Disusun Oleh:
3.1.1 Alat
1. Pipet
2. Neraca analitik
3. Kaca arloji
4. Bola hisap
5. Corong
6. Pipet gondok
7. Botol semprot
8. Labu ukur
9. Sikat tabung reasksi
3.1.1 Bahan
1. H2SO4
2. NaOH
3. KIO3
4. Asam oksalat
5. NaCl
6. Etanol
7. HCL
8. Urea
3.2 Prosedur Kerja
Membuat larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian
melarutkan dengan aquades didalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
Membuat larutan etanol 5%
Memipet sebanyak 2,5 ml etanol absolute dengan pipet ukur, kemudian
memasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Menambahkan aquades sampai tanda
batas. Mengocoknya sampai homogen.
Membuat larutan 0,01 M KlO3 (Mr 214 gram/mol)
Menimbang sebanyak 0,107 gram KlO3 dengan neraca analitik, kemudian
memasukkan kedalam labu ukur 50 ml, melarutkan dengan aquades, aquades
ditambahkan sampai tanda batas.
Membuat larutan 0,1 M H2SO4 (Mr 98 gram/mol)
Memipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian mengencerkan
dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
Labu ukur 50 ml H2SO4 ml mengisi terlebih dahulu dengan aquades, kira-kira 25
ml, selanjutnya baru memipetkan H2SO4 ke dalam labu ukur, selanjutnya
menambahkan lagi dengan aquades sampai tanda batas. Cara seperti ini berlaku
untuk membuat larutan asam kuat dan basa kuat yang lain.
Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr 36,5 gram/mol)
Memipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian
mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr H2C2O4 H2O 126 gram/mol)
Menimbang 0,315 gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian
mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
Membuat larutan 0,1 N NaOH (Mr 40 gram/mol)
Menimbang 0,2 gram NaOH, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam
labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr urea 60 gram/mol)
Menimbang 0,1086 gram urea, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam
labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
6.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan dalam menyatakan konsentrasi larutan kita
harus benar-benar mamperhatikan jumlah dan ukuran zat terlarut dan pelarut yang
akan dipakai untuk membuat larutan tersebut dan jangan lupa untuk terus berhati-
hati karna kita suadah mempelajari sifat larutan dan kita juga tahu bahaya-bahaya
yang akan terjadi pada saat praktikum . Bacalah buku penuntun dengan cermat
agar dapat menghasilkan larutan yang diinginkan.
Apabila membuat larutan lebih dari satu, jangan gunakan wadah yang sama
secara bergantian apabila belum dibersihkan karena dapat mempengaruhi hasil
larutan, atau bersihkan dulu wadah tersebut apabila ingin digunakan untuk
membuat larutan yang lain. Dan untuk para Dosen/Co-Ass tolong jika ada
kesalahan dalam pengetikan dalam laporan ini saya minta maaf dan mohon
bimbigannya agar laporan saya dapat di benarkan untuk laporan kedepannya. Saya
minta maaf jika ada kesalahan saya dalam bertutur kata.
DAFTAR PUSTAKA
Adha, S. D. (2015). Pengaruh Konsentrasi Larutan HNO3 dan Waktu Kontak Terhadap
Desorpasi Kadmium yang Terkait pada Biomasa Azolla Micropylla-Sitrat. Kimia
Student Journal, Vol 1 (1) : 636-642.
Khikmah, N. (2015). Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Laju Alir pada Penentuan Kreatinin
Dalam Urin Secara Sequential Injection Analysis. Kimia Student Journal, Vol 1
(1) : 613-615.