Anda di halaman 1dari 4

Pengertian anak Tuna Laras

A. Hakikat Anak yang mengalami Tuna laras


1. Definisi
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam
mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu tunalaras biasanya
menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena
faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.

Menurut T.Sutjihati Somantri, (2007 : 139) Anak tunalaras sering


juga disebut anak tunasosial karena tingkah laku anak ini menunjukkan
penentangan terhadap norma-norma sosial masyarakat yang berwujud
seperti mencuri, mengganggu, dan menyakiti orang lain.
Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak
sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya..
Ciri-ciri Anak Tuna Laras
Penggolongan anak tunalaras secara umum dapat ditinjau dari segi
gangguan atau hambatan dan kualifikasi berat ringannya kenakalan,
dengan penjelasan sbb :
1) Menurut jenis gangguan atau hambatan
a. Gangguan Emosi
Anak tunalaras yang mengalami hambatan atau gangguan emosi
terwujud dalam tiga jenis perbuatan, yaitu: senang-sedih, lambat cepat
marah, dan releks-tertekan.
Secara umum emosinya menunjukkan sedih, cepat tersinggung atau
marah, rasa tertekandan merasa cemas
Gangguan atau hambatan terutama tertuju pada keadaan dalam dirinya.
Macam-macam gejala hambatan emosi, yaitu:
Gentar, yaitu suatu reaksi terhadap suatu ancaman yang tidak disadari,
misalnya ketakutan yang kurang jelas obyeknya.

Tunagrahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi
mental (mental retardation). Anak tunagrahita memiliki IQ di bawah rata-rata anak normal
pada umumnya, sehingga menyebabkan fungsi kecerdasan dan intelektual mereka terganggu
yang menyebabkan permasalahan-permasalahan lainnya yang muncul pada masa
perkembangannya. Hal tersebut sejalan dengan AAMD yang dikutif Grossman (Krik &
Gallagher, 1986:116) dan diterjemahkan oleh Astati dan Lismulyati bahwa :
Tunagrahita mengacu pada fungsi intelek umum yang nyata berada di bawah rata-rata
bersamaan dengan kekurangan dalam adaptasi tingkah laku dan berlangsung dalam masa
perkembangan}
Karakteristik Anak Tunagrahita
Ciri Ciri Fisik dan Penampilan Anak Tuna Grahita
1.Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar
2.Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia
3.Perkembangan bicara/bahasa terlambat
4.Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
5.Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali)
6.Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
a. Gangguan mental
Takut, yaitu rekasi kurang senang terhadap macam benda, mahluk,
keadaan atau waktu tertentu. Pada umumnya anak merasa takut terhadap
hantu, monyet, tengkorak, dan sebagainya.
Gugup nervous, yaitu rasa cemas yang tampak dalam perbuatanperbuatan aneh. Gerakan pada mulut seperti meyedot jari, gigit jari dan
menjulurkan lidah. Gerakan aneh sekitar hidung, seperti mencukil hidung,
mengusap-usap atau menghisutkan hidung. Gerakan sekitar jari seperti
mencukil kuku, melilit-lilit tangan atau mengepalkan jari. Gerakan sekitar
rambut seperti, mengusap-usap rambut, mencabuti atau mencakar
rambut.
Demikian

pula

gerakan-gerakan

seperti

menggosok-menggosok,

mengedip-ngedip mata dan mengrinyitkan muka, dan sebagainya.


Sikap iri hati yang selalu merasa kurang senang apabila orang lain
memperoleh keuntungan dan kebahagiaan.
Perusak, yaitu memperlakukan bedan-benda di sekitarnya menjadi
hancur dan tidak berfungsi.

Malu, yaitu sikap yang kurang matang dalam menghadapi tuntunan


kehidupan. Mereka kurang berang menghadapi kenyataan pergaulan.
7) Rendah diri, yaitu sering minder yang mengakibatkan tindakannya
melanggar hukum karena perasaan tertekan.
b. Gangguan Sosial
Anak ini mengalami gangguan atau merasa kurang senang menghadapi
pergaulan. Mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup
bergaul. Gejala-gejala perbuatan itu adalah seperti sikap bermusuhan,
agresip, bercakap kasar, menyakiti hati orang lain, keras kepala,
menentang menghina orang lain, berkelahi, merusak milik orang lain dan
sebagainya.

Perbuatan

mereka

terutama

sangat

mengganggu

ketenteraman dan kebahagiaan orang lain.


Beberapa data tentang anak tunalaras dengan gangguan sosial antara
lain adalah:
Mereka datang dari keluarga pecah (broken home) atau yang sering
kena marah karena kurang diterima oleh keluarganya.
Biasa dari kelas sosial rendah berdasarkan kelas-kelas sosial.
Anak yang mengalami konflik kebudayaan yaitu, perbedaan pandangan
hidup antara kehidupan sekolah dan kebiasaan pada keluarga.
Anak berkecerdasan rendah atau yang kurang dapat mengikuti
kemajuan pelajaran sekolah.
Pengaruh dari kawan sekelompok yang tingkah lakunya tercela dalam
masyarakat.
Dari keluarga miskin.
Dari keluarga yang kurang harmonis sehingga hubungan kasih sayang
dan batin umumnya bersifat perkara.
Salah satu contoh, kita sering mendengar anak delinkwensi. Sebenarnya
anak delinkwensi merupakan salah satu bagian anak tunalaras dengan
gangguan karena social perbuatannya menimbulkan kegocangan ketidak
bahagiaan/ketidak tentraman bagi masyarakat. Perbuatannya termasuk
pelanggaran hukum seperti perbuatan mencuri, menipu, menganiaya,
membunuh, mengeroyok, menodong, mengisap ganja, anak kecanduan
narkotika, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai