KELARURAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk:
1. Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat
3. Menjelaskan usaha-usaha yang dapat digunakan untuk meningkatkankelarutan zat
aktif dalam air untuk pembuatan sediaan zatcair.
2. Dasar Teori
Kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada
suatu suhu tertentu. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang berlainan. Untuk dibedakan
antara larutan dari gas, cairan dan bahan padat dalam cairan. Disamping itu terdapat larutan
Kelarutan didefenisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam
larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefenisikan sebagai interaksi
spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. Larutan
dinyatakan dalam mili liter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat. Misalnya 1 gram asam
salisilat akan larut dalam 500 ml air. Kelarutan dapat pula dinyatakan dalam satuan molalitas,
Dalam istilah farmasi, larutan didefinisikan sebagai sediaan “cair yang mengandung satu
atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-
bahannya, cara peracikan atau penggunaanya, tidak dimasukkan kedalam golongan produk
lainnya”. (3 : 304)
Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukkan konsentrasi maksimum
larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu
melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya melarutkannya, larutan ini disebut larutan
jenuh. (3 : 306)
1. pH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
6. Adanya zat-zat lain, misalnya surfaktan pembentuk kompleks ion sejenis dan lain-lain.
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas pelarut yaitu oleh momen dipolnya.
Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan zat polar lainnya. Sesuai dengan itu, air bercampur
dengan alcohol dalam, segala perbandingan dengan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi
lain. (1: 561)
2. Batang pengaduk
3. Cawan penguap
4. buret
5. labu Erlenmeyer
6. pipet tetes
7. penangas air
8. oven pengering
3. NaOH0,1N 6. Air es
4, Cara Kerja
70 0 30
70 10 20
70 20 10
70 30 0
100 0 0
3. Saring larutan. Ambil sebanyak 5 ml larutan dan tentukan kadar asam salisilat yang larut
dengan cara titrasi asam basa dengan peniter NaOH 0,1 N dan indicator fenolftalein.
4. Bandingkan kelarutan asam salisilat pada masing-masing campuranpelarut.
D. Pengaruh Penambahan Surfaktan terhadap Kelarutan Suatu Zat
1. Buatlah 100 ml larutan Tween 80 dengan konsentrasi : 0; 0,1; 0,5; 1,0; 5,0; 10; 50,0; 100
mg/ 100 ml.
2. Ambil 10 ml masing-masing larutan dan tambahkan 100 mg asam salisilat ke dalam
masing-masing larutan.
3. Aduk campuran selama 10 menit.
4. Saring dan tentukan kadar asam salisilat yabg terlarut dalam masing-masing larutan
dengan cara titrasi asam basa menggunakan peniter NaOH 0,1 N dan indikator
fenolftalein.
5. Buat kurva antara kelarutan asam salisilat dengan konsentrasi Tween 80 yang digunakan.
Bandingkan kelarutan asam salisilat dalam berbagai larutan Tween.
6. Tentukan konsentrasi misel kritik (KMK) Tween 80.
Daftar Pustaka
http://muhammadcank.files.wordpress.com/2010/02/kelarutan.doc