Anda di halaman 1dari 21

AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable

Development Yang Berwawasan Lingkungan

AMDAL SEBAGAI INSTRUMEN DALAM


MEMPERTAHANKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT
YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Oleh :

Indah Sari
Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma dan
aktif di LKBH FH Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma serta Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI)
Email : (Indah.alrif@gmail.com)
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Abstract :

This writing intends to explain what is AMDAL, what is its function and also its aim. It is also explain
here about the role of AMDAL as an instrument to implement sustainable development policy with its
environmental orientation. The crucial role of AMDAL is to keep developmental improvement proceed to
sustainable development principles. State need to make a good developmental plan in which it is easier for
societies and also governmental institutions to predict its significant impact after the plan being
implemented. Developmental processes eventually need to based on AMDAL in considering sustainability
of our generation and also next generation life. It is all stated in Act No 32 Year 2009 of Protection and
Management of Environment and also in Governmental Regulation No 27 Year 1999 of Environmental
Impact Analysis.
Keywords: AMDAL, Sustainable Development, Environment, Act No 32 Year 2009

Abstrak :

Dunia usaha saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dalam menjalankan
Tulisan ini ingin menjelaskan apa itu AMDAL serta bagaimana fungsi dan tujuan AMDAL.
Selanjutnya membahas sejauhmana peranan AMDAl sebagai salah satu intrumen dalam
mempertahankan Pembangunan Berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Peranan
AMDAL terzebut adalah menjaga agar proses pembangunan berjalan sesuai dengan prinsip-
prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Bahwa pembangunan harus direncanakan secara
matang sehingga dapat memberikan prediksi kepada masyarakat dan pemerintah mengenai
dampak besar dan penting yang terjadi kedepannya setelah usaha, kegiatan dan pembangunan
tersebut dijalankan. Pada akhirnya proses pembangunan yang berdasarkan AMDAL benar-
benar harus memikirkan keberlangsungan hidup generasi sekarang dan generasi yang akan
datang. Tentu ini harus sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL).
Kata kunci: AMDAL, Pembangunan Berkelanjutan, Lingkungan, Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009

I. PENDAHULUAN sangat berbeda secara berlawanan


Pada dasarnya pembangunan dengan (kontras). Pembangunan menuntut
lingkungan adalah dua hal yang adanya perubahan yang lebih baik

59
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

menuju kesejahteraan manusia, atau diartikan sebagai ruang yang


disebut pula dengan pertumbuhan. ditempati suatu makhluk hidup
Salah satu sisi penting dari bersama dengan benda hidup dan tak
pembangunan adalah menuntut hidup di dalamnya. Manusia bersama
ketersediaan sumber-sumber alam.1 tumbuhan, hewan dan jasad renik
Sedangkan lingkungan, yang terdiri menempati suatu ruang tertentu.
dari sumber daya alam dan ekosistem Kecuali makhluk hidup dalam ruang
memiliki, selain sifatnya yang itu terdapat juga benda tak hidup,
menuntut pelestarian fungsinya, juga seperti udara yang terdiri atas
memiliki sifat keterbatasan dalam bermacam gas. Air dalam bentuk uap,
ketersediaannya. Sifat lainnya adalah cair dan padat, tanah dan batu. Ruang
adanya sumber daya alam yang dapat yang ditempati makhluk hidup
diperbarui (renewable resources) seperti bersama benda hidup dan tak hidup
hutan atau hewan dan ada pula yang inilah dinamakan lingkungan hidup,5
tidak dapat dibarui (unrenewable
resources) seperti minyak dan gas bumi Sedangkan pembangunan dapat kita
(migas), batu bara, besi dan barang artikan sebagai upaya sadar dan
tambang lain.2 terencana dalam mengelola Sumber
Daya Alam (SDA) untuk
Lingkungan sendiri didefinisikan meningkatkan kesejahteraan dan
kesatuan ruang dengan semua benda, mutu hidup masyarakat, dengan tetap
daya, keadaan, dan makhluk hidup, menjaga keutuhan lingkungan.
termasuk manusia dan perilakunya, Pembangunan harus tetap
yang mempengaruhi alam itu sendiri, dilaksanakan untuk mengatasi
kelangsungan perikehidupan, dan masalah-masalah lingkungan sebagai
kesejahteraan manusia serta makhluk akibat keterbelakangan pembangunan
hidup lainnya.3 Menurut Munajat dan kemiskinan penduduk, tetapi
Danusaputro lingkungan atau tidak merusak dan mencemarkan
lingkungan hidup adalah semua lingkungan, yang selanjutnya dikenal
benda dan daya serta kondisi, dengan kebijakan pembangunan yang
termasuk di dalamnya manusia dan berwawasan lingkungan (Eco-
tingkah perbuatannya, yang terdapat Development) atau kebijakan
dalam ruang dimana manusia berada pembangunan yang berkelanjutan
dan mempengaruhi kelangsungan (Sustainable Development).6
hidup serta kesejahteraan manusia
dan jasad-jasad hidup lainnya4. Kebijakan tersebut (Sustainable
Sementara itu menurut Otto Development) pertama kali dituangkan
Soemarwoto lingkungan hidup dalam Undang-Undang Lingkungan
Hidup Nomor 4 Tahun 19827 dengan
1 N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan, Pancuran Alam,
istilah “pembangunan berwawasan
Jakarta, 2008, hal.187
2 Ibid, hal 187
3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang 5 Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pembangunan, Djambatan, Jakarta, 1991, hal. 48. Ibid,
(UUPPLH) Pasal 1 ayat (1) hal 1-2
4 Munajat Danusaputro, Buku Lingkungan, Buku I 6 Ibid, hal 9
7 Lihat lebih lanjut Undang-Undang Nomor 4 Tahun
Umum, Binacipta, Jakarta, 1985, hal 67. Dikutip dari
buku Muhammad Akib, Hukum Lingkungan Persfektif 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Global dan Nasional, Rajawali Pers, 2014, hal.1. Lingkungan Hidup.

60
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

lingkungan “. Kemudian dalam manfaat-manfaat kegiatan itu,


Undang-Undang Pengelolaan dampak-dampak yang timbul
Lingkungan Hidup Nomor 23 Tahun terhadap lingkungan, sumber daya
1997 barulah digunakan istilah alam, kondisi alam, nilai-nilai sosial
“pembangunan berwawasan budaya, dan lain-lain. Melakukan
lingkungan hidup” .
8
Selanjutnya perencanaan demikian dilakukan
dalam Undang-Undang Perlindungan dengan Analisis Mengenai Dampak
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan (AMDAL)10
Nomor 32 Tahun 2009 menegaskan
bahwa pembangunan berkelanjutan AMDAL adalah salah satu dari
adalah upaya sadar dan terencana sejumlah instrumen yang ditempuh
yang memadukan aspek lingkungan untuk mencapai dan mempertahankan
hidup, sosial, ekonomi ke dalam pembangunan berkelanjutan
strategi pembangunan untuk (Sustainable Development).
menjamin keutuhan lingkungan hidup Pembangunan berkelanjutan
serta keselamatan, kemampuan, (Sustainable Development), disebut pula
kesejahteraan dan mutu generasi kini dengan pembangunan berkelanjutan
dan generasi yang akan datang.9 yang berwawasan lingkungan. Konsep
pembangunan berkelanjutan dapat
Dengan hadirnya pembangunan maka kita lihat pada Pasal 1 ayat (3)
timbul resiko lingkungan, yakni Undang-Undang Perlindungan dan
ancaman-ancaman yang membuat Pengelolaan lingkungan hidup yaitu
mutu lingkungan rusak, dan UUPPLH Nomor 32 tahun 2009 yang
cadangannya menjadi tidak lestari. menjelaskan bahwa “Pembangunan
Tetapi pembangunan akan tetap jalan, Berkelanjutan (Sustainable
karena jika tidak ada pembangunan Development) adalah upaya dan
maka tidak akan tercapai terencana yang memadukan aspek
pertumbuhan dan kesejahteraan lingkungan hidup, sosial, dan
manusia. Maka disini perlu dicari ekonomi ke dalam strategi
jalan terbaik untuk mengurangi resiko pembangunan untuk menjamin
dan kerugian-kerugiaan lingkungan, keutuhan lingkungan hidup serta
sehingga pembangunan dan keselamatam, kemampuan,
lingkungan dapat berjalan dengan baik kesejahteraan, dan mutu hidup
dalam suasana keserasian. Caranya generasi kini dan generasi masa
ialah dari sejak dini melakukan depan.11
perencanaan atas suatu kegiatan yang
berkemungkinan yang dapat Adapun permasalahan yang penulis
menimbulkan dampak besar dan angkat dalam tulisan ini adalah:
penting terhdap lingkungan.
1. Apa itu AMDAL dan bagaimana
Perencanaan demikian dengan
fungsi serta tujuannya?
menganalisis berbagai hal mulai dari
2. Bagaiman peranan AMDAL
8 Lihat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 dalam mempertahankan Sustainable
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
9 Baca lebih lanjut mengenai Pembangunan
Berkelanjutan di Undang-Undang Nomor 32 Tahun
10
2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan N.H.T Siahaan, Op. Cit, 2008, hal 188-189
11
Lingkungan Hidup (UUPPLH) Pasal 1 ayat (3) UUPPLH Nomor 32 Tahun 2009

61
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

Development yang berwawasan Development) yang berwawasan


lingkungan? lingkungan.

Tujuan dari penulisan ini adalah: c. Dapat menambah kemampuan


para sarjana hukum, praktisi
Pertama, untuk mengkaji dan hukum, akademisi hukum dan
menganalisis lebih dalam mengenai masyarakat umum dalam
Analisis Mengenai Dampak memahami masalah-masalah
Lingkungan (AMDAL) serta seputar AMDAL dan Sustainable
bagaimana fungsi dan tujuannya Development (Pembangunan
berdasarkan Undang-Undang Berkelanjutan)
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UUPPLH) Dalam sistematika penulisan ini
Nomor 32Tahun 2009 serta Peraturan pertama, penulis akan memaparkan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 definisi AMDAL. Definsi ini terutama
tentang Analisis Mengenai Dampak penulis ambil dari berbagai macam
Lingkungan (AMDAL). peraturan perundang-undangan yaitu
UUPLH Nomor 23 Tahun 1997,
Kedua, untuk menjelaskan sejauhmana UUPPLH Nomor 32 Tahun 2009
peranan AMDAL dalam serta PP AMDAl Nomor 27 Tahun
mempertahankan prinsip – prinsip 1999 serta menguraikan definisi
Pembangunan Berkelanjutan AMDAL dari berbagai pendapat
(Sustainable Development) yang pakar. Kedua, Penulis akan
berwawasan lingkungan yang pada menjelaskan fungsi, tujuan dan
akhirnya Sustainable Development manfaat AMDAL, ketiga, penulis akan
benar-benar dapat diwujudkan demi menguraikan apa-apa saja Komponen
keberlangsungan hidup manusia AMDAL mulai dari Kerangka Acuan
masa kini dan masa yang akan (KA), Analisis Dampak Lingkungan
datang. (ANDAL), Rencana Pengelolaan
Adapun Kegunaan dari penulisan ini Lingkungan (RKL) dan Rencana
adalah: Pemantauan Lingkungan (RPL),
keempat, penulis akan mengkaji
a. Dapat memberikan kontribusi Komisi Penilai AMDAL, kelima,
tentang definisi AMDAL, fungsi, penulis menjelaskan macam-macam
tujuan dan manfaat bagi AMDAL dan terakhir keenam penulis
mahasiswa, dosen, praktisi hukum akan menguraikan bagaimana
serta pemerhati hukum khususnya mempertahankan Pembangunan
hukum lingkungan. Berkelanjutan (Sustainable
Development).
b. Tulisan ini dapat mendorong
penelitian lebih lanjut untuk lebih Berdasarkan uraian di atas akhirnya
dapat mengembangkan kajian dan penulis tertarik untuk mengkaji dan
pengetahuan sejauhmana peranan mendalami lebih dalam lagi
AMDAl sebagai instrumen dalam mengenai AMDAL serta peranannya
mempertahankan Pembangaunan dalam mempertahankan
yang Berkelanjutan (Sustainable Pembangunan Berkelanjutan

62
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

(Sustainable Development) yang Deklarasi Rio yang


berwawasan lingkungan yang penulis mengatakan:12
anggap merupakan salah satu
instrumen yang sangat penting demi “ In order to protect the environment,
terwujudnya keberlangsungan hidup the precautionary approach shall be
generasi sekarang dan generasi masa widely applied by States according to
depan. Akhirnya penulis tertarik their capabilities.....”
untuk mengambil judul “AMDAL Mengenai instrumen analisis
SEBAGAI INSTRUMEN DALAM dampak lingkungan, Prinsip 17
MEMPERTAHANKAN Deklarasi Rio mengatakan
SUSTAINABLE DEVELOPMENT demikian:13
YANG BERWAWASAN
LINGKUNGAN. “Environment impact asssesment, as
a national instrument, shall be
II. PERMASALAHAN undertaken for proposed activities
that are likely to have a significant
Adapun permasalahan yang penulis
adverse impact on the environment
angkat dalam tulisan ini adalah:
and are subject to desicion of a
1. Apa itu AMDAL dan bagaimana competent national authority.”
fungsi serta tujuannya?
Munn, Pakar Amdal dari Canada
2. Bagaiman peranan AMDAL memberikan definisi sebagai
dalam mempertahankan Sustainable berikut:
Development (Pembangunan yang
“Amdal adalah suatu kegiatan (studi
Berkelanjutan) yang berwawasan
yang dilakukan untuk
lingkungan?
mengidentifikasi, memprediksi,
III. PEMBAHASAN menginterpretasi dan meng-
komunikasikan pengaruh suatu
A. PENGERTIAN AMDAL rencana kegiatan itu pada
lingkungan” (Penelitian Hukum
AMDAL pada dasarnya
Amdal 1994) 14
berangkat dari pemikiran
mengenai pembangunan yang Sedangkan dalam Hukum
berwawasan lingkungan atau Lingkungan Amerika The
pembangunan berkelanjutan, National Environmental Policy Act 0f
sebagaimana terdapat dalam 1969” (NEPA 1969) dijelaskan:
Konperensi Stockholm 1972
maupun KTT Rio 1992, malahan “Enviromental Impact Assesment is
KTT Rio menekankan bahwa asystematic process of identification,
dalam hubungan itu perlu prediction, evaluation and
ditempuh semacam peringatan presentation of the consequences of a
dini yang lebih populer dengan proposed action at the stage in the
Precautionary Principle. Prinsip 15 decision making proces where serious

12 N.H.T. Siahaan, 2008, Op.Cit, hal.190


13
Ibid, hal.190
14 Ibid, hal .190

63
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

environmental damage can be avoid yang diperlukan bagi proses


or minimize” (Penelitian Hukum pengambilan keputusan tentang
Amdal 1994). penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan,”
Uraian diatas telah dijelaskan
bahwa membicarakan tentang AMDAL selain diatur dalam
Amdal tidak hanya menyangkut UUPLH Nomor 23 Tahun 1997
tentang masalah teknis semata dan UUPPLH Nomor 32 Tahun
tetapi juga menyangkut masalah 2009 juga diatur dalam Peraturan
administratif, ini dapat kita lihat Pemerintah Nomor 27 Tahun
dalam peraturan perundang- 1999 Tentang Analisis Mengenai
undang Hukum Lingkungan di Dampak Lingkungan (AMDAl)
Indonesia yaitu:15 dimana dikenal dengan istilah PP
AMDAL. Di dalam Pasal 1 ayat
UUPLH Nomor 23 Tahun 1997 (1) definisi mengenai AMDAL
dalam Pasal 1 ayat (21) tidaklah jauh berbeda dengan
memberikan pengertian Amdal UUPLH Nomor 23Tahun Tahun
sebagai berikut:16 1997 dan UUPPLH Nomor 32
“Analisis Mengenai Dampak Tahun 2009 dimana dalam PP
Lingkungan adalah kajian mengenai AMDAL tersebut dijelaskan
dampak besar dan penting suatu bahwa “Analisis mengenai dampak
usaha dan/atau kegiatan yang lingkungan hidup (AMDAL) adalah
direncanakan pada lingkungan kajian mengenai dampak besar dan
hidup, yang diperlukan bagi proses penting suatu usaha dan/atau
pengambilan keputusan tentang kegiatan yang direncanakan pada
penyelenggaraan usaha dan/ atau lingkungan hidup yang diperlukam
kegiatan” bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan usaha
Sedangkan di UUPPLH Nomor dan/atau kegiatan”. Dalam Pasal 2
32 Tahun 2009 Pasal 1 ayat (11) PP AMDAL Nomor 27 Tahun
mendefinisikan AMDAL sebagai 1999 dijelaskan pula:
berikut 17
(1) Analisis mengenai dampak
“Analisis mengenai dampak lingkungan hidup merupakan
lingkungan hidup yang selanjutnya bagian kegiatan studi kelayakan
Amdal, adalah kajian mengenai rencana usaha dan/ atau
dampak penting suatu usaha kegiatan.
dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup (2) Hasil analisis mengenai
dampak lingkungan hidup
15
digunakan sebagai bahan
Untuk memahami AMDAL secara peraturan
perundang-undangan baca lebih lanjut Koesnadi perencanaan pembangunan
HardjoSoemantri, Hukum Tata Lingkungan , Edisi wilayah.
VIII, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 2012,
hal. 252-268.
16 Lihat lebih lanjut UUPLH Nomor 23 Tahun 1997 (3) Penyusunan analisis mengenai
Pasal 1 ayat (21) dampak lingkungan hidup dapat
17
Lihat UUPPLH Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 1 ayat dilakukan melalui pendekatan
(11)

64
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

studi terhadap usaha dan/atau 1. Kriteria usaha dan/atau


kegiatan tunggal, terpadu atau kegiatan yang berdampak
kegiatan kawasan. penting yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL
Dalam Pasal 22 dan Pasal 23 terdiri atas:
Undang - Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang a. pengubahan bentuk lahan
Perlindungan dan Pengelolaan dan bentang alam
Lingkungan Hidup di jelaskan: b. eksploitasi sumber daya
alam, baik yang
Pasal 22.18 terbarukan maupun yang
1. Setiap usaha dan/atau tidak terbarukan
kegiatan yang berdampak c. proses dan kegiatan yang
penting terhadap lingkungan secara potensial dapat
hidup wajib memiliki menimbulkan
AMDAL. pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan
2. Dampak penting ditentukan hidup serta pemborosan
berdasarkan kriteria: dan kemorosotan sumber
a. besarnya jumlah penduduk daya alam dalam
yang akan terkena dampak pemanfaatannya.
rencana usaha dan/atau d. proses dan kegiatan yang
kegiatan hasilnya dapat
b. luas wilayah penyebaran mempengaruhi
dampak lingkungan alam,
c. intensitas berlangsung, dan lingkungan buatan, serta
lamanya dampak lingkungan sosial dan
d. banyaknya komponen budaya.
lingkungan lain yang akan e. proses dan kegiatan yang
terkena dampak; hidup hasilnya akan
e. sifat kumulatif dampak mempengaruhi
f. berbalik atau dan/atau pelestarian kawasan
tidak berbaliknya dampak konservasi sumber daya
g. kriteria lain perkembangan alam dan/atau
ilmu teknologi, sesuai perlindungan cagar
dengan pengetahuan dan budaya.
teknologi f. introduksi jenis tumbuh-
tumbuhan, hewan dan
Pasal 2319
jasad renik
g. pembuatan dan
18
penggunaan bahan hayati
Lihat Pasal 22 Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan dan nonhayati
Lingkungan Hidup (UUPPLH) kewajiban membuat h. kegiatan yang mempunyai
AMDAL bagi setiap kegiatan dan usaha yang
berdampak penting serta kriteria dampak penting
resiko tinggi dan /atau
tersebut.
19
Pasal 23 UUPLH Nomor 32 Tahun 2009 berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan
menjelaskan kriteria usaha dan/atau kegiatan yang AMDAL.

65
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

mempengaruhi lingkungan di berbagai belahan


pertahanan negara; dunia dan tentu saja Indonesia.21
dan/atau
i. penerapan teknologi yang Sejak NEFA 1969 berlaku efektif
diperkirakan mempunyai pada tanggal 1 Januari 1970,
potensi besar untuk maka perundang-undang
mempengaruhi lingkungan di negara lain pun
lingkungan hidup berkembang. NEFA 1969
2. Ketentuan lebih lanjut mengatur tentang Analisis
mengenai jenis usaha Mengenai Dampak Lingkungan
dan/atau kegiatan yang yang termuat pada Section 102
wajib dilengkapi dengan (2) (c) yaitu setiap rencana
AMDAL sebagaimana yang kegiatan yang diperkirakan
dimaksud pada ayat (1) mempengaruhi kualitas
diatur dengan Peraturan lingkungan hidup manusia secara
Menteri. signifikan wajib disertai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan
B. TUJUAN DAN FUNGSI (AMDAL)22
AMDAL
Untuk memahami arti dan
Salah satu sistem hukum hakekat Undang-Undang
lingkungan yang paling Lingkungan Hidup 1969 Amerika
mempengaruhi hukum Serikat, khususnya pelaksanaan
lingkungan di Indonesia adalah AMDAL diberbagai negara,
sistem hukum lingkungan di termasuk Indonesia dibawah ini
Amerika Serikat. Amerika Serikat digambarkan tujuan dan prosedur
adalah negara yang pertama AMDAL. Sewell
kalinya memperkenalkan mengidentifikasi 6 tujuan
“Analisis Mengenai Dampak AMDAL yaitu:23
Lingkungan” atau AMDAL
sebagai salah satu instrumen a. Sebagai tanggungjawab untuk
penting dalam pengendalian generasi mendatang
dampak lingkungan. Hal ini (responsibility to future
tertuang dalam The National generation)
Environmental Policy Act 0f 1969” b. Untuk menjamin lingkungan
(NEPA 1969)20 sebagai sebuah hidup yang berkualitas bagi
aturan pengelolaan lingkungan seluruh rakyat Amerika
(provision of a quality
pertama di dunia memiliki
environment for all Americans)
pengaruh ke sistem hukum
21 M. Daud Silalahi, AMDAL Dalam Sistem Hukum
Lingkungan di Indonesia, PT. Suara Harapan Bangsa,
Bandung, 2011, hal, 13
22 Ibid, hal..13
23 Ibid, hal.15 yang dikutip dari Granville H. Sewel,
20Lihat lebih lanjut The National Environmental Policy Environmental Qulity Management, Prentice-Hall, Inc,
Act of 1969 (NEFA 1969) pada section 102 (2) (c) yang Englewood Cliffs, New Jersey, 1975. Baca juga
menjelaskan setiap rencana kegiatan yang diperkirakan bukunya Daud Silalahi, AMDAL Dalam Sistem Hukum
mempengaruhi kualitas lingkungan hidup manusia Lingkungan Di Indonesia (Analisis Mengenai Dampak
secara signifikan wajib memiliki AMDAL. Lingkungan), Mandar Maju, Bandung, 1995, hal.14-15.

66
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

c. Upaya menghindari dampak c. Menghindari konflik yang tidak


lingkungan yang tidak menemukan penyelesaian
diinginkan (prevention of mengenai penggunaan lahan, air
undersirable impacts) maupun udara.
d. Upaya menjaga kelestarian d. Melakukan kerjasama
warisan budaya nasional internasional untuk menjaga
(preservation of national kualitas lingkungan hidup.
heritage) e. Membawa seluruh peraturan
e. Upaya untuk mencapai pelaksana into compliance
keseimbangam sumber daya dengan undang-undang.
menurut populasi (echievement
of a population-resource Adapun fungsi AMDAL
balance) adalah:25
f. Meningkatkan sumber daya 1. Fungsi AMDAL yang pertama
terbaharui dan upaya daur ulang sebagai bahan pertimbangan
sumber daya tidak terbaharui untuk perencanaan
(enhancement of renewable pembangunan suatu wilayah.
resources and recycling of non 2. Fungsi AMDAl yang kedua
renewable ones) untuk membantu dalam proses
pengambilan keputusan atas
Dalam konsep hukum baru ini kelayakan sebuah lingkungan
setiap orang mempunyai hak hidup dari rencana usaha atau
untuk memperoleh lingkungan kegiatan tertentu.
hidup yang baik dan sehat serta 3. Fungsi AMDAL yang ketiga
mempunyai kewajiban untuk adalah membantu memberikan
memelihara (fundamental rights). masukan dalam rangka
NEFA-69 menyatakan bahwa menyusun sebuah rancangan
proses AMDAL merupakan yang terperinci dari suatu
tanggung jawab yang dibebankan rencana usaha atau kegiatan.
kepada pemerintah yang 4. Fungsi AMDAL yang keempat
dilakukan melalui prosedur membantu memberikan
hukum berikut:24 masukan dalam suatu proses
penyusunan rencana
a. Melakukan pendekatan sistemik
pengelolaan dan pemantauan
dan lintas-sektor dalam
lingkungan hidup.
perencanaan dan proses
5. Fungsi AMDAL yang kelima
pembuatan kebijakan yang
membantu memberikan
mempengaruhi lingkungan
informasi terhadap masyarakat
hidup.
tentang dampak-dampak yang
b. Mengembangkan prosedur yang
memasukan nilai-nilai
lingkungan hidup yang tidak
terukur. 25 www.pengertian pakar.com/2015/08/pengertian-
amdal-fungsi-amdal-dan-manfaat-amdal.html,
Pengertian AMDAL, Fungsi AMDAL dan Manfaat
AMDAL diunduh pada tanggal 24 Nopember 2017 jam
12.30 WIB. Sumber: Buku dalam Penulisan Pengertian
24 Ibid, hal. 15-16 Amdal. Fungsi Amdal dan Manfaat Amdal.

67
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

mungkin ditimbulkan dari suatu 2. Manfaat AMDAL untuk


rencana usaha dan atau kegiatan. pemrakarsa atau pelaksana
6. Fungsi AMDAL selanjutnya usaha
adalah sebagai rekomendasi
utama untuk sebuah izin usaha - AMDAL dapat membantu
7. Fungsi AMDAL berikutnya membuat usaha dan
ialah Scientific Document dan kegiatan menjadi lebih
Legal Document. terjamin dan aman.
8. Fungsi AMDAL yang terakhir
- AMDAL dapat dijadikan
adalah izin kelayakan
sebagai referensi untuk
lingkungan.
pengajuan kredit atau
hutang usaha di bank
Sedangkan manfaat AMDAL
adalah sebagai berikut:26 - AMDAL dapat dijadikan
sarana dalam membatu
1. Manfaat AMDAL untuk interaksi dengan
pemerintah masyarakat sekitar sebagai
bukti dari ketaatan
- AMDAL dapat membantu
terhadap hukum.
proses perencanaan untuk
mencegah pencemaran dan 3. Manfaat AMDAL bagi
kerusakan yang terjadi Masyarakat
pada lingkungan.
- AMDAL dapat
- AMDAL dapat membantu menjelaskan kepada
mencegah konflik yang masyarakat mengenai
terjadi dengan masyarakat dampak yang terjadi
terhadap dampak kedepannya setelah usaha
kerusakan lingkungan atau kegiatan tersebut
yang ditimbulkan oleh dijalankan.
kegiatan atau usaha.
- Dengan AMDAL
- AMDAL dapat menjaga masyarakat bisa ikut
agar proses pembangunan berpartisipasi dalam
berjalan sesuai dengan pelaksanaan suatu kegiatan
prinsip pembangunan yang dan mengontrol kegiatan
berkelanjutan . tersebut.
- AMDAL membantu - Dengan AMDAL
mewujudkan pemerintahan masyarakat dapat ikut
yang bertanggungjawab terlibat dalam proses
dalam hal pengelolaan pengambilan keputusan
lingkungan hidup yang akan berpengaruh
pada lingkungan tempat
tinggalnya.

26 Ibid.

68
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

C. KOMPONEN-KOMPONEN Andal, RKL dan RPL yang


DALAM AMDAL baik juga.29

AMDAL adalah keseluruhan 2. Analisis Dampak Lingkungan


proses yang mempunyai (ANDAL) yang merupakan
komponen: 27
telaah cermat dan mendalam
tentang dampak penting suatu
1. Kerangka Acuan bagi rencana usaha atau kegiatan.
penyusunan ANDAL (KA)
yaitu ruang lingkup studi Mengenai ANDAL telah
analisis dampak lingkungan dijelaskan diatas, yakni
yang merupakan hasil sebagai telaahan yang cermat
pelingkupan (scoping) tentang dampak dari suatu
rencana kegiatan. Pada
Dalam teknis pengkajian dasarnya ANDAL bertujuan
AMDAL ada dikenal dengan untuk mengidentifikasi suatu
Kerangka Acuan. (Kerangka rencana kegiatan yang
Acuan (KA) adalah ruang potensial berdampak
lingkup kajian AMDAL lingkungan. Selain itu
sebagai hasil pelingkupan ANDAL di tujukan sebagai
(scoping). Pelingkupan (scoping) sarana mengidentifikasi rona
adalah proses pemusatan lingkungan, memprakirakan
kajian terhadap hal-hal yang dan mengevaluasi dampak
berkaitan dengan dampak penting. Manfaatnya ialah
penting, yang bertujuan membantu pengambilan
mengiidentifikasi sifat (the keputusan tentang kelayakan
nature) dari konsekwensi lingkungan dari berbagai
dampak yang harus kegiatan, serta sebagai
dipertimbangkan. 28
KA pedoman untuk melaksanakan
merupakan pegangan penting pengelolaan dan
merupakan dasar dalam pemantauan. 30

rangka penyusunan Andal,


yang berdasarkan hasil 3. Rencana Pengelolaan
pelingkupan dapat Lingkungan (RKL) yaitu
diidentifikasi dampak-dampak dokumen yang mengandung
yang mungkin timbul serta upaya penanganan dampak
prakiraan lamanya dampak penting terhadap lingkungan
akan berlangsung. Prinsipnya hidup yang ditimbulkan.
KA yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan secara 4. Rencana Pemantauan
ilmiah akan menghasilkan Lingkungan (RPL) yaitu
dokumen yang mengandung
upaya pemantauan komponen
27Mengenai Komponen-Komponen AMDAL lihat yang terkena dampak penting
lebih lanjut, M. Daud Silalahi, Op.Cit , 2011.
28 D’ Amore and Associates Lid: Study of Institutional

Arrangements for Conducted SIA’s, Ottawa Canada.


29
1986. Yang dikutip dari N.H.T.Siahaan Op.Cit, 2008, Ibid, hal 203.
30
hal 203. Ibid, hal. 202

69
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

akibat dari rencana usaha atau dokumen AMDAl menjadi


kegiatan. batal bila:33

Andal, RKL dan RPL, 1. Pemrakarsa mengubah hal-


diajukan oleh pemrakarsa hal yang berkenaan dengan
kepada Kepala Bapedal dan desain dan atau proses,
Gubernur melalui masing- kapasitas, bahan baku atau
masing komisi penilai pusat bahan penolong. Terhadap
dan komisi penilai tingkat masalah demikian,
daerah. Kemudian instansi pemrakarsa wajib membuat
yang bertanggungjawab, yakni AMDAL baru.
Bapedal menerbitkan
keputusan kelayakan 2. Terjadi perubahan
lingkungan suatu kegiatan lingkungan secara sangat
berdasarkan hasil penilaian mendasar akibat bencana
Andal, RKL dan RPL alam atau akibat lain pada
tersebut. Dalam waktu waktu:
selambatnya 75 hari kerja - sebelum waktu kegiatan
sejak diterimanya dokumen- dilaksanakan
dokumen harus sudah
diterbitkan keputusan - pada waktu kegiatan
kelayakan tersebut. Bilamana dilaksanakan.
komisi penilai menyimpulkan
bahwa dampak tidak dapat Pemrakarsa yang mengalami
ditanggulangi oleh teknologi hal diatas wajib membuat
yang tersedia atau biaya AMDAL baru.
penanggulangan dampak lebih
D. KOMISI PENILAI AMDAL
besar daripada manfaat
kegiatan tersebut, maka Mengenai Komisi Penilai Amdal
instansi bertanggungjawab diatur dalam Pasal 29, 30 dan 31
memberikan keputusan berupa Undang-Undang Nomor 32
: kegiatan bersangkutan tidak Tahun 2009: 34

layak lingkungan.31
Selanjutnya instansi yang Pasal 29
berwenang dalam pemberian
(1) Dokumen Amdal dinilai oleh
izin menolak pemberian izin
Komisi Penilai Amdal yang
bilamana dinyatakan bahwa
dibantu oleh Menteri ,
kegiatan tidak layak
Gubernur, atau Bupati
lingkungan. 32
/Walikota sesuai dengan
Kapankah dokumen-dokumen kewengannya.
AMDAL tersebut menjadi
batal? Selanjutnya dokumen-
33Ibid, 205
31 34
Pasal 22 PP No.27 Tahun 1999 Tentang Analisis Lihat lebih lanjut Pasal 29, 30 dan 31 UUPPLH
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Nomor 32 Tahun 2009 yang membahas tentang Komisi
32 N.H.T. Siahaan, Op.Cit, 2008, hal.204. Penilai AMDAL.

70
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

(2) Komisi Penilai Amdal wajib dimaksud dalam ayat (3)


memiliki lisensi dari Menteri. ditetapkan oleh Menteri,
Gubernur, atau Bupati Gubernur, atau Bupati
/Walikota sesuai dengan /Walikota sesuai dengan
kewenagannya. kewenangannya.

(3) Persyaratan dan tatacara Pasal 31


lisensi sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (2) Berdasarkan hasil Penilaian
diatur dengan Peraturan Komisi Amdal, Menteri,
Menteri. Gubernur, atau Bupati/Walikota
menetapkan keputusan kelayakan
Pasal 30 atau ketidaklayakan lingkungan
hidup sesuai dengan
(1) Keanggotaan Komisi Penilai kewenangannya.
Amdal sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 29
terdiri atas wakil dari unsur : PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL
MENURUT PP NOMOR 27 TAHUN
a. Instansi lingkungan hidup 1999
b. instansi teknis terkait
c. Pakar dibidang
pengetahuan yang terkait
dengan jenis usaha dan
/atau kegiatan yang sedang
dikaji
d. Pakar dibidang
pengetahuan yang terkait
dengan dampak yang
timbul dari suatu usaha
dan/atau kegiatan yang
sedang dikaji
e. Wakil dari masyarakat
yang berpotensi terkena
dampak; dan Sumber:
f. Organisasi Lingkungan https://www.google.com/search?q=prosedur+
Hidup pengajuan+amdal&source=lnms&tbm=isch&s
a=X&ved=0ahUKEwiZoP29m_bZAhVMLY8
(2) Dalam melaksankan tugasnya,
KHewMBCoQ_AUICygC&biw=1366&bih=6
Komisi Penilai Amdal
54#imgrc=_
dibantu oleh tim teknis yang
terdiri atas pakar independen E. MACAM-MACAM AMDAL
yang melakukan kajian teknis
dan sekretariat yang dibentuk Apabila dilihat dari peraturan dan
untuk itu. berbagai keputusan administratif
mengenai ke-amdalan maka
(3) Pakar independen dan sistem AMDAL dapat
sekretariat sebagaimna yang digolongkan ke dalam beberapa

71
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

jenis. Penggolongan demikian memperhatikan saran dan


dilakukan melalui pendekatan pendapat Menteri lain atau
kajian terhadap jenis-jenis pimpinan LPND (Lembaga
kegiatan.35 Jenis-jenis AMDAL Pemerintah Non Departemen)
tersebut adalah sebagai berikut: a. terkait. Dengan demikian,
Amdal secara Tunggal, b.Amdal mengenai kewajiban Amdal atas
Sektor atau Sektoral, c. Amdal suatu kegiatan, sifatnya sektoral.
Terpadu atau Multi Sektor, d.
Amdal Regional atau disebut juga AMDAL Terpadu atau AMDAL
Amdal kegiatan Kawasan, e. Multisektor
Amdal yang beraspek Sosial.36
Amdal jenis ini adalah hasil
AMDAL secara Tunggal kajian mengenai dampak besar
dan penting usaha atau kegiatan
AMDAL ini dilakukan terhadap bersifat terpadu, yang
satu jenis usaha atau kegiatan, direncanakan terhadap
karena kegiatannya bersifat lingkungan. Amdal ini terhadap
tunggal maka kewenangan dalam satu kesatuan hamparan
pembinaannya berada di bawah ekosistem yang melibatkan
satu instansi yang membidangi kewenangan lebih dari satu
usaha atau kegiatan tersebut. instansi yang membidangi
kegiatan tersebut.
AMDAL Sektor
Kriteria Amdal terpadu demikian
Amdal secara Tunggal di atas meliputi: a. berbagai kegiatan
dapat juga disebut sebagai Amdal tersebut mempunyai keterikatan
Sektor, atau Amdal Sektoral, dilihat dari proses perencanaan,
karena kebijakan tentang pengelolaan dan proses
penetapan kewajiban Amdalnya produksinya, b. jenis-jenis usaha
ditetapkan oleh Menteri atau kegiatan yang amdalnya
sektoral Pasal 3 ayat (2) PP menjadi kewenangan berbagai
Amdal 199937 mengatakan bahwa instansi teknis yang
jenis usaha atau kegiatan yang membidanginya, c. kegiatan
wajib memiliki Amdal ditetapkan tersebut berada dalam kesatuan
Menteri setelah mendengar dan hamparan ekosistem (dalam satu
kesatuan ekosistem yang sama),
35 Pasal 2 ayat (3) PP Nomor 27 Tahun 1997 d. kegiatan tersebut berada di
mengatakan; “Penyusunan Analisis Mengenai Dampak bawah satu pengelolaan atau
Lingkungan Hidup dapat dilakukan melalui pendekatan
studi terhadap usaha dan/atau kegiatan tunggal, terpadu lebih.
atau kegiatan dalam kawasan”. Bila disimak, ketentuan
ini hanya menggolongkan 3 jenis Amdal, akan tetapi AMDAL Sosial
jika disimpulkan dari berbagai keputusan pemerintah,
khususnya Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Amdal ini sebenarnya pada
Bapedal, diluar tiga jenis demikian dapat digolongkan
lagi sebagai jenis Amdal. Misalnya Amdal yang dalam dasarnya sama dengan jenis
penyusunannya memasukan aspek-aspek/kajian-kajian Amdal yang disebut di atas.
sosial.
36 N.H.T. Siahaan, Op.Cit, 2008, hal. 210-213 Namun karena aspek-aspek sosial
37
Lihat lebih lanjut PP Amdal Nomor 27Tahun 1999 dimasukan sebagai bagian
Pasal 3 ayat (2).

72
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

terpadu dan sistem kajiannya juga pemukiman plannned settlement


berbeda dengan kajian teknis sangat berbeda dengan
Amdal yang lain. Maka dapat masyarakat yang berada di
digolongkan sebagai jenis Amdal lingkungan komunitas kampung
tersendiri. sekitarnya. Kondisi ini
menimbulkan keberbedaan (social
Di negara kita, kecendrungan- gap). Bahkan tidak jarang
kecendrungan yang timbul tidak membawa pengaruh disharmoni
jarang menjadi sumber keresahan kepada lingkungan penduduk
sosial atau konflik horisontal dan sekitar.
vertikal, yakni antara pemrakarsa
/pemilik proyek kegiatan dengan F. MEMPERTAHANKAN
penduduk masyarakat sekitar, SUSTAINABLE
antara masyarakat-LSM dengan DEVELOPMENT
pemerintah, pengambil (PEMBANGUNAN
keputusan. Faktornya adalah BERKELANJUTAN).
gangguan lingkungan
(enviromental harm), polusi, Masalah lingkungan tanpa
penggunaan sumber daya alam menyinggung konsep
tanpa kearifan, penambangan pembangunan berkelanjutan
hutan di kawasan lindung atau (Sustainable Development) dalam
eksploitasi hutan (illegal logging) era pembangunan menjelang
oleh kaum kapitalis. Gangguan abad ke-21 dirasakan kurang
lain berupa dimutasikannya lengkap. Bahkan, kelompok ahli
penduduk sekitar, atau situasi dalam Komisi PBB tentang
lingkungan kerja penduduknya Lingkungan dan Pembangunan
tadi berubah. Disamping itu, telah meletakkan prinsip-prinsip
kecuali memunculkan dampak- hukum lingkungan yang akan
dampak bersifat fisik, muncul mendukung pembangunan
juga persoalan-persoalan dalam ekonomi dunia pada saat ini
versi interrelationship. Bentuk- hingga menjelang berakhirnya
bentuk persoalan sosial adalah abad ke-20.38
timbulnya kesenjangan sosial
Pembangunan berkelanjutan (ada
(social gap) di antara komunitas
yang menyebutkan pembangunan
penduduk. Misalnya antara
terlanjutkan) satu sisi dari mata
komunitas penduduk
uang yang sama dengan istilah
pemukiman yang terencana
pembangunan yang berwawasan
(planned settlement), baik dalam
lingkungan sebagaimana dimuat
tipe pemukiman mewah, tipe
dalam Pasal 1, butir 13 UULH-82
semi elit, tipe sedang, BTN,
(diperbaharui tahun 1997). Untuk
hingga tipe perumnas, disatu
memahami hubungan kedua
pihak dengan komunitas
istilah tersebut, di bawah ini
penduduk pemukiman asli atau
alamiah yang biasa disebut
dengan pemukiman kampung di 38
M Daud Silalahi dan Kristianto, Hukum
pihak lain. Gaya hidup Lingkungan Dalam Perkembangannya Di Indonesia,
KENI, Bandung, hal. 202.

73
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

diberikan batasan dan deskripsi UUPPLH Nomor 32 Tahun 2009


umum yang menerangkan makna pasal 1 ayat (3) mendefinisikan
kedua istilah tersebut. Pembangunan Berkelanjutan atau
Pembangunan berwawasan Sustainable Development adalah:
lingkungan atau ecodevelopment “upaya sadar dan terencana yang
adalah:39 memadukan aspek lingkungan hidup,
sosial, ekonomi ke dalam strategi
“Upaya sadar dan berencana pembangunan untuk menjamin
menggunakan dan mengelola sumber keutuhan lingkungan hidup serta
daya secara bijaksana dalam keselamatan, kemampuan,
pembangunan yang berkesinabungan kesejahteraan, dan mutu hidup
untuk meningkatkan mutu hidup”. generasi masa kini dan generasi
Penjelasan ketentuan di atas masa depan”.41
menguraikan bahwa:
Sebelumnya pada Undang-
“penggunaan dan pengelolaan Undang 23 Tahun 1997 tentang
sumber daya secara bijaksana berarti Pengelolaan Lingkungan Hidup
senantiasa memperhitungkan Pasal 1 ayat (3) juga telah
dampak kegiatan tersebut terhadap diberikan definisi Sustainable
lingkungan serta kemampuan sumber Development (Pembangunan
daya untuk menopang pembangunan Berkelanjutan sebagai berikut “
secara berkesinambungan” Pembangunan Berkelanjutan yang
Sedangkan, pembangunan berwawasan lingkungan hidup
berkelanjutan atau Sustainable adalah upaya sadar dan terencana,
Development diuraikan oleh yang memadukan lingkungan hidup,
Komisi PBB tentang Lingkungan termasuk sumber daya, ke dalam
dan Pembangunan sebagai proses pembangunan untuk
menjamin kemampuan,
berikut:40
kesejahteraan dan mutu hidup
“to ensure that it meets the needs of generasi masa kini dan generasi masa
the present without compromising the depan”42
ability of future generations to meet
their own needs. The concept of Pembangunan selalu membawa
sustainable development does imply perubahan dan dampak, positif
limits not absolute limits but maupun negatif. Dampak positif
limitations imposed by the present merupakan salah satu tujuan dari
state of technology and social dilaksanakannya pembangunan,
organization on environmental yaitu perubahan positif bagi
resources and by the ability of the manusia dalam mencapai
biosphere to absorbe the effect of kesejahteraannya. Konsep
human activities. But technology and Pembangunan Berkelanjutan
social organization can be both muncul karena selama ini, tidak
managed and improved to make way
41 Lihat Pasal 1 ayat (3) UUUPPLH Nomor 32 Tahun
for a new era of economic growth.” 2009 memberikan definisi tentang Sustanable
Development.
39 42
Ibid, hal. 202. Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun
40 Ibid, hal. 202-203. 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

74
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

saja di Indonesia, tetapi juga di tanggal pelaksanaan Konferensi


seluruh dunia, terutama di negara Stockholm, yaitu 5 Juni,
berkembang, pembangunan dijadikan sebagai Hari
kurang mempertimbangkan aspek Lingkungan Hidup Sedunia. 45
atau dampak negatifnya terhadap
lingkungan, baik aspek hayati Aspek lingkungan merupakan
(kerusakan ekosistem dan masalah yang kait-mengait
punahnya keanekaragaman dengan pembangunan sehingga
hayati) maupun nonhayati (sosial tidak dapat dilihat sebagai sektor
budaya). Sebelum konsep yang berdiri sendiri, kemudian
Pembangunan Berkelanjutan dipertentangkan dengan
(Sustainable Deveploment) pembangunan, seolah-olah kita
dicanangkan, pembangunan diperhadapkan pada pilihan
didominasi oleh pertimbangan antara lingkungan disatu pihak
ekonomi, hampir tanpa dan pembangunan dipihak lain.
mempertimbangkan dampak Belum terjadinya sinergi antara
negatifnya terhadap lingkungan.43 lingkungan dan pembangunan
adalah bentuk keprihatinan
Konferensi Stockholm 197244 terhadap rendahnya kemampuan
yang membahas lingkungan lingkungan untuk menopang
hidup dan telah menyepakati 26 pembangunan secara
prinsip pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Apabila
yang dikenal dengan Deklarasi pembangunan dilihat cara
Stockholm secara implisit sudah pandang sektoral, tanpa
mengumandangkan konsep mengaitkannya dengan dengan
pembangunan berkelanjutan bagi faktor-faktor lain terus
semua negara di dunia. Prinsip berlangsung, maka kelangsungan
Sustainable Development mulai pembangunan akan terancam.46
menarik perhatian untuk dibahas
lebih lanjut. Karena waktu Word Summit Report 2005,
pelaksanaan konferensi PBB ini menyatakan bahwa
merupakan tonggak atau sejarah pembangunan berkelanjutan
keprihatinan bangsa-bangsa harus didirikan atas tiga pilar
terhadap lingkungan hidup, maka pokok yaitu ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Ketiganya dibentuk
43 Marhaeni Ria Siambo, Hukum Lingkungan Dan untuk saling menopang.
Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan Di Pembangunan berkelanjutan
Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012,
hal. 57-58. tidak saja memfokuskan diri pada
44 Konferensi PBB tentang lingkungan hidup aspek-aspek pembangunan
diselenggarakan pada tanggal 5-16 Juni di Stockholm, ekonomi dan sosial semata,
Swedia, literatur hukum lingkungan umumnya merujuk
Konferensi Stockholm sebagai cikal bakal dari tumbuh namun juga harus berlandaskan
dan perkembangan hukum lingkungan internasional pada perlindungan terhadap
maupun nasional karena konferensi ini menghasilkan
sebuah dokumen, yaitu: Deklarasi tentang Lingkungan lingkungan. Dalam konsep
Hidup Manusia yang juga disebut sebagai Deklarasi pembangunan berkelanjutan
Stockholm yang dianggap sebagai sumber bagi
pembangunan hukum lingkungan. Lihat buku Takdir
45
Rahmadi, Hukum Lingkungan Di Indonesia, Rajawali Marhaeni Ria Siombo, Op,Cit, 2012, hal.58.
46
Pers, 2015, hal.8-9. Ibid, hal. 58

75
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

termasuk juga syarat berbicara tentang keadilan di


terpenuhinya kebutuhan dasar dalam sebuah generasi umat
(basic needs) dan terbukanya manusia, di mana beban dari
kesempatan untuk mendapatkan permasalahan lingkungan
kehidupan yang lebih baik.47 harus dipikul bersama oleh
masyarakat dalam satu
Prinsip Pembangunan generasi.
Berkelanjutan mengacu pada
pembangunan yang meliputi 3. Prinsip pencegahan dini
pembangunan sosial, ekonomi (precautionary principle). Prinsip
dan lingkungan yang baik. ini mengandung pengertian
Prinsip-prinsip yang terkandung bahwa apabila ada ancaman
dalam konsep pembangunan yang berat atau ancaman
berkelanjutan dikemukakan kerusakan lingkungan yang
secara rinci dalam deklarasi dan tidak dapat dipulihkan, serta
perjanjian internasional yang ketiadaan temuan atau
dihasilkan melalui konferensi pembuktian ilmiah yang
PBB tentang lingkungan dan konsklusif dan pasti, tidak
pembangunan (United Nations dapat dijadikan alasan untuk
Conference on Environment and menunda upaya-upaya untuk
Development) di Rio de Janerio mencegah terjadinya
pada tahun 1992. Dari berbagai kerusakan lingkungan.
dokumen yang dihasilkan pada
konferensi itu, secara formal 4. Prinsip Perlindungan
terdapat lima prinsip utama Keragaman Hayati. Prinsip ini
pembangunan berkelanjutan, merupakan prasyarat dan
yaitu:48 berhasil tidaknya pelaksanaan
prinsip keadilan antargenerasi.
1. Prinsip Keadilan Perlindungan keragaman
Antargenerasi (Intergenerational hayati diperlukan demi
Equity Principle). Prinsip ini pencegahan dini.
mengandung makna bahwa
setiap generasi umat manusia 5. Prinsip Internalisasi Biaya
di dunia ini memiliki hak Lingkungan. Kerusakan
untuk menerima dan lingkungan dapat dilihat
menempati bumi, bukan sebagai external cost dari suatu
dalam kondisi yang buruk kegiatan ekonomi yang
akibat perbuatan generasi diderita oleh pihak yang tidak
sebelumnya. terlibat dalam kegiatan
ekonomi tersebut. Jadi,
2. Prinsip keadilan dalam satu kerusakan lingkungan
generasi (Intergenerational merupakan external cost yang
Equity Principle). Prinsip ini harus ditanggung oleh pelaku
merupakan prinsip yang ekonomi. Oleh karena itu,
biaya kerusakan lingkungan
47
Ibid, hal.60-61.
harus di integrasikan ke dalam
48 Ibid , hal 62-63. proses pengambilan keputusan

76
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

yang berkaitan dengan lingkungan tentu akan


penggunaan sumber-sumber berdampak negatif seperti arus
alam tertentu. balik (feed back) terhadap
pembangunan ekonomi, yang
Dari uraian diatas kita dapat pada akhirnya juga akan sangat
mengambil kesimpulan bahwa mempengaruhi tujuan sosial
sebenarnya tujuan Pembangunan seperti pemberdayaan, partisipasi,
Berkelanjutan (Sustainable mobilisasi sosial, dan lain
Development) adalah:49 sebagainya. Sebaliknya,
pembangunan ekologi dapat
Implementasi konsep
merupakan dari pembangunan
pembangunan berkelanjutan
sosial. Kondisi lingkungan dan
harus bisa mempertemukan
SDA yang baik merupakan
paling tidak tiga tujuan
modal besar untuk mendukung
pembangunan, yaitu tujuan
keberhasilan pembangunan di
ekonomi, tujuan sosial, tujuan
bidang ekonomi, dan dengan
ekologi. Tujuan ekonomi adalah
sendirinya akan membawa
menciptakan pertumbuhan,
dampak positif pada aspek
pemerataan dan efisiensi.
kesejahteraan masyarakat (tujuan
Sedangkan tujuan sosial adalah
sosial).
pemberdayaan, partisipasi,
mobilitas sosial, kohesi sosial dan AMDAL merupakan salah satu
identitas budaya. Dan yang instrumen untuk mencapai tujuan
terakhir adalah tujuan ekologi dari Sustainable Development
menciptakan keutuhan ekosistem, tersebut. Dengan AMDAL
daya dukung, keanekaragaman sebuah kegiatan atau usaha yang
hayati serta lingkungan global. ada pengaruhnya terhadap
Dari uraian diatas jelas sekali lingkungan akan lebih berhati-
bahwa paradigma pembangunan hati terlebih dahulu ketika akan
berwawasan lingkungan dan melakukan kegiatan atau usaha
berkelanjutan tidak boleh tersebut. Jika tidak ada AMDAL,
mempertentangkan ketiga tujuan maka tiga tujuan Sustainable
tersebut, melainkan harus Development tersebut baik tujuan
mensinergikan satu satu yang lain ekonomi, tujuan sosial maupun
dalam setiap kegiatan tujuan ekologi tidak akan
pembangunan. Tujuan terwujud. Bahkan akan
pembangunan dari aspek membahayakan keberadaan
ekonomi memang diperlukan generasi sekarang maupun
untuk meningkatkan generasi masa depan.
pertumbuhan, tetapi kalau tidak IV. PENUTUP.
hati-hati dapat mengakibatkan
kerusakan ekosistem dan daya Dalam bagian penutup penulis
dukung lingkungan. Kerusakan mencoba memberikan
ekosistem dan daya dukung kesimpulan dari penulisan ini.
Kesimpulan merupakan jawaban
49 Muhammad Akib, Op.Cit, 2014, hal. dari dua rumusan masalah diatas.

77
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

Adapun kesimpulan penulis Lingkungan Hidup dapat


adalah: dilakukan melalui pendekatan
studi terhadap usaha dan/atau
AMDAL (Analisis Mengenai kegiatan tunggal, terpadu atau
Dampak Lingkungan Hidup) kegiatan kawasan.
adalah kajian mengenai dampak
penting suatu usaha dan/atau UUPPLH Nomor 32 Tahun
kegiatan yang direncanakan pada 2009 pasal 1 ayat (3)
lingkungan hidup yang mendifinisikan Pembangunan
diperlukan bagi proses Berkelanjutan atau Sustainable
pengambilan keputusan tentang Development adalah: Upaya
penyelenggaraan usaha dan/atau sadar dan terencana yang
kegiatan. (UUPPLH Nomor 32 memadukan aspek lingkungan
Tahun 2009 Pasal 1 ayat (11) hidup, sosial, ekonomi ke
dalam strategi pembangunan
Di dalam Pasal 1 ayat (1) untuk menjamin keutuhan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 lingkungan hidup serta
Tahun 1999 tentang AMDAL keselamatan, kemampuan,
dijelaskan bahwa AMDAL kesejahteraan, dan mutu hidup
(Analisis Mengenai Dampak generasi masa kini dan
Lingkungan Hidup) adalah generasi masa depan.
kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha AMDAL disebut sebagai
dan/atau kegiatan yang sarana untuk
direncanakan pada lingkungan mempertahankan Sustainable
hidup yang diperlukam bagi Development karena, pertama,
proses pengambilan keputusan AMDAL dapat menjaga agar
tentang penyelenggaraan usaha proses pembangunan berjalan
dan/atau kegiatan. sesuai dengan prinsip
Pembangunan Berkelanjutan
Dalam Pasal 2 PP AMDAL
(Sustainable Development),
Nomor 27 Tahun 1999
kedua, AMDAL mampu
dijelaskan pula:
membantu proses perencanaan
(1) Analisis mengenai dampak untuk mencegah pencemaran
lingkungan hidup merupakan lingkungan sehingga dengan
bagian kegiatan studi demikian Sustainable
kelayakan rencana usaha Development dapat
dan/ atau kegiatan. dipertahankan, ketiga, AMDAl
sebagai bahan informasi bagi
(2) Hasil Analisis Mengenai masyrakat tentang dampak-
Dampak Lingkungan Hidup dampak yang mungkin timbul
digunakan sebagai bahan dari suatu rencana usaha dan
perencanaan pembangunan kegiatan, keempat AMDAL
wilayah. bisa menjadi suatu bahan
pertimbangan untuk
(3) Penyusunan Analisis
melakukan suatu
Mengenai Dampak

78
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018
AMDAL Sebagai Instrumen Dalam Mempertahankan Sustainable
Development Yang Berwawasan Lingkungan

pembangunan suatu wilayah Silalahi, Daud, AMDAL Dalam Sistem


dengan prinsip Sustainable Hukum Lingkungan Di Indonesia, PT Suara
Development yang berwawasan Harapan Bangsa, Bandung, 2011.
lingkungan dan yang terakhir
yang kelima, AMDAL dapat Silalahi, Daud, Kristianto, Hukum
menjelaskan kepada Lingkungan Dalam Perkembangan Di
masyarakat mengenai dampak Indonesia, KENI, Bandung, 2015.
yang terjadi ke depannya
Siombo, Marhaeni Ria, Hukum Lingkungan
setelah usaha atau kegiatan
Dan Pelaksanaan Pembangunan
tersebut dilaksanakan sehingga
Berkelanjutan, Gramedia Pustaka Utama,
AMDAL dapat menjaga
Jakarta, 2012.
lingkungan dari kerusakan dan
pencemaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982
uraian ini sangat tepatlah kita Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
mengatakan bahwa AMDAL Pengelolaan Lingkungan Hidup.
merupakan salah satu
instrumen untuk Undang-Undang Nomor Nomor 23 Tahun
mempertahankan 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan
Pembangunan Berkelanjutan Hidup
(Sustainable Development) yang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
berwawasan lingkungan.
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun


1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak
Akib, Muhammad, Hukum Lingkungan Lingkungan (AMDAL).
Persfektif Global dan Nasional, Rajawali Pers,
Jakarta, 2014 The National Enviromental Policy Act
1969 (NEFA 1969)
Hardjosoemantri, Koesnadi, Hukum Tata
Lingkungan, Edisi VIII, Gadjah Mada www.pengertian
University Press, Yogyakarta, 2012 pakar.com/2015/08/pengertian-amdal-
fungsi-amdal-dan-manfaat-amdal.html,
Rahmadi, Takdir, Hukum Lingkungan Di pengertian Amdal, fungsi Amdal dan
Indonesia, Edisi Kedua, Rajawali Pers, Manfaat Amdal.
Jakarta, 2015.
https://www.google.com/search?q=prose
Siahaan, N.H.T, Hukum Lingkungan, dur+pengajuan+amdal&source=lnms&tb
Pancuran Alam, Jakarta, 2008. m=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiZoP29m_
bZAhVMLY8KHewMBCoQ_AUICygC&
Silalahi, Daud, AMDAL Dalam Sistem biw=1366&bih=654#imgrc=_
Hukum Lingkungan Di Indonesia (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan), Mandar
Maju, Bandung, 1995.

79
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara–Fakultas Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma | Volume 8 No. 2, Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai