Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


Di PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI
04 JANUARI S/D 04 APRIL 2021

Disusun Oleh :
Nama : DILA FADILA
Kelas : XI AP
NIS/NISN :
Bidang Keahlian : ADMINISTRASI PERKANTORAN

SMK NASIONAL 01 BANJARSARI


Alamat Jl. Raya Saketi-Malingping Km.24 Cilangkap Banjarsari Kab. Lebak Prov. Banten Kode Pos
42355
Telp.085719750566-087805241713

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktek kerja industri ini telah di periksa dan disahkan pada hari ………. dan tanggal
…………………….. oleh pembimbing, kepala program dan kepala sekolah untuk memenuhi syarat
kelulusan mata pelajaran kopetensi keahlian di SMK NASIONAL 01 BANJARSARI.

Banjarsari, …….. APRIL 2021

Mengetahui

Kepala Program Pembimbing

Fajar Riadi,S.Pd Rini Hartini, S.E


NUPTK.8948770671130082 NUPTK. 8039758660220003

Menyetujui,

Kepala Sekolah
SMK Nasional 01
Banjarsari

Inah M, S.Pd
NUPTK 9137756659230133

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktek kerja industri ini telah di periksa dan disahkan pada hari......................dan tanggal
………………………. oleh pembimbing, instansi dan kepala instansi untuk memenuhi syarat kelulusan
dalam mengikuti praktek kerja industri di instansi PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI

Banjarsari,………April 2021

Mengetahui

Pembimbing II Pembimbing I

Hj. Yohayati, SKM, M. Si Rini Hartini, S.E


NIP. 197003041992032003 NUPTK. 8039758660220003

Menyetujui,

Kepala
Puskesmas Rawat Inap Banjarsari

Yayan Suryana, SKM


NIP.
196702171989021001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan laporan hasil pelaksanaan praktek kerja
industri ( PRAKERIN ) di PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI dapat terselesaiakan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini,
terutama kepada:
1. Ibu Inah Maryanah S.Pd, selaku kepala sekolah SMK Nasional 01 Banjarsari.
2. Bpk Fajar Riadi S.Pd, selaku kepala program prakerin administrasi perkantoran SMK Nasional
01 Banjarsari.
3. Ibu Rini Hartini S.E, selaku guru pembimbing prakerin administrasi perkantoran SMK Nasional
01 Banjarsari.
4. Bpk Yayan Suryana SKM, selaku kepala Puskesmas Rawat Inap Banjarsari.
5. Ibu Hj. Yohayati SKM. M. Si, selaku kepala tata usaha Puskesmas Rawat Inap Banjarsari.
6. Seluruh guru dan staf tata usaha SMK Nasional 01 Banjarsari dan Puskesmas Rawat Inap
Banjarsari.
7. Orang tua serta teman-teman yang senantiasa mendukung penulis baik secara moril maupun
materil.

Penyusunan laporan praktek kerja industri ( PRAKERIN ) ini adalah salah satu syarat untuk
memenuhi Ujian kompetensi ( PRAKERIN ) dan Kelulusan Ujian Akhir Nasional ( UAN ) dan laporan ini
sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri di PUSKEMAS
RAWAT INAP BANJARSARI.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan. Semoga
penulisan laporan praktek kerja industri ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Sekolah ……………………………... i


Lembar Pengesahan Instansi ..…………………………… ii
Kata Pengantar ..………………………….. iii
Daftar Isi ............................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......…..……………………. 1


B. Maksud Dan Tujuan Prakerin .......……...……………….... 2
C. Manfaat Prakerin .......…...………………….... 2
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin .….……………………….... 2

BAB II PROFIL INSTANSI

C. Gambaran Umum Puskesmas Rawat Inap Banjarsari .....……………………….... 2


a. Visi dan misi ......………………………... 4
b. Motto dan tata nilai ......………………………... 4
c. Jadwal jenis pelayanan dan posyandu …..…………………………5
d. Alur pendaftaran rawat jalan dan kode etik pelayanan …..…………………………7
e. Makna logo puskesmas ……………………………..8
A. Struktur Organisasi ……………………………..9
B. Bidang Kerja Instansi …...……………………….10
a. Kepala puskesmas rawat inap banjarsari …...……………………….10
b. Kepala tata usaha puskesmas rawat inap banjarsari .........……………………...10
c. Unit pelaksanaan teknis fungsional ............……………………11

BAB III PEMBAHASAN

A. Teori Dasar …………………………….14


a. Pengenalan aplikasi sistem puskesmas rawat inap banjarsari ......................……………..14
1. Sikda Generik 1.4 ......................……………..14
1.a. tingkatan pengelompokan ......................……………..14
1.b. model pengelolaan ……...............…………….15
1.c bagian-bagian sub system ………...........…………….15
2. Bpjs primary care ………….......…………….17
2.a. fitur yang ada pada bpjs pcare ……………....……………18
2.b. manfaat penggunaan ………...........…………….20
b. Kegiatan prakerin...................................................................................................................21
1. Penjelasan uraian kegiatan............................................................................................24
2. masalah yang dihadapi....................................................................................................31
3. pemecahan masalah........................................................................................................31
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................................................................32
B. SARAN..................................................................................................................................33
1. Saran Untuk sekolah........................................................................................................33
2. Saran Untuk Instansi........................................................................................................33
LAMPIRAN.............................................................................................................................................34

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktek kerja industri ( PRAKERIN ) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu
tingkat keahlian professional.
Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat di pelajari dan dikuasai kapan dan
dimana saja kita berada. Sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Praktek kerja industri di laksanakan
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. PRAKERIN diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang professional tersebut.
Dimana para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang
di dapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya PRAKERIN ini kita tidak dapat
langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.

Ada beberapa peraturan tentang praktek kerja industri ( PRAKERIN ) dan putusan Menteri.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.
2. Peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan
meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan
timbal balik dengan lingkungkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan
peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK) serta
kebudayaan.
3. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional
4. Keputusan menteri No. 0490/1993 tentang kurikulum SMK yang berisi bahwa “ Dalam
melaksanakan pendidikan di laksanakan melalui dua jalur yaitu pendidikan di dalam sekolah dan
pendidikan diluar sekolah “.

1
B. MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN PRAKERIN
Tujuan PRAKERIN ( praktek kerja industri ) adalah sebagai berikut:
1. Menigkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan dunia usaha atau dunia
industri.
2. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3. Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah kedunia industri.
4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas.
5. Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6. Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7. Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
C. MANFAAT PRAKERIN
1. Memperoleh wawasan luas mengenai seluk beluk dunia kerja.
2. Meningkatkan rasa percaya diri, disiplin dan tanggung jawab.
3. Mengetahui arti penting disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
4. Dapat memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh di sekolah.
5. Dapat membandingkan kemampuan yang diperoleh disekolah dengan yang dibutuhkan di dunia
kerja.
D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PRAKERIN
Tempat pelaksanaan prakerin di PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI yang
beralamat di Jl. Raya Saketi-Malingping KM. 23 Desa Cidahu Kec. Banjarsari kab. Lebak. Dan
waktu pelaksanaannya selama 3 bulan mulai tanggal 06 Januari s/d 18 maret 2020 dengan waktu
masuk pukul 07.30 pagi dan waktu pulang pukul 14.00 sore.

2
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI
Pelayanan dibidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pusat kesehatan
masyarakat ( Puskesmas ). Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis daerah dari dinas kesehatan
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang merupakan sarana
pelayanan kesehatan ( perorangan dan masyarakat ) strata pertama.
Sebagai unit pelaksanaan teknis, puskesmas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak Puskesmas berdasarkan kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain:
a. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Dalam hal
ini puskesmas berupaya menggerakan lintas sektor dan dunia usaha diwilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas ikut aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dan penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah
kerjanya serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
b. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini puskesmas berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup seehat, berperan
aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambugan dalam bentuk pelayanan keshatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Banjarsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak terletak di
Jl. Raya Saketi-Malingping km. 23 dengan luas wilayah 52,32 Ha ( 523,2 Km2 ), terdiri dari dua
lantai gedung. Lantai pertama untuk ruang pelayanan terhadap masyarakat, lantai kedua untuk
ruang pertemuan dan administrasi, ruang pemeriksaan gigi, laboratorium dan gudang
penyimpanan obat.
Puskesmas Rawat Inap Banjarsari memiliki cakupan wilayah kerja sebanyak 10 desa yaitu:
a. Gunungsari
b. Kumpay
c. Bendungan
d. Cibaturkeusik
e. Kaduhauk
f. Ciruji
g. Keusik
h. Cidahu
i. Jalupanggirang
j. Cisampih
Puskesmas Rawat Inap Banjarsari memiliki batas-batas wilayah kerja diantaranya:
a. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Pandeglang.
b. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Gunungkencana.
c. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten pandeglang.
d. Sebelah selatan berbatasan dengan puskesmas BojongJuruh.

a. Visi dan Misi

Visi
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima menuju masyarakat Banjarsari yang sehat dan
mandiri tahun 2019
Misi
1. Menigkatkan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, rawat inap dan sistem rujukan
3. Mendorong masyarakat untuk memiliki kartu jaminan kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengendalian pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular
5. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
6. Mendorong pertisipasi aktif masyarakat di bidang kesehatan.
b. Motto dan Tata Nilai

Motto
Sehat itu mahal, lebih baik mencegah daripada mengobati

4
Tata nilai
1. Ikuti prosedur pelayanan
2. Melaksanakan kewajiban dengan senyum dan ikhlas
3. Adil, memberikan pelayanan dengan tanpa membedakan status pelanggan
4. Nyaman, lingkungan pekerjaan adalah tempat yang nyaman bagi karyawan dan pelanggan.
c. Jadwal jenis pelayanan dan posyandu
Jadwal dan jenis pelayanan
Jadawal posyandu wilayah kerja puskesmas rawat inap banjarsari

6
d. Alur pendaftaran dan kode etik pelayanan
Alur pendaftaran rawat jalan puskesmas rawat inap banjarsari

Kode etik pelayanan puskesmas rawat inap banjarsari


1. Setiap petugas melakukan pelayanan sesuai SOP yang telah ditentukan
2. Setiap petugas tidak memungut biaya diluar peraturan daerah yang telah ditentukan
3. Setiap petugas melakukan pekerjaan/tindakan sesuai kompetensinya masing-masing
4. Setiap petugas wajib memakai alat pelindung diri
5. Setiap petugas tidak dianjurkan memberikan pelayanan sambil makan
6. Setiap petugas memakai identitas dan berpakaian seragam sesuai aturan yang berlaku
7. Setiap petugas melindungi privasi pasien/tidak dianjurkan menyebarkan AIB pasien kepada
orang yang tidak berkepentingan.
e. Makna Logo Puskesmas

Seperti kita ketahui bersama bahwa peraturan menteri kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat telah diterbitkan untuk menggantikan keputusan menteri
kesehatan Nomor 128/ Menkes / SK / II / 2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan
masyarakat, dimana didalamnya disebutkan mengenai keharusan memasang lambang puskesmas
yang baru agar mudah dikenal oleh masyarakat. Di dalam lampiran Permenkes No. 75 tahun
2014 tentang pusat kesehatan masyarakat juga disebutkan bahwa lambang puskesmas harus
diletakan didepan bangunan yang mudah terlihat dari jarak jauh oleh masyarakat.

Arti dari lambang puskesmas tersebut adalah sebagai berikut:


 Bentuk segi enam ( hexagonal ), melambangkan:
a. Keterpaduan dan kesinambungan yang terintegrasi dari 6 prinsip yang melandasi
penyelenggaraan puskesmas.
b. Makna pemerataan pelayanan kesehatan yang mudah diakses masyarakat.
c. Pergerakan dan pertanggungjawaban puskesmas di wilayah kerjanya.
 Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua unsur upaya kesehatan, yaitu:
a. Upaya kesehatan masyarakat ( UKM ) untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menaggulangi timbulnya masalah kesehatan
masyarakat.
b. Upaya kesehatan perseorangan ( UKP ) untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
perorangan.
 Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan Puskesmas sebagai tempat/wadah
diberlakukannya semua prinsip dan upaya dalam proses penyelenggaraan kesehatan.
 Bidang segitiga mewakili tiga faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat yaitu genetik, lingkungan, dan perilaku.
 Bentuk palang hijau didalam bentuk segienam melambangkan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan promotif preventif.
 Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan
Puskesmas, dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya
 Warna putih melambangkan pengabdian luhur puskesmas.

B. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI

9
C. BIDANG KERJA INSTANSI
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan organisasi seperti diuraikan diatas
adalah sebagai berikut:
a. Kepala puskesmas
Tugas pokok:
 Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPTD.
 Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPTD.
 Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPTD.
 Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPTD.
 Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama.
 Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama.
 Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat.
 Melaksanakan kegiatan manajemen puskesmas.
 Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart, pedoman dan petunjuk
operasional dibidang pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat.
 Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPTD.

b. Kepala sub bagian tata usaha


Tugas pokok:
 Menyusun rencana kegiatan sub bagian tata usaha
 Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan dibidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
 Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, stanndar,
pedoman, dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
 Menyusun pedoman kerja, pola tata kerja, prosedur dan indikator kerja puskesmas.
 Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat, kearsipan,
administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta
hubungan masyarakat.
 Melaksanakan pelayanan administratif, dan fungsional dilingkungan UPTD.
 Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPTD,
 Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen UPTD.
 Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan sub bagian tata usaha.
c. Penanggungjawab UKM
Tugas pokok:
 Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPTD Puskesmas.
 Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan, kepatuhan prosedur dan
analisis kegiatan UKM.
 Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM.
 Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.

d. Penanggungjawab UKP
Tugas pokok:
 Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPTD Puskesmas.
 Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan, kepatuhan prosedur dan
analisis kegiatan pelayanan UKP.
 Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP.
 Melaporkan kepada kepala UPTD.

e. Penanggungjawab jaringan dan jejaring


Tugas pokok:
 Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan.
 Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP, kepatuhan
prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan.
 Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan.
 Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan kesehatan.
 Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.

f. Pelaksana perencanaan dan pelaporan


Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan dalam penyusunan
perencanaan kegiatan UPTD Puskesmas/perencanaan tingkat puskesmas.
 Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja dan kerangka acuan kegiatan perencanaan dan
pelaporan.
 Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan.

11
 Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan puskesmas.
 Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan.
 Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.

g. Pelaksana keuangan
Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan.
 Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja dan kerangka acuan kegiatan pengelolaan
keuangan.
 Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan.
 Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan.
 Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan.
 Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.

h. Pelaksana umum dan kepegawaian


Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum.
 Menyusun pedoman kerja, prosedur kerja dan kerangka acuan kegiatan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum.
 Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi umum.
 Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum.
 Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan kegiatan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum.
 Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum.
 Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.

i. Pelaksana UKM
Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM.
 Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja UKM.
 Menyusun perencanaan kegiatan UKM, rencana usulan kegiatan, rencana pelaksanaan
kegiatan dan kerangka acuan kegiatan UKM.
 Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan.
j. Penanggungjawab ruang UKP
Tugas pokok:
 Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan.
 Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan.
 Menyusun pedoman kerja ruang pelayanan dan prosedur kerja pelayanan.
 Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan kerja.
 Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi hasil kegiatan pelayanan.

k. Pelaksana pelayanan UKP


Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan
 Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan.
 Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggungjawab pelayanan.

l. Penanggungjawab pustu dan ponkesdes


Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan.
 Menyusun pedoman kerja dan prosedur kerja.
 Menyusun perencanaan kegiatan, rencana usulan kegiatan, rencana pelaksanaan kegiatan
dan kerangka acuan kegiatan.
 Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan.
 Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan.
 Melaporkan kepada kepala UPTD Puskesmas.

m. Pelaksana pelayanan pustu dan poskesdes


Tugas pokok:
 Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan.
 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.
 Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggungjawab.
BAB III
PEMBAHASAN

A. TEORI DASAR
a. Pengenalan Aplikasi Sistem Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
1. Sikda Generik 1.4

Sikda generik adalah aplikasi sistem informasi kesehatan daerah yang berlaku secara
nasional yang menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah sakit,
dan sarana kesehatan lainnya,baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan kementrian kesehatan.
Aplikasi sikda generik dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan serta menigkatkan ketersediaan dan kualitas data
dan informasi manajemen kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi.
Aplikasi sikda generik dirancang dan dibuat untuk memudahkan petugas puskesmas
saat melakukan pelaporan ke berbagai program di lingkungan kementerian kesehatan.
Dengan demikian diharapkan aliran data dari level paling bawah sampai ke tingkat pusat
dapat berjalan lancer, terstandar, tepat waktu, dan akurat sesuai dengan yang diharapkan.

1.a tingkatan pengelompokan


Sistem informasi kesehatan daerah ( sikda ) di Indonesia dapat dikelompokkan dalam
beberapa tingkat sebagai berikut:
a. Tingkat kabupaten/kota, dimana terdapat puskesmas dan pelayanan kesehatan
dasar lainnya,dinas kesehatan kabupaten/kota, instalasi farmasi kabupaten/kota,
rumah sakit kabupaten/kota, serta pelayanan kesehatan rujukan primer lainnya.

14
b. Tingkat provinsi, dimana terdapat dinas kesehatan provinsi, rumah sakit provinsi,
dan pelayanan kesehatan rujukan lainnya.
c. Tingkat pusat, dimana terdapat departemen kesehatan, rumah sakit pusat, dan
pelayanan kesehatan rujukan tersier lainnya.

model pengelolaan
Pada saat ini di Indonesia terdapat 3 ( tiga ) model pengelolaan SIK, yaitu:
a. Pengelolaan SIK manual, dimana pengelolaan informasi di fasilitas pelayanan
kesehatan dilakukan secara manual atau paper based melalui proses pencatatan
pada buku register, kartu, formulir-formulir khusus, mulai dari proses pendaftaran
sampai dengan pembuatan laporan. Hal ini terjadi oleh karena adanya
keterbatasan infrastuktur, dana, dan lokasi tempat pelayanan kesehatan itu berada.
Pengelolaan secara manual selain tidak efisien juga menghambat dalam proses
pengambilan keputusan manajemen dan proses pelaporan.
b. Pengelolaan SIK komputerisasi offline, pada jenis ini pengelolaan informasi di
pelayanan kesehatan sebagian besar/seluruhnya sudah dilakukan dengan
menggunakan perangkat komputer, baik itu dengan menggunakan sistem
informasi manajemen ( SIM ) maupun dengan aplikasi perkantoran elektronik
biasa, namun masih belum didukung oleh jaringan internet online ke dinas
kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank data kesehatan nasional.
c. Pengelolaan SIK komputerisasi online, pada jenis ini pengelolaan informasi di
pelayanan kesehatan sebagian besar/seluruhnya sudah dilakukan dengan
menggunakan perangkat komputer, dengan menggunakan aplikasi sistem
informasi manajemen dan sudah terhubung secara online melalui jaringan internet
ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi/bank data kesehatan nasional
untuk memudahkan dalam komunikasi dan sinkronisasi data.

bagian-bagian sub sistem


Sikda generik terbagi menjadi beberapa sub sistem, yaitu:
a. SIM puskesmas
Aplikasi SIM puskesmas digunakan di puskesmas dalam kegiatan pencatatan
berbagai kegiatan pelayanan, baik itu kegiatan dalam gedung maupun kegiatan
diluar gedung, dan dapat dilakukan koneksi data base secara online melalui
jaringan internet ke server SIKDA Generik di dinas kesehatan, maupun ke data
base local yang ada di puskesmas.
Kegiatan puskesmas yang mampu ditangani oleh SIM puskesmas adalah:
i. Pengelolaan informasi riwayat medis pasien per individu
ii. Pengelolaan informasi kunjungan pasien ke puskesmas
iii. Pengelolaan informasi kegiatan pelayanan kesehatan dalam gedung,
meliputi:
 Pelayanan rawat jalan ( poliklinik umum, gigi, KIA, imunisasi
dll ).
 Pelayanan UGD
 Pelayanan rawat inap
 Pengelolaan informasi pemakaian dan permintaan obat/farmasi
di puskesmas, pos obat desa, pos UKK
 Pengelolaan informasi tenaga kesehatan puskesmas
 Pengelolaan informasi sarana dan peralatan ( inventaris )
puskesmas
iv. Pengelolaan informasi kegiatan luar gedung yang meliputi:
 Kegiatan puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa,
posyandu, polindes, poskesdes, poskestren.
 Pengelolaan informasi pembiayaan kesehatan masyarakat dan
keuangan puskesmas
 Pengelolaan informasi gizi masyarakat
 Pengelolaan informasi surveilans ( pengendalian penyakit )
 Pengelolaan informasi promosi kesehatan
 Pengelolaan informasi kesehatan lingkungan
 Pengelolaan pelaporan internal dan eksternal puskesmas.

b. Sistem informasi manajemen dinas kesehatan ( SIMDinkes )


Aplikasi ini berfungsi untuk menangani pencatatan dan pengelolaan data yang
berasal dari:
i. Pengelolaan data puskesmas, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data
manual dari puskesmas yang ada dalam wilayah kerja dinkes
kabupaten/kota, yang bersifat agregat.
ii. Pengelolaan data rumah sakit tingkat kabupaten/kota, berfungsi untuk
mengentri data manual yang berasal dari rumah sakit, baik pemerintah
maupun swasta, yang berada dalam wilayah kerja dinkes kabupaten/kota
yang bersifat agregat.

16
iii. Pengelolaan data rumah sakit tingkat provinsi, berfungsi untuk mengentri
data manual yang berasal dari rumah sakit, baik pemerintah maupun
swasta, yang berada dalam wilayah kerja dinkes provinsi yang bersifat
agregat.
iv. Pengelolaan data apotek/instalasi farmasi, berfungsi untuk mencatat dan
mengelola data manual yang berasal dari apotek/instalasi farmasi baik
pemerintah maupun swasta, yang berada dalam wilayah kerja dinkes
kabupaten/kota, yang bersifat agregat.
v. Pengelolaan data penunjang, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data
manual, yang bersifat agregat, yang berasal dari laboratorium/radiologi/
fasilitas penunjang lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta yang
berada dalam wilayah kerja dinkes kabupaten/kota.
vi. Pengelolaan data kesehatan lainnya, yang berfungsi untuk mencatat dan
mengelola data kesehatan yang berasal dari fasilitas kesehatan selai
puskesmas, rumah sakit, apotek/instalasi farmasi, dan laboratorium
penunjang, yang berada dalam wilayah kerja dinas kesehatan, misalnya
dari lembaga lintas sektor ( institusi non kesehatan ), praktik dokter dan
klinik, lembaga survei, dan organisasi kesehatan lainnya, yang berada
dalam wilayah kerja dinas kesehatan.
vii. Pengelolaan data SDM, yang berfungsi untuk mencatat dan mengelola
data SDM kesehatan di kabupaten/kota/provinsi.
viii. Pengelolaan data aset, berfungsi untuk mencatat dan mengelola data aset
pada dinkes kabupaten/kota dan dinkes provinsi.

a. BPJS Primary Care

17
Sebagai warga Negara Indonesia, tentu kita diberikan jaminan kesehatan yang
bernama BPJS kesehatan. Kartu satu ini pasti dimiliki oleh setiap warga Negara
dengan tingkatan serta iuran bulanan yang berbeda. Sebagai pengguna BPJS
kesehatan, tentu kita ingin mendapatkan informasi secara mendalam seputar jaminan
kesehatan ini. Hal inilah yang melatarbelakangi munculnya BPJS Pcare. BPJS
Primary Care adalah sebuah aplikasi berbasis website yang disediakan untuk fasilitas
kesehatan tingkat pertama ( FKTP ). Mengingat terbatasnya sistem teknologi pada
FKTP, layanan ini diciptakan untuk meningkatkan pelayanan oleh faskes tersebut.
Aplikasi ini pertama kali diperkenalkan pada 2014 dan terus diperbarui fungsi dan
kegunaannya.
Fungsi pada aplikasi ini telah telah disesuaikan dengan kebutuhan askes data
puskesmas. Aplikasi ini berisi sistem informasi untuk pelayanan pasien, dimana
faskes primer ( puskesmas ) dapat langsung mengakses data ke server BPJS. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan pendaftaran, penegakan diagnose, terapi pengobatan,
serta pelayanan laboratorium.

fitur yang ada pada BPJS Pcare

Pada aplikasi BPJS Pcare ada lima menu atau fitur utama, yaitu:
i. Home
Home adalah halaman depan aplikasi ini. Anda dapat kembali kehalaman
awal dengan cepat dengan memilih menu ini.
ii. Entri data
pada bagian ‘entri data’, akan ada dua pilihan, pelayanan dan pendaftaran.
iii. Pendaftaran pasien
Menu ini digunakan untuk layanan pendaftaran pasien dan dilaksanakan
oleh petugas pendaftaran. Manu ini digunakan untuk pasien yang berobat
untuk pertama kalinya. Pertama-tama, masukan nomor BPJS pasien. Jika
pasien tersebut pernah berobat di faskes tempat anda bekerja maka
identitas pasien akan otomatis muncul setelah anda memilih tombol ‘cari’.
Identitas yang dapat anda temukan adalah tanggal kunjungan, status
peserta, tanggal lahir, dan jenis kelamin peserta. Anda pun dapat
mengetahui dokter yang bertanggung jawab atas pasien tersebut.
Selanjutnya, masukan data-data seperti:
 Tanggal pendaftaran.
 Jenis perawatan: rawat inap atau rawat jalan.
 Keluhan.
 Data pemeriksaan fisik: kesadaran, tinggi badan ( cm ), dan berat
badan ( kg ).
 Tekanan darah : sistole dan diastole.
 Respiratory rate.
 Heart rate.
Periksa kembali data yang telah dimasukan agar pasti benar dan pilih
tombol ‘simpan’ untuk menyimpan data dan tombol ‘batal’ untuk
mengulangi pengisian data jika salah. Jika anda ingin melakukan pengisian
data yang baru, anda dapat memilih opsi ‘tambahan baru’.
iv. Pelayanan pasien
Menu ini digunakan untuk mengisi data pelayanan dan terapi yang
diterima oleh pasien. Data dimasukan pada kolom ‘terapi’ dan ‘diagnosa’.
Menu ini di laksanakan oleh petugas balai pengobatan atau dokter. Setelah
anda mengisi kolom, ingat untuk memilih tombol ‘simpan’ untuk
menimpan data yang telah diisi. Didalam menu ini juga terdapat fitur
pembuatan rujukan yang mana data didalamnya dapat langsung dibaca
oleh fasilitas kesehatan rujukan. Caranya adalah sebagai berikut:
 Pada menu ‘pelayanan pasien’, pada bagian status pulang, pilih
‘rujuk lanjut’.
 Kemudian, pilih spesialis tujuan rujukan ( sesuai dengan kebutuhan
pasien ) dan klik ‘cari faskes rujukan’.

19
 Layar pilihan faskes rujuk lanjut akan munul. Pada layar ini, akan
berisi nama rumah sakit, golongan kelas, alamat, dan jarak rumah
sakit, nomor telepon rumah sakit beserta jadwal praktik.
v. Lihat data
Fitur tambahan pada menu ini adalah preview data kunjungan, mengetahui
jumlah peserta BPJS yang telah terdaftar di satu fasilitas kesehatan primer.
Selain itu, anda pun dapat mengatahui informasi mengenai kegiatan, jenis
kunjungan serta jumlah kunjungan hingga daftar 10 penyakit yang sering
muncul di fasilitas kesehatan tempat anda bekerja.
vi. Tools
Menu ini digunakan untuk mengubah password aplikasi ini. Selain itu,
pada menu ini, anda dapat memeriksa data tenaga medis tempat anda
bekerja untuk mengolah data tersebut.
vii. Logout
Menu ini digunakan untuk keluar dari laman pekerjaan anda. Ingatlah
untuk selalu memilih menu setelah anda selesai melakukan pengisian data
agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

manfaat penggunaan BPJS Pcare


i. Proses pendaftaran pasien yang praktis dan mudah
sebagai petugas pendaftaran, anda hanya perlu memasukan nomor
kepesertaan BPJS dan seluruh data pasien akan tersimpan di dalam sistem.
ii. mempercepat proses diagnosa
petugas pelayanan kesehatan akan lebih mudah mengulas kembali riwayat
penyakit pasien. Dengan data ini, penanganan dapat dilakukan dengan
lebih cepat.
iii. Data pasien telah terintegras
Di semua layanan kesehatan seperti klinik dan puskesmas, data pasien
yang terdaftar menggunakan layanan BPJS Primary Care dapat
ditemukan. Hal ini akan membantu petugas medis dalam memberikan
pengobatan dengan lebih baik.
iv. Sistem rujukan yang mudah
Rujukan diperlukan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama yang tidak
dapat menangani penyakit pasien karena kurang lengkapnya pelayanan
medis. Rujukan ini dapat dilakukan dengan cepat secara online
terutama kepada rumah sakit yang telah bekerja sama.
b. Kegiatan Praktek Kerja Industri ( prakerin )
Bulan januari - februari
Bulan februari – maret

22
Bulan maret
1. Penjelasan uraian kegiatan prakerin
a. Meng-input data pasien
Meng-input data pasien adalah kegiatan pendaftaran yang saya lakukan ketika
ada pasien yang akan melakukan pemeriksaan medis kepada dokter atau tenaga
medis yang bersangkutan di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari.

Kegiatan pendaftaran dilakukan dengan meng-input atau memasukan data pasien


kedalam sistem informasi kesehatan puskesmas yaitu aplikasi SIKDA Generik 1.4
yang tampak pada gambar di atas. Jenis data pasien yang dimasukan sesuai dengan
data transaksi pasien itu sendiri. Misalnya, jika pasien yang akan melakukan
pemeriksaan medis tersebut memiliki BPJS maka data kunjungan pasien tersebut akan
di masukan dalam cakupan data transaksi BPJS dan pasien tersebut akan di gratiskan
biaya pendaftaran jika Faskesnya termasuk kedalam wilayah Banjarsari. Sebaliknya,
jika pasien tersebut tidak memiliki kartu BPJS maka akan di kenakan biaya
pendaftaran. Data-data pasien yang akan di input ke sistem informasi kesehatan
puskesmas diantaranya:
 Nomor kartu BPJS ( bagi yang memiliki )
 Nama pasien yang akan di diagnosa
 Alamat
 Tanggal lahir/ umur
 Nama kepala keluarga
 Dan lain sebagainya yang ada dalam sistem pendaftaran.

24
Jika pasien sudah pernah berobat sebelumnya. Maka, saya hanya tinggal memasukan
nomor Rekam Mediknya saja pada laman pencarian kemudian mengklik poli yang
dituju beserta petugas medis yang menangani. Setelah itu pasien hanya tinggal
menunggu panggilan pemeriksaan dari petugas medis.

b. Mencari dan mendistribusikan Rekam Medik


Setelah meng-input data pasien. kegiatan yang selanjutnya saya lakukan adalah
mencari Rekam Medik pasien yang sebelumnya pernah berobat ke Puskesmas Rawat
Inap Banjarsari. Kemudian mendistribusikan atau mengantarkan Rekam Medik
tersebut kesetiap ruangan poli yang di tuju oleh pasien.

c. Membuat KIR dokter


Membuat KIR dokter adalah membuat surat keterangan diagnosa hasil pemeriksaan
dokter terhadap pasien. KIR dibuat atas permintaan pasien sebagai salah satu syarat
untuk mendaftarkan pernikahan, membuat SIM, mendaftar kuliah, melamar pekerjaan
dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan pasien tersebut.
Data-data yang dicantumkan dalam pembuatan KIR diantaranya:
 Nama lengkap
 Alamat lengkap
 Umur
 Hasil diagnosa dokter: berat badan, tekanan darah, tinggi badan dan lain
sebagainya.
 Dokter yang mendiagnosa/melakukan pemerisaan medis kepada pasien.
 Tujuan permintaan pembuatan KIR.
 Dan lain-lain.
Kemudian KIR distampel dan ditandatangani oleh dokter yang mendiagnosa
lalu di berikan kepada pasien.

d. Membuat surat keterangan sakit


Surat keterangan sakit adalah surat yang di buat untuk menyatakan kondisi pasien
yang sebenarnya dari hasil diagnosa/pemeriksaan dokter. Surat keterangan sakit di
buat atas permintaan pasien untuk di serahkan/diberikan kepada pimpinan/kepala
instansi tempat pasien tersebut bekerja/bersekolah agar mendapatkan cuti sakit selama
waktu yang tertera dalam surat sakit tersebut. Biasanya jika hasil pemeriksaan pasien
tersebut merupakan penyakit ringan maka dokter yang mendiagnosa hanya akan
memberi waktu cuti sakit sekitar 1-2 hari saja. Data-data yang dimasukan dalam
pembuatan surat keterangan sakit, antara lain:
 Nama lengkap pasien
 Alamat lengkap pasien
 Umur pasien
 Pekerjaan pasien
 Waktu cuti sakit yang di berikan
 Dokter yang mendiagnosa
 Tanggal pemberlakuan surat sakit.
Kemudian surat keterangan sakit tersebut di stampel dan ditanda tangani oleh dokter
yang mendiagnosa lalu di serahkan kepada pasien.

26
e. Membuat Puyer
Membuat puyer yaitu menghaluskan obat pasien anak, Puyer diberikan kepada anak
di usia 5 tahun kebawah. Karena di usia tersebut mereka masih belum bisa meminum
obat yang berbentuk kapsul, dan etiap resep obat anak yang akan di puyer akan di
bagi menjadi 10 bagian. Obat – obat yang masih berbentuk kapsul tersebut di
tumbuk hinga halus, setelah halus obat tersebut akan di kemas ke dalam kertas kecil
yang di gunakan untuk menyimpan puyer tersebut.

f. Membolongi kertas arsip


Kegiatan membolongi kertas arsip dilakukan untuk mempermudah dalam
penyimpanan dan penyusunan kertas arsip kedalam ordner. Dengan begitu diharapkan
kertas arsip tersebut dapat tersusun dengan rapi dan mudah dalam pencarian ketika di
butuhkan kembali.
g. Membereskan obat di Apotek puskesmas
Kegiatan ini di lakukan ketika ada penambahan obat baru yang di ambil dari gudang
obat Puskesmas Rawat Inap Banjarsari. Kemudian obat-obat tersebut di susun dan
ditata kedalam rak/lemari obat yang ada di apotek tersebut seperti pada gambar
dibawah ini.

h. Menghitung jumlah stock obat ( bulanan )


Kegiatan penghitungan jumlah stock obat ini dilakukan stiap bulan di seluruh ruangan
di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari. Hal ini di lakukan untuk mengetahui jumlah
pasti stock obat setiap bulannya.

i. Menghitung dan mencatat sisa stock obat di gudang obat Puskesmas Rawat Inap
Banjarsari
Untuk mengetahui berapa sisa stock obat di gudang obat. Maka dilakukan
penghitungan terlebih dahulu, seperti pada gambar berikut:

28
j. Mengambil Obat di Gudang
Kegiatan ini saya lakukan ketika petugas puskesmas bagian apotek meminta saya
untuk membantunya mengambil persediaan obat yang berada di gudang. Di
karenakan persediaan obat yang berada di apotek hampir habis, jika persediaan obat
hampir habis petugas apotek akan mengambil obat yang berada di gudang untuk
persediaan obat yang berada di apotek.

k. Membereskan Obat di Gudang Puskesmas


Kegiatan ini di lakukan ketika ada pemeriksaan persediaan obat yang berada di
Gudang/Apotek Puskesmas rawat Inap Banjarsari. Tetapi kegiatan ini dilakukan tidak
hanya ada pemeriksaan saja, kegiatan ini juga dilakukan pada saat ada obat baru yang
di terima oleh puskesmas.

29
l. Membereskan arsip Rekam Medik pasien
Kegiatan ini di kerjakan ketika/pada saat Puskesmas Rawat Inap Banjarsari sudah
tutup jam oprasional kerja. Pada kegiatan ini kami membereskan kertas Rekam Medik
hasil diagnosa dan pemeriksaan pasien yang datang. Kertas Rekam Medik terbagi
kedalam dua jenis. Yaitu kertas Rekam Medik biasa dan kertas Rekam Medik Gigi.
Seperti yang tampak pada gambar dibawah ini.

( rekam medik biasa ) ( rekam medik gigi )


Selanjutnya, kami menyortir kertas-kertas rekam medik tersebut sesuai dengan nomor
rekam medik yang tertera. Kertas rekam medik di simpan/diarsipkan dengan
menggunakan sistem nomor. Kemudian rekam medik disimpan dan disusun kedalam
lemari arsip sesuai urutan nomornya masing-masing.

m. Diberhentikan karena pandemi wabah covid 19


Dikarenakan adanya wabah corona/covid19 maka kegiatan prakerin DIHENTIKAN
dan kami hanya menjalani kegiatan prakerin selama 2 bulan lebih yaitu mulai tanggal
06 januari hingga 18 maret 2020 saja.
2. Masalah Yang Dihadapi
Ada beberapa masalah/kendala yang kami hadapi ketika melaksanakan kegiatan
prakerin di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari. Salah satunya adalah sering nya terjadi
eror pada jaringan WIFI yang menyebabkan terganggunya pengkoneksian ke server
sistem informasi kesehatan puskesmas sehingga terganggunya proses pendaftaran
pasien.

3. Pemecahan Masalah
Mengingat sering terjadinya eror yang menyebabkan pendaftaran secara online
terganggu. Maka di sediakan cara/alternatif lain agar pasien bisa terdata dan bisa di
periksa oleh tenaga medis di puskesmas. Yaitu dengan mengganti sementara cara
pendaftaran pasien dengan menggunakan kertas resep diagnosa seperti pada gambar di
bawah ini.

Kertas tersebut hanya di gunakan ketika memang tidak bisa mendaftarkan pasien secara
online pada server SIKDA Generik 1.4 dikarenakan hasil diagnosa dokter yang di tulis
pada kertas tersebut akan mudah hilang disebabkan mudah rusaknya kertas atau Karena
kertas itu terselip dan tidak dapat ditemukan kembali. Memang pada umumnya kertas
resep diagnosa itu hanya di gunakan untuk mendata pasien yang akan membuat KIR
dokter saja.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kegiatan Praktek Kerja Imdustri merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi siswa dan
siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-
masing siswa. Sehingga siswa dapat melihat gambaran mengenai kegiatan bidang usaha dimasa yang

31
akan datang, serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja
dan kesempatan kerja.
Dalam dunia kerja dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-instansi biasanya
memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas. Pada praktek kerja industri ini di
perlukan keahlian yang cukup. Selama penulis melaksanakan Prakerin ( praktek kerja industri ) di
Puskesmas Rawat Inap Banjarsari, penulis merasa bangga mendapatkan ilmu yang belum pernah
penulis dapatkan sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin adalah menambah wawasan yang luas bagi siswa dan siswi, terutama
dalam bidang yang ditempatinya. Adapun tempat yang di sukai yakni di tempat pendaftaran pasien,
penulis bisa belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik secara professional dengan calon
pasien yang hendak berobat dan penulis dapat mengetahui berbagai hal mengenai sistem pendataan
daring maupun non daring dan juga arsip yang tersedia. Penulis juga menyadari bahwasanya
kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari sangatlah penting untuk
menunjang kesehatan semua masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan keahlian masing-masing siswa
dan siswi yang bersangkutan. Meskipun penulis tidak dapat melaksanakan kegiatan Prakerin selama
masa waktu yang telah ditentukan dikarenakan semakin merebaknya pandemi wabah covid 19.
Tetapi penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Puskesmas Rawat Inap Banjarsari yang
telah bersedia menerima penulis untuk melaksanakan Prakerin ( Praktek Kerja Industri ) dan bersedia
mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.

32
B. SARAN
1. Saran Untuk Sekolah
 Sekolah perlu meningkatkan ilmu yang disampaikan kepada siswa agar dapat berjalan
sesuai perkembangan zaman. Sehingga siswa-siswi dapat mengimplementasikannya
dengan maksimal.
 Dalam penempatan siswa-siswi yang melaksanakan Prakerin, hendaknya
mempertimbangkan bidang kompetensi siswa-siswi. Sehingga dalam pelaksanaannya
siswa dan siswi dapat memperaktekan ilmu yang mereka terima di sekolah ketika berada
dalam dunia industri.
 Lebih memperkenalkan lagi sekolah kepada masyarakat secara luas agar dapat dikenal
khalayak lebih banyak lagi.
 Meningkatkan kerjasama dan menjaga silatuhrahmi dengan puskesmas maupun instansi
lainnya agar penempatan siswa-siswi yang akan melasksanakan program kegiatan
Prakerin tahun-tahun berikutnya dapat terlaksana dengan baik.

2. Saran Untuk Instansi


 lebih ditingkatkan lagi konektivitas jaringan WIFI nya agar kegiatan pendaftaran pasien
pada sistem kesehatan puskesmas tidak terhambat.
 Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama dalam mencapai
tujuan bersama, semoga para siswa dan siswi mendapatkan banyak pelajaran dan
memiliki motivasi untuk tujuan di masa depannya dan para pembimbing dapat
memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan siswi yang melaksanakan
kegiatan Prakerin.

33
LAMPIRAN

FOTO-FOTO SELAMA KEGIATAN PRAKERIN

Foto pada saat melakukan pendaftaran pasien ke server SIKDA Puskesmas

34
Foto saat melakukan pembuatan puyer

36
Foto pada saat melakukan pencatatan jumlah stock obat di gudang obat

36
Foto bersama petugas bagian Pendaftaran dan Administrasi

36
Foto bersama petugas bagian Apotek

36
36
Foto
bersama petugas bagian Kasir Puskesmas Rawat Inap Banjarsari

Anda mungkin juga menyukai