Anda di halaman 1dari 2

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

1. Alat 2. Bahan
a) Gelas kimia a) Aquadest
b) Batang pengaduk b) Asam benzoat
c) Cawan penguap c) NaOH 0,1 N
d) Buret d) Indikator
e) Labu Erlenmeyer fenolftalein
f) Pipet tetes e) Asam salisilat
g) Waterbath f) Air es
h) Kertas saring g) Tween 80%
i) Oven h) Etanol 96%
i) propilenglikol

B. Prosedur Kerja
a. Penentuan kelarutan asam benzoate
Yang pertama dilakukan adalah siapkan alat dan bahan, kemudian asam benzoate
ditimbang seberat 200 mg. Kemudian asam benzoate yang telah ditimbang
dimasukkan kedalam beaker gelas berukuran 100 ml, lalu aquadest ditambahkan
dengan jumlah 25 ml. campuran tersebut diaduk pada suhu kamar selama 2 menit
selanjutnya lakukan penyaringan pada campuran yang telah dicampur tadi dengan
menggunakan kertas saring, dimana kertas saring tersebut diletakkan didalam
cawan penguapan, lalu dikeringkan pada pada suhu 100 oC sampai kering.
Selanjutnya sisa asam benzoate kering yang masih tertingga diatas kertas saring
tersebut ditimbang, dan terakhir kelarutan pada asam benzoate tersebut dihitung.

b. Pengaruh suhu dan kelarutan asam benzoat


Seperti biasa yang dilakukan pertama kali adalah menyiapkan alat dan bahan,
kemudian menimbang asam benzoate sebanyak 200 mg. kemudian asam benzoate
tersebut dimasukkan kedalam beaker gelas berukuran 100 ml, lalu menambahkan
aquadest sebanyak 25 ml yang bersuhu 10oC. selanjutnya campuran tersebut
disaring dengan menggunakan kertas saring. Lalu kertas saring tersebut diletakkan
didalam cawan penguap, Langkah selanjutnya adalah mengeringkan campuran
tersebut didalam oven dengan suhu 100oC sampai campuran tersebut mongering.
Setelah itu sisa pada asam benzoate kering yang masih tertinggal diatas kertas
saring tersebut ditimbang. Lakukan perhitungna terhadap kelarutan asam
benzoate. Selanjutnya larutkan asam benzoat pada suhu 45oC dengan mengulangi
prosedur kerja tersebut. Dan Langkah terakhir adalah membandingkan kelarutan
dari asam benzoat tersebut dengan suhu kamar (percobaan A), 10oC, dan 45oC.
c. Pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan suatu zat
Yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alatdan bahan, lalu membuat
campuran bahan pelarut sebanyak 50 ml berdasarkan tabel yang tertera. Lalu
mengambil campuran pelarut sebanyak 20 ml dan menambahkan asam salisilat
dengan jumlah 100 mg ke dalam masing-masing dari campuran pelarut.
Kemudian mengaduk campuran tersebut selama 10 menit.kemudian lakukan
penyaringan pada larutan tersebut, dan mengambil 5 ml larutan kemudian kadar
dari asam salisilat yang larut tadi ditentukan dengan menggunakan metode titrasi
asam basa dengan painter NaOH 0,1 N dan juga indicator fenolftalein. Langkah
selanjutnya adalah membandingkan kelarutan asam benzoat terhadap masing-
masing dari campuran tersebut. Langkah terakhir adalah menghitung konstanta
dielektrik dari asam salisilat.

Air (% v/v) Etanol 96% (% v/v) Propilenglikol (% v/v)


70 0 30
70 10 20
70 20 10
70 30 0
100 0 0

d. Pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat


Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian
membuat larutan tween 80 sebanyak 50 ml dengan konsentrasi 0;0,5;1,0;1,5;2,0
mg/50 ml. kemudian masing-masing larutan diambil sebanyak 10 ml dan 100 mg
asam salisilat ditambahkan kedalam masing-masing larutan tersebut. Selanjutnya
lakukan pengadukan pada campuran tersebut selama 10 menit. Lalu lakukan
penyaringan dan kadar dari asam salisilat yang terlarut tersebut ditentukan
terhadap masing-masing larutan dengan metode titrasi asam basa dengan
menggunakan peniter NaOH 0,1 N dan juga indikator fenolftalein. Langkah
selanjutnya adalah membuat kurva antara kelarutan asam salisilat dengan
konsentrasi tween 80 yang digunakan. Lalu kelarutan dari asam salisilat dalam
berbagai larutan tween tersebut dibandingkan. Langkah terakhir adalah
menentukan misel kritik (KMK) tween 80.

Anda mungkin juga menyukai