Anda di halaman 1dari 8

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 3 NO. 1

REKAYASA LINGKUNGAN BINAAN SECARA BIJAKSANA


DAN SESUAI KEARIFAN LOKAL (GENIUS LOCI) DI KOTA
GORONTALO
Disusun Oleh :

Mohammad Annaw
Mahasiswa Program Studi Arsitektur
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
bukustitek@yahoo.com

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara yang penuh dengan kekayaan Sumber Daya Alam,
yang meliputi lingkungan hidup yang berada di sekitar kita semua. Lingkungan hidup
merupakan kompleksitas dari suatu kawasan yang ada baik di suatu perdesaan maupun di
perkotaan, salah satu lingkungan yang ada yaitu lingkungan alami yang dijadikan
sebagai area/kawasan binaan manusia untuk mendukung segala aktivitasnya.
Menurut Frick (2006) lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk
hidup. Para Ahli lingkungan memberikan definisi bahwa lingkungan (enviroment atau habitat)
adalah suatu sistem yang kompleks di mana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu
sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Lingkungan di katakan sehat dan ideal apabila dalam suatu lingkungan terjadi suatu
interaksi antar seluruh komponen, baik itu komponen biotik maupun abiotik dan komponen
sosial budaya yang saling mempengaruhi satu sama lain. Perwujudan lingkungan yang sehat
dan ideal di Kota Gorontalo yakni dengan menerapkan kesadaran terhadap lingkungan dengan
berbagai macam cara diantaranya : sosialisasi, himbauan, gerakan sadar lingkungan, kerja
bakti, program pemberdayaan dan setersunya yang kesemuanya itu dilakukan dengan tujuan
agar tercipta keberlangsungan yang harmonis dan selaras.

Keywords : Rekayasa Lingkungan, Genius Loci, Kota Gorontalo.

PENDAHULUAN maupun pemanfaatan terhadap lingkugan


yang ada di sekitarnya baik secara
Indonesia merupakan negara yang langsung maupun tidak langsung.
penuh dengan kekayaan Sumber Daya
Alam, yang meliputi lingkungan hidup Pengelolaan lingkungan dilakukan
yang berada di sekitar kita semua. untuk mewujudkan kelayakan tempat
tinggal bagi manusia agar selaras dengan
Lingkungan hidup merupakan
kondisi yang ada. Pemanfaatan suatu
kompleksitas dari suatu kawasan yang ada
baik di suatu perdesaan maupun di lingkungan dilakukan untuk
perkotaan, salah satu lingkungan yang ada menyelaraskan kehidupan manusia
yaitu lingkungan alami yang dijadikan dengan alam yang ada, oleh karena itu
sebagai area/kawasan binaan manusia unsur sosial budaya merupakan bentuk
penggabungan antara cipta, rasa, dan karya
untuk mendukung segala aktivitasnya.
manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi
Lingkungan adalah suatu area yang oleh kondisi lingkungan setempat. Selain itu,
berada di sekitar manusia baik itu keberadaan suatu daerah sangat berpengaruh
komponen biotik maupun komponen terhadap eksistensi lingkungan hidup yang
abiotik yang saling berinteraksi secara ada.
seimbang untuk mencapai
keberlangsungan hidup yang ideal. Salah satu kota yang memiliki luas
Manusia sebagai subyek yang memiliki wilayah lingkungan biotik maupun abiotik
yang luas yakni Kota Gorontalo. Kota
hak untuk melakukan pengelolaan

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 95
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Gorontalo merupakan kota yang menjadi lokal (genius loci) di Kota


ibukota dari Provinsi Gorontalo yang Gorontalo
memiliki Sumber Daya Alam yang beragam, l bangunan yang ramah lingkungan
terdiri dari tiga buah sungai yang bermuara dengan konsep penerapan teknologi tepat
di Teluk Tomini dan memiliki dua gunung guna.
yang besar yang bermaterial kapur/pasir. Lingkup pembahasan yaitu membahas
Kota Gorontalo termasuk daerah yang rawan tentang material / bahan bangunan yang
terhadap bencana banjir dan gempa bumi, ramah lingkungan dengan aplikasi lapangan
oleh karena itu manusia memiliki peran menggunakan prinsip teknologi tepat guna
penting untuk melakukan rekayasa ataupun bagi sistem bangunan secara khusus.
pengelolaan terhadap lingkungan yang ada
di Kota Gorontalo.
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya, sifat dan karakter suatu
lingkungan binaan yang ideal terbentuk
dari beberapa elemen yang terkandung di A. Ruang Lingkup Lingkungan
dalamnya yakni sinergitas antara alam, Menurut Frick (2006) lingkungan adalah
manusia/masyarakat dan bangunan/rumah sesuatu yang berada di luar atau sekitar
jaringan (Networks). Salah satu kriteria mahluk hidup. Para Ahli lingkungan
yakni tidak terganggu oleh polusi, memberikan definisi bahwa lingkungan
tersedianya air bersih, tidak adanya (enviroment atau habitat) adalah suatu
genangan air (banjir), tersedianya jamban sistem yang kompleks di mana berbagai
dan tempat mandi (MCK) yang memenuhi faktor berpengaruh timbal-balik satu sama
syarat agar tidak menimbulkan lain dan dengan masyarakat tumbuh-
pencemaran lingkungan, mempunyai tumbuhan.
prasarana lingkungan, pembuangan air
Sementara pengertian dari lingkungan hidup
limbah, pembuangan air hujan dan
adalah suatu kesatuan ruang dengan semua
pembuangan sampah. Selain itu rekayasa
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
terhadap lingkunaan binaan juga
termasuk didalamnya manusia dan
dibutuhkan suatu kearifan lokal (genius
perilakunya yang berpengaruh pada
loci) dalam mengelola dan memanfaatkan
kelangsungan perikehidupan dan
segala potensi yang ada di Sumber Daya
kesejahtraan manusia serta mahkluk hidup
Alam sekaligus memecahkan problem
lainnya (Sarwono, 1987). Sedangkan
yang ada di lingkungan binaan.
menurut UU No 23 tahun 1997 adalah
Berdasarkan uraian yang telah kesatuan ruang dengan semua benda atau
dipaparkan di atas, maka dipandang kesatuan makhluk hidup termasuk di
penting untuk mengangkat suatu Karya dalamnya ada manusia dan segala tingkah
Tulis Inovatif Mahasiswa (KTIM) dengan lakunya demi melangsungkan perikehidupan
judul Rekayasa Lingkungan Binaan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk
Secara Bijaksana dan Sesuai Kearifan hidup lainnya yang ada di sekitarnya dalam
Lokal di Kota Gorontalo. lingkungan terdapat dua komponen utama
dalam suatu lingkungan yaitu komponen
biotik dan komponen abiotik sehingga
menciptakan suatu ekosistem yang termasuk
TUJUAN DAN MANFAAT dalam komponen biotik adalah mencakup
semua makhluk hidup yang ada di dalam
Adapun tujuan penulisan yang akan lingkungan yaitu manusia, hewan,
diperoleh dari rumusan masalah di atas tumbuhan, jamur, dan lain-lain.
yakni sebagai berikut : Lingkungan alami adalah segala sesuatu
yang telah ada di alam dan diciptakan oleh
1. Mewujudkan suatu lingkungan
Tuhan, dalam perkembangannya belum
yang sehat dan ideal di Kota
mengalami pembaruan oleh manusia
Gorontalo.
sehingga masih tetap terjaga dan tidak
2. Merekayasa lingkungan binaan
termodifikasi.
yang ada secara bijaksana sesuai
Selanjutnya lingkungan buatan
peraturan yang berlaku.
merupakan suatu lingkungan yang sengaja
3. Keterkaitan antara pengelolaan
dibuat oleh manusia baik dengan
lingkungan binaan dengan kearifan

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 96
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

memodifikasi lingkungan alami yang sudah  Konsumen, yaitu organisme yang


ada maupun membuat lingkungan baru yang tidak mampu membuat makanan
sebelumnya belum ada baik itu dengan sendiri. Konsumen terdiri atas
menyerupai lingkungan alami atau benar- hewan dan manusia. Konsumen
benar berbeda dan sebelumnya sama memperoleh makanan dari
organisme lain, baik hewan
maupun tumbuhan.
B. Fungsi Lingkungan  Pengurai atau perombak
1. Tempat Tinggal (Habitat) (dekomposer), yaitu organisme
Lingkungan merupakan tempat yang mampu menguraikan bahan
tinggal semua makhluk hidup organik yang berasal dari
dari mulai tingkat rendah sampai ke organisme mati. Pengurai terdiri
tingkat yang tinggi. Masing-masing atas bakteri dan jamur.
spesies membentuk kelompok, 2. Unsur Abiotik
contohnya adalah manusia beserta Menurut Frick (2006) unsur abiotik
sesamanya membentuk satu adalah unsur-unsur alam berupa
kelompok pada suatu daerah menjadi benda mati yang dapat mendukung
suatu masyarakat tertentu. kehidupan makhluk hidup. Termasuk
2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh unsur abiotik adalah tanah, air, cuaca,
karena lingkungan hidup merupakan angin, sinar matahari dan berbagai
tempat tinggal makhluk hidup, maka bentuk bentang lahan.
selain nyaman dan aman mereka juga
memerlukan makan bagi 3. Unsur Sosial Budaya
kelangsungan hidupnya. Jadi selain Menurut Budihardjo (1997) unsur
untuk tempat tinggal, lingkungan sosial budaya merupakan bentuk
juga merupakan tempat untuk penggabungan antara cipta, rasa, dan
mencari makan bagi makhluk hidup. karsa manusia yang disesuaikan atau
3. Lingkungan sebagai Tempat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
Berlangsungnya Aktivitas Sosial, alam setempat. Termasuk unsur
Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain- sosial budaya adalah adapt istiadat
lain. Berkaitan dengan hal itulah serta berbagai hasil penemuan
terjalin interaksi sosial yang manusia dalam mengembangkan ilmu
menunjukkan ketergantungan antar pengetahuan dan teknologi.
manusia dengan sesamanya. Melalui
proses interaksi social manusia D. Tinjauan Kota Gorontalo
mampu mencapai kesejahteraan bagi Kota Gorontalo merupakan ibukota
hidupnya. provinsi Gorontalo sangat berperan
sebagai ibukota propinsi Gorontalo. Sesuai
RTRW Kota Gorontalo 2009 – 2029, Kota
Gorontalo memiliki peran dalam
C. Komponen - komponen Yang
memantapkan bidang ekonomi dengan
Terkandung dalam Lingkungan
1. Unsur Biotik sasaran pencapaian struktur ekonomi
Menurut Frick (2006) unsur biotik daerah yang berimbang antara sektor
adalah unsur-unsur makhluk hidup industri, jasa, perdagangan, dan penunjang
atau benda yang dapat menunjukkan terhadap pemasaran sektor produksi
ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, pertanian untuk terpenuhinya kebutuhan
memerlukan makanan, tumbuh, dan pokok rakyat.
berkembang biak. Secara umum,
Ditinjau dari fungsinya dalam satu
unsur biotik meliputi produsen,
wilayah organik, di mana merupakan satu
konsumen, dan pengurai.
bagian tertentu dari permukaan bumi yang
 Produsen, yaitu organisme yang dicirikan oleh satu kesatuan sistem
dapat membuat makanan sendiri kegiatan yang saling keterkaitan.
dari bahan anorganik sederhana. Kegiatan ini merupakan satu sistem yang
Produsen pada umumnya adalah saling keterkaitan fungsional satu sama
tumbuhan hijau yang dapat lain serta mempunyai satu atau lebih
membentuk bahan makanan (zat simpul kegiatan. Daya dukung wilayah
organik) melalui fotosintesis. dapat ditinjau dengan menggunakan

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 97
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

pendekatan spasial. Selain untuk setempat menghadapi pengaruh kebudayaan


mengoptimalkan fungsi wilayah, pendekatan setempat (alkulturasi). Hakikat local genius
ini dipergunakan untuk melihat aspek adalah :
penggunaan keruangan. Untuk itu perlu
mempertimbangkan beberapa aspek seperti : 1. Mampu bertahan terhadap budaya
luar
 Fungsi geografis /administratif 2. Memiliki kemampuan
 Potensi / karakteristik wilayah mengakomodasi unsur unsur budaya
 Lokalitas aktivitas luar
Secara administratif, eksistensi wilayah 3. Memiliki kemampuan mengintegrasi
Kota Gorontalo terbagi atas 6 Kecamatan : unsur unsur budaya luar ke dalam
budaya asli
1. Kecamatan Kota Barat terdiri dari 4. Memiliki kemampuan
Kelurahan Dembe I, Lekabalo, mengendalikan
Pilolodaa, Buliide,Tenilo, Molosipat W, 5. Mampu memberikan arah pada
dan Baludu. perkembangan budaya.
2. Kecamatan Dungingi terdiri dari Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
Kelurahan Libuo, Tuladenggi, Genius Loci merupakan perpaduan dari
Huangobotu, Tomulabutao, dan beberapa pemahaman sebagai berikut :
Tomulabuao Selatan.
3. Kecamatan Kota Selatan terdiri dari 1. Genius loci dalam Bahasa Indonesia
Kelurahan Biawao, Biawu, Donggala, adalah kearifan lokal.
Limba B, Limba U Satu, Limba U Dua, 2. Berdasarkan bahasa latin, Genius
Pohe, Tanjung Keramat, Siendeng, dan adalah peta peradaban manusia itu
Kelurahan Tenda. sendiri. Ketika manusia masih dalam
4. Kecamatan Kota Timur terdiri dari paras pemahaman mitologis, maka
Kelurahan Bugis, Botu, Heledulaa, jin penunggu tempat adalah genius.
Heledulaa Selatan, Ipilo, Leato, Leato Pemahaman ini berkembang
Selatan, Moodu, dan Tamalete. menjadi lebih pada karakter
5. Kecamatan Kota Utara terdiri dari penandaan elemen alam tertentu
Kelurahan Bulotadaa, Bulotadaa Timur, seiring dengan peradaban manusia
Dulomo, Dulomo Selatan, Dembe Dua, yang melihat relasi alam-manusia
Molosipat U, Tapa, Wongkaditi, secara lebih seimbang -
Wongkaditi Barat, dan Dembe Jaya. antropomorfis. Bahkan kita dengan
Kecamatan Kota Tengah terdiri dari mudah mengingat kata genius
Kelurahan Dulalowo, Liluwo, Pulobala, sebagai padanan kata bagi orang
Paguyaman, Wumialo, dan Dulalowo Timur. yang sangat pintar - yang berarti
justru sangat “universal”. Dalam
konteks tertentu baru menjadi lokal
E. Tinjauan Kearifan Lokal (Genius ketika disandingkan dengan “loci”
Loci) (tempat). Maka genius loci dapat
Berdasarkan pengertian genius loci yang dimaknai sebagai seluruh potensi
diungkapkan Norberg Schulz, fenomena keahlian yang kemampuan yang
pada suatu tempat merupakan suatu metode dimiliki oleh orang-orang dan sistem
untuk mendekati suatu pendekatan terhadap (secara umum).
keabstrakan dan konstruksi mental suatu Local Genuine yang berarti keunikan
desain. Secara keseluruhan, inti dari teorinya lokal, keotentikan suatu lokalitas tertentu.
adalah potensi suatu fenomena untuk (Perhatikan genius - genuine yang mirip
membuat suatu lingkungan memiliki arti dalam tulisan dan pengucapan tetapi
yang spesifik dalam desain suatu tempat. mempunyai makna yang berbeda walaupun
Sebagai salah satu contohnya, dia mungkin berakar dari inti kata yang sama
mengambil fenomena Roma kuno yang (gen, gene). Kita bisa memaknai dari sisi
membangun tempat-tempat peribadatan “local” yang membawa kita pada kata local
untuk menunjukkan lingkungan tersebut genuine, keunikan lokal ini. Dalam koridor
sebagai tempat yang suci. makna ini maka yang dipandang adalah
keunikan, maka diskursus identitaslah yang
Menurut Soerjanto (1985) menjelaskan bisa dipakai untuk menganalisis. Unik
local genius sebagai kemampuan budaya

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 98
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

adalah kondisi ketiadaan entitas yang sama Menurut Nasution (2011) metode
atau hampir sama. deskripsi atau survey ini merupakan
metode yang di lakukan dengan
METODE PENELITIAN pengamatan langsung, pengukuran dan
pencatatan terhadap gejala maupun
A. Pendekatan Penelitian penomena yang di teliti. Sedangkan
Berdasarkan kajian yang akan di tulis menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008)
yaitu mengenai rekayasa lingkungan penelitian deskripsi merupakan penelitian
binaan secara bijaksana dan sesuai yang bermaksud membuat
kearifan lokal di Kota Gorontalo, maka “Penyandaraan” secara sistematis, factual
penulisanan ini menggunakan pendekatan dan akurat mengenai fakta-fakta dan
penulisan dengan metode Deskriptif. karakteristik populasi tertentu,di sebut
juga sebagai penelitian survey.

B. Objek Penelitian

Peta Kota Gorontalo


Sumber BPS Kota Gorontalo (2011)

Kota Gorontalo merupakan ibukota dari Suhu udara ditentukan oleh tinggi
Provinsi Gorontalo, secara geografis rendahnya tempat/wilayah tersebut terhadap
mempunyai luas 79,03 km2atau 0,65 persen permukaan laut dan jaraknya dari pantai.
dari luas Provinsi Gorontalo. Secara Pada tahun 2011, Gorontalo mempunyai
astronomis, Kota Gorontalo terletak di suhu udara dengan rata-rata 26,83 derajat
antara 000 28' 17" - 00 35' 56" (LU) dan 1220 celsius. Sementara itu rata-rata kelembaban
59' 44" - 1230 05' 59" (BT). Kota Gorontalo relatif adalah 81,7 persen. Curah hujan pada
berbatasan: suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh
keadaan iklim, keadaan agrografi dan
1. Sebelah Utara : Kecamatan perputaran/pertemuan arus angin. Karna itu
Tapa, Kabupaten Bone Bolango jumlah curah hujan beragam menurut bulan
2. Sebelah Selatan : Teluk Tomini dan letak stasiun pengamatan. Catatan curah
3. Sebelah Barat : Kecamatan hujan tahun 2011 berkisar antara 7 - 322
telaga, Kabupaten Gorontalo mm. jumlah hari hujan terbanyak terjadi
4. Sebelah Timur : pada bulan maret 2011 yaitu 27 hari.
KecamatanKabila, Kabupaten Bone
Bolango
Kondisi topografi Kota Gorontalo
adalah tanah datar yang dilalui tiga buah C. Variabel penulisan
sungai yang bermuara di Teluk Tomini, 
pelabuhan Gorontalo. Bagian selatan diapit Variable terikat (Dependen,
dua pegunungan berbatu Indogen) yaitu variable yang di
kapur/pasir.Ketinggian dari permukaan laut pengaruhi atau yang menjadi
0 sampai 470 meter.Pesisir pantai landai akibat, pada penulisan ini yang
berpasir. menjadi variable terikat adalah
Rekayasa Lingkungan

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 99
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

ariabel bebas (Independen, sosial yang menunjukkan ketergantungan


Eksogen) yaitu variable yang antar manusia dengan sesamanya.
mempengaruhi atau yang Melalui proses interaksi sosial manusia
menjadi sebab, pada penulisan
mampu mencapai kesejahteraan bagi
ini yang menjadi variable
bebas adalah pengelolaan hidupnya. Begitu pula sebaliknya, apabila
lingkungan secara bijaksana terjadi suatu peristiwa, baik yang alamiah
dan sesuai kearifan local di ataupun non alamiah yang mengakibatkan
Kota Gorontalo. keseimbangan ekosistem terganggu, maka
terjadi ancaman terhadap ekosistem
A. Teknik Pengumpulan Data dan organisme hidup yang ada dalam lingkungan
Analisa Data tersebut. Jika lingkungannya tidak sehat dan
- Telaah litelatur
ideal maka aktivitas keseharian manusia
Mengkaji naskah, buku maupun
akan tergangu, bisa melakukan aktivitas
litelatur lainnya yang berkaitan dengan
sosial, ekonomi, politik, budaya dan lain-
penulisan rekayasa lingkungan binaan
lain.
secara bijaksana sesuai kearifan yang
Perwujudan lingkungan yang sehat dan
ada di Kota Gorontalo.
ideal di Kota Gorontalo yakni dengan
- Penggunaan Peta
Diperoleh melalui instansi terkait yaitu menerapkan kesadaran terhadap lingkungan
Bappeda Kota Gorontalo, Dinas Tata dengan berbagai macam cara diantaranya :
Ruang Kota Gorontalo dan google map sosialisasi, himbauan, gerakan sadar
berupa peta makro (Kota Gorontalo). lingkungan, kerja bakti, program
- Analisis Data pemberdayaan dan setersunya yang
Penulisan ini menggunakan metode kesemuanya itu dilakukan dengan tujuan
analisis deskriptif, penulis agar tercipta keberlangsungan yang
mendeskripsikan data yang ada sesuai harmonis dan selaras.
dengan kondisi yang ada di Kota
Gorontalo.
B. Bagaimana Merekayasa Lingkungan
Binaan Secara Bijaksana dan Sesuai
PEMBAHASAN dengan Peraturan yang Berlaku.
Sesuai dengan yang telah diuraikan pada
A. Bagaimana Mewujudkan Suatu Bab II di atas, merekayasa lingkungan
Lingkungan yang Sehat dan Ideal di binaan secara bijaksana mengacu pada
Kota Gorontalo peraturan perundang undangan yang berlaku
Lingkungan di katakan sehat dan ideal di Indonesia salah satunya yaitu UU No. 23
apabila dalam suatu lingkungan terjadi suatu Tahun 1997 yang berisi tentang upaya
interaksi antar seluruh komponen, baik itu melindungi kemampuan lingkungan hidup
komponen biotik maupun abiotik dan terhadap tekanan perubahan dan dampak
komponen sosial budaya yang saling negatif yang ditimbulkan oleh suatu
mempengaruhi satu sama lain. kegiatan. Beberapa upaya yang dilakukan
Seluruh komponen dalam satu oleh pemerintah yakni :
lingkungan berada dalam suatu ikatan-ikatan
1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria
interaksi yang harmonis dan stabil, sehingga No. 5 Tahun 1960 yang mengatur
keseluruhan lingkungan itu terbentuk suatu tentang Tata Guna Tanah.
proses yang teratur dan berjalan terus 2. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982,
menerus. Pada suatu lingkungan dibutuhkan tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
keseimbangan dimana lingkungan sebagai Pengelolaan Lingkungan Hidup.
tempat berlangsungnya aktivitas sosial, 3. Memberlakukan Peraturan
ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain. Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986,
Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi tentang AMDAL (Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan).

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 96
100
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

4. Pada tahun 1991, pemerintah tanaman laut.


membentuk Badan Pengendalian c. Melarang pemakaian bahan peledak
Lingkungan. dan bahan kimia lainnya dalam
Sedangkan upaya yang dilakukan oleh mencari ikan.
masyarakat dalam merekayasa lingkungan d.Melarang pemakaian pukat harimau
untuk mencari ikan.
binaan yakni :
5. Melestarikan Flora dan Fauna, agar
flora dan fauna tetap terjaga maka
1. Melestarikan Tanah, dengan cara
kita harus melestarikannya dengan
menggalakkan kegiatan menanam
cara:
pohon atau penghijauan kembali
b.Mendirikan cagar alam dan suaka
(reboisasi) terhadap tanah.
margasatwa.
Sedangkan pada daerah perbukitan
c. Melarang kegiatan perburuan liar.
perlu dibangun terrasering atau
d.Menggalakkan kegiatan
sengkedan sehingga mampu
penghijauan.
menghambat laju aliran air hujan.
2. Melestarikan udara, untuk menjaga
C. Bagaimana Hubungan Pengelolaan
agar udara tetap bersih dan segar
Lingkungan Binaan dengan Kearifan
dilakukan cara-cara sebagai berikut:
Local (Genius Loci) di Kota Gorontalo
a. Menggalakkan penanaman pohon
Penyelesaian masalah lingkungan sesuai
atau pun tanaman hias di sekitar
kita dengan karateristik kearifan lokal
b.Mengupayakan pengurangan emisi kedaerahan/ciri khas atau potensi yang
atau pembuangan gas sisa dimiliki di Kota Gorontalo dengan
pembakaran memperhatikan aspek sosial, budaya, norma
c. Mengurangi atau menghindari masyarakat dan peraturan yang berlaku.
pemakaian gas kimia yang dapat Contoh khasus yang ada di Kota Gorontalo
merusak lapisan ozon di atmosfer
(global warming). yaitu:
3. Melestarikan hutan dengan cara : 1. Banjir yang terjadi di beberapa
a. Reboisasi atau penanaman kembali daerah di Kota Gorontalo, salah
hutan yang gundul. satunya di wilayah Kelurahan
b.Melarang pembabatan hutan secara molosipat W Kecamatan Kota Barat.
sewenang-wenang. Penyelesaian yang cerdas dan tepat
c. Menerapkan sistem tebang pilih guna yakni dengan melakukan
dalam menebang pohon. sosialisasi dan penyadaran
d.Menerapkan sistem tebang–tanam masyarakat untuk tidak membuang
dalam kegiatan penebangan sampah di sembarang tempat,
hutan. membuat sumur resapan pada
e. Menerapkan sanksi yang berat bagi beberapa titik pekarangan rumah
mereka yang melanggar ketentuan warga, pemanfaatan tata guna lahan
mengenai pengelolaan hutan. sesuai dengan fungsinya.
f. Ikut berpartisipasai 2. Longsor yang sering terjadi di
dalam kegiatan pecinta alam. beberapa daerah salah satunya di
g.Memasok peralatan yang canggih. wilayah Kelurahan Tenilo Kecamatan
h.Melakukan penyuluhan pada Kota Barat. Penyelesaian yang cerdas
masyarakat akan pentingnya dan tepat guna yakni dengan
lingkungan hidup. melakukan reboisasi (penghijauan
4. Melestarikan laut dan pantai dapat kembali pada hutan yang gundul),
dilakukan dengan cara: tidak menebang pohon secara liar,
a. Melakukan reklamasi pantai tidak melakukan penambangan batu
dengan menanam kembali secara liar.
tanaman bakau di areal sekitar Dengan kata lain, hubungan antara
pantai. penanggulangan dan pemanfaatan
b.Melarang pengambilan batu karang lingkungan binaan dengan karakteristik
yang ada di sekitar pantai maupun lokal (genius loci) sangat erat, setiap
di dasar laut, karena karang keputusan dan kegiatan yang dilakukan
merupakan habitat ikan dan
manusia harus disesuaikan dengan karakter

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 97
101
RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

khas daerah setempat dengan tetap 2. Seyogyanya Pemerintah Kota


berpedoman pada pertauran yang ada. Gorontalo dalam hal ini lebih tegas
dan lebih memanusiakan manusia
dalam memberikan solusi terhadap
pencegahan dan penanggulangan
KESIMPULAN kerusakan lingkungan yang terjadi.
1. Lingkungan di katakan sehat dan
ideal apabila dalam suatu lingkungan
terjadi suatu interaksi antar seluruh DAFTAR PUSTAKA
komponen, baik itu komponen biotik
maupun abiotik dan komponen sosial Badan Pusat Statistik. 2011. Kota
budaya yang saling mempengaruhi Gorontalo.
satu sama lain. Perwujudan
lingkungan yang sehat dan ideal di Badan Pertanahan Nasional. 2011. Kota
Kota Gorontalo yakni dengan Gorontalo.
menerapkan kesadaran terhadap
lingkungan dengan berbagai macam Budiharjo, Eko. 1997. Arsitektur Sebagai
cara diantaranya : sosialisasi,
Warisan Budaya. Jakarta :
himbauan, gerakan sadar lingkungan,
kerja bakti, program pemberdayaan Djambatan.
dan setersunya yang kesemuanya itu
dilakukan dengan tujuan agar tercipta Frick, Heinz. 1988. Arsitektur dan
keberlangsungan yang harmonis dan Lingkungan. Jogjakarta : Kanisius.
selaras.
2. Upaya yang dilakukan oleh Frick, Heinz. 2006. Dasar-dasar Arsitektur
masyarakat dalam merekayasa Ekologis Konsep Pembangunan
lingkungan binaan yakni : Berkelanjutan dan Ramah
a. Melestarikan Tanah Lingkungan. Jogjakarta : ITB Press.
b.Melestarikan udara
c. Melestarikan hutan Fuad, Amsari. 1981. Prinsip-prinsip
d.Melestarikan laut dan pantai
Masalah Pencemaran Lingkungan.
e. Melestarikan Flora dan Fauna.
3. Hubungan antara penanggulangan Jakarta : ITB Press.
dan pemanfaatan lingkungan binaan
dengan karakteristik lokal (genius Masyhuri dan Zainuddin. 2008. Metodologi
loci) sangat erat, setiap keputusan Penelitian. Jakarta : Erlangga.
dan kegiatan yang dilakukan manusia
harus disesuaikan dengan karakter Nasution, S. 2011. Metode Research. Jakarta
khas daerah setempat dengan tetap : Bumi Aksara.
berpedoman pada pertauran yang ada.
Poerwadarminta WJS. 1991. Kamus Umum
SARAN Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Selama melakukan penulisan dan Pustaka.
pengambilan data, kami menyadari banyak
faktor dari penulisan ini yang masih perlu Salim, Emil. 1990. Pembangunan
dikembangkan. Oleh karena itu kami Berwawasan Lingkungan. Jakarta :
memberikan saran maupun rekomendasi : LP3ES.
1. Lingkungan harus dijaga dan
dilestarikan, adapun upaya manusia Sarwono, Wirawan S. 1987. Psikologi
untuk memanfaatkan sumber daya Lingkungan. Jakarta : Grasindo.
alam dari lingkungan binaan tersebut
haruslah bijaksana sesuai dengan Soemarwoto, O. 1989. Ekologi Lingkungan
kearifan lokal yang ada tidak hanya Hidup. Jakarta : Djambatan.
memperhatikan ego dan kepentingan
manusia saja. RTRW Kota Gorontalo 2009 - 2029.

[Rekayassa LingkunganBinaan Secara Bijaksana dan Sesuai KearifanGenius Loci : Mohammad Annaw] 98
102

Anda mungkin juga menyukai