Anda di halaman 1dari 19

NAMA KELOMPOK : HASVA AYUNINGRUM SISWORO (8206165006)

MAULIDA SARI HRP (8206165003)


PASCASARJANA PENDEKO-A
TUGAS PROJECT
MATA KULIAH PENG.KURIKULUM & BAHAN AJAR PEND. EKONOMI DIGITAL

STRUKTUR KURIKULUM
SMK BISNIS MAJU JAYA KABUPATEN PADANG LAWAS

Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36
Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik. Juga pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun
sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c)
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah
dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja;
(g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika
perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan


pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Begitu pula halnya dengan kurikulum
sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara
kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.

Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Oleh sebab itu kurikulum
disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan

1
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Kewenangan sekolah dalam menyusun
kurikulum memungkinkan sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki
cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan,
pengelolaan pengalaman belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.

Pengembangan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum 2013 Revisi dengan mengacu


pada Permendikbud No. 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan SMK–MAK untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional
pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

LANDASAN HUKUM

a. Undang-Undang Republik Indonesia, No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional
b. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, No.34 Tahun 2018 tentang SNP dan SK
Dirjen no 464/D.D5/KR/2018 tentang KI dan KD Mata Pelajaran SMK
c. Perdirjen Diksmen 06/D.D5/KK Tahun 2018 tentang Spektrum SMK/MAK
d. Perdirjen Diksmen 07/D.D5/KK Tahun 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK
e. Undang-undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006, No. 62, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 46633)
f. Peraturan Pemerintah No 19/2005 Jo. 32/2013 Jo. No. 13/2015
g. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dan No. 53 Tahun 2015, Permendikbud Tahun 2016,
Spektrum Tahun 2017/2018.

TUJUAN KD
Tujuan kompetensi keahlian bisnis pemasaran adalah untuk memberikan informasi mengenai
barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Sesuai dengan kebutuhan manusia terutama pihak konsumen yang menjadi salah satu sasaran
yakni :

 Pelayanan penjualan
 Prinsip bisnis

2
 Administrasi transaksi
 Administrasi gudang
 Penataan barang
 Pengetahuan produk
TUJUAN KHUSUS

 Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang
dipilihnya
 Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional
dalam bidang keahlian yang diminatinya
 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu
mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
VISI
Menjadikan program bisnis.penjualan sebagai tempat untuk mendidik dan melatih sumber daya
manusia yang berwirausaha taraf internasional, mandiri, professional, handal, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa..
MISI

1. Mewujudkan tamatan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, cerdas, dan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang
keahliannya.
2. Mendidik dan melatih serta menumbuhkan jiwa siswa menjadi tenaga yang mandiri,
berwawasan, mampu barsaing, bisa mengambil peluang, jujur, disiplin, dan bertanggung
jawab berdasarkan kompetensi bisnis/penjualan
3. Menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi, Instansi terkait untuk mewujudkan
pengembangan pendidik, tenaga kependidikan, kurikulum implementasi, prakerin, dan
pemasaran tamatan.
4. Mengembangkan sarana prasarana yang memadai untk mendukung proses
pembelajaran yang berkualitas, ramah lingkungan, serta mengendalikan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
5. Mengembangkan sarana prasarana yang memadai untk mendukung proses
pembelajaran yang berkualitas, ramah lingkungan, serta mengendalikan terjadinya
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

3
Tujuan satuan Pendidikan SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas adalah :

1. Menyiapkan siswa untuk menjadi insan berakhlak mulia, taat menjalankan ajaran
agamanya.
2. Menyiapkan lembaga pendidikan yang transparan sebagai lembaga publik yang
akuntabel.
3. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
professional.
4. Menyiapkan para siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri.
5. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha
dan industri pada saat ini serta masa yang akan dating.
6. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negera yang produktif, adaptif dan kreatif.

Tujuan Kompetensi Keahlian Agrbisnis Pengolahan Hasil Pertanian

1. Membekali peserta didik dengan budaya jujur, terbuka, dan mandiri agar dapat menjadi
manusia produktif yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
2. Mendidik dan membimbing siswa/siswi SMK dalam Wilayah Kabupaten Padang Lawas
agar terampil, berkemampuan serta memiliki pengetahuan dalam bidang sesuai dengan
kurikulum.
3. Membekali peserta didik dengan kompetensi yang aktual dibutuhkan di dunia usaha
/industri, sehingga mampu berkarir, berkompetisi, beradaptasi, serta mampu
mengembangkan sikap profesional di bidangnya.
4. Membekali peserta didik dengan kecakapan belajar sehingga mampu mengembangkan
diri di kemudian hari secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
5. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian
pilihannya.
6. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap yang
berbudaya lingkungan hidup.
7. Membekali Siswa agar tidak hanya dihadapkan pada teori secara terus menerus
melainkan Meningkatkan Kegiatan praktik

Mata Pelajaran Kompetensi


Pendidikan Pemasaran

No Seleksi Mata Pelajaran Organisasi Materi

1 Pendidikan Agama
Normatif
2 Pendidikan Kewarganegaraan

4
3 Bahasa Indonesia
4 Pendidikkan Jasmani Olahraga
5 Seni Budaya
6 Matematika
7 Bahasa Inggris
8 Adaptif Kewirausahaan
9 IPS
10 IPA
11 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa & Dagang
Dasar Kompetensi
12 Mengoperasikan Komputer
Kejuruan
13 Surat Niaga
14 Melaksanakan Pelayanan Prima
15 Majemen Pemasaran
Mempersiapkan Tempat, Peralatan Dan Penampilan Diri Dan
`16 Melaksanakan Persentasi
17 Menggunakan Media Komunikasi
18 Menata Produk
19 Melakukan Negoisasi
20 Melakukan Konfirmasi Keputusan Pelanggan
21 Melakukan Proses Administrasi Transaksi
22 Melakukan Penyerahan/Pengiriman Produk
23 Menagih Pembayaran
24 Menemukan Peluang Baru Dari Pelanggan
25 kompetensi Kejuruan Menjalin Relasi Personal Dan Informasional
26 Mengidentifikasikan Karakteristik Target Pelanggan
27 Menerima Keluahan Pelanggan
28 Membuka Usaha Ritel Atau Online
29 Melakukan Pemasaran Barang Dan Jasa
30 Mengerjakan Hitung Dagang
31 Mengoperasikan Komputer Niaga
32 Menerapkan Hukum Dagang
33 Perpajakan
34 Melakukan Prosedur Administrasi Transaksi Penjualan
35 Mengidentifikasikan Prinsip-Prinsip Bisnis
36 Mengoperasikan Peralatan Transaksi Penjualan
37 Berkomunikasi Dengan Costumer
38 Bahasa Batak
muatan Lokal (Mulok)
39 Bahasa Asing

KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DAN EKSTRAKURIKULER

5
Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh Konseli melalui kegiatan penyiapan
pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok  yang disajikan secara sistematis
dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
tugas perkembangan (yang dituangkan sebagi standart kompetensi kemandirian) yang
diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam
menjalani kehidupannya.

Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan


ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai wahana penguatan psikologis-
sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan keterampilan kurikulum
edutechnopreneur islami yang secara psikopedagogis koheren dengan pengembangan sikap
dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan. Dengan demikian pencapaian Kompetensi
Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan
bermakna (meaningfull learning) melalui fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan
di lingkungan satuan pendidikan. Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Kwartir
Ranting atau Kwartir Cabang. Oleh karena itu Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib merupakan program kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta
didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk
mengikutinya.

Kegiatan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di SMK Bisnis Maju Jaya


Kabupaten Padang Lawas dilaksanakan dengan Model Aktualisasi, dimana kegiatan tersebut
wajib diikuti oleh seluruh siswa dalam setiap jenjang kelas, dilaksanakan rutin dan terjadwal
yaitu seminggu dua kali pertemuan pada hari Jum’at dan Sabtu. Kegiatan tersebut langsung
dibimbing oleh Pembina Pramuka yang telah memiliki KMD dan bersifat intramural yaitu
dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan.

Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga pendidik
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

6
Dalam Kurikulum edutechnopreneur islami, pendidikan kepramukaan ditetapkan
sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini mengandung makna bahwa pendidikan
kepramukaan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang secara sistemik diperankan sebagai
wahana penguatan psikologis-sosial-kultural (reinfocement) perwujudan sikap dan
keterampilan kurikulum edutechnopreneur islami yang secara psikopedagogis koheren
dengan pengembangan sikap dan kecakapan dalam pendidikan kepramukaan. Dengan
demikian pencapaian Kompetensi Inti Sikap Spiritual (KI-1), Sikap Sosial (KI-2), dan
Keterampilan (KI-3) memperoleh penguatan bermakna (meaningfull learning) melalui
fasilitasi sistemik-adaptif pendidikan kepramukaan di lingkungan satuan pendidikan.
Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan Kwartir Ranting atau Kwartir Cabang. Oleh
karena itu Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib merupakan program
kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan
kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikutinya.

Kegiatan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib di SMK Bisnis Maju Jaya


Kabupaten Padang Lawas dilaksanakan dengan Model Aktualisasi, dimana kegiatan tersebut
wajib diikuti oleh seluruh siswa dalam setiap jenjang kelas, dilaksanakan rutin dan terjadwal
yaitu seminggu dua kali pertemuan pada hari Jum’at dan Sabtu. Kegiatan tersebut langsung
dibimbing oleh Pembina Pramuka yang telah memiliki KMD dan bersifat intramural yaitu
dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan.

Selain pengembangan diri pendidikan kepramukaan, SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten
Padang Lawas juga melakukan pengembangan diri berbentuk ekstrakurikuler di beberapa
bidang kegiatan lainnya yaitu :

 Kepramukaan, yang diwujudkan dalam kegiatan Gugus Depan


 PMR ( Palamg Merah Remaja )
 Paskibra
 Volley Ball
 Bulutangkis
 Futsal
 Seni Tari Lokal
 Rapai Geleng
 Silat
 Tenis Meja
 Bola Kaki

7
PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu selama satu semester. Beban
belajar di SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas untuk kelas X, XI, XII. Durasi satu jam
pelajaran untuk SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas adalah 45 menit. Jumlah hari /
minggu belajar efektif untuk semester ganjil adalah 21 minggu, dan jumlah hari / minggu
belajar efektif untuk semester genap adalah 21 minggu.. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok
Mata Pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan dan Muatan Peminatan Kejuruan.
Kelompok Mata Pelajaran Peminatan (Kejuruan) dibagi dalam 3 kelompok, yaitu Kelompok
Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian, Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian, dan
Kelompok Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian. Beban belajar sebagaimana tersebut di atas
adalah beban minimal, sehingga melalui pendekatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
pengelola sekolah dengan persetujuan komite dan orang tua siswa dapat menambah jam
pelajaran sesuai kebutuhan.

Penambahan jam pelajaran sejalan dengan dinamika proses pembelajaran siswa aktif,
yaitu proses pembelajaran yang mengedepankan pentingnya siswa mencari tahu melalui proses
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran
semacam ini menghendaki kesabaran guru dalam mengarahkan siswa sehingga mereka menjadi
tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan
sekolah dan masyarakat sekitarnya.

Khusus untuk Kelompok Mata Pelajaran Peminatan, terutama kelompok Kompetensi


Keahlian (C3), penambahan jam pelajaran tersebut dapat terjadi karena adanya materi-materi
yang harus dikuasai peserta didik berdasarkan tuntutan kebutuhan dunia kerja tetapi belum
termasuk pada kurikulum yang ditetapkan oleh Pusat. Jika hal itu terjadi, maka pengelola SMK
bersama Institusi Pasangan dan Komite Sekolah berkewajiban menyusun Kompetensi Dasar dan
Silabus untuk materi yang ditambahkannya.Tambahan jam pelajaran juga diperlukan supaya
guru dapat mengamati lebih jelas kemajuan siswanya, mengingat kompetensi yang diharapkan
dari proses pembelajaran ini adalah kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Pengukuran kompetensi sikap dan keterampilan membutuhkan pengamatan
yang lebih lama dibandingkan dengan pengukuran kompetensi pengetahuan. Penilaian untuk
ketiga macam kompetensi ini harus berdasarkan penilaian proses dan hasil, antara lain melalui
sistem penilaian otentik yang tentunya membutuhkan waktu penilaian yang lebih lama

8
SMK ketegori standar menggunakan pengaturan program belajar dalam sistem paket dan dapat
menggunakan pengaturan program belajar kredit semester (SKS).

SMK kategori mandiri menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester
(SKS), SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas menggunakan system paket.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar di SMK Bisnis Maju
Jaya Kabupaten Padang Lawas dinyatakan dalam jam pembelajaran per-minggu dengan durasi
45 Menit/Jam pembelajaran. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum 4 jam pelajaran per-minggu secara keseluruhan. Penambahan 4 jam per-minggu
dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata
pelajaran baru yang dianggap penting tetapi tidak terdapat dalam struktur kurikulum yang
tercantum pada Standar Isi.

Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta


didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dalam kegiatan
mandiri dan tidak terstruktur untuk SMK antara 0% sampai 60% dari waktu kegiatan tatap muka
mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik
disekolah atau empat jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
pembelajaran tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum.

PERATURAN AKADEMIK KETUNTASAN BELAJAR


KTSP kurikulum Nasional SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu
pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri sesuai dengan penjelasan Pasal 26 Ayat
3 UU No.20 Tahun 2003. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan organisasi siswa
intra sekolah dari satuan pendidikan formal

KRITERIA KENAIKAN KELAS


Kriteria Kenaikan kelas di SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas adalah :

9
1. Kriteria kenaikan kelas ditentukan melalui rapat dewan pendidik/Kependidikan bagi
satuan pendidikan .
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahuan
pelajaran yang diikuti.
3. Memiliki Sikap yang dianifestasikan dalam kriteria karakter sekurang-kurangnya BAIK
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
4. Nilai Ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK sesuai Kriteria
Yang ditetapkan oleh satuan Pendidikan.
5. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) Mata Pelajaran A, B dan C1 yang masing-masing nilai
Kompetensi Pengetahuan dan /atau kompetensi ketrampilannya dibawah skor
ketuntasan minimal (SKM) atau Predikat D. Apabila ada mata Pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
6. Tidak memiliki nilai Mata Pelajaran C2 dan C3 (Produktif) yang masing-masing nilai
komepetensi pengetauan dan/atau kompetensi ketrampilannya di bawah skor
ketuntasan minimal (SKM) atau Predikat D.
7. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan
8. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila kehadirannya ≤ 75% (kecuali sakit/ijin)
atau setara ≥ 30 hari pada setiap semester dalam tahun pelajaran tersebut.
9. Budi pekerti, Akhlaq Mulia, Prestasi dan keikutsertaan dalam kegiatan sekolah menjadi
pertimbangan kenaikan kelas.
10. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas harus mengulang seluruh pelajaran di
tingkat tersebut.

KRITERIA KELULUSAN DARI UJIAN SEKOLAH


Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%.
Satuan pendidikan menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sesuai dengan
permendikbud No 34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan/MAK adalah 75 dengan mempertimbangkan urgensi masing-masing kompetensi,
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal, ketuntasan
belajar kompetensi kejuruan ditetapkan mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan.
10
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas
yaitu kehadiran minimal 75 %, minimal 3 mata pelajaran tidak tuntas baik nilai pengetahuan,
sikap ataupun keterampilan dan nilai Sikap minimal Baik. Setiap semester sekolah
mengadakan ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. Pada akhir
tahun pembelajaran sekolah mengadakan ulangan kenaikan kelas sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam standar pendidikan nasional yang tertuang dalam Permendikbud No.34
Tahun 2018 yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Bagi siswa yang belum tuntas dalam proses belajar maka sekolah akan
melaksanakan program remedial dan pengayaan.

Sesuai dengan ketentuan permendikbud No.23 Tahun 2016 Tentang Kriteria Kelulusan
Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
setelah:

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.


2. Memperoleh nilai sikap /perilaku minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran.
3. Lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional ( USBN )
4. Lulus Ujian Nasional (UN).

Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional ( USBN ) diperkirakan bulan Maret dan Ujian
Nasional bulan April setiap tahunnya. Sekolah melakukan program-program untuk
meningkatkan kualitas lulusan diantaranya memberikan pengayaan serta melaksanakan Try Out
mata pelajaran yang akan di ujiankan yaitu mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Agama dan UKK.

KRITERIA KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN

Deskripsi Standar Kompetensi Lulusan (3 Atau 4 Tahun) (Berdasarkan Permendikbud No 34


Tahun 2018.

Deskripsi Standar Kompetensi Lulusan (3 dan 4 tahun) Berdasarkan Permendikbud No 34


Tahun 2018
Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan pada masing-masing program
pendidikan 3 (tiga) dan 4 (empat) tahun, seperti ditunjukkan pada matriks berikut :

Tabel Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun

11
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – 3
  NO. AREA KOMPETENSI
(TIGA) TAHUN
A.1. Keimanan dan A.1.1. Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam mengamalkan
Ketakwaan kepada ajaran agama yang dianut
Tuhan Yang Maha Esa A.1.2. Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam berperilaku yang
 
Menggambarkan akhlak mulia
A.1.3. Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam hidup berdasarkan
nilai kasih dan sayang
A.2. Kebangsaan dan A.2.1. Meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
Cinta Tanah Air A.2.2. Memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa bangga, dan semangat berkorban
untuk tanah air, bangsa, dan negara
A.2.3. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara Yang demokratis dan
warga masyarakat global
A.2.4. Bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras, antargolongan, jender,
 
dan bahasa dengan menjunjung hak asasi dan martabat manusia
A.2.5. Memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran untuk patuh terhadap
hukum dan norma sosial
A.2.6. Memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk menjaga dan
melestarikan lingkungan alam, kepedulian sosial dalam konteks
pembangunan berkelanjutan
A.3. Karakter Pribadi dan A.3.1. Memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk bersikap dan berperilaku
Sosial jujur
A.3.2. Memiliki kemandirian dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas
pekerjaannya
A.3.3. Memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja dalam kelompok secara santun,
  efektif, dan produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
A.3.4. Memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja
secara efektif
A.3.5. Memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan keahliannya secara
berkelanjutan
A.3.6. Memiliki etos kerja yang baik dalam Menjalankan tugas keahliannya
A.4. Kesehatan A.4.1. Memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat untuk
Jasmani dan Rohani diri dan lingkungan kerja
  A.4.2. Memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan rohani dalam menjalankan
 
tugas keahliannya
A.4.3. Menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi tekanan pekerjaan, dapat
bekerja produktif, dan bermanfaat bagi lingkungan kerja
  A.5. Literasi A.5.1. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik untuk melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya
A.5.2. Memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya
untuk menunjang pelaksanaaan tugas sesuai keahliannya
A.5.3. Memiliki pemahaman matematika dalam melaksanakan tugas sesuai

12
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN – 3
  NO. AREA KOMPETENSI
(TIGA) TAHUN
keahliannya
A.5.4. Memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains dalam melaksanakan tugas
sesuai keahliannya
A.5.5. Memiliki pemahaman konsep dan prinsip pengetahuan sosial dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya
A.5.6. Memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam melaksanakan tugas sesuai
keahliannya
A.5.7. Memiliki kemampuan mengekspresikan dan mencipta karya seni budaya lokal
dan nasional
A.6. Kreativitas A.6.1. Memiliki kemampuan untuk mencari dan menghasilkan gagasan, cara kerja,
layanan, dan produk karya inovatif sesuai keahliannya
 
A.6.2. Memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan masalah dalam
melaksanakan tugas sesuai keahliannya secara kreatif
A.7. Estetika A.7.1. Memiliki kemampuan mengapresiasi, mengkritisi, dan menerapkan aspek
estetika dalam menciptakan layanan dan/atau produk sesuai keahliannya

A.8. Kemampuan Teknis A.8.1. Memiliki kemampuan dasar dalam bidang keahlian tertentu sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja
A.8.2. Memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian tertentu sesuai dengan
kebutuhan dunia kerja dan menerapkan kemampuannya sesuai
prosedur/kaidah dibawah pengawasan
A.8.3. Memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian spesifik yang relevan
dengan dunia kerja
A.8.4. Memiliki menjalankan kemampuan tugas keahliannya dengan menerapkan
prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan lingkungan.

A.9. Kewirausahaan A.9.1. Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha
  dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian
tertentu.
A.9.2. Memiliki kemampuan memperhitungkan dan mengambil resiko dalam
mengembangkan dan mengelola usaha.
A.9.3. memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola usaha dengan
mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian tertent

PENJURUSAN / PEMINATAN

Peminatan peserta didik merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh
peserta didikdalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang
yang ada. Dalam Konteks ini, bimbingan dan konseling membantu peseta didik untuk

13
memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab. Bimbingan dan Konseling membantu peserta didik
mencapai perkembangan optimaldan kemandirian dalam kehidupannya serta menyelesaikan
permasalahan yang sedang dihadapi. Di samping it juga membantu individu dalam memilih,
meraih dan mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera,
serta untuk menjadi warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum melalui pendidikan.

Peminatan adalah proses yang berkeinambungan, peminatan harus berpijak pada kaidah
kaidah dasar yang secara eksplisit dan implicit, terkandung dalam kurikulum. Peminatan pilihan
kelompok mata pelajaran, pilihan lintas mata pelajaran, dan pilihan pendalaman materi mata
pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan menerapkan
mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan di SMK, memahami dan memilih arah
pengembangan karir dan menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjut sampai ke perguruan
tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum, minat dan kecenderungan pilihan masing
masing peserta didik.

Kurikulum Tahun 2013 dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
belajar berdasarkan minat mereka. Struktur Kurikulum selain kelompok mata pelajaran wajib
yang harus di ikuti oleh semua peserta didik di SMK juga memperkenankan kepada peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk kelompok peminatan, pilihan lintas minat, dan / atau pilihan
pendalaman minat

Pendidikan Kecakapan Hidup

KTSP kurikulum Nasional SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu
pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri sesuai dengan penjelasan Pasal 26 Ayat
3 UU No.20 Tahun 2003. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan organisasi siswa
intra sekolah dari satuan pendidikan formal atau non formal seperti kegiatan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, kursus dll.

Pendidikan berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,

14
teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi
pengembangan kompetensi peserta didik. KTSP Kurikulum Nasional SMK dapat memasukkan
pendidikan berbasis lokal dan global. Pendidikan berbasis lokal dan global merupakan bagian
dari semua mata pelajaran atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pendidikan
berbasis lokal dan global dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan atau dari satuan pendidikan formal lain atau non formal

MUTASI PESERTA DIDIK


Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena alasan tertentu.
Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Untuk proses mutasi dari sekolah lain digunakan pertimbangan nilai laporan
capaian kompetensi atau laporan nilai hasil belajar (LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai
KKM sekolah asal, serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin akuntabilitas
proses mutasi. Sekolah dapat melakukan tes masuk bagi peserta didik yang ingin mutasi ke SMK
Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas untuk mengetahui mengetahui kemampuan peserta
didik.

PERATURAN AKADEMIK LAINNYA


KTSP kurikulum Nasional SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu
pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan
kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri sesuai dengan penjelasan Pasal 26 Ayat
3 UU No.20 Tahun 2003. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan organisasi siswa
intra sekolah dari satuan pendidikan formal atau non formal seperti kegiatan kepemudaan,
pemberdayaan perempuan, kursus dll.

KALENDER PENDIDIKAN

a. Kalender pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan

15
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran adalah sebagi berikut:

1.Permulaan Tahun Pelajaran


Untuk kelas X hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari untuk
melaksanakan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Waktu belajar menggunakan sistem
semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi dua semester yaitu semester 1 (satu) dan
semester 2 (dua) dengan waktu pembelajaran sebagai berikut:

HARI WAKTU BELAJAR

Senin 07.45 – 14.45


Selasa 07.45 – 14.45
Rabu 07.45 – 14.45
Kamis 07.45 – 14.45
Jum’at 07.45 – 11.45
Sabtu 07.45 – 14.45
2.Minggu Efektif Belajar
Jumlah minggu efektif belajar untuk satu tahun pelajaran disesuaikan dengan keadaan
dan memperhitungkan kebutuhan sekolah serta kondisi daerah, waktu pembelajaran efektif
untuk semester ganjil adalah 18 minggu dan untuk semester genap 17 minggu.

b. Rencana Kegiatan Sekolah

RENCANA KEGIATAN SEKOLAH

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KET.

1. Penerimaan Peserta didik Baru Juni  

2. Daftar Ulang Peserta Didik Baru Juni  

3. Pembuatan jadwal pembelajaran Juni  

4. Rapat Persiapan KBM Semester I Juni  

5. Hari pertama Juli  

6. Pembagian Kelas X, XI, XII Juli  

16
7. Masa Orientasi Sekolah (MOS) Juli  

Rapat Pleno Komite (OT Peserta Juli  


8.
didik)

7. Peringatan Kemerdekaan RI Agustus  

8. Pemilihan Ketua OSIS 2018-2019 Agustus  

9. Ujian Semester Ganjil Desember  

Menyusun program penilaian,


10. Desember  
remedial, dan pengayaan

Rapat Evaluasi Smt. 1 & Persiapan


11. Desember  
Smt.2

12. Pembagian Raport Peserta Didik Desember  

13. Libur Semester Ganjil Desember  

14. Hari Pertama Semester Genap Desember  

15. Rapat Pembentukan Panitia UAS/UN Januari  

16. UAS dan Uji Kompetensi Kejuruan Maret  

17. Try Out Ujian Nasional Maret  

18. Ujian Nasional April  

19. Pelepasan Peserta Didik Kelas XII April  

20. Ujian Semester Genap Mei  

Rapat Kenaikan Kelas + Evaluasi


21. Mei  
Tahun Ajaran 2019-2020

22. Pembagian Raport Mei  

23. Libur Semester Genap Mei – Juni  

Pelaksanaan penyusunan KTSP kurikulum Nasional melalui 3 mekanisme yaitu:

1. Laporan Hasil Analisis Konteks.

17
a. Analisis Potensi serta kekuatan dan kelemahan yang ada disekolah meliputi
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, serta
program-program yang ada disekolah.
b. Analisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat dan lingkungan sekitar
antara lain: Komite sekolah, Dewan Pendidikan, Dinas Pendidikan, Asosiasi
Profesi, Dunia Usaha/ Dunia Industri, Dunia Kerja, Sumber Daya Alam dan Sosial
Budaya.
c. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan sebagai acuan dan
panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
2. Mekanisme penyusunan.
a. TIM PENYUSUN, KTSP Kurikulum edutechnopreneur islami SMK Bisnis Maju Jaya
Kabupaten Padang Lawas dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Provinsi. Tim penyusun KTSP Kurikulum Nasional SMK terdiri atas: Guru,
Konselor, Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Nara Sumber.
b. KEGIATAN, Penyusunan KTSP Kurikulum edutechnopreneur islami SMK Bisnis
Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas merupakan bagian dari kegiatan
perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja atau loka karya
sekolah yang diselenggarakan dalam jangka waktu sebelum tahun Pelajaran
Baru. Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara
garis besar meliputi: Penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi, serta
finalisasi.
c. PEMBERLAKUAN, Dokumen KTSP Kurikulum edutechnopreneur islami SMK Bisnis
Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
setelah mendapat persetujuan dari komite sekolah dan diketahui oleh Dinas
Pendidikan Medan, SUMUT
3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penyusunan KTSP Kurikulum Nasional
a. Merumuskan tujuan pendidikan menegah kejuruan
b. Merumuskan visi dan misi SMK
c. Merumuskan tujuan SMK
d. Merumuskan tujuan program keahlian
e. Menetapkan standar kompetensi
f. Menyusun diagram pencapaian kompetensi
g. Menyusun struktur kurikulum
h. Menetapkan beban belajar
i. Menetapkan kalender pendidikan
18
PENUTUP
 

Demikianlah Kurikulum SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas telah selesai Kami
laksanakan, dengan harapan segala upaya yang telah kami rancang ini dapat meningkatkan
kualitas pendidikan, khususnya di SMK SMK Bisnis Maju Jaya Kabupaten Padang Lawas dan di
Indonesia pada umumnya.

Pendidikan sebagai aset bangsa sudah selayaknya mendapat perhatian dan diutamakan
oleh semua pihak sebab investasi di bidang ilmu pengetahuan akan membawa kemajuan
bangsa di masa yang akan datang.

Semoga dengan diselenggarakannya otonomi pendidikan dan otonomi sekolah dapat


membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk pencerahan anak bangsa.

Kepada semua pihak yang telah membantu selesainya Kurikulum SMK Bisnis Maju Jaya
Kabupaten Padang Lawas ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berdo’a
semoga Allah SWT. membalas amal baik Bapak/Ibu/Sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.

Akhirnya kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapatkan ridha-Nya. Amin.

19

Anda mungkin juga menyukai