Anda di halaman 1dari 10

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA BAGI masyarakat baik nasional maupun global.

5
KORPORASI YANG TERBUKTI MELAKUKAN Lingkungan merupakan salah satu faktor yang
PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
HIDUP MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR Lingkungan terdiri dari fisik atau anorganik
32 TAHUN 20091 (tanah, udara, laut); biologi atau organik (hewan,
Oleh : Irene B. D. Sariowan 2 tumbuh-tumbuhan); sosial (fisiososial, biososial,
Dientje Rumimpunu3 psikososial); dan komposit (lingkungan yang
Wilda Assa 4 diatur secara institusional berupa lembaga-
lembaga masyarakat, baik yang terdapat di
ABSTRAK daerah, kota maupun di desa).6
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan Kata lingkungan diambil dari bahasa Inggris
memahami bentuk-bentuk kejahatan yang environment, sedangkan bahasa Melayunya
dilakukan oleh korporasi terhadap pencemaran dikenal dengan sebutan alam sekitar.7 Menurut
juga perusakan lingkungan serta untuk Naughton dan Wolf, lingkungan merupakan
mengetahui dan memahami sesuatu terkait dengan semua faktor eksternal
pertanggungjawaban pidana bagi korporasi yang bersifat biologis dan fisika yang secara langsung
terbukti melakukan pencemaran juga perusakan dapat mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan,
lingkungan hidup menurut Undang-Undang perkembangan dan reproduksi organisme.
Nomor 32 Tahun 2009. Metode penelitian yang Lingkungan hendaknya dibedakan dengan
digunakan metode penelitian yuridis normatif, habitat, yang dalam pengertian secara luas
dengan kesimpulan yang didapat : 1. Bentuk- menunjukkan tempat di mana organisme berada
bentuk kejahatan yang dilakukan oleh korporasi serta faktor-faktor lingkungannya.8 Lingkungan
terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan, adalah semua benda dan kondisi yang ada dalam
antara lain dapat berupa kebakaran hutan dan ruang yang kita tempati dan dapat
lahan, pembuangan limbah, pencemaran air, mempengaruhi kehidupan manusia.9 Munadjat
lumpur beracun, tumpahnya minyak mentah dan Danusaputro berpendapat, bahwa lingkungan
lain sebagainya. 2. Pertanggungjawaban pidana hidup merupakan semua benda dan kondisi
bagi korporasi yang terbukti melakukan termasuk manusia juga perbuatannya yang
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup terdapat dalam ruang tempat manusia berada,
menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 mempengaruhi serta berkaitan dengan
disesuaikan dengan tipe atau jenis kejahatannya kesejahteraan manusia maupun jasad hidup
agar dapat diberikan sanksi sesuai hukum. Sanksi lainnya.10
dapat berupa pidana penjara dan denda disertai Pengertian mengenai lingkungan hidup
ganti rugi termasuk melakukan tindakan hukum secara yuridis terdapat dalam Pasal 1 Ayat (1)
tertentu. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Kata Kunci : Korporasi, Pencemaran Lingkungan, Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pertanggungjawaban Pidana. yang berbunyi:
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
PENDAHULUAN semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
A. Latar Belakang hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
Lingkungan hidup hampir selalu menjadi isu
yang populer di masyarakat, mulai dari topik
5
pemanasan global (global warming), gas rumah Utomo, W. N. M. 2016. Definisi Dari Lingkungan Hidup.
https://dinlh.slemankab.go.id/memahami-definisi-dari-
kaca, Genetically Modified Organism atau
lingkungan-hidup/ Diakses tanggal 6 April 2022, pukul
organisme transgenik, kerusakan hutan 18.53 WITA.
(deforestasi), pencemaran lingkungan dan masih 6
Fadli, M., dkk. 2016. Hukum Dan Kebijakan Lingkungan.
banyak lagi masalah lingkungan hidup lainnya Malang: UB Press. Hlm. 4-5.
7
yang menjadi wacana bahkan polemik di Siahaan, N. H. T. 2009. Hukum Lingkungan. Jakarta:
Penerbit Pancuran Alam. Hlm. 1.
8
Naughton, Mc. dan Wolf, L. L. 1998. Ekologi Umum.
Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press. Hlm.
7.
1 9
Artikel Skripsi Soemarwoto. 1977. Ekologi, Lingkungan Hidup Dan
2
Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 17071101482 Pembangunan. Penerbit Djambatan. Hlm. 4.
3 10
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Danusaputro, M. 1980. Hukum Lingkungan, Buku I
4
Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Umum. Bandung: Penerbit Bina Cipta. Hlm. 28.
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan atau habis selama proses pembangunan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta dilaksanakan. Harmonisasi antara pembangunan
makhluk hidup lain. dengan kebijakan pengelolaan lingkungan
Alam dalam ilmu ekologi dilihat sebagai jalinan dipandang perlu agar tidak hanya berorientasi
sistem kehidupan yang saling terkait satu sama pada kepentingan pertumbuhan ekonomi,
lain. Artinya, setiap makhluk hidup berada dalam melainkan juga terhadap fungsi kelestarian
suatu proses penyesuaian diri sistem kehidupan lingkungan hidup. Konsep inilah yang sekarang
yang dipengaruhi oleh asas-asas kelangsungan lebih dikenal sebagai sustainable development
kehidupan ekologi tersebut.11 atau pembangunan berkelanjutan.14
Lingkungan pada hakikatnya tidak hanya Paradigma negara-negara berkembang
berkaitan dengan keragaman makhluk hidup dan dalam konteks pembangunan berkaitan dengan
benda alam lainnya dalam suatu ruang tertentu, pengelolaan lingkungan yang selalu menjadi
tetapi juga mengandung sebuah dimensi interaksi persoalan mendasar, yaitu kemiskinan.
antara semua benda-benda lingkungan tersebut. Akibatnya, pembangunan yang semata-mata
Interaksi, yaitu unsur atau salah satu faktor hanya bertumpu pada tingginya target
penentu bagi lingkungan, karena tanpanya tidak pertumbuhan ekonomi, berimplikasi pada
akan terjadi suatu kelangsungan. Interaksi timbulnya pencemaran dan kerusakan
merupakan suatu hubungan timbal balik, lingkungan. Paradigma inilah kemudian yang
sehingga satu dengan lainnya mempunyai menjadi salah satu pemicu maraknya berbagai
eksistensi. Manusia tidak akan bisa mempunyai kasus lingkungan di negara Indonesia. Contohnya,
eksistensi apabila tidak dapat melakukan semburan lumpur panas Lapindo Brantas di Jawa
interaksi dengan alam dan sesamanya begitu juga Timur, kebakaran hutan dan lahan di Riau,
sebaliknya.12 pencemaran di teluk Buyat Sulawesi Utara,
Masing-masing negara mempunyai politik pembalakan liar (illegal loging) di Kalimantan dan
pembangunan yang ditempuh dengan tujuan pengalihan fungsi hutan lindung menjadi
untuk memperbaiki kesejahteraan serta kawasan perkotaan di Riau.15
kehidupan seluruh masyarakatnya atas dasar Pencemaran adalah suatu keadaan, dimana
partisipasi aktif, bebas dan bermanfaat. suatu zat atau energi diintroduksikan pada suatu
Indonesia termasuk dalam beberapa perjanjian lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses
yang berkaitan dengan lingkungan hidup, antara alam itu sendiri dalam konsentrasi sedemikian
lain perjanjian mengenai biodiversitas, rupa, sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan iklim, spesies terancam, sampah perubahan pada keadaan tersebut. Akibatnya,
berbahaya, hukum laut, larangan uji coba nuklir, lingkungan itu tidak berfungsi seperti semula
perlindungan lapisan ozon, polusi kapal, dalam arti kesehatan, kesejahteraan dan
perkayuan tropis, dataran basah dan keselamatan hayati.16 Pasal 1 Ayat (14) Undang-
13
sebagainya. Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Pilihan yang harus diambil negara-negara Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
berkembang termasuk Indonesia, salah satunya merumuskan pencemaran sebagai berikut:
adalah pembangunan dalam konteks pengelolaan Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
lingkungan sekalipun sangat disadari bahwa dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,
risikonya sangat besar. Pembangunan demikian dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan
tidak perlu dihilangkan, tetapi harus dicari hidup oleh kegiatan manusia sehingga
solusinya agar berbagai dampak buruk yang melampaui baku mutu lingkungan hidup yang
ditimbulkan dapat ditekan. Solusi lain, yaitu telah ditetapkan.
bagaimana supaya lingkungan dan sumber- Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
sumber daya alam tidak mengalami kerusakan dapat dikatakan, bahwa pencemaran dapat
mengakibatkan tidak berfungsinya lingkungan
11
dalam mendukung kehidupan manusia.
Erwin, M. 2008. Hukum Lingkungan Dalam Sistem
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Di
14
Indonesia. Bandung: PT. Refika Aditama. Hlm 7. Ibid, hlm. 8.
12 15
Fadli, M., dkk., Op. Cit., hlm. 5. Ibid, hlm. 12-13.
13 16
Ensiklopedia Dunia. Lingkungan Hidup. Danusaputro, M. 1986. Hukum Lingkungan Dalam
http://p2k.itbu.ac.id/ind/3063- Pencemaran Lingkungan Melandasi Sistem Hukum
2950/Lingkungannya_24287_itbu_lingkungannya- Pencemaran. Buku V: Sektoral. Bandung: Bina Cipta. Hlm.
itbu.html Diakses tanggal 6 April 2022, pukul 19.08 WITA. 77.
Pencemaran yang terjadi secara terus-menerus 2. Bagaimana pertanggungjawaban pidana bagi
dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan korporasi yang terbukti melakukan
alam termasuk makhluk hidup di dalamnya. pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Faktor-faktor utama yang mendominasi menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun
penyebab terjadinya permasalahan lingkungan, 2009?
antara lain teknologi, pertumbuhan penduduk,
ekonomi, politik dan tata nilai.17 Dampak-dampak C. Metode Penelitian
yang ditimbulkan oleh masalah lingkungan hidup Jenis penelitian yang digunakan dalam
di Indonesia, yaitu banjir, kemarau panjang, skripsi ini adalah penelitian dengan pendekatan
tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran yuridis normatif.
hutan, gunung lumpur, tanah longsor, limbah
industri, limbah pariwisata, limbah Rumah Sakit PEMBAHASAN
dan lain-lain. A. Bentuk-Bentuk Kejahatan Yang Dilakukan
Data menunjukkan, bahwa korporasi Oleh Korporasi Terhadap Pencemaran Dan
menempati angka tertinggi sebagai pelaku Perusakan Lingkungan
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Korporasi berperan penting dalam
Korporasi juga tidak jarang didapati bekerja sama pembangunan ekonomi suatu negara, terutama
dengan oknum-oknum tertentu, entah itu masyarakat. Hal ini karena korporasi mempunyai
masyarakat atau pemerintah setempat bahkan peran yang sangat srategis dalam kaitannya
yang memiliki jabatan serta pengaruh lebih tinggi dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat juga
dalam melakukan perusakan lingkungan demi pertumbuhan ekonomi. Korporasi berkontribusi
keuntungan pribadi maupun kelompok. dalam penerimaan keuangan negara seperti
Kejahatan korporasi merupakan tindak pidana pajak dan lain sebagainya juga dapat membantu
atau kejahatan yang terorganisir.18 Rahmadi menekan angka pengangguran melalui
menegaskan, bahwa perbuatan pidana penyediaan lapangan kerja. Pengertian korporasi
lingkungan hidup adalah perintah dan larangan tidak dapat dilepaskan dari hukum perdata,
undang-undang kepada subjek hukum yang karena merupakan terminologi yang erat
apabila dilanggar, diancam dengan penjatuhan kaitannya dengan badan hukum (rechtspersoon).
sanksi-sanksi pidana dengan tujuan untuk Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-
melindungi lingkungan hidup secara Undang Tindak Pidana Korupsi, korporasi adalah
keseluruhan.19 sekumpulan orang dan/atau kekayaan yang
Masalah terkait lingkungan hidup diatur terorganisasi, baik merupakan badan hukum
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 maupun bukan. Berdasarkan tersebut, maka
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan berangkat dari terminologi badan hukum yang
Lingkungan Hidup. Perbuatan yang erat kaitannya dengan hukum perdata (berkaitan
mengakibatkan pencemaran serta perusakan korporasi), maka korporasi menurut konsep
lingkungan dapat dipidana menurut peraturan hukum pidana merupakan kumpulan orang atau
perundang-undangan berlaku. Setiap harta kekayaan, baik berbentuk badan hukum
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang maupun bukan.
melakukan perbuatan melanggar hukum tersebut Modernisasi dan globalisasi mempunyai
wajib membayar ganti rugi. andil yang cukup krusial dalam masuknya konsep
korporasi ke dalam hukum pidana. Modernisasi
B. Rumusan Masalah dan globalisasi selain membawa dampak positif
1. Bagaimana bentuk-bentuk kejahatan yang dalam segala bidang termasuk hukum, juga
dilakukan oleh korporasi terhadap menimbulkan hal-hal negatif. Salah satunya
pencemaran dan perusakan lingkungan? kejahatan konvensional yang awalnya dianggap
sebagai kejahatan sesungguhnya, namun dalam
perkembangan seiring makin pesatnya
17
Rahmadi, T. 2011. Hukum Lingkungan Di Indonesia.
pertumbuhan korporasi di ekonomi, termasuk
Jakarta: Rajawali Pers. Hlm. 6-10. kejahatan perbankan, muncullah kemudian
18
Herlan, A. Y. 2004. Dakwaan Terhadap Pelaku Tindak disebut sebagai kejahatan korporasi.20
Pidana Korporasi di Bidang Lingkungan Hidup. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
19 20
Rahmadi, T. 2014. Hukum Lingkungan Di Indonesia. Amrullah, A. 2015. Politik Hukum Pidana Perlindungan
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hlm. 221. Korban kejahatan Ekonomi Di Bidang Perbankan Dalam
Kejahatan adalah bagian dari kehidupan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama yang
masyarakat dan sering ditemukan dalam bertindak untuk dan atas nama Korporasi di
peristiwa sehari-hari. Cicero yang merupakan dalam maupun di luar Lingkungan Korporasi.
seorang filsuf mengatakan, bahwa Ubi Societas, Mardjono Reksodiputro menjelaskan, bahwa
Ibi Ius, Ibi Crime. Artinya, ada masyarakat, hukum kejahatan korporasi terbagi menjadi dua, yaitu:24
dan kejahatan. Masyarakat saling menilai, 1. Kejahatan terorganisasi (organized crime)
berkomunikasi dan menjalin interaksi, sehingga Kejahatan ini biasanya bersembunyi di balik
tidak jarang menimbulkan konflik atau perikatan. korporasi-korporasi yang menjalankan
Satu kelompok akan menganggap lainnya usahanya secara sah. Kejahatan terorganisasi
mempunyai perilaku yang menyimpang apabila umumnya menggunakan kekerasan dan
tidak sesuai dengan kelompoknya. Perilaku organisasi tersebut terdapat lapisan-lapisan,
menyimpang ini seringkali dianggap sebagai yang dimana paling atas ditempati oleh orang
jahat. Batasan kejahatan dari sudut pandang terhormat dengan status sosial tinggi sebagai
masyarakat adalah setiap perbuatan yang penyandang dana yang memanfaatkan
melanggar kaidah-kaidah hidup di dalam lapisan di bawahnya. Merekalah yang
masyarakat.21 memenuhi unsur-unsur white collar crime.
Kejahatan dalam bahasa Belanda disebut 2. Kejahatan oleh organisasi dilakukan oleh
misdrijven yang berarti suatu perbuatan tercela kaum terpandang berpendidikan dan
dan behubungan hukum. Kejahatan merupakan mempunyai status sosial tinggi
bagian dari perbuatan melawan hukum atau delik Kejahatan ini, yang mendirikan korporasi
dan lainnya adalah pelanggaran.22 secara sah untuk menjalankan bisnisnya,
Menurut Bismar Nasution pengertian namun membiarkan korporasinya digunakan
kejahatan korporasi dengan merujuk pada dalam perbuatan melawan hukum.
pendapat Sally Simson, yaitu sebagai berikut:23 Lingkup kejahatan korporasi menurut Yusuf
Kejahatan korporasi merupakan bagian dari white Sofie dengan mengutip pendapat Steven Box
collar crime. Pengertian kejahatan korporasi yang mengenai tipe dan karakteristik tindak pidana
paling mudah untuk dimengerti adalah yang dilakukan oleh korporasi adalah sebagai
pengertian yang ditawarkan oleh Braithwaite. berikut:25
Kejahatan Korporasi menurut pengertian yang 1. Crimes for corporation
diberikan oleh Braithwaite adalah perbuatan dari Kejahatan atau pelanggaran hukum yang
suatu korporasi, atau pegawainya yang bertindak dilakukan oleh korporasi dalam mencapai
untuk korporasi, dimana perbuatan tersebut usaha dan tujuan tertentu guna memperoleh
merupakan perbuatan melanggar hukum. keuntungan.
Pemahaman mengenai kejahatan korporasi 2. Criminal corporation
secara menyeluruh terkait beberapa pendapat di Korporasi yang bertujuan semata-mata untuk
atas, perlu memperhatikan pengertian tindak melakukan kejahatan. (dalam hal ini
pidana oleh korporasi sebagaimana terdapat korporasi hanya sebagai kedok dari suatu
pada Pasal 3 Peraturan Mahkamah Agung organisasi kejahatan).
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 3. Crimes against corporation
tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Kejahatan-kejahatan terhadap korporasi
Pidana Oleh Korporasi yang berbunyi: seperti pencurian atau penggelapan milik
Tindak pidana oleh korporasi merupakan tindak korporasi, dalam hal ini korporasi sebagai
pidana yang dilakukan oleh orang berdasarkan korban.
hubungan kerja, atau berdasarkan hubungan lain, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Perspektif Bank Sebagai Pelaku (Offender). Cet. Ke-4. Lingkungan Hidup memberi penjelasan mengenai
Yogyakarta: Genta. Hlm. 1. bahwa pencemaran dan perusakan lingkungan
21
Alam, A. S. 2010. Pengantar Kriminologi. Makassar: hidup sebagai berikut:
Penerbit Pustaka Refleksi. Hlm. 2.
22
Moeljatno. 1993. Asas-Asas Hukum Pidana. Edisi Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta. Hlm. 71.
23
Nasution, B. Kejahatan Korporasi Dan
24
Pertanggungjawabannya. Reksodiputro, M. Kejahatan Korporasi Suatu Fenomena
https://bismarnasution.com/kejahatan-korporasi-dan- Lama Dalam Bentuk Baru. Hlm. 705-706.
25
pertanggungjawabannya/ Diakses tanggal 15 Mei 2022, Sofie, Y. 2002. Pelaku Usaha, Konsumen Dan Tindak
pukul 13.20 WITA. Pidana Korporasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hlm. 44.
1. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk 3. Bagaimana sifat, struktur dan bidang kerja
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, dari badan hukum tesebut.
energi dan/atau komponen lain ke dalam Rahmadi dalam pendapatnya menegaskan,
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, bahwa perbuatan pidana lingkungan hidup
sehingga melampaui baku mutu lingkungan merupakan perintah dan larangan undang-
hidup yang telah ditetapkan. undang kepada subjek hukum yang apabila
2. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan dilanggar dapat diancam penjatuhan sanksi-
orang yang menimbulkan perubahan sanksi pidana dengan tujuan melindungi
langsung atau tidak terhadap sifat fisik, kimia lingkungan hidup secara keseluruhan.29
dan/atau hayati lingkungan hidup, sehingga Salah satu bentuk kejahatan korporasi
melampaui kriteria baku kerusakan terkenal adalah kasus pencemaran lingkungan
lingkungan hidup. hidup yang terjadi di Teluk Buyat dan dilakukan
Korporasi atau badan hukum mempunyai oleh Perseroan Terbatas Newmont Minahasa
kewajiban untuk membuat kebijakan atau Raya. Kasus ini berawal dari kegiatan
langkah-langkah yang harus diambil dalam upaya pembuangan limbah tailing (limbah dari proses
pengelolaan lingkungan hidup, antara lain produksi pengolahan bijih emas dan tembaga
sebagai berikut:26 yang belum dimanfaatkan secara optimal,
1. Merumuskan kebijakan di bidang lingkungan. terutama sebagai material perkerasan jalan)
2. Merumuskan rangkaian atau struktur dasar laut di perairan Teluk Buyat, Sulawesi Utara
organisasi yang layak serta menetapkan siapa oleh Perseroan Terbatas Newmont Minahasa
bertanggung jawab atas pelaksanaan Raya. Pembuangan limbah tailing dasar laut atau
kebijakan lingkungan tersebut. Submarine Tailings Disposal merupakan metode
3. Merumuskan instruksi atau aturan-aturan pembuangan limbah tambang (tailings) yang kini
internal bagi pelaksanaan aktivitas-aktivitas banyak digunakan di beberapa negara. Metode
yang mengganggu lingkungan, dimana juga ini cukup murah, tetapi berisiko tinggi bagi
harus diperhatikan, bahwa pegawai-pegawai keselamatan lingkungan hidup.30
perusahaan mengetahui dan memahami Limbah tailing menyebar dan logam berat
instruksi-instruksi diberlakukan perusahaan yang dikandungnya menimbulkan pencemaran di
bersangkutan. perairan Teluk Buyat. Hal ini dapat terjadi karena
4. Penyediaan sarana-sarana finansial atau tidak adanya termoklin (lapisan termal)
menganggarkan biaya pelaksanaan permanen di wilayah tersebut, di samping faktor
kebijaksanaan pengelolaan lingkungan hidup. upwelling (pergerakan massa air bersuhu dingin
Korporasi juga badan hukum yang tidak atau dan kaya nutrisi dari kedalaman lautan menuju ke
kurang memperhatikan dan memfungsikan permukaan laut) dan turbulence. Kondisi ini
kewajiban-kewajiban di atas dengan baik, dapat sangat bertentangan dengan dokumen resmi
dijadikan alasan untuk mengasumsikan, bahwa perusahaan yang menyebutkan, bahwa di
kurang adanya upaya maupun kerja keras dalam wilayah Teluk Buyat terdapat termoklin untuk
mencegah (kemungkinan) tindak terlarang.27 menahan tailing dengan aman di dasar laut,
Korporasi atau badan hukum dapat ditetapkan sehingga tidak akan menyebar di lautan.31
sebagai pelaku tindak pidana lingkungan dengan Penduduk lokal mengalami gangguan
memperhatikan beberapa faktor, yaitu:28 kesehatan berupa penyakit kulit akibat limbah
1. Apakah kasus tersebut berkenaan dengan tailing tersebut, terutama sejak Perseroan
tindak pidana, dimana gangguan terhadap Terbatas Newmont Minahasa Raya beroperasi.
kepentingan yang dilindungi dinyatakan Keluhan tentang gangguan kesehatan tidak
sebagai tindak pidana? pernah ditanggapi secara serius dan dipandang
2. Norma-norma ketelitian atau kecermatan sebagai gejala penyakit biasa oleh pihak
mana yang terkait dengan perilaku Perseroan Terbatas Newmont Minahasa Raya.
mengganggu lingkungan? Beberapa pihak selanjutnya memfasilitasi uji

26 29
Syahrin, A. 2003. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Rahmadi, T., Hukum Lingkungan Di Indonesia.. Op. Cit.,
Dalam Pencemaran Dan Atau Kerusakan Lingkungan hlm. 221.
30
Hidup. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Medan: Jaringan Advokasi Tambang. Prosiding Konferensi
USU. Hlm. 12. Internasional Pembuangan Tailing Ke Laut. Jakarta: Jatam.
27
Ibid, hlm. 13-14. Hlm. 1.
28 31
Ibid. Ibid, hlm. 2.
laboratorium dengan mengambil sampel darah subjek hukum pidana saat itu. Hal tersebut dapat
penduduk secara acak. Berdasarkan hasil uji ditelusuri melalui ketentuan Kitab Undang-
laboratorium, ditemukan darah responden Undang Hukum Pidana (Wetboek van
terkontaminasi merkuri dan arsen yang melebihi Strafrecht) yang memandang, bahwa suatu delik
standar diperbolehkan.32 hanya dapat dilakukan oleh manusia. Lebih
Hasil kajian hukum Tim Terpadu Penanganan khusus dapat dilihat dalam Pasal 59 Kitab
Kasus Buyat yang dibentuk Pemerintah Undang-Undang Hukum Pidana (Wetboek van
menunjukkan, bahwa Perseroan Terbatas Strafrecht) yang berbunyi:
Newmont Minahasa Raya telah melakukan Dalam hal-hal di mana pelanggaran ditentukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang- pidana terhadap pengurus anggota-anggota
undangan. Salah satunya, dengan sengaja badan pengurus atau komisaris-komisaris, maka
melakukan pembuangan limbah Bahan pengurus, anggota badan pengurus, atau
Berbahaya Dan Beracun tanpa izin serta komisaris yang ternyata tidak ikut campur
memberikan informasi yang tidak benar dalam melakukan pelanggaran tidak dipidana.
dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Pasal 51 Memorie van Toelichting Ned. Pasal
terkait informasi soal keberadaan lapisan 59 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
termoklin. Kenyataanya. tidak ditemukan lapisan (Wetboek van Strafrecht) lebih jelas menyatakan,
termoklin pada kedalaman 82 meter seperti bahwa suatu strafbaarfeit hanya dapat
disebutkan dalam dokumen tersebut.33 diwujudkan oleh manusia dan fiksi tentang badan
Kasus pencemaran Teluk Buyat hukum (dibaca korporasi) tidak berlaku di bidang
menunjukkan betapa luasnya dampak tindak hukum pidana. Pemikiran tersebut dilatar
pidana korporasi di bidang lingkungan hidup yang belakangi oleh negara Belanda yang pada tahun
tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi 1886 saat itu merumuskan Kitab Undang-Undang
juga non finansial. Sulitnya pembuktian tindak Hukum Pidana (Wetboek van Strafrecht), dimana
pidana tersebut menyebabkan proses para penyusunnya menerima asas societas atau
penegakkan hukumnya tidak secepat dan universitas delinquere non potes. Artinya, badan
semudah sebagaimana terhadap kejahatan hukum atau perkumpulan tidak dapat melakukan
konvensional. Hal ini memerlukan adanya tindak pidana.35
instrumen hukum agar keseimbangan antara Beberapa negara tidak membedakan jenis
industrialisasi dan pelestarian lingkungan hidup atau tipologi tindak pidana yang dapat dijatuhkan
dapat terwujud. Berdasarkan latar belakang kepada korporasi maupun orang perorangan.
tersebut, maka disusunlah Undang-Undang Setiap jenis kejahatan atau tindak pidana oleh
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan subjek hukum orang perorangan oleh karena itu
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH) sebagai juga dianggap dapat dilakukan entitas korporasi.
salah satu intrumen penegakkan hukum tindak Belanda merupakan salah satu contoh negara
pidana korporasi di bidang lingkungan hidup.34 dikenal mengadopsi sistem ini. Sejak tahun 1976,
setiap korporasi pada prinsipnya dapat dianggap
B. Pertanggungjawaban Pidana Bagi Korporasi melakukan setiap jenis tindak pidana yang diatur
Yang Terbukti Melakukan Pencemaran Dan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Perusakan Lingkungan Hidup Menurut Belanda.36
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Korporasi meskipun merupakan suatu
Hukum pidana Indonesia pada awalnya, entitas atau subjek hukum yang keberadaanya
secara yuridis formal, tidak mengenal korporasi memberikan kontribusi besar dalam
sebagai subjek hukum pidana. Manusia meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
merupakan satu-satunya yang dikenal sebagai pembangunan nasional, namun dapat juga
melakukan berbagai tindak pidana sebagaimana
penjelasan sebelumnya. Tindak pidana oleh
32
Ibid.
33
Kirom, A. A., dkk. Tambang Dan Pelanggaran HAM: Kasus-
35
kasus Pertambangan Di Indonesia 2004-2005. Jakarta: Wijaksana, M. M. S. 2020. Pengaturan Korporasi Sebagai
Jatam. Hlm. 21. Subjek Tindak Pidana (Eksistensi & Prospeknya).
34
Amrani, H., Elvani, A. I., Suparno, I. 2017. Urgensi https://rechtsvinding.bphn.go.id/?page=artikel&berita=33
Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Sebagai Pelaku 9 Diakses tanggal 15 Mei 2022, pukul 15.05 WITA.
36
Tindak Pidana Lingkungan Hidup Dan Pola Hullu, D. 2009 dalam Keulen, B. F. dan Gritter, E. 2011.
Pemidanaannya. Yogyakarta: Fakultas Hukum Universitas Corporate Criminal Liability In The Netherlands. Dordrecht:
Islam Indonesia. Hlm. 3. Springer. Hlm. 180.
korporasi tesebut dapat membawa dampak 2. Korporasi membiarkan terjadinya tindak
kerugian terhadap negara dan masyarakat. pidana.
Korporasi juga tidak jarang dijadikan sebagai 3. Korporasi tidak melakukan langkah-langkah
tempat untuk menyembunyikan harta kekayaan yang diperlukan untuk melakukan
hasil tindak pidana yang tidak tersentuh proses pencegahan, mencegah dampak lebih besar
hukum dalam pertanggungjawaban pidana. dan memastikan kepatuhan terhadap
Melihat pentingnya untuk menjerat ketentuan hukum berlaku guna menghindari
korporasi, maka sejak tahun 1955, konsep terjadinya tindak pidana.
pertanggungjawaban pidana terhadap korporasi Mengacu pada Pasal 3 Peraturan Mahkamah
sudah diatur dan diberlakukan di Indonesia. Hal Agung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara
tersebut terlihat pada Undang-Undang Nomor 7 Penanganan Perkara Tindak Pidana Oleh
Tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan Korporasi dan berdasarkan rujukan pendapat
Dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi. Konsep para ahli, maka dapat disimpulkan,
pertanggungjawaban pidana korporasi sejak saat bahwa kejahatan korporasi adalah perbuatan
itu semakin banyak diatur dalam ketentuan korporasi yang direpresentasikan oleh orang
perundang-undangan Indonesia.37 Mahkamah mewakili korporasi sepanjang dilakukan
Agung pada akhir tahun 2016 mengambil inisiatif bertindak atas nama serta untuk kepentingan
untuk membuat Peraturan Mahkamah Agung korporasi, dimana perbuatan tersebut
Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara merupakan perbuatan melanggar hukum,
Penanganan Perkara Tindak Pidana Oleh sehingga dapat dimintakan tanggung jawab
Korporasi. Penegak hukum dapat menjadikannya secara pidana.
sebagai pedoman dan dasar hukum untuk Berkaitan dengan kasus pencemaran dan
memproses pidana para pelaku tindak pidana perusakan lingkungan, Undang-Undang Nomor
yang bersubjek hukum korporasi. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Unsur-unsur agar korporasi dapat Pengelolaan Lingkungan Hidup disusun sebagai
dimintakan perjanggungjawaban hukum secara salah satu intrumen penegakan hukum tindak
pidana, yaitu:38 pidana korporasi di bidang lingkungan hidup.
1. Actus reus, dimana perbuatan dilakukan Undang-Undang tersebut mengatur, bahwa suatu
harus di dalam lingkup kekuasaannya. korporasi atau badan usaha yang melakukan
Tugasnya dijalankan masih dalam cakupan tindak pidana lingkungan hidup mempunyai tiga
tugas atau kewenangan korporasi. model pertanggungjawaban pidana. Hal ini
2. Perbuatan itu dilakukan dengan sengaja tertuang dalam Pasal 116 Ayat (1) Huruf a dan b
(mens rea). yang berbunyi:
3. Perbuatan tersebut dilakukan oleh pelaku (1) Apabila tindak pidana lingkungan hidup
yang cakap jiwa atau mentalnya. dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan
Melengkapi unsur-unsur usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana
pertanggungjawaban pidana korporasi, selain dijatuhkan kepada:
berdasarkan pendapat para ahli, juga penting a. badan usaha; dan/atau
untuk mempertimbangkan perspektif hakim b. orang yang memberi perintah untuk
dalam menilai kesalahan-kesalahan yang melakukan tindak pidana tersebut atau
dilakukan oleh suatu korporasi sebagaimana orang yang bertindak sebagai pemimpin
diatur Pasal 4 Ayat (2) Peraturan Mahkamah kegiatan dalam tindak pidana tersebut.
Agung Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara (2) Apabila tindak pidana lingkungan hidup
Penanganan Perkara Tindak Pidana Oleh sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Korporasi sebagai berikut: dilakukan oleh orang, yang berdasarkan
1. Korporasi dapat memperoleh keuntungan hubungan kerja atau berdasarkan hubungan
maupun manfaat dari tindak pidana tersebut lain yang bertindak dalam lingkup kerja
atau tindak pidana dilakukan untuk badan usaha, sanksi pidana dijatuhkan
kepentingan korporasi. terhadap pemberi perintah atau pemimpin
dalam tindak pidana tersebut tanpa
memperhatikan tindak pidana tersebut
37
dilakukan secara sendiri atau bersama-sama.
Jaya, S. 2017. Corporate Criminal Liability: Implementasi Beberapa ancaman pidana terhadap pelaku
Perma No. 13 Tahun 2016. Makalah.
38
Sjawie, H. F., Loc. Cit. pencemaran dan perusakan lingkungan, baik itu
dilakukan orang perseorangan maupun korpoasi paling singkat paling singkat tiga tahun,
menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 paling lama sembilan tahun dan denda paling
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan sedikit tiga miliar rupiah serta paling banyak
Lingkungan Hidup dapat dijelaskan sebagaimana sembilan miliar rupiah sebagaimana terdapat
berikut ini: pada Pasal 99 Ayat (3) juncto Ayat (1)
1. Perusahaan yang sengaja membuang limbah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
ke sungai, dapat diancam pidana tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
berdasarkan Pasal 60 juncto Pasal 104 Lingkungan Hidup.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Setiap penanggung jawab usaha kegiatan
tentang Perlindungan Dan Pengelolaan yang melakukan perbuatan melanggar hukum
Lingkungan Hidup: berupa pencemaran maupun perusakan
Pasal 60 berbunyi: lingkungan hidup, sehingga menimbulkan
Setiap orang dilarang melakukan dumping kerugian wajib membayar ganti rugi dan/atau
limbah dan/atau bahan ke media lingkungan melakukan tindakan tertentu sesuai penegasan
hidup tanpa izin. dalam Pasal 87 Ayat (1) Undang-Undang Nomor
Pasal 104 berbunyi: 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Setiap orang yang melakukan dumping Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penegakkan
limbah dan/atau bahan ke media lingkungan hukum pidana lingkungan memperhatikan asas
hidup tanpa izin sebagaimana dimaksud ultimum remedium (upaya terakhir) apabila
dalam Pasal 60, dipidana dengan pidana penegakkan hukum adminsitrasi dianggap tidak
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda berhasil. Penerapan asas ini hanya berlaku bagi
paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar tindak pidana formil tertentu, yaitu pemidanaan
rupiah). terhadap pelanggaran baku mutu air limbah,
Dumping (pembuangan) yang dimaksud emisi dan gangguan. Setiap tindak pencemaran
menurut Pasal 1 Angka 24 Undang-Undang dan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan korporasi dapat secara jelas dan tegas dikenakan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah sanksi menurut peraturan perundang-undangan
kegiatan membuang, menempatkan, berlaku.
memasukkan limbah dan/atau bahan dalam
jumlah, konsentrasi, waktu dan lokasi PENUTUP
tertentu dengan persyaratan ke media A. Kesimpulan
lingkungan hidup tertentu. 1. Bentuk-bentuk kejahatan yang dilakukan oleh
2. Pencemaran lingkungan yang terjadi karena korporasi terhadap pencemaran dan
perusahaan sengaja melakukan perbuatan perusakan lingkungan, antara lain dapat
seperti membuang limbah dan berupa kebakaran hutan dan lahan,
mengakibatkan dilampauinya baku mutu pembuangan limbah, pencemaran air,
udara ambien, air, air laut atau kriteria baku lumpur beracun, tumpahnya minyak mentah
kerusakan lingkungan hidup, dimana hal dan lain sebagainya.
tersebut mengakibatkan kematian, maka 2. Pertanggungjawaban pidana bagi korporasi
dapat diancam pidana sesuai Pasal 98 Ayat yang terbukti melakukan pencemaran dan
(3) juncto Ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 perusakan lingkungan hidup menurut
Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan disesuaikan dengan tipe atau jenis
pidana penjara paling singkat lima tahun, kejahatannya agar dapat diberikan sanksi
paling lama lima belas tahun juga denda sesuai hukum. Sanksi dapat berupa pidana
paling sedikit lima miliar rupiah serta paling penjara dan denda disertai ganti rugi
banyak lima belas miliar rupiah. termasuk melakukan tindakan hukum
3. Pencemaran lingkungan terjadi karena tertentu.
kelalaian perusahaan,
sehingga mengakibatkan dilampauinya baku B. Saran
mutu udara ambien, air, air laut atau kriteria 1. Pencemaran dan perusakan lingkungan oleh
baku kerusakan lingkungan hidup, yang mana korporasi merupakan tindakan yang sangat
hal tersebut mengakibatkan orang mati, merugikan masyarakat. Tindakan tersebut
maka dapat dipidana dengan pidana penjara juga dapat merusak ekosistem lingkungan
dan dapat menimbulkan berbagai dampak Fadli, M., dkk. 2016. Hukum Dan Kebijakan
negatif berupa bencana alam, penyebaran Lingkungan. Malang: UB Press.
penyakit bahkan kematian. Mengingat Farid, Z. A. 2007. Hukum Pidana. Jakarta: Sinar
dampak terbesar disebabkan oleh pihak Grafika.
korporasi, maka pemerintah perlu Hartanti. 2005. Tindak Pidana Korupsi. Jakarta:
mengadakan evaluasi berkala terhadap Sinar Grafika.
kegiatan-kegiatan yang melibatkan Herlan, A. Y. 2004. Dakwaan Terhadap Pelaku
lingkungan. Hal ini diperlukan agar korporasi Tindak Pidana Korporasi di Bidang
mengetahui tanggung jawabnya menyangkut Lingkungan Hidup. Medan: Universitas
lingkungan sekitar sekaligus mencegah Sumatera Utara.
adanya potensi pencemaran dan perusakan Huda, C. 2006. Dari Tiada Pidana Tanpa
berkelanjutan. Kesalahan Menuju Kepada Tiada
2. Pemerintah perlu menindak tegas korporasi Pertanggungjawaban Pidana Tanpa
yang terlibat pencemaran dan perusakan Kesalahan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
lingkungan serta berani menerapkan sanksi Hullu, D. 2009 dalam Keulen, B. F. dan Gritter, E.
apabila terbukti melakukan hal-hal 2011. Corporate Criminal Liability In The
bertentangan dengan hukum berlaku. Netherlands. Dordrecht: Springer.
Korporasi yang terbukti melakukan kegiatan Jaringan Advokasi Tambang. Prosiding Konferensi
tidak sesuai ketentuan hukum dapat diancam Internasional Pembuangan Tailing Ke Laut.
dengan sanksi menurut tipe dan jenis Jakarta: Jatam.
kejahatan maupun tindak pidananya. Jaya, S. 2017. Corporate Criminal Liability:
Pemerintah perlu bekerja sama dengan Implementasi Perma No. 13 Tahun 2016.
pemerintah daerah dan masyarakat sekitar Makalah.
untuk mencegah pencemaran serta Kirom, A. A., dkk. Tambang Dan Pelanggaran
perusakan lingkungan. HAM: Kasus-kasus Pertambangan Di
Indonesia 2004-2005. Jakarta: Jatam.
DAFTAR PUSTAKA Kumolontang, K. G., Mohede, N., dan Mandey, M.
Adji, O. S. 1991. Etika Profesional Dan Hukum 2018. Pemidanaan Dalam Tindak Pidana
Pertanggungjawaban Pidana Dokter. Lingkungan Hidup. Manado: Fakultas Hukum
Jakarta: Erlangga. Universitas Sam Ratulangi.
Alam, A. S. 2010. Pengantar Kriminologi. Maglie de, C. 2005. Models of Corporate Criminal
Makassar: Penerbit Pustaka Refleksi. Liability in Comparative Law. Review, Vol. 4
Ali, C. 1991. Badan Hukum. Bandung. (3). Washington: University Global Studies
Amrani, H., Elvani, A. I., Suparno, I. 2017. Urgensi Law.
Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Moeljatno. 1993. Asas-Asas Hukum Pidana. Edisi
Sebagai Pelaku Tindak Pidana Lingkungan Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Hidup Dan Pola Pemidanaannya. Yogyakarta: Muladi dan Priyatno, D. 2010.
Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi.
Amrullah, A. 2015. Politik Hukum Pidana Jakarta: Kencana.
Perlindungan Korban kejahatan Ekonomi Di Naughton, Mc. dan Wolf, L. L. 1998. Ekologi
Bidang Perbankan Dalam Perspektif Bank Umum. Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada
Sebagai Pelaku (Offender). Cet. Ke-4. University Press.
Yogyakarta: Genta. Priyatno, A. 2004. Kebijakan Legislasi Tentang
Arif, B. N. 1996. Bunga Rampai Hukum Pidana. Sistem Pertanggungjawaban Pidana
Bandung: Citra Aditya Bakti. Korporasi Di Indonesia. Bandung: CV. Utomo.
Black’s Law Dictionary. Rahmadi, T. 2011. Hukum Lingkungan Di
Danusaputro, M. 1980. Hukum Lingkungan, Buku Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
I Umum. Bandung: Penerbit Bina Cipta. _________. 2014. Hukum Lingkungan Di
____________. 1986. Hukum Lingkungan Dalam Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Pencemaran Lingkungan Melandasi Sistem Persada.
Hukum Pencemaran. Buku V: Sektoral. Rangkuti, S. S. 2005. Hukum Lingkungan Dan
Bandung: Bina Cipta. Kebijaksanaan Lingkungan Nasional. Edisi
Doedler, D. 2008. Terjemahan. ke-3. Surabaya: Airlangga University Press.
Reksodiputro, M. Kejahatan Korporasi Suatu Sumber-Sumber Internet
Fenomena Lama Dalam Bentuk Baru. Ensiklopedia Dunia. Lingkungan Hidup.
Salim. 2007. Hukum Pertambangan Di Indonesia. http://p2k.itbu.ac.id/ind/3063-
Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada: 2950/Lingkungannya_24287_itbu_lingkunga
Jakarta. nnya-itbu.html Diakses tanggal 6 April 2022,
Santoso, T. dan Zulfa, E. A. 2010. Kriminologi. pukul 19.08 WITA.
Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Erwin, M. 2008. Hukum Lingkungan Dalam Sistem
Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan Dan Ekologi Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Pembangunan. Jakarta: Airlangga. Hidup Di Indonesia. Bandung: PT. Refika
Siahaan, N. H. T. 2009. Hukum Lingkungan. Aditama.
Jakarta: Penerbit Pancuran Alam. Nasution, B. Kejahatan Korporasi Dan
Sjahdeini, S. R. 2017. Ajaran Pemidanaan: Tindak Pertanggungjawabannya.
Pidana Korporasi Dan Seluk Beluknya. Edisi https://bismarnasution.com/kejahatan-
Ke-2. Jakarta: Kencana. korporasi-dan-pertanggungjawabannya/
Sjawie, H. F. 2017. Direksi Perseroan Terbatas Diakses tanggal 15 Mei 2022, pukul 13.20
Serta Pertanggungjawaban Pidana WITA.
Korporasi. Jakarta: Kencana. Utomo, W. N. M. 2016. Definisi Dari Lingkungan
Soekanto, S dan Mamudji, S. 2001. Penelitian Hidup.
Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat). https://dinlh.slemankab.go.id/memahami-
Jakarta: Rajawali Pers. definisi-dari-lingkungan-hidup/ Diakses
Soemarwoto. 1977. Ekologi, Lingkungan Hidup tanggal 6 April 2022, pukul 18.53 WITA.
Dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Wijaksana, M. M. S. 2020. Pengaturan Korporasi
Sofie, Y. 2002. Pelaku Usaha, Konsumen Dan Sebagai Subjek Tindak Pidana (Eksistensi &
Tindak Pidana Korporasi. Jakarta: Ghalia Prospeknya).
Indonesia. https://rechtsvinding.bphn.go.id/?page=arti
Stewart, R. dan Krier, J. E. 1978. Environmental kel&berita=339 Diakses tanggal 15 Mei
Law And Policy. Indianapolis: New York The 2022, pukul 15.05 WITA.
Bobbs Merril.
Sumarwoto, O. 2000. Indonesia Dalam Kancah Isu
Lingkungan Global. Jakarta: Gramedia.
Syahrin, A. 2003. Pertanggungjawaban Pidana
Korporasi Dalam Pencemaran Dan Atau
Kerusakan Lingkungan Hidup. Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Medan:
USU.
Syarif L. M. dan Wibisana, A. G. 2014. Hukum
Lingkungan: Teori, Legislasi Dan Studi Kasus.
Jakarta: Pimpinan Kemitraan Bagi
Pembaruan Tata Pemerintahan u. p. Bagian
Penerbitan.
Tongat. 2008. Dasar-Dasar Hukum Pidana
Indonesia Dalam Perspektif Pembaharuan.
Malang: UMM Press.
Ventyrina, I. dan Kotijah, S. 2020. Pengantar
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Sumber-Sumber Hukum
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

Anda mungkin juga menyukai