Anda di halaman 1dari 3

1.

Lingkungan alami

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk Hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi Yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan Keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan Riil. (A. Rusdina,
2015, Membumbikan Etika Lingkungan Bagi Upaya Membudayakan Pengelolaan Lingkungan yang
Bertanggungjawab, ISSN 1979-8911, Vol IX No 2, hlm. 247 ) Lingkungan merupakan suatu media atau
tempat di mana makhluk hidup, termasuk manusia, tinggal dan berinteraksi dengan unsur-unsur di
sekitarnya. Lingkungan memberikan kondisi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh makhluk hidup
untuk kelangsungan hidupnya. Setiap lingkungan memiliki karakteristik dan fungsi yang khas. Ini
berarti setiap lingkungan memiliki ciri-ciri unik, seperti iklim, geografi, flora, fauna, dan komponen
fisik dan kimia lainnya yang mempengaruhi kondisi dan kehidupan di dalamnya. Fungsi lingkungan
juga dapat mencakup penyediaan sumber daya, habitat bagi makhluk hidup, dan berbagai proses
alam yang penting bagi kehidupan.

Komponen lingkungan terdiri dari faktor abiotik (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik
(tumbuhan, hewan, dan manusia). Lingkungan bisa terdiri Atas lingkungan alam dan lingkungan
buatan, sedangkan lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan Tuhan Untuk manusia.
Lingkungan alam terbentuk karena kejadian alam. Jenis lingkungan alam antara lain air, tanah,
pohon, udara, sungai dll. (Yosef Anata Christie, La Sina dan Rika Erawaty, Dampak Kerusakan
Lingkungan Akibat Aktivitas Pembangunan Perumahan (Studi Kasus di perumahan Palaran City oleh
PT Kusuma Hady Property), Jurnal Beraja Niti, ISSN 2337-4608, Vol 2 No 11, 2013, hlm. 6) Lingkungan
hidup alami terdiri dari berbagai sumber daya alam seperti air, udara, tanah, tumbuhan, dan hewan.
Selain itu, juga mencakup ekosistem seperti hutan, sungai, dan lautan yang berfungsi sebagai habitat
bagi berbagai spesies. Lingkungan hidup alami melibatkan komponen fisik seperti bentang alam,
topografi, dan iklim. Selain itu, melibatkan juga komponen biologis, yaitu berbagai organisme seperti
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang hidup dan berinteraksi dalam ekosistem.

Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan


Bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumber alam
Dan ekosistem dengan komponen-komponennya, baik
Fisik, biologis. Lingkungan hidup alami bersifat dinamis
Karena memiliki tingkat heterogenitas organisme yang Sangat tinggi. (Rahayu
Effendi, Hana Salsabila, Abdul Malik, 2018, PEMAHAMAN TENTANG LINGKUNGAN
BERKELANJUTAN, ISSN (P)0853-2877 (E) 2598-327X, vol 18 no 2, hal. 77). Lingkungan
alami tidak mengalami campur tangan atau pengaruh signifikan dari aktivitas
manusia. Ini adalah bentukan alam yang terdiri dari sumber daya alam dan ekosistem
yang ada secara alami di bumi. Lingkungan hidup alami bersifat dinamis karena
selalu berada dalam perubahan dan evolusi. Proses alam seperti perubahan iklim,
siklus alam, dan interaksi antara organisme mengakibatkan perubahan dan
pergeseran dalam komposisi dan struktur ekosistem. Lingkungan hidup alami
memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Ini berarti terdapat
beragam spesies organisme yang hidup di lingkungan tersebut, termasuk tumbuhan,
hewan, dan mikroorganisme. Keanekaragaman hayati ini berperan penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem dan berbagai fungsi ekologis.

2. lingkungan buatan
Lingkungan buatan adalah segala sesuatu yang diciptakan, dibuat, atau dibangun oleh manusia untuk
mendukung khidupannya. Konsep ini awalnya diperkenalkan oleh Hippodamus, seorang perencana
kota dari Yunani. Ia membangun taman dengan desain arsitektural yang manarik untuk membuat
masyarakat merasa nyaman. Oleh karena itu, lingkungan buatan berkaitan erat dngan penggunaan
teknologi baik teknologi sederhana maupun modern dan juga seni. Contoh dari lingkungan buatan
adalah industri, waduk, sawah, tambak, dan lainnya. (Tri Edhi Budhi Soesilo, 2020, Lingkungan Hidup
Sebagai Sistem, universitas terbuka, Tanggerang Selatan). Lingkungan buatan merujuk kepada semua
elemen yang diciptakan, dibangun, atau diubah oleh manusia dalam lingkungannya. Ini termasuk
struktur fisik seperti bangunan, jalan, jembatan, taman, dan infrastruktur lainnya. Selain itu,
lingkungan buatan juga mencakup sistem teknologi seperti transportasi, distribusi air, energi,
komunikasi, dan sistem lainnya yang mempengaruhi cara manusia hidup dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Lingkungan buatan mencerminkan interaksi manusia dengan alam, serta penggunaan
dan pengelolaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Ini
melibatkan penggunaan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan prinsip-prinsip desain untuk
menciptakan lingkungan yang efisien, fungsional, estetis, dan berkelanjutan.

3. Permasalahan lingkungan

Lingkungan adalah satu kesatuan yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan.
Lingkungan hidup berdasarkan UUPL No.23 tahun 1997 adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, dan merupakan salah satu faktor
yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat merubah segala aktivitas
kehidupan manusia, mulai dari gaya hidup, cara berperilaku, pola pikir bahkan kepribadian
seseorang. Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif terhadap warga kampus,
termasuk didalamnya para mahasiswa. Terciptanya lingkungan yang sehat akan memberikan rasa
aman dan nyaman dalam melakukan berbagai macam kegiatan perkuliahan baik di dalam kelas
maupun diluar kelas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang terlibat di
dalam kampus termasuk mahasiswa

Saat ini kerusakan lingkungan sudah menjadi masalah yang sangat meresahkan bagi manusia dan
sudah menjadi isu global pada era Sekarang ini. (Sukandarrumidi, Bencana Alam dan Anthropogene,
(Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2010), hal. 37

Adapun masalah lingkungan sendiri pada hakikatnya dapat didefinisikan secara mendasar sebagai
“perubahan dalam lingkungan hidup secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
menyebabkan akibat negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia”. Lingkungan yang
tercemar secara langsung atau tidak langsung, lambat laun akan mengakibatkan kerusakan
lingkungan. Perusakan lingkungan apabila ditinjau dari peristiwa terjadinya dapat di bagi menjadi dua
yaitu:

1. Kerusakan yang disebabkan oleh Alam dan perbuatan manusia


2. Disebabkan pencemaran, baik yang berasal dari air, udara maupun tanah.

(MARTYANTO, NIKODEMUS (2012) PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BERKENAAN


DENGAN PENGELOLAAN KEBUN BINATANG GEMBIRA LOKA DI KOTA YOGYAKARTA. Universitas
Atmajaya, http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1081.)
Penyelesaian masalah lingkungan yang muncul tidak mudah dan harus melibatkan banyak pihak
(stakeholder). Untuk menuntaskan masalah lingkungan hidup yang demikian kompleks itu, kita harus
memenuhi beberapa syarat yaitu:

a. Secara ekonomi menguntungkan (economically profitable),


b. Secara sosial dapat diterima masyarakat (socially acceptable),
c. Secara fungsi, lingkungan harus berlanjut (environmentally sustainable), dan
d. Secara teknologi dapat dikelola (tecnologically manageable).

(Tri Edhi Budhi Soesilo, 2020, Lingkungan Hidup Sebagai Sistem, universitas terbuka, Tanggerang
Selatan)

Anda mungkin juga menyukai