden, dan kegagalan.

ASESMENT FORMATIF KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

Tugas Individu 1

Lihat dan amati video yang ditayangkan lalu tulislah apa yang anda pelajari dari video

tersebut ke dalam table di bawah ini!

Nama : …………………………………………

Kelas : …………………………………………

Apa yang anda pelajari


Materi Apa yang anda ketahui setelah melihat
tayangan video
Lembar Penilaian
Aspek yang Teknik Waktu Penilaian Instrument Penilaian Ket
dinilai Penilaian
Disiplin Observasi Proses Lembar pengamatan
Kerja Keras Observasi Proses Lembar pengamatan
Rasa ingin tau Observasi Proses Lembar pengamatan
Tanggung jawab Observasi Proses Lembar pengamatan
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha
sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas secara terusmenerus dan ajeg/konsisten

JURNAL

Catatan Butir Tanda Tangan


Hari/Tgl Nama Siswa Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Siswa
Padang, Agustus 2022

Waka Kurikulum SMKN 2 Banda Aceh Guru Mata Pelajaran

Mustafa Alayaini, SST., MT

NIP.19841115 200801 1 001

Kepala SMK Negeri 2 Banda Aceh

Baihaqi, S.Pd., M.Pd

NIP. 19680610 200008 1 002

Uji Kompetensi
1. Apakah kalian sudah mengenali ciri-ciri revolusi industri dari 1.0 s.d. 4.0?
2. Apakah kalian sudah merasa kenal dengan proses produksi manufaktur
secara Konvensional?
3. Apakah kalian sudah merasa kenal dengan proses produksi manufaktur
secara modern?
4. Apakah kalian sudah memahami perkembangan proses produksi manufaktur?
5. Apakah kalian sudah bisa memahami teknologi Printing?

Anda mungkin juga menyukai