MODUL AJAR
K3LH DAN BUDAYA KERJA INDUSTRI
A. INFORMASI UMUM
▪ IDENTITAS
Kelas :X
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Teknik Perawatan Gedung
Elemen : K3LH dan Budaya Kerja Industri
Alokasi Waktu : 2 JP/Minggu
▪ KOMPETENSI AWAL
1. Melalui berfikir kritis, kreatif, serta bergotong royong maka peserta didik dapat memahami
tentang praktik kerja yang aman.
2. Melalui berfikir kritis, kreatif, serta bergotong royong maka peserta didik dapat memahami
memahami Memahami praktik kerja yang aman.
3. Melalui berfikir kritis, kreatif, serta bergotong royong maka peserta didik dapat
mempresentasikan memahami praktik kerja yang aman.
b. Laptop
Peserta didik yang menjadi target dalam pembelajan ini adalah Peserta didik reguler / tipikal umum,
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
▪ MODEL PEMBELAJARAN
B. KOMPONEN INTI
▪ TUJUAN PEMBELAJARAN
▪ PEMAHAMAN BERMAKNA
Pembelajaran kejuruan mempunyai prinsip secara umum dan prinsip secara khusus. Untuk prinsip
umum antara lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, menerapkan metode
pembelajaran yang mendorong peserta didik lebih aktif, inovatif, kreatif dan
menyenangkan serta mempertimbangkan karakteristik peserta didik dan
menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi.
▪ PERTANYAAN PEMATIK
1. Pernahkah kalian mendengar keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan hidup (K3LH)?
▪ KEGIATAN PEMBELAJARAN
1) Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran, dengan
cara menciptakan suasana kelas yang kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin
doa, memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas.
3) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan scientific learning, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
● Guru memberikan pertanyaan awal tentang apa tujuan mempelajarari Praktik kerja yang aman
dan hal-hal yang terkait di dalamnya (Pertanyaan pemantik)
● Peserta didik menjawab pertanyaan dengan secara acak dengan berpikir kritis dan kreatif.
● Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mencari informasi tentang Praktik kerja
yang aman.
● Peserta didik duduk secara berkelompok berdiskusi tentang Praktik kerja yang aman secara
bergotong royong
3) Pembuktian
● Guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
● Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara
bergotong-royong.
▪ ASSESMEN
a. Diagnostik
b. Formatif
Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c , d atau e di depan jawaban yang paling tepat.
Kecuali....
a. Patuhi prosedur K3
d. Memakai APD
4. Berikut ini manakah yang termasuk kepanjangan dari APD dalam K3LH....
Nomor ....
a. PER.08/MEN/VII/2011
b. PER.08/MEN/VI/2010
c. PER.08/MEN/VII/2010
d. PER.08/MEN/VIII/2010
e. PER.03/MEN/VII/2010
6. Sertifikat sebagai bukti bahwa bangunan gedung telah andal dan laik adalah
....
a. SELF
b. LSF
c. SLL
d. SFL
e. SLF
a. Cerah
b. Gelap
c. Sejuk
d. Terang
e. Kontras
a. Helm safety
b. Sarung tangan
c. Sepatu lapangan
d. masker
e. semua benar
a. Helm
b. Kacamata
c. Sepatu safety
d. Wearpack
e. Kacamata safety
10. Fungsi pelindung telinga adalah untuk melindungi telinga dari ....
a. Kejatuhan benda
b. Kebisingan
c. Gas beracun
d. Debu
e. Cahaya matahari
c. Tes Sumatif
10. Menurut kalian APD apa yang paling penting dalam pekerjaan, sebutkan alasanya!
▪ PENGAYAAN DAN REMIDIAL
a. PENGAYAAN
Pengayaan diberikan pada peserta didik yang memperoleh nilai > 86, dengan memberikan tugas mencari
informasi tentang sejarah penemuan kertas kemudian presentasikan hasil laporan tentang kegiatan
tersebut di depan kelas.
b. REMIDIAL
Apabila 75% siswa mendapat nilai dibawah KKM maka pembelajaran remedial dilakukan secara klasikal,
dengan meninjau kembali LKPD atau buku ajar jika diperlukan maka buku ajar dan LKPD akan di perbaiki
sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Apabila 75 % siswa telah memperoleh nilai diatas KKM, maka pembelajaran remedial dilakukan secara
individu
Soal Remidial : “Carilah materi tentang Praktik kerja yang aman diinternet!”
Setelah peserta didik menyelesaikan proses pembelajaran pada Elemen ini, tentunya pemahaman
peserta didik tentang praktik kerja yang amanini menjadi lebih baik, selain itu peserta didik juga lebih
paham tentang mendemonstrasikan penggunakan jenis-jenis peralatan gambar teknik ini dalam
kehidupan sehari-hari. Setelah semua bagian materi dalam Elemen ini dipelajari, yang materi yang paling
sulit terletak pada bagian materi yang mana? Bisa disampaikan kepada guru pengampu.
2. Refleksi Guru
Setelah guru menyelesaikan proses pembelajaran pada Elemen ini, guru membimbing peserta didik
untuk membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja berlangsung serta menanyakan kepada
peserta didik apa manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi praktik kerja yang aman? Tidak
lupa guru memberikan penguatan atas materi yang diajarkan
C. LAMPIRAN
▪ BAHAN BACAAN
Dalam dunia teknik istilah K3LH. K3LH singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup yang berhubungan dengan keselamatan ketika ia kerja. Dalam menerapkan K3LH diperlukan
pemahaman tentang K3LH. Apa yang dimaksud dengan K3LH? Apa fungsi dari K3LH? Untuk
menjawabnya, pahamilah uraian materi berikut.
1. K3LH
Praktik kerja yang aman umumnya ditulis metode menjabarkan bagaimana melakukan tugas dengan
risiko minimum untuk orang, peralatan, bahan, lingkungan, dan proses.
Praktik kerja yang aman harus dikembangkan sebagai hasil dari menyelesaikan Penilaian Bahaya dan
erat harus mencerminkan kegiatan yang paling umum dalam jenis perusahaan atau sektor konstruksi.
Semua praktek-praktek kerja yang aman harus disimpan di satu lokasi pusat dengan pekerjaan yang
dilakukan dan tersedia bagi tenaga kerja. Beberapa praktek kerja yang aman akan memerlukan prosedur
pekerjaan tertentu, yang dengan jelas ditetapkan dalam urutan kronologis setiap langkah dalam proses
Pekerja melalui tugas dari awal sampai akhir dalam urutan kronologis. Prosedur kerja Aman dirancang
Prosedur kerja yang aman adalah serangkaian langkah-langkah spesifik yang membimbing seorang
untuk mengurangi risiko dengan meminimalkan paparan potensial.
Prosedur kerja yang aman biasanya dikembangkan oleh manajemen dan pekerja sebagai hasil
penyelidikan kecelakaan Penilaian Bahaya, dan / atau sebagai suplemen untuk praktik kerja yang aman.
Prosedur kerja aman harus dimasukkan dalam perusahaan program "Orientasi Pekerja". Semua pekerja
harus menyadari fakta bahwa prosedur pekerjaan yang aman telah dibentuk, yang pada dasarnya,
adalah ditulis dan harus diikuti.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjamin keselamatan kerja diri sendiri di
tempat kerja adalah sebagai berikut:
Prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) bukan hanya diaplikasikan pada perusahaan yang
memiliki risiko kecelakaan tinggi saja. Perusahaan dengan risiko kecelakaan rendah pun harus
memperhatikan dan menerapkan standar
keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. Bahkan perusahaan dengan sektor jasa diwajibkan untuk
melindungi pekerja, keluarga pekerja, dan orang lain yang juga terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Perawatan dan pemeliharaan peralatan kerja sangatlah penting untuk dijadwalkan secara rutin. Selain
bertujuan untuk efisiensi usia mesin, peralatan kerja yang terawat dengan baik akan menjamin keselamatan
dan keamanan bagi para pekerja yang akan menggunakannya.
Kerusakaan peralatan kerja seperti mesin-mesin produksi kerap terjadi karena buruknya perawatan. Dengan
membuat catatan penggunaan mesin dan memantau aktivitas operasionalnya secara rutin, maka setiap
kegiatan yang berhubungan dengan produksi tidak akan terganggu produktivitasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri, adapun lokasi-lokasi pekerjaan yang wajib mengenakan APD di antaranya adalah sebagai
berikut:
● Tempat kerja dengan peralatan atau instalasi yang berbahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran maupun ledakan
● Pekerjaan yang berhubungan dengan bahan atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar,
korosif, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi atau bersuhu rendah
● Pekerjaan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran gedung atau
bangunan lainnya termasuk juga bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah
● Pekerjaan pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengelolaan kayu atau hasil
hutan lainnya, peternakan, perikanan, dan lapangan kesehatan
● Pekerjaan pertambangan dan pengolahan batu-batuan, gas, minyak, panas bumi atau mineral baik
yang dilakukan di permukaan, di dalam, maupun di dasar perairan
Kompetensi merupakan suatu hal yang dikaitkan dengan kemampuan, pengetahuan/wawasan, dan sikap yang
dijadikan suatu pedoman dalam melakukan tanggung jawab pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang pekerja.
Dalam hal ini, mengikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi juga harus relevan terhadap pelaksanaan tugas
dan syarat jabatan yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi juga dapat menyiapkan pekerja yang memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang profesional sehingga mereka siap untuk memberikan kontribusinya sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan setiap
pekerjaannya. Salah satu cara untuk menjami keselamatan seseorang saat ia sedang bekerja di dalam
bangunan gedung adalah dengan dilakukannya penilaian keandalan bangunan gedung.
Bukti bahwa bangunan gedung telah andal dan laik secara fungsi dapat ditunjukkan dengan terbitnya Sertifikat
Laik Fungsi (SLF). Sertifikat ini diterbitkan oleh pemerintah daerah atas bangunan gedung yang telah selesai
dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan teknis sesuai fungsi bangunan berdasar hasil pemeriksaan
dari instansi maupun penyedia jasa SLF. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa dengan dimilikinya SLF,
maka bangunan gedung yang digunakan sebagai tempat beraktivitasnya manusia telah terjamin keamanannya.
Menerapkan prosedur keselamatan kerja di tempat kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial
sebuah perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menjadi tempat bekerja memiliki kewajiban
dalam memastikan kesehatan, keselamatan, dan keamanan pekerjanya.
Penggunaan pakaian dan peralatan pelindung kerja, sangat dibutuhkan bagi pekerja. Kesadaran tersebut perlu
dipelihara dan ditingkatkan untuk mencapai mutu keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup.
a. Pakaian kerja
Pakaian kerja yang dipakai di lapangan, bagi pekerja bidang pertanian, harus memenuhi beberapa kriteria,
secara umum adalah :
1. Pakaian kerja harus dibuat dari bahan yang menjaga badan pekerja tetap kering dan berada pada
temperatur yang nyaman. Untuk bekerja di daerah yang ber iklim panas dan kering, pakaian yang sesuai harus
digunakan untuk menghindari radiasi panas yang berlebihan dan memudah kan pengeluaran keringat.
2. Pakaian pelindung yang sesuai harus disediakan jilka ada suatu resiko radiasi UV atau potensi bahaya
biologik, seperti tumbuhan beracun, infeksi dan binatang.
3. Pakaian harus mempunyai warna yang kontras dengan lingkungan pertanian untuk memastikan bahwa
para pekerja kelihatan dengan jelas.
4. Penggunaan alat pelindung diri harus dianggap sebagal suatu upaya terakhir, bila pengurangan resiko
dengan caracara teknis atau organisatoris tidak mungkin dilakukan. Hanya dalam keadaan ini alat pelindung
diri yang berhubungan dengan resiko spesifik tersebut digunakan.
5. Alat pelindung diri untuk pekerjaan bidang pertanian dilapangan harus memiliki fungsi yang spesifik.
6. Bila pekerjaan dilakukan dengan menggunakan bahan kimia berbahaya, alat pelindung diri harus
disediakan sesuai keselamatan dalam penggunaan bahan kimia ditempat kerja.
7. Alat pelindung diri harus memenuhi standar internasional atau nasional. b. Alat pelindung diri
Ada beberapa jenis alat pelindung dirl untuk bidang pekerjaan pertanian di lapangan sesuai dengan jenis
pekerjaanya antara lain: sarung tangan, sepatu
lapangan, topi pengaman, penutup muka, penutup mata, penutup telinga, dan penutup mulut .
1. Sarung tangan dipergunakan untuk berbagai kegiatan bila menggunakan bahan kimia beracun, seperti
mencampur pestisida, mencapur pupuk dan sebagainya. Untuk jenis sarung tangan yang dipakai
adalah sarung tangan yang terbuat dari karet tidak tem bus bahan cairan. Sedangkan untuk pekerjaan
di laboratorium biasanya menggunakan sarung tangan yang terbuat dari serat asbes tahan panas.
2. Sepatu lapangan dipergunakan jika jenis pekerjaan yang diguna kan adalah jenis pekerjaan lapang an.
Alat ini digunakan untuk me lindungi kaki pada saat bekerja di lapangan dari gigitan serangga atau
pekerjaan lain yang berba haya di lapangan. Jenis sepatu yang digunakan adalah jenis se patu bot,
yang terbuat dari karet atau plastik.
Gambar 2. Sepatu Safety
3. Topi pengaman (Helmet); Jenis alat ini digunakan untuk melindungi kepala dari kemungkinan
bendabenda jatuh di lapangan.
Gambar 3. Helm Safety
4. Penutup bagian muka dipergunakan untuk jenis pekerjaan lapangan, jika kondisi lapangan berdebu.
Hal ini untuk melindungi muka dari debu yang berterbangan pada saat bekerja.
5. Pelindung atau penutup mata. Janis alat ini dipakai untuk me lindungi mata pada saat bekerja di
lapangan, baik dari terik matahari maupun dari bendabenda yang berbahaya di lapangan seperti debu,
ataupun pada saat bekerja di laboratorium.
6. Alat pelindung mulut (masker). Alat ini berfungsi melindungi mulut dan hidung dari bahan berbahaya
saat bekerja di lapangan yakni menggunakan pestisida, gas be racun atau debu.
Hidup
▪ DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.pengelasan.net/k3lh/
2. https://www.pengadaan.web.id/2021/01/k3lh.html
3. https://ram196.blogspot.com/2012/05/bahan-ajar-smk.html?m=1
4. https://eticon.co.id/panduan-keselamatan-kerja/
5. https://ms-takengon.net/prosedur-peringatan-dini-dan-prosedur-keadaan-darurat/
v